Update 44
Kehidupan rumah tangga berkedok driver pribadi tetap berjalan seperti biasa.
Kehidupanku dg rina tetap normal, sex, mengantar ke perusahaan, ke bank, anak skola, kmn pun rina mau, candaan, kekonyolan, sharing, jalan² dg anak, semuanya masi berjalan normal.
Aku beralasan kpd ana mendapat fasilitas kamar pribadi di dekat garasi, sehingga dia tidak curiga aku jrg pulang.
Suatu pagi bangun tidur aku meminta rina membuatkan nasgor utk sarapan ku, rina menyanggupi kemudian aku pergi mandi.
Kemudian stelah aku mandi aku keluar kamar, tampak sepi. Aku ke dapur hanya ada rina seorang menghadap penggorengan dg isinya. Daster rina pagi itu sangat mengundang birahi, daster yg di belinya di bali berwarna hijau tosca, panjang setengah paha dan terdapat belahan di kanan kirinya, daster itu tercetak garis cd, rambut rina di kuncir keatas.
Kupeluk dr belakang dan ku tempelkan penisku di pantatnya, tanganku di perut rina, dan kucium temgkuk rina.
Rina menepis tanganku dan menggeliat menghindar atas tindakanku.
R: sana pa, tunggu di meja
S: bentar, masi pengen gini, aku ttp menciumi tengkuk rina dan sesekali meremas payudara yg tk ber bh.
Rina memang jrg menggunakan bh semenjak sudah tak menyusui lg.
R: bau loh aku blm mandi
S: sedep, jd nafsu aku
R: ini apa udh berdiri ahahaha
Rina menggoyang pantatnya membuatku tegang maksimal.
Tiba² ibu dtg
Ir: mbak kmn rin? Ibu terkejut menemukan aku dan rina di dapur
Ir: eeehhh pagi² udh gituan, g km kasi smalem nak?
Aku yg malu lsg melepaskan rina
R: udh, dia aj yg gt terus buk
Rina tertawa puas
R: udh tunggu meja aj pa
Ibu membantu rina di dapur aku ke meja makan sambil bermain HP.
Pikirku pagi ini ngopi bakal kurg nikmat krn kepotong nganter kakak skola.
Untungnya stelah sarapan rina keluar memanggil driver keluarga utk mengantar kakak skola, rina sudah sangat faham sekali dg kondisiku dan kebiasaanku.
Saat ngopi di blkg
R: pa, kluarga besarnya ibu ngadain gathering, km ikut jg yaa
S: kpn?
R: weekend ini nanti
S: ehehehe bukan gamau, aku blm ketemu sm ana, udh hampir 3 minggu ini nanti
R: yauda besok aj temuin ana, biar weekend kita bs ikut sama².
R: sama bawain uang katanya km mau pinjem pa
Rina menyiapkan uang dr brankas nya.
Aku sudah janjian dg ana agar hr kamis dia kerja g bw motor sehingga pulang kerja bisa aku jemput dan lsg jalan.
Rina mengizinkanku utk membawa crv atau mobil terbarunya, tp aku menolak, ttp aku bawa sedan hitam seperti biasa. Dan rina berpesan "belikan dia sesuatu"
Setelah menjemput ana kami berdua lsg mencari tempat makan, jalanan yg sangat macet sehingga mobil berjalan merambat, mending bawa motor pikirku.
Singkat cerita pas magrib kami sampai di tempat makan dekat rumah ana, ana tak mau utk jln² krn esoknya masi kerja.
A: Terima kasih ya udh nyempetin bertemu dan jemput aku.
Kami Makan bersama, setelah habis aku menyalakan ududku, ana sudah mengetahui dan menerima kebiasaan merokok ku, dan dia tak keberatan, hanya sesekali di ingatkan agar tak banyak².
Aku pun kerumah ana, jd malam itu kami hanya mengobrol santai dirumah ana.
Ana sempat menanyakan persiapan acara nikahan dirumahku.
Serta ada hal penting yg di tanyakan oleh ana kepadaku.
A: setelah menikah apa aku masi bole kerja?
A: setelah menikah kita tinggal dmn?
S: kerja utk apa? Km udh tanggung jwb ku
S: terserah enaknya dimana
A: aku masi ingin membahagiakan ortuku, aku blm bisa memberi banyak, jd aku kerja utk bantu ortuku jg
S: silahkan, aku g melarang, cm kalo udh hamil dan punya anak jgn di paksakan utk kerja lg, aku masi mampu biayai km dan ortumu
A: yakin?
S: yakin sekali.
Kami membahas hal itu dan ana bercerita banyak soal keluarganya sehingga lupa pembahasan tempat tinggal.
Sebelum berpamitan aku permisi utk ke mobil mengambil uang 50 yg telah di persiapkan rina, ku berikan ke ana utk membantu biaya pernikahan.
A: aku bingung utk balasnya ini, gabisa balikin
S: berikan ke ortumu aj
Ana mengucapakan Terima kasih berkali kali dan memelukku di sofa.
Ana memanggil Bpk ibunya yg bersantai di ruang tengah, dan menunjukan uang pemberian itu.
Bpk ibunya terkaget.
Aku hanya berkata utk membantu biaya pernikahan kami. Bapak ibu ana pun turut Terima kasih dan berdoa supaya di beri kelancaran.
Akhirnya kami berempat ngobrol hangat di ruang tamu.
Ibu ana jg menyentil soal tempat tinggal setelah menikah.
Rina tk menghubungiku sm skali, entah memberiku kesempatan dg ana atau dia asyik sndiri.
Singkat cerita jam 10 malam aku udh kembali di rumah rina, kudapati rina tiduran di sofa ruang tengah sambil menonton ftv.
S: blm tidur ma?
R: eh udh pulg pa
Aku ke kmr dan rina membuntuti ku
R: gmn td?
S: apanya?
R: ketemu calon istri, jln² kmn?
S: g kmn², dirumahnya aja
R: iiiihh pelit amat jd cowok g diajak jln
S: org dianya gamau krn besok masi kerja
S: bikin kopi dong
R: loh blm ngopi?
Aku hanya menggeleng dan rina pergi ke dapur.
Saat ngopi santai hanya berdua dg rina, semua penghuni rumah sudah tak terlihat, spertinya sudah pd tidur, hanya penjaga rumah di dpn td yg terlihat.
Rina malam itu mengenakan daster rumahan dg tali di pundaknya.
Teman rina tak ada yg pernah melihat rina berpenampilan sperti itu, hanya yg akrab saja yg pernah melihatnya, beruntung bagi penjaga rumah dan driver keluarga yg perna melihat kemulusan sebatas pundak dan paha rina, krn rina hanya dirumah berpenampilan sperti ini.
R: acara keluarga besok mau pake driver atau nyetir sendiri pa?
S: keluarga yg lain gmn?
R: blm tau sih, tp kok kayaknya lbh enak km yg nyetir yaa
S: aku yg nyetir atau driver jg boleh aj, g sampai keluar provinsi aj kok
S: emg acaranya apa aj?
R: paling cm kumpul² dan makan²
S: aku malu, banyak yg blm aku kenal
R: udh gpp santai aj
Aku mematikan rokok ku yg tinggal sdikit, rina berdiri dan pindah ke pangkuanku, duduk di paha kiriku, tangan kiriku merangkul pinggangnya.
Rina melingkarkan tangannya di leherku,
R; gmn ketemu calon istri td?
S: g gmn², biasa aj
R: udh pernah di cicipi blm?
S: ahahaha blm lah
R: ah masa? Rina menyolek daguku, spertinya menggodaku
S: iya bener
R: malam jumat nih pa
S: trs knp?
Rina mencubit perut ku dg tersenyum kemudian mencium bibirku dan melumat nya.
R: g pengen kah pa? Senyum genitnya memandangku sambil daster nya di singkap hingga nampak cd nya terlihat.
Kuremas payudaranya dg tangan kananku, rina mendesis sambil kita berciuman kembali.
Bermesraan dg obrolan yg membuat gairah kami naik di tengah diinginnya malam.
S: eh robi gmn? G hubungin km?
R: chat trs dia, cm aku baca doang
R: g penting
S: apa chatnya?
R: ya gitu, minta maaf berkali kali, membujuk dg mengajak partner perusahaan sistem tanam modal, masi ngajak bertemu sih, tlp jg berkali kali tp aku matiin terus
S: org niat baik jgn di diamkan, respon dia, yg udh berlalu biarlah berlalu.
R: iya tp aku masi g trima dan..... Iiiihhhh rasanya kalo inget kejadian itu pengen nangis
Aku hanya memeluknya.
Kami berlanjut ciuman dan saling cumbu dengan panasnya.
Kuremas remas bergantian payudara rina bergantian, rina jg meremas penisku dr luar celana.
R: uuuhh udh tegang aj nih, sambil memandangku dg menggigit bibir bawahnya
S: mau?
Rina tersenyum dan mengangguk
Aku melepas kancing celana, rina pun bangkit stelah kancing terlepas rina menurunkan resleting ku dan membuka cd, penisku terlihat tegang sekali, ku pelorotkan sedikit hingga stengah paha, rina langsung menggenggamnya, kemudian di hirup aroma penisku dg hidungnya.
R: ehh beneran ya blm di pake calon istrimu
Sialan, rina menghirup ternyata hanya utk memastikan apakah ada sisa² aroma cairan kelamin ana atau spermaku.
S: lha aku kn emg bilang g ngapa²in
Rina mengecup ujung penisku dg tangannya menggenggam batang penisku.
Kemudian perlahan penisku amblas di dlm bibir rina, rina menyelomoti ujung hingga pangkal penisku, beberapa kali rina tersedak krn ujung penisku masuk hingga tenggorokannya.
Perlahan liur kental rina membasahi penisku hingga meleleh ke telurku.
Takut ketahuan atau di lihat oleh penghuni rumah, meskipun terlihat sepi, tp terkadang art, driver atau penjaga rumah kdg ke dapur utk mengambil makanan atau minuman, krn di dapur terdapat kaca jendela besar yg bisa lsg melihat ke arah kolam dan blkg rumah. Tp nafsu mengalahkan segalanya.
Sslllluuuuuurrrrrpppp
Ssllluuuuuurrrrrrrppp
Beberapa kali rina menghisap dalam² hingga terasa ngilu sekali.
Tak lama kemudian rina mengocok dg bibirnya, penisku keluar masuk di bibir rina, aku hanya memegang rambut rina ke blkg, krn rambutnya di urai saat itu.
Baru saja merasakan enak oleh kuluman rina, hpku berdering, nama ana muncul pd layar hpku.
S: stop dlu aku mau angkat tlp
Rina hanya melirik ke atas ke arah wajahku dg penis masi di bibirnya.
Ana menyampaikan banyak Terima kasih dan menanyakan kpn bertemu lg.
Di tengah obrolan ku dg ana rina mengocok penisku dg bibir dan tangannya. Clek clek clek, suara itu takut terdengar oleh ana, kutahan kepala rina agar berhenti, tp rina ttp memaksa melanjutkannya.
Akhirnya ku sudahi tlp ku.
Rina tetap melanjutkan aksinya.
Tk lama kemudian, rina melepas bibirnya, tp tangannya tetap mengocok penisku, tangan yg licin oleh liurnya membuat sensasi pd penisku, rina bangkit dan menciumku dg ganasnya.
Aku tk merasa jijik sedikit pun meskipun bibir rina bekas penisku, bibir rina terasa basah sekali oleh liurnya.
Rina mencium bibir dan leherku, tanganku aktif meremas payudara besar rina.
Spertinya aku tk akan bertahan lama dg kocokan rina dg tangan lembutnya
S: aku mau keluar ma
Rina dg cepat jongkok di dpn ku lg, kini ujung penisku di masukan ke bibirnya dan tangannya tetap mengocok penisku, dan akhirnya
Crot crot crot crot,
Aaaaaakkhhhhhhh
rina hanya diam, tangannya jg meremas dg kencang penisku, spermaku muncrat di dlm bibir rina.
Stelah semprotan spermaku slesai, rina menelan smua spermaku yg ada di bibirnya,
Gleeekk
Kemudian rina menghisap dan menjilat penisku.
Rina tersenyum memandangku dr bawah
R: enak pa?
S: makasi sayang, aku tersenyum padanya
R: mau lanjut di kmr?
S: iya dong, masa cm kluar dg kocokan, aku pengen di goyang
Tak sadar ada tlp masuk lg di hpku, dan kemudian mati, kulihat 4 panggilan tak terjawab dr temanku yg meminta modal warung.
S; km tunggu kmr ma, aku mau tlp bntr, spertinya penting sampai 4 missed call
R: jgn lama², rina mengecup pipiku
Kurapikan celanaku, dan ku tlp balik temanku.
1 temanku ini memberi kabar bahwa 3 temanku yg lain menghilang sudah hmpir seminggu, dan selama itu jg warung g buka krn modal buat belanja di bawa ketiga temanku yg akrab denganku.
Jd awal ada 3 teman yg meminta modal, trs di tambah 1 org buat membantu yg aku g seberapa akrab, nah yg tlp ini yg g akrab dg ku.
Mendapat kabar itu aku nggak panik, hanya saja berfikir mreka kmn, krn jika liburan pasti mreka bareng² berempat.
Aku hanya bertanya maunya bagaimana utk sementara ini, apakah mau ttp di buka dan aku memberi modal tambahan, dan dia menyampaikan jika tak mampu sendirian jaga warung.
Akhirnya aku suruh istirahat dan tutup smentara.
Dia jg menyebutkan nominal uang yg di bawa memang tak besar, tp jika di pake belanja kebutuhan warung bisa lbh dr cukup.
Dan warung saat itu tak bisa buka lg, tak bisa di pakai belanja rokok, minuman sachet dan keperluan warung yg lain.
Jika mreka liburan atau mencari pekerjaan aku memaklumi, tp jika mereka benar² menghilang aku ikhlas saja, krn nominal uang hampir 10 aku bs dapatkan dg mudah dr rina, dan di tambah aku g berharap uang itu kembali, di awal aku berniat membantu mreka.
Hanya saja kasian 1 org yg di tinggal ini, dia membantu krn butuh pemasukan, tp akhirnya jd korban teman²ku sndiri. Tp aku respect sm dia, masi mau melaporkan kondisi warung yg di tinggal, gentle sekali.
Lumayan lama aku ber tlp, aku segera ke kmr utk menyusul rina. Sesampainya di kmr ternyata rina ketiduran dg HP di tangannya dan hanya mengenakan cd saja, spertinya ke capean.
Kasian, tk mau membangunkan, akhirnya ku tutupi selimut tubuh nya, dan aku pun iku tidur memeluknya.
Jumat stelah sarapan rina lg packing di kmr, mondar mandir kamar kakak, ibu dan kamar kami sndiri mempersiapkan baju ganti dan segala keperluan, terutama reno jr.
S: brgkt jm brp besok?
S: kok udh packing skrg
R: heh, nanti sore pa, bukan besok
S: katanya weekend
R: iya tp brgkat nya nanti sore jm 3
R: km perlu bawa apa aj ini?
S: atur aja lah, yg pasti aku perlu bekal tidur ahahaha
Aku terbiasa segala sesuatu keperluan ku disiapkan oleh rina dr hal sehari hari hingga luar kota, aku hanya ikut saja.
Dan untungnya selama ini yg di siapkan oleh rina selalu pas.
Setelah sholat ashar kami sudah siap di atas mobil terbaru rina, aku menyetir, rina di sebelahku beserta reno jr di pangkuan rina.
Ibu, kakak, dan slh satu art di bangku tengah.
Jok blkg utk tas ringan dan makanan ringan.
Kami pun berangkat.
Di perjalanan reno jr agak rewel krn kondisi jalanan yg sangat macet.
Hbs isya kami tiba di villa megah, tak tau milik siapa, terlihat beberapa mobil sudah terparkir di halaman villa itu, tak ada mobil murah kelihatannya.
Di teras dan ruang tamu sudah banyak orang, hanya beberapa yg ku kenal saat bertemu di acara syukuran dan yg pernah berkunjung ke rumah rina.
Kami di sambut dg hangat serta bahagia, spertinya keluarga ibu rina yg paling di tunggu.
Banyak koper dan tas bawaan keluarga lain krn memang blm pembagian kamar.
Rina terus mendampingiku krn dia faham kondisiku yg agak canggung.
Singkat cerita aku mendapat kamar berdua dg rina dan reno jr, ibu dg kakak, art dg art keluarga lain.
Keluarga besar rina ada ygsatu kota dg rina yg pernah membuat acara syukuran itu, ada jg yg dr ujung provinsi dan beberapa kota sekitar.
Acara malam itu hanya kumpul² ngobrol dan santai. Banyak jg yg kaget mendengar kisah hidup rina, krn setahu mereka suami rina bukan aku. Banyak yg bertanya pada rina, dan rina pun bercerita apa adanya, hanya saja sex sbelum menikah tentu tak di ceritakan. Beberapa dr mereka menyayangkan krn pernikahan kita sirih, dan menyuruh kita meresmikan, rina tak menyebutkan jika aku ada calon lain.
Ternyata villa itu yg pesan sepupu rina, rina hanya membayarnya, jd kluarga ibu kebagian villa, keluarga yg lain ada yg kebagian makan dan konsumsi, ada jg yg kebagian trainers, krn ada games di acara itu, ku ketahui itu semua stelah kita pulang.
Ku ketahui jg ibu rina masi ada turunan dr timur Tengah, pantas saja aku menebak sperti itu dr awal, tp tk berani bertanya.
Ada slh satu sepupu rina yg usianya tk jauh berbeda dr rina, dia jg memanggil rina kakak, sangat menarik perhatianku dr awal bertemu.
Wajah dan penampilan sangat mirip, putih bersih, postur jg tak beda jauh. Rina beberapa kali memergoki aku melihat sepupunya.
Hingga pagi malam hr, malam kedua di hr itu, hr sabtu malam minggu, acara hanya bakar² sperti bbq an atau semacamnya, udh agak malam, reno jr udh tidur dg art, hanya tinggal para orang tua serta kakek nenek.
Aku duduk berdua dg rina,
R: matanya biasa aja kalo lihat, kyk yg di depannya kalah bening aj
S: ehehehe apaan sih
R: km tuh pa ada istri masi aja liatin yg lain, dr awal dtg udh gt
S: ahahaha kn cm liat, g sampe nyenggol
R: awas aja kalo nyenggol, sambil menunjuka kepalan tangan
Aku hanya tertawa
R: suaminya galak itu
S: trs?
Di keluarga besar rina tak jauh beda dg keluarga rina sndiri, memang bukan keluarga fanatik, keluar rumah berhijab, tp ktika di dlm rumah atau kumpul kluarga sperti ini bnyk yg tk memakai hijab, ada jg yg hijab hanya di kalung kan dr kepala ke leher, tak di pakai semestinya.
Dan sepupu rina itu bernama zahra (nama sebenarnya) usia 41, memanggil rina kakak krn ortu zahra adik dr ibu rina.
Menurut cerita rina, suaminya galak sekali, sering mendapat kdrt, suaminya jg bukan dr org kaya sperti zahra. Sayang sekali istri sperti itu di perlakuka kdrt.
Jumat malam acara santai, sabtu pagi games antar keluarga, sabtu malam bbq an, minggu pagi acara santai kumpul².
Minggu sore kami semua keluarga besar bersiap berpisah utk kembali ke rumah masing².
Sesi foto sudah dr pertama datang sring sekali di lakukan, tp saat sebelum pulg kami semua foto bersama. Banyak jg foto ku berdua dg rina beserta anak²nya, rina jg tak malu mengumbar kemesraan di dpn keluarga lain.
Singkat cerita malan hr kami sudah tiba dirumah, kemudian semua istirahat, rina membereskan brg bawaan di bantu art.
Aku ngapain?
Ngopi + udud lah ahahaha
Tak berguna sekali dirumah ini.
Continue.......