Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)
- Thread starter Candrawijay
- Start date
-
- Tags
- berbagiistri binor cuckold hijab perjaka
Semangat om...
Bulan agustus semua warga negara sedang semangat semangatnya nih...
Akhir bulan sisa beberapa hari lagi, kurang 3 hari lagi, hehehe
Bulan agustus semua warga negara sedang semangat semangatnya nih...
Akhir bulan sisa beberapa hari lagi, kurang 3 hari lagi, hehehe
Candrawijay
Kakak Semprot
- Daftar
- 17 Feb 2021
- Post
- 171
- Like diterima
- 7.703
Mohon maaf suhu masi di Jawa Tengah, blm bs update 
Gilang0558
Adik Semprot
- Daftar
- 8 Jan 2020
- Post
- 102
- Like diterima
- 92
Suhuu apakah anak mbak mila masih sering usil ke mbak mila?
acer777777
Suka Semprot
- Daftar
- 21 Apr 2013
- Post
- 16
- Like diterima
- 17
semangat hu @Candrawijay. Pantang macet sebelum cerita kelar. sehat selalu hu
Candrawijay
Kakak Semprot
- Daftar
- 17 Feb 2021
- Post
- 171
- Like diterima
- 7.703
Paling cepat lusa update.
Mohon maaf keterlambatan, baru pulang dr Jawa Tengah molor jauh dr jadwal
Mohon maaf keterlambatan, baru pulang dr Jawa Tengah
molor jauh dr jadwalOlympus500
Suka Semprot
- Daftar
- 5 Sep 2023
- Post
- 12
- Like diterima
- 13
siap menunggu...
Candrawijay
Kakak Semprot
- Daftar
- 17 Feb 2021
- Post
- 171
- Like diterima
- 7.703
Update 78
Setelah kejadian di rumah via, siapa sangka aku dan via bisa bercumbu dan sedikit menyentuh vaginanya. Sekali lg aku tak ada niat bermain api dg via, jika di beri kesempatan utk bersetubuh akan aku Terima, tp tdk akan menggunakan hati. Krn tugasku semakin bertambah utk menjaga mbak mila. Meskipun mas Hendra tak menitipkan kepadaku secara lsg, tp hatiku tergerak utk menjaganya meskipun tak tiap hr ketemu, tp aku terus berusaha memantau dan menanyakan kabar beliau tiap hr. Selain utk menanyakan kabar, seenggaknya ketika aku menghubungi mbak mila, beliau jd ada teman sambat atau teman cerita. Untungnya rina jg mengerti keadaan itu.
Hubunganku dg ana bukannya baikĀ² saja, aku sempat berantem sekali dengannya, berantem hebat. LagiĀ² krn lipstik ada pd salah satu baju polo ku. Aku jg tak ingat itu lipstik mbak mila atau rina. Tp aku mengaku pd ana bertemu dg temanku, aku tak berani mengaku itu punya rina atau mbak mila.
Tp ketika berantem dg ana aku tak sedikit pun takut, aku tetap tenang seperti biasa, krn aku tau aku yg menghidupi ana, dia tak akan berani meninggalkanku. Dia masih butuh biaya banyak, membesarkan ana, sekolah, biaya kebutuhan rumah, perawatan mobil dll.
Ketika bertengkar dg ana aku jg tak cerita dg rina, krn menurutku itu g penting.
Suatu malam kakak berpamitan pd kkami di meja makan, dia akan keluar, dia membawa tas kecil, sudah rapi dan cantik
M; eh mau kmn malamĀ²?
M: mau pulg jm brp jm segini baru keluar?
Kk: mau nongkrong ma
M: sm siapa?
Kk: sm doni
Kakak menyebut teman lelakinya
M: berdua?
Kk: heem, dia sembari duduk di kursi seberang kami
M: suruh kesini aja, nongkrong disini
M: makanan dirumah g kalah sm makanan di cafe
Kk: yaaahhh mama g asik deh
M: udh nurut, inget pesen mama kemarin
Aku sedikit terkekeh dg mereka berdua.
Kakak pun kemudian kembali masuk kamarnya.
S: udh siap km anakmu ada yg ngapelin?
M: siap g siap lebih baik dirumah drpd di luar berdua
Rina kembali menunjukan ketegasannya.
Saat itu reno jr tidur lbh awal dg mbak art, jd aku dan rina hanya berdua di meja makan, aku merokok santai, rina mengupas buah utk kami. Rina mengenakan daster motif batik tanpa lengan dg bagian dada dan ketiak agak terbuka.
Lebih dr setengah jam kemudian kakak keluar kamar,
Kk: ma, doni jd kesini
M: bagus deh, udh brgkt dia?
Kk: udh di depan
M: ya suruh masuk loh, kok di biarin
Terdengar mesin mobil sayupĀ² bergemuruh, sperti bukan knalpot standart.
Kakak kemudian membuka pintu dan keluar. Aku dan rina masi berdiam di meja makan.
Tak lama kemudian
Kk: maaa, ada doni
Rina mengelap tangannya dan kemudian berjalan ke arah ruang tamu. Mereka berkenalan, aku hanya mendengar dr meja makan. Kemudian rina melewati ku, aku hanya melihatnya. Ternyata rina memanggil salah satu art agar membuatkan makanan dan minuman. Kemudian rina duduk kembali di sampingku.
Rina masi beberapa kali bangkit dan berjalan ke belakang, rina jg menoleh ke arah ruang tamu saat dia berjalan ke belakang.
Malam itu aku dan rina tak beranjak dr meja makan, memang aku sendiri berniat menjaga kakak. Krn rumah ini sangat mendukung utk berbuat mesum jika semua org masuk kamar, sama dg rina dan arif saat itu.
Sudah tak ku hitung brp kali rina berjalan ke belakang dan kembali ke meja makan
S: ngapain aj sih? Duduk anteng gt loh kan cantik
M: was was aku pa
S: ngawasin ya? Ehehehe
Kami berbisik
S: ciyeee yg punya anak perawan
M: ihhh km ini yaa, namanya jg ortu pasti khawatir
S: santai aj lg, km dlu jg pasti ada sisi nakalnya kalo di apelin kan
M: agak kurg ajar kyknya cowo ini
S: km kok bs blg gt?
M: org tua kyk aku pake baju gni aj dia liatin mulu, matanya jelalatan
S: ahahahaha
S: jgn salahin dia dong, km ada tamu pake baju gt
M; ya etika bertamu yg sopan lah, baru kenal jg
S: udah udah ah
Rina mulai bosan, terlihat wajahnya yg suntuk dia pun menyalakan TV diruang tengah, aku sendiri masi bertahan di meja makan, merokok dan santai bermain HP.
Terdengar tawa dan obrolan antara kakak dan doni.
Sekitar stengah 11 kakak masuk ke ruang tengah
Kk: ma, doni mau pamit
Rina berdiri dan berjalan ke ruang tamu.
Doni berpamitan.
Setelah ruang tamu tertutup
R: kenal dmn sm dia?
Kk: temen dr sma ma
R: ada hubungan spesial?
Kk: ehehee beluuumm
R: cr yg lain knp
Kakak tak menjawab, mreka berdua berjalan masuk rumah, kakak lsg masuk kamar, rina duduk di sampingku lg.
R: anak skrg kyk gt ya
S; knp?
R: g takut ngapelin cewe, kalo dlu seusia mereka pasti masi takut
R; skrg bawa mobil pemberian ortunya aj udh belagu
S: ahahaha knp sih?
R: itu loh bw mobil kecil, pake knalpot blong, bikin brisik aja
R: udh matanya jelalatan
S: liat apamu emg dia?
R: sini lah, rina menunjuk dadanya.
Memang dada rina agak terbuka, jika rina sedikit membungkuk akan terlihat belahan payudaranya, tapi bh pun sedikit terlihat di bagian pundak dan ketiaknya.
Aku kemudian mengajak rina masuk kamar utk tidur.
Beberapa hr kemudian aku mengantar rina ke perusahaan sperti biasa, tp kala itu 3hr berturut turut hrs ke 2 perusahaan dg tempat berbeda, krn ada projek besar yg hrs di urus rina sendiri. Bagaimana denganku? Aku hanya mengantar dan mendampingin saja.
Rumah kedua keluarga rina yg terbengkalai jg sudah mulai proses pemugaran, merobohkan beberapa bagian utk di bangun ulang.
Mobil mercedes yg terbengkalai sudah tak ada, tak tau kmn. Tp rina mengatakan tak akan pindah kerumah itu, rina hanya membangun rumah itu agar kenangan dg ortunya tak hilang begitu saja, dia berharap si kakak atau reno jr mau menempati rumah itu suatu saat nanti. Knp tak rina sendiri yg menempati?
Sangat mengejutkan ku, rina ternyata punya plan sendiri, dia ingin pindah ke kota asal ku, alasan pertama agar dekat dg ortuku dan adikku, kedua ada sekolah madrasah yg bagus dekat dg rumahku, lebih tepatnya sekolahku dulu waktu kecil. Dlu madrasah yg siswanya mayoritas menengah ke bawah, kini sekolah itu menjadi salah satu sekolah elite dan menjadi salah satu sekolah favorit, rina ingin menyekolahkan reno jr disana.
Memang benar tak jauh dr rumah ku, tak sampai 1KM mgkn hanya 500m saja, bs berjalan kaki.
Sekolah yg dulu wali murid jrg memiliki motor, skrg wali murid mengantar jemput di dominasi dg kendaraan roda 4, itu lah salah satu alasan dpn rumah ibuku pasti macet jika pagi hr, mgkn masi ingat di beberapa part sebelumnya.
Rina mengangkat satu org dr masingĀ² perusahaan utk menjadi tangan kanannya, krn rina semakin sibuk dg aktifitas reno jr, bukan hanya sekolah, reno jr jg sudah mulai masuk mengaji di salah satu TPQ, jd rina sendiri yg mengantar jemput, kdg menunggunya, kdg aku jg menemaninya. Rina tak ingin reno jr ketinggalan ilmu, lbh baik masuk ngaji lebih awal. Krn menurut rina lbh baik masuk TPQ lbh awal.
Jd perihal pekerjaan skrg rina tak harus turun tangan sendiri, kecuali projek yg benarĀ² besar, rina pasti ikut turun tangan, tp hanya utk menjadi penasehat dan konsultan di perusahaaan nya sendiri, krn sudah ada yg mewakili soal keputusan, tanda tangan dll.
Ketika dirumah, skrg kami lbh sering berkumpul di ruang tengah, berempat dg kakak, kdg mengajari reno jr mengaji dan menulis huruf. Kehangatan keluarga yg begitu mendalam. Di pikiranku, jika masi ada ibu rina, beliau akan sangat senang dan bangga krn reno jr sudah bs menghafal huruf hijaiyah. Reno jr memang kesayangan beliau. Aku dan rina rutin sebulan sekali ziarah ke makam beliau, malaikat kami. Sosok yg sangat sabar, murah senyum, pembawaan tenang, selalu mengajarkan kami bertanggung jwb. Masi teringat jelas bertemu pertama dg beliau, beliau masuk ke kmr ku dan mendukung hubunganku dg rina, beliau mengatakan itu krn berdasar fillingnya.
Semoga ibu rina mendapat tempat yg layak disisinya, amiiiinnnnnn.
Kini skrg dirumah itu aku menjadi sosok suami, ayah, dan kepala rumah tangga serta lelaki sendirian, jd aku skrg lbh fokus terhadap rina dan anakĀ². Aku akan menjaganya, dan akan memberi yg terbaik bagi anakĀ².
Aku jg semakin khawatir ketika meninggalkan rumah rina terlalu lama, krn mayoritas penghuni rumah itu perempuan, ada bebberapa pegawai lelaki yg sudah sperti keluarga, tp rasanya ttp khawatir jika tak menjaga sendiri.
Di suatu malam saat hendak tidur, aku dan rina berbaring di atas kasur, masi sama seperti dlu, kami hanya mengenakan daleman saja, terkadang rina jg hanya mengenakan cd saja, sering jg bertelanjang bulat.
Tp malam itu rina mengenakan bh merah dg cd pink. Rina tidur berbantal dadaku dg tangan memeluk perut, satu kaki di naikkan di atas pahaku, dia masi manja saat berdua denganku sperti ini, kebiasaan lama yg masi bertahan hingga sampai skrg.
R: paaa
S: hmmmm, aku hanya menyahut dg mata terpejam
R; sini iiihhh jgn tidur dlu
S: apaan sih?
R: aku g nyangka aj, hampir 10th ini aku bs mempertahankan km masi dirumah ini?
S: masa udh 10th?
R: km pasti g inget deh, dasar laki!!
S: emg kpn mulai hubungan kita?
R: g penting mulainya kpn, cm aku masi inget bgt kita ketemu pertama 2013
R: waktu km diajak mbak mila sm alm liburan di villa
S: oia yg km minta aku ttp tinggal di kota itu ya? Sampe aku km suruh ninggalin pekerjaan ku dsna
R: ahahaaha iyaaa, tp itu kedua, yg pertama kn aku nyulik km dlu
S: oh iya yg kita hohohihe di hotel itu
R: ahahahaha nah itu inget
S: ehehehe waktu itu aku cm mimpi pengen punya mobil kyk mobilmu waktu itu
R: nyangka g km bs kendarai mobil itu tiap hr?
R: bahkan skrg km bs punya apa pun yg km mau
S: jujur aja g nyangka
S: waktu aku mutusin ikut km kerja hg aku ada sedikit ragu
R: tp gatau ya knp filling ku waktu itu km cowoknya baik, tanggung jwb, jd aku lsg srek sm km pa
R; dan kalo pun km gamau punya status dengan aku, mgkn km jg skrg masi kerja ikut aku
S: kok bisa?
R: iyaa, krn km org pekerja keras, aku mau orgĀ² sperti km ada di perusahaanku
S: lha skrg?
R: lbh penting km dirumah drpd di perusahaan
Kami berdiam agak lama, kemudian
S: emg iya udh 10th ya?
R: hampir, hampir 10th
R: kalo g salah waktu itu bulanĀ² akhir th lah
S: udh tua ya kita
R: aku yg udh tua, km masi muda
S: aku udh 31 akhir th bsk
R: aku udh 46 hayoooo
S: ahahahaha
R: jgn salah, makin tua makin enak ini, rina sambil mengangkat payudara sisi kanannya
Kami pun tertawa
R: pa, makasi km udh ngisi hariĀ²ku, mau dampingi aku di saat apa pun, mau jagain aku dan anakĀ²
S: udalah, aku yg makasi banyak
S: kdg aku ini malu sm km, malu sm kakak, malu sm pegawai dirumahmu
S: aku dirumah hanya berdiam diri, g kerja, tp km sllu menuhin kebutuhanku dr awal kenal sampe skrg
S: udh gatau lg brp jumlah yg udah km kasih.
Memang aku dlu hampir tak perna pegang uang banyak, dlu di beri mas Hendra pertama kali lsg aku bayarkan utk melunasi motor, dan saat itu bagiku itu rejeki nomplok. Tp keadaan skrg berubah drastis, bagiku uang segitu hanya utk uang jajan ana dan adikku Erni. Mgkn uang saku si kakak sebulan bs lebih dr itu, bahkan 3x lipatnya.
R: aku g mempermasalahkan itu semua, bagiku km mau hidup denganku aja aku udh bersyukur bangeeettt
R: dan aku kalo meninggal besok, ini semua cm buat km sm anakĀ² pa
S: gabisa gitu jg, ada si kakak anak kandungmu, masi ada reno jr.
R: semoga mereka besok bs jaga semua ini biar g habis siaĀ²
Rina matanya berkaca kaca
S: udh hampir 50th kok masi cengeng yaaaa
Rina memukul mukul perutku dan mencubit, senyumnya manis sekali.
Tubuh putih dg bh dan cd terlihat seksi sekali, di tambah kalung pemberianku beberapa th lalu masi dia pakai hingga skrg, telinga dg anting kecil menambah nilai kecantikan tersendiri.
Cincin pun tak pernah dia lepaskan, masi melekat pd jarinya. Tp kulit perut rina semakin mengendur krn usia.
S: besok kita keluar berdua yuk
R: kmn?
S: kencan dong ahahaha
R: yuk yuk pa, udh lama kita g keluar berdua
Rina antusias sekali.
S: anakĀ² gmn?
R: gampang itu
Aku menyambar bibir rina, kami berciuman, agak lama, gairah kami samaĀ² naik, tp bdn kami samaĀ² capek. Akhirnya kami memutuskan utk tidur malam itu.
Esok sore sekitar jam 5 aku dan riba sudah berada di atas crv milik rina, rina mengenakan baju terusan berwarna hijau ke abuan dg beberapa motif di bagian depan, hijab abuĀ² menghias kepalanya di model sedemikian rupa. Tas kecil dan hells kecil melengkapi kecantikan rina. Aku sendiri mengenakan baju simpel, hanya jeans dan kemeja putih lengan pendek, aku hanya memakai arloji salah satu pemberian rina.
Make up rina sedikit tebal, dia sengaja merias untukku.
S: tumben dandan gini?
R: gabole buat suaminya?
R: udh yuk brgkt keburu rame jalannya
Kami pun berangkat, memang jalanan sudah rame sedikit macet, krn sudah lewat jam pulg kerja, daerah ker****ya selalu macet di atas jam 3 sore.
Untungnya rina memilih resto di daerah situ jg, jd tak perlu mengikuti macet lebih lama.
Pas magrib kami sampai di resto itu, turun dr mobil rina lsg memeluk lenganku seperti biasa, payudaranya yg besar bersentuhan dg lenganku, tp itu udh hal biasa.
Saat menunggu pesanan
R: g takut ketauan istrimu pa?
S: g mgkn dia makan di tempat gini sendirian, kecuali lg bareng sm temennya
Rina duduk di depanku, sungguh saat itu aku berbeda melihat rina, kerutan di sekitar ujung mata nyaris tak terlihat. Org akan menyangka rina masi kepala 3, krn kulit tangan, kulit kaki, dan tumitnya selain putih masi kencang dan segar.
Hidangan kami telah tersedia di meja kami, kami pun makan dan mengobrol ringan perihal perbandingan rasa di berbagai resto.
Selesai makan
S: minta kmn hbs ini?
R: pengen jalanĀ²
S: iya kmn?
R: gatau ehehehe
Kami masi berdiam di meja memikirkan akan kmn, kebiasaan kami keluar rumah tanpa menentukan tempat lebih dulu.
S: nongkrong dlu aj ya, jln masi rame
R; dmn?
Singkat cerita aku membawa rina ke sebuah gerai kopi (sta****ks) di sekitar gu***g dekat stasiun.
Tak ada obrolan yg menarik, krn aku salah memilih tempat membuatku tak fokus kpd rina, aku takut jika ana atau keluarga atau tetangganya melihatku.
Kami tak lama di tempat itu, jalanan mulai lengang, aku mengajak rina utk jln lg.
Hanya berkeliling dg mobil, tp di dlm mobil rina terus memeluk lenganku dg manja, kami bercanda dan mengobrol sperti org lg kasmaran.
R: pa bole lepas hijab?
S: bebas, emg g jelek baju gt g pake hijab?
R: tergantung yg pake lah
Rina melepas hijabnya dan merapikan rambutnya.
Agak aneh sih, krn rina sbelumnya make up dan berhijab, tp make up itu sperti ada yg salah ketika hijab nya di lepas. Masi terlihat cantik tp aneh aj.
Ternyata baju terusan itu terdapat semacam tali serutan di bagian kanan dan tali itu bs di gunakan utk semacam aksesoris baju jg, mgkn di maksudkan utk menyesuaikan si pemakai. Rina menyerut tali itu hingga bagian perutnya tercetak jelas.
R: wihh kok bs gt?
Rina melihatku sesaat tersenyum, kemudian menurunkan sedikit resleting yg ada di bagian depannya.
Gila, td pake baju terusan hijab, skrg lepas hijab lsg tercetak di beberapa bagian tubuh rina, resleting itu jg sedikit memperlihatkan belahan dadanya
S: ahahaha kok gt
Rina menangkap wajahku yg sumringah
R: jam malam sayaaanngg, rina mengelus pahami
Rina tertawa
R: knp? G suka?
S: suka dong
R: check in yukk
S: alaaahh g ush lah, mau ngapain
R: yaaa hohohihe ahahaha
S: diruma kan bs,
R: tp gabisa teriak teriak
S: kalo check in pasti besok pulg siang, kasian anakĀ²
Rina cemberut
Akhirnya kami hinggap berhenti di sebuah angkringan, tempatku dan rina beberapa waktu lalu ketika keluar malam.
Masi sama, ngobrol dan bercanda.
Malam mulai larut, rina sudah memeluk lenganku lg, aku agak kikuk krn tempat itu agak rame dg pengunjung lain.
S: udh yuk balik
R: sbelum balik mau janji dlu g?
S: apa?
R: dirumah nanti aku minta yaa, rina memainkan alisnya
S; iya iya
Setelah membayar, kami pun balik
Sesampainya dirumah
R: aku lihat anakĀ² dlu pa
S: iyaaa
Aku masuk kamar utk cuci tangan kaki dan muka, aku hanya mengenakan kaos dalam dan cd.
Kunyalakan AC kamar dan rebahan.
Tak lama rina memasuki kamar
S: udh pd tidur?
R: udh, udh jam segini pa
Rina melepas bajunya
Tubuh putih di balut bh dan cd hitam kontras terlihat, rina memasuki kmr mandi.
Setelah dr kmr mandi, wajah rina sudah bersih dr make up nya.
Sbg lelaki dewasa aku faham, sbentar lg akan ada perhelatan adu kelamin di atas kasur ini.
Rina lsg menuju ke kasur dan menindih ku, bibirku menjadi serbuan bibir rina, aku hanya memeluknya dr bawah.
Continue...........
Setelah kejadian di rumah via, siapa sangka aku dan via bisa bercumbu dan sedikit menyentuh vaginanya. Sekali lg aku tak ada niat bermain api dg via, jika di beri kesempatan utk bersetubuh akan aku Terima, tp tdk akan menggunakan hati. Krn tugasku semakin bertambah utk menjaga mbak mila. Meskipun mas Hendra tak menitipkan kepadaku secara lsg, tp hatiku tergerak utk menjaganya meskipun tak tiap hr ketemu, tp aku terus berusaha memantau dan menanyakan kabar beliau tiap hr. Selain utk menanyakan kabar, seenggaknya ketika aku menghubungi mbak mila, beliau jd ada teman sambat atau teman cerita. Untungnya rina jg mengerti keadaan itu.
Hubunganku dg ana bukannya baikĀ² saja, aku sempat berantem sekali dengannya, berantem hebat. LagiĀ² krn lipstik ada pd salah satu baju polo ku. Aku jg tak ingat itu lipstik mbak mila atau rina. Tp aku mengaku pd ana bertemu dg temanku, aku tak berani mengaku itu punya rina atau mbak mila.
Tp ketika berantem dg ana aku tak sedikit pun takut, aku tetap tenang seperti biasa, krn aku tau aku yg menghidupi ana, dia tak akan berani meninggalkanku. Dia masih butuh biaya banyak, membesarkan ana, sekolah, biaya kebutuhan rumah, perawatan mobil dll.
Ketika bertengkar dg ana aku jg tak cerita dg rina, krn menurutku itu g penting.
Suatu malam kakak berpamitan pd kkami di meja makan, dia akan keluar, dia membawa tas kecil, sudah rapi dan cantik
M; eh mau kmn malamĀ²?
M: mau pulg jm brp jm segini baru keluar?
Kk: mau nongkrong ma
M: sm siapa?
Kk: sm doni
Kakak menyebut teman lelakinya
M: berdua?
Kk: heem, dia sembari duduk di kursi seberang kami
M: suruh kesini aja, nongkrong disini
M: makanan dirumah g kalah sm makanan di cafe
Kk: yaaahhh mama g asik deh
M: udh nurut, inget pesen mama kemarin
Aku sedikit terkekeh dg mereka berdua.
Kakak pun kemudian kembali masuk kamarnya.
S: udh siap km anakmu ada yg ngapelin?
M: siap g siap lebih baik dirumah drpd di luar berdua
Rina kembali menunjukan ketegasannya.
Saat itu reno jr tidur lbh awal dg mbak art, jd aku dan rina hanya berdua di meja makan, aku merokok santai, rina mengupas buah utk kami. Rina mengenakan daster motif batik tanpa lengan dg bagian dada dan ketiak agak terbuka.
Lebih dr setengah jam kemudian kakak keluar kamar,
Kk: ma, doni jd kesini
M: bagus deh, udh brgkt dia?
Kk: udh di depan
M: ya suruh masuk loh, kok di biarin
Terdengar mesin mobil sayupĀ² bergemuruh, sperti bukan knalpot standart.
Kakak kemudian membuka pintu dan keluar. Aku dan rina masi berdiam di meja makan.
Tak lama kemudian
Kk: maaa, ada doni
Rina mengelap tangannya dan kemudian berjalan ke arah ruang tamu. Mereka berkenalan, aku hanya mendengar dr meja makan. Kemudian rina melewati ku, aku hanya melihatnya. Ternyata rina memanggil salah satu art agar membuatkan makanan dan minuman. Kemudian rina duduk kembali di sampingku.
Rina masi beberapa kali bangkit dan berjalan ke belakang, rina jg menoleh ke arah ruang tamu saat dia berjalan ke belakang.
Malam itu aku dan rina tak beranjak dr meja makan, memang aku sendiri berniat menjaga kakak. Krn rumah ini sangat mendukung utk berbuat mesum jika semua org masuk kamar, sama dg rina dan arif saat itu.
Sudah tak ku hitung brp kali rina berjalan ke belakang dan kembali ke meja makan
S: ngapain aj sih? Duduk anteng gt loh kan cantik
M: was was aku pa
S: ngawasin ya? Ehehehe
Kami berbisik
S: ciyeee yg punya anak perawan
M: ihhh km ini yaa, namanya jg ortu pasti khawatir
S: santai aj lg, km dlu jg pasti ada sisi nakalnya kalo di apelin kan
M: agak kurg ajar kyknya cowo ini
S: km kok bs blg gt?
M: org tua kyk aku pake baju gni aj dia liatin mulu, matanya jelalatan
S: ahahahaha
S: jgn salahin dia dong, km ada tamu pake baju gt
M; ya etika bertamu yg sopan lah, baru kenal jg
S: udah udah ah
Rina mulai bosan, terlihat wajahnya yg suntuk dia pun menyalakan TV diruang tengah, aku sendiri masi bertahan di meja makan, merokok dan santai bermain HP.
Terdengar tawa dan obrolan antara kakak dan doni.
Sekitar stengah 11 kakak masuk ke ruang tengah
Kk: ma, doni mau pamit
Rina berdiri dan berjalan ke ruang tamu.
Doni berpamitan.
Setelah ruang tamu tertutup
R: kenal dmn sm dia?
Kk: temen dr sma ma
R: ada hubungan spesial?
Kk: ehehee beluuumm
R: cr yg lain knp
Kakak tak menjawab, mreka berdua berjalan masuk rumah, kakak lsg masuk kamar, rina duduk di sampingku lg.
R: anak skrg kyk gt ya
S; knp?
R: g takut ngapelin cewe, kalo dlu seusia mereka pasti masi takut
R; skrg bawa mobil pemberian ortunya aj udh belagu
S: ahahaha knp sih?
R: itu loh bw mobil kecil, pake knalpot blong, bikin brisik aja
R: udh matanya jelalatan
S: liat apamu emg dia?
R: sini lah, rina menunjuk dadanya.
Memang dada rina agak terbuka, jika rina sedikit membungkuk akan terlihat belahan payudaranya, tapi bh pun sedikit terlihat di bagian pundak dan ketiaknya.
Aku kemudian mengajak rina masuk kamar utk tidur.
Beberapa hr kemudian aku mengantar rina ke perusahaan sperti biasa, tp kala itu 3hr berturut turut hrs ke 2 perusahaan dg tempat berbeda, krn ada projek besar yg hrs di urus rina sendiri. Bagaimana denganku? Aku hanya mengantar dan mendampingin saja.
Rumah kedua keluarga rina yg terbengkalai jg sudah mulai proses pemugaran, merobohkan beberapa bagian utk di bangun ulang.
Mobil mercedes yg terbengkalai sudah tak ada, tak tau kmn. Tp rina mengatakan tak akan pindah kerumah itu, rina hanya membangun rumah itu agar kenangan dg ortunya tak hilang begitu saja, dia berharap si kakak atau reno jr mau menempati rumah itu suatu saat nanti. Knp tak rina sendiri yg menempati?
Sangat mengejutkan ku, rina ternyata punya plan sendiri, dia ingin pindah ke kota asal ku, alasan pertama agar dekat dg ortuku dan adikku, kedua ada sekolah madrasah yg bagus dekat dg rumahku, lebih tepatnya sekolahku dulu waktu kecil. Dlu madrasah yg siswanya mayoritas menengah ke bawah, kini sekolah itu menjadi salah satu sekolah elite dan menjadi salah satu sekolah favorit, rina ingin menyekolahkan reno jr disana.
Memang benar tak jauh dr rumah ku, tak sampai 1KM mgkn hanya 500m saja, bs berjalan kaki.
Sekolah yg dulu wali murid jrg memiliki motor, skrg wali murid mengantar jemput di dominasi dg kendaraan roda 4, itu lah salah satu alasan dpn rumah ibuku pasti macet jika pagi hr, mgkn masi ingat di beberapa part sebelumnya.
Rina mengangkat satu org dr masingĀ² perusahaan utk menjadi tangan kanannya, krn rina semakin sibuk dg aktifitas reno jr, bukan hanya sekolah, reno jr jg sudah mulai masuk mengaji di salah satu TPQ, jd rina sendiri yg mengantar jemput, kdg menunggunya, kdg aku jg menemaninya. Rina tak ingin reno jr ketinggalan ilmu, lbh baik masuk ngaji lebih awal. Krn menurut rina lbh baik masuk TPQ lbh awal.
Jd perihal pekerjaan skrg rina tak harus turun tangan sendiri, kecuali projek yg benarĀ² besar, rina pasti ikut turun tangan, tp hanya utk menjadi penasehat dan konsultan di perusahaaan nya sendiri, krn sudah ada yg mewakili soal keputusan, tanda tangan dll.
Ketika dirumah, skrg kami lbh sering berkumpul di ruang tengah, berempat dg kakak, kdg mengajari reno jr mengaji dan menulis huruf. Kehangatan keluarga yg begitu mendalam. Di pikiranku, jika masi ada ibu rina, beliau akan sangat senang dan bangga krn reno jr sudah bs menghafal huruf hijaiyah. Reno jr memang kesayangan beliau. Aku dan rina rutin sebulan sekali ziarah ke makam beliau, malaikat kami. Sosok yg sangat sabar, murah senyum, pembawaan tenang, selalu mengajarkan kami bertanggung jwb. Masi teringat jelas bertemu pertama dg beliau, beliau masuk ke kmr ku dan mendukung hubunganku dg rina, beliau mengatakan itu krn berdasar fillingnya.
Semoga ibu rina mendapat tempat yg layak disisinya, amiiiinnnnnn.
Kini skrg dirumah itu aku menjadi sosok suami, ayah, dan kepala rumah tangga serta lelaki sendirian, jd aku skrg lbh fokus terhadap rina dan anakĀ². Aku akan menjaganya, dan akan memberi yg terbaik bagi anakĀ².
Aku jg semakin khawatir ketika meninggalkan rumah rina terlalu lama, krn mayoritas penghuni rumah itu perempuan, ada bebberapa pegawai lelaki yg sudah sperti keluarga, tp rasanya ttp khawatir jika tak menjaga sendiri.
Di suatu malam saat hendak tidur, aku dan rina berbaring di atas kasur, masi sama seperti dlu, kami hanya mengenakan daleman saja, terkadang rina jg hanya mengenakan cd saja, sering jg bertelanjang bulat.
Tp malam itu rina mengenakan bh merah dg cd pink. Rina tidur berbantal dadaku dg tangan memeluk perut, satu kaki di naikkan di atas pahaku, dia masi manja saat berdua denganku sperti ini, kebiasaan lama yg masi bertahan hingga sampai skrg.
R: paaa
S: hmmmm, aku hanya menyahut dg mata terpejam
R; sini iiihhh jgn tidur dlu
S: apaan sih?
R: aku g nyangka aj, hampir 10th ini aku bs mempertahankan km masi dirumah ini?
S: masa udh 10th?
R: km pasti g inget deh, dasar laki!!
S: emg kpn mulai hubungan kita?
R: g penting mulainya kpn, cm aku masi inget bgt kita ketemu pertama 2013
R: waktu km diajak mbak mila sm alm liburan di villa
S: oia yg km minta aku ttp tinggal di kota itu ya? Sampe aku km suruh ninggalin pekerjaan ku dsna
R: ahahaaha iyaaa, tp itu kedua, yg pertama kn aku nyulik km dlu
S: oh iya yg kita hohohihe di hotel itu
R: ahahahaha nah itu inget
S: ehehehe waktu itu aku cm mimpi pengen punya mobil kyk mobilmu waktu itu
R: nyangka g km bs kendarai mobil itu tiap hr?
R: bahkan skrg km bs punya apa pun yg km mau
S: jujur aja g nyangka
S: waktu aku mutusin ikut km kerja hg aku ada sedikit ragu
R: tp gatau ya knp filling ku waktu itu km cowoknya baik, tanggung jwb, jd aku lsg srek sm km pa
R; dan kalo pun km gamau punya status dengan aku, mgkn km jg skrg masi kerja ikut aku
S: kok bisa?
R: iyaa, krn km org pekerja keras, aku mau orgĀ² sperti km ada di perusahaanku
S: lha skrg?
R: lbh penting km dirumah drpd di perusahaan
Kami berdiam agak lama, kemudian
S: emg iya udh 10th ya?
R: hampir, hampir 10th
R: kalo g salah waktu itu bulanĀ² akhir th lah
S: udh tua ya kita
R: aku yg udh tua, km masi muda
S: aku udh 31 akhir th bsk
R: aku udh 46 hayoooo
S: ahahahaha
R: jgn salah, makin tua makin enak ini, rina sambil mengangkat payudara sisi kanannya
Kami pun tertawa
R: pa, makasi km udh ngisi hariĀ²ku, mau dampingi aku di saat apa pun, mau jagain aku dan anakĀ²
S: udalah, aku yg makasi banyak
S: kdg aku ini malu sm km, malu sm kakak, malu sm pegawai dirumahmu
S: aku dirumah hanya berdiam diri, g kerja, tp km sllu menuhin kebutuhanku dr awal kenal sampe skrg
S: udh gatau lg brp jumlah yg udah km kasih.
Memang aku dlu hampir tak perna pegang uang banyak, dlu di beri mas Hendra pertama kali lsg aku bayarkan utk melunasi motor, dan saat itu bagiku itu rejeki nomplok. Tp keadaan skrg berubah drastis, bagiku uang segitu hanya utk uang jajan ana dan adikku Erni. Mgkn uang saku si kakak sebulan bs lebih dr itu, bahkan 3x lipatnya.
R: aku g mempermasalahkan itu semua, bagiku km mau hidup denganku aja aku udh bersyukur bangeeettt
R: dan aku kalo meninggal besok, ini semua cm buat km sm anakĀ² pa
S: gabisa gitu jg, ada si kakak anak kandungmu, masi ada reno jr.
R: semoga mereka besok bs jaga semua ini biar g habis siaĀ²
Rina matanya berkaca kaca
S: udh hampir 50th kok masi cengeng yaaaa
Rina memukul mukul perutku dan mencubit, senyumnya manis sekali.
Tubuh putih dg bh dan cd terlihat seksi sekali, di tambah kalung pemberianku beberapa th lalu masi dia pakai hingga skrg, telinga dg anting kecil menambah nilai kecantikan tersendiri.
Cincin pun tak pernah dia lepaskan, masi melekat pd jarinya. Tp kulit perut rina semakin mengendur krn usia.
S: besok kita keluar berdua yuk
R: kmn?
S: kencan dong ahahaha
R: yuk yuk pa, udh lama kita g keluar berdua
Rina antusias sekali.
S: anakĀ² gmn?
R: gampang itu
Aku menyambar bibir rina, kami berciuman, agak lama, gairah kami samaĀ² naik, tp bdn kami samaĀ² capek. Akhirnya kami memutuskan utk tidur malam itu.
Esok sore sekitar jam 5 aku dan riba sudah berada di atas crv milik rina, rina mengenakan baju terusan berwarna hijau ke abuan dg beberapa motif di bagian depan, hijab abuĀ² menghias kepalanya di model sedemikian rupa. Tas kecil dan hells kecil melengkapi kecantikan rina. Aku sendiri mengenakan baju simpel, hanya jeans dan kemeja putih lengan pendek, aku hanya memakai arloji salah satu pemberian rina.
Make up rina sedikit tebal, dia sengaja merias untukku.
S: tumben dandan gini?
R: gabole buat suaminya?
R: udh yuk brgkt keburu rame jalannya
Kami pun berangkat, memang jalanan sudah rame sedikit macet, krn sudah lewat jam pulg kerja, daerah ker****ya selalu macet di atas jam 3 sore.
Untungnya rina memilih resto di daerah situ jg, jd tak perlu mengikuti macet lebih lama.
Pas magrib kami sampai di resto itu, turun dr mobil rina lsg memeluk lenganku seperti biasa, payudaranya yg besar bersentuhan dg lenganku, tp itu udh hal biasa.
Saat menunggu pesanan
R: g takut ketauan istrimu pa?
S: g mgkn dia makan di tempat gini sendirian, kecuali lg bareng sm temennya
Rina duduk di depanku, sungguh saat itu aku berbeda melihat rina, kerutan di sekitar ujung mata nyaris tak terlihat. Org akan menyangka rina masi kepala 3, krn kulit tangan, kulit kaki, dan tumitnya selain putih masi kencang dan segar.
Hidangan kami telah tersedia di meja kami, kami pun makan dan mengobrol ringan perihal perbandingan rasa di berbagai resto.
Selesai makan
S: minta kmn hbs ini?
R: pengen jalanĀ²
S: iya kmn?
R: gatau ehehehe
Kami masi berdiam di meja memikirkan akan kmn, kebiasaan kami keluar rumah tanpa menentukan tempat lebih dulu.
S: nongkrong dlu aj ya, jln masi rame
R; dmn?
Singkat cerita aku membawa rina ke sebuah gerai kopi (sta****ks) di sekitar gu***g dekat stasiun.
Tak ada obrolan yg menarik, krn aku salah memilih tempat membuatku tak fokus kpd rina, aku takut jika ana atau keluarga atau tetangganya melihatku.
Kami tak lama di tempat itu, jalanan mulai lengang, aku mengajak rina utk jln lg.
Hanya berkeliling dg mobil, tp di dlm mobil rina terus memeluk lenganku dg manja, kami bercanda dan mengobrol sperti org lg kasmaran.
R: pa bole lepas hijab?
S: bebas, emg g jelek baju gt g pake hijab?
R: tergantung yg pake lah
Rina melepas hijabnya dan merapikan rambutnya.
Agak aneh sih, krn rina sbelumnya make up dan berhijab, tp make up itu sperti ada yg salah ketika hijab nya di lepas. Masi terlihat cantik tp aneh aj.
Ternyata baju terusan itu terdapat semacam tali serutan di bagian kanan dan tali itu bs di gunakan utk semacam aksesoris baju jg, mgkn di maksudkan utk menyesuaikan si pemakai. Rina menyerut tali itu hingga bagian perutnya tercetak jelas.
R: wihh kok bs gt?
Rina melihatku sesaat tersenyum, kemudian menurunkan sedikit resleting yg ada di bagian depannya.
Gila, td pake baju terusan hijab, skrg lepas hijab lsg tercetak di beberapa bagian tubuh rina, resleting itu jg sedikit memperlihatkan belahan dadanya
S: ahahaha kok gt
Rina menangkap wajahku yg sumringah
R: jam malam sayaaanngg, rina mengelus pahami
Rina tertawa
R: knp? G suka?
S: suka dong
R: check in yukk
S: alaaahh g ush lah, mau ngapain
R: yaaa hohohihe ahahaha
S: diruma kan bs,
R: tp gabisa teriak teriak
S: kalo check in pasti besok pulg siang, kasian anakĀ²
Rina cemberut
Akhirnya kami hinggap berhenti di sebuah angkringan, tempatku dan rina beberapa waktu lalu ketika keluar malam.
Masi sama, ngobrol dan bercanda.
Malam mulai larut, rina sudah memeluk lenganku lg, aku agak kikuk krn tempat itu agak rame dg pengunjung lain.
S: udh yuk balik
R: sbelum balik mau janji dlu g?
S: apa?
R: dirumah nanti aku minta yaa, rina memainkan alisnya
S; iya iya
Setelah membayar, kami pun balik
Sesampainya dirumah
R: aku lihat anakĀ² dlu pa
S: iyaaa
Aku masuk kamar utk cuci tangan kaki dan muka, aku hanya mengenakan kaos dalam dan cd.
Kunyalakan AC kamar dan rebahan.
Tak lama rina memasuki kamar
S: udh pd tidur?
R: udh, udh jam segini pa
Rina melepas bajunya
Tubuh putih di balut bh dan cd hitam kontras terlihat, rina memasuki kmr mandi.
Setelah dr kmr mandi, wajah rina sudah bersih dr make up nya.
Sbg lelaki dewasa aku faham, sbentar lg akan ada perhelatan adu kelamin di atas kasur ini.
Rina lsg menuju ke kasur dan menindih ku, bibirku menjadi serbuan bibir rina, aku hanya memeluknya dr bawah.
Continue...........
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
