Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Perjalanan Hidup Anak Bali

Poll fantasy seputar ojek yg seperti apa untuk chapter 5 nanti

  • Penumpang muda / Perawan

    Votes: 42 35,3%
  • Penumpang Setengah baya

    Votes: 17 14,3%
  • Penumpang kantoran

    Votes: 21 17,6%
  • Penumpang Berhijab

    Votes: 65 54,6%
  • Penumpang ekshib / maniac

    Votes: 19 16,0%
  • Lain2 silahkan isi di kolom komentar

    Votes: 2 1,7%

  • Total voters
    119
  • Poll closed .
Bau2 kemenyan....eee..bau2 nya ..:dance:
....

....

Motornya Udh dpanasin belum hu...
Upp..
Upppp..
Uppppppp...


Ayo hu dtnggu...:beruang:
 
Season 3 Chapter 5 : Meeting Jam 9


"Selamat Pagi Bu Nurmala, Selamat pagi Pak, Bu!. Mohon maaf saya terlambat. Tadi ada sedikit trouble di jalan" sapa si kuasa hukum itu
"Pagi juga Bu Adel, iya gak apa apa. Kita juga belum mulai kok. Perkenalkan Bu, Ini Pak Wayan dan Ini Ibu Evelyn. Mereka nantinya yg akan bantu saya untuk seleksi karyawan baru. Karena yg sudah saya ceritakan sebelumnya kalo saya mau ada peremajaan serta penambahan karyawan baru"
"Salam kenal Pak Wayan, Ibu Evelyn. Perkenalkan saya Adel Rahman. Biasa orang-orang panggil saya Adel. Saya kuasa hukum Ibu Nurmala, dan nanti jika terjadi kesepakatan saya yg akan buatkan kontrak kerja samanya"
"Salam Kenal Bu Adel. Senang berjumpa dengan Ibu. Jadi, Bagaimana kalo kita mulai saja Bu Nurmala?"
"Oke bisa kita mulai Pak. Tapi tunggu sebentar ya, saya panggilkan sekretaris saya dulu biar nanti hasil rapat kita ada catatannya"



Jika kontrak kerja antara perusahaanku dengan perusahaan Bu Nurmala deal, ada kemungkinan seluruh team dari Jakarta harus pindah ke kota ini untuk melakukan tugas ini. Karena ternyata, apa yg dibutuhkan oleh Bu Nurmala sangatlah banyak. Ia membutuhkan ratusan karyawan baru, puluhan karyawan pengganti serta training standarisasi SOP baru untuk ratusan karyawan lamanya. Pekerjaan ini akan menyita cukup banyak waktu jika nantinya kontrak ini goal. Hal tersebut merupakan berkah tersendiri apabila memang nantinya Bu Nurmala setuju dengan nilai yg akan aku tawarkan. Mungkin profitnya sendiri akan cukup bagi kantor ku untuk membeli sebuah kantor baru, Sehingga tak perlu lagi membayar sewa kantor tiap tahunnya. Terutama nantinya uang yg besar itu akan aku gunakan untuk mengembangkan bisnis ini dengan merekrut beberapa tim lagi untuk memperkuat tim yg sudah ada.

Malam kedua aku di Makassar, apa yg aku rencanakan akhirnya terwujud. Setelah hampir 2 jam aku menelpon Rina, Kemudian aku mengirim pesan WA kepada Evelyn tepat setelah aku mengakhiri sambungan telepon. Dalam pesan itu, aku memintanya untuk sekedar main ke kamarku. Tak lama berselang Evelyn datang ke Kamarku. Setelah aku mempersilahkan masuk, dia berkata bahwa dia juga merasa suntuk sendirian di kamar hotel. Walaupun di hotel ini terdapat saluran tv internasional yg kualitas gambarnya bagus, namun dia merasa bahwa menonton TV sedari sore bisa membuatnya bosan juga. Maka dari itu dia bersedia main ke kamar ini.

"Kenapa Ev kok manyun aja sih?"
"saya merasa suntuk Bli, bosan lah menonton television je"
"ya sudah disini aja kita ngobrol biar gak suntuk"
"okelah bli. By the way sejak sore bli kerja apa?"
"saya barusan telpon istri saya"
"wah, enak ya jika punya suami. Ada yg bisa diajak bincang-bincang"
"ya begitulah, eh iya Evelyn gak takut datang kesini?"
"hmmm. Takut apa bli? Evy tak takut pun"
"huuu. Kemarin waktu di Jakarta Evy bilang takut sama saya"
"oh itu, takut sih bli. Tapi Evy juga bosan lah sendiri di dalam bilik"
"yaudah Evy tidur disini aja gimana? Evy di ranjang, nanti biar saya di Sofa"
"tak perlu risaulah bli. Evy belum ngantuk pun. Tapi Evy tak mau lah jika tidur disini"
"hahaha. Yaudah gak apa-apa bilang gak mau. Nanti kan akhirnya juga kamu tidur disini"
"ih BLI!!! Pokoknya tak nak lah"
"hahaha"

Obrolan berlanjut hingga hampir tengah malam. Meskipun bahasa menjadikan obrolan ini terkadang tidak nyambung, tapi hal itu membuat obrolan menjadi seru dan menarik. jam dinding menunjukan pukul 23.57, Evelyn hendak pamit padaku untuk kembali ke kamarnya. Namun aku menarik tangannya dan memohon padanya untuk tidur dikamar ini saja. Beberapa kali ia menolak dengan berbagai alasan, namun bujukan yg aku lancarkan pada akhirnya membuahkan hasil. Evelyn mau tidur dikamar ini dengan banyak sekali syarat. Tidak boleh inilah itulah yang menurutku itu semua hanyalah gimmick saja.

Pukul 00.15 atau mungkin lebih Evelyn sudah tertidur dan aku pun sudah merasakan kantuk yg semakin membebani mataku, akhirnya aku pun memejamkan mataku dan tertidur pulas di sofa. 3 jam kemudian tepatnya pukul 03.00 alarm yg aku set berbunyi. Aku segera bangun dan menonaktifkan bunyi alarm itu. Setelahnya aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka agar kembali segar, karena malam ini rencanaku harus berhasil. Rencana bersetubuh dengan Evelyn, si gadis melayu keturunan tiongkok.

Setelah mataku kembali segar, aku segera menghampiri Evelyn, kulihat wajahnya yg ayu dan sangat mirip dengan Chelsea Olivia itu sedang terlelap pulas. Turun ke dadanya, buah dadanya yg kecil naik turun seirama dengan nafasnya. Sedikit lagi ke bawah, terlihat pusarnya karena kaosnya sedikit tersingkap ke atas. perutnya putih mulus membuatku semakin bernafsu. Lalu semakin ke bawah, sebuah cameltoe nampak di selangkangannya, sontak penisku langsung bereaksi dari 70% menjadi 100% dalam sekejap.

karena sudah tak tahan, aku mulai mencium bibir Evelyn yg tertidur. Perlahan-lahan ku cumbu bibir nya agar ia tak kaget jika sewaktu-waktu terbangun. Semenit dua menit ku ciumi bibir itu, tak terasa ada feedback dari Evelyn. Bibirnya mengikuti irama pagutan ku. Tangannya, mulai bergerak memegangi sikutku. Feedback yg luar biasa yg aku rasakan dari Evelyn. Setelah 5 menit bercumbu dengan tempo rendah ke sedang, aku mulai sedikit menaikan tempo. Ku mulai menciumnya dengan bernafsu, tak ku sangka dia tak menolak bahkan semakin bernafsu memburu lidahku. Tak tahan lagi dengan situasi ini, aku mulai turun dan mencumbu lehernya yg putih mulus. Evelyn mendesah, ia menggelinjang serta semakin memburu ritme nafasnya.

"Ough, Bli. Uuugggh jangan berhenti bli. Nikmaaat sekali bli"
"mmmmpp… ssseeeeeppp. Mmmmp…."
"Uuuuggggh… jilatin leher Evy bli. Enaaak bli"

tak terasa tangannya sedang sibuk memainkan penisku. Feedback luar biasa darinya tak ku sia-siakan. Kini aku mulai membuka kaos serta bra yg ia gunakan. Kini Evelyn sudah Telanjang dada dihadapanku. Buah dadanya memang kecil namun masih cukup membuat gairahku bergejolak. Tak mau berlama-lama, aku langsung melahap puting susunya. Jilatan lidahku dipentil itu membuat dia semakin tak karuan. Ia semakin mendesah dan mengerang merasakan kenikmatan yg ku berikan. Seperti tak mau kalah, ia mendorongku ke belakang dan langsung melepaskan celana pendek boxer yg aku gunakan. Didalamnya mengacung gagah perkasa sebatang penis yg sudah memuaskan banyak wanita. Ku lihat Evelyn menelan ludah melihat besarnya Penisku. Tapi ia seakan tak gentar dan masih saja tenggelam dalam lautan gelora asmaranya. Diraihnya penis ku lalu tanpa aba-aba langsung dikulumnya, kepala penisku telah masuk ke dalam mulutnya yg kecil. Lalu kepalanya maju mundur membuat penisku merasakan nikmat yg luar biasa. Evelyn tampak sudah ahli dalam melakukan blowjob. Penis ku yg rasionya mungkin terlalu besar untuk mulutnya pun tak sekalipun terkena giginya. Sungguh sebuah pengalaman blowjob yg fantastis. Meskipun dalam hal Blowjob ini adikku adalah jagonya dan juga juaranya.

Tak berlama-lama, aku langsung mengambil alih kendali. Kudorong ia ke belakang dan jatuh di bantal empuk khas hotel berbintang. Lalu kulepas celana gemes yg ia kenakan tak ketinggalan celana dalam berenda yg juga ia pakai. Nampak jelas didepanku vaginanya. Aku kecewa karena ternyata rambut kemaluannya tampak berantakan. Bahkan vaginanya sedikit gelap warnanya, lubang anusnya pun seperti seorang yg jika selesai BAB tidak membasuh dengan benar. Entah mengapa tiba-tiba aku berpikir, apakah kondisi sanitasi di Malaysia kurang baik. Atau apakah hanya dia saja yg kurang bersih setiap selesai buang air. Tapi yg jelas, tujuanku sudah tercapai dan tak akan aku sia-siakan. Niatku untuk menjilati vaginanya tiba-tiba sirna, pupus karena kondisi vaginanya yg seperti itu. Bahkan aku harus mencari apakah aku masih memiliki stok kondom atau tidak. Jika tidak terpaksa aku mencari alasan untuk tidak melakukannya malam itu. Setelah ku buka-buka setiap lipatan di dompetku, akhirnya ku menemukan 1 stok terakhir kondom merk dur** yg tipis.

setelah ku pakai kondom tipis itu, aku siap melancarkan aksiku. Gaya pertama missionary, tanpa ampun ku hajar vagina itu tanpa henti. Evelyn berteriak minta ampun tapi dia memintaku juga untuk terus menggenjot vaginanya. Tanpa ampun aku terus saja menggenjotnya dengan ritme yg cepat. Vaginanya lembut namun juga masih sangat sempit. Membuatku sedikit kewalahan karena khawatir jika aku sampai keluar sebelum aku puas menikmati tubuh Evelyn. Sesaat sebelum aku keluar, aku pura-pura tidak sengaja mencabut penisku. Tampak raut wajahnya berubah kecewa, lalu aku beralasan bahwa aku haus dan ingin meminum air terlebih dahulu. Setelah spermaku cool down, aku mulai rebahan diranjang dan menyuruh Evelyn untuk melayaniku dengan gaya woman on top. Namun sial, nikmat yg diberikan vaginanya sungguh luar biasa. Tak perlu waktu lama, spermaku keluar dan memenuhi setiap rongga yg ada di antara kondom dan juga penisku.

Ternyata evelyn sadar bahwa aku telah keluar, padahal aku menggunakan kondom. Seharusnya ia tak akan menyadari bahwa aku telah keluar, tapi masa bodoh lah. Yang jelas adalah aku menikmati malam itu walau agak sedikit kecewa. Setelah deru nafasku mereda, aku yg sudah terlanjur nafsu akhirnya mengesampingkan tampilan vagina Evelyn. Nafsu yg membara membuatku akhirnya menjilati vagina itu. Tak kusangka ternyata walaupun sedikit hitam, namun vaginanya tidaklah berbau. Bahkan rasa vaginanya hampir mirip dengan yg dimiliki Rina yg rajin merawat kebersihan vaginanya. Lahap sekali aku menjilati liang senggama Evelyn, Evelyn sendiri menggelinjang serta meronta-ronta merasakan kenikmatan di area kewanitaan itu.

"Uuugh bli, aku tak tahan lagi bli. Aku mau keluar"
"mmmmppph sssluuurp. Keluarin aja sayang. Basahi mulutku"
"aaaaarrrrrrrgggghhhh… uuuugggghhh… blllliiiiii… aku keluuuaaarrr"

cairan kental keluar dari sela-sela vaginanya, kali ini cairan itu terasa asin dan sepah di mulutku. Sehingga aku beberapa kali sampai harus membuang ludahku. Evelyn yg melihat tampak kecewa, dia menyalahkan dirinya sendiri karena merasa bahwa vaginanya tidak cukup bersih.

"punya Evy tidak sedap kah Bli? Evy lihat Bli sampai meludah seperti itu"
"hmmmm. Ya begitu Ev, mohon maaf nih ya. Kamu itu cantik sayang. Tapi kenapa kamu punya area kewanitaan seperti tidak pernah dirawat seperti itu sih?"
"Ini semua karena Evy suka terlalu sibuk bekerja Bli. Kalau sudah sampai kamar Evy terkadang malas untuk mandi. Paling hanya cuci muka saja"
"oh ya pantes lah. Wajah kamu cantik tapi vagina kamu kaya gitu Ev"
"Evy jadi malu sama Bli"
"yaudah gak apa-apa, mau kaya gimana juga saya suka kok. Asalkan dapat memuaskan gairah seksual saya"
"tapi menurut Bli punya Evy gimana? Apa bli suka waktu tadi punya Bli ada didalam sana?"
"Rasanya T.O.P"
"Evy juga suka sewaktu Bli goyangin itunya didalam. Rasanya seperti terbang. Punya ibu Rina pasti bersih dan terawat ya Bli. Wajah bu Rina aja Cantik pasti vaginanya juga bersih"
"iya, dia sih selalu perawatan di salon langganannya dia. Jadi ya seperti yg kamu duga lah. Saya ada fotonya kamu mau lihat?"
"boleh kah?"
"boleh, ini foto dia"
"waah sudah cantik, putih mulus, area wanitanya pun bersih. Tapi kenapa Bli suka sama Evy. Apa yg kurang dari Ibu Rina?"
"hahaha. Untuk masalah Seks, bagi saya siapa yg saya suka sebisa mungkin saya dapatkan. Tapi soal cinta dan hati, semua sudah milik Rina"
"terus nanti kalo ibu Rina tau kita seperti ini gimana? Evy takut Bli. Takut Ibu Rina marah, lalu dia lapor Mr. Charles, dan…" belum selesai dia bicara, aku memotongnya.
"udah gak usah dipikirin, Rina tau kok. saya sama Rina memgang prinsip open relationship. Artinya saya ataupun dia bisa bebas melakukan seks pada siapapun selama, saya tidak menghamili wanita lain atau dia tidak hamil oleh laki-laki lain. Dan yg terpenting adalah, semua itu hanya sekedar pelampiasan nafsu seksual kita yg sama-sama tinggi, jadi setiap hubungan seksual yg kita lakukan dengan otang lain tidak boleh sampai dibawa kedalam perasaan. Semuanya hanyalah just for fun"
"oh jadi begitu? Jadi Bli cuma mau senang-senang saja sama Evy? Tidak lebih? Evy pikir Bli benar-benar suka sama Evy"
"eh, maksud Evy gimana?"
"apa Bli gak sadar kalo Evy sayang sama Bli?"
"hmmmm. Duh kok Evy baper gitu sih?"
"baper? Apa itu baper?"
"baper itu bawa perasaan. dianggap serius"
"oh jadi Bli menganggap Evy kasih semua ini cuma-cuma gitu? Bli pikir Evy wanita murahan?"
"bukan begitu sayang, gini lho. Klo emang Evy pikir saya sayang Evy, ya silahkan. Saya pun bisa sayang juga sama Evy. Tapi Evy tau batasnya. Kita bisa kok sayang-sayangan seperti orang pacaran. Juga kalo Evy butuh bantuan dari saya juga pasti saya penuhi"
"Evy sedih Bli"
"kenapa?"
"Evy gak lebih beruntung daripada Ibu Rina yg beruntung punya suami seperti Bli Wayan"
"Udah gak usah sedih. Saya yakin kok pasti ada laki-laki yg jauh lebih baik dari saya yg sayang sama Evy. Apalagi Evy kan masih muda. Masih bisa cari pendamping yg terbaik"
"Evy jadi kangen sama mantan pacar Evy Bli. Evy dulu bodoh sekali memutuskan hubungan kita. Padahal dia yg terbaik"
"hmmm, dia sudah menikah?"
"yg Evy tau sih belum Bli. Tapi dia sudah ada pacar"
"ya coba aja kamu telpon lagi. Kamu coba jalin komunikasi lagi"
"Tak nak lah Bli. Evy tak mau ganggu hubungan mereka"
"lho, selama mereka belum menikah kompetisi tetap berjalan dan peluang menang tetap terbuka lebar. Itu prinsip saya dulu"
"apa perlu Bli?"
"perlu, coba besok kamu tanya kabar dia"
"hmmm, tapi Evy malu Bli"
"santai aja. Percaya sama saya. Jalin komunikasi lagi kalo emang kamu masih mengharapkan dia"
"yaudah besok Evy cuba Bli. Bli, mau lagi tak?"
"yaah. Kondom saya tinggal satu yg tadi"
"kalo tak pakai kondom kenapa Bli?"
"hmmmm, (dalam hati ku berpikir, lanjut jangan lanjut jangan) yaudah gak apa lah. Tapi nanti jangan paksa saya keluar didalam kaya tadi ya. Nanti kamu hamil"
"iya siap boss. Mau doggy style Bli?"
"waah. Boleh boleh. Eh hisap dulu dong biar ereksi lagi"
"hmmm. siap komandan"

Permainan babak kedua berlanjut, dimulai dari sesi Blow Job sebagai formalitas agar Penisku berdiri lagi. Dilanjut dengan tawaran Evy untuk bermain doggy style. Nampak Evy sangat menikmati ketika penisku menghujam vaginanya dari belakang. Ada satu momen dimana aku kalang kabut diabuatnya. Saat sedang rehat karena spermaku hamoir keluar, Evy menggenggam buah zakarku dari arah bawah. Sedangkan penisku masih tertancap di vaginanya. Sontak sperma ku yg sudah mau masuk lagi kembali berontak ingin keluar. Evy manarik-narik sembari mengocok buah zakarku, membuatku benar-benar butuh usaha ekstra untuk menahan laju spermaku. Ketika spermaku sudah diujung penis, aku bergegas menariknya keluar karena takut nantinya keluar didalam vaginanya. Tapi karena tangannya sedang memegang buah zakarku, sontak penisku terasa sakit karena ketika ku tarik keluar dari vaginanya, ternyata tangannya tambah menarik buah zakarku. Sehingga menimbulkan rasa nyeri di area bawah sana. Aku sedikit marah padanya karena melakukan hal yg hampir saja membuatku menyemburkan sperma dalam vaginannya. Dia tertawa jahat dan lalu berkata, "biar tau rasa karena sudah mempermainkan aku". Kesal diejek seperti itu, langsung kudorong ia ke kasur dan tanpa ampun kuhujamkan penisku didalam vaginannya bertubi-tubi. Dia mendesah, meronta minta tolong tapi juga kadang berteriak memintaku untuk masuk lebih dalam. Benar-benar tipe gadis yg sangat liar dan bernafsu besar Evelyn ini. Permainan malam itu menghasilkan badan yg lengket sekali karena spermaku menempel dimana-mana. Di Tubuhnya mulai dari wajah, buah dada kecilnya, bokongnya dan juga yg pasti mulutnya. Berkali-kali aku mengeluarkan spermaku hingga tak tersisa. Sampai kita lemas dan tertidur pulas, saat itu ntah jam 5 atau bahkan jam 6 pagi.

Jam 11 aku terbangun dengan puluhan misscall di handphoneku, hanya ada dua nomor yg misscall nomorku itu. Bu Nurmala dan Juga Rina. Aku lupa bahwa aku ada janji meeting final dengan bu Nurmala pagi ini jam 9. Aku panik dan bingung memikirkan apa yg akan terjadi selanjutnya. Rina sudah tentu akan marah dan menghujaniku dengan ribuan pertanyaan. Kontrak kerjasama dengan Bu Nurmala pun aku khawatir akan gagal. Oh Dewata, jadikanlah kondisi buruk ini menjadi baik...


 
Sekali jadi petualang pasti pengen mencari kenikmatan yang lain......
 
Mantap bli...
Thanx upnya bli.... :beer:
Mantep masih lanjut aja..👍😊
Hadir om. Makasih tuk updatenya
sama sama om-om sekalian. Makasih juga udah mampir


Sekali jadi petualang pasti pengen mencari kenikmatan yang lain......
semenjak Rina menyatakan hubungan ini open relationship si wayan jadi suka usaha cari2 kenikmatan sama wanita lain. Gak lagi mengandalkan keberuntungannya kaya dulu ya


eh masih lanjut?? hehehehe
masih om @zhoeloe update tipis2 aja. G bisa kaya dulu lagi
 
Asli nak bali niki?
wayan asli orang bali. Kalo penulis asli orang sederhana dan tidak sombong banyak istri banyak anak banyak rezeki


Mantap..cerita bagus inii
makasih om. Jangan lupa mampir lagi ya


Tengkyu nih ....om cit
Salut buat om yg nggak abis bahannya.
Tetep semangat ya....kip apdet?
sama2 om. Salut juga sama om yg gak abis2 quota internetnya. Online terus di semprot


Welcome back gan, setelah satu purnama akhirnya ada update ny lagi..
waaah. Makasih sambutannya om @Hernandez96 udah 1 purnama nih. Mana sesajen buat mbah...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd