Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PETUALANGAN (BER)CINTA SISKA [LESBIAN UNIVERSE]

Bimabet
,, genre yg kaya gini nih masih masuk lah ke dalam daya khayal/imajinasi/fantasi ane,,enak,,bisa CONACK bin NGA_CENK juga,,ketimbang adegan biseks(gay),waduuuhh,,langsung absurd tuh daya khayal,,cenderung,suram,, LAN CROOOTT KEN lagi karya nya, juragan,, mantab,, terimakasih banyak,,
 
10. DI BALIK KEINDAHAN RIMA

POV BUNDA INNE

Rima terus menerus melanjutkan pijatan nya, dipijat lah pelan dada atas sampai turun mengarah payudara ku. Ku rasakan rangsangan yang Rima berikan, sensasi lembut tangan nya membuat ku nyaman dibuatnya.

Jemari nya yang lembut dengan di lapisi Baluran Cream pijat akhirnya menyentuh bagian sensitif payudara ku. Sungguh lembut ketika jemari Rima menyentuh bagian payudara ku, aku hanya dia terpejam dengan sentuhan lembut yang Rima berikan.

"Aaacch..aacchhh" desah ku mencoba menahan rangsangan ini.

Entah apa yang dipikirkan oleh Rima, ia semakin sering menyentuh bagian payudara ku seiring dengan desahan yang keluar dari mulut ku.

"Enak bunda?"

"Iya enak Rima, kamu pintar sekali"

Rima lalu mencium bibir ku, dengan nafsu yang juga sudah menguasai aku tak mau kalah. Aku juga membalas ciuman nya dengan lumayan ganas, tangan Rima menuntun tangan ku untuk meraih payudara nya juga.

Ku raba-raba kedua payudara Rima, ia juga melenguh keenakan dengan apa yang ku lakukan. Kamu berdua berdesah bersama sama atas kenikmatan yang saling kami berikan.

Tangan ku memasuki kedalam kaos yang Rima pakai, aku meraba-raba badan belakang nya mencari kaitan bra yang ia kenakan. Setelah menemukan pengait bra tersebut, segera aku melepaskan pengait itu dan menarik keluar bra yang Rima kenakan.

Bra itu ku lempar ke arah samping, kini Rima hanya berlapis kaos tanpa bra yang menimbulkan ciplakan puting nya yang sudah mulai mengeras. Aku berinisiatif untuk membalurkan Cream pijat ke telapak tangan ku dan segera membalurkan nya ke kaos Rima.

Karena perlakuan itu, puting payudara Rima semakin jelas terceplak dari balik kaos nya. Jemari ku memilin kedua puting payudara dari luar kaos. Wajah Rima terlihat menahan rangsangan yang ku berikan, mungkin karena sudah tidak tahan. Ia langsung membuka kaos nya dan melempar nya.

"Bundaa mau nyusu?"

"Mau Rima"

Langsung saja ia menyodorkan payudara nya ke arah mulut ku. Kini Rima menyusui ku, bagai anak kecil yang kegirangan mendapatkan susu aku terus menyedot payudara nya. Tanpa membuka hijab yang ia gunakan, Rima terus mendekap wajah ku dalam kedua payudara.

Sesekali, payudara nya di gerakan seolah menampar nampar wajah ku. Baru ini aku merasakan kebinalan Rima yang selama ini aku melihat nya sebagai sosok yang diam dan juga alim dimata ku.

"Aaaccchhh iyaaa bunda, terus hisap yang kuat bunda"

"Sluutrppss slrruuppssss aacxh"

"Yeesss bunda aaccch terus bunda"

Aku menyedot payudara nya dengan sangat kencang, membuat ia terus-menerus meracau kenikmatan. Puas dengan apa yang aku lakukan kepada dirinya, kini Rima mengarahkan kedua payudara nya ke arah payudara ku. Di tempel nya payudara nya kepada payudara ku.

Akhirnya kami berdua saling menggesekkan payudara kami, kedua puting kamu saling bergesekan yang membuat suasana kian memanas.

"Aaacch gimana nikmat bunda?"

"Nikmat sekali sayang"

Kedua puting kamu yang mengeras saling tergesek dengan kami juga saling berciuman untuk bisa semakin terangsang.

Ciuman Rima pun turun dari bibir ku, menuju leher, payudara ku dan sampai pada perut ku. Ia menciumi seluruh tubuh ku lalu badan nya turun jongkok dihadapan selangkangan ku.

Dari bawah selangkangan ku, mata nya melihat ke arah ku seolah meminta izin untuk membuka paha ku. Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan apa yang dimaksud oleh Rima. Di benamkan wajah nya ke tangah paha ku, ia terus menciumi vagina ku dari luar.

Mulut nya kini bekerja untuk mengoral vagina ku sampai basah, sedotan mulut nya terus menghujam klitoris ku. Bibir luar vagina ku yang tebal ini terus menerus ia hisap dan sesekali ia tarik tarik dengan bibir nya.

Selsai dengan perlakuan itu, Rima merebahkan aku di sofa. Dia melepas celana legging yang ia kenakan, ternyata ia juga sudah tidak mengenakan celana dalam lagi. Kini posisi ku sudah telentang di atas sofa, ia naik ke atas sofa dan mengangkat salah satu kaki ku ke atas.

Terbuka lebar kini selangkangan ku, langsung saja Rima menghampit selangkangan ku dengan selangkangan nya juga. Kami berdua melakukan tribing yang membuat seolah Rima sedang menggenjot vagina ku.

"Iyaa teruuss sayaaang"

"Iyaach bunda aaacchh, bunda suka?"

"Iyaaa sayaang, aaccchh yaa bunda suka"

"Nikmati ini bunda"

Seperti di film-film porno, kami berdua melakukan tribing dengan ganas. Hentakan vagina Rima menghujam vagina ku, kini kedua vagina kami saling beradu dan saling menggesek satu sama lain. Kini kami berdua sama sama telanjang, beda nya Rima masih menggunakan hijab nya.

"Aacchh shiittt enak bunda"

"Iyaa terus sayaang, aaccchh nikmat"

"Iyaaa bundaaa aaacccchhh enaak"

"Aaaccchh yaa terus Rima sayaang"

Gesekan kedua vagina kami kian menggila, racauan kenikmatan terus keluar dari mulut kita berdua. Sambil sesekali kami berciuman dan saling meraba payudara. Hentakan Rima terus terusan menghantam vagina ku.

Terasa kedua vagina kami sudah saling basah, dari dalam vagina ku terasa ingin keluar menyembur cairan kewanitaan ku. Dan benar saja, tak butuh waktu terlalu lama. Seluruh cairan kewanitaan ku berhamburan keluar membasahi paha ku dan juga vagina Rima.

Melihat aku yang sudah sampai pada Klimaks, Rima terus mengencangkan gesekan nya. Ia ingin juga mendapatkan klimaks seperti yang sedang aku rasakan ini. Gerakan nya semakin cepat, aku yang masih harus mengimbangi permainan ini sesekali juga bergerak menggesekkan vagina kami.

"Aaaccchhh bunda yaaaa terus bunda"

"Bundaaaaa aacccchhh aku akuuuu"

Racau Rima yang ucapan nya terpotong-potong oleh desahan kenikmatan nya. Seperti nya Rima sudah mulai merasakan kenikmatan akan cairan kewanitaan nya yang ingin keluar.

"Aaaccchhh bundaaaaa akuu..."

"Iya sayaang teruuusss"

"Aaaaacch bunda akuuu mauuu"

"Iyaa teruuss Rima aacchhh"

"Aaacch bundaaa aku mauuu keluuuaaarrr"

Cairan kewanitaan Rima pun juga mencuat keluar dari dalam lubang vagina nya, hangat cairan itu membanjiri sela-sela paha ku. Mendapatkan klimaks nya, tubuh Rima terkulai lemas jatuh memeluk tubuh ku yang juga sudah mulai lemas.

Kami berdua berpelukan dan saling berciuman bibir satu sama lain. Rima yang masih terkulai lemas memeluk ku manja dengan penuh kehangatan.

"Terimakasih ya Bunda"

"Iyaa sama-sama Rima"

Akhirnya kami berdua beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan sisa-sisa pertempuran kami tadi. Dikamar mandi juga kami saling menyabuni dan mengulang sedikit permainan di dalam kamar mandi. Kami berdua sama-sama mendapatkan klimaks yang lumayan banyak dan puas.

Setelah selsai mandi dan bersih-bersih, Rima kembali berpakaian dan ia memeluk ku dan mencium pipi ku. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih begitupun juga aku yang mengucapkan terimakasih juga kepada Rima.

Rima pun pergi beranjak meninggalkan ku kembali ke kamar nya, aku yang kini sendiri lagi hanya terduduk di ruang tengah. Membuka handphone ku yang ternyata sudah ada balasan chat dari Ustadzah Retno yang tadi belum sempat aku lihat karena terpotong dengan percumbuan ku tadi bersama Rima.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd