Part-51 Menikmati dua bidadari 1
Libur telah tiba, doi sudah lama tidak berjumpa orang tuanya, rindu kampung halamannya sehingga doi mau pulang. Doi ngajak aku ikut, ku tolak halus dengan alasan disuruh orang tuaku membantu jaga toko. Doi tidak percaya, doi bilang "Karena uda ada dua mainan baru jadi ga butuh aku lagi ya?" tampangnya merajuk. Kupeluk erat dirinya, kubilang bahwa aku tetap sayang dia. Dengan manja dimintanya aku ikut. Kutolak lagi, nanti disana aku garing, susah dapat jatah, secara ga mungkin bergumul dirumahnya kan? Bisa dikejar pake sapu oleh calon mertua nanti selorohku. Akhirnya doi relakan aku tidak ikut dirinya, doi ijinkan aku bermain dengan dua Bidadari tapi wajib tetap beritahu doi, jangan bohongi doi karena doi tidak suka orang yang tidak jujur, tidak bisa dipercaya. Wah syarat yang mudah batinku berkata.
Kuantar kepergian doi di bandara, kulepas dengan kecupan mesra. Hatiku riang gembira karena sebelumnya sudah kuberi tahu si dua tentang kepergian doi. Si dua segera atur waktu untuk bersamaan denganku. Seperti biasa miss Sosialita selalu bersama temannya tiap hari, tapi demi mengejar kepuasan si dua lebih memilih aku ketimbang teman temannya itu. Si dua biar tidak sulit kutulis dipart ini dua menjadi doi karena si dua memang akan menggantikan posisi doi, tempat pemuas birahi.
Mungkin karena doi baru kali ini bertemu orang yang bisa memuaskan birahinya yang selama ini tidak didapati dari suami tuanya membuat doi tidak mau menyia nyiakan waktu yang ada, segera mencari tempat untuk kami indehoi. Wanita suka akan barang mewah tapi lama tidak digauli juga butuh banget. Terbukti ketika doi ku pulang kampung dan balik dari kampung maka kami sehari bisa empat sampai lima ronde karena wanita juga bisa haus belaian. Meski akhirnya mekinya jadi tembem gara gara kebanyakan di gesek sampai panas dan perih. Kira kira begitulah wanita, butuh belaian meski tidak sekecanduan laki laki akan sex.
Singkat cerita doi suruh aku pesan hotel X dan bayarkan terlebih dahulu, nanti doi baru ganti cash pas di kamar. Doi tidak mau ada orang yang lihat kami jalan bersama, wah doi sangat berhati hati dalam bertindak. Kuikuti perintah doi segera meluncur ke tekape. Sebelumnya sesuai janji aku beritahu ceweku agar tidak dituduh selingkuh karena dirinya sudah tahu segala tindak tandukku.
Aku sudah dapat kamar, sudah check in, baru kujemput doi di lift karena lift hotel ini pakai access card. Dilift pun kami seakan tidak kenal satu dengan lainnya. Sampai keluar lift pun kuberi doi jalan duluan seakan kami beda kamar.
Selepas itu doi langsung sergap aku bak harimau sudah tidak makan tiga hari tiga malam, seluruh tubuhku tidak ada yang luput dari cumbuannya. Mantab nih pikirku, diservice Bidadari. Saat kami sedang asyik bercumbu tiba tiba hapeku yang kuletak disamping kasur berdering, kulihat ceweku video call. Duh ganggu aja nih. Si dua melirik canggung, terganggu juga, segera kujelaskan ke si dua bahwa inilah perjanjian kami, doi tetap tahu dan berhak memantau yang kulakukan. Akhirnya si dua mau memahami dan membiarkan video call terjadi. Sengaja ku goda doi dengan terus menggenjot mesra si dua. Kulihat doi gelisah, sambil kugoda beri kecupan jarak jauh kepadanya. Si dua pun mengerang nikmat bercinta sambil dilihat doi tanda si dua klimaks, akhirnya si dua berterima kasih doi sudah ijinin cowonya dipakai si dua. Doi nyeletuk, ingat bayar ya seraya menyudahi video call kami.
Penampakan si dua (request suhu complished)
Kami ngobrol santai, si dua memuji doi yang tidak cemburuan, memuji permaian sex kami yang terbilang tidak biasa. Si dua bertanya apakah aku bawa alat perang? Kujawab "Suka diikat ya?" Dirinya tersipu malu. Segera ku ambil alat perang, ku ikat doi seakan membentuk huruf X, kututup mata doi, kukeluarkan vibrator dan lumuri pelumas yang banyak. Kubenamkan vibrator dan biarkan vibrator bekerja. Doi bergelinjang nikmat sambil kupakai tongkat bulu mainkan disekujur tubuhnya. Tiba tiba tubuhnya bergetar tanda orgasme, segera kulumat putingnya sambil mainkan klitorisnya cepat cepat serta tanganku yang satu lagi meremas dan memainkan putingnya, dirinya squriting sampai lemas. Segera kucabut vibrator dan ganti dengan penisku, kubiarkan didalam mekinya yang super becek itu sambil terus menggosok klitoris dan kulum pentil agar multi orgasme yang panjang dapat kunikmati. Super nikmat dalam posisi ini, kumuntahkan sperma didalam rahimnya. Enak, hangat, kupeluk dirinya erat. Lepas kubuka talinya, ku basuh tubuh sexynya itu dengan kucuran shower, kami mandi dan bergulat satu kali lagi sambil posisi berdiri. Wuih, sungguh nikmati begelut dengan istri orang.
Sesudahnya si doi berpakaian dan hendak segera pulang, jangan sampai beda jadwal dari kebiasaannya itu supaya suaminya tidak tahu yang dikerjakannya diluar. Sebelumnya si doi memberi aku dua gepok seratus ribuan. Aku kaget karena biaya kamar hanya dua juta lebih saja. Segera kukembalikan karena bagiku menikmati tubuhnya secara gratis saja sudah keuntungan bagiku. Dirinya tetap memaksa, kutetap menolak, kubilang aku yang justru berterima kasih sudah dapat service gratis yang begitu nikmat dikala ceweku tidak ada. Dirinya berpisah dan aku sendirian dikamar. Mau check out sayang juga, sudah bayar masa tidak nikmati? Kuputuskan untuk tetap tidur disana menikmati fasilitas hotel mewah barulah esok pagi aku pergi.
Part-52 Menikmati dua bidadari 2