Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Update 31

Ketahuan


Akhir Juli 2015 aku resmi berpacaran dg ana, aku masih seperti biasa mengaku karyawan pabrik gaji umk, dan ketika menemui ana aku menggunakan motor diruma rina, dan bagusnya ketika aku pakai motor semakin mengurangi rasa curiga rina, dia pikir aku nongkrong dg teman²ku di warkop.
Semenjak juni atau Juli aku udh beberapa kali ke rumah ana, atau hanya mampir ketika selesai menjemputnya kerja, jd ketika pacaran udh tau rumahnya dan kenal ortunya. Dia hanya bertiga dg ortunya, kakaknya tinggal dg istrinya di luar pulau.
Sialnya ana mengaku jika umurnya terpaut 6,5th di atasku, dan mengaku di saat kami udh jadian. Aku pikir yaudalah g masalah, kalau emg jodoh masi aman jarak segitu, belum tentu jodoh jg.
Dan ketika keluar dg ana aku selalu siang hr atau pagi, utk malam hanya sebulan sekali, aku alasan ke ana krn capek kerja, dan kerja ku libur giliran jd g selalu pas weekend, padahal biar rina g curiga.

Aku masi ingat saat² itu, ketika dg rina aku menyembunyikan ana. Ketika dg ana aku menyembunyikan rina dan kehidupanku.

Utk pembaca yg terhormat, pesanku jika tak kuat mental dan pikiran jgn melakukan hal sperti itu terlebih di suatu hubungan yg serius.



Kehidupan bergulir sperti biasa, dirumah 50%, kerja 30%, 20% utk ana, ortu dan teman², sperti itu kehidupanku saat itu.
Ku turuti saran dr mbak mila, lumayan berhasil, rina sudah tk cerewet berlebihan soal HP.
Utk sex gmn?
Sex masi sperti biasa dg rina.
Aku berencana mengunjungi mbak mila lg utk memberi kabar peri hal aku sudah jadian dg ana, dan meminta saran lg.
Ada kejadian jg ucapan anniversary dr rina, tp tak perlu ku ceritakan disini.

Beberapa hr kemudian aku berkunjung ke rumah mbak mila malam hr, beralasan akan pulg kerumah krn mau ngurusin modal usaha temenku. Mulai saat itu serba alasan dg rina. Memang sebelumnya aku pulg kerumahku dan agak malam aku kerumah mbak mila tentunya lengkap dirumah itu dg mas Hendra dan anak²nya.
Ngobrol santai di ruang tamu bertiga dg mas Hendra, mas Hendra asal mula tak tau sm sekali akhirnya di ceritain sm istrinya. Ku ceritakan soal saran dr mbak mila, dan perkembangan ku dg ana, tujuanku bertamu malam itu meminta saran selanjutnya.
Saran mbak mila masi biasa krn hubunganku dg ana masi sebatas pacaran, dan ana gampang mengerti alasanku kerja sistem sift itu. Intinya pesan mbak mila tetap berhati hati, jgn sampai ana dan rina bertemu atau aku ktika jln dg salah satunya ada yg mergokin jg.
Di rumah mbak mila jg tak ada sex krn mbak mila berhalangan.


Hingga suatu siang ketika aku di perusahaan rina, rina menelpon ku agar dia di jemput di suatu bengkel.
Ku jemput rina di bengkel itu, aku kira mobilnya rusak, ketika sudah di dalam mobil sedan yg ku kendarai kutanyakan knp mobilnya di bengkel kalau g mogok
R: pengen modif pa ehehehe
R: di tunjukin foto sm temenku mobilnya di modif
S: Oallah
S: kpn selesai?
R; paling lama 5hr

Singkat cerita beberapa hr kemudian tak sampai siang ada org mengantar mobil rina, rina mendekat ke org itu berdua di mobil eina, rina mengeceknya.
Aku hanya melihat dr teras, nampak memang keren sekali, cat putih makin mengkilap, velg lebih lebar dg jari² lbh bnyak, body kit mobil jg di ganti, tampak lbh garang. Setelah org itu pergi
R: bagus g pa?
S: keren
S: hbs berapa?
R: ada lah
R: mobilmu modif jg pa, pasti lebih keren
S: nggak ah, mending uangnya buat ngopi, aku menjawab sambil meninggalkan rina, rina tak Terima ikut menyusulku
R: kopi rokok kopi rokok, terusin hidup kyk gt, g sehat km pa
Tak kuhiraukan ocehannya.

Lupa hr apa aku setelah pertemuan dg org kantor pusat di sebuah cafe pulg agak kesorean, dan tempatnya agak jauh dr rumah.
Tak sengaja aku melihat ana dr dlm mobil, di bonceng lelaki.
Deg! Apa ana wanita g bener? Pikirku
Iseng aku chat aj
S: lg dmn km?
Agak lama dia membalas
A: masi di jln pulg kerja beb, knp?
S: kok bisa bls chat nih? Bukannya nyetir?
A: dianter temenku ehehehehe
S: yauda atiati
Seenggaknya dia mengaku jika dianter temennya, duduknya jg g mepet.

Akhir 2015 aku ketahuan rina hbs jln dg ana, rina mengirim ku foto aku duduk di cafe dg ana.
R; lanjutin pa, enakin pa, istri di tinggal dirumah bilangnya kerja
Chat itu yg kuingat dan ada fotoku dg ana, sempat kaget rina dpt foto itu dr siapa? Atau dia dikirimi temannya, aku celingak velinguk apakah ada org yg ku kenal, tak ada juga, lsg ku matikan hpku kalau hanya aku baca pasti di tlp terus, tak mau merusak suasana dg ana.

Setelah mengantar ana pulang aku sempat ragu utk balik kerumah rina, apa aku pulg kerumahku saja?
Bukan takut dg rina, tp males ribut.
Akhirnya ku bertekad balik ke rumah rina, masuk rumah dan masuk kamar, rina menyusui reno jr di kasur, aku hanya melihatnya sesaat, dia terus melihatku dg sangat sinis, aku mandi.
Setelah mandi ku dapati rina tak ada di kmr, tak lama rina masuk, nampaknya menitipkan si bayi ke ibunya.
R: aku pengen ngomong
S: ya
Kami berdua duduk di kasur
R: siapa wanita itu?
S: bukan siapa²
R: kok berdua
Suara rina sudah terdengar parau, bakal nangis nih pikirku.
S: emg knp kalo berdua?
R: enteng bgt jwbnya, aku ini istrimu! pantas suami dg wanita lain di luar?
Aku tk menjawab
R: jwb pa!
R: itu siapa?!
S: aku jwb siapa pun wanita itu, km bakal ttp marah, ngoceh ujungnya nangis terus berantem
R: km kok jahat gini sih skrg pa
R: apa ini jawaban km sering main HP dirumah?
Rina menangis
S: maumu apa skrg?
S: udh makin tua, g perlu ribut lsg to the point aj
R: pa, jaga ucapanmu
R; aku ini istrimu!
R: segalanya udh aku berikan ke km, mulai harta, hidupku, tubuhku, sampai² beberapa hr kmrn kita happy² sama temenku, apa km g ingat?
R: kalo kyk gini berarti bener kata mantanku km masi kecil blablabla
Kata menyakitkan itu yg kuingat dan emosiku meledak
S: kalo aku masi kecil knp mau hidup sm aku?
S: sana balik sama mantanmu!!!!!
Rina tersadar yg kluar dr mulutnya membuat aku marah
R: yg salah disini ini km pa, jgn km yg marah
S: kata² yg ku benci dr mantanmu km ucapkan ke aku
S: udalah aku masi kecil, gatau apa², gabisa apa², egois, itu kan kata mantanmu?!!
S: sana cr mantanmu!
Aku bangkit dan ganti baju, mengambil tas kuisi beberapa pakaianku, rina menangis menahanku.
Tak ku pedulikan, sempat ku lempar tangan dia yg menghalangiku. Ku ambil tas selempang yg berisi HP rokok cas dan beberapa uang. Dg cepat aku keluar dr kamar dan keluar dr rumah, rina tampak mengejarku tk ku hiraukan, tak tau sampai mana dia mengejarku.
Aku pergi dr rumah itu, tak bawa kendaraan, ku pikir biarlah itu semua milik rina, aku berjalan keluar komplek, mengenakan kaos oblong celana pendek, sandal selop dg tas, sambil berjalan kunyalakan rokokku.
Beberapa ratus meter aku menemukan sebuah warung kecil, aku berhenti disana utk menenangkan pikiran, sialnya setelah minuman jd ku lihat dr jauh mobil rina akan lewat ke arahku, dg cepat aku merubah dudukku agar tak terlihat dr jalan.
Benar saja mobil rina lewat dg cukup pelan, untungnya tak melihatku. Aku sudah bertekad jika memang hubunganku dg rina berhenti disini ya gpp, cuma aku bakal meminta maaf pd ibu rina krn kluar rumah tak pamit.
Ku buka hpku, sudah ada 6 panggilan dr rina, tak ku hiraukan. Tp aku bingung hbs ini kmn, akhirnya ku tlp adekku, dia lg free, aku ajak ketemu di tempat makan berlabel M kuning di kotanya sekitar sejam dr saat itu.
Ada seorg pemuda seusia anak SMA di warung itu, ku mintai tlg utk mengantar mencari taksi, dia ragu dan takut, kuberikan uang di muka akhirnya dia maumau mengantarku mencari taksi.

Kejadiannya hanya itu yg kuingat, yg pasti hingga tengah malam rina terus menghubungiku, chat, bahkan voice note, dia menangis menanyakan posisiku, meminta maaf dll, tetap tak kuhiraukan

Singkat cerita aku sudah bertemu adikku, dia terheran knp bw tas dan kayaknya turun dr taksi, aku ceritakan semuanya, adikku bingung utk menjawab, krn yg kuceritakan jg alasanku ingin pergi dr rina. Adikku hanya menjawab kasian mbak rina blablabla.
Dan akhirnya aku pun pulg kerumah ortuku, tp sebelumnya aku berpesan pd adikku jika rina tanya aku dirumah apa nggak bilang aj g ada.
Paginya stelah ngopi ku ceritakan semua permasalahan ke ortuku, ibu ku memang cemas suatu saat nanti ketika rina tua aku merawat anak² ku sendirian, tp ibu tak mengucapkan itu krn sudah terlanjur dan melihat aku dan rina bahagia.
Aku sempat kaget ibu menahan sarannya hanya utk kebahagiaanku.
Saat ini ibu dan bapak menyarankan aku kembali kerumah rina, menyelesaikan baik², terserah selesainya nanti berantemnya atau hubungannya, ibu bakal tetap mendoakan yg terbaik.
Saat itu aku bingung melangkah, mau balik saat itu jg gengsi dong, saat berpikir ada tlp masuk dr mas Hendra, beliau sempat memarahiku krn membuat rina menangis dirumahnya td pagi, aku lsg cerita semuanya mas Hendra hanya berharap smoga masala cpt selesai.

Hpku tak berhenti berdering dr rina, chat sudah puluhan tak ku buka. Aku pikir biarlah, biar nanti tenang sendiri dulu.
Aku diruma ortuku sekitar 4hr kalo g salah, selama itu jg rina terus menghubungiku, hpku tak ku matikan krn buat komunikasi sm teman² mumpung dirumah.
Akhirnya hr kelima pagi hr aku angkat tlp rina, dia bnr² menangis terseduh, dia meminta maaf berjanji dan bicara panjang sekali ku biarkan, terakhir dia bertanya posisiku, aku jwb di rumah org tuaku, dia menjawab agar aku ttp disini dlu.

Sekitar 1,5 jam saat itu ada 3 temanku yg bikin usaha warkop, mobil rina masuk halaman rumahku, ku suruh temen²ku balik dlu.
Saat teman² di motornya, bersamaan dg rina keluar mobil menggunakan baju rumahan biasa tanpa dandan dan berlari kemudian memelukku, teman²ku jelas melongo, mereka pasti bertanya tanya.
Ku bawa rina masuk, ku ajak duduk di sofa, kuberi isyarat ke adikku agar mengambil minum utk rina.
Kulihat mata rina bengkak dua²nya, spertinya dia terus menangis selama beberapa hr ini, tak kusangka lg dia duduk di bawahku meminta maaf, ku tarik dia agar duduk di sebelahku.
Mulai datang awal bicara rina tdk lancar, terbata bata seperti org cegukan krn tangisnya.
Ku berikan minum dr adikku agar sdikit tenang.
Setelah tenang rina kembali memelukku dan menangis minta maaf.
Lama sekali kondisi itu mereda, hingga sejam lebih
S: udah? Bisa kita bicara yg enak?
Rina mengangguk masi sedikit sesenggukan
S: knp masi nyariin aku?
S: aku udh egois sm km
R: ayo pulang
S: kmn? Ini rumahku
R: ayo pulang kerumahku
Ibuku datang duduk di sbelah kiri rina, rina memeluk ibuku dan tangisnya pecah lg, ku biarkan, kutinggal merokok di depan agak lama sekali hingga aku di panggil ibuku, kulihat tangis rina benar² berhenti.
Ibuku: bicara berdua di kamar sana
Aku pun masuk kamarku dan rina menyusulku.
R: ayo pulang kerumahku
S: mau ngapain?
R: kita selesaikan baik², bicara baik²
S: yakin bisa?
Rina mengangguk
S: aku g yakin, selesaikan disini saja
S: maumu apa?
R: aku minta maaf atas perkataanku yg g pantas itu
R: stelah km pergi aku sadar ucapanku salah, aku mencarimu malam itu jg, aku terus memikirkanmu
S: trs matamu sampai bengkak gni nangis terus?
Rina mengangguk
S: ngapain nangisin anak kecil, g ada gunanya
Aku masi terbawa emosi jika ingat kata² itu.
Rina kembali menangis
R; pa, udh maafin aku, aku janji g gitu lg
S: bener?
R: janji!
S: oke
R: trus siapa wanita itu?
S: aku akan jelasin semuanya, mgkn akan menyakitkan bagi km
S: tujuan awal kita nikah sirih ini utk menghindari dosa krn kita kumpul kebo
S: sbelum kita nikah kita jg punya kesepakatan, mgkn km ingat jg
S: semakin kesini kita terlena dg kebersamaan kita
S: aku ingin hidup normal, aku ingin punya rumah tangga sendiri
S: cb di pikir, tanpa mengurangi rasa hormatku ke seorang wanita bernama marina, mohon maaf sebelumnya aku sampaikan soal ini, ini hanya pemikiran ku, jika salah salahkan saja, jika benar iyakan
S: sekali lg mohon maaf, usia kita terpaut 15-16th lbh tua km
S: jika kita berumah tangga sampai esok tua, atau pernikahan kita resmikan dah secara hukum jg, apa km g kasian aku?
S: aku usia 31 km usia brp? 46 kn?
S: aku 41 km 56 ya?
S: usia mu segitu udh menopouse, tp aku makin matangnya usia segitu, itu soal sex
S: km usia 56 udh gampang sakit, kita gatau kesehatan seseorang, akhirnya aku merawat reno jr dan anakmu sendirian
S: ya mgkn alasanku itu terdengar egois, tp cb kita kembali ke kesepakatan kita,
S: awal km blg aku ttp bisa punya rumah tangga sendiri dan berhak dg hidupku sendiri.
S; kita kembali ke kesepakatan awal aj, tp kita ttp bisa hidup bareng
Rina diam dlm tangisnya, nampak tak percaya dg ocehan ku sebanyak itu, nampak berpikir jg, aku memeluknya utk meredakan tangisnya.
R: trs maumu skrg gmn?
S: smua udh aku sampaikan skrg terserah km
R: yauda ayo ikut aku pulg,
S: marah² lg g nanti?
R; janji nggak, apa pun yg km minta aku akan turuti
Akhirnya kami berdua pamit dh org rumahku, rina nampak berpelukan lama dg Erni, dan kami berdua kembali ke rumah rina, sepanjang perjalanan rina masi menangis. Sesampainya dirumah, org yg ingin kutemui adalah ibu rina, aku mau minta maaf meninggalkan rumah tak pamit dan membuat rina nangis.
Ibu hanya tersenyum dan segera di selesaikan.

Sesampainya di kmr rina lsg membongkar tas ku dan memasukan kembali bajuku ke lemarinya.
S: aku lapar, makan dong
Rina mengahadapku tersenyum dlm tangisnya, dan memelukku
R: jgn tinggalin aku kyk kmrn lg
S: suatu saat km hrs siap akan hal itu
Rina hanya menggeleng, lama berpelukan akhirnya rina melepaskan, kemudian mengajakku ke meja makan, jam sudah sore tak ada makanan di meja, tp rina mengambilkan di dapur, aku pun makan di temani rina
R: mau kopi?
S: boleh
Stelah makan rina jg menemaniku ngopi di blkg.
Sore itu tak ada pembahasan masalah, rina bercerita masa kecilnya dg orang tuanya.
Kondisiku dg rina sudah mulai sedikit mencair.


Continue........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd