Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERJALANAN MENGGAPAI CITA DAN CINTA 2

BAGIAN 66
PESTA MALAM





Disebuah bangunan dipinggir kota.. tujuh orang sedang berkumpul..

“bagaimana jon.. sudah kamu habisin sicodet itu..?” ucap seseorang kepada anggotanya.. dan dia bertanya sambil memutarkan minumannya..

“sudah black.. tapi aku ga bisa menculiknya.. tadi kebetulan ada dua orang temannya datang dan membantunya.. sebenarnya aku sama anak – anak bisa aja menghabisi mereka bertiga.. tapi beberapa orang datang dan kelihatannya dia orangnya kelompok jati jadi kami terpaksa pergi..” ucap orang bernama joni itu lalu meminum jatah minumannya dan dilanjut dengan menghisap rokoknya..

“ga pa – pa.. tapi dia hancurkan..?” ucap orang yang bernama black itu.. dan joni hanya mengangguk..

“bagus kalau begitu.. kalau kamu gimana bud..? sudah kamu selesaikan wanita – wanitanya..?” tanya black kepada budi yang sedang membuka kacang kulit dan memakannya..

“susah bos.. mereka semua terpantau oleh orang – orang yang menjaganya.. dan banyak mata yang mengawasi.. kecuali wanita yang berhijab.. aku dan supri baru bisa mengeksekusinya, itupun diluar kota karena dia pulang kerumahnya.. dan itu juga ada yang mengawasi.. jadi kami cuman bisa menabraknya dan ketika supri mau turun, beberapa orang mengejar kami…” ucap budi sambil melirik temannya yang bernama supri yang lagi asyik dengan minumannya..

“oke.. paling ngga kita sudah buat shock terapy buat cucu mbah jati yang bajingan itu.. nanti kalau ada kesempatan lagi, kita selesaikan teman – temannya yang lain.. baru kita bantai sandi nya..” ucap black dengan dinginnya..

“agak sulit bos.. mereka pasti sekarang lebih waspada.. apalagi anak – anak pondok merah sudah mulai bergerak mencari kita..” ucap seseorang menyeletuk..

“menurutmu sekarang ini siapa yang paling berbahaya diantara anak – anak kos pondok merah selain sandi dri..?” tanya black lalu menghisap rokoknya..

“semua berbahaya black.. tapi kita sudah tau kelemahan anak – anak pondok merah itu seperti apa.. semua informasi tentang mereka sudah kita dapatkan.. jadi kita tinggal eksekusi satu persatu.. kecuali satria dan aldo.. mereka berdua ini baru satu tahun lebih masuk kelompok pondok merah.. walaupun mereka sudah senior dikampus.. dan kita masih membaca pergerakan kedua anak ini.. mereka adek kelasku di STM..” ucap seorang yang bernama adri..

“mereka adek kelasmu..? seberapa mengerikan mereka..? kok kita harus waspada..” tanya black..

“untuk satria, dia anak nya pak tomo.. salah satu dari lima pendiri pondok merah.. tau sendirikan keganasan mereka waktu dijamannya.. ketua kita aja berhati – hati dengan lima orang tua ini.. dan keganasannya pak tomo menurun ke satria.. dia pernah masuk ke penjara waktu sekolah, karena menikam preman kampus kuru.. dan jaringannya satria sangat luas dikota ini..” ucap adri..

“kalau aldo.. dia adeknya bendu.. dia ini salah satu calon pengatur strategi yang handal dipondok merah, beda dengan kakaknya si bendu.. jaringannya pun ga kalah dari satria.. dari dulu dia memang pintar dan pandai mencari informasi.. otaknya cerdas anak itu..”

“jadi intinya.. mereka berdua ini sulit ditebak.. yang satu liar dan ganas.. dan yang satu santai tapi mematikan..” ucap adri lagi..

“terus kalau bule gimana perkembangannya..?” tanya black lagi sambil menuangkan minuman dan menyerahkannya ke adri..

“kalau bule ga usah diragukan black.. selain dingin.. pergerakannya senyap, tepat dan langsung tepat sasaran..” ucap adri lalu meminum jatah minumannya..

“assuu.. kukira setelah kepergian tiga singa tua, kita akan lebih mudah mengacak – ngacak kampus teknik kita.. bajingaann..” ucap black lalu menuangkan lagi minumannya dan gilirannya yang meminum itu..

“dan satu lagi black.. sandi.. kemarin – kemarin dia memang agak ceroboh.. tapi lambat laun dia sudah bisa membaca situasi.. dan insting membantainya sudah mendekati ayahnya yang misterius.. irawan jati..” ucap adri lalu menghisap rokoknya..

“cuukkk.. persetan lah dia siapa.. kita bantai saja satu persatu..” ucap black dengan santainya..

“dan sepertinya ketua memang harus segera bergerak dan mengerahkan anggota yang lain.. jangan sampai kegagalan aliansi selatan menular ke kelompok utama dan ke kumpulan kita..” kata black..

Semua yang ada diruangan itu hanya menganggukkan kepala saja..

“terus kamu pul.. gimana kabar zaky..?” tanya black ke saipul..

“zaky masih belum bisa bangun bos.. lukanya parah banget.. tadi aku dan alwi baru dari sana.. kondisinya menyedihkan sekali..” ucap saipul sambil melirik alwi disebelahnya..

“bajingan memang sandi itu.. dia harus mendapatkan hukuman yang lebih sadis lagi..” ucap black dengan emosinya..

“sepakat bos..” ucap adri, joni, budi, supri, saipul dan alwi barengan..

“sekarang kita harus lebih hati – hati.. mereka sudah mulai bergerilya mencari kita.. dan suruh anggota kita semua untuk bersiap – siap.. karena perang besar segera dimulai..” ucap black dengan dinginnya..

“siap..” ucap mereka dengan kompaknya..

“terus ketua gimana bos..?” tanya adri ke black..

“nanti aku menghubunginya.. informasi yang sekarang ini, segera aku sampaikan ke beliau sebelum memulai pertempuran besar ini..” ucap black lalu mematikan rokoknya..

“kami sudah ga sabar bos.. kami muak dengan anak – anak kos pondok merah itu.. kami ingin menghabisi mereka semua..” ucap alwi..

“santai aja wi.. pondok merah akan luluh lantak setelah ini.. dan kita akan segera menguasai kampus teknik kita.. hehehehe..” kata black sambil tersenyum dengan bengisnya..

“okelah kita bubar.. kita lanjut lagi nanti malam ya..” ucap black sambil membalikkan gelasnya diatas meja..

“okelah kalau gitu.. aku mau kecafe dulu.. sudah terlambat ini..” ucap budi lalu berdiri..

“kamu ga bosan jadi pelayan dicafe ya bud..?” tanya alwi ke budi..

“pelayan itu sambilan aja wi.. yang penting itu aku bisa mengedarkan narkoba lewat kafe itu.. banyak pelangganku disana.. hehehehe..” kata budi sambil tersenyum..

“assuuu.. mantap juga strategimu bud..” kata saiful ke budi..

“hehe.. udah ah.. aku berangkat dulu ya..” kata budi lalu meninggalkan teman – temannya itu..

Dan ga berapa lama mereka semua membubarkan diri..


POV rendi

Kurang ajar sandi ini.. kok sudah ga ada aja dia dikosan.. bajingan memang anak satu itu.. memang aku akui jiwa persaudaraannya sangat kuat.. dan apabila salah satu orang terdekatnya diganggu, dia pasti akan segera menuntaskan tanpa memikirkan resikonya.. terkadang memang suka gegabah dia ini.. bajingan..

Dan setelah mengantar mery dan gaby pindah ke salah satu rumah bu damayanti, aku sekarang lagi kumpul diruang tengah bersama teman – teman yang lain.. dan memang berat tanggung jawab yang ditinggalkan mas pandu kepadaku.. sekarang aku menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap kehidupan kampus teknik yang keras.. dan aku harus bisa mengontrol semuanya.. belum lagi masalah baru dengan iblis hitam dan seven devils.. itu benar – benar menguras otakku..

Iblis hitam dan pasukan kususnya seven devils.. merupakan suatu ancaman terhadap kami.. mas pandu sudah mewanti – wanti sejak lama.. mereka memang ga berani mengusik kampus teknik kita dan pondok merah selama ada mas pandu.. dan sekarang setelah kepergian mas pandu, mas arief dan mas adam.. malah sandi yang memulai gesekan ini.. tapi suka ga suka, aku malah menantikan ini sejak lama.. aku harus bisa membawa teman – teman pondok merah menggila seperti jaman mas pandu dan jaman – jaman sebelum itu..

Aku suka sekali tantangan dan aku bukan type orang yang suka menikmati kejayaan.. tapi aku type orang yang suka mencari jalan menuju kejayaan.. apapun resikonya akan aku hadapi dan aku selesaikan..

“jianncookkk..” maki bendu setelah menerima telpon..

“kenapa ko ndu..? ko su gila kah..?” ucap bung toni sambil menuangkan minumannya..

“sandi dan satria menggila dikampus bung.. dia merobohkan panjul dan alex dikantin barusan..” ucap bendu lalu menghisap rokoknya..

“cukimai dorang itu.. hehehehe..” ucap bung toni sambil tersenyum bengis..

“biarkan aja ndu.. alex sama panjul memang perlu dirobohkan.. semenjak kepergian tiga singa tua, mereka berdua menggalang kekuatan untuk merongrong pondok merah.. dan sekarang mereka kena batunya sama sandi dan satria.. untung bukan kita yang selesaikan..” ucap wawan lalu meminum jatah minumannya..

“iya mas.. alex dan panjul itu berambisi betul mau nguasai kampus teknik kita..” ucap akbar menyahut..

“bajingan memang mas sandi itu.. aku kok ga diajak merobohkan dua bangsat itu..” sahut ilham dengan wajahnya yang bonyok…

“untung tra ada saya.. kalau saya ada disana.. sa paku tu alex.. babi dorang..” maki bung toni lalu meminum minuman yang ada ditangannya..

Dan aku hanya mendengarkan obrolann kawan – kawanku ini.. pikiranku masih melayang memikirkan langkah selanjutnya dalam menumpas iblis hitam.. dua orang terdekat kami sudah jadi korban dan jangan lagi ada korban selanjutnya.. dan untuk melindungi para wanita, gaby dan mery sudah aman di salah satu rumah bu damayanti.. mereka pasti dalam pengawasan yang ketat dari orang – orangnya bu damayanti.. dan untuk mira dan lia.. aku sudah menyuruh aldo dan kawan – kawannya untuk mengawasi dua wanita ini..

Dan ga berapa lama.. surya, yuda dan satria datang dan bergabung dengan kami..

“mana dodo sur..?” tanya bendu ke surya.. (dodo = panggilan bendu untuk aldo adek tersayangnya itu..)

“ga tau mas.. katanya ada perlu sebentar.. kelihatannya dia mencari info tentang iblis hitam..” kata surya..

“gendeng arek iku..” (gila anak itu..) kata bendu..

“santai ndu..adekmu itu kelihatannya lebih pintar dan lebih hati – hati dari pada kamu hehehehe..” sahut wawan..

“assuuu.. kamu wan..” maki bendu ke wawan..

“terus dalle sama tigor kemana..?” tanya alan..

“mereka berdua dan beberapa bajingan maba, dapat tugas dari aldo mas..” jawab yuda…

“tugas apa..?” tanya alan lagi..

“ga tau.. tanya aja sama aldo nanti mas.. aku kan bukan pacarnya.. hehehe..” sahut yuda sambil tertawa..

“iya ya.. assuuu.. kamu kan pacarnya surya.. hahahahaha..” ucap alan lalu tertawa..

“bajingan’i.. kenapa aku dibawa – bawa mas..?” sahut surya..

“cieeee.. pacarnya marah tuh lan..” ucap akbar sambil memainkan kedua alis matanya..

“hahahahaha.. assuuu.. dasar duo biji..” kata alan mengejek yuda dan surya…

“bajingaannn..” sahut yuda dan surya barengan..

“hahahahaha.. duo biji.. hahahaha..” semua anak – anak tertawa..

Bajingan mereka ini.. dalam keadaan seperti ini aja masih bisa tertawa.. luar biasa memang anak kos pondok merah ini.. assuuu..

“sandi kemana sat..? katanya kalian berdua tadi habis merobohkan alex dan panjul ya..?” tanyaku kesatria.. dan suasana kembali serius ketika aku berbicara..

“ga tau kemana sinyo satu itu mas.. setelah kami berdua merobohkan alex dan panjul, dia pergi entah kemana.. katanya ada urusan sedikit..” kata satria dengan santainya..

Bajingan satria ini.. dia itu memang santai kalau diajak ngomong.. tapi tatapannya itu buas dan dia itu salah satu petarung yang handal menurutku..

Dan untuk sandi.. kemana lagi anak satu itu.. assuu.. pasti dia bergerak sendiri lagi.. bajingan’og..

Dan kami pun melanjutkan pesta kami sambil memikirkan langkah – langkah selanjutnya.. dan ga berapa lama aldo datang dan bergabung dengan kami..

“darimana kamu do..?” tanya bendu ke adeknya..

“cari purel mas.. hehehehehe..” (purel = wanita pendamping saat karaokean..) jawab aldo sambil tersenyum..

“hahahahaha.. assuuu..” dan teman – teman tertawa mendengar jawaban aldo barusan..

“assuuu.. ngelama’ ambe mas’e..” (anjing.. kurang ajar sama kakaknya..) kata bendu sambil menggelengkan kepalanya..

“ngga mas.. aku baru cari info tentang iblis hitam…” jawab aldo lalu membakar rokoknya lalu menghisapnya..

“terus kamu dapat informasinya..?” tanya bobby dengan antusiasnya..

“sedikit mas.. aku baru dapat informasi tiga orang seven devils..” ucap aldo dengan santainya..

Bajingann.. ngeri juga aldo ini.. dia bisa secepat ini mendapatkan informasi tentang seven devils.. dan tiga orang lagi.. bangsat.. ga salah memang mas pandu memasukkan dia dikeluarga pondok merah ini..

“siapa do..? assuuu.. aku mau balas dendam ini.. bajingaann..” sahut ilham dengan emosinya..

“sabar ham..” sahut mas raimond dan ilham langsung terdiam dengan emosi yang tertahan..

“assuu.. gila juga kamu do.. kami aja susah sekali menembusi info tentang salah satu anggota seven devils.. kamu malah dapat langsung tiga..” kata dannis sambil menggelengkan kepalanya..

“apa yang kamu dapat do..?” tanyaku ke aldo..

“aku mendapat info tentang tiga orang seven devil dari temanku mas..” ucap aldo dan dia diam sejenak sambil melirik satria.. setelah itu meminum jatah minumannya dari bung toni..

“orang pertama adalah adri.. dia salah satu pengatur strategi iblis hitam yang hebat.. dia tinggal di daerah guring bersama beberapa orang anggota iblis hitam..” ucap aldo..

“adri..? adri kakak kelas kita do..?” ucap satria sambil melirik tajam aldo..

“iya sat..” jawab aldo lalu dia menghisap rokoknya..

“assuuu.. aku dah curiga kalau dia anak iblis hitam.. tapi aku ga nyangka kalau dia termasuk seven devils.. bajingannn..” ucap satria sambil menahan emosinya..

“lanjut lagi do..” ucapku..

“iya mas.. orang kedua adalah supri.. dia ini salah satu eksekotor kejam dari iblis hitam.. dia tinggal daerah joyo agung bersama beberapa anggota iblis hitam juga.. supri ini yang ikut mengeksekusi ayu dikota sebelah..”

“orang ketiga adalah budi.. dia ini juga salah satu eksekutor iblis hitam.. dia yang menggonceng supri untuk menabrak ayu.. dia bekerja dikafe yang sering dikunjungi sandi dan mba mery.. dan dia bekerja sebagai pelayan hanya sebagai kedok.. dia itu pengedar narkoba dicafe itu.. dan mungkin sandi sekarang lagi menuju kafe itu untuk ‘berkenalan’ dengan budi..” tutup aldo dengan santainya..

Assuuu.. lengkap sekali info yang diberikan aldo.. gila anak satu ini..

“bangsaattt.. berarti kita bisa bergerak malam ini ya..?” tanya wawan dengan geramnya..

“iya le.. aku sudah geregetan sekali ini.. mereka berani mengusik keluarga kita..” sahut bendu..

“lubang puki e..” sahut bang toni dengan mata yang memerah..

“terus yang mengeryok aku belum ketahuan ya do..?” tanya ilham..

“santai ham.. dengan kita mengunci tiga orang ini, satu persatu anggota iblis hitam akan kita dapatkan..” ucap aldo lalu menghisap rokokknya..

“betul itu apa yang dikatakan aldo.. kita habiskan mereka satu persatu sampai ketemu akarnya..” ucap yuda..

“terserah aja.. siapapun yang dihancurkan duluan.. aku harus ikut..” kata ilham..

“kamu masih babak belur gitu ham..” sahut surya..

“persetan dengan wajahku sur.. aku mau menggila malam ini..” sahut ilham dengan emosinya..

“jadi..?” tanya bung toni sambil melirikku..

“ya kita bergerak malam ini..” jawabku..

“terus gimana rencananya mas..?” tanya rudi kepadaku..

“kita bagi dua aja penyerangan nanti malam.. kelompok pertama aku, bung toni, akbar, danis, rudi, surya, yuda, dan ilham.. kelompok kami akan menyerang ke daerah joyo agung tempat supri tinggal.. sedangkan bendu, wawan, raimond, bobby, alan, aldo, dan satria menyerang kedaerah guring tempat adri.. biar pengatur setrategi handal iblis hitam bertarung dengan aldo calon pengatur strategi dari pondok merah..” ucapku melirik aldo lalu melihat kearah teman – teman yang lain.. aldo hanya melirik aku lalu menghisap rokoknya sambil mengutak – atik hpnya.. bajingan.. apa lagi yang direncanakan aldo ini.. assuuu..

“SIAAAPPPP..” teriak kawan – kawan dengan kompaknya..

“terus untuk budi gimana le..?” tanya wawan..

“itu ga usah dipikir.. pasti sandi sendirian mampu menghadapainya.. lagian kan budi sendirian..” ucapku..

Dan kamipun melanjutkan pesta kami sampai sore menjelang malam.. dan setelah pesta selesai kami bersiap untuk penyerangan malam ini.. dan sebelum kami berangkat, aku sempat menelpon sandi untuk meyakinkan keberadaannya dimana sekarang.. dan aku juga menginfokan serangan kami malam ini..

Kamipun berangkat bersama dengan sepeda motor dan kami memisahkan diri didepan gang untuk menuju sasaran – sasaran kami yang berbeda jalan..

Kelompok yang aku pimpin belok kekanan menuju daerah joyo agung dan kelompok yang dipimpin bendu belok kekiri menuju daerah guring..

Setelah perjalanan sekitar setengah jam, kelompok kami telah sampai di daerah perumahan joyo agung yang jarang penduduknya.. perumahan ini sepi dan sunyi.. hanya beberapa saja yang ditinggali, itu pun kebanyakan kontrakan mahasiswa.. sedangkan pemilik rumah yang asli jarang ada yang mau tinggal diperumahan yang terkenal sepi ini..

Dan kami pun sampai di blok perumahan yang sesuai informasi aldo tadi.. dan kebetulan blok ini tidak ada penghuninya.. hanya rumah target kami saja yang terisi dan itupun diujung gang..

Kami lalu memarkirkan sepeda motor kami dikejauhan lalu berjalan beriringan.. tampak rumah incaran kami sedang terparkir beberapa sepeda motor.. dan terlihat dari luar, sekitar belasan orang berkumpul diruang tengah rumah yang lumayan besar ini.. dan terlihat mereka sedang berpesta..

“kalian tunggu dulu disini sebentar.. aku masuk duluan..” ucapku ketika kami sudah didepan pagar rumah kontrakan ini.. dan teman – temanpun mengangguk semua.. aku lalu berjalan pelan dan membuka pintu utama mereka..

“halo iblis hitam..” ucapku berdiri dipintu rumah ini lalu aku membakar rokokku dan menghisapnya dalam – dalam....

Dan mereka lalu menoleh kearahku.. mereka semua menatapku dengan tatapan yang tajam dan tidak senang.. dan kalau aku hitung, jumlah mereka dua kali lipat dari pada jumlah kami yang ada.. dan satu orang yang menjadi bandar minuman langsung menyahut..

“haloo bule.. sampai juga kamu dirumah kami yang sederhana ini.. mau gabung dengan pesta kami..” ucap orang itu dengan santainya dan sambil tetap duduk..

“hehehe.. aku ga akan bergabung dengan kelompok yang beraninya menyerang wanita dan mengeroyok seorang maba.. sekumpulan orang banci aja yang berani melakukan seperti itu hehehe..” ucapku dengan santainya..

“bangsat.. maksudmu apa..?” ucap seseorang dengan tatapan tajam lalu berdiri dan ketika akan mendekati aku..

“sabar.. biarkan tamu kita menghabiskan rokoknya dulu, baru kita berpesta dengannya.. hehehehe..” ucap sang bandar sambil tertawa meremehkanku..

“supri salah satu seven devils.. sudah ga sabar aku mau duel sama kamu..” ucapku sekenanya.. dan aku menebak orang yang menjadi bandar ini supri yang kumaksud.. karena terlihat semua orang disini menunduk kepadanya..

“tau juga kamu tentang aku ya.. hehehehe..” ucapnya dengan tatapan yang tiba – tiba bola matanya menghitam semua.. assuuu.. mengerikan juga tatapannya.. dan dia langsung berdiri dan berjalan pelan kearahku diikuti semua anggotanya..

Kawan – kawanku yang ada diluar langsung masuk dan berdiri dibelakangku..

“dan sepertinya aku ga perlu menunggu perang besar untuk membantai anak – anak pondok merah.. hehehehehe..” ucapnya dengan dinginnya lalu memutarkan kepalanya dan merenggangkan tangannya keatas, kesamping lalu memutarkan tubuhnya kekanan dan kekiri.. lalu..

“ARRRGGGGGGGHHHHH…” dia berteriak lalu berlari kearahku sambil mengayunkan pukulannya.. dan dibelakangnya diikuti anggota iblis hitam yang lain…

Aku lalu melempar rokokku yang masih separuh kewajah supri lalu mengarahkan sebuah injakan kedadanya..

BUUHHGGGGG..

Supri tertahan tapi tidak roboh.. bangsaattt kuat juga dia.. dia hanya berdiri sambil tersenyum lalu mendorong kakiku yang masih terangkat didadanya dengan tubuhnya sambil mengarahkan pukulannya kewajahku..

BUHHHGGGGG..

Kepalaku melayang kekanan, setelah tinju dengan tangan kanannya menghantam tulang dekat mata kiriku dan wajah sebelah kananku terhantam kusen pintu..

JEDUUUKKKKK..

Kepalaku langsung pusing dan berbayang.. assuuuu…

Dan pertempuran pun langsung terjadi.. kawan – kawanku maju semua dan angota iblis hitam pun maju bersama.. sebagian berkelahi didalam ruangan dan sebagian lagi berkelahi diluar rumah… sementara aku yang masih pusing langsung menerima serangan selanjutnya dari supri.. dia menginjak dadaku dengan kuat..

BUHHGGGGGG..

Aku terlempar kebelakang sampai aku terlentang diteras… asuuu.. dadaku langsung sesak dan kepalaku masih pusing.. sementara aku merasa tinjunya di tulang dekat mataku tadi, menghasilkan luka dan darah yang mengalir detik itu juga.. bajingaannnn..

Supri langsung lari kearah ku sambil mengarahkan sebuah injakan diwajahku.. dan aku menghindar kekanan..

BUHHHGGGG..

Injakannya mengenai tepat di lantai samping wajahku.. lalu aku memutarkan tubuhku sambil mengarahkan tendangan keatas betisnya tepat dibelakang lututnya sambil tertidur..

BUHHHGGGG..

Supri langsung jatuh dengan posisis bertumpu pada lututnya.. lalu aku duduk sambil mengarahkan pukulan kewajah sebelah kirinya dengan tangan kananku..

BUUHHGGGG..

Supri oleng kekanan dan aku langsung berdiri sambil mengarahkan tendangan dengan punggung kakiku kearah kepala belakangnya..

BUUHHHGGG..

JEDDUUUKKK..

Supri roboh kedepan dengan jidatnya menghantam lantai.. lalu dengan cepat dia berbalik dan aku menyambutnya dengan hantaman sambil aku jongkok ke wajah supri yang tertidur dilantai..

BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG..

Aku menghantam mulut supri berkali – kali sampai darah keluar dari mulutnya.. dan dengan posisi yang tertidur dan terdesak, supri masih bisa meraih kerah bajuku lalu mengangkatku dan membanting tubuhku kesebelah kiri tubuhnya..

BUHHHHGGG..

Aku terbanting lalu cepat kropol kedepan dan berdiri dengan cepatnya.. supripun langsung berdiri..

Kami lalu saling berhadapan lagi dengan saling memasang kuda – kuda.. tampak darah keluar dari hidung dan mulutnya.. tapi dia tetap santai sambil tersenyum dengan tatapan bola matanya yang menghitam.. bajingaannn..

Lalu supri maju sambil mengarahkan tendangan kaki kanannya kewajah sebelah kiriku.. aku memblok tendangannya dengan tangan kiri dan dengan gesitnya dia melancarkan serangannya dengan tangan kirinya kearah rahang bagian bawahku..

BUUHHHGGG..

Aku sampai terdanga ketika kepalan tangannya itu menghantam rahang bawahku dan dia langsung melanjutkan serangannya dengan kepalan tangan kanannya kearah mataku sebelah kiri..

BUUHHHGGG..

Aku oleng kekekanan.. dan pandanganku kembali berbayang.. dan dia menyerangku lagi dengan kepalan tangan kirinya dipelipis kananku..

BUUHHHGGG..

Kembali aku oleng kekiri dan dia melanjutkan pukulannya kearah mulut dan hidungku secara beruntun..

BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG..

Dan aku melayang kebelakang.. dengan semburan darah yang keluar dari mulutku.. dan aku tertahan jendela kaca dibelakangku.. bangsaatttt.. mengerikan juga dia berkelahinya.. assuuu..

Dan ketika dia maju lagi, supri mengerahkan kepalan tangan kanannya lurus tepat diwajahku.. aku lalu menunduk..

PRANGGGGG..

Tangannya menghantam kaca jendela dibelakangku sampai pecah.. dan aku dengan posisiku yang menunduk, langsung mengarahkan kepalan tanganku menghantam tulang rusuk sebelah kirinya dengan tinju kananku..

BUUHHHGGG..

“ARRRGHHH….” Dia berteriak sambil melengkungkan tubuhnya kearah kanan.. dan aku menghantam lagi tulang rusuknya lagi, dan kali ini sebelah kanannya dengan tinju kiriku..

“AARRGGGHHHH..” supri berteriak lagi.. dan aku terus menyerang tulang rusuk sebelah kanan dan kirinya secara beruntun..

BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG..

Dan aku mengakhiri dengan injakan ke dada bawah bagian ulu hatinya..

BUUHHHGGG..

“HUUUPPPP…..” ucapnya tertahan sampai dia terpental kebelakang dengan posisi berlutut.. dia tidak tersungkur karena supri menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.. dan dia langsung menunduk sambil memuntahkan darah dari mulutnya.. aku lalu berhenti sejenak untuk mengatur nafas ku sambil aku membersihkan darah yang keluar dari hidung dan mulutku..

Dan dengan posisi yang merangkak dia mengangkat pelan kepalanya dan menatapku dengan darah yang menetes dari mulutnya dan kembali dia tersenyum..

Assuuu.. memang kuat dia.. buktinya tulang rusuk dan ulu hatinya aku hajar saja, dia masih bisa tersenyum dan tidak pingsan.. bajingannn..

Lalu supri berdiri perlahan.. dan bersiap membalas seranganku yang membuatnya sampai berlutut barusan..

Aku lalu maju sambil mengangkat kaki kananku untuk aku arahkan kewajah sebelah kirinya.. dan ketika tendanganku terangkat setengah.. supri menyambutnya dengan mengangkat kaki kanannya..

BUHHHGGGG..

“arrghhhh.. bajingann..” ucapku bergumam ketika tulang keringku menghantam tulang kering budi.. bangsaattt.. dan ketika kaki kananku menyentuh lantai dan aku masih merasakan sakitnya tulang keringku.. supri maju lagi sambil mengarahkan pukulannya kearah daguku..

WUUTTTT..

Aku memundurkan wajahku sedikit.. dan pukulannya hanya lewat didepan wajahku.. lalu..

WUUTTTT..

Gantian tangan kirinya lagi yang melayang melewati atas kepalaku ketika aku menunduk.. lalu aku menegakkan tubuhku dan meraih kepala belakang supri dengan kedua tanganku lalu dengan sekuat tenaga aku mengadu wajahnya dengan lutut kananku..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Darah pun tambah mengalir dari hidung dan mulut dari supri sampai menempel dilutut celanaku..

Lalu aku menegakan tubuh supri yang sudah mulai lemas.. lalu aku menendang dengan tubuhku menghadap kesamping dan kaki kanan yang lurus kearah perut, dada dan wajah supri secara beruntun..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu setelah aku turunkan kaki kananku kelantai.. dan aku angkat lagi kaki kananku dan menendang kepala supri bagian samping kiri dengan punggung kaki kananku dan sekuat tenagaku..

BUHHHGGGG..

JEDDDUUKKK..

Supri terhempas kekanan dengan kepala bagian samping kanannya menghantam lantai dengan keras..

Supri roboh dan dia tidak bergerak lagi dengan darah menggenang dikepalanya.. aku mendatanginya lagi lalu menginjak wajahnya bagian sampingnya..

BUHHHGGGG..

Tubuh supri mengelepar lalu diam ga bergerak lagi.. assuuu..

Setelah itu aku berdiri sejenak lalu mengambil rokokku dan membakarnya lalu menghisapnya pelan..

Lalu aku lihat sekeliling dalam ruangan dan depan rumah kontrakan ini.. pertempuran yang seru tersaji dihadapanku.. masing – masing kawan – kawan pondok merah melawan dua sampai tiga anggota iblis hitam..

Bung toni berhadapan dengan tiga orang sekaligus.. kepalan tangan kanan dan tangan kirinya yang besar mengahantam dengan ganasnya.. walaupun bibir bung toni berdarah dan tubuhnya terkena beberapa injakan.. tapi dia tetap berdiri dengan tegap sambil terus mengayunkan pukulannya.. memang kuakui.. kekuatan fisik bung toni ini gila dan kuatnya pukulannya sangat gila..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Saling pukul dan saling serang diantara mereka sangat seru.. dan satu persatu dari mereka tumbang dengan wajah yang bercucuran darah..

Bung toni mengakhiri serangannya dengan menginjak satu persatu wajah musuhnya.. bangsaattt..

Dan disebelahnya.. akbar berhadapan dengan dua orang dan dia bertarung didalam rumah.. pertarungannnya pun tidak kalah gila.. dengan kondisi yang berdarah – darah.. akbar menyeret dua orang lawannya lalu mengadu kepala mereka berdua..

JEDUKKK.. JEDUKKK.. JEDUUKKK..

Benturan antara jidat mereka berdua terdengar nyaring dan pasti menyakitkan.. lalu akbar membanting kepala mereka berdua kelantai..

BUMMMMM…

Dua lawan akbar langsung tergelak dilantai…

Dipertarungan lain.. danis menggila dengan pukulan dan tendangannya ke dua lawannya..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Saling pukul diantara mereka sangat seru.. dengan lincahnya danis menggoyangkan tubuhnya sambil mengarahkan serangannya.. lalu..

BUHHGGGGG… BUHHGGGG…

Dua lawannya tumbang setelah satu orang terkena tendangan di jakunnya dan satu lagi roboh terkena pukulan di ulu hatinya..

Walaupun mereka sudah tumbang.. danis mendatangi mereka dan menginjak satu persatu wajah mereka bergantian seperti bung toni tadi..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Dan lawannya pun tidak bergerak lagi…

Dan diluar ruangan.. rudi menjambak dua lawannya yang sudah tidak berdaya lalu membenturkan kepala mereka kedinding.. rudi terlihat emosi sekali.. mungkin dia ingin membalas mereka berdua yang telah membuat hidungnya patah..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Tanpa ampun rudi terus membenturkan kepala dua musuhnya kedinding.. dan darahpun terlihat menutupi wajah kedua musuhnya.. setelah puas rudi mendudukan mereka dengan bersandar didinding.. lalu..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Rudi menendang kepala samping mereka secara bergantian.. sampai mereka tergeletak dilantai..

Sedangkan diperkelahian yang lain.. duo biji, yuda dan surya saling membelakangi.. mereka berdua menghadapi empat orang sekaligus.. yuda yang ahli beladiri mengarahkan tendangannya kearah kepala dua orang didepannya secara beruntun..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu dia berputar kearah lawan surya dan menendang dua lawan surya kearah dadanya.. sedangkan surya melanjutkan menghajar dua orang yang ditendang kepalanya oleh yuda tadi..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu surya meraih salah satu musuhnya dan menghantamkan lututnya kedada orang itu dengn kuat..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu membantingnya kebelakang dan menginjak wajah orang itu..

BUUMMMM..

Dan sisa tiga orang.. duo biji itu bergantian merobohkan lawannya dengan sadisnya sampai musuh mereka tidak bergerak lagi.. assuuu.. kompak sekali mereka berdua..

Kembali kedalam ruangan.. ilham yang bonyok – bonyok.. menggila dengan menyeret kaki dua musuhnya yang sudah tidak berdaya kedalam kamar mandi yang terbuka.. satu orang musuhnya, dimasukkan kepalanya kedalam klosed jongkok dan satu musuhnya lagi diangkat dan dibantingnya kedalam bak kamar mandi..

BUUHHGGG….

Lalu dengan santainya dia keluar dan tersenyum dengan darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.. asssuuu..

Aku yang telah menghabiskan rokokku.. lalu menyerat supri yang tergeletak kearah pagar.. lalu aku jambak rambut supri dan mengangkatnya agak tinggi dan memasukkan lehernya disela – sela pagar yang agak rapat dan ujungnya seperti trisula..

BREETTT..

Aku paksa lehernya sampai terjepit dicelah – celah pagar..

“ARRGGGHHHHH…” supri langsung sadar dan berteriak dengan leher yang tergencet dipagar..

Dan setelah itu aku angkat tangan kirinya dan aku sandarkan dipagar besinya.. lalu aku injak pergelangan tangannya dengan kuat..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

KRETEEKKK.. KRETEKKK..

Aku injak pergelangan tangannya sampai terdengar patahan ditulangnya.. dan aku melakukan hal yang sama dengan tangan kanannya.. aku menginjak dan mematahkannya juga..

“ARRGGGHHHHH…” supri kembali berteriak lagi setelah kedua pergelangan tangannya patah..

Dan sekarang supri berdiri dengan leher terjepit dipagar dan kakinya agak menjijit… aku masih bisa melihatnya bernafas dengan mulut yang menganga dan darah yang menetes dari mulutnya serta mata yang melotot..

Lalu aku berjalan kearah luar pagar dan memegang rambut supri.. dan mengangkat kepalanya sampai kami bertatapan..

“siapa lagi anggotamu pri..?” tanyaku..

“biar kamu bunuh aku.. aku ga akan ngomong..” kata supri dengan lemasnya..

“oke.. jadi aku biarkan kamu disini aja ya.. semoga ada yang nyelamatin kamu..” ucapku.. lalu..

BUUHHHHGGGGGG…

Aku pukul sekali lagi wajah supri dan dia tidak bergerak lagi.. aku sengaja ga memaksanya untuk menceritakan siapa lagi anggota seven devil lainnya.. pasti dengan cara ini saja mereka akan keluar dengan sendirinya.. assuuu..

“gila ko le..” sahut bung toni lalu menghisap rokoknya.. sedangkan yang lain hanya melihatku sambil terbengong..

“santai aja bung.. masih ada nafasnya dia..” ucapku santai sambil membakar rokokku…

“gimana sudah lengkap anggota kita..?” ucapku kekawan – kawan..

“sudah le..” sahut bung toni..

“bagus.. ayo kita balik..” ucapku.. lalu berjalan duluan keluar pagar..

Dan kamipun balik kekosan dengan meninggalkan musuh – musuh kami yang sudah tidak bergerak…



POV Aldo

Assuu sandi ini.. dengan kondisi yang masih bonyok akibat pertempuran dikafe barongan.. dia merobohkan panjul dengan injakan dan pukulannya.. gila memang sahabatku satu ini.. dan ketika dia meninggalkan kami.. dia pergi dengan tatapannya yang aku rasa makin lama makin tajam dan makin mengerikan.. bajingaannn..

Dan dia sekarang pergi entah kemana.. sedangkan aku, surya, yuda dan satria berjalan kearah depan kampus..

“aku pergi dulu sebentar ya..” ucapku keteman – teman..

“cuukkkk.. kamu mau kemana..? kamu kok ikut – ikutan sandi sih..? pergi sendiri aja..” tanya yuda kepadaku..

“iyo.. assuuu arek iki..” ( iya anjing anak ini..) sahut surya.. sedangkan satria hanya melirikku saja..

“aku mau cari info sebentar.. kalian kepondok merah aja duluan.. ntar aku nyusul..” ucapku lalu berjalan kearah perempatan…

Dan aku berjalan kearah tempat ilham dikeroyok tadi pagi.. aku mau cari informasi disekitar situ.. terus terang aku belum dapat informasi dan aku hanya mengandai – andai saja tentang penyerangan terhadap ilham..

Dan setelah sampai didaerah ilham dikeroyok, aku berdiri dan menatap sekeliling sambil menghisap rokokku..

“do..” seseorang memanggilku.. dan setelah aku menoleh kearah ruko – ruko, ada sekelompok orang sedang berpesta minuman disana.. dan yang memanggilku adalah dono.. teman STM ku dan dia sekarang memegang parkir diarea ruko tersebut..

“don.. piye kabare jes..” (don.. gimana kabarnya bro..) ucapku kepada dono sambil menjabat tangannya..

“apik jes.. sombonge loh saiki.. mentang – mentang dadi arek kuliahan..” (baik bro.. sombongnya loh sekarang.. mentang – mentang jadi anak kuliahan..) Ucapnya sambil mengeratkan jabatan tangannya.. lalu melepaskan jabatan tangannya..

“assuu.. seng sombong sopo cookk..?” (anjing.. yang sombong siapa cookk..) ucapku lalu menyalami anggota dono satu persatu dan aku duduk disebelah dono....

“ente kuliah cedek kene ae ga tau dulin rene ngono loh.. jancookkk..” (kamu kuliah dekat sini aja ga pernah main kesini loh.. jancookkk..) ucapnya

“sibuk jes.. hehehe..” ucapku sambil tersenyum..

“sibuk matane akik’a.. paling sibuk kodew ae.. hehehe..” (sibuk matanya batu akik kah..? paling juga sibuk perempuan aja.. hehehe..) ucapnya sambil tersenyum.. (matane akik’a = sejenis makian didaerah sini..)

“aku’og..” ucapku sambil menepuk dada kiriku dengan tangan kanan..

“assuuu..” makinya lalu menuangkan minuman kegelas dan menyerahkan kepadaku..

“maeng isuk koncomu mari diantemi ndek kene yo..?” (tadi pagi temanmu habis dihajar disini ya..?) tanya dono kepadaku..

“kok ngerti cuukk..?” tanyaku..

“seorang aldo datang kelokasi kejadian perkelahian sambil memperhatikan sesuatu.. apa coba kalau ga cari informasi tentang pengeroyokan.. dan pasti itu temannya yang jadi korban..” ucap dono dengan menggunakan bahasa yang kaku..

“assuuu… bahasamu cookkk..” ucapku sambil menggelangkan kepalaku..

“hehehehe.. kok bisa anak pondok merah dikeroyok anak – anak iblis hitam sih..?” tanya dono dan mengagetkanku..

“cuukkk.. tau dari mana kamu kalau iblis hitam yang ngeroyok..?” tanyaku dengan kagetnya..

“aku’og..” ucapnya sambil menepuk dada kirinya mengikuti gayaku tadi..

“asuuuu..” makiku ke dono..

“hehehe.. santai jes..” ucapnya sambil tersenyum..

“ada info don..?” tanyaku kedono..

“info apa..? iblis hitam atau seven devilsnya..?” ucap dono dengan santainya ambil menuangkan minumannya dan menyerahkan keanggotanya.. dan salah satu anggota ilham melirikku.. asuuu.. kelihatannya dia ini… asuudahlah biarkan saja…

“cuukkk.. kamu tau seven devils juga..?” tanyaku dan kali ini membuatku kaget dan juga senang..

“aku’og..” ucapnya lagi sambil menepuk dada kirinya..

“cuukkkk..” makiku kedia lagi..

“hehehe..” dan dia hanya tersenyum lalu menyerahkan gelas yang telah diisinya dan diserahkan kepadaku.. aku lalu meminumnya dan menyerahkan kepadanya lagi..

“aku tau tiga aja do anggota seven devils.. bagaimana aku tau.. karena aku sering berpesta minuman dan narkoba dengan mereka.. dan pada saat mabuk mereka melepas pakaiannya.. ditengkuk leher mereka ada tattoo kepala setan dan gambarnya sama semua..” ucap dono lalu menghisap rokoknya..

“hem.. siapa aja mereka don..?” tanyaku..

Dono lalu menceritakan satu persatu tentang mereka kepadaku dan alamat mereka semua..

“tapi kamu bukan anggota iblis hitam kan..?” tanyaku..

“assuuuu.. aku ini biar begini tau terimakasih juga do.. parkiran ini kan yang kasih mas bendu dan mas bendu itu anak pondok merah.. ga mungkinlah aku gabung sama musuhnya.. gimana sih kamu itu.. jancookkk..” maki dono kepadaku..

“lagian kan aku ga kuliah.. ga mungkin aku bisa gabung dengan mereka.. aku hanya nongkrong dengan mereka.. karena salah satunya kakak kelas kita di STM dan aku dulu dekat sama dia dan sering main kekosannya..” kata dono..

“jadi adri yang kamu maksud itu mas adri kakak kelas kita..?” tanyaku kepadanya..

“iya.. dan aku harap kamu berhati – hati sama dia.. kita taulah dia itu seperti apa..” ucapnya kepadaku..

“iya don.. aku juga berharap sama kamu, hati – hati dengan mereka dan jangan lagi kumpul dengan mereka.. aku tau kamu cuman mau nikmati narkobanya aja.. biar dapat gratisan.. tapi cukuplah don.. jauhi narkoba dan jauhi iblis hitam.. atau kamu menyesal nantinya..” ucapku kepada dono..

“iya do.. aku juga mulai ngurangi..” ucap dono pelan..

“don.. kita dulu itu sahabatan dan sampai sekarangpun kita masih bersahabat.. aku harap kamu dengarkan permohonanku.. atau satria yang datangi kamu..” ucapku..

“assuuu.. jangan ngomong sama satria kalau aku yang kasih tau informasi ini dan aku dekat iblis hitam.. bisa jadi mendol aku..” kata dono memelas..

“iya.. makasih ya infonya don..” ucapku ke dono..

“iya.. hati – hati ya do.. aku ga mau ikut - ikut urusan kalian.. karena aku kenal semua dengan baik..” ucap dono..

“iya don.. aku balik dulu ya..” ucapku lalu berdiri dan meninggalkan mereka untuk kembali kekos pondok merah..

Dan setelah sampai didepan gang kosan..

KRING.. KRING.. KRING.. KRING…

Bunyi hpku dikantong.. dan setelah aku mengambilnya.. aku melihat nomor tidak dikenal.. aku lalu mengangkatnya..

“halo..” ucapku..

“halo aldo.. gimana..? sudah bisa bertindak kan..” ucap seseorang dan aku mencoba mengingat suara orang ini.. kata – katanya yang santai tapi tegas…

“sudah om.. tapi om ga akan bertindak kan..?” ucapku dan aku ingat suara yang menelponku ini..

“engga do.. mas irawan sudah kontak aku..” ucap orang itu..

“ngga bertindak tapi mengawasi terus..” ucapku sambil tersenyum..

“kamu tau aja do..” ucapnya santai..

“ya tau lah om.. om bisa telpon aku setelah aku ketemu dengan dono.. salah satu anggota dono, anak buahnya om yang lagi nyamarkan..?” ucapku dengan santainya juga..

“pintar kamu.. ingat do.. aku harap kalian semua harus berhati – hati.. nanti setelah kalian selesai, baru kami akan bertindak..” ucapnya dengan santai..

“siap.. makasih om..” ucapku dan om tito langsung menutup hpnya.. ya dia om tito.. tau aja dia no hpku.. tapi kenapa dia telponnya ke aku ya..? apa dia telpon ke sandi atau anak – anak kos pondok merah yang lain juga..? assuudahlah…

Dan setelah sampai dipondok merah, semua teman – teman telah berkumpul kecuali sandi, dalle dan tigor.. untuk dalle dan tigor, aku telah memberi mereka tugas bersama bajingan – bajingan maba yang lain..

Dan setelah aku bergabung dengan teman – teman, aku menceritakan semua informasi yang aku dapat.. dan mereka semua terkejut dengan informasi yang aku dapat.. dan berbekal informasi itu.. kami semua sepakat untuk melakukan penyerangan malam ini..

Untuk penyerangan malam ini aku tergabung dengan kelompok dua yang berisi mas bendu, mas wawan, mas raimond, mas bobby, mas alan, dan satria untuk menyerang kedaerah guring tempat adri..

Jiancoookkk.. ini sesuai prediksiku tadi setelah diberitahu dono tentang adri.. pasti mas rendi akan menyuruhku berduel dengan adri.. bangsaattt..

Adri ini dulu salah satu bajingan juga disekolahku.. dan dia sangat disegani.. selain hebat dalam pertarungan.. adri juga pintar dalam pelajaran.. tapi sayang.. dia itu agak licik orangnya.. walaupun hebat dalam pertarungan.. adri jarang turun tangan menghabisi calon musuhnya.. biasanya dia memprovokasi orang lain untuk mengahajar musuhnya..

Dan sekarang kami semua telah sampai didaerah guring.. dan kontrakan adri termasuk didaerah yang sepi dan pas untuk kegiatan iblis hitam yang sering mabuk minuman dan narkoba..

Dan setelah sampai didekat kontrakan adri.. kami langsung memarkirkan kendaraan kami didepan kontrakan mereka dan mas bendu langsung turun dan masuk kekontrakan iblis hitam…

Dan didalam kontrakan sana, terlihat mereka sedang berpesta minuman dan narkoba.. mas bendu yang tanpa permisi dan sudah didalam ruangan, langsung menghajar salah satu anggota iblis hitam.. dan mas wawan, mas raimond, mas bobby, mas alan, dan juga satria langsung menyerbu kedalam rumah.. bangsatt..

BUUHHHGGG.. PAAKKKK.. BUUHHHGGG.. PAAKKKK..

Suara pukulan dan tendangan terdengar dari dalam rumah..

Dan aku dengan santainya memperhatikan pertarungan didalam sambil mencari adri.. bangsatt.. dia ga ada didalam.. kemana dia..? asssuuu..

“kamu cari aku do..?” ucap adri mengejutkanku dari arah samping rumah sambil membakar rokokknya..

“eh mas adri.. gimana kabar mas..?” tanyaku dengan santainya lalu aku membakar rokokku juga..

“baik juga do.. akhirnya kita ketemu lagi ya.. tapi sayang.. mungkin waktunya ga tepat jadi kita harus bertemu dengan kondisi seperti ini.. hehehehe..” ucap adri dengan santainya..

“aku sih santai aja mas.. mau bagaimana pun kondisinya aku suka banget.. apalagi ketemu dengan salah satu pengatur strategi iblis hitam.. hehehehe..” ucap tersenyum lalu menghisap rokokku..

“aku juga senang bisa ketemu dengan calon pengatur strategi pondok merah..” ucap adri sambil memainkan kedua alisnya kepadaku..

“tapi sayang mas.. kenapa sampean harus mengorbankan wanita dalam masalah ini..? memang sepengecut itu ya iblis hitam sampai harus melakukan hal yang terkutuk itu..” ucapku dengan santainya..

“apa aja bisa terjadi didunia hitam itu do.. yang penting kemenangan bisa diraih.. hehehehe..” ucap adri sambil tertawa.. bangsatt.. licik memang dia ini..

“ohh begitu ya.. jadi gimana ini mas..? apa kita cuman ngobrol aja berdua..?” tanyaku dengan santainya..

“ya enggalah.. aku sih tadinya mau buat kopi.. tapi berhubung suasananya seperti ini, kelihatannya enak minum darahmu.. hehehehehe..” kata adri dan tatapannya berubah menjadi tajam..

“aku juga ga sabar mau duel dengan salah satu anggota seven devils.. hehehehe..” ucapku sambil tertawa…

“rupanya kamu tau juga tentang itu ya..”ucap adri dan tiba – tiba matanya menghitam dan menatapku dalam… assuuu.. seram sekali dia.. bajingannn..

Adri lalu menoleh kesamping dan membuang rokoknya.. dan secara tiba – tiba dia melayangkan pukulannya kearah wajahku..

BUUHHGGGG…

JEDDDUUKK…

Aku yang sebenarnya sudah membaca gerakannya kaget, karena kecepatan pukulannya luar biasa dan langsung tepat mengenai rahangku sebelah kiriku.. assuuu.. tubuhku sampai melayang kesebelah kanan dan wajahku menghantam dinding yang ada disampingku.. bajingaaannnn..

Dengan santai dan dinginnya, adri maju lagi lalu mengarahkan pukulan tangan kirinya dari arah bawah kedaguku..

BUUHHGGGG…

Kepalaku terdanga keatas.. dan adri langsung loncat dan mengarahkan pukulannya dari arah atas, kearah wajahku yang terdanga tepat dimulutku..

BUUHHGGGG…

Dan aku pun jatuh terlentang dengan kepala belakangku terhempas kelantai.. bajingaannn.. aku jatuh sama dua pukulannya adri.. assuuu..

Kepalaku berkunang – kunang dan darah juga mengalir dari mulutku.. dan posisiku yang sekarang tertidur sambil memegang wajahku..

Adri lalu mendatangi aku dan langsung menginjak dadaku..

BUUHHGGGG…

“HUUPPPPP..” ucapku tertahan..

“segini aja kah kemampuanmu..? assuuu.. percuma aja kami waspada sama kamu, kalau ternyata mudah sekali ditumbangkan.. bajingann..” ucap adri sambil menguatkan injakannya didadaku dan membuatku sulit bernafas..

Lalu dengan sekuat tenaga aku pukul tulang kering kaki adri..

BUHHHGGGGG…

“ARRHHGGGGG..” teriak kami bersama.. tanganku pun sakit sekali.. dan adri juga mengangkat kakinya dari dadaku.. dia juga kesakitan.. aku lalu cepat berdiri.. aku membuka dan mengepal tanganku beberapa kali untuk mengurangi rasa sakitnya..

Adri lalu maju lagi sambil mengarahkan kepalan tangannya kewajahku lagi..

WUUUTTTT..

Aku menunduk menghindari pukulan adri.. lalu adri memukul dari arah bawah..

WUUUTTTT..

Aku memundurkan wajahku lalu mengarahkan injakan kedada adri..

BUHHHGGGGG…

Adri termundur dan aku langsung maju kearahnya sambil mengarahkan tinjuku kearah hidung adri..

BUHHHGGGGG…

Tinjuku tepat mengenai tulang lunak hidung adri dan dia langsung terdanga dengan darah yang keluar dari hidungnya.. dan aku menyerangnya lagi dengan tinju kanan dan kiriku secara bergantian..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Aku terus menghajar adri tanpa memberinya kesempatan untuk melawan… dan tiba – tiba ketika aku akan meneruskan pukulanku, adri menghindar kesamping lalu meraih kepal belakangku dan menariknya dengan kuat sehingga jidat kami beradu..

BUHHHGGGGG…

Assuuu.. sakit sekali kepalaku… dan dia langsung memukul dadaku dengan cepat..

BUHHHGGGGG…

“HUUUPPPPP…” nafasku kembali tertahan.. dan adri menendang kepala bagian sampingku..

BUHHHGGGGG…

Aku oleng kekanan dan disambut dengan kepalan tangan kiri adri..

BUHHHGGGGG…

Lalu dilanjut dengan kepalan tangan kanannya dan tangan kirinya secara bergantian....

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Aku terus terdesak sampai tersandar didinding.. dan adri tidak mengendurkan serangannya.. dan kali ini bergantian perut, dada dan wajahku dihajarnya.. bajingann.. kalau begini terus bisa mati berdiri aku.. bangsaatttt…

Dan ketika adri akan memukul bagian wajahku.. aku langsung menunduk..

BUHHHGGGGG…

Kepalannya mengenai dinding dibelakangku.. dan ketika tangannya masih terangkat.. aku langsung menghantam tulang dibawah ketiak adri bagian kanannya dengan tangan kiri sekuat tenaga..

BUHHHGGGGG…

“AARRRGGGHHHH..” ucapnya sambil melengkungkan tubuhnya kesebelah kiri.. dan aku langsung menghantam matanya bagian kiri dengan tangan kananku..

BUHHHGGGGG…

Dia termundur.. lalu aku meloncat sambil menginjak lagi dadanya..

BUHHHGGGGG…

Tubuh adri sampai melengkung kebelakang.. dan aku kembali meloncat sambil mengarahkan lututku kearah wajahnya yang menunduk..

BUHHHGGGGG…

Lalu aku memutarkan tubuhku sambil melakukan tendangan balik menggunakan tumitku.. dan kali ini aku arahkan ke rahangnya..

BUHHHGGGGG…

Tubuh adri oleng setelah rahang kanannya terkena tumitku dengan telak.. dan aku maju lagi sambil mengarahkan pukulanku keseluruh wajah adri dengan beruntun..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Adri yang terdesak lalu menunduk dan memelukku.. setelah itu dia mendorongku kearah didinding..

BUUHHGGG…

Tubuhku belakangku terhempas kedinding dengan adri memeluk pinggangku.. assuuu… aku lalu meninju tulang iga adri bagian tangan dan kiri..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Dan pelukan adri terlepas diperutku.. tapi aku menahan kepalanya.. dan mengadu mulutnya dengan lututku..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Lalu aku jambak rambutnya dan aku hantam lagi mulutnya yang banyak mengeluarkan darah dengan kepalan tangan kananku..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Lalu aku seret kedinding dan aku hantamkan wajahnya kedinding berkali kali..

JEDUUUKK.. JEDUUKKK.. JEDUUKKK.. JEDUUKKK.. JEDUUKKK..

Lalu aku seret lagi dan aku banting kepalanya dengan wajah menghadap kelantai..

BUUUMMMMMM…

Dan adri tidak bergerak lagi.. bajingaaannn..

Lalu aku mengatur nafasku dan membersihkan luka diwajahku yang bercucuran darah dengan tangan kananku..

Aku melihat didalam ruangan pertempuran berdarah sedang berlangsung..

Mas bendu menggila setelah kepalanya tadi dihantam botol.. tampak darah mengalir dari atas keningnya.. dan dia sekarang mendudukan dua orang lalu menginjak – injak dada mereka bergantian sampai mereka tidak bergerak..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Sedangkan mas wawan berduel dengan salah satu anggota iblis hitam yang berbadan sangat besar.. mereka berdua terlihat sudah sama – sama berdarah.. tapi mas wawan tidak mau menyerah.. mas wawan mengarahkan tangannya yang jari – jarinya tertekuk dan menghantamkan punggung bawah tangannya itu ke kedua telinga anggota iblis hitam berkali – kali..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Darah pun mengalir dari kedua telinga orang berbadan besar tersebut.. mas wawan lalu mundur dan berlari sambil mengarahkan injakannya kedada orang itu..

BUHHHGGGGG…

BUUUUMMMMM..

Orang itu tumbang dan mas wawan langsung loncat sambil mengarahkan lututnya kewajah orang tersebut..

BUHHHGGGGG…

KRRAAAAAKKK..

Bunyi ketika lutut mas wawan mengenai bagian mulut orang tersebut.. assuuu..

mas raimond pun ga kalah menggila.. lawan duelnya dihantam bagian wajah, dada dan perut secara membabi buta..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Lalu wajah orang itu dicengkram oleh tangan mas raimond yang besar, lalu dibanting kebelakang dengan sekuat tenaga sehingga kepala belakang musuhnya menghantam lantai dengan keras..

BUHHHGGGGG…

BUUUMMMMM..

Dan mas raimond menutup dengan menginjak wajah musuhnya itu..

BUHHHGGGGG…

Assuuuu.. pasti sakit itu.. bajingaannnn..

Mas bobby tidak mau kalah.. dengan mulut yang mengeluarkan darah.. mas bobby menginjak wajah samping musuh yang ada dibawah kakinya..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Setelah itu mas bobby berdiri diantar kedua kaki orang yang terkapar itu.. lalu mengangkat kedua kaki orang itu tepat di daerah lututnya dan orang itu dalam posisi tertelungkup.. setelah itu mas bobby berputar seperti gasing sampai orang itu melayang… lalu mas bobby melemparkan tubuh orang itu dan kepala orang itu membentur tembok dengan keras..

BUUHGGGG…

Orang itu jatuh dan terkapar dengan posisi tertelungkup dengan darah yang keluar dari kuping dan seluruh wajahnya.. bajingaaannn..

Sedangkan mas alan disebelahnya sudah selesai dari tadi dan dia lagi menikmati rokoknya.. assuu.. mana orang yang dihajar mas alan..? kok ga ada..? aku lalu melihat dibelakang mas alan tampak aquarium yang lumayan besar dan airnya berwarna merah.. bajingaaannn.. musuhnya dimasukan paksa didalam aquarium.. aasuuu.. kasihan sekali.. bukan orangnya yang kasihan.. tapi ikan lohannya yang kasihan.. lagi mahal – mahalnya tuh harga ikan lohannn.. jiampputtt…

Dan diperkelahian lainnya, satria dengan sadisnya menginjak batang leher musuhnya, lalu menjatuhkan lututnya tepat dihidung orang itu dengan keras..

BUUHHHGGGGG…

Bajingannn.. tangan orang itu sampai mengejang dan tubuhnya bergetar serta matanya melotot kesakitan.. assuuu..

Dan sekarang aku melihat tangan adri mulai bergerak.. lau aku injak lagi kepala adri..

BUHHHGGGGG..

Setelah itu, aku menyerat kaki adri kesebelah rumah.. dan aku mengambil tali yang ada disitu dan aku mengikat tali keatas kayu yang sering digunakan untuk restock.. setelah itu aku menegakkan tubuh adri dan mengikat leher adri sampai dia menjinjitkan kakinya..

“ARRGGHHHHH…” dia mencoba untuk melepaskan tali dilehernya yang kuikat dengan kencang..

“kenapa mas..? sakit ya..? ini balasan yang setimpal karena kamu sudah menganggu keluargaku.. apa lagi yang kamu ganggu seorang wanita..” ucapku dengan santainya sambil membakar rokokku..

“oh iya.. mas pasti menunggu bala bantuan ya..? ntar aku telpon temanku dulu ya..” lalu aku mengeluarkan hp ku dan menelpon seseorang.. dan sengaja suaranya aku load speaker dihadapan adri..

“halo abang ganteng..” ucap orang itu dengan suara keras yang khas..

“hallo tigor.. bagaimana disana..?” tanyaku.. dan aku sedang menelpon tigor..

“aman bang.. sudah aku pecahkan tempurung kepala mereka dan aku pecahkan juga ginjal mereka semua.. hehehehe..” ucap tigor lalu tertawa.. dan aku melihat ekspresi adri begitu terkejut dengan nafas yang tertahan sambil terus mencoba membuka ikatan yang menjerat lehernya..

“bagus gor.. teman – teman aman kan..? ga ada yang terluka..?” tanyaku lagi..

“cuman bekecap sedikit bibirnya dalle bang.. hahahaha..” ucap tigor lalu tertawa

“tai lassomu gor..” sahut dalle dibelakangnya..


“iya sudah sekarang klean balik semua.. sebelum aku kasih remuk tulang iga kalian itu..” candaku..

“bah.. keras juga abang ini.. hahahahaha..” kata tigor sambil tertawa lalu aku menutup hpku..

Memang tadi sebelum berangkat.. aku memerintahkan dalle dan tigor serta beberapa bajingan maba untuk stanby dan mencegat gerombolan iblis hitam yang akan kemari.. dan posisi mereka tidak jauh dari kontrakan ini.. karena aku yakin.. adri pasti menghubungi beberapa temannya..

Sedangkan heri tiger dan hendra sumo serta beberapa maba yang lain, aku suruh stanbay didekat kos barbara untuk mengawasi mira dan lia..

Aku lalu menyimpan hpku dikantong.. setelah itu..

BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… KRAAKKKKK..

Aku menendang dengan ujung sepatuku kearah tempurung lutut kanan adri dengan keras sampai berbunyi…

“AAARRGGGHHH…” adri mencoba berteriak dan mencoba bertahan dengan kondisi lehernya terikat.. dan aku menendang lagi tempurung lutut sebelah kiri adri..

BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… KRAAKKKKK..

“AAARRGGGHHH…” dia berteriak dengan mata yang melotot dan kesakitan.. dan sekarang dia berusaha tetap berdiri agar lehernya tidak terjerat dengan kuat dan dengan tempurung yang retak.. assuuu.. aku melihat kakinya menjijnjit dan bergetar dengan hebatnya.. modar keon cook.. modar.. (mati kamu cook.. mati..)

Kamu kejam sama keluargaku dri.. dan aku bisa lebih kejam dan sadis lagi terhadapmu.. jiancookkk..

“aku tau kamu otak dari semua ini dri.. dan ini untuk ayu yang terbaring dirumah sakit..” ucapku lalu..

BUHHHGGGGG..

Aku menginjak dada adri dengan keras sampai tubuhnya melengkung kebelakang dan jeratan dilehernya mengencang..

“ARRRHHGGGGGG..” ucapnya dengan darah mengalir lagi dari mulutnya..

“coookkk sadis koen do..” (coookkk.. sadis kamu do..) ucap mas alan dibelakangku..

“sadisan sampean mas.. masa orang dimasukan aquarium sama ikan lohan.. hehehe..” ucapku sambil menghisap rokokku..

“aku kan kasih makan ikan lohannya.. kasihan lohan itu.. pasti sebulanan nanti ga ada yang kasih makan.. hehehehe..” ucap mas alan sambil meminta rokokku..

Lalu setelah semua selesai dengan lawan - lawannya.. kami semua balik kekosan beriringan..




POV sandi


KRING.. KRING.. KRING..

Bunyi hpku dikantong dan aku mengambilnya.. aku melihat dilayar hp 3310 ku nama mas rendi memanggil…

“halo mas..?” ucapku..

“dimana kamu san..?” tanya mas rendi dengan santainya..

“lagi diluar mas.. lagi mau nemui seseorang..” ucapku..

“kamu sudah dapat targetmu ya..?” tanya mas rendi..

“hehe.. iya mas..” ucapku sambil tersenyum..

“baguslah.. aku juga sudah dapat informasi tiga orang seven devils.. salah satunya ya targetmu itu yang bernama budi.. malam ini kami bergerak kekontrakan mereka..” ucap mas rendi..

“waw.. dari mana sampean tau informasinya mas ..?” tanyaku yang terkejut..

“dari aldo.. memang gila temanmu satu ini.. dia bisa aja dapat info itu..” kata mas rendi..

“mantap.. memang ga diragukan aldo itu mas.. terus rencana sampean gimana mas..?” ucapku lalu menghisap rokokku..

“malam ini kami membagi dua kelompok.. karena target kita ini mempunyai beberapa anggota yang lumayan banyak dan mematikan..” ucap mas rendi dengan dinginnya..

“oh iya..? jadi sampean menyerang markasnya..? dan kenapa harus dibagi dua kelompok..?” tanyaku..

“iya.. kami mau menyerang kontrakannya.. dan kenapa kami membagi dua kelompok..? takutnya mereka akan cepat menghilang jika salah satu kelompoknya kami hancurkan.. jadi kami sengaja memecah jadi dua..”

“begitu ya mas..? terus gimana mas..?”

“aku, bung toni, akbar, danis, rudi, surya, yuda, dan ilham akan menyerang ke daerah joyo agung.. sedangkan bendu, wawan, raimond, bobby, alan, aldo, dan satria menyerang kedaerah guring..” ucap mas rendi..

“loh ilham ikut penyerangan mas..? sudah sehatkah dia..?” tanyaku lagi..

“kamu kayak ga tau ilham aja san.. dia sudah ga sabar untuk balas dendam..” jawab mas rendi..

“mas.. kalau sampean semua pergi.. gimana mba mery dan mba gaby..?” tanyaku pelan..

“oh iya kamu belum tau ya..? mereka sudah pindah tadi siang.. mereka sekarang tinggal disalah satu rumah bu damayanti.. dan kebetulan rumah itu dekat dengan rumah utama bu damayanti.. tadi siang sepulang dari rumah sakit, aku mengantar mereka berdua..” jawab mas rendi..

Cuukkk.. mereka berdua sudah pindah..?? kok mereka ga kasih tau aku..?? assuu.. apa karena aku habis mengakhiri hubunganku dengan mery, jadi mereka berdua ga ngabari aku sama sekali.. bajingaann.. hiuuffttt.. huuuu.. dan mendengar kabar ini, perasaanku pun campur aduk.. marah, senang, jengkel, kecewa, sedih menjadi satu.. jiammpuuttt..

“ooo..” jawabku yang terdengar kecewa..

“sudahlah san.. setidaknya mereka sekarang dalam pengawasan bu damayanti.. jadi kita lebih tenang untuk bergerak..” ucap mas rendi menenangkan aku..

“iya mas..” jawabku singkat..

“okelah san.. aku harap kamu berhati – hati karena kamu bergerak sendiri..” ucap mas rendi..

“iya mas.. sampean juga hati – hati.. karena musuh kita kali ini susah ditebak..” ucapku ke mas rendi..

“iya.. semoga kita cepat berkumpul dengan komposisi yang lengkap lagi.. aku kangen duet sama kamu dalam menghancurkan musuh kita..” ucap mas rendi..

“siap mas..” ucapku..

“satu lagi san.. targetmu itu yang bernama budi.. dia yang menabrak ayu dikota sebelah.. jadi selamat bersenang – senang dengan dia ya.. hehehe..” ucap mas rendi lalu tertawa lirih.. assuuu..

“jiancookkk.. oke mas.. makasih infonya..” ucapku sambil menahan emosi dikepalaku.. bangsattt.. berarti ga salah aku datang ketempat ini.. aku akan membalasnya untuk ayu yang lagi terbaring dirumah sakit.. bajingaannn.. tetapi walaupun aku emosi, aku harus tetap tenang dan tidak boleh gegabah..

Dan kami pun mengakhiri perbincangan kami..

Dan aku sekarang lagi dibelakang sebuah kafe yang sering aku kunjungi bersama mery.. aku sedang menunggu seseorang yang bernama budi dan mungkin akan membukakan jalan ku untuk bertemu dengan anggota seven devils atau bahkan pimpinan mereka si black.. tapi yang jelas.. pertama - tama aku mau membalaskan sakit yang diderita ayu dan aku akan membantainya..

Aku sekarang duduk disebuah kursi yang terbuat dari beton, dipinggir jalan dengan tiga botol mansion gepeng dan dua buah teh kotak disebelah kananku.. aku lalu membakar rokokku dan menghisapnya perlahan.. setelah itu aku membuka teh kotakku lalu meminumnya.. dan setelah satu teh kotakku habis, aku lanjut dengan membuka satu botol mansion gepeng dan meminumnya setengah…

Cuukkkk.. mantap sekali minuman ini.. dan suasana kota yang hampir gelap ini membuatku semakin larut dengan minumanku.. angin sepoi – sepoi dan hawa dingin kota ini membuatku merasa sedikit tenang ditengah emosiku yang menggila.. aku ingin menikmati kedamaian ini sejenak sebelum aku menemui seseorang itu… dan sekali lagi.. aku harus lebih tenang walaupun emosiku memuncak dikepala..

Aku lalu menghabiskan sisa setengah botol yang tersisa dari botol yang pertama.. dan aku menaruh botol kosong itu disebelah kiriku.. lalu aku menarik rokokku dalam - dalam dan mengeluarkannya dengan membentuk bulatan – bulatan dari mulutku..

Botol demi botol mansion sudah aku habiskan.. dan puntung rokokku pun bertebaran dimana – mana..

Tepat jam sebelas malam.. pintu – pintu kafe mulai ditutup dan lampu – lampu ruangan mulai dimatikan.. dan ga berapa lama satu persatu karyawan kafe mulai pulang.. dan orang yang akan kutemui pun keluar dan menuju belakang kafe tempat aku duduk.. dan ketika dia akan menaikki sepeda motornya..

“halo jes..” panggilku kepadanya..

Dan dia langsung menoleh kearahku dengan tatapan tajamnya seperti waktu itu..

“kamu panggil aku..?” tanya nya..

“iyalah siapa lagi.. kamu budi kan.. ” ucapku dengan santainya sambil menghisap rokokku dalam – dalam..

“ada urusan apa..?” tanyanya dengan dinginnya..

Bangsattt.. dia pura – pura ga tau tentang serangannya ke ayu dan anggotanya ke ilham kah..? bajingan… dan sebelum mas rendi telpon tadi, aku sudah curiga kalau bajingan ini adalah salah satu anggota iblis hitam dan salah satu seven devils.. bagaimana aku tau..? karena tattoo ditengkuknya sama seperti apa yang diberitahu satria siang tadi.. dan kalau dia memang salah satu seven devils, harusnya dia tau aku.. karena aku adalah salah satu incaran utama mereka.. atau karena kepalaku kututup dengan jumper sehingga dia tidak mengenali aku..?

“hehehe.. cuman mau menyambung tali silaturahmi aja..” ucapku lalu meraih teh kotakku dan meminumnya perlahan..

“aku lagi malas berbasa – basi.. langsung aja ketujuanmu..” ucapnya dengan dingin..

“santai jes.. aku cuman mau meluruskan aja.. apa benar ada kelompok yang beraninya menyerang wanita dengan menabraknya sampai kritis lalu meningggalkannya dijalan.. setelah itu dia mengeroyok seorang maba kampus teknik kita dan mau menculiknya..” ucapku dengan tetap duduk sambil menghabiskan teh kotakku.. dan aku sengaja memancingnya dengan ucapanku barusan..

“siapa kamu dan kenapa harus tanya masalah itu kepadaku..” ucapnya dengan santai dan tidak melihat kearahku.. lalu dia mengambil rokoknya dan membakarnya lalu menghisapnya..

“aku orang yang kalian cari.. seven devils..” ucapku dengan penekanan yang tegas lalu membuka jumperku dan dia langsung menatapku.. dan kali ini tatapannya sangat tajam seperti seorang pembunuh.. matanya terlihat sangat hitam dan tidak ada putihnya sama sekali.. assuuuu.. dia terpancing dengan ucapanku dan sudah dipastikan dia adalah salah satu seven devils..

Aku lalu berdiri dengan santai dan menatapnya dengan tajam juga…

“kelihatannya tempat ini ga cocok untuk kita berbicara.. aku tunggu kamu diseberang jalan didalam gedung bioskop tua bud.. dan aku harap kamu datang sebagai salah satu anggota seven devils..” ucapku lalu berjalan santai sambil menghisap rokokku.. aku berjalan menuju bioskop tua diseberang jalan.. dan aku merasa budipun berjalan mengikuti aku dibelakangku..

Jalanan kota yang mulai sepi dan sekitar bioskop juga terlihat tidak ada orang nongkrong seperti biasa, dan itu menambah suasana menjadi tegang dan mengerikan.. aku merasa hanya ada aura saling membunuh disekitar kami berdua, dan kami berdua mulai berjalan memasuki gedung bioskop tua yang gelap ini..

Suasana didalam gedung bioskop tua yang gelap ini pun tambah menyeramkan.. hanya cahaya yang remang – remang yang menuntun perjalanan kami untuk sampai dibagian depan dalam bangunan tua ini.. dan kami berdua lalu berdiri didekat layar yang sudah kusam.. tempat ini memang cukup luas untuk menyelesaikan masalah dengan cara kami..

Sekarang kami berdua sudah saling berhadapan.. disekitar kami sangat sunyi sekali dan hanya terdengar suara nafas kami yang cepat dan memburu..

“kamu salah bersurusan dengan iblis hitam.. apalagi kamu juga sudah mengusik seven devils.. malam ini akan menjadi malam terakhirmu menikmati indahnya dunia ini..” ucap budi sambil memutarkan kepalanya lalu menyatukan sepuluh jarinya didepan dadanya dan diarahkan kebawah sehingga menghasilkan bunyi dari seluruh jari – jarinya..

Kretek.. krektek.. kretek..

Lalu tangannya diposisikan kebelakang dengan dada yang membusung.. cuukkk.. sangar juga dia ini.. hawa membunuhnya sangat terlihat jelas dari tatapan matanya dan gerakan tubuhnya..

“ARRRRGGGHHHHHH…” ucapnya berteriak lalu berlari kearahku sambil mengarahkan pukulannya dengan tangan kanan dan tangan kiri bergantian..

WUTTT.. WUTTT.. WUTT.. WUTT…

Aku menghindari setiap pukulannya dengan santai sambil menggoyangkan tubuhku kekanan dan kekiri lalu menunduk.. lalu aku mengarahkan pukulanku dari arah bawah ke dagunya..

WUTTT..

Budi memundurkan kepalanya.. bajingann.. hebat juga refleknya manusia satu ini..

Lalu kami berdua saling berhadapan lagi dan saling menatap dengan tajam dengan nafas yang semakin memburu.. dan kami pun bersiap dengan memasang kuda – kuda lagi.. lalu aku maju lagi sambil mengarahkan pukulanku kearah wajahnya sebelah kiri dengan kepalan tangan kananku..

TAPPP..

Dia menangkisnya dengan tangan kirinya sambil mencondongkan sedikit tubuhnya kearah kanan.. lalu mengarahkan tinjunya dari arah bawah keatas dengan tangan kanannya dan cepat sekali… dan bertepatan dengan aku melakukan injakan didadanya..

BUUHHGGG..

BUUHHGGG..

Sebuah pukulannya mendarat didaguku dengan kuat dan membuat aku sampai terdanga .. dan injakanku pun tepat mengenai dadanya.. kami berdua sama – sama limbung kebelakang..

Cuukkk.. pukulannya keras sekali.. dan itu membuat sesuatu cairan mengalir dari tepi bibirku.. bangsatt.. sudah berdarah aja aku.. anjingg… dia pun berdiri sambil mengelus dadanya yang terkena injakanku tadi..

Lalu kami sama – sama maju lagi..

BUUHHGGG.. PAAAKKK.. BUUHHGGG.. PAAAKKK.. BUUHHGGG.. PAAAKKK..

Kami berdua saling serang dan saling menangkis serangan.. tubuhnya dengan gesit menghindari setiap pukulanku sambil dia sesekali menangkis seranganku dan mengarahkan pukulannya..

Dan ketika dia menunduk.. aku mengarahkan kepalan tanganku kearah wajah sebelah kanannya dengan tinjuku menggunakan tangan kiriku..

BUUHHGGG..

Pukulanku mengenai dagunya sampai dia terdanga.. dan dilangsung memutarkan tubuhnya sambil mengarahkan tendangan baliknya dengan kaki kanannya.. dan itu mengenai telak leherku sebelah kiri..

BUHHGGG…

Aku oleng kekanan terkena tendangannya dan dia menyambutnya dengan hantaman tangan kirinya dipelipisku..

BUHHGGG..

Lalu dia mengarahkan tinju kanannya kearah daguku dengan keras..

BUUHHGGG..

Aku oleng lagi kearah kanan dan dia menyerangku lagi dengan pukulannya yang beruntun..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Tinjunya yang keras dengan tangan kanan dan tangan kiri secara membabi buta, mengenai bagian wajahku dan membuat aku termundur dan terdesak… perban yang terpasang dipelipisku semalam pun sampai terlepas.. bangsaattt.. pukulannya sangat cepat dan kuat membuat aku kewalahan.. darahku pun keluar dari luka yang kemarin dan luka yang baru terkena pukulannya.. bajingaannn..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Dia terus maju sambil menyerangku.. dada dan wajahku pun bergantian terkena serangannya.. lalu..

BUUHHGGG..

Dia menginjak dadaku sampai aku termundur dan terjatuh dengan posisi berlulut.. dan tangan kiriku menahan tubuhku supaya aku tidak tersungkur kedepan.. lalu..

WUUTTT..

Dia mengarahkan tendangannya kearah wajahku.. dan dengan cepatnya aku menghindar kekanan dan mengangkat tangan kiriku.. dan ketika kaki kanannya mendarat dilantai.. gantian kaki kirinya mengarah kedadaku yang sedang berlutut..

BUUHHGGG..

Aku terpental kebelakang.. dan aku sempat memblok injakannya dengan kedua tanganku.. bangsaattt.. kalau sempat terkena injakannya mungkin aku sesak nafas kali ya.. bajingan..

Dan kuatnya injakan nya tadi sampai membuat aku terpental dan terlantang.. dia pun berlari sambil mengarahkan lututnya kearah dadaku.. dan aku dengan cepat berguling kekanan..

KRAKKKK..

Bunyi lututnya yang terkena lantai.. dan aku dengan posisiku yang tertidur.. aku lalu mengarahkan tendangan kearah wajahnya..

BUHHGGG..

Tendanganku mengenai wajah sampingnya.. dan aku dengan cepat berdiri.. dia masih jongkok dan menunduk akibat tendanganku tadi.. dan ketika aku akan menginjak wajahnya.. dia dengan cepat menyapu kedua kaki ku sampai aku terjatuh..

BUUHHGGG..

JEDDUUKKK..

Aku terjatuh dengan wajahku sebelah kanan terbentur lantai.. bangsaat..

Diapun cepat berdiri dan memeteng leherku dari arah atas.. lalu menyeretku.. aku yang tertidur dan terlentang mencoba membuka petengannya dileherku dengan kedua tanganku.. jiancookk.. petengannya sangat kuat sehingga aku sangat sulit bernafas.. dan posisinya sekarang dia berjongkok diatasku dengan memeteng leherku dengan kuat..

Aku lalu menghentakkan pinggulku kelantai sambil mengarahkan tendangan kaki kananku kearah ubun – ubun kepalanya yang ada diatasku..

BUGGHHHH..

Tendangan kaki kananku menggunakan punggung kakiku yang melengkung terkena kepala bagian atasnya dan langsung membuat petengannya terlepas.. dan dia terdunduk dan masih jongkok..

Aku lalu bergeser sedikit kekanan dan mengarahkan kedua tanganku dengan jari – jari yang terbuka ke lantai atas pundakku.. dan menekuk kakiku sampai lututku didekat wajahku.. lalu dengan sekali hentakan aku mendorongnya dengan kuat dan diimbangi dorongan tubuhku sampai aku berdiri..

HUUPPPP..

Aku berdiri dengan cepat dan membelakanginya lalu aku berputar sambil mengarahkan tendangan kaki kananku dengan keras…

BUUGGHHH..

BUUMMMMM…

Dia roboh kekanan setelah tendanganku mengenai dagunya dengan telak.. lalu budi terguling – guling sampai terkena kursi bekas bangku penonton.. lalu aku berlari kearahnya sambil mengarahkan injakan kearah wajahnya dan dia menangkap kakiku.. bangsaatttt.. kuat juga dia..

TAPPP…

Aku yang berdiri dengan kakiku kananku yang ditahannya.. aku melihat dengan jelas perubahan diwajahnya.. matanya menghitam dan nafasnya memburu.. dan aku juga melihat darah mengalir dari hidung dan kedua tepi bibirnya.. bajingannn.. rupanya dia emosi sekali.. lalu dia memutar kakiku dan aku mengikuti alur putarannya sampai tubuhku terputar dan aku roboh… bajingan.. kalau aku menahannya tadi. bisa patah pergelangan kakiku.. assuuu…

Dia pun langsung berdiri di hadapanku yang terlentang dengan tatapannya yang mengerikan.. pundaknya pun terlihat naik turun akibat nafasnya yang memburu.. lalu dia menginjak wajahku dan aku menghindarinya kesamping dan dengan cepat aku berdiri juga..

BUUHGGGGG…

Injakannya terkena lantai.. dengan posisi yang berdekatan ini aku mengarahkan kepalan tangan kananku kearah dagunya..

BUHHHGGGGG..

dia oleng kekiri sambil mengarahkan kepalan tangan kanannya kearah tulang pipiku kiriku..

BUHHHGGGGG..

Aku terdorong kekanan.. lalu..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Kami bergantian mengarahkan pukulan kearah wajah masing – masing lawan.. wajah kami sama – sama terluka dan berdarah.. tapi kami sama – sama kuat dan belum ada yang tumbang lagi…

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Aku memukulnya didaerah wajah dan dia membalasnya dengan memukul dadaku dan pipiku..
Lalu..

BUUHHGGG..

Aku termundur kebelakang setelah injakannya mengenai perutku dan budi langsung tersenyum dengan bengisnya.. bajingaannnnn….

Aku lalu berlari lagi kearahnya sambil menggertaknya dengan gerakan kakiku yang setengah kuangkat.. dia menggoyangkan tubuhnya kekanan dan aku menyambutnya dengan kepalan tangan kiriku..

BUUHHGGG..

Lalu aku memutarkan tubuhku sambil mengarahkan tendangan balik menggunakan tumitku kananku..

BUUHHHGG…

Tumit sepatuku mendarat dipelipisnya dan langsung membuat dia oleng ke kekanan.. dan aku menyambutnya dengan pukulan yang lurus kedepan tepat dihidungnya dengan tangan kiriku..

BUUHHGG…

Dia terdanga dengan darah yang muncrat dari lobang hidungnya.. lalu aku loncat dan menginjak dadanya sampai dia terpental kebelakang…

BUUHHGGGG…

Dia roboh dengan posisi terduduk dan wajahnya menunduk serta kakinya lurus kedepan..

“hehehehe.. lumayan juga ya tendanganmu..” ucapnya yang menunduk..

Lalu dia mengangkat wajahnya perlahan dengan tersenyum… bangsaattt.. kuat sekali dia.. dia lalu mengepalkan tangannya kelantai lalu berdiri dan memasang kuda – kuda untuk menyerangku lagi.. budi sepertinya ingin mengeluarkan semua kemampuannya dengan sisa tenaganya.. emosi dan tatapan membunuh tampak jelas terlihat sekali dari matanya…

Lalu dia berlari ke arahku sambil mengarahkan kepalan tangannya kearah wajahku.. aku sempat menangikisnya..

TAP.. TAP.. TAP..

Pukulannya aku tangkis dengan kedua tanganku.. lalu dia mengarahkan tinjunya dari arah bawah sedikit dengan cepat kearah pipiku..

BUUHHGGG..

aku oleng kekanan.. dan dia memukulku lagi dengan tangan kirinya dan mengenai bagian bibir sebelah kananku..

BUHHGGGG..

Aku oleng lagi dan dia menginjak lagi dadaku dengan kerasnya..

BUHHHGGG..

Aku termundur kebelakang tapi tidak roboh… bajingan…

Bangsaattt.. cukup sudah main – mainnya.. aku akan menghabisimu sekarang juga.. kamipun saling berhadapan dengan tatapan yang tajam.. nafas kami sama – sama memburu.. bajingaannn.. kamu sudah mengeluarkan emosimu sekarang aku pun akan mengeluarkan semua emosiku..

Aku membersihkan darahku ditepi bibirku dengan jempolku lalu menjilatnya.. heemmm.. aroma dan rasa darah ini membuat tubuhku bergairah.. Aku menarik nafasku dalam – dalam.. perlahan tubuhku mulai memanas..

“kamu sudah puas main – main ya le.. hehehehe..” ucap ‘sesuatu’ itu yang perlahan memasuki tubuhku..

“kita tunjukkan sama mahluk didepan kita ini.. peliharaannya itu bukan apa – apanya bagiku..” ucap sesuatu itu lagi dengan bengisnya dikepalaku..


Panas ditubuhku pun semakin menjadi.. dan kulihat dia juga seperti mau mengeluarkan semua kemampuannya..

“AAARRRGGHHHHHH..” ucapnya berteriak lagi sambil melangkah kearahku..

“AARRRRGGHHHHHH..” aku pun juga berteriak mengeluarkan hawa panas ditubuhku lalu berlari kearahnya sambil mengarahkan kepalan tanganku..

Dia memukul kearah wajahku..

WUUTTT..

Aku menunduk lalu mengarahkan kepalan tangan kananku tepat diantara hidung dan mulutnya..

BUUHHGGG..

Wajahnya terdanga kebelakang dengan darah yang menyembur dari mulutnya dan keluar dari hidungnya.. lalu..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Aku mengarahkan kepalan tanganku kearah seluruh wajahnya dengan santainya dan dengan kuatnya.. tanganku pun terasa sangat ringan untuk dilayangkan dan sangat keras ketika mendarat diwajahnya..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Seluruh wajahnya tidak ada yang luput dari pukulanku.. dan wajahnya tertutup oleh darahnya yang keluar dari pelipis, mulut, hidung dan didaerah tulang pipinya..

Lalu

BUHHHGGGG…

Aku menginjak dadanya dengan keras sampai dia terpental kebelakang dan tersandung kursi penonton dibelakangnya dan roboh disela – sela kursi penonton..

Aku lalu mendatanginya yang tergeletak diantara kursi penonton.. aku lalu berdiri diatas kursi penonton sambil menginjak dadanya lalu aku meraih rokokku dan membakarnya lalu menghisapnya..

“siapa lagi anggota seven devils lainnya..” ucapku dengan santainya sambil tetap menginjak dadanya..

“hahahahahaha.. kamu mau tau siapa aja anggota ku.. cuihhhh..” ucapnya lalu meludah dan mengenai bajuku.. bajingann..

BUHHGGGG…

Aku menginjak dadanya dengan keras sampai darah menyembur dari mulutnya..

“AARRGGGGHHHH..” ucapnya dengan nafas yang tertahan…

“kamu masih belum mau mengatakannya..” ucapku lalu aku menghisap lagi rokokku..

“hahahahaha.. injakan mu seperti anak kecil saja..” ucapnya dengan darah yang mengalir dari mulutnya.. assuuuu..

Dan dia masih terlentang diantara kursi penonton.. aku lalu meletakkan rokokku dibibirku.. dan meraih tangan kanannya dengan tetap menginjak dadanya dan memutar pergelangan tangan kanannya dengan kuat..

KREETTAAAKKK..

Bunyi pergelangan tangannya yang patah akibat aku putar…

“ARRRGGGGGHHHH.. HAHAHAHAHAHA..” dia berteriak kesakitan lalu tertawa.. bajingannn..

Aku meraih tangan kirinya dan aku memutarkannya sampai berbunyi dan patah seperti pergelangan tangan kanannya..

KREETTAAAKKK..

“ARRRGGGGGHHHH.. HAHAHAHAHAHA..” dia kembali berteriak kesakitan dan kembali tertawa..asssuuu..

Aku lalu menginjak dadanya lagi…

“kamu suruh ibumu kesini dulu terus telanjang didepanku.. siapa tau aku bisa beruah pikiran.. hehehehehe..” lanjutnya dengan senyuman sinisnya..

BANGSAATTTTTTT…!!!!

Emosiku langsung memuncak ketika dia menyebut nama ibuku dan dia menyuruhnya telanjang dihadapannya.. bajingaaaannnn… kamu sudah membuat ayu kritis dan sekarang kamu menghina ibuku… anjinggg… aku meraih rokokku dibibir dan mematikan baranya nya dijidatnya..

“AARRRGGHHHH..” dia berteriak lagi..

Lalu aku menginjak mulutnya dengan telapak sepatuku..

BUHHGGGG…

“ARRGHHHPPPP..” ucapnya tertahan dengan darah yang keluar dari mulutnya.. dan darahnya pun sampai menempel disepatuku…

“jangan pernah menyebut nama ibuku dari mulut kotormu itu..” ucapku dengan nafas yang memburu..

Aku lalu menyeret kakinya sampai kakinya tersandar dikursi depannya..

“AARRGGGHHHHH…” aku berteriak dengan kencangnya sambil meloncat lalu mengarahkan injakanku kearah tempurung kaki kanannya..

KREEETAAKKKKKK..

“ARRGGGGGGHHHHH…” dia berteriak sampai melengking ketika lututnya patah kebawah karena injakanku yang kuat…

Lalu aku meloncat lagi dan menginjak lagi kaki kirinya dengan sekuat tenagaku juga..

KREEETAKKKKKKK..

“ARRGGGGGGHHHHH…” dia berteriak lagi sambil dadanya condong kedepan.. dan aku menyambutnya dengan menginjak dadanya dengan kuat..

BUUHHHGGGGG..

“AAARRGGGHHH..” nafasnya tertahan dan matanya melotot dengan darah yang menyembur bercampur ludahnya…


Budi terduduk dengan kaki yang patah dan menjuntai..

Lalu aku menyeret dadanya dan mendekatkan wajahku kewajahnya dengan emosiku yang menggila.. raut kesakitan terlihat jelas diwajahnya..

Aku yang sudah emosi sekali membuat tubuhku panas menggila dan tatapanku pun berubah sangat tajam sekali.. aku menatap dalam matanya.. dan dia begitu ketakutan sekali ketika aku menatap matanya.. matanya yang tadi didominasi dengan warna hitam langsung berubah seperti biasa..

“ka.. kamu.. siapa..? ke.. kenapa matamu merah sekali..?” ucapnya terbata – bata dengan bibir yang bergetar.. wajahnya memucat diantara remang – remang cahaya sinar bulan yang masuk di dalam gedung bioskop tua ini..

“aku adalah setan pencabut nyawa.. jadi katakan siapa teman – temanmu atau kamu akan merasakan pedihnya siksaanku terhadap dirimu..” ucapku dengan suara yang berat dan nafas mengerang… lalu aku menghantamkan keningku dengan keningnya…

JEEDDUUUKKKK..

“AAARRGGHHHHH…” lagi – lagi di berteriak kesakitan… lalu aku menatap matanya lagi..

“na.. namanya jo.. joni sabit.. dia ada daerah ti.. timur kota ini.. di.. dia.. tinggal di gang sa.. sabit..” ucapnya dengan bibir yang bergetar dan wajah yang sangat ketakutan..

Aku lalu mengangkat tubuh nya dengan kedua tanganku tinggi - tinggi dan membantingnya di kursi penonton…

BUUGHHHHHH…

KRAAKKKKKK…

“ARRRGGHHHHHH…” dia berteriak sampai melengking kesakitan dan suaranya memecah keheningan malam didalam bioskop tua ini…

Tulang punggungnya patah setelah terhantam sandaran kursi penonton yang terbuat dari kayu yang keras.. tubuhnya pun menjuntai diantara sandaran kursi.. dan kepalanya tergantung diatas lantai dengan mulut yang menganga dan bergetar.. darah segar pun keluar dari mulutnya lagi.. kakinya pun terlihat menjuntai tidak menyentuh lantai..

“bu.. bunuh aku…” katanya dengan posisinya yang menyedihkan itu..

“kamu akan mati dengan sendirinya dalam setengah jam, bila tidak ada pertolongan kemari.. hehehe..” ucapku dengan senyum yang mengambang dari kedua bibirku..

Aku lalu meninggalkannya dengan kedua tangan, kedua kaki serta punggungnya yang patah.. dia sudah tidak bisa bergerak lagi diatas sandaran kursi itu.. tubuhnya pun melengkung kearah belakang dengan tangan yang terlentang… Bajingaaannn..
Aku berjalan dengan santainya meninggalkan gedung bioskop tua ini.. dan ketika aku keluar gedung bioskop.. aku merentangkan kedua tanganku dan mengadahkan kepalaku menghadap langit.. lalu aku menghirup udara dingin kota ini dalam – dalam.. aku ingin udara yang segar ini masuk kepalaku dan menenangkannya dari emosiku yang menggila… assuuu..

Aku lalu menegakkan kepalaku lagi.. setelah itu aku mengambil rokokku lalu membakar dan menghisapnya dalam – dalam lalu mengeluarkannya perlahan.. dan setelah itu aku berjalan santai kearah jalan raya sambil mengenakan jumperku lagi.. dan ga berapa lama.. sebuah mobil berhenti didepanku.. mobil sedan civic berwarna putih... kaca bagian depan sebelah kirinya pun terturun..

“jun.. naik..” ucap seorang wanita paruh baya dengan dinginnya..






#cuukkk.. sepertinya pesta malam ini akan ditutup dengan kenikmatan.. asssuuu…
 
Terakhir diubah:
selamat siang om dan tante..
mohon maaf karena baru bisa update..
selamat menikmati sajian kali ini..
dan saya juga mohon maaf jika penulisannya kurang baik dan kurang berkenan..

selamat berkumpul dengan keluarga..
jangan lupa berbahagia dan jangan lupa tersenyum..
terimakasih..

mohon saran dan masukannya..
:ampun::ampun::ampun:
salam hormat dan salam persaudaraan...
:beer::beer::beer:
 
27681542438ac9e7c894dde10be2b8835ef3fbaf.jpg


Jago

woi tukang coli..
bisa sabar ga sih..? masih diketik sama kisanak itu..
sambil nunggu coli aja sana..
kalau masih belum update, ya coli lagi..
kalau tangannya capek.. jepitin dipintu..
dasar tukang coli..
weeeeee..

ttd
jago yang perkasa
Dancokkkkk
Tak potok endasmu ben gk iso ngomok neh cuk
 
selamat siang om dan tante..
mohon maaf karena baru bisa update..
selamat menikmati sajian kali ini..
dan saya juga mohon maaf jika penulisannya kurang baik dan kurang berkenan..

selamat berkumpul dengan keluarga..
jangan lupa berbahagia dan jangan lupa tersenyum..
terimakasih..

mohon saran dan masukannya..
:ampun::ampun::ampun:
salam hormat dan salam persaudaraan...
:beer::beer::beer:

11k tapi masih kurang, Senior. Sebaiknya 4 Part sekaligus
:Peace:
 
BAGIAN 66
PESTA MALAM





Disebuah bangunan dipinggir kota.. tujuh orang sedang berkumpul..

“bagaimana jon.. sudah kamu habisin sicodet itu..?” ucap seseorang kepada anggotanya.. dan dia bertanya sambil memutarkan minumannya..

“sudah black.. tapi aku ga bisa menculiknya.. tadi kebetulan ada dua orang temannya datang dan membantunya.. sebenarnya aku sama anak – anak bisa aja menghabisi mereka bertiga.. tapi beberapa orang datang dan kelihatannya dia orangnya kelompok jati jadi kami terpaksa pergi..” ucap orang bernama joni itu lalu meminum jatah minumannya dan dilanjut dengan menghisap rokoknya..

“ga pa – pa.. tapi dia hancurkan..?” ucap orang yang bernama black itu.. dan joni hanya mengangguk..

“bagus kalau begitu.. kalau kamu gimana bud..? sudah kamu selesaikan wanita – wanitanya..?” tanya black kepada budi yang sedang membuka kacang kulit dan memakannya..

“susah bos.. mereka semua terpantau oleh orang – orang yang menjaganya.. dan banyak mata yang mengawasi.. kecuali wanita yang berhijab.. aku dan supri baru bisa mengeksekusinya, itupun diluar kota karena dia pulang kerumahnya.. dan itu juga ada yang mengawasi.. jadi kami cuman bisa menabraknya dan ketika supri mau turun, beberapa orang mengejar kami…” ucap budi sambil melirik temannya yang bernama supri yang lagi asyik dengan minumannya..

“oke.. paling ngga kita sudah buat shock terapy buat cucu mbah jati yang bajingan itu.. nanti kalau ada kesempatan lagi, kita selesaikan teman – temannya yang lain.. baru kita bantai sandi nya..” ucap black dengan dinginnya..

“agak sulit bos.. mereka pasti sekarang lebih waspada.. apalagi anak – anak pondok merah sudah mulai bergerak mencari kita..” ucap seseorang menyeletuk..

“menurutmu sekarang ini siapa yang paling berbahaya diantara anak – anak kos pondok merah selain sandi dri..?” tanya black lalu menghisap rokoknya..

“semua berbahaya black.. tapi kita sudah tau kelemahan anak – anak pondok merah itu seperti apa.. semua informasi tentang mereka sudah kita dapatkan.. jadi kita tinggal eksekusi satu persatu.. kecuali satria dan aldo.. mereka berdua ini baru satu tahun lebih masuk kelompok pondok merah.. walaupun mereka sudah senior dikampus.. dan kita masih membaca pergerakan kedua anak ini.. mereka adek kelasku di STM..” ucap seorang yang bernama adri..

“mereka adek kelasmu..? seberapa mengerikan mereka..? kok kita harus waspada..” tanya black..

“untuk satria, dia anak nya pak tomo.. salah satu dari lima pendiri pondok merah.. tau sendirikan keganasan mereka waktu dijamannya.. ketua kita aja berhati – hati dengan lima orang tua ini.. dan keganasannya pak tomo menurun ke satria.. dia pernah masuk ke penjara waktu sekolah, karena menikam preman kampus kuru.. dan jaringannya satria sangat luas dikota ini..” ucap adri..

“kalau aldo.. dia adeknya bendu.. dia ini salah satu calon pengatur strategi yang handal dipondok merah, beda dengan kakaknya si bendu.. jaringannya pun ga kalah dari satria.. dari dulu dia memang pintar dan pandai mencari informasi.. otaknya cerdas anak itu..”

“jadi intinya.. mereka berdua ini sulit ditebak.. yang satu liar dan ganas.. dan yang satu santai tapi mematikan..” ucap adri lagi..

“terus kalau bule gimana perkembangannya..?” tanya black lagi sambil menuangkan minuman dan menyerahkannya ke adri..

“kalau bule ga usah diragukan black.. selain dingin.. pergerakannya senyap, tepat dan langsung tepat sasaran..” ucap adri lalu meminum jatah minumannya..

“assuu.. kukira setelah kepergian tiga singa tua, kita akan lebih mudah mengacak – ngacak kampus teknik kita.. bajingaann..” ucap black lalu menuangkan lagi minumannya dan gilirannya yang meminum itu..

“dan satu lagi black.. sandi.. kemarin – kemarin dia memang agak ceroboh.. tapi lambat laun dia sudah bisa membaca situasi.. dan insting membantainya sudah mendekati ayahnya yang misterius.. irawan jati..” ucap adri lalu menghisap rokoknya..

“cuukkk.. persetan lah dia siapa.. kita bantai saja satu persatu..” ucap black dengan santainya..

“dan sepertinya ketua memang harus segera bergerak dan mengerahkan anggota yang lain.. jangan sampai kegagalan aliansi selatan menular ke kelompok utama dan ke kumpulan kita..” kata black..

Semua yang ada diruangan itu hanya menganggukkan kepala saja..

“terus kamu pul.. gimana kabar zaky..?” tanya black ke saipul..

“zaky masih belum bisa bangun bos.. lukanya parah banget.. tadi aku dan alwi baru dari sana.. kondisinya menyedihkan sekali..” ucap saipul sambil melirik alwi disebelahnya..

“bajingan memang sandi itu.. dia harus mendapatkan hukuman yang lebih sadis lagi..” ucap black dengan emosinya..

“sepakat bos..” ucap adri, joni, budi, supri, saipul dan alwi barengan..

“sekarang kita harus lebih hati – hati.. mereka sudah mulai bergerilya mencari kita.. dan suruh anggota kita semua untuk bersiap – siap.. karena perang besar segera dimulai..” ucap black dengan dinginnya..

“siap..” ucap mereka dengan kompaknya..

“terus ketua gimana bos..?” tanya adri ke black..

“nanti aku menghubunginya.. informasi yang sekarang ini, segera aku sampaikan ke beliau sebelum memulai pertempuran besar ini..” ucap black lalu mematikan rokoknya..

“kami sudah ga sabar bos.. kami muak dengan anak – anak kos pondok merah itu.. kami ingin menghabisi mereka semua..” ucap alwi..

“santai aja wi.. pondok merah akan luluh lantak setelah ini.. dan kita akan segera menguasai kampus teknik kita.. hehehehe..” kata black sambil tersenyum dengan bengisnya..

“okelah kita bubar.. kita lanjut lagi nanti malam ya..” ucap black sambil membalikkan gelasnya diatas meja..

“okelah kalau gitu.. aku mau kecafe dulu.. sudah terlambat ini..” ucap budi lalu berdiri..

“kamu ga bosan jadi pelayan dicafe ya bud..?” tanya alwi ke budi..

“pelayan itu sambilan aja wi.. yang penting itu aku bisa mengedarkan narkoba lewat kafe itu.. banyak pelangganku disana.. hehehehe..” kata budi sambil tersenyum..

“assuuu.. mantap juga strategimu bud..” kata saiful ke budi..

“hehe.. udah ah.. aku berangkat dulu ya..” kata budi lalu meninggalkan teman – temannya itu..

Dan ga berapa lama mereka semua membubarkan diri..


POV rendi

Kurang ajar sandi ini.. kok sudah ga ada aja dia dikosan.. bajingan memang anak satu itu.. memang aku akui jiwa persaudaraannya sangat kuat.. dan apabila salah satu orang terdekatnya diganggu, dia pasti akan segera menuntaskan tanpa memikirkan resikonya.. terkadang memang suka gegabah dia ini.. bajingan..

Dan setelah mengantar mery dan gaby pindah ke salah satu rumah bu damayanti, aku sekarang lagi kumpul diruang tengah bersama teman – teman yang lain.. dan memang berat tanggung jawab yang ditinggalkan mas pandu kepadaku.. sekarang aku menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap kehidupan kampus teknik yang keras.. dan aku harus bisa mengontrol semuanya.. belum lagi masalah baru dengan iblis hitam dan seven devils.. itu benar – benar menguras otakku..

Iblis hitam dan pasukan kususnya seven devils.. merupakan suatu ancaman terhadap kami.. mas pandu sudah mewanti – wanti sejak lama.. mereka memang ga berani mengusik kampus teknik kita dan pondok merah selama ada mas pandu.. dan sekarang setelah kepergian mas pandu, mas arief dan mas adam.. malah sandi yang memulai gesekan ini.. tapi suka ga suka, aku malah menantikan ini sejak lama.. aku harus bisa membawa teman – teman pondok merah menggila seperti jaman mas pandu dan jaman – jaman sebelum itu..

Aku suka sekali tantangan dan aku bukan type orang yang suka menikmati kejayaan.. tapi aku type orang yang suka mencari jalan menuju kejayaan.. apapun resikonya akan aku hadapi dan aku selesaikan..

“jianncookkk..” maki bendu setelah menerima telpon..

“kenapa ko ndu..? ko su gila kah..?” ucap bung toni sambil menuangkan minumannya..

“sandi dan satria menggila dikampus bung.. dia merobohkan panjul dan alex dikantin barusan..” ucap bendu lalu menghisap rokoknya..

“cukimai dorang itu.. hehehehe..” ucap bung toni sambil tersenyum bengis..

“biarkan aja ndu.. alex sama panjul memang perlu dirobohkan.. semenjak kepergian tiga singa tua, mereka berdua menggalang kekuatan untuk merongrong pondok merah.. dan sekarang mereka kena batunya sama sandi dan alex.. untung bukan kita yang selesaikan..” ucap wawan lalu meminum jatah minumannya..

“iya mas.. alex dan panjul itu berambisi betul mau nguasai kampus teknik kita..” ucap akbar menyahut..

“bajingan memang mas sandi itu.. aku kok ga diajak merobohkan dua bangsat itu..” sahut ilham dengan wajahnya yang bonyok…

“untung tra ada saya.. kalau saya ada disana.. sa paku tu alex.. babi dorang..” maki bung toni lalu meminum minuman yang ada ditangannya..

Dan aku hanya mendengarkan obrolann kawan – kawanku ini.. pikiranku masih melayang memikirkan langkah selanjutnya dalam menumpas iblis hitam.. dua orang terdekat kami sudah jadi korban dan jangan lagi ada korban selanjutnya.. dan untuk melindungi para wanita, gaby dan mery sudah aman di salah satu rumah bu damayanti.. mereka pasti dalam pengawasan yang ketat dari orang – orangnya bu damayanti.. dan untuk mira dan lia.. aku sudah menyuruh aldo dan kawan – kawannya untuk mengawasi dua wanita ini..

Dan ga berapa lama.. surya, yuda dan satria datang dan bergabung dengan kami..

“mana dodo sur..?” tanya bendu ke surya.. (dodo = panggilan bendu untuk aldo adek tersayangnya itu..)

“ga tau mas.. katanya ada perlu sebentar.. kelihatannya dia mencari info tentang iblis hitam..” kata surya..

“gendeng arek iku..” (gila anak itu..) kata bendu..

“santai ndu..adekmu itu kelihatannya lebih pintar dan lebih hati – hati dari pada kamu hehehehe..” sahut wawan..

“assuuu.. kamu wan..” maki bendu ke wawan..

“terus dalle sama tigor kemana..?” tanya alan..

“mereka berdua dan beberapa bajingan maba, dapat tugas dari aldo mas..” jawab yuda…

“tugas apa..?” tanya alan lagi..

“ga tau.. tanya aja sama aldo nanti mas.. aku kan bukan pacarnya.. hehehe..” sahut yuda sambil tertawa..

“iya ya.. assuuu.. kamu kan pacarnya surya.. hahahahaha..” ucap alan lalu tertawa..

“bajingan’i.. kenapa aku dibawa – bawa mas..?” sahut surya..

“cieeee.. pacarnya marah tuh lan..” ucap akbar sambil memainkan kedua alis matanya..

“hahahahaha.. assuuu.. dasar duo biji..” kata alan mengejek yuda dan surya…

“bajingaannn..” sahut yuda dan surya barengan..

“hahahahaha.. duo biji.. hahahaha..” semua anak – anak tertawa..

Bajingan mereka ini.. dalam keadaan seperti ini aja masih bisa tertawa.. luar biasa memang anak kos pondok merah ini.. assuuu..

“sandi kemana sat..? katanya kalian berdua tadi habis merobohkan alex dan panjul ya..?” tanyaku kesatria.. dan suasana kembali serius ketika aku berbicara..

“ga tau kemana sinyo satu itu mas.. setelah kami berdua merobohkan alex dan panjul, dia pergi entah kemana.. katanya ada urusan sedikit..” kata satria dengan santainya..

Bajingan satria ini.. dia itu memang santai kalau diajak ngomong.. tapi tatapannya itu buas dan dia itu salah satu petarung yang handal menurutku..

Dan untuk sandi.. kemana lagi anak satu itu.. assuu.. pasti dia bergerak sendiri lagi.. bajingan’og..

Dan kami pun melanjutkan pesta kami sambil memikirkan langkah – langkah selanjutnya.. dan ga berapa lama aldo datang dan bergabung dengan kami..

“darimana kamu do..?” tanya bendu ke adeknya..

“cari purel mas.. hehehehehe..” (purel = wanita pendamping saat karaokean..) jawab aldo sambil tersenyum..

“hahahahaha.. assuuu..” dan teman – teman tertawa mendengar jawaban aldo barusan..

“assuuu.. ngelama’ ambe mas’e..” (anjing.. kurang ajar sama kakaknya..) kata bendu sambil menggelengkan kepalanya..

“ngga mas.. aku baru cari info tentang iblis hitam…” jawab aldo lalu membakar rokoknya lalu menghisapnya..

“terus kamu dapat informasinya..?” tanya bobby dengan antusiasnya..

“sedikit mas.. aku baru dapat informasi tiga orang seven devils..” ucap aldo dengan santainya..

Bajingann.. ngeri juga aldo ini.. dia bisa secepat ini mendapatkan informasi tentang seven devils.. dan tiga orang lagi.. bangsat.. ga salah memang mas pandu memasukkan dia dikeluarga pondok merah ini..

“siapa do..? assuuu.. aku mau balas dendam ini.. bajingaann..” sahut ilham dengan emosinya..

“sabar ham..” sahut mas raimond dan ilham langsung terdiam dengan emosi yang tertahan..

“assuu.. gila juga kamu do.. kami aja susah sekali menembusi info tentang salah satu anggota seven devils.. kamu malah dapat langsung tiga..” kata dannis sambil menggelengkan kepalanya..

“apa yang kamu dapat do..?” tanyaku ke aldo..

“aku mendapat info tentang tiga orang seven devil dari temanku mas..” ucap aldo dan dia diam sejenak sambil melirik satria.. setelah itu meminum jatah minumannya dari bung toni..

“orang pertama adalah adri.. dia salah satu pengatur strategi iblis hitam yang hebat.. dia tinggal di daerah guring bersama beberapa orang anggota iblis hitam..” ucap aldo..

“adri..? adri kakak kelas kita do..?” ucap satria sambil melirik tajam aldo..

“iya sat..” jawab aldo lalu dia menghisap rokoknya..

“assuuu.. aku dah curiga kalau dia anak iblis hitam.. tapi aku ga nyangka kalau dia termasuk seven devils.. bajingannn..” ucap satria sambil menahan emosinya..

“lanjut lagi do..” ucapku..

“iya mas.. orang kedua adalah supri.. dia ini salah satu eksekotor kejam dari iblis hitam.. dia tinggal daerah joyo agung bersama beberapa anggota iblis hitam juga.. supri ini yang ikut mengeksekusi ayu dikota sebelah..”

“orang ketiga adalah budi.. dia ini juga salah satu eksekutor iblis hitam.. dia yang menggonceng supri untuk menabrak ayu.. dia bekerja dikafe yang sering dikunjungi sandi dan mba mery.. dan dia bekerja sebagai pelayan hanya sebagai kedok.. dia itu pengedar narkoba dicafe itu.. dan mungkin sandi sekarang lagi menuju kafe itu untuk ‘berkenalan’ dengan budi..” tutup aldo dengan santainya..

Assuuu.. lengkap sekali info yang diberikan aldo.. gila anak satu ini..

“bangsaattt.. berarti kita bisa bergerak malam ini ya..?” tanya wawan dengan geramnya..

“iya le.. aku sudah geregetan sekali ini.. mereka berani mengusik keluarga kita..” sahut bendu..

“lubang puki e..” sahut bang toni dengan mata yang memerah..

“terus yang mengeryok aku belum ketahuan ya do..?” tanya ilham..

“santai ham.. dengan kita mengunci tiga orang ini, satu persatu anggota iblis hitam akan kita dapatkan..” ucap aldo lalu menghisap rokokknya..

“betul itu apa yang dikatakan aldo.. kita habiskan mereka satu persatu sampai ketemu akarnya..” ucap yuda..

“terserah aja.. siapapun yang dihancurkan duluan.. aku harus ikut..” kata ilham..

“kamu masih babak belur gitu ham..” sahut surya..

“persetan dengan wajahku sur.. aku mau menggila malam ini..” sahut ilham dengan emosinya..

“jadi..?” tanya bung toni sambil melirikku..

“ya kita bergerak malam ini..” jawabku..

“terus gimana rencananya mas..?” tanya rudi kepadaku..

“kita bagi dua aja penyerangan nanti malam.. kelompok pertama aku, bung toni, akbar, danis, rudi, surya, yuda, dan ilham.. kelompok kami akan menyerang ke daerah joyo agung tempat supri tinggal.. sedangkan bendu, wawan, raimond, bobby, alan, aldo, dan satria menyerang kedaerah guring tempat adri.. biar pengatur setrategi handal iblis hitam bertarung dengan aldo calon pengatur strategi dari pondok merah..” ucapku melirik aldo lalu melihat kearah teman – teman yang lain.. aldo hanya melirik aku lalu menghisap rokoknya sambil mengutak – atik hpnya.. bajingan.. apa lagi yang direncanakan aldo ini.. assuuu..

“SIAAAPPPP..” teriak kawan – kawan dengan kompaknya..

“terus untuk budi gimana le..?” tanya wawan..

“itu ga usah dipikir.. pasti sandi sendirian mampu menghadapainya.. lagian kan budi sendirian..” ucapku..

Dan kamipun melanjutkan pesta kami sampai sore menjelang malam.. dan setelah pesta selesai kami bersiap untuk penyerangan malam ini.. dan sebelum kami berangkat, aku sempat menelpon sandi untuk meyakinkan keberadaannya dimana sekarang.. dan aku juga menginfokan serangan kami malam ini..

Kamipun berangkat bersama dengan sepeda motor dan kami memisahkan diri didepan gang untuk menuju sasaran – sasaran kami yang berbeda jalan..

Kelompok yang aku pimpin belok kekanan menuju daerah joyo agung dan kelompok yang dipimpin bendu belok kekiri menuju daerah guring..

Setelah perjalanan sekitar setengah jam, kelompok kami telah sampai di daerah perumahan joyo agung yang jarang penduduknya.. perumahan ini sepi dan sunyi.. hanya beberapa saja yang ditinggali, itu pun kebanyakan kontrakan mahasiswa.. sedangkan pemilik rumah yang asli jarang ada yang mau tinggal diperumahan yang terkenal sepi ini..

Dan kami pun sampai di blok perumahan yang sesuai informasi aldo tadi.. dan kebetulan blok ini tidak ada penghuninya.. hanya rumah target kami saja yang terisi dan itupun diujung gang..

Kami lalu memarkirkan sepeda motor kami dikejauhan lalu berjalan beriringan.. tampak rumah incaran kami sedang terparkir beberapa sepeda motor.. dan terlihat dari luar, sekitar belasan orang berkumpul diruang tengah rumah yang lumayan besar ini.. dan terlihat mereka sedang berpesta..

“kalian tunggu dulu disini sebentar.. aku masuk duluan..” ucapku ketika kami sudah didepan pagar rumah kontrakan ini.. dan teman – temanpun mengangguk semua.. aku lalu berjalan pelan dan membuka pintu utama mereka..

“halo iblis hitam..” ucapku berdiri dipintu rumah ini lalu aku membakar rokokku dan menghisapnya dalam – dalam....

Dan mereka lalu menoleh kearahku.. mereka semua menatapku dengan tatapan yang tajam dan tidak senang.. dan kalau aku hitung, jumlah mereka dua kali lipat dari pada jumlah kami yang ada.. dan satu orang yang menjadi bandar minuman langsung menyahut..

“haloo bule.. sampai juga kamu dirumah kami yang sederhana ini.. mau gabung dengan pesta kami..” ucap orang itu dengan santainya dan sambil tetap duduk..

“hehehe.. aku ga akan bergabung dengan kelompok yang beraninya menyerang wanita dan mengeroyok seorang maba.. sekumpulan orang banci aja yang berani melakukan seperti itu hehehe..” ucapku dengan santainya..

“bangsat.. maksudmu apa..?” ucap seseorang dengan tatapan tajam lalu berdiri dan ketika akan mendekati aku..

“sabar.. biarkan tamu kita menghabiskan rokoknya dulu, baru kita berpesta dengannya.. hehehehe..” ucap sang bandar sambil tertawa meremehkanku..

“supri salah satu seven devils.. sudah ga sabar aku mau duel sama kamu..” ucapku sekenanya.. dan aku menebak orang yang menjadi bandar ini supri yang kumaksud.. karena terlihat semua orang disini menunduk kepadanya..

“tau juga kamu tentang aku ya.. hehehehe..” ucapnya dengan tatapan yang tiba – tiba bola matanya menghitam semua.. assuuu.. mengerikan juga tatapannya.. dan dia langsung berdiri dan berjalan pelan kearahku diikuti semua anggotanya..

Kawan – kawanku yang ada diluar langsung masuk dan berdiri dibelakangku..

“dan sepertinya aku ga perlu menunggu perang besar untuk membantai anak – anak pondok merah.. hehehehehe..” ucapnya dengan dinginnya lalu memutarkan kepalanya dan merenggangkan tangannya keatas, kesamping lalu memutarkan tubuhnya kekanan dan kekiri.. lalu..

“ARRRGGGGGGGHHHHH…” dia berteriak lalu berlari kearahku sambil mengayunkan pukulannya.. dan dibelakangnya diikuti anggota iblis hitam yang lain…

Aku lalu melempar rokokku yang masih separuh kewajah supri lalu mengarahkan sebuah injakan kedadanya..

BUUHHGGGGG..

Supri tertahan tapi tidak roboh.. bangsaattt kuat juga dia.. dia hanya berdiri sambil tersenyum lalu mendorong kakiku yang masih terangkat didadanya dengan tubuhnya sambil mengarahkan pukulannya kewajahku..

BUHHHGGGGG..

Kepalaku melayang kekanan, setelah tinju dengan tangan kanannya menghantam tulang dekat mata kiriku dan wajah sebelah kananku terhantam kusen pintu..

JEDUUUKKKKK..

Kepalaku langsung pusing dan berbayang.. assuuuu…

Dan pertempuran pun langsung terjadi.. kawan – kawanku maju semua dan angota iblis hitam pun maju bersama.. sebagian berkelahi didalam ruangan dan sebagian lagi berkelahi diluar rumah… sementara aku yang masih pusing langsung menerima serangan selanjutnya dari supri.. dia menginjak dadaku dengan kuat..

BUHHGGGGGG..

Aku terlempar kebelakang sampai aku terlentang diteras… asuuu.. dadaku langsung sesak dan kepalaku masih pusing.. sementara aku merasa tinjunya di tulang dekat mataku tadi, menghasilkan luka dan darah yang mengalir detik itu juga.. bajingaannnn..

Supri langsung lari kearah ku sambil mengarahkan sebuah injakan diwajahku.. dan aku menghindar kekanan..

BUHHHGGGG..

Injakannya mengenai tepat di lantai samping wajahku.. lalu aku memutarkan tubuhku sambil mengarahkan tendangan keatas betisnya tepat dibelakang lututnya sambil tertidur..

BUHHHGGGG..

Supri langsung jatuh dengan posisis bertumpu pada lututnya.. lalu aku duduk sambil mengarahkan pukulan kewajah sebelah kirinya dengan tangan kananku..

BUUHHGGGG..

Supri oleng kekanan dan aku langsung berdiri sambil mengarahkan tendangan dengan punggung kakiku kearah kepala belakangnya..

BUUHHHGGG..

JEDDUUUKKK..

Supri roboh kedepan dengan jidatnya menghantam lantai.. lalu dengan cepat dia berbalik dan aku menyambutnya dengan hantaman sambil aku jongkok ke wajah supri yang tertidur dilantai..

BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG..

Aku menghantam mulut supri berkali – kali sampai darah keluar dari mulutnya.. dan dengan posisi yang tertidur dan terdesak, supri masih bisa meraih kerah bajuku lalu mengangkatku dan membanting tubuhku kesebelah kiri tubuhnya..

BUHHHHGGG..

Aku terbanting lalu cepat kropol kedepan dan berdiri dengan cepatnya.. supripun langsung berdiri..

Kami lalu saling berhadapan lagi dengan saling memasang kuda – kuda.. tampak darah keluar dari hidung dan mulutnya.. tapi dia tetap santai sambil tersenyum dengan tatapan bola matanya yang menghitam.. bajingaannn..

Lalu supri maju sambil mengarahkan tendangan kaki kanannya kewajah sebelah kiriku.. aku memblok tendangannya dengan tangan kiri dan dengan gesitnya dia melancarkan serangannya dengan tangan kirinya kearah rahang bagian bawahku..

BUUHHHGGG..

Aku sampai terdanga ketika kepalan tangannya itu menghantam rahang bawahku dan dia langsung melanjutkan serangannya dengan kepalan tangan kanannya kearah mataku sebelah kiri..

BUUHHHGGG..

Aku oleng kekekanan.. dan pandanganku kembali berbayang.. dan dia menyerangku lagi dengan kepalan tangan kirinya dipelipis kananku..

BUUHHHGGG..

Kembali aku oleng kekiri dan dia melanjutkan pukulannya kearah mulut dan hidungku secara beruntun..

BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG..

Dan aku melayang kebelakang.. dengan semburan darah yang keluar dari mulutku.. dan aku tertahan jendela kaca dibelakangku.. bangsaatttt.. mengerikan juga dia berkelahinya.. assuuu..

Dan ketika dia maju lagi, supri mengerahkan kepalan tangan kanannya lurus tepat diwajahku.. aku lalu menunduk..

PRANGGGGG..

Tangannya menghantam kaca jendela dibelakangku sampai pecah.. dan aku dengan posisiku yang menunduk, langsung mengarahkan kepalan tanganku menghantam tulang rusuk sebelah kirinya dengan tinju kananku..

BUUHHHGGG..

“ARRRGHHH….” Dia berteriak sambil melengkungkan tubuhnya kearah kanan.. dan aku menghantam lagi tulang rusuknya lagi, dan kali ini sebelah kanannya dengan tinju kiriku..

“AARRGGGHHHH..” supri berteriak lagi.. dan aku terus menyerang tulang rusuk sebelah kanan dan kirinya secara beruntun..

BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG.. BUUHHHGGG..

Dan aku mengakhiri dengan injakan ke dada bawah bagian ulu hatinya..

BUUHHHGGG..

“HUUUPPPP…..” ucapnya tertahan sampai dia terpental kebelakang dengan posisi berlutut.. dia tidak tersungkur karena supri menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.. dan dia langsung menunduk sambil memuntahkan darah dari mulutnya.. aku lalu berhenti sejenak untuk mengatur nafas ku sambil aku membersihkan darah yang keluar dari hidung dan mulutku..

Dan dengan posisi yang merangkak dia mengangkat pelan kepalanya dan menatapku dengan darah yang menetes dari mulutnya dan kembali dia tersenyum..

Assuuu.. memang kuat dia.. buktinya tulang rusuk dan ulu hatinya aku hajar saja, dia masih bisa tersenyum dan tidak pingsan.. bajingannn..

Lalu supri berdiri perlahan.. dan bersiap membalas seranganku yang membuatnya sampai berlutut barusan..

Aku lalu maju sambil mengangkat kaki kananku untuk aku arahkan kewajah sebelah kirinya.. dan ketika tendanganku terangkat setengah.. supri menyambutnya dengan mengangkat kaki kanannya..

BUHHHGGGG..

“arrghhhh.. bajingann..” ucapku bergumam ketika tulang keringku menghantam tulang kering budi.. bangsaattt.. dan ketika kaki kananku menyentuh lantai dan aku masih merasakan sakitnya tulang keringku.. supri maju lagi sambil mengarahkan pukulannya kearah daguku..

WUUTTTT..

Aku memundurkan wajahku sedikit.. dan pukulannya hanya lewat didepan wajahku.. lalu..

WUUTTTT..

Gantian tangan kirinya lagi yang melayang melewati atas kepalaku ketika aku menunduk.. lalu aku menegakkan tubuhku dan meraih kepala belakang supri dengan kedua tanganku lalu dengan sekuat tenaga aku mengadu wajahnya dengan lutut kananku..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Darah pun tambah mengalir dari hidung dan mulut dari supri sampai menempel dilutut celanaku..

Lalu aku menegakan tubuh supri yang sudah mulai lemas.. lalu aku menendang dengan tubuhku menghadap kesamping dan kaki kanan yang lurus kearah perut, dada dan wajah supri secara beruntun..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu setelah aku turunkan kaki kananku kelantai.. dan aku angkat lagi kaki kananku dan menendang kepala supri bagian samping kiri dengan punggung kaki kananku dan sekuat tenagaku..

BUHHHGGGG..

JEDDDUUKKK..

Supri terhempas kekanan dengan kepala bagian samping kanannya menghantam lantai dengan keras..

Supri roboh dan dia tidak bergerak lagi dengan darah menggenang dikepalanya.. aku mendatanginya lagi lalu menginjak wajahnya bagian sampingnya..

BUHHHGGGG..

Tubuh supri mengelepar lalu diam ga bergerak lagi.. assuuu..

Setelah itu aku berdiri sejenak lalu mengambil rokokku dan membakarnya lalu menghisapnya pelan..

Lalu aku lihat sekeliling dalam ruangan dan depan rumah kontrakan ini.. pertempuran yang seru tersaji dihadapanku.. masing – masing kawan – kawan pondok merah melawan dua sampai tiga anggota iblis hitam..

Bung toni berhadapan dengan tiga orang sekaligus.. kepalan tangan kanan dan tangan kirinya yang besar mengahantam dengan ganasnya.. walaupun bibir bung toni berdarah dan tubuhnya terkena beberapa injakan.. tapi dia tetap berdiri dengan tegap sambil terus mengayunkan pukulannya.. memang kuakui.. kekuatan fisik bung toni ini gila dan kuatnya pukulannya sangat gila..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Saling pukul dan saling serang diantara mereka sangat seru.. dan satu persatu dari mereka tumbang dengan wajah yang bercucuran darah..

Bung toni mengakhiri serangannya dengan menginjak satu persatu wajah musuhnya.. bangsaattt..

Dan disebelahnya.. akbar berhadapan dengan dua orang dan dia bertarung didalam rumah.. pertarungannnya pun tidak kalah gila.. dengan kondisi yang berdarah – darah.. akbar menyeret dua orang lawannya lalu mengadu kepala mereka berdua..

JEDUKKK.. JEDUKKK.. JEDUUKKK..

Benturan antara jidat mereka berdua terdengar nyaring dan pasti menyakitkan.. lalu akbar membanting kepala mereka berdua kelantai..

BUMMMMM…

Dua lawan akbar langsung tergelak dilantai…

Dipertarungan lain.. danis menggila dengan pukulan dan tendangannya ke dua lawannya..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Saling pukul diantara mereka sangat seru.. dengan lincahnya danis menggoyangkan tubuhnya sambil mengarahkan serangannya.. lalu..

BUHHGGGGG… BUHHGGGG…

Dua lawannya tumbang setelah satu orang terkena tendangan di jakunnya dan satu lagi roboh terkena pukulan di ulu hatinya..

Walaupun mereka sudah tumbang.. danis mendatangi mereka dan menginjak satu persatu wajah mereka bergantian seperti bung toni tadi..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Dan lawannya pun tidak bergerak lagi…

Dan diluar ruangan.. rudi menjambak dua lawannya yang sudah tidak berdaya lalu membenturkan kepala mereka kedinding.. rudi terlihat emosi sekali.. mungkin dia ingin membalas mereka berdua yang telah membuat hidungnya patah..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Tanpa ampun rudi terus membenturkan kepala dua musuhnya kedinding.. dan darahpun terlihat menutupi wajah kedua musuhnya.. setelah puas rudi mendudukan mereka dengan bersandar didinding.. lalu..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Rudi menendang kepala samping mereka secara bergantian.. sampai mereka tergeletak dilantai..

Sedangkan diperkelahian yang lain.. duo biji, yuda dan surya saling membelakangi.. mereka berdua menghadapi empat orang sekaligus.. yuda yang ahli beladiri mengarahkan tendangannya kearah kepala dua orang didepannya secara beruntun..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu dia berputar kearah lawan surya dan menendang dua lawan surya kearah dadanya.. sedangkan surya melanjutkan menghajar dua orang yang ditendang kepalanya oleh yuda tadi..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu surya meraih salah satu musuhnya dan menghantamkan lututnya kedada orang itu dengn kuat..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

Lalu membantingnya kebelakang dan menginjak wajah orang itu..

BUUMMMM..

Dan sisa tiga orang.. duo biji itu bergantian merobohkan lawannya dengan sadisnya sampai musuh mereka tidak bergerak lagi.. assuuu.. kompak sekali mereka berdua..

Kembali kedalam ruangan.. ilham yang bonyok – bonyok.. menggila dengan menyeret kaki dua musuhnya yang sudah tidak berdaya kedalam kamar mandi yang terbuka.. satu orang musuhnya, dimasukkan kepalanya kedalam klosed jongkok dan satu musuhnya lagi diangkat dan dibantingnya kedalam bak kamar mandi..

BUUHHGGG….

Lalu dengan santainya dia keluar dan tersenyum dengan darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.. asssuuu..

Aku yang telah menghabiskan rokokku.. lalu menyerat supri yang tergeletak kearah pagar.. lalu aku jambak rambut supri dan mengangkatnya agak tinggi dan memasukkan lehernya disela – sela pagar yang agak rapat dan ujungnya seperti trisula..

BREETTT..

Aku paksa lehernya sampai terjepit dicelah – celah pagar..

“ARRGGGHHHHH…” supri langsung sadar dan berteriak dengan leher yang tergencet dipagar..

Dan setelah itu aku angkat tangan kirinya dan aku sandarkan dipagar besinya.. lalu aku injak pergelangan tangannya dengan kuat..

BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG.. BUHHHGGGG..

KRETEEKKK.. KRETEKKK..

Aku injak pergelangan tangannya sampai terdengar patahan ditulangnya.. dan aku melakukan hal yang sama dengan tangan kanannya.. aku menginjak dan mematahkannya juga..

“ARRGGGHHHHH…” supri kembali berteriak lagi setelah kedua pergelangan tangannya patah..

Dan sekarang supri berdiri dengan leher terjepit dipagar dan kakinya agak menjijit… aku masih bisa melihatnya bernafas dengan mulut yang menganga dan darah yang menetes dari mulutnya serta mata yang melotot..

Lalu aku berjalan kearah luar pagar dan memegang rambut supri.. dan mengangkat kepalanya sampai kami bertatapan..

“siapa lagi anggotamu pri..?” tanyaku..

“biar kamu bunuh aku.. aku ga akan ngomong..” kata supri dengan lemasnya..

“oke.. jadi aku biarkan kamu disini aja ya.. semoga ada yang nyelamatin kamu..” ucapku.. lalu..

BUUHHHHGGGGGG…

Aku pukul sekali lagi wajah supri dan dia tidak bergerak lagi.. aku sengaja ga memaksanya untuk menceritakan siapa lagi anggota seven devil lainnya.. pasti dengan cara ini saja mereka akan keluar dengan sendirinya.. assuuu..

“gila ko le..” sahut bung toni lalu menghisap rokoknya.. sedangkan yang lain hanya melihatku sambil terbengong..

“santai aja bung.. masih ada nafasnya dia..” ucapku santai sambil membakar rokokku…

“gimana sudah lengkap anggota kita..?” ucapku kekawan – kawan..

“sudah le..” sahut bung toni..

“bagus.. ayo kita balik..” ucapku.. lalu berjalan duluan keluar pagar..

Dan kamipun balik kekosan dengan meninggalkan musuh – musuh kami yang sudah tidak bergerak…



POV Aldo

Assuu sandi ini.. dengan kondisi yang masih bonyok akibat pertempuran dikafe barongan.. dia merobohkan panjul dengan injakan dan pukulannya.. gila memang sahabatku satu ini.. dan ketika dia meninggalkan kami.. dia pergi dengan tatapannya yang aku rasa makin lama makin tajam dan makin mengerikan.. bajingaannn..

Dan dia sekarang pergi entah kemana.. sedangkan aku, surya, yuda dan satria berjalan kearah depan kampus..

“aku pergi dulu sebentar ya..” ucapku keteman – teman..

“cuukkkk.. kamu mau kemana..? kamu kok ikut – ikutan sandi sih..? pergi sendiri aja..” tanya yuda kepadaku..

“iyo.. assuuu arek iki..” ( iya anjing anak ini..) sahut surya.. sedangkan satria hanya melirikku saja..

“aku mau cari info sebentar.. kalian kepondok merah aja duluan.. ntar aku nyusul..” ucapku lalu berjalan kearah perempatan…

Dan aku berjalan kearah tempat ilham dikeroyok tadi pagi.. aku mau cari informasi disekitar situ.. terus terang aku belum dapat informasi dan aku hanya mengandai – andai saja tentang penyerangan terhadap ilham..

Dan setelah sampai didaerah ilham dikeroyok, aku berdiri dan menatap sekeliling sambil menghisap rokokku..

“do..” seseorang memanggilku.. dan setelah aku menoleh kearah ruko – ruko, ada sekelompok orang sedang berpesta minuman disana.. dan yang memanggilku adalah dono.. teman STM ku dan dia sekarang memegang parkir diarea ruko tersebut..

“don.. piye kabare jes..” (don.. gimana kabarnya bro..) ucapku kepada dono sambil menjabat tangannya..

“apik jes.. sombonge loh saiki.. mentang – mentang dadi arek kuliahan..” (baik bro.. sombongnya loh sekarang.. mentang – mentang jadi anak kuliahan..) Ucapnya sambil mengeratkan jabatan tangannya.. lalu melepaskan jabatan tangannya..

“assuu.. seng sombong sopo cookk..?” (anjing.. yang sombong siapa cookk..) ucapku lalu menyalami anggota dono satu persatu dan aku duduk disebelah dono....

“ente kuliah cedek kene ae ga tau dulin rene ngono loh.. jancookkk..” (kamu kuliah dekat sini aja ga pernah main kesini loh.. jancookkk..) ucapnya

“sibuk jes.. hehehe..” ucapku sambil tersenyum..

“sibuk matane akik’a.. paling sibuk kodew ae.. hehehe..” (sibuk matanya batu akik kah..? paling juga sibuk perempuan aja.. hehehe..) ucapnya sambil tersenyum.. (matane akik’a = sejenis makian didaerah sini..)

“aku’og..” ucapku sambil menepuk dada kiriku dengan tangan kanan..

“assuuu..” makinya lalu menuangkan minuman kegelas dan menyerahkan kepadaku..

“maeng isuk koncomu mari diantemi ndek kene yo..?” (tadi pagi temanmu habis dihajar disini ya..?) tanya dono kepadaku..

“kok ngerti cuukk..?” tanyaku..

“seorang aldo datang kelokasi kejadian perkelahian sambil memperhatikan sesuatu.. apa coba kalau ga cari informasi tentang pengeroyokan.. dan pasti itu temannya yang jadi korban..” ucap dono dengan menggunakan bahasa yang kaku..

“assuuu… bahasamu cookkk..” ucapku sambil menggelangkan kepalaku..

“hehehehe.. kok bisa anak pondok merah dikeroyok anak – anak iblis hitam sih..?” tanya dono dan mengagetkanku..

“cuukkk.. tau dari mana kamu kalau iblis hitam yang ngeroyok..?” tanyaku dengan kagetnya..

“aku’og..” ucapnya sambil menepuk dada kirinya mengikuti gayaku tadi..

“asuuuu..” makiku ke dono..

“hehehe.. santai jes..” ucapnya sambil tersenyum..

“ada info don..?” tanyaku kedono..

“info apa..? iblis hitam atau seven devilsnya..?” ucap dono dengan santainya ambil menuangkan minumannya dan menyerahkan keanggotanya.. dan salah satu anggota ilham melirikku.. asuuu.. kelihatannya dia ini… asuudahlah biarkan saja…

“cuukkk.. kamu tau seven devils juga..?” tanyaku dan kali ini membuatku kaget dan juga senang..

“aku’og..” ucapnya lagi sambil menepuk dada kirinya..

“cuukkkk..” makiku kedia lagi..

“hehehe..” dan dia hanya tersenyum lalu menyerahkan gelas yang telah diisinya dan diserahkan kepadaku.. aku lalu meminumnya dan menyerahkan kepadanya lagi..

“aku tau tiga aja do anggota seven devils.. bagaimana aku tau.. karena aku sering berpesta minuman dan narkoba dengan mereka.. dan pada saat mabuk mereka melepas pakaiannya.. ditengkuk leher mereka ada tattoo kepala setan dan gambarnya sama semua..” ucap dono lalu menghisap rokoknya..

“hem.. siapa aja mereka don..?” tanyaku..

Dono lalu menceritakan satu persatu tentang mereka kepadaku dan alamat mereka semua..

“tapi kamu bukan anggota iblis hitam kan..?” tanyaku..

“assuuuu.. aku ini biar begini tau terimakasih juga do.. parkiran ini kan yang kasih mas bendu dan mas bendu itu anak pondok merah.. ga mungkinlah aku gabung sama musuhnya.. gimana sih kamu itu.. jancookkk..” maki dono kepadaku..

“lagian kan aku ga kuliah.. ga mungkin aku bisa gabung dengan mereka.. aku hanya nongkrong dengan mereka.. karena salah satunya kakak kelas kita di STM dan aku dulu dekat sama dia dan sering main kekosannya..” kata dono..

“jadi adri yang kamu maksud itu mas adri kakak kelas kita..?” tanyaku kepadanya..

“iya.. dan aku harap kamu berhati – hati sama dia.. kita taulah dia itu seperti apa..” ucapnya kepadaku..

“iya don.. aku juga berharap sama kamu, hati – hati dengan mereka dan jangan lagi kumpul dengan mereka.. aku tau kamu cuman mau nikmati narkobanya aja.. biar dapat gratisan.. tapi cukuplah don.. jauhi narkoba dan jauhi iblis hitam.. atau kamu menyesal nantinya..” ucapku kepada dono..

“iya do.. aku juga mulai ngurangi..” ucap dono pelan..

“don.. kita dulu itu sahabatan dan sampai sekarangpun kita masih bersahabat.. aku harap kamu dengarkan permohonanku.. atau satria yang datangi kamu..” ucapku..

“assuuu.. jangan ngomong sama satria kalau aku yang kasih tau informasi ini dan aku dekat iblis hitam.. bisa jadi mendol aku..” kata dono memelas..

“iya.. makasih ya infonya don..” ucapku ke dono..

“iya.. hati – hati ya do.. aku ga mau ikut - ikut urusan kalian.. karena aku kenal semua dengan baik..” ucap dono..

“iya don.. aku balik dulu ya..” ucapku lalu berdiri dan meninggalkan mereka untuk kembali kekos pondok merah..

Dan setelah sampai didepan gang kosan..

KRING.. KRING.. KRING.. KRING…

Bunyi hpku dikantong.. dan setelah aku mengambilnya.. aku melihat nomor tidak dikenal.. aku lalu mengangkatnya..

“halo..” ucapku..

“halo aldo.. gimana..? sudah bisa bertindak kan..” ucap seseorang dan aku mencoba mengingat suara orang ini.. kata – katanya yang santai tapi tegas…

“sudah om.. tapi om ga akan bertindak kan..?” ucapku dan aku ingat suara yang menelponku ini..

“engga do.. mas irawan sudah kontak aku..” ucap orang itu..

“ngga bertindak tapi mengawasi terus..” ucapku sambil tersenyum..

“kamu tau aja do..” ucapnya santai..

“ya tau lah om.. om bisa telpon aku setelah aku ketemu dengan dono.. salah satu anggota dono, anak buahnya om yang lagi nyamarkan..?” ucapku dengan santainya juga..

“pintar kamu.. ingat do.. aku harap kalian semua harus berhati – hati.. nanti setelah kalian selesai, baru kami akan bertindak..” ucapnya dengan santai..

“siap.. makasih om..” ucapku dan om tito langsung menutup hpnya.. ya dia om tito.. tau aja dia no hpku.. tapi kenapa dia telponnya ke aku ya..? apa dia telpon ke sandi atau anak – anak kos pondok merah yang lain juga..? assuudahlah…

Dan setelah sampai dipondok merah, semua teman – teman telah berkumpul kecuali sandi, dalle dan tigor.. untuk dalle dan tigor, aku telah memberi mereka tugas bersama bajingan – bajingan maba yang lain..

Dan setelah aku bergabung dengan teman – teman, aku menceritakan semua informasi yang aku dapat.. dan mereka semua terkejut dengan informasi yang aku dapat.. dan berbekal informasi itu.. kami semua sepakat untuk melakukan penyerangan malam ini..

Untuk penyerangan malam ini aku tergabung dengan kelompok dua yang berisi mas bendu, mas wawan, mas raimond, mas bobby, mas alan, dan satria untuk menyerang kedaerah guring tempat adri..

Jiancoookkk.. ini sesuai prediksiku tadi setelah diberitahu dono tentang adri.. pasti mas rendi akan menyuruhku berduel dengan adri.. bangsaattt..

Adri ini dulu salah satu bajingan juga disekolahku.. dan dia sangat disegani.. selain hebat dalam pertarungan.. adri juga pintar dalam pelajaran.. tapi sayang.. dia itu agak licik orangnya.. walaupun hebat dalam pertarungan.. adri jarang turun tangan menghabisi calon musuhnya.. biasanya dia memprovokasi orang lain untuk mengahajar musuhnya..

Dan sekarang kami semua telah sampai didaerah guring.. dan kontrakan adri termasuk didaerah yang sepi dan pas untuk kegiatan iblis hitam yang sering mabuk minuman dan narkoba..

Dan setelah sampai didekat kontrakan adri.. kami langsung memarkirkan kendaraan kami didepan kontrakan mereka dan mas bendu langsung turun dan masuk kekontrakan iblis hitam…

Dan didalam kontrakan sana, terlihat mereka sedang berpesta minuman dan narkoba.. mas bendu yang tanpa permisi dan sudah didalam ruangan, langsung menghajar salah satu anggota iblis hitam.. dan mas wawan, mas raimond, mas bobby, mas alan, dan juga satria langsung menyerbu kedalam rumah.. bangsatt..

BUUHHHGGG.. PAAKKKK.. BUUHHHGGG.. PAAKKKK..

Suara pukulan dan tendangan terdengar dari dalam rumah..

Dan aku dengan santainya memperhatikan pertarungan didalam sambil mencari adri.. bangsatt.. dia ga ada didalam.. kemana dia..? asssuuu..

“kamu cari aku do..?” ucap adri mengejutkanku dari arah samping rumah sambil membakar rokokknya..

“eh mas adri.. gimana kabar mas..?” tanyaku dengan santainya lalu aku membakar rokokku juga..

“baik juga do.. akhirnya kita ketemu lagi ya.. tapi sayang.. mungkin waktunya ga tepat jadi kita harus bertemu dengan kondisi seperti ini.. hehehehe..” ucap adri dengan santainya..

“aku sih santai aja mas.. mau bagaimana pun kondisinya aku suka banget.. apalagi ketemu dengan salah satu pengatur strategi iblis hitam.. hehehehe..” ucap tersenyum lalu menghisap rokokku..

“aku juga senang bisa ketemu dengan calon pengatur strategi pondok merah..” ucap adri sambil memainkan kedua alisnya kepadaku..

“tapi sayang mas.. kenapa sampean harus mengorbankan wanita dalam masalah ini..? memang sepengecut itu ya iblis hitam sampai harus melakukan hal yang terkutuk itu..” ucapku dengan santainya..

“apa aja bisa terjadi didunia hitam itu do.. yang penting kemenangan bisa diraih.. hehehehe..” ucap adri sambil tertawa.. bangsatt.. licik memang dia ini..

“ohh begitu ya.. jadi gimana ini mas..? apa kita cuman ngobrol aja berdua..?” tanyaku dengan santainya..

“ya enggalah.. aku sih tadinya mau buat kopi.. tapi berhubung suasananya seperti ini, kelihatannya enak minum darahmu.. hehehehehe..” kata adri dan tatapannya berubah menjadi tajam..

“aku juga ga sabar mau duel dengan salah satu anggota seven devils.. hehehehe..” ucapku sambil tertawa…

“rupanya kamu tau juga tentang itu ya..”ucap adri dan tiba – tiba matanya menghitam dan menatapku dalam… assuuu.. seram sekali dia.. bajingannn..

Adri lalu menoleh kesamping dan membuang rokoknya.. dan secara tiba – tiba dia melayangkan pukulannya kearah wajahku..

BUUHHGGGG…

JEDDDUUKK…

Aku yang sebenarnya sudah membaca gerakannya kaget, karena kecepatan pukulannya luar biasa dan langsung tepat mengenai rahangku sebelah kiriku.. assuuu.. tubuhku sampai melayang kesebelah kanan dan wajahku menghantam dinding yang ada disampingku.. bajingaaannnn..

Dengan santai dan dinginnya, adri maju lagi lalu mengarahkan pukulan tangan kirinya dari arah bawah kedaguku..

BUUHHGGGG…

Kepalaku terdanga keatas.. dan adri langsung loncat dan mengarahkan pukulannya dari arah atas, kearah wajahku yang terdanga tepat dimulutku..

BUUHHGGGG…

Dan aku pun jatuh terlentang dengan kepala belakangku terhempas kelantai.. bajingaannn.. aku jatuh sama dua pukulannya adri.. assuuu..

Kepalaku berkunang – kunang dan darah juga mengalir dari mulutku.. dan posisiku yang sekarang tertidur sambil memegang wajahku..

Adri lalu mendatangi aku dan langsung menginjak dadaku..

BUUHHGGGG…

“HUUPPPPP..” ucapku tertahan..

“segini aja kah kemampuanmu..? assuuu.. percuma aja kami waspada sama kamu, kalau ternyata mudah sekali ditumbangkan.. bajingann..” ucap adri sambil menguatkan injakannya didadaku dan membuatku sulit bernafas..

Lalu dengan sekuat tenaga aku pukul tulang kering kaki adri..

BUHHHGGGGG…

“ARRHHGGGGG..” teriak kami bersama.. tanganku pun sakit sekali.. dan adri juga mengangkat kakinya dari dadaku.. dia juga kesakitan.. aku lalu cepat berdiri.. aku membuka dan mengepal tanganku beberapa kali untuk mengurangi rasa sakitnya..

Adri lalu maju lagi sambil mengarahkan kepalan tangannya kewajahku lagi..

WUUUTTTT..

Aku menunduk menghindari pukulan adri.. lalu adri memukul dari arah bawah..

WUUUTTTT..

Aku memundurkan wajahku lalu mengarahkan injakan kedada adri..

BUHHHGGGGG…

Adri termundur dan aku langsung maju kearahnya sambil mengarahkan tinjuku kearah hidung adri..

BUHHHGGGGG…

Tinjuku tepat mengenai tulang lunak hidung adri dan dia langsung terdanga dengan darah yang keluar dari hidungnya.. dan aku menyerangnya lagi dengan tinju kanan dan kiriku secara bergantian..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Aku terus menghajar adri tanpa memberinya kesempatan untuk melawan… dan tiba – tiba ketika aku akan meneruskan pukulanku, adri menghindar kesamping lalu meraih kepal belakangku dan menariknya dengan kuat sehingga jidat kami beradu..

BUHHHGGGGG…

Assuuu.. sakit sekali kepalaku… dan dia langsung memukul dadaku dengan cepat..

BUHHHGGGGG…

“HUUUPPPPP…” nafasku kembali tertahan.. dan adri menendang kepala bagian sampingku..

BUHHHGGGGG…

Aku oleng kekanan dan disambut dengan kepalan tangan kiri adri..

BUHHHGGGGG…

Lalu dilanjut dengan kepalan tangan kanannya dan tangan kirinya secara bergantian....

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Aku terus terdesak sampai tersandar didinding.. dan adri tidak mengendurkan serangannya.. dan kali ini bergantian perut, dada dan wajahku dihajarnya.. bajingann.. kalau begini terus bisa mati berdiri aku.. bangsaatttt…

Dan ketika adri akan memukul bagian wajahku.. aku langsung menunduk..

BUHHHGGGGG…

Kepalannya mengenai dinding dibelakangku.. dan ketika tangannya masih terangkat.. aku langsung menghantam tulang dibawah ketiak adri bagian kanannya dengan tangan kiri sekuat tenaga..

BUHHHGGGGG…

“AARRRGGGHHHH..” ucapnya sambil melengkungkan tubuhnya kesebelah kiri.. dan aku langsung menghantam matanya bagian kiri dengan tangan kananku..

BUHHHGGGGG…

Dia termundur.. lalu aku meloncat sambil menginjak lagi dadanya..

BUHHHGGGGG…

Tubuh adri sampai melengkung kebelakang.. dan aku kembali meloncat sambil mengarahkan lututku kearah wajahnya yang menunduk..

BUHHHGGGGG…

Lalu aku memutarkan tubuhku sambil melakukan tendangan balik menggunakan tumitku.. dan kali ini aku arahkan ke rahangnya..

BUHHHGGGGG…

Tubuh adri oleng setelah rahang kanannya terkena tumitku dengan telak.. dan aku maju lagi sambil mengarahkan pukulanku keseluruh wajah adri dengan beruntun..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Adri yang terdesak lalu menunduk dan memelukku.. setelah itu dia mendorongku kearah didinding..

BUUHHGGG…

Tubuhku belakangku terhempas kedinding dengan adri memeluk pinggangku.. assuuu… aku lalu meninju tulang iga adri bagian tangan dan kiri..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Dan pelukan adri terlepas diperutku.. tapi aku menahan kepalanya.. dan mengadu mulutnya dengan lututku..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Lalu aku jambak rambutnya dan aku hantam lagi mulutnya yang banyak mengeluarkan darah dengan kepalan tangan kananku..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Lalu aku seret kedinding dan aku hantamkan wajahnya kedinding berkali kali..

JEDUUUKK.. JEDUUKKK.. JEDUUKKK.. JEDUUKKK.. JEDUUKKK..

Lalu aku seret lagi dan aku banting kepalanya dengan wajah menghadap kelantai..

BUUUMMMMMM…

Dan adri tidak bergerak lagi.. bajingaaannn..

Lalu aku mengatur nafasku dan membersihkan luka diwajahku yang bercucuran darah dengan tangan kananku..

Aku melihat didalam ruangan pertempuran berdarah sedang berlangsung..

Mas bendu menggila setelah kepalanya tadi dihantam botol.. tampak darah mengalir dari atas keningnya.. dan dia sekarang mendudukan dua orang lalu menginjak – injak dada mereka bergantian sampai mereka tidak bergerak..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Sedangkan mas wawan berduel dengan salah satu anggota iblis hitam yang berbadan sangat besar.. mereka berdua terlihat sudah sama – sama berdarah.. tapi mas wawan tidak mau menyerah.. mas wawan mengarahkan tangannya yang jari – jarinya tertekuk dan menghantamkan punggung bawah tangannya itu ke kedua telinga anggota iblis hitam berkali – kali..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Darah pun mengalir dari kedua telinga orang berbadan besar tersebut.. mas wawan lalu mundur dan berlari sambil mengarahkan injakannya kedada orang itu..

BUHHHGGGGG…

BUUUUMMMMM..

Orang itu tumbang dan mas wawan langsung loncat sambil mengarahkan lututnya kewajah orang tersebut..

BUHHHGGGGG…

KRRAAAAAKKK..

Bunyi ketika lutut mas wawan mengenai bagian mulut orang tersebut.. assuuu..

mas raimond pun ga kalah menggila.. lawan duelnya dihantam bagian wajah, dada dan perut secara membabi buta..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Lalu wajah orang itu dicengkram oleh tangan mas raimond yang besar, lalu dibanting kebelakang dengan sekuat tenaga sehingga kepala belakang musuhnya menghantam lantai dengan keras..

BUHHHGGGGG…

BUUUMMMMM..

Dan mas raimond menutup dengan menginjak wajah musuhnya itu..

BUHHHGGGGG…

Assuuuu.. pasti sakit itu.. bajingaannnn..

Mas bobby tidak mau kalah.. dengan mulut yang mengeluarkan darah.. mas bobby menginjak wajah samping musuh yang ada dibawah kakinya..

BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG… BUHHHGGGGG…

Setelah itu mas bobby berdiri diantar kedua kaki orang yang terkapar itu.. lalu mengangkat kedua kaki orang itu tepat di daerah lututnya dan orang itu dalam posisi tertelungkup.. setelah itu mas bobby berputar seperti gasing sampai orang itu melayang… lalu mas bobby melemparkan tubuh orang itu dan kepala orang itu membentur tembok dengan keras..

BUUHGGGG…

Orang itu jatuh dan terkapar dengan posisi tertelungkup dengan darah yang keluar dari kuping dan seluruh wajahnya.. bajingaaannn..

Sedangkan mas alan disebelahnya sudah selesai dari tadi dan dia lagi menikmati rokoknya.. assuu.. mana orang yang dihajar mas alan..? kok ga ada..? aku lalu melihat dibelakang mas alan tampak aquarium yang lumayan besar dan airnya berwarna merah.. bajingaaannn.. musuhnya dimasukan paksa didalam aquarium.. aasuuu.. kasihan sekali.. bukan orangnya yang kasihan.. tapi ikan lohannya yang kasihan.. lagi mahal – mahalnya tuh harga ikan lohannn.. jiampputtt…

Dan diperkelahian lainnya, satria dengan sadisnya menginjak batang leher musuhnya, lalu menjatuhkan lututnya tepat dihidung orang itu dengan keras..

BUUHHHGGGGG…

Bajingannn.. tangan orang itu sampai mengejang dan tubuhnya bergetar serta matanya melotot kesakitan.. assuuu..

Dan sekarang aku melihat tangan adri mulai bergerak.. lau aku injak lagi kepala adri..

BUHHHGGGGG..

Setelah itu, aku menyerat kaki adri kesebelah rumah.. dan aku mengambil tali yang ada disitu dan aku mengikat tali keatas kayu yang sering digunakan untuk restock.. setelah itu aku menegakkan tubuh adri dan mengikat leher adri sampai dia menjinjitkan kakinya..

“ARRGGHHHHH…” dia mencoba untuk melepaskan tali dilehernya yang kuikat dengan kencang..

“kenapa mas..? sakit ya..? ini balasan yang setimpal karena kamu sudah menganggu keluargaku.. apa lagi yang kamu ganggu seorang wanita..” ucapku dengan santainya sambil membakar rokokku..

“oh iya.. mas pasti menunggu bala bantuan ya..? ntar aku telpon temanku dulu ya..” lalu aku mengeluarkan hp ku dan menelpon seseorang.. dan sengaja suaranya aku load speaker dihadapan adri..

“halo abang ganteng..” ucap orang itu dengan suara keras yang khas..

“hallo tigor.. bagaimana disana..?” tanyaku.. dan aku sedang menelpon tigor..

“aman bang.. sudah aku pecahkan tempurung kepala mereka dan aku pecahkan juga ginjal mereka semua.. hehehehe..” ucap tigor lalu tertawa.. dan aku melihat ekspresi adri begitu terkejut dengan nafas yang tertahan sambil terus mencoba membuka ikatan yang menjerat lehernya..

“bagus gor.. teman – teman aman kan..? ga ada yang terluka..?” tanyaku lagi..

“cuman bekecap sedikit bibirnya dalle bang.. hahahaha..” ucap tigor lalu tertawa

“tai lassomu gor..” sahut dalle dibelakangnya..


“iya sudah sekarang klean balik semua.. sebelum aku kasih remuk tulang iga kalian itu..” candaku..

“bah.. keras juga abang ini.. hahahahaha..” kata tigor sambil tertawa lalu aku menutup hpku..

Memang tadi sebelum berangkat.. aku memerintahkan dalle dan tigor serta beberapa bajingan maba untuk stanby dan mencegat gerombolan iblis hitam yang akan kemari.. dan posisi mereka tidak jauh dari kontrakan ini.. karena aku yakin.. adri pasti menghubungi beberapa temannya..

Sedangkan heri tiger dan hendra sumo serta beberapa maba yang lain, aku suruh stanbay didekat kos barbara untuk mengawasi mira dan lia..

Aku lalu menyimpan hpku dikantong.. setelah itu..

BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… KRAAKKKKK..

Aku menendang dengan ujung sepatuku kearah tempurung lutut kanan adri dengan keras sampai berbunyi…

“AAARRGGGHHH…” adri mencoba berteriak dan mencoba bertahan dengan kondisi lehernya terikat.. dan aku menendang lagi tempurung lutut sebelah kiri adri..

BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… BUHHHGGGG… KRAAKKKKK..

“AAARRGGGHHH…” dia berteriak dengan mata yang melotot dan kesakitan.. dan sekarang dia berusaha tetap berdiri agar lehernya tidak terjerat dengan kuat dan dengan tempurung yang retak.. assuuu.. aku melihat kakinya menjijnjit dan bergetar dengan hebatnya.. modar keon cook.. modar.. (mati kamu cook.. mati..)

Kamu kejam sama keluargaku dri.. dan aku bisa lebih kejam dan sadis lagi terhadapmu.. jiancookkk..

“aku tau kamu otak dari semua ini dri.. dan ini untuk ayu yang terbaring dirumah sakit..” ucapku lalu..

BUHHHGGGGG..

Aku menginjak dada adri dengan keras sampai tubuhnya melengkung kebelakang dan jeratan dilehernya mengencang..

“ARRRHHGGGGGG..” ucapnya dengan darah mengalir lagi dari mulutnya..

“coookkk sadis koen do..” (coookkk.. sadis kamu do..) ucap mas alan dibelakangku..

“sadisan sampean mas.. masa orang dimasukan aquarium sama ikan lohan.. hehehe..” ucapku sambil menghisap rokokku..

“aku kan kasih makan ikan lohannya.. kasihan lohan itu.. pasti sebulanan nanti ga ada yang kasih makan.. hehehehe..” ucap mas alan sambil meminta rokokku..

Lalu setelah semua selesai dengan lawan - lawannya.. kami semua balik kekosan beriringan..




POV sandi


KRING.. KRING.. KRING..

Bunyi hpku dikantong dan aku mengambilnya.. aku melihat dilayar hp 3310 ku nama mas rendi memanggil…

“halo mas..?” ucapku..

“dimana kamu san..?” tanya mas rendi dengan santainya..

“lagi diluar mas.. lagi mau nemui seseorang..” ucapku..

“kamu sudah dapat targetmu ya..?” tanya mas rendi..

“hehe.. iya mas..” ucapku sambil tersenyum..

“baguslah.. aku juga sudah dapat informasi tiga orang seven devils.. salah satunya ya targetmu itu yang bernama budi.. malam ini kami bergerak kekontrakan mereka..” ucap mas rendi..

“waw.. dari mana sampean tau informasinya mas ..?” tanyaku yang terkejut..

“dari aldo.. memang gila temanmu satu ini.. dia bisa aja dapat info itu..” kata mas rendi..

“mantap.. memang ga diragukan aldo itu mas.. terus rencana sampean gimana mas..?” ucapku lalu menghisap rokokku..

“malam ini kami membagi dua kelompok.. karena target kita ini mempunyai beberapa anggota yang lumayan banyak dan mematikan..” ucap mas rendi dengan dinginnya..

“oh iya..? jadi sampean menyerang markasnya..? dan kenapa harus dibagi dua kelompok..?” tanyaku..

“iya.. kami mau menyerang kontrakannya.. dan kenapa kami membagi dua kelompok..? takutnya mereka akan cepat menghilang jika salah satu kelompoknya kami hancurkan.. jadi kami sengaja memecah jadi dua..”

“begitu ya mas..? terus gimana mas..?”

“aku, bung toni, akbar, danis, rudi, surya, yuda, dan ilham akan menyerang ke daerah joyo agung.. sedangkan bendu, wawan, raimond, bobby, alan, aldo, dan satria menyerang kedaerah guring..” ucap mas rendi..

“loh ilham ikut penyerangan mas..? sudah sehatkah dia..?” tanyaku lagi..

“kamu kayak ga tau ilham aja san.. dia sudah ga sabar untuk balas dendam..” jawab mas rendi..

“mas.. kalau sampean semua pergi.. gimana mba mery dan mba gaby..?” tanyaku pelan..

“oh iya kamu belum tau ya..? mereka sudah pindah tadi siang.. mereka sekarang tinggal disalah satu rumah bu damayanti.. dan kebetulan rumah itu dekat dengan rumah utama bu damayanti.. tadi siang sepulang dari rumah sakit, aku mengantar mereka berdua..” jawab mas rendi..

Cuukkk.. mereka berdua sudah pindah..?? kok mereka ga kasih tau aku..?? assuu.. apa karena aku habis mengakhiri hubunganku dengan mery, jadi mereka berdua ga ngabari aku sama sekali.. bajingaann.. hiuuffttt.. huuuu.. dan mendengar kabar ini, perasaanku pun campur aduk.. marah, senang, jengkel, kecewa, sedih menjadi satu.. jiammpuuttt..

“ooo..” jawabku yang terdengar kecewa..

“sudahlah san.. setidaknya mereka sekarang dalam pengawasan bu damayanti.. jadi kita lebih tenang untuk bergerak..” ucap mas rendi menenangkan aku..

“iya mas..” jawabku singkat..

“okelah san.. aku harap kamu berhati – hati karena kamu bergerak sendiri..” ucap mas rendi..

“iya mas.. sampean juga hati – hati.. karena musuh kita kali ini susah ditebak..” ucapku ke mas rendi..

“iya.. semoga kita cepat berkumpul dengan komposisi yang lengkap lagi.. aku kangen duet sama kamu dalam menghancurkan musuh kita..” ucap mas rendi..

“siap mas..” ucapku..

“satu lagi san.. targetmu itu yang bernama budi.. dia yang menabrak ayu dikota sebelah.. jadi selamat bersenang – senang dengan dia ya.. hehehe..” ucap mas rendi lalu tertawa lirih.. assuuu..

“jiancookkk.. oke mas.. makasih infonya..” ucapku sambil menahan emosi dikepalaku.. bangsattt.. berarti ga salah aku datang ketempat ini.. aku akan membalasnya untuk ayu yang lagi terbaring dirumah sakit.. bajingaannn.. tetapi walaupun aku emosi, aku harus tetap tenang dan tidak boleh gegabah..

Dan kami pun mengakhiri perbincangan kami..

Dan aku sekarang lagi dibelakang sebuah kafe yang sering aku kunjungi bersama mery.. aku sedang menunggu seseorang yang bernama budi dan mungkin akan membukakan jalan ku untuk bertemu dengan anggota seven devils atau bahkan pimpinan mereka si black.. tapi yang jelas.. pertama - tama aku mau membalaskan sakit yang diderita ayu dan aku akan membantainya..

Aku sekarang duduk disebuah kursi yang terbuat dari beton, dipinggir jalan dengan tiga botol mansion gepeng dan dua buah teh kotak disebelah kananku.. aku lalu membakar rokokku dan menghisapnya perlahan.. setelah itu aku membuka teh kotakku lalu meminumnya.. dan setelah satu teh kotakku habis, aku lanjut dengan membuka satu botol mansion gepeng dan meminumnya setengah…

Cuukkkk.. mantap sekali minuman ini.. dan suasana kota yang hampir gelap ini membuatku semakin larut dengan minumanku.. angin sepoi – sepoi dan hawa dingin kota ini membuatku merasa sedikit tenang ditengah emosiku yang menggila.. aku ingin menikmati kedamaian ini sejenak sebelum aku menemui seseorang itu… dan sekali lagi.. aku harus lebih tenang walaupun emosiku memuncak dikepala..

Aku lalu menghabiskan sisa setengah botol yang tersisa dari botol yang pertama.. dan aku menaruh botol kosong itu disebelah kiriku.. lalu aku menarik rokokku dalam - dalam dan mengeluarkannya dengan membentuk bulatan – bulatan dari mulutku..

Botol demi botol mansion sudah aku habiskan.. dan puntung rokokku pun bertebaran dimana – mana..

Tepat jam sebelas malam.. pintu – pintu kafe mulai ditutup dan lampu – lampu ruangan mulai dimatikan.. dan ga berapa lama satu persatu karyawan kafe mulai pulang.. dan orang yang akan kutemui pun keluar dan menuju belakang kafe tempat aku duduk.. dan ketika dia akan menaikki sepeda motornya..

“halo jes..” panggilku kepadanya..

Dan dia langsung menoleh kearahku dengan tatapan tajamnya seperti waktu itu..

“kamu panggil aku..?” tanya nya..

“iyalah siapa lagi.. kamu budi kan.. ” ucapku dengan santainya sambil menghisap rokokku dalam – dalam..

“ada urusan apa..?” tanyanya dengan dinginnya..

Bangsattt.. dia pura – pura ga tau tentang serangannya ke ayu dan anggotanya ke ilham kah..? bajingan… dan sebelum mas rendi telpon tadi, aku sudah curiga kalau bajingan ini adalah salah satu anggota iblis hitam dan salah satu seven devils.. bagaimana aku tau..? karena tattoo ditengkuknya sama seperti apa yang diberitahu satria siang tadi.. dan kalau dia memang salah satu seven devils, harusnya dia tau aku.. karena aku adalah salah satu incaran utama mereka.. atau karena kepalaku kututup dengan jumper sehingga dia tidak mengenali aku..?

“hehehe.. cuman mau menyambung tali silaturahmi aja..” ucapku lalu meraih teh kotakku dan meminumnya perlahan..

“aku lagi malas berbasa – basi.. langsung aja ketujuanmu..” ucapnya dengan dingin..

“santai jes.. aku cuman mau meluruskan aja.. apa benar ada kelompok yang beraninya menyerang wanita dengan menabraknya sampai kritis lalu meningggalkannya dijalan.. setelah itu dia mengeroyok seorang maba kampus teknik kita dan mau menculiknya..” ucapku dengan tetap duduk sambil menghabiskan teh kotakku.. dan aku sengaja memancingnya dengan ucapanku barusan..

“siapa kamu dan kenapa harus tanya masalah itu kepadaku..” ucapnya dengan santai dan tidak melihat kearahku.. lalu dia mengambil rokoknya dan membakarnya lalu menghisapnya..

“aku orang yang kalian cari.. seven devils..” ucapku dengan penekanan yang tegas lalu membuka jumperku dan dia langsung menatapku.. dan kali ini tatapannya sangat tajam seperti seorang pembunuh.. matanya terlihat sangat hitam dan tidak ada putihnya sama sekali.. assuuuu.. dia terpancing dengan ucapanku dan sudah dipastikan dia adalah salah satu seven devils..

Aku lalu berdiri dengan santai dan menatapnya dengan tajam juga…

“kelihatannya tempat ini ga cocok untuk kita berbicara.. aku tunggu kamu diseberang jalan didalam gedung bioskop tua bud.. dan aku harap kamu datang sebagai salah satu anggota seven devils..” ucapku lalu berjalan santai sambil menghisap rokokku.. aku berjalan menuju bioskop tua diseberang jalan.. dan aku merasa budipun berjalan mengikuti aku dibelakangku..

Jalanan kota yang mulai sepi dan sekitar bioskop juga terlihat tidak ada orang nongkrong seperti biasa, dan itu menambah suasana menjadi tegang dan mengerikan.. aku merasa hanya ada aura saling membunuh disekitar kami berdua, dan kami berdua mulai berjalan memasuki gedung bioskop tua yang gelap ini..

Suasana didalam gedung bioskop tua yang gelap ini pun tambah menyeramkan.. hanya cahaya yang remang – remang yang menuntun perjalanan kami untuk sampai dibagian depan dalam bangunan tua ini.. dan kami berdua lalu berdiri didekat layar yang sudah kusam.. tempat ini memang cukup luas untuk menyelesaikan masalah dengan cara kami..

Sekarang kami berdua sudah saling berhadapan.. disekitar kami sangat sunyi sekali dan hanya terdengar suara nafas kami yang cepat dan memburu..

“kamu salah bersurusan dengan iblis hitam.. apalagi kamu juga sudah mengusik seven devils.. malam ini akan menjadi malam terakhirmu menikmati indahnya dunia ini..” ucap budi sambil memutarkan kepalanya lalu menyatukan sepuluh jarinya didepan dadanya dan diarahkan kebawah sehingga menghasilkan bunyi dari seluruh jari – jarinya..

Kretek.. krektek.. kretek..

Lalu tangannya diposisikan kebelakang dengan dada yang membusung.. cuukkk.. sangar juga dia ini.. hawa membunuhnya sangat terlihat jelas dari tatapan matanya dan gerakan tubuhnya..

“ARRRRGGGHHHHHH…” ucapnya berteriak lalu berlari kearahku sambil mengarahkan pukulannya dengan tangan kanan dan tangan kiri bergantian..

WUTTT.. WUTTT.. WUTT.. WUTT…

Aku menghindari setiap pukulannya dengan santai sambil menggoyangkan tubuhku kekanan dan kekiri lalu menunduk.. lalu aku mengarahkan pukulanku dari arah bawah ke dagunya..

WUTTT..

Budi memundurkan kepalanya.. bajingann.. hebat juga refleknya manusia satu ini..

Lalu kami berdua saling berhadapan lagi dan saling menatap dengan tajam dengan nafas yang semakin memburu.. dan kami pun bersiap dengan memasang kuda – kuda lagi.. lalu aku maju lagi sambil mengarahkan pukulanku kearah wajahnya sebelah kiri dengan kepalan tangan kananku..

TAPPP..

Dia menangkisnya dengan tangan kirinya sambil mencondongkan sedikit tubuhnya kearah kanan.. lalu mengarahkan tinjunya dari arah bawah keatas dengan tangan kanannya dan cepat sekali… dan bertepatan dengan aku melakukan injakan didadanya..

BUUHHGGG..

BUUHHGGG..

Sebuah pukulannya mendarat didaguku dengan kuat dan membuat aku sampai terdanga .. dan injakanku pun tepat mengenai dadanya.. kami berdua sama – sama limbung kebelakang..

Cuukkk.. pukulannya keras sekali.. dan itu membuat sesuatu cairan mengalir dari tepi bibirku.. bangsatt.. sudah berdarah aja aku.. anjingg… dia pun berdiri sambil mengelus dadanya yang terkena injakanku tadi..

Lalu kami sama – sama maju lagi..

BUUHHGGG.. PAAAKKK.. BUUHHGGG.. PAAAKKK.. BUUHHGGG.. PAAAKKK..

Kami berdua saling serang dan saling menangkis serangan.. tubuhnya dengan gesit menghindari setiap pukulanku sambil dia sesekali menangkis seranganku dan mengarahkan pukulannya..

Dan ketika dia menunduk.. aku mengarahkan kepalan tanganku kearah wajah sebelah kanannya dengan tinjuku menggunakan tangan kiriku..

BUUHHGGG..

Pukulanku mengenai dagunya sampai dia terdanga.. dan dilangsung memutarkan tubuhnya sambil mengarahkan tendangan baliknya dengan kaki kanannya.. dan itu mengenai telak leherku sebelah kiri..

BUHHGGG…

Aku oleng kekanan terkena tendangannya dan dia menyambutnya dengan hantaman tangan kirinya dipelipisku..

BUHHGGG..

Lalu dia mengarahkan tinju kanannya kearah daguku dengan keras..

BUUHHGGG..

Aku oleng lagi kearah kanan dan dia menyerangku lagi dengan pukulannya yang beruntun..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Tinjunya yang keras dengan tangan kanan dan tangan kiri secara membabi buta, mengenai bagian wajahku dan membuat aku termundur dan terdesak… perban yang terpasang dipelipisku semalam pun sampai terlepas.. bangsaattt.. pukulannya sangat cepat dan kuat membuat aku kewalahan.. darahku pun keluar dari luka yang kemarin dan luka yang baru terkena pukulannya.. bajingaannn..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Dia terus maju sambil menyerangku.. dada dan wajahku pun bergantian terkena serangannya.. lalu..

BUUHHGGG..

Dia menginjak dadaku sampai aku termundur dan terjatuh dengan posisi berlulut.. dan tangan kiriku menahan tubuhku supaya aku tidak tersungkur kedepan.. lalu..

WUUTTT..

Dia mengarahkan tendangannya kearah wajahku.. dan dengan cepatnya aku menghindar kekanan dan mengangkat tangan kiriku.. dan ketika kaki kanannya mendarat dilantai.. gantian kaki kirinya mengarah kedadaku yang sedang berlutut..

BUUHHGGG..

Aku terpental kebelakang.. dan aku sempat memblok injakannya dengan kedua tanganku.. bangsaattt.. kalau sempat terkena injakannya mungkin aku sesak nafas kali ya.. bajingan..

Dan kuatnya injakan nya tadi sampai membuat aku terpental dan terlantang.. dia pun berlari sambil mengarahkan lututnya kearah dadaku.. dan aku dengan cepat berguling kekanan..

KRAKKKK..

Bunyi lututnya yang terkena lantai.. dan aku dengan posisiku yang tertidur.. aku lalu mengarahkan tendangan kearah wajahnya..

BUHHGGG..

Tendanganku mengenai wajah sampingnya.. dan aku dengan cepat berdiri.. dia masih jongkok dan menunduk akibat tendanganku tadi.. dan ketika aku akan menginjak wajahnya.. dia dengan cepat menyapu kedua kaki ku sampai aku terjatuh..

BUUHHGGG..

JEDDUUKKK..

Aku terjatuh dengan wajahku sebelah kanan terbentur lantai.. bangsaat..

Diapun cepat berdiri dan memeteng leherku dari arah atas.. lalu menyeretku.. aku yang tertidur dan terlentang mencoba membuka petengannya dileherku dengan kedua tanganku.. jiancookk.. petengannya sangat kuat sehingga aku sangat sulit bernafas.. dan posisinya sekarang dia berjongkok diatasku dengan memeteng leherku dengan kuat..

Aku lalu menghentakkan pinggulku kelantai sambil mengarahkan tendangan kaki kananku kearah ubun – ubun kepalanya yang ada diatasku..

BUGGHHHH..

Tendangan kaki kananku menggunakan punggung kakiku yang melengkung terkena kepala bagian atasnya dan langsung membuat petengannya terlepas.. dan dia terdunduk dan masih jongkok..

Aku lalu bergeser sedikit kekanan dan mengarahkan kedua tanganku dengan jari – jari yang terbuka ke lantai atas pundakku.. dan menekuk kakiku sampai lututku didekat wajahku.. lalu dengan sekali hentakan aku mendorongnya dengan kuat dan diimbangi dorongan tubuhku sampai aku berdiri..

HUUPPPP..

Aku berdiri dengan cepat dan membelakanginya lalu aku berputar sambil mengarahkan tendangan kaki kananku dengan keras…

BUUGGHHH..

BUUMMMMM…

Dia roboh kekanan setelah tendanganku mengenai dagunya dengan telak.. lalu budi terguling – guling sampai terkena kursi bekas bangku penonton.. lalu aku berlari kearahnya sambil mengarahkan injakan kearah wajahnya dan dia menangkap kakiku.. bangsaatttt.. kuat juga dia..

TAPPP…

Aku yang berdiri dengan kakiku kananku yang ditahannya.. aku melihat dengan jelas perubahan diwajahnya.. matanya menghitam dan nafasnya memburu.. dan aku juga melihat darah mengalir dari hidung dan kedua tepi bibirnya.. bajingannn.. rupanya dia emosi sekali.. lalu dia memutar kakiku dan aku mengikuti alur putarannya sampai tubuhku terputar dan aku roboh… bajingan.. kalau aku menahannya tadi. bisa patah pergelangan kakiku.. assuuu…

Dia pun langsung berdiri di hadapanku yang terlentang dengan tatapannya yang mengerikan.. pundaknya pun terlihat naik turun akibat nafasnya yang memburu.. lalu dia menginjak wajahku dan aku menghindarinya kesamping dan dengan cepat aku berdiri juga..

BUUHGGGGG…

Injakannya terkena lantai.. dengan posisi yang berdekatan ini aku mengarahkan kepalan tangan kananku kearah dagunya..

BUHHHGGGGG..

dia oleng kekiri sambil mengarahkan kepalan tangan kanannya kearah tulang pipiku kiriku..

BUHHHGGGGG..

Aku terdorong kekanan.. lalu..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Kami bergantian mengarahkan pukulan kearah wajah masing – masing lawan.. wajah kami sama – sama terluka dan berdarah.. tapi kami sama – sama kuat dan belum ada yang tumbang lagi…

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Aku memukulnya didaerah wajah dan dia membalasnya dengan memukul dadaku dan pipiku..
Lalu..

BUUHHGGG..

Aku termundur kebelakang setelah injakannya mengenai perutku dan budi langsung tersenyum dengan bengisnya.. bajingaannnnn….

Aku lalu berlari lagi kearahnya sambil menggertaknya dengan gerakan kakiku yang setengah kuangkat.. dia menggoyangkan tubuhnya kekanan dan aku menyambutnya dengan kepalan tangan kiriku..

BUUHHGGG..

Lalu aku memutarkan tubuhku sambil mengarahkan tendangan balik menggunakan tumitku kananku..

BUUHHHGG…

Tumit sepatuku mendarat dipelipisnya dan langsung membuat dia oleng ke kekanan.. dan aku menyambutnya dengan pukulan yang lurus kedepan tepat dihidungnya dengan tangan kiriku..

BUUHHGG…

Dia terdanga dengan darah yang muncrat dari lobang hidungnya.. lalu aku loncat dan menginjak dadanya sampai dia terpental kebelakang…

BUUHHGGGG…

Dia roboh dengan posisi terduduk dan wajahnya menunduk serta kakinya lurus kedepan..

“hehehehe.. lumayan juga ya tendanganmu..” ucapnya yang menunduk..

Lalu dia mengangkat wajahnya perlahan dengan tersenyum… bangsaattt.. kuat sekali dia.. dia lalu mengepalkan tangannya kelantai lalu berdiri dan memasang kuda – kuda untuk menyerangku lagi.. budi sepertinya ingin mengeluarkan semua kemampuannya dengan sisa tenaganya.. emosi dan tatapan membunuh tampak jelas terlihat sekali dari matanya…

Lalu dia berlari ke arahku sambil mengarahkan kepalan tangannya kearah wajahku.. aku sempat menangikisnya..

TAP.. TAP.. TAP..

Pukulannya aku tangkis dengan kedua tanganku.. lalu dia mengarahkan tinjunya dari arah bawah sedikit dengan cepat kearah pipiku..

BUUHHGGG..

aku oleng kekanan.. dan dia memukulku lagi dengan tangan kirinya dan mengenai bagian bibir sebelah kananku..

BUHHGGGG..

Aku oleng lagi dan dia menginjak lagi dadaku dengan kerasnya..

BUHHHGGG..

Aku termundur kebelakang tapi tidak roboh… bajingan…

Bangsaattt.. cukup sudah main – mainnya.. aku akan menghabisimu sekarang juga.. kamipun saling berhadapan dengan tatapan yang tajam.. nafas kami sama – sama memburu.. bajingaannn.. kamu sudah mengeluarkan emosimu sekarang aku pun akan mengeluarkan semua emosiku..

Aku membersihkan darahku ditepi bibirku dengan jempolku lalu menjilatnya.. heemmm.. aroma dan rasa darah ini membuat tubuhku bergairah.. Aku menarik nafasku dalam – dalam.. perlahan tubuhku mulai memanas..

“kamu sudah puas main – main ya le.. hehehehe..” ucap ‘sesuatu’ itu yang perlahan memasuki tubuhku..

“kita tunjukkan sama mahluk didepan kita ini.. peliharaannya itu bukan apa – apanya bagiku..” ucap sesuatu itu lagi dengan bengisnya dikepalaku..


Panas ditubuhku pun semakin menjadi.. dan kulihat dia juga seperti mau mengeluarkan semua kemampuannya..

“AAARRRGGHHHHHH..” ucapnya berteriak lagi sambil melangkah kearahku..

“AARRRRGGHHHHHH..” aku pun juga berteriak mengeluarkan hawa panas ditubuhku lalu berlari kearahnya sambil mengarahkan kepalan tanganku..

Dia memukul kearah wajahku..

WUUTTT..

Aku menunduk lalu mengarahkan kepalan tangan kananku tepat diantara hidung dan mulutnya..

BUUHHGGG..

Wajahnya terdanga kebelakang dengan darah yang menyembur dari mulutnya dan keluar dari hidungnya.. lalu..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Aku mengarahkan kepalan tanganku kearah seluruh wajahnya dengan santainya dan dengan kuatnya.. tanganku pun terasa sangat ringan untuk dilayangkan dan sangat keras ketika mendarat diwajahnya..

BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG.. BUUHHGGG..

Seluruh wajahnya tidak ada yang luput dari pukulanku.. dan wajahnya tertutup oleh darahnya yang keluar dari pelipis, mulut, hidung dan didaerah tulang pipinya..

Lalu

BUHHHGGGG…

Aku menginjak dadanya dengan keras sampai dia terpental kebelakang dan tersandung kursi penonton dibelakangnya dan roboh disela – sela kursi penonton..

Aku lalu mendatanginya yang tergeletak diantara kursi penonton.. aku lalu berdiri diatas kursi penonton sambil menginjak dadanya lalu aku meraih rokokku dan membakarnya lalu menghisapnya..

“siapa lagi anggota seven devils lainnya..” ucapku dengan santainya sambil tetap menginjak dadanya..

“hahahahahaha.. kamu mau tau siapa aja anggota ku.. cuihhhh..” ucapnya lalu meludah dan mengenai bajuku.. bajingann..

BUHHGGGG…

Aku menginjak dadanya dengan keras sampai darah menyembur dari mulutnya..

“AARRGGGGHHHH..” ucapnya dengan nafas yang tertahan…

“kamu masih belum mau mengatakannya..” ucapku lalu aku menghisap lagi rokokku..

“hahahahaha.. injakan mu seperti anak kecil saja..” ucapnya dengan darah yang mengalir dari mulutnya.. assuuuu..

Dan dia masih terlentang diantara kursi penonton.. aku lalu meletakkan rokokku dibibirku.. dan meraih tangan kanannya dengan tetap menginjak dadanya dan memutar pergelangan tangan kanannya dengan kuat..

KREETTAAAKKK..

Bunyi pergelangan tangannya yang patah akibat aku putar…

“ARRRGGGGGHHHH.. HAHAHAHAHAHA..” dia berteriak kesakitan lalu tertawa.. bajingannn..

Aku meraih tangan kirinya dan aku memutarkannya sampai berbunyi dan patah seperti pergelangan tangan kanannya..

KREETTAAAKKK..

“ARRRGGGGGHHHH.. HAHAHAHAHAHA..” dia kembali berteriak kesakitan dan kembali tertawa..asssuuu..

Aku lalu menginjak dadanya lagi…

“kamu suruh ibumu kesini dulu terus telanjang didepanku.. siapa tau aku bisa beruah pikiran.. hehehehehe..” lanjutnya dengan senyuman sinisnya..

BANGSAATTTTTTT…!!!!

Emosiku langsung memuncak ketika dia menyebut nama ibuku dan dia menyuruhnya telanjang dihadapannya.. bajingaaaannnn… kamu sudah membuat ayu kritis dan sekarang kamu menghina ibuku… anjinggg… aku meraih rokokku dibibir dan mematikan baranya nya dijidatnya..

“AARRRGGHHHH..” dia berteriak lagi..

Lalu aku menginjak mulutnya dengan telapak sepatuku..

BUHHGGGG…

“ARRGHHHPPPP..” ucapnya tertahan dengan darah yang keluar dari mulutnya.. dan darahnya pun sampai menempel disepatuku…

“jangan pernah menyebut nama ibuku dari mulut kotormu itu..” ucapku dengan nafas yang memburu..

Aku lalu menyeret kakinya sampai kakinya tersandar dikursi depannya..

“AARRGGGHHHHH…” aku berteriak dengan kencangnya sambil meloncat lalu mengarahkan injakanku kearah tempurung kaki kanannya..

KREEETAAKKKKKK..

“ARRGGGGGGHHHHH…” dia berteriak sampai melengking ketika lututnya patah kebawah karena injakanku yang kuat…

Lalu aku meloncat lagi dan menginjak lagi kaki kirinya dengan sekuat tenagaku juga..

KREEETAKKKKKKK..

“ARRGGGGGGHHHHH…” dia berteriak lagi sambil dadanya condong kedepan.. dan aku menyambutnya dengan menginjak dadanya dengan kuat..

BUUHHHGGGGG..

“AAARRGGGHHH..” nafasnya tertahan dan matanya melotot dengan darah yang menyembur bercampur ludahnya…


Budi terduduk dengan kaki yang patah dan menjuntai..

Lalu aku menyeret dadanya dan mendekatkan wajahku kewajahnya dengan emosiku yang menggila.. raut kesakitan terlihat jelas diwajahnya..

Aku yang sudah emosi sekali membuat tubuhku panas menggila dan tatapanku pun berubah sangat tajam sekali.. aku menatap dalam matanya.. dan dia begitu ketakutan sekali ketika aku menatap matanya.. matanya yang tadi didominasi dengan warna hitam langsung berubah seperti biasa..

“ka.. kamu.. siapa..? ke.. kenapa matamu merah sekali..?” ucapnya terbata – bata dengan bibir yang bergetar.. wajahnya memucat diantara remang – remang cahaya sinar bulan yang masuk di dalam gedung bioskop tua ini..

“aku adalah setan pencabut nyawa.. jadi katakan siapa teman – temanmu atau kamu akan merasakan pedihnya siksaanku terhadap dirimu..” ucapku dengan suara yang berat dan nafas mengerang… lalu aku menghantamkan keningku dengan keningnya…

JEEDDUUUKKKK..

“AAARRGGHHHHH…” lagi – lagi di berteriak kesakitan… lalu aku menatap matanya lagi..

“na.. namanya jo.. joni sabit.. dia ada daerah ti.. timur kota ini.. di.. dia.. tinggal di gang sa.. sabit..” ucapnya dengan bibir yang bergetar dan wajah yang sangat ketakutan..

Aku lalu mengangkat tubuh nya dengan kedua tanganku tinggi - tinggi dan membantingnya di kursi penonton…

BUUGHHHHHH…

KRAAKKKKKK…

“ARRRGGHHHHHH…” dia berteriak sampai melengking kesakitan dan suaranya memecah keheningan malam didalam bioskop tua ini…

Tulang punggungnya patah setelah terhantam sandaran kursi penonton yang terbuat dari kayu yang keras.. tubuhnya pun menjuntai diantara sandaran kursi.. dan kepalanya tergantung diatas lantai dengan mulut yang menganga dan bergetar.. darah segar pun keluar dari mulutnya lagi.. kakinya pun terlihat menjuntai tidak menyentuh lantai..

“bu.. bunuh aku…” katanya dengan posisinya yang menyedihkan itu..

“kamu akan mati dengan sendirinya dalam setengah jam, bila tidak ada pertolongan kemari.. hehehe..” ucapku dengan senyum yang mengambang dari kedua bibirku..

Aku lalu meninggalkannya dengan kedua tangan, kedua kaki serta punggungnya yang patah.. dia sudah tidak bisa bergerak lagi diatas sandaran kursi itu.. tubuhnya pun melengkung kearah belakang dengan tangan yang terlentang… Bajingaaannn..
Aku berjalan dengan santainya meninggalkan gedung bioskop tua ini.. dan ketika aku keluar gedung bioskop.. aku merentangkan kedua tanganku dan mengadahkan kepalaku menghadap langit.. lalu aku menghirup udara dingin kota ini dalam – dalam.. aku ingin udara yang segar ini masuk kepalaku dan menenangkannya dari emosiku yang menggila… assuuu..

Aku lalu menegakkan kepalaku lagi.. setelah itu aku mengambil rokokku lalu membakar dan menghisapnya dalam – dalam lalu mengeluarkannya perlahan.. dan setelah itu aku berjalan santai kearah jalan raya sambil mengenakan jumperku lagi.. dan ga berapa lama.. sebuah mobil berhenti didepanku.. mobil sedan civic berwarna putih... kaca bagian depan sebelah kirinya pun terturun..

“jun.. naik..” ucap seorang wanita paruh baya dengan dinginnya..






#cuukkk.. sepertinya pesta malam ini akan ditutup dengan kenikmatan.. asssuuu…
sungguh bangsat ceritanya....
Belum puas menggila pasti ini....
Sangat di tunggu kelanjutanya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd