Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Suami dan Istri (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terima Kasih banyak ya suhu semua, maaf baru balas, karena kesibukan RL di awal tahun yang mesti dikejar akibat sakit kemaren,
Hari ini Rilis Part 11 ya, semoga bibsa menghibur suhu semua :beer::semangat::Peace::Peace:

====================================

Lanjutan,

Part 11

POV Romi


Setelah pergumulan ku yang panas dengan kak aulia akupun mendapatkan kabar dari atasan ku untuk segera ke sumedang untuk membereskan masalah yang ada disana,

Tuuuutttt,,,, tuuuuttt,,,, tuuuuutttt,,,,

“hallo,,,,” jawab orang disana,

“lagi dimana?”, tanyaku,

“lagi makan sama istri diluar bang, ada apa?”,

“siap-siap, 1 jam lagi ketemu tempat biasa, ada tugas ke sumedang penting, ajak sekalian toro dan dion untuk kesana”,

“siap bang aku akan kesana segera”,

“ok aku tunggu”, jawabku

Akupun lalu siap-siap mengepak baju dan keperluan ku disana untuk waktu yang agak lama, kak aulia membantuku menyusun di tas ransel besarku, kemudian aku kerumah bang rayihan untuk berpamitan kepada istriku untuk pergi.

Setelah berpamitan akupun naik mobil online menuju taman kota untuk bertemu teman-temanku dan menuju ke sumedang, setelah sampai taman kota akupun menunggu mereka, tidak berapa lama mereka tiba dengan dengan menggunakan mobil yang biasa kita gunakan,

“yuk jalan, kita harus sampe sana jangan sampe larut malam”, ucapku,

“ok bang”, dan kamipun langsung berangkat menuju sumedang,

“ada masalah apa bang sampai mendadak begini”, tanya toro,

“akupun belum tau, nanti pas sampai disana komandan akan memberi tahu masalah dan yang akan kita lakukan”, jawabku,

Setelah hampir 4 jam akhirnya kami sampai juga di desa citengah sumedang dan kami langsung menuju rumah singgah yang biasa kami gunakan kalau ke sini,

“sudah jam 7 malam, kau cari makanan dulu untuk kita aku akan menunggu kabar dari komandan”, ucapku,

“baik bang”, ucap dimas dan langsung pergi untuk mencari makanan,

Akupun masuk kerumah dan menunggu kabar dari komandanku,

Tuuuuttt,,, tuuuuttt,,, tuuuutttt,,,,

“hallo malam ndan, gimana?”, tanyaku,,

“,,,,,,,,’,,,,,,’,,,,,,,”, ucap komandan disana

“ohhh,, ok ndan nanti pagi saya akan mengelilingi desa-desa disini untuk melihat aset paguyuban disini”,

“,,,,,,,,,,,,,,’,,,,,,,,,’,,,,,,,”, ucapnya lagi,

“ok siap ndan, kami akan lakukan secara bersih seperti biasa”, jawab ku dan akupun menutup telepon beliau,

Tidak lama dimas, toro dan dion sudah balik dan membawa makanan dan kamipun makan bersama,

“Toro besok kamu ke dua alamat ini, kamu lihat keadaan disana dan lihat kegiatan 2 orang tersebut satu hari nanti sore kabari”, ucapku ke toro,

“dimas besok ke desa cisoka lihat aset disana kondisinya seperti apa”,

“ok bang”,

“dan kau dion besok ke desa sukajadi lihat juga aset disana kondisinya bagaimana”,

“biar aset yang disini aku yang lihat sekalian mau ke kantor kepala desa”, ucapku

“baik bang”, ucap dion.

Dan kamipun beristirahat untuk melaksanakan tugas kami masing-masing besok,

Besok pagi kami bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan tugas masing-masing, karena jarak desa satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh, kami ber empat meminjam motor warga untuk berkeliling desa,

Mereka bertiga pun pamit untuk melaksanakan tugas mereka, dan akupun mulai mengitari desa untuk melihat keadaan aset yang ada di desa citengah,

Setelah berkeliling dan memfoto kondisi aset yang ada di desa citengah akupun lalu ke rumah kepala desa untuk mencari tau, tidak berapa lama akupun sampai di rumah kepala desa citengah,

“asallamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab orang didalam,

“punten pak gimana kabarnya? Baik?”, tanyaku,

“ehhh pak romi kapan sampai disini?”,

“tadi malam pak”,

“mari masuk pak, mau minum apa?, bu tolong bawakan minum untuk pak romi”, ucap pak kades,

“iya pak”, jawab ibu kades,

“belom ke kantor lurah pak?”,

“nanti siangan pak romi, tidak ada yang terlalu penting pagi ini”, jawabnya,

“gini pak maksud kedatangan saya kemari untuk menanyakan tentang asset paguyuban yang ada didesa ini kok semua di segel ya pak, apakah bapak tau?”, tanyaku kepadanya,

“maaf pak romi, kalau masalah itu bapak sudah menjelaskan ke bapak bupati yang baru bahwa asset tersebut tidak bisa di ganggu gugat karena sudah ada perjanjian nya, tapi beliau tidak mau tau dan langsung menyegelnya dengan alasan ingin bertemu dengan yang bertanggung jawab atas asset tersebut”, jelas pak kades,

“ohh begitu, tapi gimana dengan tanggapan warga disini?”, tanyaku lagi,

“ya mau gimana lagi pak, kita susah untuk melawan mangkanya kita selama hampir seminggu ini nganggur karena tidak bisa mengurusi lahan tersebut pak”, jawabnya,

“baik pak, kira-kira bapak tau bupati yang baru ini orangnya seperti apa?”,

“yang bapak tau dari info yang dibalai kota, beliau keras dan agak memeras untuk kepentingan pribadi dan suka korupsi pak romi”, jelas nya,

“ok pak, saya sudah bisa ambil kesimpulan, terima kasih atas infonya pak”,

“siap pak romi”,

Dan datanglah ibu kades dengan membawa minuman untukku dan pak kades, akupun dan pak kades berbincang-bincang mengenai banyak hal,

“pak, saya permisi dulu ya”,

“baik pak romi, o iya pak, malam nanti datang ke alun-alun desa ya, nanti ada acara angklungan sekalian tausyah menjelang panen raya tahun ini”, ajak nya,

“iya pak saya akan datang malam nanti”, ucapku,

“asallamualaikum, saya pamit ya pak”,

“wallaikumsalam”, jawab pak kades,

Akupun langsung menuju ke warung kopi langganan di sebelah perkebunan teh,

“teh Ambar, kopinya satu ya yang hitam, sama gorengan pisangnya 2”,

“iya a, tunggu ya”, jawab teteh warung dari dalam,

Tidak lama pesanan kopi dan pisang datang,

“ehh mas romi, kirain siapa?, kapan dateng mas?”,

“malam kemaren teh, dari tadi saya gak lihat mang dadang?”,

“mamang lagi ke kepasar belanja persediaan warung mas”, jawabnya,

“ohhh, tambah montok aja teh?”,

“hehehe,, bisa aja mas, lagi isi 4 bulan mas, galih nanti ada adiknya, mudah-mudahan perempuan mas, biar sepasang”, jawabnya,

“mas udah hamil mbaknya?”,

“doain ya teh, biar cepet dapet momongan”,

“amin mas, semoga lekas dapet ya, berapa hari mas disini?”,

“rencana 1 minggu teh”,

“kalau sepi mau teteh temenin gak mas, teteh kangen sama pelukan mas”,

“nanti kalau ada waktu ya teh, nanti saya mampir kerumah”,

“ditunggu lu mas”, ucapnya sambil tersenyum genit,

Akupun meminum kopiku dan memakan goreng pisang sambil melihat pemandangan indah kebun teh, tidak lama akupun pamit untuk balik ke rumah,

“teh, makasih ya, saya pamit ya, nanti bayarnya di total aja pas balik nanti saya bayar semua”,

“iya mas”, jawab teteh,

Akupun langsung menuju rumah untuk beristirahat sambil menunggu temanku pulang untuk memberikan hasil investigasi mereka,

Sore hari jam 16.30 akupun bangun dari tidur dan menuju kamar mandi untuk mandi sore, selesai mandi ternyata ketiga temanku sudah sampai di rumah, kusuruh mereka mandi dan beristirahat sebentar sambil kubuatkan mereka kopi,

“dimas, dion gimana hasil investigasi kalian?”,

“di Cisoka semua asset di segel bang”, kata dimas,

“sama bang di Sukajadi juga semua asset di segel”, ucap dion,

“ok, dan gimana hasil intaian mu toro?”,

“aku sudah mendapatkan info dari orang kita bahwa kedua orang itu berada di tempat yang aku intai dari pagi hingga sore jam 4 bang, dan pergi dan pulang hanya diantar oleh 1 orang supir”, ucap toro,

“dan yang aku liat satu hari ini setelah pulang mereka langsung balik ke rumah mereka bang”, jelasnya lagi,

“ok, sekarang kalian istirahat saja dulu, malam nanti mau ikut ke alun-alun untuk acara desa angklungan dan tausyah, untuk bupati baru nanti besok lusa kita laksanakan rencana kita yang nanti akan aku kasih tau”, jelas ku,

“ok bang siap, kita nanti ikut bang ke alun-alun malam ini”, jawab mereka bertiga,

Malam nya kamipun pergi ke alun-alun untuk menghadiri acara angklungan yang biasa diadakan pas mau panen raya tiba, kami duduk di meja pinggir lapangan dan melihat acara yang sudah dimulai.

Kami sangat senang melihat acara pagelaran angklung dan tari-tarian malam ini, kemudian berlanjut ke acara tausyah yang dibawakan oleh seorang ustad dari jakarta,

Malam sudah larut dan kamipun kembali ke rumah untuk beristirahat, di tengah jalan aku melihat seorang wanita yang sepertinya aku kenal dan akupun menghampirinya,

“kalian duluan aja, gua mau ketemu orang dulu ya”, ucap ku,

“baik bang”, kata mereka bertiga,

“jangan sampe kemalaman pulangnya ya bang, takut di absen nanti, hihihihi”, ucap dimas,

“hahahaha, siap”, jawabku,

Kamipun berpisah dan akupun mendatangi wanita itu untuk memastikan dugaanku,

“asallamualakim”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab wanita itu sambil melihatku,

“mbak ini mbak Arumi kan yang rumahnya di cempaka putih?”, tanyaku,

“iya mas, ehhh ini mas yang anterin saya kemaren itu ya, makasih banyak ya mas udah bantu saya dan memperbaiki motor saya”, ucapnya,

“tapi kenapa mas gak mau dibayar, kan memperbaiki motor nya lumayan mahal?”,

“gpp mbak membantu gak boleh setengah-setengah”,

“o iya mbak, disini ngapain?”, tanyaku,

“lagi ikut suami isi acara tausyah mas, sama nanti saya besok 4 hari jadi salah satu pengajar dan pembicara untuk acara pesantren kilat buat para wanita di desa ini, mas sendiri lagi apa disini?”,

“lagi dinas mbak di markas AD dekat sini”,

“ohh mas nya angkatan toh, balik ke mess dong malam ini?”,

“enggak mbak kami sewa rumah di desa ini, kalau mbak tinggal dimana?”,

“kami rombongan tinggal di rumah samping rumah pak lurah lumayan mas kamar 3 bisa berbagi, kalau suami besok sudah harus ke bandung karena isi acara lain disana”, jelas nya,

“mbaknya sekarang mau kemana?, kok sendirian”,

“itu tadi di panggil untuk ambil makanan karena sudah matang, mas nya sudah makan, yuk makan bareng”, ajaknya,

“makasih mbak, tadi sudah makan, ya sudah dilanjut aja, aku permisi dulu balik kerumah untuk istirahat”,

“iya mas, o iya mas boleh minta no hp nya, kemaren hp saya jatoh ke air dan rusak jadi no nya hilang”,

“ohh gpp mbak, ini no nya ya”, sambil kuberikan no hp ku dan kamipun berpamitan,

“assalamualaikum”, salam ku,

waalaikumussalam”, jawab mbak Arumi,

Akupun balik menuju rumah untuk beristirahat,

Besok pagi kamipun bangun dan berkumpul di ruang tamu untuk minum kopi dan makan goreng pisang yang sudah aku beli di warung the ambar,

“jadi besok rencananya gimana bang”, tanya toro,

“kamu toro dan dimas, kalian berdua besok jemput dan amankan target yang sudah kau incar, bawa ke rumah yang di daerah kota atur supaya tidak ada orang yang tau, juga ajak sekalian anak buah kita yang di percaya untuk membantu kalian menjaga mereka di rumah itu”, jelas ku,

“baik bang”, kata mereka,

“kalau aku dan dion besok akan ke kantor bupati, aku sudah tanya sama orang kita di sana bahwa besok sekitar jam 10 – 12 siang dia bebas ada dikantor tidak ada kegiatan”, jelas ku lagi,

“apa yang akan abang bawa kesana?”, tanya toro,

“seperti biasa aku akan bergerak setelah mendengar kabar dari kalian, kirim foto dan video mereka setelah sudah sampai di rumah”,

“tapi kalau tidak berhasil dan terjadi perlawanan bang?”, tanya toro lagi,

“kaya orang baru aja kau toro, kita bereskan dan tinggalkan tkp segera jangan ada jejak, walaupun ketauan komandan sudah siap untuk backup personil bila terjadi perlawanan, semua sudah siap”,

“mangkanya komandan suruh kita bereskan secara diam-diam dan senyap dia tidak mau terjadi peperangan hanya gara-gara ini, kalian tau sebentar lagi beliau pensiun tidak mau merusak namanya”, jelasku panjang lebar,

“siap bang”, ucap mereka,

“ya sudah kalian siapkan rumah di kota dan sudah ada mobil disana biar mobil yang ini aku dan dion yang bawa, segala perlengkapan sudah ada disana, biar yang di mobil ini aku dan dion yang pakai”,

“ok bang, nanti siang aku dan toro meluncur kesana”, ucap dimas,

Setelah itu aku siap-siap untuk lari pagi karena belum terlalu siang untuk menjaga stamina, akupun berlari mengelilingi jalan desa dan perkebunan yang ada didesa ini, dan di tengah jalan akupun bertemu lagi dengan Arumi,


“assalamualaikum”, salam ku,

waalaikumussalam”, jawab mbak Arumi,

“lari pagi juga mbak?”,

“iya jaga stamina mas biar sehat, jangan panggil mbak panggil arumi aja”,

“iya mbak eh arumi, sendiri aja yang lain mana?”,

“lagi masak sambil buat persiapan untuk tar siang pesantren kilat mas, mas juga sendirian aja?”,

“iya biasanya sendiri rum”, arumi masih mau lari biar di temenin?”,

“masih mas, boleh, yuk lari kesana ke arah kebun”,

Kamipun berlari bersama mengitari kebun teh, 30 menit kami berlari kamipun beristirahat sebentar di sebuah saung kecil tempat istirahat pekerja pemanen pucuk teh,

“istirahat dulu rum”,

“iya mas, lumayan capek ya lari naik dan turun perkebunan”,

“minum dulu rum”, kuberikan minum yang kubawa dari rumah tadi,

“makasih ya mas”,

Aku terkesima melihat arumi minum, arumi terlihat cantik hari ini dengan baju lari yang agak ketat dibalut jilbab dikepalanya,

“mas kok ngeliatin arumi kaya gitu”,

“eh,, ehh, maaf rum kalau mas lancang udah liat kamu”,

“gpp mas santai aja arumi gak marah kok, kan Cuma melihat asal gak diapa-apain ya mas, hihihihi”, candanya,

Hahahaha,, dan kamipun tertawa,

“mas kok masih liatin arumi terus”, ucapnya karena aku masih terpaku melihatnya,

“maaf rum kalo mas lancang tapi itu di baju kamu basah dibagian dadanya”, jelasku,

Arumi pun melihatnya dan langsung menutup dadanya,

“arrggggg,,,, tutup matanya mas jangan liat sini”,

“kenapa emangnya rum?”, tanyaku bingung,

“ini air asiku sudah penuh mangkanya rembes keluar mas, aku lupa untuk dikasih double kain jadinya rembes”,

“emangnya bisa rembes ya rum”,

“bisalah mas, kalau sudah penuh dia pasti keluar sendiri, kalau gak dikeluarin jadi sakit akunya bisa demam”,

“ya udah rum dikeluarin aja”, ucapku dengan polos, dan arumi memelototiku,

“keluarin disini?, enak mas bisa liat, hihihihi”, ujarnya sambil bercanda,

“ya sudah yuk kita balik aja, kasihan tar kelamaan kamu jadi sakit lagi”, ajakku,

“iya mas”, ucapnya sambil berjalan pulang,

Di tengah jalan arumi terpeleset dan kakinya terkilir, akupun menghampirinya untuk mengecek keadaannya,

“gpp rum, sini mas liat kakinya, maaf ya rum mas pegang”,

“gpp mas”, jawabnya sambil meringis menahan sakit,

akupun mengangkat kakinya sedikit dan mengurut bagian yang terkilir supaya jangan terlalu parah nantinya,

“sudah enakan rum, coba dibawa jalan”, akupun membantunya berdiri

Arumi mencoba berjalan tapi belom bisa karena masih sakit dan hampir terjatuh lagi, akupun menangkap badannya dan memeluknya supaya tidak jatuh,

“maaf ya rum, mas gak bermaksud”, ucapku sambil melepaskan pelukannku dan langsung memapahnya,

“gpp mas”, ucapnya sambil kulihat dia malu dan menunduk mukanya,

“jalannya dipapah apa mau mas gendong di belakang rum”, tawarku,

“dipapah aja mas, kalo di gendong keenakan mas nya”, ujarnya

Hahahahaha,, tawa kami berdua, kami melanjutkan berjalan sambil memapah arumi,

“rum, bajunya tambah basah tuh”,

“mas jangan diliatin terus, malu akunya, matanya dijaga”, sambil mencubit pinggangku,

“hehehehehe,,,, maaf rum habisnya mas heran aja bisa ya sampai basah banget kaya gitu gara-gara asi tumpah”,

Dicubitnya lagi pinggangku, dan akupun tertawa,

“mas, di gendong aja aku udah gak kuat, kakiku rasanya tambah sakit”,

“ya udah sini naik kepunggung mas”, sambil aku jongkok,

arumipun naik kepunggungku dan melingkarkan tangannya ke leherku, dan akupun mulai jalan sambil menggendong arumi,

“kok tambah basah ya rum, punggung mas basah, hihihihi”, ucapku sambil bercanda,

“terus ya godain terus, udah tau kaki arumi sakit dan juga yang diatas sakit masih aja di goda”, ucapnya sambil menjewer telingaku,

“hahahaha,, yang diatas itu yang mana yang sakit rum?”, celotehku dengan beraninya,

“ini nih yang sakit”, sambil menjewer kedua telingaku,

“ampun rum, tapi kalau gak di keluarin sakit banget ya”,

“iya lah ini aja rasanya udah sakit dan ngilu payudara nya”, dia sudah bisa lepas bicaranya,

“kan anaknya gak ada, nanti di taro dimana?”,

“di pompa di taruh di botol susu mas buat disimpan di frezzer”,

“dipompanya pake tangan ya rum”,

“kadang mas kalo lupa bawa pompa nya, kenapa tanya-tanya?”,

“sini mas bantuin mompa”, ujarku tambah berani,

“huuu enak di mas nya”, sambil kembali di jewer nya telingaku,

“makasih ya mas, dua kali mas udah nolongin aku disaat kecelakaan”, ucapnya sambil memelukku dengan erat dan menaruh kepalanya dipundakku,

“iya rum sama-sama, tapi kok kamu bisa langsung bisa begini sama mas, kan mas baru ketemu sama arumi”, tanyaku,

“gpp arumi ngerasa mas nya orangnya baik mangkanya arumi nyaman sama mas”, jawabnya,

“masa sih, mas nya orangnya jahat lu sebenarnya”,

“masa”, jawabnya sambil di cubitnya pinggangku yang sebelah kanan,

Hahahaha, kami tertawa lagi,

“kamu gak takut suami mu tau istrinya yang cantik dan baik ini mas gendong?”,

“gak, kan dia udah ke bandung pagi tadi, hihihihi, lagian kalau tau pun biarin aja mas, orang suamiku juga masa bodo sama aku”, jawabnya,

“maaf ya mas jadi tau hubungan kalian”,

“gpp mas santai aja”, sambil kembali dipeluknya badanku dengan erat,

“mas udah punya anak?”,

“belum rum, doain ya biar cepet dapet kaya kamu”,

“amin, arum doain ya, sama jangan sia-siain istrinya ya”,

“ya,, ada yang curhat nih”,

Ahhhh,,,, di jewernya telingaku lagi dengan keras,

“orang dibilangin juga, cowok semua sama nih”,

“ampun rum, iya mas akan jaga istri mas dengan baik”,

“gitu dong, jadi laki harus bertanggung jawab dan sayang keluarga”,

“harus itu”, hahahaha,

Di perjalanan kami berdua ngobrol dengan asiknya sampai hampir sampai di dekat rumah singgah arumi, lalu aku menurunkan dia dan mulai memapahnya takut kalo ada yang lihat nanti jadi fitnah,

“akhirnya sampai juga, mau dipapah sampai dalam gak rum?”,

“boleh mas”,

akupun memapah arumi ke dalam rumah dan mendudukinya di kursi yang ada diruang tamu, akupun membantunya membuka sepatu yang dipakainya dan melihat kakinya sudah agak membiru akibat terkilir tadi,

“dapurnya dimana rum, mas mau ambil air dingin buat kompres lukamu biar agak mendingan”,

“di belakang mas”,

“kok sepi pada kemana?”,

“sudah jalan mungkin mereka mas untuk ngajar, arumi udah wa mereka bahwa hari ini arumi kena musibah, kalau kuat bisa kesana kalo gak istirahat dulu hari ini”, jelasnya,

Aku langsung kebelakang untuk mencari air dan kain untuk ngompres kaki arumi lalu kembali keruang tamu, aku mulai mengompres kaki nya dengan air dingin dan mulai sambil mengurut-urut kecil di bagian yang terkilir,

“auuuu,,, aduuhhh,,, pelan mas sakit”,

“tahan ya, biar bisa jalan besok walau masih pincang dikit”,

30 menit aku mengurut kakinya dan terlihat luka lebamnya berkurang dan rasa sakit yang dirasakan arumi sudah berkurang,

“kami gak mandi atau ganti baju rum?, itu bajunya basah semua di depan”,

“maunya mas tapi masih susah jalan, mana gak ada yang bantuin buat ke kamar mandi lagi”,

“sini mas yang papah aja ke kamar mandi, kamu mandi duduk di kursi plastik yang di meja makan”,

“gak ah tar ngerepotin mas”,

“kalo yang ini gak lah, menolong jangan tanggung-tanggung hihihihi”, godaku,

“jangan macem-macem ya”,

“gak lah rum, satu macem aja liat kamu mandi, hahahaha”, candaku lagi,

Di cubitnya lagi pinggangku dengan keras,

“coba aja kalau berani”,

“ampun-ampun rum, hehehe”,

“mas tolong ambilin koperku yang dikamar itu dong, yang warna abu-abu ya mas”,

“ok rum”, lalu akupun mengambil koper arumi dan menaruhnya di atas meja tamu dan membukanya,

Arumi lalu mengambil baju ganti dan dalaman yang akan dipakainya, juga alat perasan susu nya, namun dia tidak menemukan plastik untuk menampung asinya,

“yah, plastiknya kebawa di dalam koper suamiku, sayang dong asiku kebuang”, ucapnya dan kulihat dia agak sedih,

“pakai kantong plastik yang lain gak bisa rum?”,

“gak bisa mas, itu plastik khusus biar asinya gak rusak”,

“ya sudah memang jalannya udah begitu rum, yang penting kamu semangat aja 4 hari ini biar pas pulang dari sini mudah-mudahan asinya tambah banyak”, ucapku,

“iya si mas, tapi kan sayang kebuang ihhh kesel deh”,

“ya udah sini biar mas yang minum biar gak sayang kebuang”,

“emangnya mas mau apa?, kan gak ada rasanya gitu”,

“mau lah asal minum nya langsung dari pabriknya, hahahahaha,,, ujarku sambil bercanda,

“maunya mas itu”, sambil dijitaknya kepalaku,

Hahahaha,, akupun tertawa melihat kelakuan arumi,

“ya udah yuk mas anterin kamu ke kamar mandi biar bersih badannya tar mas urut dan kasih perban sementara kakinya, biar enakan besok”,

“iya mas ayok”,

Akupun memapah arumi masuk kedalam kamar mandi dan mendudukkan dia di bangku plastik yang sudah kusiapkan, dan kutinggalkan dia untuk mandi, 20 menit aku mendengar panggilan arumi dari kamar mandi dan akupun langsung kesana,

“sudah mandinya rum?”,

“sudah mas, tolong bantu papah mas”,

“kok kamu gak pake jilbab rum?”, terlihat rambut lurus warna hitam arumi yang sebahu membuat terlihat tambah cantik,

“tadi lupa bawa mas”,

“mas,,, mass,,, massss”,

“o iya rum, maaf ya”, lalu aku mulai memapah dia keluar kamar mandi,

“mikirin apa sih mas, kok dipanggilin gak nyaut, hihihihi”,

“tadi bis lihat bidadari di kamar mandi, jadinya tersirep pandangan mas”,

“bisa aja, bilang aja mas terkesima sama kecantikan arumi ya, hihihihi”, sambil dicubitnya pinggangku,

“hahahahaha, iya rum, tambah cantik tanpa jilbab, hehehe”,

“ya udah ini mau di rebahin dimana?, dikamar aja ya biar bisa langsung istirahat”,

“boleh mas”,

Akupun langsung membawanya ke kamar dan merebahkan di atas kasur, aku keluar untuk mengambil minyak sayur dan minyak angin untuk mengurut kaki arumi,

Akupun mulai mengurut lagi kakinya dengan sedikit keras yang membuat arumi menahan sakit, tapi aku bilang untuk ditahan supaya besok dia bisa berjalan lagi, dan kupakaikan perban pergelangan kakinya agak kalau jalan tidak terlalu sakit,

“dah selesai, mas pamit ya rum, gak enak dah lama kita berdua disini takut nanti ada yang liat”,

“makasih banyak ya mas romi dah bantuin dan temanin arumi”,

“sama-sama rum”,

“tar lanjut wa an ya mas, tapi gak dimarahin istri kan?”

“gak rum aman, wa aja kalo mau ngobrol ya”

“iya mas”,

“ya udah mas pamit ya,
assalamualaikum”, salam ku,

waalaikumussalam”, jawab arumi,

Akupun langsung pulang kerumah untuk mandi dan beristirahat agar sore nanti bisa siap-siap untuk misi besok, sampai dirumah akupun langsung mandi dan beristirahat di kamar, pas mau tidur aku mendapatkan notifikasi chat wa masuk ke hp dan kubuka yang ternyata dari arumi,

“makasih banyak ya mas yang baik hati”, sambil di tambahkan emot peluk dan cium

“sama-sama rum” dan kutambahkan juga emot peluk dan cium,

Lalu akupun tidur siang karena tidak ada hal lain yang kukerjakan, sore aku bangun teman-temanku sudah berkumpul di ruang tamu,

“bagaimana persiapan untuk besok?”,

“beres bang, orang kita di kantor bupati bilang bupati ada dikantor jam 9 – 12 siang dia gak ada agenda keluar kantor”, jawab dimas,

“bagus, dan kau toro gimana besok udah diap untuk culik kedua target kita?”,

“semua sudah disiapkan bang, orang kita sudah di kondisikan di daerah penculikan takut ada yang menggagalkan”, jawab toro,

“bagus, dan kau dion gimana dengan perlengkapan yang akan kita gunakan besok udah ready?”,

“sudah bang sudah kuletakkan di dua mobil”,

“ok jadi besok aku dan dion yang akan ke kantor bupati, dimas dan toro yang menculik target, jangan sampai gagal, kuncinya di mereka”,

“rumah bupati sudah di kondisikan?”,

“sudah bang, orang kita sudah disana tinggal tunggu perintah baru dijalankan”,

“ok bagus, sekarang mari cari makan dah lapar aku, hahaha”, ujarku,

Lalu kami berempatpun pergi mencari makanan, di tengah jalan istriku naila menelepon,

Kriiinnnnggg,,, kriiinnnnggg,,,, krriinnnnnnggg,,,,


“asallamualakim”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku,

“apa kabar bunda?”,

“apa kabar - apa kabar, udah lupa sama istri sendiri, 2 hari pergi gak ada kabarnya, asik ya disana sampe lupa sama bunda”, marah istriku,

“maaf bunda, ayah lagi prepare dinas disini, duhhh kangennya ayah di omelin bunda, ayah kangen sayang”,

“bunda juga kangen sama ayah, sebelllllll awas aja balik jakarta bunda setrap tidur diluar”,

“jangan lah bunda, ayah minta maaf ya sayang”,

“gak mau, minta cium dulu baru dimaafin”,

“muuuuuuaaaacccchhhhhhhhhhh, love u sayang”,

“love u tu ayah, muuuuuaaaccccchhhhh”,

“ayah lagi dimana?”,

“lagi cari makan bun, bunda dimana sekarang?”,

“lagi di mall sendirian, lagi cari ATK yah buat perlengkapan dagangan online bunda”,

“yang semangat ya sayang”,

“sebenarnya ada yang mau bunda bilang sama ayah, tapi ayah jangan marah sama bunda ya?”,

“apa bun?”,

“tadi bunda gak sengaja ketemu sama bang doni di mall sini, dia mau ajak bunda karaokean sama jalan-jalan sore yah, mangkanya bunda telepon ayah mau minta ijin sama ayah”,

“ya udah bunda jalan aja gpp, bila perlu bunda realisasikan yang kemaren, mang gak mau apa beneran ngewe daripada vcs an doang”,

“emang ayah ijinin apa?”,

“ayah ijinin sayang, tapi jangan lupa di videoin ya, kalo bisa online ya sayang biar ayah bisa liat”,

“iya yah kalo menuju kesana bunda kasih tau ya, ya udah hati-hati dinas nya ya ayah sayang, muuuuaaaacccchhh, love u”,

“love you to bunda”,

“asallamualakim”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku,

Setelah kami makan, kami mengitari tempat tkp kami besok untuk melihat kondisi medan yang akan kami hadapi besok, lalu kembali ke rumah untuk beristirahat karena aku mendapat kabar dari istriku bahwa iya sudah pulang ke rumah karena dia dan doni tidak jadi karaoke karena doni dipanggil oleh bosnya, tapi mereka janji ketemuan 2 hari lagi untuk jalan-jalan,

Pagi kami bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan misi penting hari ini,

“ingat jangan sampai membunuh, tujuan kita hanya untuk merubah keputusan bupati, tapi kalau kondisi sangat tidak memungkinkan kalian bunuh saja jangan sungkan yang penting jangan tertangkap”,

“siap bang”, jawab mereka bertiga,

“ok kami pergi dulu ya bang, TO 1 biasa sampai tempat jam 7.20 sekarang sudah jam 6.30”,

“ok hati-hati, bawa peredam kan?”,

“bawa bang”,

“ok, kami jalan jam 9 ke kantor bupati, sambil menunggu kabar dari kalian”,

Akhirnya toro dan dimas pun berangkat untuk kesekolah anak bupati untuk menculik putri nya yang masih kelas 2 smp, dan langsung menuju ke usaha istrinya untuk menculik istri bupati,

Jam 9 pagi kamipun berangkat menuju ke kantor bupati,

Krinnggggg,,, krinnggggg,,, kriiinggggg,,,

“hallo gimana toro?”,

“berhasil bang walaupun tadi pas menculik target 2 ada sedikit perlawanan dari driver dan warga, tapi aku kasih tembakan peringatan dan berhasil bisa melarikan diri, dan sudah menuju ke rumah persembunyian”,

“bagus sekarang, kalian siap untuk online video mereka untuk abang kasih tau ke bapak bupati”,

“baik bang”,

Akhirnya kami sudah sampai di kantor bupati dan langsung menuju ke lobby untuk bertemu karena sudah diatur oleh orang dalam kami, aku dan dion pun sudah masuk ke ruangan bupati dan mengobrol di meja kerjanya,

“selamat pagi pak, maaf kalau kami datang pagi-pagi ke tempat bapak”,

“tidak apa-apa pak, bapak ini namanya siapa dan ada keperluan apa bertemu dengan saya”, tanya bapak bupati,

“perkenalkan nama saya Kurniawan”, sambil berjabat tangan,

“Bambang Rahmadi” ucapnya memperkenalkan dirinya juga,

“kedatangan kami berdua disini karena masalah aset dari paguyuban purna darma yang ada di beberapa wilayah di sumedang kondisinya sudah tersegel, dan dari info yang kami dapatkan bahwa bapak yang menyuruh untuk menyegelnya”, jelas ku,

“betul saya yang menyegelnya pak kurniawan karna saya pikir porsi yang didapatkan oleh pemda sangat sedikit hanya 10% kalau mau dibuka minimal harus 20% karena untuk kesejahteraan warga kami”, ucapnya,

“kesejahteraan warga atau kesejahteraan untuk bapak?”, tanyaku,

“hati-hati pak kurniawan dalam berucap, itu bisa saya bawa ke ranah hukum karena bisa mencemarkan nama baik saya”,

“bukan saya asal ucap pak bambang, selama saya mengurus paguyuban itu sudah ada klasual pembagian hasil yang sudah ditandatangani oleh semua pihak karena setengah lahan itu adalah tanah angkatan darat mangkanya kami dipangkalan dipercaya pemerindah dan pemda terdahulu untuk mengelolanya”,

“Tapi hasil yang di dapatkan oleh pemda sangat kecil pak kurniawan”,

“Kami rasa sudah cukup karena pemda tidak melakukan apapun dalam urusan lahan tersebut”,

“kami saja hanya dapat 20% padahal itu dilahan kami, mangkanya kemaren sudah di sepakati oleh pemerintah, angkatan darat, dan para sesepuh adat serta perwakilan rakyat bahwa pembagian itu terjadi 40% untuk pemerintah karena mereka yang memegang kontak karya, 30% untuk warga karena warga yang bekerja dan mengusahakannya, 20% untuk angkatan darat karena sebagai pengawas dan pemilik sebagian lahan, dan 10% untuk pemda karena pemangku pimpinan daerah lahan itu berada”,

“tapi kami bisa memperbaharui kontrak tersebut karena cacat administrasi”, ucapnya,

“kami ini ditujukan instansi yang bapak pimpin atau untuk diri bapak sendiri”, sindirku,

“sekali lagi pak kurniawan saya bilang hati-hati dalam berbicara”,

“bapak sendiri tidak berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan”, ejekku lagi,

“maksud pak kurniawan?”,

“sekarang begini saja pak, bapak lihat tap yang saya kasih lihat kebapak ini”, sambil aku letakkan tap yang aku bawa dan meletakkannya diatas meja menghadap dia”,

“untuk apa aku melihat itu?”,

“bapak pikir saya bodoh dengan adanya cctv yang bisa merekan gambar dan suara yang ada di ruangan ini, posisi nego akan berat ke bapak”, ucapku,

Lalu aku perlihatkan tulisan yang ada di dalam tab tersebut,

“dalam waktu 3 jam dari sekarang tidak dibuka segel yang terpasang, maka bapak pilih kasus korupsi bapak yang akan kami usut atau keluarga bapak yang akan kami hilangkan?”,

“emangnya kalian bisa mengancam saya?”,

Akupun tersenyum dan kembali menunjukkan tulisan di dalam tab itu ke beliau,

“kami tidak main-main dalam berucap pak bambang, apa yang sudah terucap pasti akan kami laksanakan”,

“saya akan melaporkan ini ke polisi”,

“silahkan pak bambang, selain bapak tidak ada bukti keterlibatan kami, kami pastikan bahwa anak dan istri bapak akan di temukan dalam keadaan yang sudah meninggal, bagaimana”, isi tulisan itu lagi,

Aku melihat raut wajah beliau menjadi takut dan khawatir, dalam pikiranku ternyata masih termasuk amatir beliau ini,

“bagaimana aku tau bahwa keluargaku ada di pihak kamu?”,

“silahkan bapak liat di dalam sini”, isi tulisan di tab,

Dan akupun menelepon dimas untuk bisa online vidio dan tersambung, terlihat istri dan anak beliau terikat di atas kursi meja makan dengan ditutup matanya dan disumpal mulutnya, pak bambang yang melihat itu menjadi sangat takut dan beliau melihatku,

“apakah kondisi mereka baik-baik saja?”,

“itu tergantung keputusan bapak pagi ini, bagaimana pak bambang, bapak mau menyetujui permintaan kami atau keluarga bapak akan kami lenyapkan ditambah bapak akan kami jebloskan kedalam penjara karena kami tau tindak korupsi yang bapak sudah lakukan di beberapa daerah di jawa dan sumatera”,

“baik, tapi saya mohon mereka di lepaskan dulu di tempat yang ramai baru akan saya copot dan membuat surat perjanjian kepada kalian supaya tidak mengganggu lahan tersebut”, pintanya,

“bapak pikir kami orang bodoh, lepas dulu segel nya dan bapak tandatangani surat perjanjiannya baru akan kami lepaskan anak dan istri bapak tanpa lecet dibadannya”, jelas tulisan yang ada di dalam tab,

Kemudian pak bambang menelepon anak buahnya untuk membuat surat perjanjian dengan segera supaya bisa ia tandatangani, dan anak buahnya membuat surat tersebut lalu memberikan nya kepada pak bambang dan menandatanganinya diatas materai lalu menyerahkan kepadaku,

“dan segelnya pak bambang?”,

Diapun menelepon lagi anak buahnya untuk datang ke ruangnya,

“tolong cabut semua segel yang terpasang di lahan paguyuban purna darma pastikan itu terlepas semua”, suruh dia ke anak buahnya,

“baik pak”,

“puas pak kurniawan, sekarang lepaskan istri dan anak saya”, pinta nya,

“akan saya lepaskan bila segel sudah terlepas semua, kami mohon pamit dan kami akan menunggu kabar dari pak bambang, ini nomor HP saya (no samaran)”, kamipun pergi menuju kepintu keluar,

“o iya saya lupa pak bambang satu lagi tentang keseriusan kami”,

Akupun kembali mendatangi meja pak bambang dan meletakkan tab di meja beliau dan menelepon vidio call dimas dan diangkatnya didalam vidio tersebut terlihat bahwa rumah pak bambang sedang terbakar hebat, pak bambang yang melihat itu menatapku dengan takut,

“ingat pak saya tunggu kabar dari bapak, jika bapak ingkar anak dan istri bapak akan bernasip sama seperti rumah bapak”,

“baa,,,baaaiikk pak kurniawan”,

“permisi pak, selamat pagi”, aku dan dion pun meninggalkan ruangnya menuju tempat parkir dan langsung meninggalkan kantor bupati menuju rumah singgah kami di desa,

Tuuutttt,,,, tuuttt,,,, tuuutttt,,,

“iya bang”, jawab toro,

“tunggu kabar dari abang ya nasib mereka dilepas atau di eksekusi”,

“baik bang”, lalu akupun menutup telepon,

“kita ke alun-alun cari makanan dulu dion sambil menunggu kabar dari dia, abang lapar dari pagi belum sarapan”,

“baik bang”, lalu kamipun menuju ke alun-alun untuk makan,

Sambil kami makan tidak lama masuk telepon dari pak bambang yang memberitahukan bahwa semua segel sudah terlepas dan memohon untuk melepaskan anak dan istrinya,

“tunggu 1 jam dari sekarang akan saya kasih tau dimana pak bambang bisa menjemput keluarga bapak”, dan telepon langsung kumatikan,

Tuuutttt,,,, tttuuuuuutttt,, tuuuutttt,,,

“hallo bang”, jawab dimas,

“tolong hubungi orang kita yang mengintai aset apak semua segel sudah terlepas?”,

“ok baik bang akan saya telepon”,

Kamipun kembali makan dan bersantai di alun-alun menunggu kabar dari dimas, dan dimas pun chat wa kepadaku bahwa sudah terlepas semua segel nya dan kubalas ok,

Tuuuuuttt,,,, tuuutttt,,,, tuuuuttt,,,

“hallo bang”, jawab toro,

“kalian bawa target 1 dan 2 ke alun-alun taruh di dalam mobil sewaan, abang dan dion sudah ada di alun-alun”, perintahku,

“baik bang”, dan akupun menutup teleponnya,

Alun-alun siang hari tidak terlalu ramai, ini merupakan keuntungan karena bisa leluasa melihat sekeliling dan bisa langsung kabur apabila terjadi hal yang tidak di inginkan,

30 menit kemudian aku melihat mobil yang kami sewa berhenti di ujung alun-alun yang sepi dan keluarlah toro, kemudian aku me wa dia supaya memutar dan menuju tempatku agar tidak terlihat mencurigakan oleh orang-orang,

“gimana toro, sudah didalam mereka?”,

“sudah bang duduk ditengah dengan tangan terikat dibelakang dan kubilang bahwa mobil sudah aku pasang peledak apabila macam-macam aku akan meledakkan mobil ini”,

“bagus”,

Tuuuuutttt,,,,tuuuutttt,,,tuuuuttt,,,

“hallo pak kurniawan”,

“halo pak bambang, ternyata bapak termasuk orang yang menepati janji ya, sekarang anak dan istri bapak sudah ada di alun-alun di dalam mobil avanza berwarna hitam dengan plat nomor z 1205 bab, datang jemput sendiri jangan libatkan polisi, apabila bapak macam-macam maka anak dan istri bapak akan saya ledakkan bersama dengan mobil avansa tersebut”, jelasku,

“baik pak, saya akan langsung menuju kesana”, dan akupun memutuskan telepon,

20 menit kemudian akupun melihat ada mobil honda accord mendekati mobil avansa tersebut dan kulihat pak bambang keluar dari mobil tersebut dan mengeluarkan istri dan anaknya dari dalam mobil tersebut dan meninggalkan alun-alun,

Tuuuutttt,,,,tuuuttt,,,,tuuuttt,,,

“hallo pak kurniawan”, jawab pak bambang,

“selamat sekarang bapak sudah berkumpul kembali bersama keluarga bapak, tapi ingat apabila bapak berulah dan berubah pikiran mengganggu kami, kami akan mencari dan membunuh bapak sekeluarga”, lalu akupun memutuskan telepon dan kubuang sim card nya,

Kamipun bersiap untuk pulang kerumah singgah namun ternyata ada seseorang yang menghalangi jalanku dan akupun sedikit terkejut dibuatnya,

“toro dan dion kalian duluan saja ke rumah, nanti abang nyusul ada urusan yang abang masih urus”, perintah ku,

“baik bang”, dan mereka pun meninggalkan alun-alun,

“ada urusan apa bang ucok di daerah sumedang ini?”,

“ayo naik, ngobrol di toga peak café aja, enak kopinya disitu”,

“ayo bang”, lalu aku naik kemobil bang ucok,

Sampai di toga peak café kamipun mencari tempat duduk yang menghadap pemandangan pegunungan yang indah, lalu memesan kopi kepada pelayan,

“sedang apa bang ucok disini?”,

“sedang ada kasus yang abang tangani dan itu ada di desa tempat tinggal sementaramu”, jawabnya,

“kau hebat juga ya menyelesaikan masalahnya, sama seperti mas mu, hahahaha”, ujarnya lagi,

“abang tau”, pantaslah abang masuk unit reserse”, ucapku sambil menyeruput kopi,

“tau, dari mulai pertama ketemu samamu di alun-alun desa malam kemaren pas ada pesta angklung”,

“pantaslah abang masuk unit reserse”, ucapku sambil menyeruput kopi,

“lalu, sudah selesaikah urusan lahan itu?”, tanyanya lagi,

“sudah bang, mudah-mudahan tidak adalagi masalah”,

“kapan kau balik ke jakarta?”,

“3 hari lagi bang, lapor ke barak dulu bang, ketemu komandan disana”, jawabku,

“abang sendiri siapa yang lagi di target di desa citengah?”,

“bukan masyarakat sini tapi beberapa pendatang dari jakarta yang sedang mengadakan acara di desa, beberapa sudah pergi ke bandung dan sisanya masih stay di desa citengah”, jelasnya,

“emangnya ada kasus apa bang?”, tanyaku

“kasusnya gak terlalu besar sebenarnya, menyangkut prostitusi online berkedok pengajian dan peredaran narkoba, yang sebagian pelakunya bekerja dan berkuliah di tempat mas mu mengajar”, jelas nya,

“mas raihan sudah tau bang?, dan bang ucok sudah tau siapa saja targetnya?”,

“mas mu belum tau dan sebagian abang sudah mengantongi siapa saja pelakunya, hanya abang belum tau siapa yang menggerakkan mereka, kalau tau abang bisa langsung menangkap mereka”,

“boleh kubantu bang?”,

“ini yang abang tunggu-tunggu dari mu tawaran bantuan hahahaha”,

“gini rom kamu kemaren bertemu dengan wanita ini kan?”, sambil menunjukkan foto yang ada di hp nya,

“iya bang, wanita ini tinggal di rumah sebelah rumahnya kepala desa, namanya Arumi, apakah dia salah satu target abang?”,

“bukan tapi orang dekatnya rom, dia adalah salah satu wanita yang dekat dengan salah satu target penting di jaringan ini, abang minta bantuan kamu untuk mendekati dia untuk bisa mendapatkan informasi orang terdekatnya tersebut, secara kan dia juga kayanya nyaman sama kamu hehehehe”, goda bang ucok,

“baik bang akan romi coba bantu abang untuk dapatkan info”,

“makasih ya rom, ini no abang kalau ada info kabari kesini ya”,

“ok bang”, jawabku,

“dan untuk mas mu nanti abang akan bicara seperti ini juga ke dia, karena info yang abang dapat di kampusnya banyak terdapat anggota mereka disana, mangkanya abang mau minta bantuan mas mu untuk pantau suasana disana sama anak buah abang”, jelasnya,

“tapi abang minta satu hal, kau dekat arumi jangan sampai terlalu jauh ya, kasihan dengan istrimu nanti kalau kalian bermain hati, ingat batasannya”,

“iya bang, makasih dengan nasehatnya, sampai kapan abang disini?”, tanyaku,

“sampai rombongan arumi semua balik kejakarta abang tetap akan pantau mereka, sekarang anak buah abang masih stay di citengah untuk memantau mereka”, jawabnya,

Di tengah obrolan kami ada telepon masuk,

Kriiingggg,,, kriinngggg,,,

“ya hallo dan”,

“gimana kabarnya disana rom?”,

“masalah teratasi dan, tapi aku mau lihat dulu 3 hari kedepan apakah pak bambang akan memegang janjinya atau melanggarnya”,

“bagus, aku percaya sama kamu rom, kalau ada masalah segera lapor ya”,

“baik ndan”,

“seperti biasa bonus tambahanmu sudah dikirimkan ke rekeningmu, ajak istrimu jalan-jalan ya, habis ini aku kasih kamu 3 hari libur lalu balik kemarkas pusat ya”,

“makasih banyak ya ndan, sampai ketemu di markas ndan minggu depan”,

“ok, saya pamit ya rom”,

“baik dan”, dan telepon pun di tutup,

“kamu harus lebih hati-hati ya rom dalam mengurusi hal seperti ini, karena ini penuh dengan resiko apalagi kalau tidak salah komandanmu itu akan segera pensiun kan?”,

“darimana abang tau?”, tanyaku,

“adalah dari rumput yang bergoyang hahahaha”,

“yang penting kamu lebih berhati-hati ya, pergantian komandan biasanya dia akan menggantikan yang sudah ada, ini urusan uang orang pasti akan berubah rom”,

“baik bang, akupun juga capek mas ngurusin hal seperti ini, mangkanya aku mengincar wadan di markas bandung untuk jadi batu loncatan stay di markas pusat bang”,

“kalau kau ada masalah call abang ya, saling bantu kita ya, kita kan sudah seperti keluarga jadi harus saling menjaga”,

“baik bang”, lalu kamipun lanjut meminum kopi sambil menikmati pemandangan sore yang indah,

tidak terasa sudah jam 6.30 sore kami mengobrol di café dan abang ucok pun mengantarku sampai ke rumah singgah yang kutempati,

“makasih tumpangannya ya bang”,

“sama-sama rom, ingat tugasmu ya, abang minta tolong sama mu”,

“beres bang”, lalu bang ucokpun pergi meninggalkan ku,

Sampai dirumah akupun mandi dan duduk santai diruang tamu dengan teman-temanku,

“kapan kalian kembali ke jakarta?”,

“aku dan toro besok baliknya bang, karena akan langsung ke serang banten karena ada dinas disana”, jawab dion,

“kalau aku besok lusa bang, ada urusan dikit di desa cisoka lalu balik dari sana”, jelas nya,

“ok baik, berarti kalian malam ini terakhir disini, uang bonus nanti abang kirim ke rekening kalian masing-masing ya”, ucapku,

“baik bang”, jawab mereka bertiga dan kamipun keluar untuk berkeliling menikmati malam sehabis melaksanakan tugas yang alhamdullilah tidak terjadi baku tembak,

Bersambung,
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd