Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

jarang gw komen grup ini, terakhir 8th yg lalu...
tp .............
ini cerita salah satu terbaik yg pernah gw baca,
emosi, terharu, konak, senang, marah campur aduk semua
sungguh cerita hidup yg luar biasa, 2 hari gw marathon baca cerita ini
gw salut dengan tokoh rina, speechless...
semoga dan harapan semua happy ending bro....
 
Cerbung yg menguras emosi saya sih. Jujur sebenernya anda orang yg egois ya kalo diliat dari bagaimana rina memperlakukan anda sementara anda seolah olah hanya fokus dan takut bagiamana dan siapa yg merawat anda dihari tua.
Cerita yg bagus mengalir seolah dibawa ikut didalam cerita
Tapi sejujurnya saya lebih suka part dengan mbak mila. Lebih milf aja
 
Update 50





Tak terasa sudah sampai di part 50.
Terima kasih utk para suhu semua, para pembaca, yg telah memberi support. Sehat selalu untuk kita semua 🙏
Gatau ini sampai part berapa, jika aku ceritakan sampai kehidupan sekarang mungkin sampai ratusan part.



Setelah di kamar hotel itu, aku mengajak beliau berdua makan siang di resto hotel itu. Tak terasa sudah hampir tengah hr.
Mas Hendra dan mbak mila sekalian berkemas krn mau check out sekalian.
Setelah check out kami makan bertiga dg lahap di resto itu, lumayan lama krn sekalian ngopi dan nongkrong.
Saat di resto itu mas Hendra jg berpesan kpd ku, masih mengizinkan aku tidur dg istrinya, hanya saja lbh ber hati² jika dirumah, di tambah aku sudah punya ana jg. Dan itu semua rahasia kita bertiga. Mbak mila hanya mendengarkan kami mengobrol.
Menjelang ashar kami berpisah, sperti biasa, salim pelukan dan ciuman ku dapat dr mbak mila.
Hampir jam 4 aku sudah tiba dirumah rina, dia sedang memandikan anaknya.


Rabu malam itu saat ngopi rina bercerita dia semakin gelisah dg robi krn masi tak ada kabar sm sekali, rina berencana mengajakku ke slh satu perusahaan robi utk mencarinya.
Tepat di hr jumat pagi aku mengantar rina ke perusahaan robi di daerah S**R ru***ut.
Kami di Terima di bagian HRD, kami di suruh utk menunggu krn robi biasanya dtg agak siang.
Agak lama menunggu hampir sejam, robi akhirnya tiba di perusahaan itu memasuki HRD utk menuju ruangannya, dia terkaget melihat rina dan aku berada di kantornya.
Rina menatap robi sinis.
Kemudian robi mempersilahkan kami masuk keruangannya. Sebelum kami duduk rina sudah lsg menyemprot robi tanpa bertele tele.
Robi terlihat gugup tapi mencoba utk menutupi nya dg senyuman.
Stelah kami semua duduk robi menceritakan ada kendala di perusahaannya, membuat dia sibuk dan jrg bisa merespon rina. Sempat terjadi adu mulut antara rina dan robi, cukup lama kami disana.
Rina memberi kesempatan robi, rina hanya meminta jgn berhenti memberi kabar itu saja.
Kemudian kami keluar dr ruangan robi dan perusahaan robi.
Seingatku hr itu aku nggak solat jumat, dan rina jg iseng sempat mengajak check in, tp aku menolak krn fasilitas di kmr sudah seperti hotel.
Siang itu kami makan soto ayam di daerah me** yg lumayan terkenal.
Tak ada yg spesial lg hr itu.

Sabtu siang aku berpamitan pd rina hendak pulang kerumah ana,
R: balik kesini kan?
S: ya biasanya gmn?
Sambil membereskan tas ku
R: awas kalo g balik
S: knp?
R: g tk kasi ini lg, memegang tanganku dan di tuntunkan ke vaginanya
Rina tersenyum.
Aku hanya tertawa
S: ahahaha biarin, masi ada ana sm mbak mila
Seketika raut muka rina cemberut
R: nyebelin banget sih jd orang
S: hahahaha
S: udh aku balik dlu, jaga anak², jgn di marahin mulu
Rina mencium tanganku.
Kami berpelukan dan berciuman sesaat.
Rina mengantarku sperti biasa, hingga di pintu mobil.

Sesampainya dirumah ana, aku di sambut sperti biasa, tak ada yg spesial. Makan bareng, tidur dg ana menyetubuhi nya dan memberinya nafkah materi. Hanya sperti itu yg aku bs ceritakan tentang ana saat ini.

Pernikahan ku dg ana sebenarnya di tentang keras oleh rina, sempat cekcok rame bgt, dan berkepanjangan. Pembahasan harta gono gini, anakku dg rina, anakku dg irma,dll. Hanya saja di story ini aku mempersingkat nya agar mudah mengambil garis cerita.

Rina perlahan mulai bs menerima kondisi ku menikah dg ana, sudah jrg cemburu, sudah jrg sekali marah, mungkin sudah bs menerima atau mengalah aku gatau. Yg pasti rina semakin tua pemikirannya semakin bijak, pengambilan keputusan tentang sesuatu jg tidak terkesan grusa grusu.

Senin aku sudah kembali kerumah rina, setiap senin aku kembali ke rumah rina makin siang aj tiap minggunya hingga tak bisa mengantar anak pertama rina ke sekolah.
R: makin siang aj nih kesininya, udh mulai nglupain aku ya?
Aku mendekat ke rina yg duduk di meja makan ku rengkuh ke palanya menempel di perutku dan ku cium ubun²nya, rina menarik tanganku utk salim seperti biasa. Aku pun duduk di sebelahnya.
R: udh sarapan dan ngopi?
S: sarapan udah, ngopi nya belum?
R: aku bikinin dlu yaa
Rina bangkit dan berjalan ke dapur, pantat rina dr blkg tampak menggoda dg balutan daster kuning kesayangannya, tak terasa penisku menegang.
Tak lama rina kembali ke meja membawa secangkir kopi milikku.
S: reno jr kmn kok g kliatan?
R: tidur di kmr ibu, bangun sbelum shubuh td, hbs mandi rewel trs tidur.
S: kmn kita hr ini?
R: oia aku ada perlu ke semarang sebenarnya, g penting sih, cm pengen ketemu temen² skolah dlu, mau nganter?
S: harus banget ke sana?
R: nggak sih, cm mumpung temenku yg di jakarta jg pas lg di semarang
S: kpn?
R: lusa, jd aku rencana brgkt besok
R: kalo km gamau nganter aku bole ksana sndiri g?
S: aku temenin aja gpp
R: yauda nanti malam aku packing in skalian

Selasa pagi menjelang siang koper dan tas sudah siap di ruang tamu. Aku mengenakan celana pendek, rina jg berpakaian santai leging hitam dg kemeja bergaris kecil putih dan biru muda tanpa hijab.
Kami berpamitan pd ibu dan reno jr, kakak sudah di kasi tau jika kami akan ke luar kota, jd udh di tambah uang jajannya.
Kami menggunakan suv terbaru rina.
Jalanan agak macet di tol kota rina, krn truck kontainer dan truck besar lainnya sudah pd kluar dr kandangnya.
Aku menyetir santai, tak ngebut krn kita tdk terburu buru.
Di jln kami banyak mengobrol dan banyak bercanda.
Singkat cerita menjelang magrib kami sudah tiba di surabaya, di sambut dg kemacetan kota itu.
Kami memilih istirahat di sebuah warung kecil utk melemaskan kakiku dan sejenak menghisap ududku.
Di warung rina terlihat sibuk dg hpnya.
Saat rina duduk terlihat bh nya ngecap sekali untung saja warnanya terang jd g seberapa terlihat warnanya krn kemeja jg berwarna terang. Tp bagian bawah kemejanya tak mampu menutupi seluruh pantatnya, jd ketika duduk setengah pantat rina ter ekspos, jiplakan cd rina terlihat jelas dg warna terang.
Ku biarkan saja.
Hr semakin malam.
S: tidur dmn kita?
R: di hotel, aku udh booking dr kmrn
S: knp g lsg ke hotel aj td? Kn bs istirahat dan mandi
R: macet, kasian km pa
S: yauda yuk skrg aj, gerah
Kami menuju hotel yg di maksud rina.
Hotel bintang 5 di pusat kota dekat dg icon legendaris kota itu.
Kamar luas jg terdapat semacam ruang tamunya.
Aku lekas menuju kmr mandi krn sudah tak tahan dg gerahnya badanku.
Sekeluarnya dr kmr mandi hanya mengenakan cd, rina sudah menyiapkan baju ganti untukku.
Rina hanya melepas legingnya, kini hanya ber cd dg kemeja yg dia gunakan td.
S: sana mandi, trs kita cr makan, udh lapar aku.
Setelah rina mandi, kini dia memakai rok hitam pendek diatas lutut ber model rumbai di bawahnya dg kemeja kremnya, tp kancing paling atas kemeja itu tak di kancing kan. Jika di luar kota rina jrg sekali memakai hijabnya kecuali urusan pekerjaan.
Kami keluar kamar dan rina menggandeng lenganku.
R: temenku udh check in jg brusan pa
S: disini jg?
Kami memilih makan malam di resto hotel itu.
Saat makan malam bru stengahnya di depan resto ada seorang perempuan melihat ke arah kami, g cantik tp bersih dan rapi, cara berpakaiannya jg lumayan, rina tak melihatnya.
Ternyata wanita itu adalah teman rina yg berasal dr kota itu.
Kami berdiri dan bersalaman, rina berpelukan dan cipika cipiki khas perempuan. Rina jg memperkenalkan ku sbg suaminya, wanita itu jg ber cipika cipiki kepadaku, rina yg melihat itu tak mempermasalahkan. Wanita itu bernama risma.
Wanita seusia rina memakai jeans dan kemeja kotak² merah dg hijab pink, terdapat tas kecil pd punggungnya. Tak cantik, tp menarik, tubuhnya lbh kecil dr rina, jg lebih pendek dr rina. Tp tonjolan pd dadanya lumayan gede.
2 wanita itu mengobrol dg heboh, terlihat sekali jika mereka bahagia dg pertemuan itu.
Setelah selesai makan, rina memesankan aku kopi, dan aku keluar utk merokok di balkon resto itu.
Saat ngopi di balkon terlihat wanita dg rok pendek jeans dg blouse putih dg manik² di bagian dpn blouse itu, tak cantik bahkan paling jelek di banding rina dan temannya dr kota itu, hanya saja penampilan modis sekali. wanita itu jg nimbrung kpd rina dan temannya td, aku berfikir mgkn itu temannya yg dr jakarta.
Lumayan lama kemudian rina mendekat dan memanggilku utk ikut gabung di dlm.
Aku di kenalkan dg blouse putih ituu, bernama fani.
Terlihat sekali fani org kaya, segala yg menempel di tubuhnya sampai HP yg di pegangnya semuanya ber merk brand terkenal.
Berkenalan dg fani jg sama berkenalan dg risma, kami ber cipika cipiki.
Laki² sendirian di antara 3 wanita membuatku agak jenuh krn tk bisa mengikuti obrolannya.
Aku memilih utk pamit lbh dulu ke kamar, dan rina sempat menahanku, aku beralasan capek nyetir, akhirnya rina mengizinkan.
Saat di kmr sendirian pikiran ku terlintas tentang anakku yg di rawat oleh jo, bagaimana perkembangan nya, bagaikan pertumbuhan dan kesehatannya. Sempat ingin menengok nya krn rumah jo hanya berjarak sekitar 15km dr hotel itu, tp aku tak mau merusak mood rina yg lg happy dg teman²nya.
Aku pun ketiduran dg HP di samping kepalaku, lumayan lama aku tertidur.
Aku terbangun sekitar setengah 2 pagi, tp rina belum berada di kmr, aku cr di ruang tamu kmr itu jg tak ada.
Kubuka chat rina, ternyata dia meninggalkan pesan posisinya lg di kamar fani.
Aku hanya bertanya, knp g balik udh dini hr gni?
Tak ada balasan.
Aku pun melanjutkan tidurku.
Hingga pagi hr rina membangunkanku, rina terlihat sudah mandi.
Membangunkanku, hanya dg rok yg dia gunakan semalam dg hanya ber bh merah tua.
Setelah aku mandi kami menuju resto utk menikmati fasilitas breakfast hotel itu. Tak ada obrolan saat sarapan.
Saat ngopi, rina duduk di dpn ku dg membawa secangkir teh hangat.
S: dr mana semalam
R: ehehehe dr kamar fani, maaf pa, sambil memegang tanganku
S: ngapain aj? Trs balik jm brp kok jm sgitu blm balik
R: maaf pa, aku balik td pagi, trs mandi trs bangunin km itu.
S: ngapain aj?
R: maaf dong pa, g ngapa²in, cm ngobrol ngrumpi aja, udh lama sekali kita g ketemu, terakhir ketemu saat kami lulus kuliah aj.
Rina bercerita tentang aktifitasnya dr resto, jln kaki sekitar depan hotel hingga di kmr fani. Mereka meminum sebotol bertiga bir cina label putih, risma menginap di kmr fani, makanya rina jg ikut di kmr itu jg.
S: trs hr ini kita kmn?
R: fani ngajak jln² sih nanti siang, mau ikt?
S: trs aku kalo g ikut ngapain dong di hotel sndirian?
R: ehehehe kalo ikut ayok, cm takut km bosen jln sm 3 perempuan.
R: ikut ayok g ikut ya gpp
S: aku nengok anakku aj gpp?
Seketika wajah rina berubah, terdiam agak lama
R: nengoknya sebelum kita balik aja, aku temenin, jgn sndirian
R: jd kalo km g ikut km main aj atau nongkrong dmn gt, mobil g aku bawa deh.
S: yauda
Setengah 10 kami kembali ke kmr, TV menyala tak ada yg menghiraukan, kami sibuk dg HP kami sendiri.
Aku hanya bertelanjang dada dan rina hanya mengenakan bh dg roknya.
Pintu kamar ada yg mengetuk, rina dg cepat bangkit membuka, knp dia tak memakai bajunya dlu?
Rupanya fani yg dtg, hanya memakai rok dan kaos putih.
F: lu ngapain rin toples gitu?
R: ahahaa hbs rebahan aja
Mreka sambil berjalan memasuki kmr menuju ruang tamu, fani sempat melihatku dan tersenyum
F: mas main yaa
S: yaaa
Aku hanya menjawab singkat.
Rina ke kasur mengambil baju kremnya.
Kemudian 2 wanita td ngrumpi di ruang tamu, terdengar cekikikan.
Aku pun kembali ketiduran.
Gak tau knp jika suasana kmr nyaman, AC yg di stel g terlalu dingin membuatku bermalasan dan gampang tertidur.
Gak tau jm brp rina membangunkanku utk berpamitan
S; naik apa?
R: pake mobil risma, itu udh di jemput di bawah
S: pulg jm brp?
R: ehehehe gatau pa, malam gpp ya?
R: sesekali mumpung ada momen gini
S: yauda
Aku mengantarnya keruang tamu rina mencium tanganku, aku lupa jika masi ada fani disana, fani sempat melihatku agak lama krn bertelanjang dada.
Mreka berdua pun pergi.
Aku kembali ke kasur, ku buka HP ternyata sudah jam 1 siang.
Ku hubungi jo, ku kabarkan aku di kotanya, aku berniat mampir ke rumahnya utk menengok anakku, tp gatau lusa atau lusanya lg, jo pun menyambut bahagia. Pasti dia berfikir akan ku tinggalkan uang utk anakku.

Perutku terasa lapar lg, aku memakai kaos oblong ku, ku kantongi HP dan rokok ku, aku menuju resto utk makan siang, krn benar² malas sekali utk keluar saat itu.
Saat berjalan di lorong hotel, di samping lift terdapat sofa leter L dg mejanya, di sana ada wanita cantik tak berhijab dg seorang pria, di meja itu terdapat banyak kertas dan map semacam berkas², wanita itu jg sempat melihatku.
Setibanya di resto aku memesan makan siang agak berat dan kopi, saat pertengahan makan wanita yg td ku lihat jg memasuki resto, dia kembali melihatku tp kali ini dg senyum manisnya, dg leging hitam dan kemeja panjang setengah paha berwarna pink. Ku taksir usianya di bawah rina.
Kaget sekali ketika dia tiba² menuju meja ku dan berucap "boleh gabung disini?" Aku mengiyakan dg terbata. Kemudian dia memanggil petugas resto utk memesan.
Dia hanya memesan es semacam temannya cappucino, apa lah itu namanya.
Sendirian aja mas?
Dia membuka obrolan
S: iya, istri keluar dg temannya
Aku temenin yaa
S: iya boleh mbak silahkan
Kami pun berkenalan, wanita itu bernama anis (nama asli)
Dia tak mau menyebutkan umurnya, tp dia ngaku udh kepala 3 dan punya 2 anak.
Dia jg bercerita dg teman prianya td urusan bisnis.
Aku jg bertanya knp tb² memilih duduk di meja ku, dia mengaku iseng aja.
Aku pun tertawa mendengar jawaban itu.
Anis pun ikut tertawa jg.
Aku sesaat terpaku melihat wajah anis dg balutan make up nya.
Kami merasa klop ketika ngobrol, tp di sisi lain aku merasa takut jika rina memergoki. Tp lumayan lah dpt temen ngobrol.
S; aku kira mbak menginap disini jg
Ai: nggak, aku org sini asli
S: bisnis apa td mbak?
Ai: semacam supplier
S: milik mbak sendiri?
Ai: bukan, milik orang lain, aku cm sbg karyawan biasa
S: ini g balik ke kantor?
Ai: kalo udh tugas keluar gni free mas
Ai: bole numpang ke kamarnya mas?
S: ehh oh iya bisa,
Tak tau mengapa aku lsg mengiyakan tanpa berpikir jika rina memergokinya.
Kami berjalan berdampingan, saat di jln pikiranku kacau kmn², takut rina curiga atau rina memergoki aku memasukan wanita lain. Tp anehnya tanpa canggung sdikit pun dg anis, semua mengalir begitu saja.
Aku berharap rina tak mengetahui aku memasukan wanita lain. Ini di luar rencana dan jg di luar dugaanku, mengalir begitu saja.
Sesampainya di kmr anis pun lsg berlari ke arah kmr mandi. Aku duduk di ruang tamu, menyalakan rokok dan mencoba menghubungi rina utk menanyakan dia jd pulang kpn.
Rina mengatakan pulang agak malam, krn lg di jln mau mengunjungi temannya yg berada sedikit keluar kota itu. Aku merasa agak tenang.
Saat termenung di sofa, rina tiba² duduk di sampingku, ada jarak cukup utk satu org lg diantara kita, kami sama² duduk di ujung sofa beda sisi.
Anis bermain hpnya tanpa menegurku.
Sesaat kemudian.
Ai: disini sejak kpn dan kpn checkout mas?
S: dr kmrn, gatau balik kpn, tergantung istri sih
Ai: emg ada acara apa?
S: katanya cm temu kangen aja dg temannya.
Percakapan itu mengalir, anis jg mengatakan jika dia istri kedua dr lelaki di luar kota itu, dia bertemu suaminya hanya sebulan sekali.
Anis jg bercerita menyenggol soal seks yg jrg dia dapat. Sempat takut jg obrolan ini berakhir di kasur.
Duduk kami semakin dekat krn kami ngobrol dan bercanda kdg dg pukulan atau senggolan siku.
Mata kami bertemu, kami semakin mendekat dan bibir kami bertemu, cukup
Sebuah kecupan hangat.
Kuulangi ciuman itu, ciuman ringan tp membangkitkan gairah. Tangan kiri anis memeluk leherku, aku memeluk pinggangnya dg tangan kiri.
Ciuman perlahan menjadi panas, ku beranikan utk meremas payudaranya, anis membusungkan dadanya ketika ku sentuh payudaranya. Lumayan besar dan kencang.
Nafas anis menggebu, penisku seketika menegang.
Kami saling cium dan saling peluk.
Lumayan lama kami bercumbu. Tiba² aku teringat rina dan aku melepaskan ciuman ku pd anis.
S: maaf mbak
Anis tertunduk merapikan hijabnya.
Ai: maaf mas terbawa suasana.
Kami saling terdiam, hening beberapa saat.
Kemudian
Ai; mas aku pamit ya, terimakasih perkenalannya
S: eh iya mbak
Aku dan anis bangkit, ku antar ke depan pintu, tp anis berhenti dan berbalik
Ai: boleh minta kontaknya?
Aku memberikan no HP saja, tak ku berikan no HP ku yg terkait sosmed.
Kemudian anis memasukan HP ke dlm tasnya, dan kami kembali berciuman sesaat, kemudian anis pergi.
Aku kembali ke kasur, ku buka selambu kmr hotel, kulihat pemandangan pusat kota semarang sambil termenung.
Knp aku mudah sekali terpesona dg wanita, bukankah rina sudah lbh dr cukup utk hidupku? Ada mbak mila dan jg ana.
Yg ku khawatirkan td jika berakhir di kasur bukan hanya ketahuan rina, tp aku jg takut anis menularkan penyakit, krn baru berkenalan, dan aku jg sudah tidur dg lbh dr 3 wanita, bs saja aku yg menimbulkan penyakit.
Siang itu berlalu dg cepat hingga sore pun dtg, tp rina tak memberiku kabar sm sekali. Aku hanya berpikir dia lg bersenang senang dg teman nya.
Aku kembali rebahan di kasur, menonton acara TV, tp hanya ku pindah² chanel saja. Sambil bermain HP aku kembali tertidur.





Continue...........
 
Update 51



Tak tau berapa lama aku tertidur, aku bangun krn perutku terasa lapar sekali, kulihat jendela sudah gelap, tp rina blm dtg jg. Ku buka HP jg tak ada info dr rina, sudah stengah 8 malam ternyata.
Aku bangun dan mandi, aku berniat mencari makan di luar hotel.
Tp setelah mandi kembali rasa malas menghinggapi, ku putuskan kembali makan malam dan ngopi di hotel.
Saat ngopi di balkon resto rina menelpon ku.
Dia mengabarkan akan sampai di hotel, ku jawab aku di resto hotel.
Stengah jam lebih rina dtg di resto itu dg muka kusut, beberapa bagian pd kemejanya terlihat sedikit lungset.
S: udah makan?
R: udh pa
R; maaf ya lama bgt, jalanan jg macet
S: blm mandi yaa
R: ehehee belum
S: yauda ayo ke kmr, km mandi dlu
Kami berjalan, dan sperti biasa rina menggandeng ku.
Stelah rina mandi rina mengenakan bh dan cd berwarna abu² dan kami saling bercumbu, saat itu terlintas siang itu di sofa aku bercumbu dg anis.
Aku dan rina saat itu hanya bercumbu dan rebahan,
S: mau kluar lg malam ini dg temen?
R: gatau
R: fani dan risma bw cowok td
S: siapa emg?
R; kenalannya risma
S: g takut sm suaminya mreka?
R: risma kn janda, fani suaminya di jakarta g ikut kesini
Aku hanya mangguk²
R: party deh kayaknya mreka di kmr fani ini
S: masa?
S: segitu liarnya mereka?
Rina bercerita semenjak risma janda dia sering cr pcr utk teman seksnya, sedangkan fani srg main blkg dr suaminya, agak tercengang mendengar cerita rina. Rina jg bercerita kedua temannya itu dulu anak baik². Rina jg kaget sekian lama g ketemu ternyata mereka sudah pd berubah, untungnya pertemanannya g berubah.
S: kok km g ikut?
R: ehehhee td udh sempet ikut minum di rumah temenku yg kita samperin
S: loh kok bs?
Rina kembali bercerita, ternyata td mereka brgkt bukan bertiga, tp berempat dg teman cowo risma, cowok itu jg yg nyetir mobil risma.
Dan saat di rumah temannya di suguhin minuman alkohol oleh suami temannya tp g banyak, rina saat itu jg syok, knp teman²nya skrg bnyk berubah, semuanya mengenal alkohol dan seks dg org lain meskipun bukan seks bebas.
S: cm minum aj td dsna?
S: mabuk?
R: aku cm sdikit pusing, fani yg mabuk dia minum paling banyak.
S: trs ngapain lg?
R: ya gt deh kalo udh mabuk?
S: sex?
Rina mengangguk,
S: loh katanya suaminya di jakarta?
R: sm suami temenku yg punya rumah
S: eh gila, g marah itu istrinya?
R: pd mabuk smua, kecuali aku risma dan cowoknya
R: gatau kalo udh sdr dr mabuk nya.
S: bertiga liat dong fani sm lelaki itu?
R: Jelas liat, org mreka ngelakuin di ruang tamu
S: gila jg temenmu, tau gt g aku izinin td
R: aku jg gatau pa kalo mreka banyak berubah
R: maaf ya pa
S: yauda udh terlanjur mau gmn lg
R: bukan soal itu aj
S: lha soal apa lg?
Rina bercerita saat fani dan lelaki itu melakukan sex risma dan cowonya terbawa nafsu, mereka berdua bercumbu hingga trlanjang dada, dan tangan cowok risma itu jg meremas payudara rina yg tk terlihat oleh risma. Aku kaget mendengarnya.
S: lama meremas nya?
R: sampai masuk kemejaku
S: kok km g pindah
R: jujur aj aku terbawa nafsu dg 2 pasangan di depanku dan sampingku, aku gamau merubah suasana jd jelek
R: maaf ya sayang, rina memelukku dan tak melanjutkan ceritanya.
S: hanya di remas aj?
Rina kembali mengangguk. Kami terdiam lama.
Aku berfikir andai ada aku disana mgkn bs jd party sex. Di sisi lain aku jg berpikir mgkn itu karna dlm sekejab krn aku di kmr hotel ini bercumbu dg anis.
S: trs yg di kamar fani skrg siapa aj?
R: td mreka masuk bertiga, fani risma dan cowok risma
S: mantap tuh dpt 2 cewek ahahahha
R: mau km?
S: emg boleh? Ayuk
R: yeeeee sp jg yg ngajak, ngarep bgt km pa! Sambil mencubit putingku
Sialan kejebak pancingan rina
R: pokoknya punyamu ini buat aku aja, sambil meremas remas penisku yg tegang drtd dr luar cd.
Kemudian kami rebahan dan bermain HP.
Rina terlihat menelpon, aku ikut mendengarkan, rina menelpon risma, rina hanya bertanya sedang ngapain danbertanya jd party apa nggak, risma hanya menjawab singkat² spertinya suaranya sudah teler.
Kemudian tlp mati.
Rina mengatakan penasaran dg mreka bertiga, aku mengusulkan agar rina menyusul temannya.
Rina bertanya kpd ku apa gpp jika dia ikut minum lg, aku memperbolehkannya.
Tak tau mengapa ketika rina minum atau berhubungan dg lelaki lain aku lsg mengizinkan, tp jika ada org yg menyakiti secara fisik aku bakal maju duluan.
Rina memakai roknya lg, tp aku melarangnya, aku menyuruhnya memakai kemeja berwarna punch yg panjangnya setengah paha yg dia bawa. Krn sudah malam dan di lorong hotel bakal sepi org, rina pun menurutinya. Aku berpesan agar rina tk lupa mengabariku.
Seperginya rina dr kmr, pikiran dan imajinasiku melayang layang jauh, dlm sekamar terdapat 1 lelaki dan 3 perempuan setengah baya dg minuman alkohol.
Pikiranku tak henti² nya menerka, dan berimajinasi.
Lamunanku pun buyar ketika HP ku bunyi singkat, SMS dr nomer tak di kenal berisi
"Mas"
S: siapa nih?
"Anis yg td siang"
Duh knp SMS saat yg g pas gni sih.
S: oh iya mbak, aku save nomernya, bsk SMS lg ya, lg sm istri
Aku beralasan, anis pun tak membalas.
Setengah jam kemudian tal ada kabar dr rina, aku menyalakan rokok ku duduk di dpn meja kaca tebal.
Hatiku jd berdebar dan gelisah, pdhl aku tau rina g bakal berani ikut sex bebas mreka, minum pun dia hanya sedikit utk sekedar menghargai suguhan.
Pikiranku berkecamuk apa yg akan terjadi di kmr fani nanti? Apakah rina akan terlibat?
Aku yakin rina tak akan mau ikut terlibat, tp aku td udh mengizinkan rina kesana, secara tak langsung aku sudah memberinya izin. Bodohnya aku.

Stengah lebih telah berlalu, hpku berdering, rina menelpon ku
R: pa, kalo bosen di kmr ksni aja
S: g ganggu nih? Pertanyaan bodoh, pdhl aku penasaran apa yg terjadi disana.
R: ngapain sih, udh sini aja kalo bosen
S: ok kmr brp?
Rina menyebutkan nomer kamarnya Yg berada ada di lantai 8
Aku memakai kaosku, ku ambil HP dan korekku, aku melangkah keluar kamar, dg langkah sedikit gemetar dan cemas.
Setelah keluar dr lift aku belok ke kanan, tepat di kmr itu agak ragu utk mengetuk, ku chat rina aku sudah di dpn kamar.
Dg cepat kamar itu terbuka, rina yg membukanya.
Aku agak sungkan dan canggung masuk kmr itu, rina menggandeng ku.
Kamar itu tdk seluas kmr ku dan rina, tidak ada ruang tamu, selain kasur hanya terdapat sofa agak panjang dan meja kaca beserta 2 kursinya.
Di bawah sofa ada risma dan cowoknya, aku jg di kenalkan
Sebut saja wawan = W
Usia diatas ku berkulit sawo matang, penampilan menarik. Saat aku masuk kmr wawan sudah bertelanjang dada.
Di seberang risma ada fani dan 1 tempat kosong, dan aku yakin itu td tempat rina, agak berdekatan dg wawan.
Fani yg menggunakan rok agak mini duduknya sembrono hingga menampakkan cd nya.
Risma telah melepas hijabnya, terlihat rambut se punggung dg ujung rambut berwarna pirang, terlihat bekas semirnya.
Aku dipersilahkan duduk di sebelah kiri fani, kiriku ada rina. Aku diantara 2 perempuan istriku dan fani, kiri rina ada wawan, kiri wawan ada risma, kiri risma ada fani, kami duduk melingkar. Di tengah kami terdapat beberapa botol minuman alkohol, cemilan kripik, rokok beserta asbak, dan jg kartu remi.
Aku menduga ini akan berakhir sperti aku pertama mengenal rina saat di villa. Tp saat ini ada 3 wanita, 2 lelaki, aku tak tau lelaki mana yg beruntung mendapat 2 wanita.
Setelah berkenalan dg wawan, dia mempersilahkan ku duduk, menawari rokok dan minuman. Cukup sopan.
Rina duduk bersila, kemeja dia yg stengah paha terlihat sangat mini ketika dia duduk, hingga beberapa kali terlihat cdnya, saat itu jg wawan melihatnya dan aku menangkap sorot matanya.
Rina hanya berusaha menutupi dg tangannya.
Kami minum bergilir, wawan mendapat tugas menuangkan, krn dr awal dia lelaki sendiri.
Beberapa kali putaran biasa aj ngobrol ringan membahas tempat yg layak di kunjungi di kota itu.
Tp anehnya ketika menuangkan digelas fani, selalu fani mendapat porsi lebih banyak drpd yg lain.
Aku melihat ke gelas fani saat wawan menuangkan, wawan sadar aku melihatnya, dia hanya memberi isyarat yg tak bisa ku artikan.
Tak lama kemudian risma terlihat teler duluan, kepala dan punggungnya dia sandarkan ke sofa di belakangnya.
Wawan yg sadar akan hal itu melepas 2 kancing kemeja fani hingga terlihat bh hitam dan belahan payudaranya, aku rina dan fani melihat itu, tp hanya diam, kami melanjutkan minum, merokok dan ngobrol.
Stengah jam kemudian fani mulai mabuk, bicaranya mulai ngelantur dan tertawa.
Rina menyuruhnya berhenti minum, tp fani malah merebut gelas ku dan di minumnya, wawan pun tersenyum.
Putaran terus berjalan.
Tak ada suara sedikit pun dr risma, krn memang dia udh benar² teler, menurut penuturan rina risma adalah wanita baik², dlu tak perna kenal namanya miras.
Pantas saja dia mabuk duluan.
Fani masi ngelantur, tp intensitasnya berkuran, tp kepala dan matanya terlihat sudah benar² mabuk berat.
Kemudian 2x putaran fani benar² ambruk ke belakang rina menyuruhku memindahkan fani krn kepala fani di tengah jalan menuju kasur dan kmr mandi.
Wawan dg cekatan membopong tubuh fani ke kasur, saat wawan mengangkat fani, tangan wawan terlihat memegang bagian pinggir payudara fani yg lumayan besar.
Selanjutnya kami melanjutkan minum, krn minuman tersisa setengah botol, kami berniat sekalian menghabiskannya.
Aku masi sadar100% krn aku dtg belakangan, rina sudah sedikit teler, kepalanya di sandarkan ke pundakku.
S: stop ya km ma?
Rina menggeleng dan duduk lg
Tp duduknya tak beraturan, selalu merubah kakinya, terlihat gelisah, rina sudah membiarkan cd nya terekspos bebas, hingga aku dan wawan bisa melihat cd rina dg jelas.
Ku biarkan wawan, krn aku jg bs melihat payudara risma.
Rina menyandarkan kepalanya lg, tp kali ini dg memelukku, dan mencium leherku.
Wawan yg faham rina sudah naik menganggukan kepalanya, memberi isyarat seolah menyuruh kami bersetubuh.
Tinggal 1 gelas minuman terakhir, ku tenggak dan kemudian ku rengkuh tubuh rina agar tiduran dg berbantal padaku, wawan jg terlihay melepas semua kancing kemeja risma.
Di bagian perut risma banyak terdapat selulit nya.
Cd abu² rina semakin jelas terlihat hingga perutnya krn kemeja rina sudah berantakan, dan tak tau sejak kpn 2 kancing kemejanya terlepas.
Ku toleh fani masih tergeletak di kasur nya.
Wawan melepas kemeja risma, kini risma ber bh hitam dan jeans saja.
Ku telusupkan tanganku ke dlm baju rina, ku remas payudaranya dr luar bh.
Rina menatapku, kakinya bergerak gerak, ku cium bibirnya, rina menyambut ciuman ku hangat.
Kami bercumbu lama, saling lumat saling jilat, saling bertukar liur.
Ku buka seluruh kancing kemeja rina, tp rina masi malu krn belum mabuk total, dia hanya menelangkupkan kemejanya saja.
Ku mainkan vaginanya dr luar cd sudah terasa lembab sekali. Saat aku menyentuh bagian cd pertama kali, tangan rina memegang bagian belakang kepalaku. Kami tetap bercumbu.
Ku letakkan kepala rina di karpet lantai, aku bangkit melepas kaosku, sekilas terlihat wawan jg mencumbu risma yg tak sadar.
Ku tindih sisi kiri rina, tanganku mengeluarkan kedua payudara rina dr bhnya, tanganku kembali memainkan vagina rina dr dlm cd tanpa melepasnya, sudah banyak cairan lengket.
Aku tetap mencium, menjilat, menghisap bibir dan leher rina.
Rina mulai mengeluarkan desisan
Sssshshhhhhhh hhhhhmmmmmm
Cumbuanku berpindah ke payudara dan puting rina
Hhhhhhmmmmmmmsmssssss aaaahhhhh
Kepalaku di tekan oleh tangan rina
Pinggul rina mulai bergerak dg kocokan ku di vaginanya.
Agak lama aktifitasku itu, aku bangkit krn akan mengambil air putih.
Tp wawan tak ada di tempat risma, ketika ku toleh ke arah kasur, wawan sudah menjilati vagina fani, rok dan cd fani sudah terlepas tak tau sejak kpn.
Fani hanya diam dan kepala bergerak ke kanan kiri tp tak mengeluarkan desahan, ku urungkan niatku mengambil minum, ku colek rina ku beri isyarat agar melihat ke kasur, rina hanya tersenyum dan kembali merengkuh ku, kami kembali berciuman.
Ku pelorotkan cd rina dg satu tangan, rina membantuku krn tau aku kesusahan, rina membantu melorot kan cd nya hingga benar² terlepas.
Kembali ku cium dan ku lumat bibir rina, saat akan menjilat putingnya lg aku bertanya
S: mau dg wawan?
Rina menggeleng dan menekan kepalaku lg.
Ku cium dan ku jilat payudara rina, ku hisap hingga meninggalkan bekas merah dekat putingnya.
Hhhhmmmmm sssssshhhhh
Aaaahhhh paaa
Rina mendesah pelan
Aku semakin turun ke perut, kemudian ke bagian atas vaginanya, harum khas vagina semerbak hinggap di hidungku.
Aaaaahhhhhhhhh
Aaaaaaahhhhhh ssssssssshhhhhhh
Desahan rina semakin keras akibat jilatan ku pd lubang peranakannya.
Ku masukan ujung lidahku sedikit ke lubang itu
Rina berteriak
Aaaaaaaaaaggggggghhhhhhhh ssssssshhhhhhh
Kedua pahanya terangkat tinggi.
Tetap ku lanjutkan jilatan ku, kini aku berganti menjilat biji kacangnya
Aaaaaahhhhhhhhhhhh paaaa
Aaaaaaakkkkkhhhhhh rina kembali bertetiak
Ku jilat agak lama, paha rina bergerak gerak ke atas ke bawah mengikuti jilatan ku.
Ku hisap pelan bijinya
Aaaakkhhhh
Ku hisaaap lg dalam²
Aaaaaaaaaakkkkhhhhhhhhhhhh
Kepalaku di tekan rina, pahanya di naikkan.
Ku jilat lg lubangnya, ku jilat jg bijinya, ku ulangi gerakan itu
Paha dan pinggul rina semakin tak beraturan
Aaaahhh aaahhh aaahhhhh
Stop pa stttoooppppp
Aaaaaaaaakkkkkkkhhhhhh
Paha rina tersentak sentak ke atas, vaginanya berkedut, mengeluarkan sedikit cairan
Ku usap² vaginanya yg sangat basah, aku kembali ke kepala rina
S: udh keluar?
Rina menganggul dan ku cium bibirnya.
Rina memelukku.
Sesaat kemudian aku dan rina kaget ada gerakan dekat lengan rina, kaki risma turun, ternyata dia sadar, aku dan rina terkaget hingga duduk masi berpelukan.
Mata risma masi blm melek total, dia memegang kepalanya sambil melihat ke kasur.
Ku lihat di kasur wawan sudah menyetubuhi fani, tp wawan blm tau jika risma sadar krn wawan menciumi payudara fani.
Agak syok jg, wawan seberani itu, dan fani jg blm sadar.
Risma duduk bersandar pd sofa, menutupi payudara nya dg kemejanya yg telah di lepas wawan, dia menyaksikan cowoknya menyetubuhi temannya.
Rina berinisiatif mengelus paha risma bermaksud menenangkan risma. Risma pun turun dr sofa memeluk rina. 2 wanita setengah telanjang berpelukan.
Kemudian rina membisikkan sesuatu pd risma, tak tau apa yg di bisikkan. Risma kemudian melepaa pelukan rina dan mangguk².
Wawan mengelap penisnya dg cd fani, spertinya dia sudah klimaks. Tp wajahnya cemas melihat risma yg telah sadar.
Kemudian risma memakai kemejanya, wawan mendekat ke risma dg ber cd saja, tp risma tak memperdulikan wawan yg mengucapkan beberapa kalimat bermaksud minta maaf, dg cepat risma mengambil tasnya dan keluar kamar.
Rina menyuruh wawan menyusul risma, dg cepat wawan berpakaian dan keluar kamar.
Aku bertanya kpd rina
S: kita gmn?
R: lanjut aj sayang ahahahaha
Rina menciumku dan merebahkan ku.
Rina menindih tubuhku, mencium seluruh tubuhku, dr kepala, leher dada, puting ku tk luput dr jilatan dan hisapannya.
Rina terlihat begitu menikmati ketika menjilati tubuhku, terlihat liat hingga lumayan basah oleh liur rina bagian dadaku.
Kini rina sampai di menu utamanya, tak tau sejak kpn cd ku terlepas, batang penisku dg sekejap masuk di dlm mulut rina. Wajah rina begitu seksi menyelomoti penisku, dg pemandangan dia bukit payudaranya serta pantat yg menungging.
Setelah seluruh penisku basah oleh liurnya, rina berjongkok diatas penisku dan memegang penisku
Bbleeeesssss
Aaaaaahhhhhhhh rina mendesah
Begitu hangat vagina rina, namun agak kesat krn rina vagina rina mengering sebab kejadian wawan dan risma td.
R: bntr pa
Rina diam dan memejamkan mata
Perlahan rina memaju mundurkan pinggulnya
Hhhmmmmm
Rina melek dan tersenyum padaku
Terasa basah dan hangat sekali vagina rina, yg td terasa kesat kini mulai basah, perlahan semakin banjir.
Rina menindih tubuhku, bibirnya mencium bibirku, pinggulnya yg td maju mundur kini berubah naik dan turun, vaginanya mencengkram penisku terasa seperti di remas remas.
Hhhhmmmmm hhhhhhhhh
Nafas rina menggebu, desahan tertahan krn ciuman kami
Hhhhhhmmmmmm hhhhhhsssssssss
Rina kembali bangkit, kugunakan kesempatan itu utk bangkit jg merubah posisi.
Aku duduk menyandar pd bagian bawah sofa tempat risma td. Dan kini aku berhadapan memangku rina.
Tangan rina merengkuh leherku, ku hisap putingnya bergantian, pantat rina tetap naik turun
Plok plok plok plok
Bunyi pantat rina naik turun membentur pangkal paha ku.
Aaaaahhhhh aaaaahhhhh aaahhhhhh
Kepala rina menegadah ke atas
Aku memeluk pinggulnya
S: aku mau kluar ma
R: tahan pa, aku jg
Aaaahhhh aaaahhhhhh
Gerakan rina berubah kembali maju mundur dan memutar tak beraturan, aku menghisap putingnya, sesekali ku gigit
R: paaaa, ssssshhhhh aaaaaahhhhhh
R; ayooo eeeehhhnmmmm ssshshhhhh
R: aku mau kluar
Aaahhhhhh aaaaahhhhhh
Rina menekan pantatnya ke bawah beberapa kali dan tubuhnya bergetar
Aaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkhhhhhhhhh
Eeeeeeeekkkkhhhhhhhhh sssssshhhhhhhh
Oooooooohhhhhhhh
Tak lama kemudian
Crot crot crot crot
Spermaku menembak ke dlm vagina rina
Aaaahhhhhh
Aku memeluknya erat sekali.
Nikmat tiada duanya orgasme hampir bersamaan, keringat kami menjadi satu, kemeja rina lumayan basah.
Setelah mereda
R: makasih sayang, rina menciumku dan memelukku
Hal sederhana, mengucapkan terimakasih, tp membuat kami merasa saling di hargai.
Kami bercumbu dan bercanda dg penis masi menancap, kelamin kami blm terlepas.
Tiba²
F: riiiinnnn, fani memanggil rina
Aku dan rina terkaget, rina menoleh ke arah fani.
Kami tersipu malu, fani memegang kepalanya.
F: bantu aku ke kmr mandi
Rina bangkit, kemudian merapikan bh dan mengancingkan semua kemejanya, baru rina menoleh ke arah fani.

Apa yg terjadi selanjutnya?
Tetap tunggu kelanjutannya, masi ada hr di kota itu.





Continue.......
 
Mantapp Sekalii suhuu😊 trima kasih Atas updatetan'y Yg luar biasa inii... rina Biarpun agak binal tetap gx mw main lg dngn orng lain wkwkwk
 
jelas ditunggu lah huu. smpe timelinenya hari ini jg d jabanin ini mah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd