Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Seks Mengelola Kosan Sahabat

Mau tau nih, suhu semua tim siapa?

  • Nisya

    Votes: 190 17,8%
  • Tita

    Votes: 186 17,4%
  • Lola

    Votes: 119 11,1%
  • Rachel

    Votes: 210 19,6%
  • Mia

    Votes: 62 5,8%
  • Tante Dian

    Votes: 281 26,3%
  • Fitri (Newcomer)

    Votes: 22 2,1%

  • Total voters
    1.070
Karena sudah lanjut ke page 2. Gw kasih bonus chapter 2. Chapter berikutnya, lanjut minggu depan.




"Eh bentar mas," dia yang sedang duduk di kursi tiba-tiba berbalik badan. Melepas kancing bajunya satu per satu. Terpampanglah sepasang buah dada yang bulat dan ranum. Putihnya cokelat kemudaan, tidak besar tapi bentuknya bagus sekali, "milktea bobanya ini mas. Mau kan?"



Milktea Tesegar yang Pernah Gw Minum

Meskipun sudah ngewe dengan berbagai macam cewek, ini kali pertama buat gw ketemu cewek yang di luarnya keliatan kalem, alim, dan polos, tapi ternyata di dalamnya binal. Gw masih mematung, terpaku memandang dua bulatan sempurna di depanku. Lamunanku bubar ketika Nisya menanyakan, “Mas, kenapa bengong? Enggak pertama kali lihat susu model gini kah? Hhaha”

“Eh eh, iya. Bukan kok.”

“Terus kenapa diem aja, dicicip mas milktea nya? Oh terlalu polos ya mas?”
“Iy… Iyaa,” jawab gw bingung. Bener-bener baru kali ini bruh, gw bingung di depan cewek, aselik.
“Yaudah bentar ya,” dia beranjak dari kursi kerjanya, lalu menghampiri meja yang di ujung. Di atasnya terdapat berbagai macam cemilan. Diantara camilan itu, dia mengambil 2 botol selai. Tangan kanan memegang selai strawberry, kiri memegang blueberry. Ia lalu berdiri di depanku, “Mas, mau toping yang mana?”
“Mana aja, susumu bulet banget. Aku masih ga bisa percaya, ada seorang bidadari setengah telanjang di depanku.”
“Aduh mas, jangan banyak bicara.” Dia serta merta mendorong dadaku. Aku pun terduduk di pinggiran kasur queen size nya Nisya. Kedua payudaranya tepat menjulang di depanku. Dengan perlahan dia memulai aksi erotisnya.

Kedua selai yang dibawa, dituangkan ke atas payudaranya. Cairan manis kental itu mengalir perlahan menuju puting cokelat mudanya. Belum juga selesai menuangkan seleai, gw reflek menerkam kedua payudara Nisya. Kulumat payudara kirinya yang dipenuhi dengan selai blueberry. Belum pernah gw makan selai blueberry selezat ini. Bergantian kuhisap puting kanannya yang dilumuri selai strawberry. Nisya kali ini diam, kulirik mukanya menengadah ke atas, membuat handuk di kepalanya jatuh berantakan di lantai. Rambut panjang sebahunya terurai. Benar-benar seperti menjilat susu dewi sri. Ini Boba Milktea terenak sepanjang hidupku!!!

Dada Nisya semakin membusung kedepan, kedua selai yang ia pegang dilepaskan jatuh ke lantai. Piyama yang dipakai sudah terlepas. Nisya seperti sudah menantikan momen ini begitu lama. Tangannya lalu bergerak mengelus punggungku, dengan jari lentiknya perlahan bergerak ke pundak, lalu ke tengkuk kepalaku. Dia menariknya, membuatku menyesap lebih dalam lagi kedua payudara bulat miliknya.

Gw sesap kanan kiri bergantian, kuremas dengan sangenya namun tetap bermain dengan sentuh lembut. Nisya mulai melenguh perlahan. Aku hanya mendengar dia bergumam, “mmpppph Mas…. Enak banget…. Terusin mas”

Gw tak membalas, sedangkan isapan gw semakin keras, tangan ku perlahan turun ke bongkahan pantatnya yang tak kalah bulat itu. Kuremas perlahan, badannya semakin menegang. “auuuuhhhh masss, aahhh mass.”

Kutarik mukaku, gw tatap matanya dengan lembut dan dalam. Seakan menanyakan, benar ini yang kamu mau? Dia pun hanya membalas dengan senyuman. Seketika gw Tarik mukanya ke bawah, kami berciuman dengan ganasnya. Gilaaa, ternyata cewek berjilbab yang selama ini gw kira kalem, ternyata liar banget. Lidahnya bermain di rongga mulutku, seakan dia lama sekali ga pernah bercumbu. “mmmmmhhhhh….. Massss,”

Gw pun berdiri, memeluknya erat, tanpa melepaskan ciuman kami. Nisya melihat gw berdiri tampaknya paham mauku. Dia pun segera melepas kaosku. Kami sama-sama setengah telanjang, sejenak gw tatap lagi mukanya, gw cium lagi bibir lembut dan tipis nya. Sepuluh menitan kami bercumbu dengan berdiri, gw balikan posisi. Kini gw yang menghadap kasur, lalu gw rebahkan pelan Nisya ke kasur. Perlahan ciumanku turun ke leher, ke payudaranya yang sudah basah bercampur antara selai dan liurku. Ke pusarnya, lalu perlahan sambil gw Tarik piyamanya turun ke bawah hingga lepas.

Benar saja, Nisya memang ga memakai celana dalam sejak awal. Gundukan merah muda bersih tanpa bulu terpampang di depan mataku. Gw terdiam sejenak.

“Nisya, memekmu begitu indah. Gw belum pernah ketemu memek sebersih dan seindah ini.”
“Aku selalu merawatnya mas. Malam ini, memek ini jadi milikmu mas.”

Mendengar jawaban itu, gw langsung mengarahkan lidah ke belahan memeknya. Kumainkan klistorisnya dengan lidahku, kuciumi permukaan memeknya hingga Nisya menggelinjang tak karuan. Tangan kanannya mencengkeram kepalaku, sedangkan kirinya memegang erat bantal di bawah kepalanya. Sesapan demi sesapan, dia makin tak karuan. Kedua tangan gw pun gamau diam. Payudaranya yang bulat menonjol ke atas, gw remas dengan ganasnya.

“Ahhhhhh masss, bener kayak gituuu. Lebih keras lagi pegangnya mas” Mendengar itu, gw semakin sange. Kuremas lebih keras lagi payudara bulatnya. Sedangkan mulutku terus menjilati klistoris dan lobang memeknya dengan ganasnya. “MMMhhhhhhhh Masssss, enak banget terusin di situ massss.”

Setelah kurang lebih 10 menit, kami di posisi itu. Badan Nisya mengejang, badannya kaku sekali. “Ahhhhhh mass, aku udah sampai massss AHHHHHHH”. Ga peduli dengan dia yang sudah orgasm, gw terus jilatin klistorisnya, gw remas payudaranya. “AAAAAHHHHH Masss…. Nikmat banget massss”




Gw sudahi permainan lidahku di memeknya. Nisya berkeringat, dengan nafas tersengal-sengal menatapku puas. “Mas, barusan nikmat banget mas.”

“Bentar Nisyaku sayang. Hidangan utamanya belum keluar.” Gw pun berdiri melepas celana pendek dan kolor gw. Terpampang Andre Jr dengan panjang 17cm yang sudah berdiri tegak ingin memaksa gundukan memek di depannya.

“Nisya, aku masukin ya kontolku”
“Iya sayangku. Aku milikmu mala mini.”

Melihat permintaannya untuk meremas payudaranya dengan kencang tadi, gw berpikir buat langsung bermain kasar kali ini. Tanpa aba-aba, gw langsung masukan kontol gw sepenuhnya.

“AHHHHHH Mas, sakiiit tapi enaaak,” gw jawab racauannya dengan tempo cepat di awal. Sambil masih berdiri di pinggir kasur, gw gerakan pinggul gw. Gw remas kedua payudaranya.



“Ahhhhh…. OOOOOOHhhhhhh…. AAhhhhh masss,” Cuma suara lenguhannya Nisya itu yang ku dengar. Matanya terpejam, sementara tangannya memegang sprei putih dengan kencangnya.

“AAHHHHH Mas Andre, lebih kenceng lagi.” Wah gila nih cewek, padahal gw dah pake tempo kenceng, dia masih minta lebih. Serta merta gw tingkatin lagi tempo genjotan gw, gw sodok hingga dinding rahimnya terasa di ujung kontolku.

“Nisyaaaa, memekmu nikmat banget. Sempit lagi. Sayaannngghh..”
“Iya sayang aaaah, kontolmu juga gede banget aaaaah. MMHHHHHh aaaah oooh ooooh. Iya begitu sayang.” Gw pompa dengan semangat 45, hingga akhirnya bosan dengan gaya itu, gw balik kan tubuhnya. Gw tindih badannya, gw masukan lagi kontol gw.

“AHHHHH massss, enak banget aaaah mass, aaaahhh dari belakang” Tangan gw sambil menyelinap di balik badannya yang ramping itu, gw remas sepasang payudara yang terhimpit ke kasur.

“Nisyaaa, pantatmu bulaat ahhhh enak banget”
“Iya sayangmmmmhhh, ahhhhhh, Nisya selalu yoga dan ngegym ahhhhh”

“Nisyaaaa”
“Masss, aaaah lebih kenceng lagi sayang aaaahhhhh.” Gw gerakan pinggul gw lebih cepat lagi, gw tampar dengan keras pantat bulatnya.

“Ahhhhh iya bener seperti mmmhhhhh. Enak banget sayang.” Melihatnya yang semakin suka gw berlaku kasar, tangan gw reflek menarik rambut panjangnya. Gw Tarik hingga mukanya menengadah ke atas.

“AAAHAHHHHHHHH Masss.. mmhhhhhhhh, enak banget mass hmmmphhh.”
“Nisyaaaa, aku mau keluar.”

“aaaaah iya sama Mas. Aku juga mau keluar aahhhh ooooh.”
“Keluarin dimana nih? Ahhh.”
“Dalem aja sayangkuuuuh aaaaahhhhh,”

CROOOOOT CROOOT CROOOOT CROOOT, semburan spermaku seperti terbentur dinding Rahim yang hangat. Kami mencapai klimaks bersamaan. Sungguh nikmat sekali. Aku pun terkulai merebahkan diri di sebelah Nisya.

Meskipun ruangan ini berac, nampaknya ga bisa membendung panasnya permainan kami barusan. Keringat kami mengalir dengar, nafas kami tersengal. Setelah mengatur nafas, gw hadapkan badan gw ke arah Nisya. Nisya menoleh dengan senyuman puas namun terlihat sangat lelah. Ke elus rambutnya pelan, ku kecup bibir manisnya. Kami berpelukan dengan rasa puas.

Pukul 12 malam kami terbangun, permainan yang benar-benar melelahkan. Ternyata lama ga bermain dengan cewek, emang pengaruh banget. Kulihat Nisya sudah bangun duluan dengan tetap menyandarkan kepalanya di dadaku.

“Mas Andre sudah bangun?”
“Iya Nis, ini jam berapa ya?”
“Jam 12 Mas. Malam ini mas tidur di sini aja ya. Nisya kesepian.”
“Tapi nis, aku masih ada pekerjaan di bawah.”
“Besok lagi aja mas, yah? Temenin Nisya malam ini.” Wajahnya memelas. Mana kuat aku menolaknya.
“Yaudah boleh, eh tapi haus nih mau yang dingin-dingin”
“Bentar ya, aku ambil milktea yang ada di kulkas dulu.”
“Lah, jadi dari tadi kamu udah ada milktea benerannya?”
“Ada kok mas, hehhehehe” dia terkekeh sambil bergegas bangun dari kasur.

Milktea yang dia bawa terasa begitu menyegarkan, lebih-lebih karena sudah didului menyseap kedua susu bulatnya. Malam ini terasa panjang, karena sambil minum milktea yang disiapkan Nisya, kami ngobrol panjang lebar. Dari obrolan itu juga, gw paham kenapa malam ini dia bermain seperti orang gila seks.

Bersambung>> Page 6
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd