Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PERSELINGKUHAN

Drama "Riwayat Sesat' bagus tapi belum tamat keburu ke banned. Yg bisa nerusin cerita nye tolong dilanjut dong
 
BAGIAN 20
AKHIRNYA

Intan sudah bulat dengan keputusannya. Ia akan mmbicarakan ini dengan Bayu, suaminya. Ketika memulai hubungan dengan Bayu, mereka sepakat untuk terbua dan jujur. Karena sama-sama sakit saat itu, mereka memilih komitmen yang diharapkan bisa menyelamatkan semuanya. Selama ini, komitmen itu mereka patuhi. Intan tahu apa yang dilakukan Bayu, begitu pun sebaliknya. Ia mencintai laki-laki itu sepenuh hati. Bayu yang menyelamatkan hidupnya, juga membantunya hingga benar-benar sembuh tanpa paksaan sedikit pun. Walau bagaimana pun, Ia tak ingin kehilangan cintanya, juga cinta Bayu kepadanya.

Kejadian malam itu menyadarkannya. Sudah sebulan terakhir kehidupan seksnya dengan Bayu meningkat drastis. Padahal, sebelumnya mereka sedang memasuki masa-masa jenuh. Intan merasa cukup dengan aktivitas seks seperti biasanya. Ia tak sadar ada yang menurun dari aktivitas tersebut. Seksnya dengan Bayu tak lagi hangat. Ia seperti hanya melaksanakan kewajiban. Padahal, kalau mau menjawab jujur, Intan selalu dibuat puas oleh Bayu. Bayu memang tak setampan mantan-mantannya. Juga tak seatletis beberapa mantannya. Tapi Bayu memiliki kemampuan itu. Memuaskan Intan di ranjang. Keahlian itu makin menebalkan cintanya pada Bayu.

Terbiasa menikmati seks yang memuaskan membuat Intan jenuh. Ia tak lagi antusias pada aktivitas itu. Terutama setelah memiliki anak. Waktunya habis untuk mengasuh anak, rumah, dan beberapa pekerjaan lepas yang mulai diambilnya sebagai tambahan kesibukan. Ia sadar Bayu mulai jenuh juga. Bayu adalah lelaki yang amat memahaminya. Ia tahu Bayu tak mau protes karena melihatnya telah begitu sibuk dengan rumah. Itu juga yang membuatnya merasa masih baik-baik saja. Karena Ia percaya, Bayu akan bilang jika semua sudah tak nyaman.

Intan merasa ini sudah waktunya. Kalau terlambat, Ia takut rumah tangganya yang menjadi taruhan. Ia juga ingin jujur dengan apa yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Rasanya, semua akan impas. Ia tak tahu akan berakhir bagaimana, tapi semua perlu dibicarakan.

"Kamu mau mulai dari mana?" tanya Bayu dengan wajah yan berusaha santai

"Akhir-akhir ini ada banyak perubahan dalam hubungan kita. Terutama soal di dalam kamar. Aku tahu kamu jenuh. Aku juga. Seks kita gitu-gitu aja. Tapi semua tiba-tiba berubah lagi. Kamu jadi lebih antusias lagi," Intan berhenti sejenak

"Kamu juga tiba-tiba antusias lagi kan?" tanya Bayu

"Ya. Aku menemukan sesuatu yang membuat bisa antusias lagi," jawab Intan

"Aku juga," timpal Bayu singkat

Mereka saling menatap. Cinta memang masih memenuhi mata mereka berdua, tak bisa disembunyikan.

"Aku tahu kamu menemukan wanita lain," kata Intan

"Aku nggak yakin kamu menemukan laki-laki lain," balas Bayu

Mereka sama-sama diam untuk sementara waktu. Pikiran mereka menerawang. Situasi ini aneh. Tapi harus dilalui bersama.

"Sudah berapa lama?" tanya intan

"5 bulan mungkin," jawab Bayu berusaha menatap Intan

"Sering?"

"Nggak. Cuma beberapa kali,"

"Cuma seks?"

"Ya. Tentu saja. Jangan tanya aku masih cinta kamu apa nggak,"

Intan menyodorkan ponselnya pada Bayu. Di ponsel tersebut terpampang fotonya menggunakan lingerie. Seksi sekali. Bayu menggeser untuk melihat foto lain. Ada yang memperlihatkan payudara Intan dengan pose sensual. Ada juga foto Intan hanya memakain bra dan celana dalam. Masih banyak foto lain yang mengekspos keseksian tubuh istrinya. Melihat itu, birahi Bayu perlahan naik. Tapi Ia segera sadar harus menyelesaikan permasalahan ini dulu sebelum menikmati tubuh istrinya.

"Buat apa ini?" tanya Bayu setelah puas melihat beberapa foto sensual istrinya

"Aku kirim ke kenalan virtual" jawab Intan tenang

"sudah lama?"

"Dua bulan ini,"

"Sudah berapa orang?"

"Tiga atau empat kayaknya,"

"Menikmati?"

Intan hanya menjawab dengan senyuman. Bayu membalas senyuman itu dengan lebih manis. Mereka lalu melanjutkan percakapan.

"Kamu nggak marah?"

"Marah waktu pertama tahu. Tapi aku sadar komitmen kita. Semua harus dibicarakan baik-baik,"

"Kapan tahunya?"

"Minggu lalu. Kamu lupa hapus histori di HPmu waktu aku pinjam. Aku nggak ada niat menggeledah,"

"Kenapa nggak langsung bilang?"

"Aku harus mengelola emosi dulu,"

"Lalu sekarang?"

"Itu yang mau aku tanyakan ke kamu, Ay. Kamu mau semua ini jadi gimana?"

"Aku nggak tahu. Aku bisa saja mengakhiri semua. Tinggal mengelola hubungan lagi saja. Meskipun sulit, sepertinya bisa,"

"Setelah itu kamu masih bisa antusias di ranjang?"

"Nggak tahu. Belum dicoba,"

"Sebentar. Berapa orang sih?"

"Dua,"

"Aku tahu kamu memang punya daya tarik luar biasa"

"Aku tahu itu"

"Pasti mereka yang nggak bisa lepas dari kamu,"

"Sepertinya gitu,"

"Ceritakan padaku bagaimana dua orang itu,"

"Dua-duanya lebih tua dari kamu. Sama-sama tidak puas dengan suaminya. Yang satu lebih berisi, satunya lebih kecil dari kamu,"

"Cantik?"

"Jelas masih lebih cantik kamu,"

"Aku percaya sekarang. Orang selingkuh sering bukan karena fisik,"

"Aku juga percaya"

"Kamu nggak marah sama aku?"

"Kalau cuma itu yang kamu lakukan, aku nggak marah. Apa ternyata ada yang lain?"

"Hanya pernah dua kali video call, seks,"

"Mereka semua tahu wajahmu bagaimana?"

"Ada yang tahu ada yang tidak"

"Dua kali video call itu dengan orang yang sama?"

"Nggak. Oh ya, semua orang jauh, bukan area sini atau kota tempat kita tinggal dulu. Kami benar-benar orang asing yang tidak saling kenal"

"Fisik mereka lebih baik dari aku?"

"Harus ku akui, iya. Seingatku hanya satu yang tidak,"

Mereka tertawa bersama. Suasana lebih cair sekarang. Mereka merasa lagi telah sama-sama berterus terang perihal tingkah laku masing-masing.

"Lalu setelah ini bagaimana?"

"Aku ingin kita mengelola ini"

"Hah? Maksudnya?"

"Kamu nggak boleh meninggalkan mereka begitu saja. Aku masih belum yakin kalau semua ini berakhir, seks kita bakal tetap panas,"

"Lalu?"

"Kamu boleh bermain dengan mereka, seizin dan sepengetahuanku"

"Dan kamu?"

"Aku akan melakukan ini semua juga dengan seizin dan sepengetahuanmu. Kamu nggak masalah?"

"Kayaknya enggak. Kita coba saja,"

"Aku pengen"

"Aku juga"

Mereka lalu bersetubuh dengan sangat panas, di dapur. Bayu menghabisi istrinya sekuat yang Ia bisa. Sementara Intan mengeluarkan kemampuan terbaik untuk mengimbangi suaminya. Seingatnya, ini seks terpanas dan terliar yang pernah Ia lakukan. Mereka berhenti saat klimaks dan mendengarkan anaknya bangun dari tidur. Bayu telah orgasme dua kali sedangkan Intan mungkin 5 kali. Ia tak benar-benar ingat.

"Kamu nggak kepikiran nyoba laki-laki lain?" tanya Bayu sambil beres-beres

"Aku masih belum yakin ada yang lebih dari ini kemampuannya" jawab Intan disertai meremas penis Bayu yang masih belepotan

***

Setelah hari itu, kehidupan rumah tangga Bayu dan Intan justru makin harmonis. Apalagi suasana di atas ranjang. Intensitas seks mereka makin naik, juga kualitasnya. Mereka mulai mencoba mengeksplorasi berbagai jenis permainan. Mulai dari roleplay, membuat sex tape, hingga eksibisionisme. Menjadi hal biasa ketika mereka keluar entah sekadar ke mini market atau pasar, Intan tak mengenakan pakaian dalam. Atau terkadang mengenakan pakaian yang tipis sekali. Tentu itu dilakukan dalam kondisi yang aman, dan tak terlampau sering juga. Tapi setidaknya mereka mulai gila, dan harmonis.

Lalu bagaimana hubungan Bayu dengan Dokter Mirza dan Eva? Mereka masih bersetubuh seperti biasa. Jika ada kesempatan dan kondisi benar-benar aman. Dokter Mirza berperan sangat besar di sini. Ia menjadi orang yang selalu mengingatkan dan memastikan kondisi tersebut. Pengendalian emosi yang bagus membuat hubungan itu tetap aman hingga sekarang. Dan ini sudah satu setengah tahun sejak persetubuhan pertama itu.

"Ay, aku punya ide," kata Intan selepas Ia bercinta dengan Bayu malam itu

"Apa itu?" tanya Bayu penasaran

"Pacarmu sudah tahu belum kalau aku tahu?" tanya Intan, Ia memang menyebut Dokter Mirza dan Eva sebagai pacar Bayu

"Belum, Ay. Masih aman," jawab Bayu

"Aku pengen main berempat sama mereka," kata Intan sambil menengadah

Bayu kaget luar biasa. Meski Ia memikirkan kemungkinan ini sebelumnya tapi Ia tidak benar-benar yakin Intan akan memintanya. Ia senang sekaligus deg-degan. Hubungan ini makin menegangkan saja.

"Kamu serius, Ay?" taya Bayu memastikan

"Seribu rius. Ayo kita atur waktunya," jawab Intan meyakinkan

Mereka berpandangan. Bayu masih tak pecaya sedangkan Intan semangat sekali. Bayu masih bingung bagaimana Ia akan bilang ke Dokter Mirza dan Eva. Ia juga membayangkan betapa canggungnya pertemuan itu nantinya. Bayu bingung. Intan malah senyum-senyum sendiri. Kembali, Bayu merasa perjalanan hidupnya aneh sekali. Ia memutuskan tidur saja.

"Ay, gimana? Ay? Ay? Loh malah tidur. Aku perkosa juga ya kamu"
Msh layak utk ditambah bro
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd