awalnya sayang ujung2nya ngajak ke ranjang. HeheSa trakan berpindah karna su sayang..
Rupanya jago sudah mempunyai sarang baru lagi, semoga nikmat go
Jalan masih panjang terpampang dihadapanku.. apa aku hanya duduk diam..? menunggu orang yang bisa ditumpangi lewat..? atau dengan kedua kakiku sendiri ini, aku akan terus berjalan untuk melalui jalan yang panjang itu..?
Bagiku yang seorang keturunan irawan jati.. hanya opsi terkahirlah jawabannya.. pantang bagiku menyerah dan diam.. pantang juga bagiku untuk bergantung kepada orang lain.. aku harus bisa berdiri dan berjalan sendiri.. persetan dengan halangan yang menghadang.. selagi otakku masih bisa berpikir, aku akan menuntaskannya.. selagi kepalan tanganku masih kuat menggenggam, aku akan menghajarnya..
Hidup ini keras kawan.. hanya otak dan kepalan tangan yang bisa diandalkan.. jadi kalau bukan berpikir dengan keras, berarti kita harus menghajarnya dengan buas.. teori jalanannya seperti itu..
Tapi apa aku harus selamanya seperti itu..? tidak..
Masih ada cinta yang berbicara.. cukuplah kepalan tanganku ini dikotori oleh darah bajingan – bajingan itu.. cukup.. sekarang saatnya cinta yang bersenandung.. cukuplah air mata kesedihan dan penyesalan yang keluar dari kelopak mata ini.. cukup..
Bangkit dari keterpurukan itu sulit, tapi bukannya tidak mungkinkan..?
Membuka hati yang terluka itu sakit, tapi bukannya tidak bisakan..?
Merajut asa meraih mimpi..
Aku akan menata hati dan setelah itu aku akan berlari..
Aku akan berlari mengejarnya kawan..
Aku sandi purnama irawan..
awalnya sayang ujung2nya ngajak ke ranjang. Hehe
Lah Mbak Mery nya ga sekalian dicobain dulu...Semoga ini cinta terakhirku.. dan semoga semesta merestuinya.. aku sudah lelah bermain dengan hati dan aku ingin serius kali ini.. dan aku akan mengakhiri semuanya dengan wanita yang masih mengharap cinta kepadaku.. karena cintaku hanya untuk kirana ayu pramesti.. itu saja..
Cuma mau ngasih tau sam... itu bukannya bagian 86 ya? yang di index...PERJALANAN MENGGAPAI CITA DAN CINTA 3
1. Bagian Delapan Puluh Lima (Air Mata Lagi Hal.33)