Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Suami dan Istri (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan,

========================================================
Part 19

POV Aulia

Jam 09.00 pagi aku dan abah sudah berada di tol tangerang merak untuk menuju kearah anyer, sambil melihat hiruk ramainya kendaraan di jalan tol aku melakukan WA chat dengan suamiku dan mendengarkan musik clasik indonesia di mobil abah,

“abah beda ya hari ini”, ucapku sambil melihat nya ke kanan,

“beda gimana aulia??”,

“beda aja kelihatan tambah ganteng sama rapi dengan kumis dan jenggot yang baru numbuh, keliatan maco”, ucapku dengan tatapan kagum,

“biasa aja lah aulia, kemaren lusa umi yang cukur dan urus semua keperluan abah hari ini”,

“umi hebat ya bisa handle abah sama anak-anak padahal juga buka usaha, masih sempet buat urus keluarganya”, ucapku kagum,

“mangkanya abah jadiin istri”,

“ohh jadi buat urus-urus aja ya mangkanya dinikahin”,

“hahahaha,,, enggak lah aulia, umi itu cinta pertama abah yang pisah gara-gara dia kuliah ke Turki dan abah tetap di indonesia lanjutin usaha orang tua”, jelasnya,

“7 tahun kemudian abah ketemu lagi pas dia kerja di perusahaan telekomunikasi terbesar dinegara ini, abah ajakin pacaran lagi dia mau,, tahun depannya abah lamar Umi mau, rejeki anak soleh, hahaha”, jelasnya lagi,

“iya cinta tapi sukanya jajan juga”, ucapku sambil mencubit tangan gemas,

“kan itu juga sepengetahuan umi abah lakuin itu, umi tau semua wanita yang pernah abah tiduri dan semua atas ijin umi”, jawabnya

“terus apa umi tau abah suka gangguin dan cabulin aulia?”,

“tau, dan umi juga udah tau kok reno dan main sama kamu, reno sendiri yang cerita ke abah dan umi, ternyata abah kalah cepat sama reno yang sudah berani hahahaha,,,”, ucapnya sambil tertawa,

“reno bedalah sama abah”,

“bedanya apa”,

“dia gak genit sama ganjen dan juga dia lebih ganteng dari abah, hihihihi,,”, jawabku sambil tertawa,

“yeee gantengnya reno kan gara-gara abah, jadi kapan nih abah bisa kaya reno?”, ucapnya sambil melirikku genit,

“kapan ya, wani piro, weeekkk,,,”, ucapku sambil memeletkan lidahku,

“kamu maunya apa?”,

“apa ya?, mobil aja kaya gini bah”, sambil tersenyum nakal

“deal ya, asikkkkkk”,,

“tapi hanya pegang-pegang aja jangan dimasukin kaya di kolam renang kemaren”,

“yeee,,, kok gitu gak adil lah”, ucapnya dengan rada cemberut,

“hahahahaha,,, lucu ya abah kalo cemberut lebih kaya anak kecil daripada mas raihan dan reno”,

Hahahahaha,,, kamipun tertawa bersama

Kamipun menyanyikan lagu yang ada di dalam playlist mobil abah dan abah kemudian memegang tangan kananku sambil menyanyi dan mengendarai mobil, akupun membiarkan malah kueratkan pegangan tanganku ketangan abah,

Jam 10.00 kami sampai di rest area KM 68 sudah setengah jalan ditempuh untuk membeli kopi dan snack,

“bah mau dibeliin apa?”,

“kopi, kalau ada cemilan kaya tahu sumedang boleh juga, abah juga mau ke toilet”, ucapnya sambil melepaskan seat belt,

“ok bah, aulia juga mau ketoilet dulu”,

Pas aku mau turun abah menarik tanganku dan mendekatkan mukanya kemudian menciumku, aku yang kaget langsung melingkarkan tanganku dan membalas mencium abah dan tidak lama abahpun melepaskan ciumannya,

“maaf aulia, abah kangen sama kamu”, ucapnya sambil mau turun,

Akupun lalu membalas menarik tangannya dan menciumnya lagi dengan mesra,

“udah berani ya cium-cium istri orang, udah ijin sama suaminya belom”, ucapku tersenyum nakal setelah ciuman kami terlepas,

“nanti abah ijin sama raihan culik istrinya barang 1 malam saja sampe kangen abah puas”,

“gak boleh sebelom mobil nya ada, hahahaha”,

Hahahahaha kamipun tertawa dan kucium abah lagi sebelom kita benar-benar keluar mobil untuk menuju toilet, dijalan abah memegang tanganku lalu kemudian tangan nakalnya meremas pelan pantat kananku,

“dah nakal ya, nanti cubit nih” ucapku sambil mencubit pinggang abah

Hahahaha,,, abah tetap menaruh tangannya di pantatku dan kubiarkan saja sampai ke toilet baru dilepaskan,

Selesai menggunakan toilet akupun menuju ke indomeret point, sampai didalam akupun langsung menuju kasir untuk membeli kopi dan lalu memutar untuk mencari cemilan buat dijalan nanti, sedang memilih cemilan aku merasakan ada yang lewat dibelakangku dan berlalu dengan cepat,

“bau ini, apakah mungkin”, ucapku sambil mencari siapa tau benar ada orang itu disini,

Akupun pergi kearah pintu keluar dan kulihat ada seorang pria yang baru saja keluar dari indomaret menuju tempat parkir lalu menaiki mobil dan terus pergi meninggalkan indomaret.

“ternyata benar, sedang apa dia disini, bukannya kabar terakhir dia diluar pulau jawa, sudah 10 tahun ini aku tidak melihat dia, menghilang seperti hantu tanpa kabar”, ucapku dalam hati,

5 menit sudah aku berdiri mematung melihat kepergian seorang pria dimasalaluku dan akupun tersadar bahwa aku masih didalam indomaret, akupun langsung pergi kekasir untuk membayar cemilanku dan mengambil kopi ku dan abah lalu keluar dari sana menuju mobil,

Sampai dimobil aku menaruh kopi dan cemilan yang kubeli lalu keluar lagi untuk mencari tahu pesanan abah yang letak tokonya tidak jauh dari tempat parkir kami, akupun membeli dan langsung kembali kedalam mobil, tidak lama kamipun kembali melanjutkan perjalanan kami menuju anyer.

Jam 12.30 siang kamipun sudah sampai di lokasi tempat cootage yang akan kami pugar, cootage nya memiliki pemandangan yang sangat indah tapi sayang masih tidak terawat, apabila sudah dipugar akan terlihat sangat indah dan mewah cootage ini, kami turun dan disambut lalu diantar oleh orang disana menuju ketempat yang sudah ditentukan,

Kamipun memasuki ruangan meeting dengan pemandangan yang sangat cantik hamparan laut dan ada dermaga kecil untuk tempat sandar kapal, aku dan abah pun duduk di sofa diruangan itu sembari menunggu teman abah yang punya tempat ini.

Sambil menunggu aku menyiapkan proposal yang akan kami jelaskan nanti, akhirnya teman abah pun datang dengan ditemani 2 orang wanita,

“Assalamualaikum”, salamnya,

“Wallaikumsalam”, ucap kami,

“gimana kabarmu kawan?”, ucap teman abah,

“Alhamdullilah, baik”, jawab abah sambil mereka berpelukan,

“kenalkan ini teman abah sekalian pemilik tempat ini, Ali Afnan Maulana”, ujar abah mengenalkan temanya kepadaku,

“Ali, panggil aja abah ali ya”, salam abah ali sambil menjabat tanganku,

“aulia bah”, jawabku san kamipun melepaskan jabat tangan kami,

Lalu akupun berkenalan juga dengan kedua wanita yang bareng dengan abah ali, yaitu Asuka Nur Amalia katanya dipanggil Nur saja, nur bekerja sebagai sekretaris dan abah ali, dan yang satu lagi bernama Adelia Mahmud Hasanah lebih suka dipanggil Adel, bekerja menjadi penjaga abah lagi dan sesekali menjadi supir kalau pergi jarak dekat,

Kamipun lalu duduk di tempat duduk kami masing-masing sambil menunggu 2 orang lagi yaitu arsitek yang merangkap kepala proyek yang akan dijalankan juga seorang pengacara untuk mengurus legal standing proyeknya,

Selama menunggu abah ali menjelaskan garis besarnya komplek cotage yang dia punya, luas lahan dan jumlah cotage yang akan dipugar dan dibangun baru, sedang asik mendengarkan penjelasan abah ali kami mendengar bunyi ketukan pintu dan masuklah 2 orang kedalam ruangan yang satu perempuan dan yang satu lagi laki-laki yang ternyata laki-laki tersebut adalah laki-laki yang paling malas aku temui karena masa lalu kami,

“Amar dan Aulia, perkenalkan mereka yang wanita Yunita Anggraeni dan yang laki-laki Adrian Wibisono”, ujar abah ali yang berbarengan denganku saat menyebutkan nama adrian wibisono,

Aku dan abah amar lalu saling berjabat tangan dengan mereka sembari mengenalkan diri kami masing-masing, tapi pada saat aku menjabat tangan dengan adrian kami berdua saling diam dan kaget sehingga membuat suasana menjadi sangan canggung diantara kami berdua,

“ayo mari duduk, kita mulai saja sudah terlalu siang biar habis ini kita makan”, ajak abah ali,

Kamipun lalu duduk dan memulai rapat kami dimulai dengan paparan rencana pembangunan cotage yang dibangun, aku pun menghitung berapa biaya yang akan dikeluarkan dengan melihat denah luas dan rencana pembangunannya,

Setelah garis besarnya didapatkan kami rehat sejenak untuk makan di ruangan sebelah yang sudah di siapkan oleh orang-orang suruhan abah ali, kamipun makan sambil mengobrol ringan untuk sekedar lebih akrab antar sesama kami,

Setelah makan siang kami melanjutkan rapat kami dengan menghasilkan hitungan kasar biaya proyek yang akan dikeluarkan,

“mar, ajak aulia dan adrian berkeliling untuk melihat cotagenya agar bisa melihat kondisinya, yun kamu juga ikut sana”, ucap abah ali,

Iya bah, jawab kami berbarengan,

Kami pun pergi mengelilingi cotage dan melihat kondisi bangunan serta kondisi sekitarnya, aku merasa sangat tidak nyaman dan canggung berdekatan dengan adrian dan adrian pun sama, tapi kami berusaha tenang untuk terlihat profesional,

“sepertinya disini perlu untuk ditambahkan beberapa taman dan tempat bermain anak, karena suasananya sangat indah dan pas”, ujar adrian,

“kalau liat denah yang saya bikin ini masih banyak space lahan untuk membuatnya, gimana menurut mbak aulia apakah anggarannya cukup atau bertambah banyak?”,

“usul pak adrian sangat bagus, itu bisa membuat cantik sekaligus nilai tambah dari cotage ini, sebentar saya hitung kasar dulu ya”, ucapku sambil mengambil buku du dalam tas kerjaku,

“walah buku kerja saya ketinggalan di ruang rapat, maaf pak adrian saya permisi dulu mau ambil ya nanti balik lagi”,

“silahkan bu, saya juga mau coba hitung berapa besar pastinya ya biar ibu hitungnya enak nanti”,

Akupun lalu kembali keruangan rapat kami tadi dan ternyata pintunya sudah tertutup, akupun membuka pintu nya dan terlihat pemandangan yang sangat erotis dimana ibu Nur sedang bergoyang diatas kontol abah ali dengan hanya menggunakan baju atasnya yang sudah terbuka kancingnya, abah ali yang duduk menyender sofa memeluk ibu nur sambil meremas kedua payudaranya,

Aku yang melihat itu berusaha bersikap tenang dan biasa sambil menuju tempat duduk tadi dan mengambil buku kerjaku, ibu nur yang mengetahui aku masuk lalu bangkit dan mengambil pakaiannya menutupi bagian pribadinya beda dengan abah ali yang sikapnya biasa saja menanggapi kehadiranku,

Terlihat kontol abah ali yang besar, panjang dan berurat, serta terlihat mengkilap karena habis mengocok lobang memek ibu nur, akupun terdesir dan sedikit terangsang dibuatnya.

“maaf abah aulia masuk tanpa permisi, aulia mau ambil buku kerja ini karena ada beberapa tempat yang ada penambahan pembangunan”, ucapku rada takut sambil memalingkan mukaku menuju kursiku untuk mengambil buku kerjaku,

“gpp aulia, nanti kalo sudah pintunya di tutup lagi ya”, jawab abah ali dengan santainya,

“iya abah aulia pamit ya”, ucapku lagi sambil menuju pintu dan menutupnya,

Aku membelakangi pintu untuk menenangkan pikiranku karena situasi yang kulihat tadi, saat aku hendak pergi kudengar suara desahan ibu nur yang lumayan kuat dari dalam ruangan aku yang mendengar itu langsung pergi takut ketahuan,

Sampai ditempat semua ternyata hanya ada adrian, abah dan ibu yunita sudah tidak ada, akupun jalan berdua dengan adrian untuk memetakan wilayah penambahan fasilitas yang akan dibangun, akupun melakukan coretan hitungan kasar berapa besar biayanya.

Setelah 40 menit kami memutari cotage yang bagian dalam kamipun duduk di gazebo yang ada di tengah-tengah taman, aku mulai melihat coretan ku untuk kupelajari,

“bagaimana kabarmu Aulia?”, tanya adrian kepadaku,

Tapi aku hanya menatapnya tajam lalu kembali melihat buku ku lagi tanpa menjawabnya,

“bagaimana kabarmu?, tanyanya lagi,

“yang kau lihat apa?”, tanyaku lagi dengan sinis tanpa melihatnya,

“kau terlihat sehat dan sama cantiknya”,

“baguslah kalau kau tau”, ucapku,

“apakah kau masih marah denganku?”,

“mending kita ngobrol urusan kerjaan, jangan bahas yang lain”,

“ternyata kau masih galak seperti dulu”,

“itu bukan urusanmu”, jawabku,

“apakah kau sudah mempunyai anak?, kalau sudah pasti cantik seperti ibunya”, ucapnya lagi,

“itu juga bukan urusanmu”, jawabku masih dengan ketusnya,

“apakah kau masih marah sama ku aulia?”,

“saya mohon dengan hormat bapak Adrian, kita ngomong kerjaan saja jangan yang lain”, ucap ku sambil melihatnya dengan jengkel, tetapi dia memandangku dengan sambil tersenyum,

“ternyata benar, kau tambah cantik kalau sedang marah”,

“saya rasa cukup pembicaraan kita, permisi”, ucapku sambil meninggalkan dia sendiri,

Akupun berjalan sendirian di pinggir pantai sambil menenangkan pikiranku,

“kenapa mesti ketemu laki-laki itu disini sih, apakah aku harus menelepon suamiku perihal hal ini”, ucapku dalam hati,

“jangan, lebih baik aku handle dulu, karena apabila suamiku tau laki-laki ini ada disini dia akan kesini langsung meninggalkan kegiatannya disana”, ucap hatiku lagi,

“ahhhhh,,,, kenapa bisa begini sih keadaannya”, dengusku kesal,

“ada apa mbak?, kok kayanya mbak terlihat kesal dan marah-marah?”, ucap adel yang ternyata sudah berjalan di belakangku,

“ehh mbak adel, enggak mbak lagi pusing aja urusan anak-anak”, ucapku bohong,

“biasa mbak, namanya juga anak-anak, omong-omong jangan panggil mbak, sepertinya kita seumuran”,

“iya del, adel udah punya anak berapa?”,

“belom menikah mbak, dulu sempat mau nikah tapi gagal, calon ku menghamili wanita lain”, jelas adel,

“maaf ya del”,

“santai aja mbak, namanya belum jodoh kan, hahaha”,

“iya betul, semangat ya del, mudah-mudahan dapet pengganti yang lebih baik”,

“amin mbak”, ucapnya sambil kami tertawa bersama dan melanjutkan obrolan kami sambil berjalan di pinggir pantai,

Pukul 17.00 adel mendapatkan telepon bahwa cootage tempat kami menginap sudah siap dan adelpun mengajakku kembali kesana,

Aku mendapatkan cotage 2 kamar dengan private pool dibelakang, dalam bagus dengan kamar mandi shower dan bathup yang luas, aku sangat merasa nyaman di dalam cotage ini, ternyata aku serumah dengan abah amar untuk 2 hari kedepan,

Setelah aku merapikan bajuku di kamarku aku lalu melepaskan baju hanya menyisakan BH dan celana dalam saja dan menuju kolam renang untuk mendinginkan badan karena gerah yang kurasakan, byuurrrrr,,,

“ahhh segarnya air kolam ini”, ucapku,

Akupun mulai berenang kecil kesana kemari seperti anak kecil, maklum belom terlalu mahir berenang, sedang asik berenang ternyata abah amar sudah duduk di bangku kolam sambil melihatku berenang,

“duh asiknya anak abah yang lagi berenang”, ucapnya sambil tersenyum

“enak bah airnya seger, abah gak mau berenang?”, ajakku,

“tar aulia, abah mau santai dulu aja enak matahari sorenya, nanti malam jam 7 kita bersama ya aulia, besok baru dilanjut lagi kerjanya, pesan abah ali”, jelas abah amar

“siap bah”, ucapku sambil bersender di dinding kolam,

Menjelang magrib abah mengajakku untuk bilas supaya bisa sholat bareng, akupun lalu naik dan menuju ke dalam sampai pintu abah ternyata menarikku dan menggendongku di depan,

“duh cantiknya anak abah ini, jadi pengen cium deh”,

“dih maunya”, ucapku sambil memeluk leher abah dan memencet hidungnya,

Abah menggendongku sampai kamar mandi dan menurunkanku,

“dah mandi ya, tar gantian baru abah”,

“bareng aja bah sini yuk”, ajakku

Abah lalu melepaskan bajunya hingga bugil begitu pun aku membuka sisa pakaian yang kukenakan, kunyalakan shower dan mengatur suhunya setelah pas aku mengajak abah untuk mandi sama-sama,

Kuambil sampo dan sabun lalu ku gosok ke badan abah depan dan belakang lalu membilasanya sampai bersih, abahpun melakukan hal sama dengan ku, setelah kami sama-sama bersih aku kemudian mengajak abah berendam di bathup yang muat untuk kami berdua,

Abah memelukku dan mengelus rambutku, sedangkan aku bersender dibahunya,

“raihan sangat beruntung punya istri sepertimu aulia, baik, pintar, dan sangat bisa memanjakan suami”, ucapnya sambil mengecup kepalaku,

“keluarga abah juga beruntung bisa mempunya suami dan ayah seperti abah yang sangat baik dan bertanggung jawab sama mereka”, ucapku sambil mengecup pipi kanan abah,

“makasih ya bah udah sayang sama aulia”,

“abah juga ya aulia”,

Kamipun berendam selama 20 menit dan keluar untuk siap-siap sholat karena sudah mau masuk waktunya, setelah sholat abah menyetel lagu lama dan mengajakku berdansa,

“duhhh tampannya abahku ini” ucapku yang menerima uluran tangannya dan mencium punggung tanganku,

“duhh mesranya”,

Abah lalu memelukku dan mulai mengajakku berdansa mengikuti alunan musik,

“kau sangat cantik malam ini aulia”,

“makasih bah”,

Abah kemudian mencium bibirku dengan mesra dan melepaskannya, aku merasakan sangat nyaman dengan apa yang dilakukan abah seakan tidak mau lepas dari pelukannya,

Abah kembali mencium ku dengan mesra kali ini aku membalas ciumannya dengan sangat mesra juga dengan saling membelit lidah dan menghisap-hisap kecil,

Sruupppp,,,,sruuppp,,,,sruupppp,,, kami melakukan itu sepanjang kami berdansa, lalu abah memelukku dengan mesra sampai habis lagunya,

“makasih cantik, kau telah memberikan ciuman yang sangat manis buat abah”,

“iya abah sayang”, ucapku sambil kembali memeluk dan lalu menciumnya lagi dengan mesra,

Disaat aku sedang berdansa aku sepertinya melihat bayangan seorang laki-laki melihat kedalam ruangan dan kemudian menghilang,

Jam 7 malam lewat kami semua duduk di meja makan yang besar untuk makan malam bersama, setelah makan malam abah ali mengajak kami keluar untuk duduk di dekat api unggung yang sudah dibuat anak buah nya, kami pun saling ngobrol mengakrabkan diri dan tertawa sambil duduk di dekat api unggun,

Jam 10 malam lewat kami pun saling berpamitan untuk istirahat ke cotage masing-masing, adrian melihatku pergi sambil tersenyum dan masih meminum minumannya, tapi aku mengacuhkannya dan meninggalkannya,

Sampai di cotage aku pun lalu masuk kekamar mandi untuk mandi kembali karena bau asap yang ada dibaju dan badanku tadi, lagi asik menyabuni badan tiba-tiba ada yang menyabuni badanku dari belakang dan kulihat ternyata abah sudah telanjang juga,

“mau mandi juga bah?”,

“iya sayang, sama bau badan abah kena asap”,

Kamipun saling menyabuni dan membilas badan kami bersama, didalam guyuran air shower akupun memeluk dan mencium bibir abah dengan mesra dan abah membalasnya dengan penuh nafsu,

Ku tekan kepala abah dan kuhisap dan jilat lidah dan mulut abah abah pun membalasnya,

Sruuupp,,, sruupppp,,,, sruuppppp,,,,,

Abah lalu turun menciumi leher dan pundakku sambil kedua tangannya meremas kedua payudaraku,

Sruuuuppp,,,, sruupppp,,,, srrupppp,,, aahhhh,,, aahhhh,,, aaahhh,,

“enak sayang, terus remas dan pilin pentil tete aulia bah”, desah dan pintaku,

“enak sayang”,

“enak banget bah”,

Abah lalu menciumi, menghisap dan meremas kedua payudaraku bergantian,

Sruuppp,,, sruuppp,,, srruuppp,,, oohhhh,,,yeessss,, sayang ,,, benerrr gituu,, terus bahh,,, ahhhhh,,, ahh,,

Akupun tidak tinggak diam ku genggam kontol abah yang besar lalu ku elus dan ku kocok dengan pelan,

Ahhhh,,, aahhhh,,, ohhhh,,,, sruupppp,,, sruuppp,,, ssssrrrrruuppp,,,

Aku lalu melepaskan diri langsung bersimpuh dan langsung memasukkan kontol abah kedalam mulutku

Srupppssss,,, ssrruuuppppp,,,, srrruupppsss,,, ahhhh,,,,ahhhh,,,,, ohhhhh,,,

“enak sekali isapan mu aulia, yang kuat sayang, kontol abah enak”, desahnya sambil memegang kepalaku untuk makin dalam memasukkan kontolnya kedalam mulutku,

Sesekali aku menyelingi menjilati biji kontol abah sampai basah oleh air liurku, dan tanganku juga ikut meremasi biji kontolnya,

“ahhhh,, enaknya sayang,, masukin lagi aulia kontol abah ke mulutmu”,

Akupun memasukkan kembali lalu abah memegang kepalaku erat-erat dan langsung menggoyang kontolnya dengan sangat cepat dan dalam sampai ketenggorokanku,

Hooeeggg,,,,,hooeeggghhhh,,,, hooooeeegghhhh,,,, hoooeeggghhh,,, bunyinya dan aku mencengkram pantat abah karena agak susah bernapas tapi aku masih bisa bertahan,

“ohhh,, ohh,,, ahhhh,,, enak nya mulutmu sayang, sabar tahan bentar lagi abah keluar sayang”,

Akupun langsung membantunya memaju mundurkan kepalaku supaya cepat terbebas dari penderitaan ini, dan tak lama,

“abahhhhh dapet aulia”,

Aku langsung cepat-cepat menarik sedikit kepalaku dan menahan napas agar peju abah jangan langsung tertelan,

Crooottttt,,,,,crroootttt,,,,,croooo,,,,crooootttt,,,,crroootttt,,,, awbanyak 8 kali kontol abah memuntahkan pejunya kedalam mulutku yang sebagian ku biarkan keluar dari mulutku,

Abah langsung bersender di dinding kamar mandi sambil mengatur napasnya sedangkan aku langsung memuntahkan semua peju yang ada dimulutku lalu berdiri kemudian mencubit pinggang abah dengan kuat,

“auuuuu,,,,, sakit nak”, rintihnya sambil memegang pinggangnya yang kucubit,

“salah sendiri main kasar tadi, sampe aulia gak bisa napas tau bah”, ucapku sambil memunggunginya dan menyalakan air untuk bilas lagi,

“maafin abah ya nak, abah salah, gak akan abah ulang ya, abah tadi sangat nafsu sekali sama kamu nak”, ucapnya sambil memelukku mesra dan mencium pundakku mesra,

Aku langsung mencubit kembali pinggangnya dan abah kembali kesakitan tapi ditahannya sambil memelukku dari belakang,

“jangan diulang lagi ya bah, aulia gak mau dikasarin kecuali aulia sendiri yang mau”, ucapku

“iya sayang, maafkan abah ya”,

Akupun lalu membalikkan tubuhku sambil memeluknya

“gpp sayang, tapi jangan diulang lagi ya”,

“janji”, ucap abah sambil mengasih jari kelingkingnya, kamipun lalu kembali berciuman lagi

“enak tadi bah?”

“banget sayang”,

“gantian bah”, ucapku sambil menggandeng tangannya ke kamarku dengan badan yang masih basah

Aku lalu naik ke pinggiran tempat tidur sedikit melabarkan kaki lalu menungging sehingga memekku terexpose dengan jelas, akulalu melihat kebelakang menggoda abah dengan mengelus memekku naik turun,

Abah yang melihat itu langsung bersimpuh dan memegang pantatku, kemudian dibukanya memek ku dengan kedua jempolnya dan langsung lidahnya menjilat dan menghisap kuat memeknya,

Sruuppp,,,,sruupp,,,srruupppp,,,,sruuppp,,,

“waaawww enaknya cairan memekmu nak, gak ada baunya, abah suka sekali”, ujarnya sambil masih menjilati lobang memekku

Oohhhh,,, yeesssss,,, bah,,,, enak bah,, terus, sayang,,, desahku dengan membantunya memelintir itil memekku sendiri,

Abah lalu semakin melebarkan memekku dan memasukkan lidahnya semakin dalam kedalam memekku dan menggelikik dinding rahim ku dengan lidahnya,

Oohhhh,,, fuck,,, yessss,, oohhh,,, yeesss,,, bener bah disana,, terusss bahhh,,, erangku,

Berikutnya abah memasukkan 1 jarinya kedalam memekku dan mengocoknya dengan pelan sampai kurasakan cairan memekku keluar untuk melumasi jari abah, ditambahnya menjadi 2 jari mengobok memekku dengan cepat sampai cairan memeknya keluar banyak,

Srruuuppp,,,,ssrrruuuppp,,,, ssrruuuppp,,,, ooohhhh,,, oohhh,,,, oohh,,, aaahhhh,,, desahku keenakan,

Abah langsung menjilatin lobang anusku dan cairan memekku sambil terus di coloknya tangannya di memekku,

Ahhhhh,,,, teruss bah,, enak banget sayang yang cepet bah,,, memek dan bool aulia sangat gatal,

“nak, boleh abah masukin kontol abah kedalam memekmu sayang?”,

“kenapa abah minta ijin sayang, lakukanlah bah, aulia pengen di entot abah sayang”, pintaku,

Abah lalu bangkit dan mengambil bantal untuk kupeluk dan dimasukkan kontol nya yang besar kedalam memekku,

Bleeesssss,,,,, kurasakan kontol abah memasuki memekku,

Aahhhhhhhh,,, erang kami berdua,

“enaknya memekmu sayang walah masih seper empat kontol abah masuk”

“kontol abah juga enak, memek aulia terasa penuh dan gatal bah”,

Lalu abah kembali memasukkan lebih dalam kontolnya kedalam memekku dan dikeluarkan lagi sampai mentok kedalam rahimku,

Abah memacu kontolnya kedalam memekku dengan tempo yang cepat,

Cploook,,,,,cplookkkk,,,,cplookkk,,,cplokkk,,, ahhhhh,,, ahhhh,,,, aahhhh,,,, ahhh,,, yeesss,,, uuhhhh,,

“bahhhh enak banget sayang, kontol abah enak banget, memek aulia penuh,, ahhha,,, aaahhhh fuucckkk enak,,, ahhhh,,,”, desahku liar sambil kubantu menggoyangkan pinggulku menyambut kontol abah di dalam memekku,

“ahhh,,, ahhh,,, ahhh,,,, memek mu juga enak sayang, abah bakal ketagihan,,”,

“abah boleh kapan aja ngentotin aulia, aulia mau bah, ahhh,,aahhhh,,, oohhh”,

Plak,,, plakkk,,, plakkkk,,,,, abah memukul pantatku tidak keras kiri dan kanan

“ahh enak bah, iya bang jangan keras-keras bah”,,

Cplokkk,,,,cplookkkk,,,,cplookkkk,,,, plak,,plakk,,,plak,,,

Ahhh,,,ahhhh,,,ahhh,,, yesss,,,ohhhh,,,ohhh,,,

“bah yang cepet sayang, aulia udah mau sampe, kontol abah enka banget, ahhh,, ahhh,,,”, desahku sambil terus menggoyang pinggulku dengan liar dan mengarahkan kedua tangannya untuk memegang rambutku,

Abah lalu mempercepat goyangannya seperti menunggangi kuda dengan rambutku sebagai tali kekang sehingga kepalaku agak menaki keatas dan badanku seperti terbanting akibat cepatnya goyangan abah, tapi aku menyukainya karena lobang memekku sangat enak,

Ahhhh,,,, ahhhh,,,, ahhhh,,, ooouuggghhhh,,, fuuckkk,, yeessss,,, cepet bah aulia dapat,,

Creeettttt,,,creeeettt,,,,,creeettttt,,,, creeetttttt,,,,, akhirnya aku orgasme yang sangat kuat hingga pinggulku seperti terhentak, abah lalu memelukku dan menahanku serta membelai punggungku memberiku waktu untuk menikmati orgasme yang baru saja aku alami,

Akupun lalu lunglai sambil memeluk bantal,

“ahhhh,,,,, ahhhh,,,, aaaahhhhhh,,, aaaaahhhhh,,,, enak nya bah, jangan dikeluarin dulu ya bah kontolnya masih enak memek aulia”, ucapku lemas sambil mengatur napas

Tidak lama kurasakan kontol keluar dari memekku, plop ahhhh,,

“istirahat sebentar ya bah”, ucapku sambil masih tetap di posisi yang sama,

“iya sayang”, jawab abah sambil mencium kepalaku dan keluar kamar sepertinya ingin mengambil air

Tidak lama abah masuk kekamar dengan membawa segelas air dan memberikan kepadaku, akupun duduk dan langsung meminumnya dan kurasakan tenagaku agak kembali pulih

“duh yang kontolnya masing ngaceng, masih kuat apa”, ucapku kepada kontol abah,

“masih dong, sama memek kamu aku akan selalu kuat”, jawab kontol abah sambil menganguk-angguk,

Hahahaha,, kamipun tertawa,

“bah ambilin ikat rambut aulia dong di atas meja”,

Abah lalu mengambilnya dan memberikan kepadaku

Aku lalu mengikat rambutku yang acak-acakan sehingga dadaku membusung kedepan, abah langsung menete di payudara kananku dan kiriku bergantian,

“sabar sayang, di iket dulu, nanti terserah mau dihisap sampe pagi gpp”,

Tapi abah tetap menghisap payudaraku dan meremasnya bergantian,

“sini sayang naik kekasur ketengah-tengah”, pintaku dan abah lalu naik dan rebahan di tengah kasur

Aku lalu mengoral kontol abah sebentar lalu aku jongkok dan mengarahkan kontolnya kedalam memekku,

Bleeesssss,,,,, masuk semua kontol abah kedalam memekku,

Aku pun langsung menggoyang dan memutar pinggulku dengan cepat sambil berpegangan di dada abah

Ploookkkk,,,,pllooooookkkk,,,,ploookkkk,,,,plloooookkkkk,,,,,, ehhhhmmmm,,,,, eeehhhhmmmm,,,,eehehmmmmmm,,, suara kelamin dan desah kami berdua

Ku goyang dan ku ulek kontol abah dengan cepat,,,, kumajukan mukaku dan ku cium abah dengan penuh nafsu sambil masih tetap ku goyang dengan cepat,,

“ahhhh,,, aahhhh,,, oohhh,,, enak sekali memekku sayang,, abah bentar lagi mau keluar sayang”,

“sama bah, aulia juga mau keluar, gaya ini bisa bikin aulia cepet keluar sama mas raihan kalo bercinta”,

Kutambah capat goyanganku sambil meremas kedua dada abah, abahpun membantuku mengerakkan pinggulnya dengan cepat sambil memegang pantatku,

Yeessss,,,,,yeessss,,,,,yeessss,,,, fuucccjkkkk,,,eennaaakkk,,,kontol enak,,, ahhhhh,,, oohhhh,,,

“Abah mau sampai aulia mau dikeluarin dimana?”,

“di dalam aja bah, aulia pake KB, bareng bah, aulia juga mau sampe”,

“fuck enaknya memek istrimu raihan”,

“umi enak sekali kontol abi”, ucap kami sambil kami bergoyang layaknya kuda jantan dan betina yang liar,

Aulia dapet bahhhh,,, abah juga sayanggg,,,

Oooouuuggghhhhhh,,,,oooouuuggghhhhhh,,,oooouuuuuggghhhhh,,,,

Crrreeeeetttttt,,,crrreeetttt,,,,crrreeettttt,,,,, crooottttt,,,crroooootttttt,,,,,crooooottttt,,,,

Kami orgasme berbarengan sambil berpelukan erat,

“ahhhh,,,ahhh,,,, enak pake banget aulia memekmu”, ucapnya lemas,

“kontol abah juga enak banget sayang, aulia bakal ketagihan nih hehehe”, ucapku sambil menciumnya mesra,

Tidak lama akupun hendak bangun dan melihat ada sosok pria yang melihat kami di luar jendela dengan tatapan penuh amarah dan kebencian kepadaku, iya itu adrian mungkin daritadi dia disana melihat pergumulanku dengan abah, tapi aku melihatnya dengan acuh dan masa bodo dengan menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih diikuti abah menyusulku ke kamar mandi,

Setelah membersihkan diri aku keluar dan mengambil handphone ku karena tadi ku atur supaya bisa merekam kegiatan ku di dalam kamar ini untuk ku kirimkan ke suamiku dan akupun mengajak abah tidur dikasur dengan memelukku dari belakang, dan kamipun tertidur sampai pagi.



POV Naila

Pagi ini Kak Aulia dan abah amar sudah pergi ke anyer untuk urusan kerjaan mereka tinggallah kami disini bersama anak-anak mereka, aku dan sepupu dari kak aulia sedang masak untuk makan siang kita semua sambil menunggu para keponakanku pulang dari sekolahnya,

Jam 13.05 budi sudah sampai di rumah dengan para keponakanku, aku menyambutnya sekalian menyuruh budi untuk makan bareng sesuai yang di suruuh oleh kak aulia untuk mengajak budi makan siang bareng,

Selesai makan budi ijin pamit pulang sedang ponakanku sudah masuk kamar untuk tidur siang di temani oleh mbak maya, akupun pulang dulu kerumah untuk mengambil barang jualan online ku untuk kukirimkan ke pihak ekpedisi.

“mbak may aku pulang dulu ya, mau kirim barang jualanku dulu, titip anak-anak ya, nanti kalau bangun langsung disuruh kerjakan PR ya”, ucapku,

“iya nai, hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut dijalan”,

“iya mbak, assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, ucap mbak may,

Sampai dirumah aku lalu membungkus sebagian barang yang belum terbungkus dan menempelkan alamat penerimanya, setelah selesai akupun mengatur barang-barang tersebut di atas motor, aku menggunakan motor karena barang yang akan dikirim hari ini tidak terlalu banyak,

Kriiinnnggg,,, krrriiiinnnggg,,, kriinnnggg,,, bunyi HP ku ternyata suamiku yang menelepon,

“Asallamualaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah”,

“bunda lagi apa?, udah makansiang belom?”,

“bunda lagi ngatur barang untuk dikirim yah, udah tadi bunda udah makan di tempat kak aulia, ayah udah makan?”,

“sudah bun, ya udah perginya hati-hati ya, ayah bentar lagi mau rapat sama komandan ayah ya”,

“yang semangat ya yah kerjanya”,

“bunda juga ya, Asallamualaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah”, jawabku,

Akupun lalu menaiki motor dan menuju ketempat ekspedisi yang tidak jauh dari rumahku berjarak 10 – 15 menit dari rumah, sampai disana aku dibantu petugasnya untuk menurunkan serta menimbang barang-barang jualanku, setelah selesai akupun membayar biayanya dan keluar untuk pulang,

“o iya aku kepasar dulu aja mau beli kacang hijau dan kelapa, mau bikin bubur kacang hijau buat para ponakanku, pasti suka”, ucapku dalam hati lalu langsung menuju kearah pasar,

Sampai dipasar akupun langsung membeli kebutuhanku sore ini dan bahan makanan untuk dimasak besok,

“sudah semua, gak ada yang ketinggalan, waktunya pulang”, ucapku dalam hati sambil membayar parkir dan meninggalkan pasar,

Ditengah jalan pulang ada mobil yang menyalip ke kiri dengan tiba-tiba yang membuatku agak kaget sehingga aku membanting kekiri sepeda motorku dan menabrak motor yang dikendarai oleh bapak-bapak membawa anak sekolah berseragam smp,

Terjadilah tabrakan yang agak kencang yang menyebabkan motor bapak itu menabrak pohon yang ada dipinggir jalan sedangkan aku terjatuh dipinggirjalan, aku lalu bangun dengan dibantu oleh seorang mbak-mbak yang berhenti ditengah jalan, lalu langsung menuju kearah anak smp tersebut yang karena kulihat anak tersebut belum sadar,

Seorang pengendara motor lalu menelepon pihak ambulan menjemput korban untuk segera dibawa kerumah sakit, aku keudian di tenangkan oleh orang-orang disana karena memang kecelakaan tersebut bukan murni kesalahanku, tapi aku merasa sangat takut kalau anak itu kenapa-napa,

Sampai dirumah sakit aku langsung ke UGD untuk mengetahui kondisi anak tersebut yang ternyata sudah masuk ke ruangan ICU, aku langsung merasa lemas, menangis dan berdoa supaya anak tersebut baik-baik saja.

Tuuutttt,,,, tuuutttt,,, tuuuuutttt,,,,

“Asallamualaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah, hikss,, hiksss,,, hikksss,,,”

“bunda kenapa sayang?”,

“bunda di rumah sakit ayah, bunda gak sengaja menabrak anak smp yang sekarang masih belum bangun masih di ruang ICU,, hikss,,, hiksss,,, hiksss,,, “, tangisku,

“yang sabar ya bunda, bunda di rumah sakit mana, biar ayah kesana?”,

“di Rumah Sakit Pelita Jaya yah, buruan ya bunda takut kalau anak itu kenapa-kenapa,, hiks,, hiks,, hiks”,

“iya bunda ayah langsung kesana”, terdengar suamiku meminta ijin komandannya agar bisa ke rumah skit karena kondisi ku dan komandannya memberikan ijin,

30 menit suamiku sudah ada di rumah sakit dan kebetulan dokter yang menangani anak tersebut juga keluar dari ruang ICU,

“dokter gimana keadaan anak tersebut dok?”, tanyaku,

“ibu orang tua dari anak?”,

“bukan dok saya yang orang yang menabrak motor nya dengan motor saya”,

“kondisi anak tersebut sudah stabil, memang banyak memar di bagian dalam tubuhnya karena benturan terkena pohon tapi dari hasil rontsen dan cek darah tidak ada yang rusak didalam tubuhnya”, jelas dokter,

“Alhamdullilah”, ucapku, dan kurasakan suamiku mengelus pundakku agar aku tenang dan menyemangatiku,

“bapak maafkan saya ya, saya tidak sengaja sudah menabrak motor bapak” ucapku sambil menangis ke bapak yang bawa motor tadi,

“iya pak, maafkan istri saya pak atas kecelakaan yang sudah terjadi”,

“tidak apa-apa bu, kita doakan saja mudah-mudahan abang anton cepat sadar, bapak sudah dengar penjelasan warga kalau mbak nya menghindari mobil yang ugal-ugalan”,

“mohon maaf pak, saya romi apakah bapak orang tua anton?”, ucap suamiku sambil memberikan tangan untuk berkenalan

“saya ujang pak, saya bukan orang tua anton, saya hanya tukang ojek langganan untuk antar dan jemput anton sekolah”, jawabnya sambil membalas jabatan tangan suamiku,

“Lalu apa orang tua anton sudah tau tentang kejadian ini pak?”, tanya suamiku lagi,

“sudah pak, tadi saya sudah telepon om dan kakeknya, karena orang tua anton masih dinas diluar kota jadi sementara di rumah kakeknya tinggal”, jawab pak ujang,

“sudah jangan khawatir ya bapak-bapak semua, anton sudah membaik dan tidak luka serius, tinggal istirahat yang banyak dan minum obat biar cepet sembuh, saya tinggal dulu ya”, pamit dokter

“terima kasih banyak ya dokter”, jawab kami berbarengan,

15 menit menunggu di bangsal UGD sambil di obati luka-lukaku, pihak keluarga anton sudah ada di rumah sakit,

“yah temanin bunda untuk temuin keluarga anton ya yah”,

“iya sayang, ayah temenin”,

Lalu kamipun pergi keruangan ICU lagi untuk menemui keluarga anak itu, sampai disana sudah ada seorang ibu yang ternyata adalah adik dari ayah anton, begitu melihatku dia terlihat sangat terkejut dan terdiam,

“mbak maafkan saya ya, karena saya anton ada diruang ICU”,

Mbak itu pun tidak menjawabku tapi masih kaget dan terdiam,

“mbak, apa mbak marah sama saya, kalau marah saya iklas mbak”, ucapku lagi,

“ehhh,,, enggak, enggak mbak, gpp saya sudah dapat penjelasan dari dokter dan pak ujang kalau itu bukan sepenuhnya kesalahan mbak dan kondisi antonpun tadi sudah siuman, hanya butuh istirahat saja kok”, jawabnya sambil masih shock dan kaget melihatku,

“kata siapa kamu bisa lolos begitu saja, walaupun kamu bukan penyebabnya kamu kan bisa mengantisipasi biar tidak terjadi kecelakaan”, ucap suara berat bapak-bapak yang ada di belakangku,

Mbak yang ada didepanku pun langsung menghampiri bapak-bapak itu dan menenangkannya,

“tidak bisa begitu ajeng, dia harus bertanggung jawab”, ucap bapak itu lagi dibelakangku, suamiku datang untuk menenangkanku,

“maafkan bunda ayah, gara-gara bunda teledor, anak itu jadi terbaring di dalam, hiks,, hiks,, hiks,,”,

“yang sabar ya sayang, biar ayah yang ngomong sama bapak itu ya bun, bunda duduk disini aja”,

Lalu kulihat suamiku menghampiri bapak-bapak itu dan mbak yang tadi seraya meminta maaf dan siap untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah kulakukan, setelah beberapa saat suamiku berbicara dengan mereka, suamiku datang kepadaku dan mengajakku untuk bertemu dengan mereka

“bunda perkenalkan ini adalah mbak Ajeng Sulastri tante dari anton”, dan

“bapak ini bernama Bapak Adam Baskoro kakek dari anton”,

Akupun bersalaman dengan mbak ajeng tetapi dengan bapak baskoro masih memiringkan badannya,

“pak jangan gitu, ini mbak nailanya udah mau mengaku salah dan bertanggung jawab, ini semua musibah yang sudah ditakdirkan Tuhan pak”, rayu mbak ajeng,

“iya-iya kamu itu seng cerewet bener kaya almarhum ibu kamu dulu”, ujarnya sambil memutar badannya menghadapku,

Pak Baskoro sangat terkejut ketika melihat wajahku seperti melihat seorang hantu dan beliau menyebutkan sebuah nama,

“Nisa, apakah benar ini kau Nisa”, ucapnya pelan,

“pak, ini mbak naila bukan ibu”, bisik mbak ajeng,

“I,, iya maafkan bapak, maafkan tadi bapak kasar sama naila ya, bapak sayang sekali sama anton karena anton cucu laki-laki satu-satunya dari anak bapak yang paling besar”, ucapnya sambil menjabat tanganku dengan tatapan sama seperti mbak ajeng yang terkesima,

“iya pak, naila minta maaf ya”,

“sudah-sudah, kata dokter anton sudah baik-baik saja kita”, ujar pak baskoro,

“hei rom ngapain kamu disini?, istrimu kecelakaan di rawat disini?”,

Ternyata yang datang adalah komandan suamiku,

“iya ndan, komandan ngapain kesini?”,

“aku juga dapat telepon katanya keponakanku kecelakaan dan dirawat disini”, jelasnya,

“gimana kabar anton jeng, apa kata dokter?”, tanya komandan suamiku ke ajeng yang ternyata adiknya,

“gpp mas, tadi sudah siuman, hanya butuh istirahat yang banyak dulu”,

“ndan apa anton ponakan komandan?”,

“iya rom, kenapa rom?”,

“maafkan istriku ya ndan, soalnya istriku tidak sengaja menabrak anton”,

“ohh jadi istrimu yang menabrak anton, gimana keadaan istrimu rom?”,

“hanya lecet-lecet dan sudah diobati ndan, tunggu ndan biar aku panggilkan”,

“ndan ini istriku naila”, ucap suamiku

Komandan suamiku juga terkejut melihatku sambil terlihat sedikit air mata di matanya,

“sangat mirip dengan ibu waktu muda”, ucapnya pelan yang bisa kudengar, dan kamipun berjabat tangan berkenalan ternyata komandan suamiku ini bernama Wahyu Baskoro dan sekilas kulihat pak wahyu menyeka air matanya dan ditenangkan oleh mbak ajeng,

“rom sini”, panggil komandannya,

“iya ndan”,

“sudah, kamu bawa pulang naila ya, bilang jangan kuatir kalau dia merasa bersalah kami sudah memaafkan dia dan kalau dia mau menjenguk anton kami mengijinkannya”, jelas pak wahyu untuk segera membawa naila pulang,

Akupun berpamitan kepada mereka dan pulang dengan diantar suamiku sampai dirumah mas raihan supaya bisa ada yang melihat keadanku.

“bunda istirahat ya, biar ayah yang urus semuanya, kalau bunda sudah sehat dan mau jenguk anton ditemenin clara atau telepon ayah ya, biar ayah antar”,

“iya yah, makasih banyak ya yah udah nguatin bunda”,

“iya sayang, dah istirahat ya jangan dipikirin lagi”, ucap suamiku sambil mencium bibirku lembut,

“iya yah”,

“dah ayah balik kekantor lagi ya sayang, assalamualaikum”, salam suamiku,

“wallaikumsalam”, jawabku dan akupun istirahat di dalam kamar tamu di rumah kak aulia,



Ditempat Lain,

  • Barang sudah ready di daerah anyer tinggal di masukkan dan dipakking untuk kita sebar di pulau jawa
  • Bagus, untuk tugas yang satu lagi?
  • Di anyer terlihat beberapa dari mereka sudah ada disana bos,
  • Bagus kamu habisi mereka dengan bersih jangan ada yang curiga, karena apabila berhasil sumatera sampai kalimantan bisa dengan mudah kita raih
  • Baik bos, akan saya laksanakan dengan baik.
  • Bagus


Bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd