User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)
- Thread starter Candrawijay
- Start date
-
- Tags
- berbagiistri binor cuckold hijab perjaka
ArekSuroboyo
Guru Semprot
- Daftar
- 15 Aug 2017
- Post
- 503
- Like diterima
- 401
Gan, ente kan cakep ya buktinya bisa bikin 2 wanita langsung suka
knapa waktu masih blum ketemu sama mbak mila ente gak manfaatin buat ngentot cewek2 ya ?
knapa waktu masih blum ketemu sama mbak mila ente gak manfaatin buat ngentot cewek2 ya ?
lele besar
Semprot Kecil
Lanjutkan suhuku
Cerita yg mantap
Cerita yg mantap
bantengngamuk
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Dec 2020
- Post
- 41
- Like diterima
- 137
Lanjutkan perjuangan untuk memberi yang terbaik suhu
Sastro_123
Tukang Semprot
- Daftar
- 20 May 2018
- Post
- 1.249
- Like diterima
- 1.388
Mantab mas bro Reno....panjutkan....
Vandemoong
Senpai Semprot
- Daftar
- 4 Dec 2017
- Post
- 911
- Like diterima
- 1.012
Candrawijay
Kakak Semprot
- Daftar
- 17 Feb 2021
- Post
- 171
- Like diterima
- 7.745
Update 10
Reward
Agak sedikit lupa percakapan yg ada di part ini.
Sperti biasa, aku bangun paling belakangan, bangun di kasur bed yg nyaman dan empuk, terlintas masa laluku saat susah dan saat pacaran dg mantan² ku, terlalu kaku dan lempeng berakhir kalau g di selingkuhi ya di bohongi, yaudalah semua berlalu, kehidupanku kini sudah berubah. Akhirnya kuputuskan mandi dan keluar kamar, sepi tak ku lihat orang satu pun, hanya ada suara aktifitas di dapur, aku ke dapur ternyata ada ibu art, ku tanyakan apakah di meja masi ada makanan, ternyata masi lengkap aku pun meminta kopi hitam., tk lupa bilang Terima kasih.
Banyak sekali makanan di meja, seingatku ada bistik daging, sosis goreng, ada ayam hitam gatau bumbu apa di beri alas selada, ada jg kuah sop spertinya, terlihat juga tahu tempe goreng, ada sambal kecap. Ada pisang jeruk apel dan anggur. Langsung ku ambil nasi dan menu utama di meja itu, aku makan dg lahap, setelah habis aku membawa kopiku yg telah di siapkan di meja, aku membawanya ke gazebo blkg rumah.
Lupa, ini jm brp? Hpku dmn?
Kuletakkan kembali kopi itu, ku cari HP dan ingin mengambil rokok. Ternyata hpku di kmr mbak rina, mbak rina spertinya yg men charger hpku, ku ambil dan ku bawa.
Di blkg ku manfaatkan waktu ngopi yg kesiangan ini berkutik dg hpku yg jrg ku sentuh, ku balas chat teman², ku tlp ortuku jg, yg kaget ada chat dr adikku ahahaha
Ya, meskipun kakak adik, kami jrg chat lwt HP, jrg ngobrol, suka brantem, tp gatau knp mskipun gt aku syg sekali padanya, ikatan darah mungkin.
Adikku menanyakan kabarku, kerjaan, kutanya balik sekolahnya dll. Ku lihat mbak rina dtg ke arahku memakai gamis kuning kecoklatan sudah tanpa hijab.
S: dr mana mbak?
R: dr pasar dan apotek sm ibu
R: udh makan?
S: udh dong, kalo blm gamungkin ngopi
Kami pun sama² terdiam, aku masi menikmati rokokku .
R: kpn² kita ke tempat mbak mila yuk
S: kpn mbak?
R: minggu ini harusnya bisa
S: aku ngikut aja
S: oia motorku masi di tempat mas Hendra ahahaha, ya waktu mau ke villa aku kan motoran dr rumahku.
R: motor ap?
S: matic butut mbak, tp jeri payahku sndiri
R: biar aj disana, di bassement ada bbrp motor, bawa aj mau yg mana terserah
S: nggak mbak, itu motor soalnya pembelian ku sendiri pertama kali
R: wiiiihhh, seneng ya kayaknya bisa beli brg yg kita inginkan dg jeri payah sendiri
S: iya lah mbak, aku org susah, jd aku pengen motor ini g aku jual atau kasi ke siapa pun sampai aku tua nanti.
R: senengnya, aku seusiamu gatau rasa perjuangan beli motor gitu, segalanya udh terpenuhi, jd hidupku dr dlu gini² aja
Ngobrol hingga dhuhur di gazebo itu.
Oia, meskipun mbak rina menurut agama melakukan zina dg ku, ibunya jg mengizinkan, tp mreka smua ttp melakukan ibadah meskipun g penuh, terkadang aku di minta buat mimpin jamaah, tp aku menolaknya, krn blm pernah ehehee
Ibadahku pun sbnernya kalah tekun dg mbak rina, aku ibadah jika mud aja.
Kehidupan di tempat mbak rina berjalan seperti biasa, terkadang aku di ajak menjemput anaknya jg, kehidupan sex dg mbak rina jg sperti suami istri yg cukup intens, aku udh nyaman disini hingga lupa belum mengurus resign di tempatku kerja.
Beberapa minggu selanjutnya di hr kamis, mbak mila memberiku kabar bahagianya.
Hingga suatu hr kamis pagi agak siang ketika aku ngopi.
R: sayaaaannnngggg, dtg kpdku dan memelukku
Menunjukan alat panjang sekitar 7cm an, aku tak mengerti apa itu, mbak rina menunjukan dia garis merah di satu sisi alat itu.
R: aku hamil dek, aaaaaa senangnya, di peluknya aku
Aku pun hanya tersenyum dan memberi ciuman
S: mbak dr dokter?
R: nggak, ini testpack, kita tes sendiri, nanti biar lbh valid kita ke dokter
Antara senang dan semakin takut.
Senang krn aku bisa menjadi pejantan, semakin takut krn masi blm tau dampak dr ini smua. Mbak rina terlihat bahagia sekali. Mbak rina emg sering mual, sering nya di pagi hari. Bagi yg tanya udh telat brp minggu? Tanda² gmn? Saat itu aku blm tau org hamil gmn, yg aku tau cm mual² aja
S: ibu udh tau mbak?
R: udah, td pagi org pertama yg aku kasi tau
Mbak rina terlihat bahagia sekali
R: ibu bilang gabole keluar kota dlu, banyak² istirahat dirumah
Weekend ini sebetulnya kita rencana ke tempat mbak mila krn bbrp minggu lalu batal brgkt.
R: nanti temani ke dokter ya
S: ya mbak, jwb ku singkat
R: km kok kayaknya g seneng gitu sayang?
S: aku seneng mbak melihat mbak bahagia gni
S: cuma aku gatau dan semakin takut dampak dr ini semua nanti
Mbak rina tersenyum, kemudian
R: udah km tenang aj, km udh berhasil membuahi aku.
R: nanti biaya periksa, persalinan, membesarkan anak, aku g menuntut km, biar tanggungan ku sendiri
S: iya, aku percaya mbak mampu, tp ketika anak ini gede bertanya ayahnya mana? Mbak mau jwb apa?
S: ktika anak mbak yg sd ini bertanya, mama hamil? Ayah mana?
S: dan sebetulnya anak mbak rina kan jg bs nerusin dan mewarisi smua aset, knp harus nambah anak?
R: gini, kita gatau sifat anakku kelak sperti apa, pergaulan sperti apa, kalo punya dua anak misal yg pertama ngabisin duid dan harta krn salah pergaulan, jd yg satu bs nyelametin harta yg lain, jd g habis semua, jg tergantung kita nge didiknya.
R: dan aku lebih percaya ke anak laki² utk pegang semua perusahaan, kalo pun perempuan nanti ya gpp jg sih
R: udalah, itu urusanku jg, km g ush pusing mikirin itu, sambil mengelus pundakku.
R: km tinggal melanjutkan hidupmu
R: yg pertama pelajari bisnisku, krn km bakal ambil alih posisiku
R; kedua, terserah km ttp tinggal disini atau mau di kotamu sendiri, itu hakmu utk memilih
R: dan yg terpenting, tentukan sendiri hidupmu, km bisa pacaran, menikah, dan berumah tangga sendiri, saat itu km dan aku hanya rekan bisnis. Dan suatu saat km ingin bertemu dg anakmu yg di perutku ini, tinggal bilang saja.
Mbak rina lantas memelukku.
R: tunggu hadiah dr aku yaa, paling lama 3 hr dr skrg
Aku tak menjawabnya, krn aku berfikir paling cm uang agak gede, dan berfikir kalo cukup bangun rumah aku bakal bangun rumah ortuku.
Saat malam hr, kami sudah di suatu klinik dokter kandungan, meskipun dtg belakangan tp kami di prioritaskan.
Dokter lelaki itu mengenal akrab mbak rina, mengucapkan selamat kepadaku dan mbak rina krn memang benar positif hamil, dokter sempat menanyakan kapan kami menikah nya kok g diundang, mbak rina menjawab sekenanya.
Mbak rina di beri obat²an dan beberapa vitamin.
Oia aku sempat deg²an melihat perut mbak rina di pegang dokter itu, padahal aku telah melihat dan hafal tubuh mbak rina, tetapi aku masi deg² ab ketika perut mbak rina di pegang, sebenarnya g ada alasan dokter itu nemeriksa perut mbak rina, krn memang belum terlihat janinnya, hanya bisa di tes dr air kencing, mbak rina pun bilang padaku sperti itu.
Kami pun kembali kerumah, dan memberi kabar kpd ibunya.
Tak ada yg spesial malam itu hingga esoknya.
Sabtu siang, di kamar mbak rina
R: sayang sini, aku kasi hadiah, mbak rina membuka brankas nya
Aku yg tiduran di bed pun hanya menoleh
Mbak rina membawa beberapa amplop, banyak map, dan kotak hitam kecil.
R; sini duduk
Aku mendekat kpd mbak rina
R: aku udh transfer uang ke rekening ATM km dus hr lalu, udah di cek stelah aku kasi pertama?
S: blm sm skali mbak
R: km itu dek
R: uang yg kmrn aku transfer hr jumat, mgkn skrg atau nanti siang udh masuk, itu slh satu hadiah dr aku.
R: ini hadiah yg lain, ini surat² kepemilikan perusahaan yg aku pegang lengkap dg sertifikat tanahnya, km pilih beberapa
R: tp terus terang aja aku blm sempat balik nama meskipun ktp mu masi di aku
Ku lihat banyak sekali aset mbak rina
S: mbak kayaknya aku g pantas menerima ini
S; aku bukan dr keluarga mbak yg bs menerima warisan ini
R: ya memang, tp km udh tak anggap suamiku, dan bisa menerima itu, silahkan km pilih sesukamu,
S: mbak, aku udah di tampung dan dpt kerjaan aj udh bersyukur sekali
R: udh crewet tinggal pilih aj
Kami oun berdebat cukup lama
Aku di paksa memilih, akhirnya kupilih yg di Jawa Tengah, dan di kota mbak mila tp bukan yg depo kontainer, tp yg di kawasan industri. Dan aku di berikan lg 3 sertifikat rumah yg berada di kawasan Kota wisata dekat dg villa yg di sewa mas Hendra dulu, dan dua lg di kota mbak mila, mbak rina yg memeilihkan nya, tp aku gatau sm sekali lokasinya.
Aku pun pasrah, bingung antara senang dan takut campur aduk, aku org susah, tp di titik ini tinggal balik nama saja aku udh jd org kaya.
Mungkin banyak yg g percaya, aku jg lbh g percaya di posisi ini.
S: kalau aku menerima semua ini, aset mbak rina banyak yg hilang dong
R: aset yg lbh besar ber lipat lipat ada di brankas ibuku
R: g ush kwatir kan aku dan ibuku, aset kita masih banyak, aku memberimu segitu ibu pun g akan marah
Hanya itu percakapan yg kuingat siang itu.
Pemuda ekonomi lemah, dg sesaat berubah drastis mempunyai 2 perusahaan dan 3 rumah yg aku yakin pasti dua lantai.
Mbak rina masi berbahagia atas kehamilannya, beliau pun memelkku dg erat dan bbrp kali menciumku
S: udah ngasi kbr mbak mila mbak?
R: oh iya, aku sampai lupa ahahaa
Beliau pun mengambil HP dan menelpon mbak mila, aku pun menyalakan TV kmr itu, sesekali mbak rina menoleh ke aku, aku yakin dua wanita itu pasti membicarakan aku.
Aku tertidur lg.
Semakin sring diruma tanpa aktifitas membuatku sering tertidur.
Terdengar suara org aktifitas di kmr itu aku pun terbangun, ternyata mbak rina menata baju di lemari, ternyata pakaian ku di kmr ku di ambil semua di bantu art nya, di rapikan di lemari mbak rina, aku pun diam saja sambil mengumpul kan nyawa bermalasan. Mbak rina menyuruhku tidur di kmr nya mulai hr ini, krn memang skrg lbh sering tidur di kamar beliau.
Weekend ceria di sore itu krn kita berkumpul semua, ibu mbak rina mengajak jln²
Aku pun mengiyakan, kali ini aku menggunakan celana panjang, krn menjaga nama baik ibu, mbak rina menggunakan gamis modern abu² dg hijab senada dg make up tipis natural, terlihat sangat cantik sekali, terlihat lbh muda dr usianya.
Kami keluar tanpa sopir krn aku yg menyetir, mbak rina duduk di sbelahku layaknya istriku.
Di kursi blkg ada ibu mbak rina, anak mbak rina, dan mba² art yg bertugas merawat anak mbak rina, toyota in**va pun berjalan dg santai menembus weekend yg cerah. Kami menuju pusat perbelanjaan atas permintaan ibu.
Di dlm tmpt itu, ibu mbak rina beserta cucu dan art nya berjalan duluan di dpn, aku dan mbak rina di blkgnya, mbak rina menggandeng lenganku sperti suaminya, aku pun makin terbiasa dg hal itu.
Semua membeli baju atas perintah ibu, termasuk art nya, aku pun hanya mengikuti para wanita itu, mbak rina memilihkan aku baju, tp aku kurg antusias, krn memang g suka belanja ahahaha
Ibu mbak rina pun membeli lg beberapa baju utk para art, dan semua yg kerja dirumah itu, biar adil katanya.
Setelah selesai berbelanja sangat banyak, kami menuju tempat makan, tempat itu semakin ramai sekali, banyak pengunjung muda mudi dan beberapa keluarga jg dg anak²nya.
Suasana hangat pun tercipta saat makan, ibu mbak rina pun tak bermasalah art duduk satu meja dengannya, nampak hal itu udh biasa di keluarganya, org kaya yg bisa memanusiakan manusia, luar biasa rendah hati sekali, dan sudah menganggap semua yg kerja dirumahnya sperti keluarga sendiri.
Setelah kenyang makan, kami berjalan keluar menuju parkiran, anak mbak rina meminta beli beberapa jajanan.
Di perjalanan pulg anak mbak rina terlelap, krn udh jm 9 lebih
R: yank, nanti tlg bopong anakku ya
S: oke
Stelah sampai, lsg ku angkat anak mbak rina yg tidur, menuju kmr sesuai arahan mbak rina.
Aku lupa membeli rokok,
S: yank aku keluar lg ya, lupa blm beli rokok
R: rokok mulu!
R: ikut ehehehhe
Kembali ke dpn, mobil mau di parkiran oleh penjaga rumah,
S: pak jangan dlu, mau keluar lg
Aku dan mbak rina kembali di jalanan, mencari toko kelontong atau swalayan.
Kami pun turun di swalayan tsb, aku membeli rokok 4 bungkus lsg, mbak rina membeli sebuah minuman dan cemilan. Ku bayar pakai debet ATM pemberian mbak rina, pertama kali ku pakai.
R: kamu itu beli rokok banyak amat! Sambil mencubit perutku
S: buat stock biar g keluar rumah, ku goda ku colek dagunya.
Di perjalanan terlihat sebuah ATM b*a, ku belokkan, utk mengecek brp saldo ku, di swalayan td ad, tp ada mbak rina, tak enak rasanya.
Ku masukkan kartu, pertama ku ganti pin, ku ganti dg pin sama dg ATM B*I ku agar mudah mengingatnya, selanjutnya ku pencet informasi saldo - rekening tabungan, dan......
Gila, baru punya aku ATM dg saldo sebanyak itu, tertulis nominal milyar dg angka depan 3x, hanya berkurang pembelian td sepertinya, yg pasti utk anak istriku kelak cukup hingga anakku sarjana, aku gatau pasti pemberian awal mbak rina berapa, yg pasti saldo skrg sudah tertambah pemberian hadiah tempo hrh, uang merah dua bendel dr mbak rina di awal yg di berikan cash kpd ku hanya berkurang beberapa lembar buat rokok saja.
Aku yg panik dan bingung kembali ke mobil, mendapati mbak rina berkutik dg hpnya.
S: eh mbak kok saldonya segini banyak, buat apa ini?
S: aku udh nerima bbrp aset dr mbak, tp di ATM segini banyak
S: terlalu banyak mbak
R: eh eh eh santai boy, pelan², satu² knp sih. Sambil meletakkan hpnya
R: udh gpp trima aj, aku masi banyak sambil menggenggam tanganku, di elusnya punggung tanganku, di cium lah punggung tanganku. Seketika aku terenyuh, pertama kali di perlakukan wanita sperti itu, sesaat kemudian di kecup pipiku. Lampu mobil kembali kunyalakan dan kami kembali pulang.
Hari yg merubah kehidupan dan derajat keluargaku, hanya saja blm ku kabari keluargaku.
Sampai disini jgn di kira aku beruntung sekali, nggak.
Banyak kesialan jg yg aku alami, hanya saja g aku ceritakan, krn g penting bagiku, nanti ada yg aku ceritakan jg sebelum tamat, di tipu besar²an oleh temenku.
Kuhabisakan beberapa batang di ruang keluarga, sambil merenung, dg kondisi ku dlu dan skrg, masi memikirkan apa kah yg ku lakukan esok mempunyai dampak yg baik? Pikiranku g habis² disitu.
Mbak rina memanggilku dr pintu kamar menggunakan kimono hitam
R: pa, ayo tidur
Aku tersenyum dan tertawa mendengarnya, mbak rina pun tersenyum
S: bentar, habisin rokok dlu
R: rokok mulu! Sambil cemberut
Mbak rina kurg suka jika aku terlalu banyak merokok dg alasan kesehatan, di tutupnya pintu kamar kembali.
Setelah habis, kurapikan asbak, tempat minum, dan ku bawa ke kamar rokok dan hpku
Aku melepas kaos dan ke kmr mandi utk cuci, sperti kebiasaanku.
Kulepas celana pendek olahraga ku, kami udah terbiasa tidur telanjang berdua, kdg hanya menggunakan cd saja.
Ku tutup hr yg membahagiakan ini.
Sekali lg mohon maaf, percakapan dan kejadian aku tulis yg ingat saja
Bagi yg g percaya di update ini silahkan saja, aku disini hanya berbagi kisahku, memang begitu adanya, cuma ada bbrp lupa uang aku kemanain aja.
Yg g suka atau g percaya skip aja, yg suka silahkan di nikmati.
Continue......
Reward
Agak sedikit lupa percakapan yg ada di part ini.
Sperti biasa, aku bangun paling belakangan, bangun di kasur bed yg nyaman dan empuk, terlintas masa laluku saat susah dan saat pacaran dg mantan² ku, terlalu kaku dan lempeng berakhir kalau g di selingkuhi ya di bohongi, yaudalah semua berlalu, kehidupanku kini sudah berubah. Akhirnya kuputuskan mandi dan keluar kamar, sepi tak ku lihat orang satu pun, hanya ada suara aktifitas di dapur, aku ke dapur ternyata ada ibu art, ku tanyakan apakah di meja masi ada makanan, ternyata masi lengkap aku pun meminta kopi hitam., tk lupa bilang Terima kasih.
Banyak sekali makanan di meja, seingatku ada bistik daging, sosis goreng, ada ayam hitam gatau bumbu apa di beri alas selada, ada jg kuah sop spertinya, terlihat juga tahu tempe goreng, ada sambal kecap. Ada pisang jeruk apel dan anggur. Langsung ku ambil nasi dan menu utama di meja itu, aku makan dg lahap, setelah habis aku membawa kopiku yg telah di siapkan di meja, aku membawanya ke gazebo blkg rumah.
Lupa, ini jm brp? Hpku dmn?
Kuletakkan kembali kopi itu, ku cari HP dan ingin mengambil rokok. Ternyata hpku di kmr mbak rina, mbak rina spertinya yg men charger hpku, ku ambil dan ku bawa.
Di blkg ku manfaatkan waktu ngopi yg kesiangan ini berkutik dg hpku yg jrg ku sentuh, ku balas chat teman², ku tlp ortuku jg, yg kaget ada chat dr adikku ahahaha
Ya, meskipun kakak adik, kami jrg chat lwt HP, jrg ngobrol, suka brantem, tp gatau knp mskipun gt aku syg sekali padanya, ikatan darah mungkin.
Adikku menanyakan kabarku, kerjaan, kutanya balik sekolahnya dll. Ku lihat mbak rina dtg ke arahku memakai gamis kuning kecoklatan sudah tanpa hijab.
S: dr mana mbak?
R: dr pasar dan apotek sm ibu
R: udh makan?
S: udh dong, kalo blm gamungkin ngopi
Kami pun sama² terdiam, aku masi menikmati rokokku .
R: kpn² kita ke tempat mbak mila yuk
S: kpn mbak?
R: minggu ini harusnya bisa
S: aku ngikut aja
S: oia motorku masi di tempat mas Hendra ahahaha, ya waktu mau ke villa aku kan motoran dr rumahku.
R: motor ap?
S: matic butut mbak, tp jeri payahku sndiri
R: biar aj disana, di bassement ada bbrp motor, bawa aj mau yg mana terserah
S: nggak mbak, itu motor soalnya pembelian ku sendiri pertama kali
R: wiiiihhh, seneng ya kayaknya bisa beli brg yg kita inginkan dg jeri payah sendiri
S: iya lah mbak, aku org susah, jd aku pengen motor ini g aku jual atau kasi ke siapa pun sampai aku tua nanti.
R: senengnya, aku seusiamu gatau rasa perjuangan beli motor gitu, segalanya udh terpenuhi, jd hidupku dr dlu gini² aja
Ngobrol hingga dhuhur di gazebo itu.
Oia, meskipun mbak rina menurut agama melakukan zina dg ku, ibunya jg mengizinkan, tp mreka smua ttp melakukan ibadah meskipun g penuh, terkadang aku di minta buat mimpin jamaah, tp aku menolaknya, krn blm pernah ehehee
Ibadahku pun sbnernya kalah tekun dg mbak rina, aku ibadah jika mud aja.
Kehidupan di tempat mbak rina berjalan seperti biasa, terkadang aku di ajak menjemput anaknya jg, kehidupan sex dg mbak rina jg sperti suami istri yg cukup intens, aku udh nyaman disini hingga lupa belum mengurus resign di tempatku kerja.
Beberapa minggu selanjutnya di hr kamis, mbak mila memberiku kabar bahagianya.
Hingga suatu hr kamis pagi agak siang ketika aku ngopi.
R: sayaaaannnngggg, dtg kpdku dan memelukku
Menunjukan alat panjang sekitar 7cm an, aku tak mengerti apa itu, mbak rina menunjukan dia garis merah di satu sisi alat itu.
R: aku hamil dek, aaaaaa senangnya, di peluknya aku
Aku pun hanya tersenyum dan memberi ciuman
S: mbak dr dokter?
R: nggak, ini testpack, kita tes sendiri, nanti biar lbh valid kita ke dokter
Antara senang dan semakin takut.
Senang krn aku bisa menjadi pejantan, semakin takut krn masi blm tau dampak dr ini smua. Mbak rina terlihat bahagia sekali. Mbak rina emg sering mual, sering nya di pagi hari. Bagi yg tanya udh telat brp minggu? Tanda² gmn? Saat itu aku blm tau org hamil gmn, yg aku tau cm mual² aja
S: ibu udh tau mbak?
R: udah, td pagi org pertama yg aku kasi tau
Mbak rina terlihat bahagia sekali
R: ibu bilang gabole keluar kota dlu, banyak² istirahat dirumah
Weekend ini sebetulnya kita rencana ke tempat mbak mila krn bbrp minggu lalu batal brgkt.
R: nanti temani ke dokter ya
S: ya mbak, jwb ku singkat
R: km kok kayaknya g seneng gitu sayang?
S: aku seneng mbak melihat mbak bahagia gni
S: cuma aku gatau dan semakin takut dampak dr ini semua nanti
Mbak rina tersenyum, kemudian
R: udah km tenang aj, km udh berhasil membuahi aku.
R: nanti biaya periksa, persalinan, membesarkan anak, aku g menuntut km, biar tanggungan ku sendiri
S: iya, aku percaya mbak mampu, tp ketika anak ini gede bertanya ayahnya mana? Mbak mau jwb apa?
S: ktika anak mbak yg sd ini bertanya, mama hamil? Ayah mana?
S: dan sebetulnya anak mbak rina kan jg bs nerusin dan mewarisi smua aset, knp harus nambah anak?
R: gini, kita gatau sifat anakku kelak sperti apa, pergaulan sperti apa, kalo punya dua anak misal yg pertama ngabisin duid dan harta krn salah pergaulan, jd yg satu bs nyelametin harta yg lain, jd g habis semua, jg tergantung kita nge didiknya.
R: dan aku lebih percaya ke anak laki² utk pegang semua perusahaan, kalo pun perempuan nanti ya gpp jg sih
R: udalah, itu urusanku jg, km g ush pusing mikirin itu, sambil mengelus pundakku.
R: km tinggal melanjutkan hidupmu
R: yg pertama pelajari bisnisku, krn km bakal ambil alih posisiku
R; kedua, terserah km ttp tinggal disini atau mau di kotamu sendiri, itu hakmu utk memilih
R: dan yg terpenting, tentukan sendiri hidupmu, km bisa pacaran, menikah, dan berumah tangga sendiri, saat itu km dan aku hanya rekan bisnis. Dan suatu saat km ingin bertemu dg anakmu yg di perutku ini, tinggal bilang saja.
Mbak rina lantas memelukku.
R: tunggu hadiah dr aku yaa, paling lama 3 hr dr skrg
Aku tak menjawabnya, krn aku berfikir paling cm uang agak gede, dan berfikir kalo cukup bangun rumah aku bakal bangun rumah ortuku.
Saat malam hr, kami sudah di suatu klinik dokter kandungan, meskipun dtg belakangan tp kami di prioritaskan.
Dokter lelaki itu mengenal akrab mbak rina, mengucapkan selamat kepadaku dan mbak rina krn memang benar positif hamil, dokter sempat menanyakan kapan kami menikah nya kok g diundang, mbak rina menjawab sekenanya.
Mbak rina di beri obat²an dan beberapa vitamin.
Oia aku sempat deg²an melihat perut mbak rina di pegang dokter itu, padahal aku telah melihat dan hafal tubuh mbak rina, tetapi aku masi deg² ab ketika perut mbak rina di pegang, sebenarnya g ada alasan dokter itu nemeriksa perut mbak rina, krn memang belum terlihat janinnya, hanya bisa di tes dr air kencing, mbak rina pun bilang padaku sperti itu.
Kami pun kembali kerumah, dan memberi kabar kpd ibunya.
Tak ada yg spesial malam itu hingga esoknya.
Sabtu siang, di kamar mbak rina
R: sayang sini, aku kasi hadiah, mbak rina membuka brankas nya
Aku yg tiduran di bed pun hanya menoleh
Mbak rina membawa beberapa amplop, banyak map, dan kotak hitam kecil.
R; sini duduk
Aku mendekat kpd mbak rina
R: aku udh transfer uang ke rekening ATM km dus hr lalu, udah di cek stelah aku kasi pertama?
S: blm sm skali mbak
R: km itu dek
R: uang yg kmrn aku transfer hr jumat, mgkn skrg atau nanti siang udh masuk, itu slh satu hadiah dr aku.
R: ini hadiah yg lain, ini surat² kepemilikan perusahaan yg aku pegang lengkap dg sertifikat tanahnya, km pilih beberapa
R: tp terus terang aja aku blm sempat balik nama meskipun ktp mu masi di aku
Ku lihat banyak sekali aset mbak rina
S: mbak kayaknya aku g pantas menerima ini
S; aku bukan dr keluarga mbak yg bs menerima warisan ini
R: ya memang, tp km udh tak anggap suamiku, dan bisa menerima itu, silahkan km pilih sesukamu,
S: mbak, aku udah di tampung dan dpt kerjaan aj udh bersyukur sekali
R: udh crewet tinggal pilih aj
Kami oun berdebat cukup lama
Aku di paksa memilih, akhirnya kupilih yg di Jawa Tengah, dan di kota mbak mila tp bukan yg depo kontainer, tp yg di kawasan industri. Dan aku di berikan lg 3 sertifikat rumah yg berada di kawasan Kota wisata dekat dg villa yg di sewa mas Hendra dulu, dan dua lg di kota mbak mila, mbak rina yg memeilihkan nya, tp aku gatau sm sekali lokasinya.
Aku pun pasrah, bingung antara senang dan takut campur aduk, aku org susah, tp di titik ini tinggal balik nama saja aku udh jd org kaya.
Mungkin banyak yg g percaya, aku jg lbh g percaya di posisi ini.
S: kalau aku menerima semua ini, aset mbak rina banyak yg hilang dong
R: aset yg lbh besar ber lipat lipat ada di brankas ibuku
R: g ush kwatir kan aku dan ibuku, aset kita masih banyak, aku memberimu segitu ibu pun g akan marah
Hanya itu percakapan yg kuingat siang itu.
Pemuda ekonomi lemah, dg sesaat berubah drastis mempunyai 2 perusahaan dan 3 rumah yg aku yakin pasti dua lantai.
Mbak rina masi berbahagia atas kehamilannya, beliau pun memelkku dg erat dan bbrp kali menciumku
S: udah ngasi kbr mbak mila mbak?
R: oh iya, aku sampai lupa ahahaa
Beliau pun mengambil HP dan menelpon mbak mila, aku pun menyalakan TV kmr itu, sesekali mbak rina menoleh ke aku, aku yakin dua wanita itu pasti membicarakan aku.
Aku tertidur lg.
Semakin sring diruma tanpa aktifitas membuatku sering tertidur.
Terdengar suara org aktifitas di kmr itu aku pun terbangun, ternyata mbak rina menata baju di lemari, ternyata pakaian ku di kmr ku di ambil semua di bantu art nya, di rapikan di lemari mbak rina, aku pun diam saja sambil mengumpul kan nyawa bermalasan. Mbak rina menyuruhku tidur di kmr nya mulai hr ini, krn memang skrg lbh sering tidur di kamar beliau.
Weekend ceria di sore itu krn kita berkumpul semua, ibu mbak rina mengajak jln²
Aku pun mengiyakan, kali ini aku menggunakan celana panjang, krn menjaga nama baik ibu, mbak rina menggunakan gamis modern abu² dg hijab senada dg make up tipis natural, terlihat sangat cantik sekali, terlihat lbh muda dr usianya.
Kami keluar tanpa sopir krn aku yg menyetir, mbak rina duduk di sbelahku layaknya istriku.
Di kursi blkg ada ibu mbak rina, anak mbak rina, dan mba² art yg bertugas merawat anak mbak rina, toyota in**va pun berjalan dg santai menembus weekend yg cerah. Kami menuju pusat perbelanjaan atas permintaan ibu.
Di dlm tmpt itu, ibu mbak rina beserta cucu dan art nya berjalan duluan di dpn, aku dan mbak rina di blkgnya, mbak rina menggandeng lenganku sperti suaminya, aku pun makin terbiasa dg hal itu.
Semua membeli baju atas perintah ibu, termasuk art nya, aku pun hanya mengikuti para wanita itu, mbak rina memilihkan aku baju, tp aku kurg antusias, krn memang g suka belanja ahahaha
Ibu mbak rina pun membeli lg beberapa baju utk para art, dan semua yg kerja dirumah itu, biar adil katanya.
Setelah selesai berbelanja sangat banyak, kami menuju tempat makan, tempat itu semakin ramai sekali, banyak pengunjung muda mudi dan beberapa keluarga jg dg anak²nya.
Suasana hangat pun tercipta saat makan, ibu mbak rina pun tak bermasalah art duduk satu meja dengannya, nampak hal itu udh biasa di keluarganya, org kaya yg bisa memanusiakan manusia, luar biasa rendah hati sekali, dan sudah menganggap semua yg kerja dirumahnya sperti keluarga sendiri.
Setelah kenyang makan, kami berjalan keluar menuju parkiran, anak mbak rina meminta beli beberapa jajanan.
Di perjalanan pulg anak mbak rina terlelap, krn udh jm 9 lebih
R: yank, nanti tlg bopong anakku ya
S: oke
Stelah sampai, lsg ku angkat anak mbak rina yg tidur, menuju kmr sesuai arahan mbak rina.
Aku lupa membeli rokok,
S: yank aku keluar lg ya, lupa blm beli rokok
R: rokok mulu!
R: ikut ehehehhe
Kembali ke dpn, mobil mau di parkiran oleh penjaga rumah,
S: pak jangan dlu, mau keluar lg
Aku dan mbak rina kembali di jalanan, mencari toko kelontong atau swalayan.
Kami pun turun di swalayan tsb, aku membeli rokok 4 bungkus lsg, mbak rina membeli sebuah minuman dan cemilan. Ku bayar pakai debet ATM pemberian mbak rina, pertama kali ku pakai.
R: kamu itu beli rokok banyak amat! Sambil mencubit perutku
S: buat stock biar g keluar rumah, ku goda ku colek dagunya.
Di perjalanan terlihat sebuah ATM b*a, ku belokkan, utk mengecek brp saldo ku, di swalayan td ad, tp ada mbak rina, tak enak rasanya.
Ku masukkan kartu, pertama ku ganti pin, ku ganti dg pin sama dg ATM B*I ku agar mudah mengingatnya, selanjutnya ku pencet informasi saldo - rekening tabungan, dan......
Gila, baru punya aku ATM dg saldo sebanyak itu, tertulis nominal milyar dg angka depan 3x, hanya berkurang pembelian td sepertinya, yg pasti utk anak istriku kelak cukup hingga anakku sarjana, aku gatau pasti pemberian awal mbak rina berapa, yg pasti saldo skrg sudah tertambah pemberian hadiah tempo hrh, uang merah dua bendel dr mbak rina di awal yg di berikan cash kpd ku hanya berkurang beberapa lembar buat rokok saja.
Aku yg panik dan bingung kembali ke mobil, mendapati mbak rina berkutik dg hpnya.
S: eh mbak kok saldonya segini banyak, buat apa ini?
S: aku udh nerima bbrp aset dr mbak, tp di ATM segini banyak
S: terlalu banyak mbak
R: eh eh eh santai boy, pelan², satu² knp sih. Sambil meletakkan hpnya
R: udh gpp trima aj, aku masi banyak sambil menggenggam tanganku, di elusnya punggung tanganku, di cium lah punggung tanganku. Seketika aku terenyuh, pertama kali di perlakukan wanita sperti itu, sesaat kemudian di kecup pipiku. Lampu mobil kembali kunyalakan dan kami kembali pulang.
Hari yg merubah kehidupan dan derajat keluargaku, hanya saja blm ku kabari keluargaku.
Sampai disini jgn di kira aku beruntung sekali, nggak.
Banyak kesialan jg yg aku alami, hanya saja g aku ceritakan, krn g penting bagiku, nanti ada yg aku ceritakan jg sebelum tamat, di tipu besar²an oleh temenku.
Kuhabisakan beberapa batang di ruang keluarga, sambil merenung, dg kondisi ku dlu dan skrg, masi memikirkan apa kah yg ku lakukan esok mempunyai dampak yg baik? Pikiranku g habis² disitu.
Mbak rina memanggilku dr pintu kamar menggunakan kimono hitam
R: pa, ayo tidur
Aku tersenyum dan tertawa mendengarnya, mbak rina pun tersenyum
S: bentar, habisin rokok dlu
R: rokok mulu! Sambil cemberut
Mbak rina kurg suka jika aku terlalu banyak merokok dg alasan kesehatan, di tutupnya pintu kamar kembali.
Setelah habis, kurapikan asbak, tempat minum, dan ku bawa ke kamar rokok dan hpku
Aku melepas kaos dan ke kmr mandi utk cuci, sperti kebiasaanku.
Kulepas celana pendek olahraga ku, kami udah terbiasa tidur telanjang berdua, kdg hanya menggunakan cd saja.
Ku tutup hr yg membahagiakan ini.
Sekali lg mohon maaf, percakapan dan kejadian aku tulis yg ingat saja
Bagi yg g percaya di update ini silahkan saja, aku disini hanya berbagi kisahku, memang begitu adanya, cuma ada bbrp lupa uang aku kemanain aja.
Yg g suka atau g percaya skip aja, yg suka silahkan di nikmati.
Continue......
Mbahkangkung
Semprot Kecil
- Daftar
- 4 Apr 2018
- Post
- 62
- Like diterima
- 188
edun sekali kisahnya... Semoga succes selalu dgn perjalanan hidup...
Candrawijay
Kakak Semprot
- Daftar
- 17 Feb 2021
- Post
- 171
- Like diterima
- 7.745
Update 11
Dobel update tp kentang
Setelah weekend ceria di habiskan hanya dirumah berkumpul semua, anak mbak rina jg semakin akrab kpd ku.
Sampai di hr senin mbak rina menguruskan balik nama aset yg di berikan kepadaku dg di bantu notaris kepercayaannya, aku yg tidak tau sama ssekali alur dan caranya seperti apa hanya ikut tanda tangan saja. mbak rina kelelahan krn hamil muda, ku suruh istirahat total dirumah.
Skrg aset itu semuanya telah menjadi milikku dan atas namaku sendiri.
Setelah sekitar dua minggu semuanya selesai, saat hr kamis siang di kmr
S: mbak aku bole ijin balik keruma dulu nggak?
R: boleh, tp hrs panggil aku sayang atau mama ehehe
S: segitu pengennya di panggil gitu?
R: iya dong, udh tidur brg tiap malam, masi aj panggil mbak
S: ehehehe iya deh ma, maaf
R: nah gitu dong
Ada ketukan dr pintu kamar, ternyata ibu mengajak makan bakso yg telah di belikan art, ku iyakan.
Saat di meja makan
R: ma, mas reno mau ijin pulg dulu katanya
Mbak rina mulai menggunakan kata "mas kpd ibunya"
Ir: kapan mau pulg?
S: besok sepertinya bu
Ir: rin nanti bilang ke sopir nanti suru antar aku
R: kmn ma?
Ibunya tk menjawab, kami melanjutkan makan
Jumat pagi di kamar, aku yg sedang ganti baju, koperku di siapkan mbak rina
R: apa lg yg perlu di bawa pa?
S: gaperlu bw apa² mbak, kn barangku lebih banyak dirumah
R: mbak lg! Sambil mengepalkan tangan ke arahku
S: hehehe maaf, gaperlu bw barang mbak, hanya tas ransel ku aj.
Setelah semua siap, mbak rina berdiri di hadapanku,
R: brp hr pa? Sambil merapikan kancing kemejaku
S: Belum tau, aku bereskan semua dlu, resign kerja, urusan rumah dan menemui teman tongkrongan ku.
Tak lupa ku masukkan ke tas sisa uang dua bendel itu yg masi banyak, ku tunjukan ke mbak rina
S: ini ku berikan ke ortu dan adikku, mgkn jg pengen nraktir temenku
R: terserah km pa
R: jangan lama² ya
Mbak rina menangis dan memelukku
S: aku hanya pulg kerumah kok, nggak minggat ahahaha
R: aku trauma kehilangan org yg aku syg lg, aku udh terlanjur cinta padamu, tangisannya pecah
Awal ku sikapi dg bcanda, tp ternyata mbak rina srius menangis, mgkn trauma kehilangan suaminya menjadikan beliau sperti ini.
Kupeluk erat, ku elus rambut dan kucium ubun²nya, ku ucapkan beberapa kalimat utk meredakan tangisnya, aku berjanji bakal balik kerumah ini.
R; bener ya? Janji? Sambil mengacungkan kelingkingnya, aku pun menyambut dg kelingking ku
S: janji sayang
Mbak rina pun tersenyum lega
Sosok wanita dewasa, sosok seorg ibu, ternyata punya sisi sperti anak kecil.
S: aku bole mampir ke tempat mas hendra?.
R: mau tidur sm mbak mila?
Jawabnya sewot
S: ahahaha nggak, kn aku blg mas Hendra, bukan mbak mila
S: udh lama g komunikasi, terakhir kan waktu mbak mila ngasi kabar itu, skalian lihat kondisi mas Hendra
R: awas ya kalo tidur sm mbak mila bla bla bla, mbak rina ngoceh semakin panjang
S: sudah sudah, ayo aku mau brgkt, ku tenteng ransel ku
R: lha koper g di bawa?
S: Kan aku bilang cm bw ransel
R: sia² aku nyiapin koper, sewot lg
Gini amat ya perempuan mau di tinggal...
Stelah di ruang tamu, mbak rina memanggil ibunya, ibu pun keluar kmr beserta cucunya, ibu terlihat membawa dua tas jinjing.
Ir: berikan ke ibumu, salam ya dr ibu
S: ibu pake repot² begini, aku trimakasih banyak di tampung disini, gabisa bawa jg ini.
Ir: gpp hanya oleh²,
Mbak rina berdiri dg anaknya
S: mbak bole minta antar sopir ke terminal?
Ir: bawa mobil aj, tp nyetir sndiri ya, disini masi butuh sopir soalnya
S: gpp bu?
Ir: bebas nak, ambil aj kuncinya
Mbak rina mengambilkan kunci toyota suv putih, kuucapkan Terima kasih ke ibu, ku masukka barang ke bagasi, ibu membantuku menata barang dan sedikit berbisik
Ir: ibu ingin km jd mantu ibu nak, tp ibu tak memaksa, jalanmu masi panjang, aku pun terdiam.
Aku sudah siap memasuki mobil, kucium tangan ibu, tanganku di cium mbak rina dan anaknya, aku sudah masuk mobil
R: atiati pa
Ir: atiati nak
Anak mbak rina hanya melambaikan tangan, di posisi ini aku merasakan sbg seorg suami.
Dan aku benar² di perlakukan sperti raja dan lelaki dewasa. Aneh jg rasanya.
Aku pun ngebut smenjak keluar kompleks, berharap sebelum sholat jumat sudah sampai dirumah.
Nampaknya jalanan jumat ini amat ramai dan macet, agak jenuh jg di jln macet, kubuka jendela dan kunyalakan rokokku agar tidak mengantuk, kulihat jam tangan sudah stengah 11, nampaknya tak bisa sholat jumat diruma, belok ke masjid bisa saja tp aku lg di daerah jauh dr masjid, biarlah g sholat jumat dlu pikirku.
Dan setelah 3 jam lebih aku udah masuk kotaku, ku kurangi kecepatan mobil, kulihat jam tangan jam 12 lbh.
Kunyalakan sein, aku belok dan masuk ke pekarangan rumah, nampak ada 4 motor, kunyalakan klakson, ku matikan mesin mobil, aku pun turun, belum sempat menutup pintu, adikku keluar rumah dan berlari memelukku, nampak masi menggunakan seragam pramuka nya. Aku pun membalas pelukan itu, bpk ibu ku pun ikut keluar rumah, kucium tangannya berdua, adikku membantu menurunkan barang, memasuki rumah kulihat ada 3 cewek dan 2 cowok ber seragam pramuka jg, teman adikku skolah, mereka semua mencium tanganku, ku tanya spontan udh pada makan siang? Mereke serentakenjawab belum, adikku menambahi, ibu g masak.
Ku berikan 3 lembar uang merah, ku suruh dua cowok itu beli makan siang utk seisi rumah.
Aku pun ngobrol santai diruang tengah dg Bpk ibu, adikku di dpn dg teman²nya.
Obrolan g aku sampaikan disini ya, hanya tnya kabar, kondisi, ekonomi, hutang keluarga.
Ternyata uang yg ku berikan ke ortuku dlu di pakai utk bayar hutang, ku tanyakan jg utk sehari hari gmn, ibuku menjawab, ya ada aj, yg pntg bayar hutang dan skola adik.
Ku keluarkan uang merah td, baru tau trnyata ada 10jt tiap bendelnya, ku berikan ke ortuku semua, ku ambil sekitar 3jt an kalo g salah waktu itu.
Ibuku bertanya aku sbenarnya kerja ap, ku ceritakan pekerjaanju jd sopir, tp ortuku g percaya krn belum 2 bln pulg udh ngasi uang nominal diatas 10jt.
Kusanpaikan nanti malam saja ceritanya, yg penting pakai dlu uang itu.
Aku masuk ke kmr ku, sudah tampak rapi sekali, masi ingat ketika aku brgkt awal ke tempat mas Hendra hendak ke villa kamarku berantakan, memang aku tipe org tak pernah merapikan kmr.
Yg ku cari di kmr ini nomer 1 adalah headset yg udh jelek, tp masi enak suaranya.
Singkat cerita udh sore hr, kami kumpul diruang tengah, ibu blg padaku, beberapa tetangga bertanya siapa yg dtg kok ada mobil.
Keluargaku dikenal sbg org susah di lingkungan ini, bnyk yg gatau jg tanah sbelah itu milik bapakku.
Ku buka cerita soal hubunganku dg mbak rina, kenal dr mas Hendra rekan main musik blablabla, aku di percaya pegang perusahaan, mbak rina suka aku, aku di minta menikahinya krn usia beda jauh dan sudah memiliki anak, ortuku sprti kurg suka jika aku menikahi mbak rina tp krn aset banyak yg di berikan ke aku ortuku pun nampak memasrahkan keputusan di aku sendiri, soal menikahi mbak rina iseng saja kusampaikan krn ingin tau respon ortuku krn aku teringat omongan ibu mbak rina di bagasi mobil td. Dan oleh² itu di berikan oleh ibu mbak rina sendiri, ibuku pun agak kaget.
Adikku pun hanya ikut menyimak ceritaku.
Kusampaikan jg niatku utk bangun rumah ini dan tanah sebelah itu jd tempat kos
Ortuku serentak bertanya uangnya ada?
Kujawab "tinggal minta mbak rina ahahaha"
Malamnya aku menemui teman²ku, mereka menanyakan kabar, hanya kusampaikan kerja di luar kota.
Ku traktir mreka semua makan dan ngopi, senang rasanya, udh lama sekali g ikut nongkrong gini.
Sabtu pagi, aku pergi ke pabrik dan mengurus pengunduran diri, supervisor ku memanggilku ke ruangan, di marai lah krn menggantungkan antara keluar dan tidak, terlalu lama memutuskan, akhirnya mengganggu produksi. Ku Terima kemarahan itu, krn memang kesalahanku.
Dan aku menerima satu amplop dr HRD yg berisi surat keterangan aku berhenti kerja, aku meminta maaf ke supervisor ku, beliau pun mengiyakan dan mengucapkan "semoga sukses di tempat lain ya", ya pak, jwb ku singkat.
Hr itu hr sabtu, kayaknya ngajak jln² keluarga enak nih.
Sabtu sore kuajak keluargaku ke mall tempat kota mbak mila, ku belanjakan keperluan rumah, baju, kuajak makan juga, ku bebaskan adikku utk bebas memilih apa mau dia, biasanya ku batasi krn gajiku sedikit, kali ini dia terlhat bahagia.
Cuma 1 yg blm bisa ku turuti, adikku ingin nonton bioskop, tp bagaiman dg Bpk ibu? Kusampaikan besok aj atau lain waktu.
Malam itu kami semua gembira, udh lumayan lama aku tak merasakan kehangatan keluarga sperti ini.
Stengah 11 malam kita sampai diruma, ketika mau masuk rumah slh satu temanku menelpon ngajak nongkrong, aku ijin ke ortuku dan berangkat, kali ini naik mobil krn motor udh masuk rumahh dr sore.
Wah ini nanti bakal di pake bahan sm teman² kalo bw mobil, benar saja ketika sampai mreka smua ramai menyoraki, aku sampaikan kalo itu mobil bosku.
Hr minggu siang saat santai semua di dpn, aku buka obrolan soal bangun rumah, Bpk ku antusias dan menghitung kisaran jika rumah di bangun total, bapakku spertinya tiba² melemas g se antusias awal.
Ku tanyakan knp pak, jwb nya hanya"habis banyak sekali ini nanti, bisa² lebih dr 600,,kujawab tertawa, bangun yg bagus sekalian pak, yg total, biayanya aku yg tanggung, Bpk ibu terlihat ragu.
Setelah itu semua sore hr stelah mandi aku menelpon mas Hendra, mreka lg diruma, kusampaikan ingin kesana, mas Hendra terdengar antusias sekali.
Pas jm 5 sore aku berangkat ke kota mas Hendra, tk lupa membawa buah tangan, agak sepi krn hr libur, tak sampai sejam aku udh sampai di dpn pagar rumah itu, ku bunyikan klakson dan turun dr mobil.
Mbak mila keluar dg tergopoh gopoh ketika tau aku yg bertamu, pagar di bukanya, kucium tangannya, kupeluk wanita yg mengambil perjakaku itu, ku tanyakan kabarnya, nampak baik² saja.
M: kok g tlp dlu kalo kesini
S: udh tlp mas Hendra td
H; tuh kan masmu itu g bilang
Ku masukkan mobil, dan mbak mila kembali menutup pagar.
Ada apa di rumah mas Hendra?
Nantikan kelanjutan di update selanjutnya....
Mungkin ada yg bertanya gimana dg kerjaan sambian ku bermusik, aku udh memutuskan berhenti jg dg teman² musikku, krn udh jrg ada waktu kembali ke kotaku meskipun dekat.
Continue.....
Dobel update tp kentang
Setelah weekend ceria di habiskan hanya dirumah berkumpul semua, anak mbak rina jg semakin akrab kpd ku.
Sampai di hr senin mbak rina menguruskan balik nama aset yg di berikan kepadaku dg di bantu notaris kepercayaannya, aku yg tidak tau sama ssekali alur dan caranya seperti apa hanya ikut tanda tangan saja. mbak rina kelelahan krn hamil muda, ku suruh istirahat total dirumah.
Skrg aset itu semuanya telah menjadi milikku dan atas namaku sendiri.
Setelah sekitar dua minggu semuanya selesai, saat hr kamis siang di kmr
S: mbak aku bole ijin balik keruma dulu nggak?
R: boleh, tp hrs panggil aku sayang atau mama ehehe
S: segitu pengennya di panggil gitu?
R: iya dong, udh tidur brg tiap malam, masi aj panggil mbak
S: ehehehe iya deh ma, maaf
R: nah gitu dong
Ada ketukan dr pintu kamar, ternyata ibu mengajak makan bakso yg telah di belikan art, ku iyakan.
Saat di meja makan
R: ma, mas reno mau ijin pulg dulu katanya
Mbak rina mulai menggunakan kata "mas kpd ibunya"
Ir: kapan mau pulg?
S: besok sepertinya bu
Ir: rin nanti bilang ke sopir nanti suru antar aku
R: kmn ma?
Ibunya tk menjawab, kami melanjutkan makan
Jumat pagi di kamar, aku yg sedang ganti baju, koperku di siapkan mbak rina
R: apa lg yg perlu di bawa pa?
S: gaperlu bw apa² mbak, kn barangku lebih banyak dirumah
R: mbak lg! Sambil mengepalkan tangan ke arahku
S: hehehe maaf, gaperlu bw barang mbak, hanya tas ransel ku aj.
Setelah semua siap, mbak rina berdiri di hadapanku,
R: brp hr pa? Sambil merapikan kancing kemejaku
S: Belum tau, aku bereskan semua dlu, resign kerja, urusan rumah dan menemui teman tongkrongan ku.
Tak lupa ku masukkan ke tas sisa uang dua bendel itu yg masi banyak, ku tunjukan ke mbak rina
S: ini ku berikan ke ortu dan adikku, mgkn jg pengen nraktir temenku
R: terserah km pa
R: jangan lama² ya
Mbak rina menangis dan memelukku
S: aku hanya pulg kerumah kok, nggak minggat ahahaha
R: aku trauma kehilangan org yg aku syg lg, aku udh terlanjur cinta padamu, tangisannya pecah
Awal ku sikapi dg bcanda, tp ternyata mbak rina srius menangis, mgkn trauma kehilangan suaminya menjadikan beliau sperti ini.
Kupeluk erat, ku elus rambut dan kucium ubun²nya, ku ucapkan beberapa kalimat utk meredakan tangisnya, aku berjanji bakal balik kerumah ini.
R; bener ya? Janji? Sambil mengacungkan kelingkingnya, aku pun menyambut dg kelingking ku
S: janji sayang
Mbak rina pun tersenyum lega
Sosok wanita dewasa, sosok seorg ibu, ternyata punya sisi sperti anak kecil.
S: aku bole mampir ke tempat mas hendra?.
R: mau tidur sm mbak mila?
Jawabnya sewot
S: ahahaha nggak, kn aku blg mas Hendra, bukan mbak mila
S: udh lama g komunikasi, terakhir kan waktu mbak mila ngasi kabar itu, skalian lihat kondisi mas Hendra
R: awas ya kalo tidur sm mbak mila bla bla bla, mbak rina ngoceh semakin panjang
S: sudah sudah, ayo aku mau brgkt, ku tenteng ransel ku
R: lha koper g di bawa?
S: Kan aku bilang cm bw ransel
R: sia² aku nyiapin koper, sewot lg
Gini amat ya perempuan mau di tinggal...
Stelah di ruang tamu, mbak rina memanggil ibunya, ibu pun keluar kmr beserta cucunya, ibu terlihat membawa dua tas jinjing.
Ir: berikan ke ibumu, salam ya dr ibu
S: ibu pake repot² begini, aku trimakasih banyak di tampung disini, gabisa bawa jg ini.
Ir: gpp hanya oleh²,
Mbak rina berdiri dg anaknya
S: mbak bole minta antar sopir ke terminal?
Ir: bawa mobil aj, tp nyetir sndiri ya, disini masi butuh sopir soalnya
S: gpp bu?
Ir: bebas nak, ambil aj kuncinya
Mbak rina mengambilkan kunci toyota suv putih, kuucapkan Terima kasih ke ibu, ku masukka barang ke bagasi, ibu membantuku menata barang dan sedikit berbisik
Ir: ibu ingin km jd mantu ibu nak, tp ibu tak memaksa, jalanmu masi panjang, aku pun terdiam.
Aku sudah siap memasuki mobil, kucium tangan ibu, tanganku di cium mbak rina dan anaknya, aku sudah masuk mobil
R: atiati pa
Ir: atiati nak
Anak mbak rina hanya melambaikan tangan, di posisi ini aku merasakan sbg seorg suami.
Dan aku benar² di perlakukan sperti raja dan lelaki dewasa. Aneh jg rasanya.
Aku pun ngebut smenjak keluar kompleks, berharap sebelum sholat jumat sudah sampai dirumah.
Nampaknya jalanan jumat ini amat ramai dan macet, agak jenuh jg di jln macet, kubuka jendela dan kunyalakan rokokku agar tidak mengantuk, kulihat jam tangan sudah stengah 11, nampaknya tak bisa sholat jumat diruma, belok ke masjid bisa saja tp aku lg di daerah jauh dr masjid, biarlah g sholat jumat dlu pikirku.
Dan setelah 3 jam lebih aku udah masuk kotaku, ku kurangi kecepatan mobil, kulihat jam tangan jam 12 lbh.
Kunyalakan sein, aku belok dan masuk ke pekarangan rumah, nampak ada 4 motor, kunyalakan klakson, ku matikan mesin mobil, aku pun turun, belum sempat menutup pintu, adikku keluar rumah dan berlari memelukku, nampak masi menggunakan seragam pramuka nya. Aku pun membalas pelukan itu, bpk ibu ku pun ikut keluar rumah, kucium tangannya berdua, adikku membantu menurunkan barang, memasuki rumah kulihat ada 3 cewek dan 2 cowok ber seragam pramuka jg, teman adikku skolah, mereka semua mencium tanganku, ku tanya spontan udh pada makan siang? Mereke serentakenjawab belum, adikku menambahi, ibu g masak.
Ku berikan 3 lembar uang merah, ku suruh dua cowok itu beli makan siang utk seisi rumah.
Aku pun ngobrol santai diruang tengah dg Bpk ibu, adikku di dpn dg teman²nya.
Obrolan g aku sampaikan disini ya, hanya tnya kabar, kondisi, ekonomi, hutang keluarga.
Ternyata uang yg ku berikan ke ortuku dlu di pakai utk bayar hutang, ku tanyakan jg utk sehari hari gmn, ibuku menjawab, ya ada aj, yg pntg bayar hutang dan skola adik.
Ku keluarkan uang merah td, baru tau trnyata ada 10jt tiap bendelnya, ku berikan ke ortuku semua, ku ambil sekitar 3jt an kalo g salah waktu itu.
Ibuku bertanya aku sbenarnya kerja ap, ku ceritakan pekerjaanju jd sopir, tp ortuku g percaya krn belum 2 bln pulg udh ngasi uang nominal diatas 10jt.
Kusanpaikan nanti malam saja ceritanya, yg penting pakai dlu uang itu.
Aku masuk ke kmr ku, sudah tampak rapi sekali, masi ingat ketika aku brgkt awal ke tempat mas Hendra hendak ke villa kamarku berantakan, memang aku tipe org tak pernah merapikan kmr.
Yg ku cari di kmr ini nomer 1 adalah headset yg udh jelek, tp masi enak suaranya.
Singkat cerita udh sore hr, kami kumpul diruang tengah, ibu blg padaku, beberapa tetangga bertanya siapa yg dtg kok ada mobil.
Keluargaku dikenal sbg org susah di lingkungan ini, bnyk yg gatau jg tanah sbelah itu milik bapakku.
Ku buka cerita soal hubunganku dg mbak rina, kenal dr mas Hendra rekan main musik blablabla, aku di percaya pegang perusahaan, mbak rina suka aku, aku di minta menikahinya krn usia beda jauh dan sudah memiliki anak, ortuku sprti kurg suka jika aku menikahi mbak rina tp krn aset banyak yg di berikan ke aku ortuku pun nampak memasrahkan keputusan di aku sendiri, soal menikahi mbak rina iseng saja kusampaikan krn ingin tau respon ortuku krn aku teringat omongan ibu mbak rina di bagasi mobil td. Dan oleh² itu di berikan oleh ibu mbak rina sendiri, ibuku pun agak kaget.
Adikku pun hanya ikut menyimak ceritaku.
Kusampaikan jg niatku utk bangun rumah ini dan tanah sebelah itu jd tempat kos
Ortuku serentak bertanya uangnya ada?
Kujawab "tinggal minta mbak rina ahahaha"
Malamnya aku menemui teman²ku, mereka menanyakan kabar, hanya kusampaikan kerja di luar kota.
Ku traktir mreka semua makan dan ngopi, senang rasanya, udh lama sekali g ikut nongkrong gini.
Sabtu pagi, aku pergi ke pabrik dan mengurus pengunduran diri, supervisor ku memanggilku ke ruangan, di marai lah krn menggantungkan antara keluar dan tidak, terlalu lama memutuskan, akhirnya mengganggu produksi. Ku Terima kemarahan itu, krn memang kesalahanku.
Dan aku menerima satu amplop dr HRD yg berisi surat keterangan aku berhenti kerja, aku meminta maaf ke supervisor ku, beliau pun mengiyakan dan mengucapkan "semoga sukses di tempat lain ya", ya pak, jwb ku singkat.
Hr itu hr sabtu, kayaknya ngajak jln² keluarga enak nih.
Sabtu sore kuajak keluargaku ke mall tempat kota mbak mila, ku belanjakan keperluan rumah, baju, kuajak makan juga, ku bebaskan adikku utk bebas memilih apa mau dia, biasanya ku batasi krn gajiku sedikit, kali ini dia terlhat bahagia.
Cuma 1 yg blm bisa ku turuti, adikku ingin nonton bioskop, tp bagaiman dg Bpk ibu? Kusampaikan besok aj atau lain waktu.
Malam itu kami semua gembira, udh lumayan lama aku tak merasakan kehangatan keluarga sperti ini.
Stengah 11 malam kita sampai diruma, ketika mau masuk rumah slh satu temanku menelpon ngajak nongkrong, aku ijin ke ortuku dan berangkat, kali ini naik mobil krn motor udh masuk rumahh dr sore.
Wah ini nanti bakal di pake bahan sm teman² kalo bw mobil, benar saja ketika sampai mreka smua ramai menyoraki, aku sampaikan kalo itu mobil bosku.
Hr minggu siang saat santai semua di dpn, aku buka obrolan soal bangun rumah, Bpk ku antusias dan menghitung kisaran jika rumah di bangun total, bapakku spertinya tiba² melemas g se antusias awal.
Ku tanyakan knp pak, jwb nya hanya"habis banyak sekali ini nanti, bisa² lebih dr 600,,kujawab tertawa, bangun yg bagus sekalian pak, yg total, biayanya aku yg tanggung, Bpk ibu terlihat ragu.
Setelah itu semua sore hr stelah mandi aku menelpon mas Hendra, mreka lg diruma, kusampaikan ingin kesana, mas Hendra terdengar antusias sekali.
Pas jm 5 sore aku berangkat ke kota mas Hendra, tk lupa membawa buah tangan, agak sepi krn hr libur, tak sampai sejam aku udh sampai di dpn pagar rumah itu, ku bunyikan klakson dan turun dr mobil.
Mbak mila keluar dg tergopoh gopoh ketika tau aku yg bertamu, pagar di bukanya, kucium tangannya, kupeluk wanita yg mengambil perjakaku itu, ku tanyakan kabarnya, nampak baik² saja.
M: kok g tlp dlu kalo kesini
S: udh tlp mas Hendra td
H; tuh kan masmu itu g bilang
Ku masukkan mobil, dan mbak mila kembali menutup pagar.
Ada apa di rumah mas Hendra?
Nantikan kelanjutan di update selanjutnya....
Mungkin ada yg bertanya gimana dg kerjaan sambian ku bermusik, aku udh memutuskan berhenti jg dg teman² musikku, krn udh jrg ada waktu kembali ke kotaku meskipun dekat.
Continue.....
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
