Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Suami dan Istri (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan,,
==============================================

Part 22

POV Pihak Ketiga


“bos, maaf kami kehilangan jejak target, sepertinya target mengetahui kami buntuti karena dia mengganti mobilnya”,

“bodoh, jangan sampai target kita hilang dan menyadari apa yang akan kita lakukan, cepat susuri jogja dengan anak buahmu untuk cari dan memantau kegiatan dia disana”,

“baik bos, akan aku laksanakan dengan semua anak buahku untuk mencarinya”,

“bagus, nanti akan ku pastikan bahwa target akan ikut dalam kegiatan kampusnya di jogja akhir pekan ini, biar gampang kita eksekusi, yang penting sekarang dia tidak curiga rencana kita”,

“baik bos, kami pamit pergi dulu”,

Masih di jogja,

Tuutttt,,, tuuuttt,,,, tuuuttt,,,

“halo bos”,

“gimana progres disana?”,

“sangat baik bos, kami sedang produksi barang karena bahan baku sudah sampai disini dan rencana pengiriman sama nanti serempak dengan yang di anyer kita kirim ke timur dan kalimantan”,

“bagus jangan sampai lengah polisi jangan sampai tau”,

“siap”,

“dan satu lagi gimana progress?”,

“kami sudah menyusun acara sedemikian rupa bos dengan bekerja sama kampus target dan orang-orang kita disini mengadakan acara pesantren kilat, kami juga sudah menyediakan wanita-wanita terselubung yang ada di kampus dan disini untuk melayani tamu-tamu bos yang akan datang”,

“bagus, saya sudah bilang sama tim yang satu lagi untuk membantumu dalam mengawasi dan mengeksekusi target kita disana nanti, pastikan jangan sampai gagal, paham?”,

“baik bos”,

Dan hubungan hp pun terputus,

Ditempat lain di pulau kecil sekitar anyer,

Tuutttt,,,, tuuuttt,,, tuuuttt,,

“halo bos”,

“gimana perkrmbangan disana?”,

“progres lancar bos, bahan baku sudah datang, kita sedang proses produksi dan partner pengiriman kita juga besok atau lusa standby untuk mengantar ke jakarta dan sumatra”,

“bagus, usahakan jangan sampai pihak berwajib tau supaya tidak terganggu”,

“iya bos”,

“dan satu lagi besok mulai kalian laksanakan tugas yang satu lagi, target menurut orang kita sedang berada di laut lepas, sasaran empuk, besok lakukan dengan bersih seperti kecelakaan atau perampokan”,

“siap bos, kami sudah menyiapkan 2 grup di laut dan di darat untuk menjaga apabila kami gagal nanti rencana di laut untuk bisa di eksekusi di darat”,

“ok, pokoknya besok aku ingin mendengar kabar kematian mereka bagaimana pun caranya”

“siap bos”,

“hahahahaha, siap-siap saja teman lamaku ada pesan dariku untuk kalian besok”,


POV Adelia,

Perkenalkan namaku adalah Adelia Mahmud Hasanah umurku sekarang 33 Tahun tapi belum berumah tangga karena calon suamiku berselingkuh dengan wanita lain, aku yang mengetahui itu pun memukulinya sampai babak belur baru aku meninggalkannya, walaupun sakit hati tapi hati ku puas karena bisa memberikan perhitungan kepada pria berengsek macam mantanku,

Aku terlahir dari keluarga yang broken home dimana ibuku ditinggalkan oleh ayahku pada saat aku baru dilahirkan kedunia, menurut cerita ibuku ayahku langsung meninggalkan ibuku karena dia tidak yakin bahwa aku adalah putrinya,

Istriku sangat terpukul dan hampir gila, akupun sempat menjadi sasaran amukan ibuku pada umur 5 bulan, tapi diselamatkan oleh tetangga kami, selama 4 tahun aku sering mendapatkan cacian dan pukulan dari ibuku apabila dia kesal,

Ibuku yang terpukul akhirnya mulai bangkit dan mencari uang untuk menghidupi dirinya dan diriku walau sedikit yang kudapatkan, ibuku bekerja menjadi LC di diskotik rendah di pinggiran ibukota, ibuku sering pergi malam hari dan pulang subuh hari dengan keadaan mabuk,

Tetangga kami ada keluarga yang mengelola tempat olah raga beladiri karate, aku yang sepi karena ditinggal tidur ibuku sering pergi ke tetanggaku untuk main disana, umur 5 tahun kegilaan ibuku semakin menjadi karena sering membawa pria ke rumah pada subuh hari dan pulang pada sore hari bertepatan ibuku pergi bekerja, selama di rumah mereka melakukan perzinahan yang sering aku liat,

Umur 5 tahun aku mulai diajak tetanggaku untuk berlatih karate, aku merasakan dengan latihan karate pikiranku tenang dan juga mempunyai banyak teman karena di rumah tetanggaku kalau sedang latihan banyak orang,

Sampai umurku yang 17 Tahun aku naik ke kelas 3 sma, dengan mempunyai prestasi juara daerah karateka di daerahku tinggal dan aku selalu mendapat rangking walaupun 10 besar tidak pintar-pintar amat, tetangga sekalian guru karateku pindah ke jogja meninggalkanku di jakarta bersama ibuku, sebenarnya mereka mengajakku kesana karena melihat kondisiku tapi aku menolak karena tidak ada yang menjaga ibuku,

Suatu subuh jam 3 pagi ibuku pulang dengan 2 orang pria,

Tok,,, tok,,, tok,,, kudengar suara ketukan di pintu dan akupun kedepan membuka hanya dengan menggunakan daster tidurku yang biasa kupakai,

“lama sekali bukanya, ibu sudah lama nunggu disini”, ucap ibuku sinis,

“maaf bu, tadi adel kecapean jadi ketiduran tidak dengar ketukan ibu”,

“dah sana minggir”, ucap ibuku sambil masuk rumah, seperti biasa kucium bau alkohol dibadannya,

Dua orang pria yang menemani ibuku pun masuk dan melihatku seperti sedang menelanjangi diriku, dibawa ibuku kekamar dan mereka lalu kulihat menelanjangi ibuku dan mulai menciumi dan menjilat semua bagian vital ibuku, ibuku hanya mengerang nikmat akibat perlakuan mereka,

Kedua orang pria yang melihatku didepan pintu tersenyum sambil memberikan kode untuk ku join bersama mereka, tapi aku menolaknya dan aku masuk kedalam kamarku, kudengar dikamar ibuku suara-suara erangan yang sangat jelas, akupun menutup telingaku dengan bantal untuk mencoba tidur,

Tidak lama aku tidur kurasakan ada tangan yang sedang meremas kedua payudaraku, begitu aku sadar bahwa yang meremas adalah laki-laki yang bersama ibuku tadi, akupun langsung berontak tetapi mereka berdua menahan kaki dan tanganku,

“sudah nikmati saja cantik, ibumu sudah tidur dan sudah tidak enak lagi”,

“lepaskan saya bang, saya tidak mau”, ucapku sambil mencoba melepaskan tangan dan kakiku,

“sudah nikmati saja cantik”, ucap lelaki yang memegang kakiku dan dengan cepat dia masuk menindihku dan merobek dasterku hingga terlihat payudaraku yang sebelah kanan,

“indahnya dan masih kenceng payudaramu cantik”, ucap lelaki itu sambil meremas dan mulai mencoba mencium dam menjilat payudara kananku

Sedangkan pria yang satu lagi merobek sisa daster atasku hingga terekspose kedua payudaraku, aku berontak dengan sekuat tenaga untuk lepas dari mereka tapi kuncia yang mereka lakukan susah untuk meloloskan diri,

Kedua pria tersebut saling bergantian meremas dan menghisap kedua payudaraku, pria yang memelukku turun mencoba untuk membuka celana dalamku, sedang dia berusaha aku melihat celah untuk lepas darinya,

Kurasakan kuncian kaki kananku mengendur dan dengan secepat kilat kulepaskan kakiku dan menendang pelipis kanan pria itu dengan tumit kaki ku dengan sekuat-kuatnya dan kena sampai terluka mengeluarkan darah,

“arrrrggggggg bangsat sakit,,,”, erangnya sambil memegang pelipis mata kanannya,

Aku yang mendapat peluang itu langsung bersalto kebelakang untuk melepaskan kuncian tanganku dan berhasil, ku tendang pria yang dibelakangku ke arah dadanya dengan kuat sehingga dia mengerang kesakitan lalu kuhajar rahang kirinya dengan kuat dengan tangan kananku,

“aarrrrrggggggg,,,,,”, rintihnya,

Aku langsung berlari ke arah dapur dan mengambil kayu yang ada di sana, lalu balik emnuju ke kamarku tapi sampai di ruang tamu salah satu pria sudah keluar kamar dan mencariku, aku yang melihat itu langsung menghajar kepalanya dengan kayu yang kupegang sampai ia tersungkur di lantai,

Aku pun seperti orang yang kesetanan terus menghajar pria itu di badan dan kepalanya sampai berdarah-darah dan tidak sadarkan diri, aku langsung masuk kekamar dan kutemui pria yang satu lagi sedang melakukan kuda-kuda bertahan dengan darah yang masih mengalir di pelipis kanannya,

Aku mendekatinya dan langsung memukulkan kayu dengan kencang ke kepalanya tapi di tangkisnya dengan tangannya hingga kudengar bunyi bahwa tangannya patah, sambil menahan sakit pria itu lalu naik keatas kasur untuk melindungi dirinya dengan menutup dengan tangan kirinnya,

Aku yang sudah gelap mata lalu berteriak dan melompat ke atas kasur lalu memukulinya dengan sangat brutal sampai pria itu terkapar tidak sadarkan diri, aku yang sudah melihat pria itu tidak berdaya langsung turun dari kasur dan membuang kayu yang kupakai tadi lalu duduk di pinggir kasur sambil menangis sekencang-kencangnya,

“apa yang kau lakukan, kau telah membunuh mereka berdua”, hardik ibuku yang sudah ada di pintu kamarku,

“diaaammmmmmmmmm,,,,”, ucapku marah keibuku dan kulihat dia kaget dengan perubahanku yang biasa nurut dengannya tetapi malam ini sangat berbeda,

“pernahkah engkau menganggapku sebagai putrimu haaaa,,, jijik kau punya putri sepertiku,,,, marah kau sama bapak ku kau lampiaskan sama aku, apa salah ku haaaa,,,”, ucapku berteriak sambil mendekati ibuku yang masih mematung di depan pintu,

“pernahkah sekalipun ada niat mu untuk bilang kepadaku sayang kepada anak harammu ini, jawabbbb,,,,”, teriakku lagi,

“sekarang aku masa bodo dengan mu, mau jadi lonte kau sampai kau mati itu urusanmu, aku keluar dari rumah ini”,

“mau kemana kau nak”,

“bukan urusanmu, dan jangan kau panggil aku nak, karena aku bukan anakmu”, ucapku sambil mengambil tasku untuk memasukkan bajuku seadanya dan keperluanku nanti,

“kamu mau kemana nak, maafkan ibu nak yang sudah banyak berbuat jahat sama mu”, ucap mohon ibuku sambil menangis,

“terserahku mau kemana, itu bukan urusanmu, urus saja dirimu sendiri, itukan yang selalu kau mau, berbuat semaumu”, sambil ku masuk kamar mandi untuk membasuh badanku karena terkena cipratan darah,

“ibu mohon jangan tinggalkan ibu, ibu sama siapa nanti”,

“itu bukan urusanku, dan satu lagi kau bukanlah ibuku, ibuku sudah mati seperti ayahku”, ucapku sambil menatap ibuku dengan penuh kebencian lalu aku pergi meninggalkan rumah ku dengan membawa tasku seadanya,

Aku luntang-lantung tidak jelas untuk pergi kemana, dengan uang sedikit yang di tanganku aku bingung pergi kemana, aku lalu teringat bahwa tetanggaku yang di jogja, akupun berniat kesana walaupun aku tidak tau alamat pastinya, tapi aku nekat karena tidak ada harapan dan kerabat dijakarta.

Jam 5.30 pagi akupun keluar dari rumahku untuk menuju kearah terminal keramat jati untuk mencari bus yang akan ke jogja, jam 7 pagi aku sudah sampai di terminal dan membeli tiket bus yang menuju kejogja yang jam keberangkatannya jam 9 pagi, akhirnya aku pun sampai di jogja pada pukul 17.30 sore di terminal giwangan.

Aku lalu mengisi perutku dulu lalu kemudian mulai mencari dojo karate tetanggaku, sudah 2 jam aku mengitari jogja mencari alamatnya tapi nihil akhirnya akupun istirahat di alun-alun selatan jogja, sehabis istirahat aku mulai mencari guest house untuk tempat tinggalku malam ini,

Aku lalu diarahkan kearah belakang pasar pasty depan stasiun dongkelan ada guest house murah, yang berjarak hanya 2 km berjalan kaki dari alun-alun selatan, sampai disana jam 9.20 dan ternyata guest house nya sudah penuh dan aku disuruh ke arah karang nongko disana masih ada kamar kosong,

Saat menuju kesana aku melewati beberapa pria sedang nongkrong dan minum minuman keras, akupun sopan permisi melewati mereka, tetapi tidak jauh dari sana seorang pria menghadangku dan memintaku untuk bergabung bersama mereka, dan aku menolak dengan halus karena aku sangat cape,

Kulihat ada 2 pria lagi datang mendekati ku dan memaksaku untuk bergabung bersamanya, aku lalu berusaha kabur dari sana tapi dihadang oleh mereka, aku yang melihat celah lalu menendang salah satu dari mereka

Bugghhh,, bughhh,,, bughhh,,, aku memukul perut dan muka mereka,

Dua orang lain datang langsung memukul belakang badanku hingga membuat aku terhunyung kedepan, aku lalu berbalik dan menghindar karena pria satu mencopa memukul mukaku

Syuutttt,,, bugghhhh,,bugghhhh,,,bugghhhh,,, akupun langsung memukul muka dan menendang perutnya,

Aku lalu langsung lari dan ternyata kakiku terkena sledingan mengakibatkan aku terjatuh, kulihat sudah ada 6 pria sudah datang untuk memukuliku, 2 orang pria menarik tasku sampai aku berdiri dan kurasakan ada yang memukul perutku sampai membuatku sedikit membungkuk,

Kulepas tas yang kukenakan lalu ku lancarkan tendangan ke dua orang pria yang ada dibelakang,

Bugghhh,,, bughhhh,,,, buggghh,,,

Kutangkis serangan tendangan dari sebelah kanan tapi terkena kaki ku tendangan dari belakang membuatku tersungkur ke depan, akupun saling memberikan pukulan dan tendangan kepada 6 pria yang menghajarku akhirnya karena aku kecapean dan kalah jumlah akibatnya membuatku lengah yang mengakibatkan petaka terhadapku,

Buggghhhh,,,, bughhhh,,,, bugghhhh,,,,, buuugghhhhh,,,

Aku terkena banyak pukulan dan tendangan di badanku yang menyebabkan aku muntah darah dan penglihatanku berkurang karena pukulan di kepalaku, sedang menahan sakit 4 orang lelaki langsung menyergapku memegang tangan dan kakiku dan dua orang lagi menendang perut dan menginjak-injak kakiku hingga aku muntah darah lagi dan lemas tak berdaya,

Melihat aku yang sudah tidak berdaya lemas ke 6 pria tersebut tertawa dan mulai memaksa melucuti pakaianku aku yang sudah pasrah mulai menangis meratapi nasib yang akan akuhadapi kemudian, kudengar bajuku robek dibuka paksa oleh mereka,

Kudengar tertawa mereka yang semangat untuk melecehkanku,

“mangkanya jangan melawan cantik,,,”,

Hahahahaha, tertawa mereka,

Sedang meratapi nasib yang akan aku terima tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti dan kulihat turun 2 orang pria dari dalam mobil, kulihat salah satunya membakar rokok dan menghampiri kami,

“lepaskan wanita itu”,

“siapa kalian, jangan ikut campur urusan kami”, hardik beberapa orang pria

Lalu pria yang merokok itu mengeluarkan senjata yang ia bawa dan memperingati mereka untuk melepaskan aku,

Mereka yang melihat senjata itupun takut dan meminta maaf sembari kabur meninggalkanku, kedua orang pria itupun datang kepadaku lalu tersenyum dan langsung menggotongku masuk kedalam mobil, didalam mobil karena sakit badanku akupun menyerah dan pingsan,

Aku bangun ternyata sudah di dalam kamar rumah sakit, aku mencoba bangun dan badanku masih terasa sakit,

“ugghhhh,,,,”, rintihku, masih sakit perut dan kakiku

“sudah istirahat dulu jangan banyak bergerak”, kudengar suara berat disebelah kananku,

“I,,iya, terima kasih pak atas pertolongannya kemaren”,

“sudah rebahan saja dulu, sentar lagi suster datang untuk membawakan minuman dan makanan untukmu”,

“iya pak”,

“siapa namamu?”,

“namaku adelia mahmud hasanah”,

“namaku Ali Afnan Maulana, panggil saja abah ali”, ucap pria itu,

Akupun lalu diberikan tab yang melihatkan ada berita pembunuhan 2 orang pria dan satu orang wanita yang tertangkap yang sedang di interogasi di kantor polisi dan satu foto buram seorang wanita yang masih buron, kulihat mayat pria yang mencoba mamperkosaku dan ibuku di dalam kantor polisi,

“apakah bapak akan menangkapku?, aku akan mempertanggung jawabkan perbuatan saya”, ucapku sambil menundukkan muka,

“siapa yang akan menangkapmu, aku kemaren melihatmu berkelahi dengan sangat berani melawan 6 pria walaupun akhirnya kau tumbang”,

“aku ingin menawarkan kau pekerjaan yang bisa membersihkan namamu, apakah kamu mau?”,

“pekerjaan apa itu bah?”,

“jadilah anak buahku dan penjagaku maka aku akan membersihkan namamu, apakah kamu mau?”,

“hanya seperti itu tidak ada yang lain”,

“iya hanya seperti itu, tapi kau akan mendapatan pelatihan yang sangat berat dan kupastikan bahwa kau tidak ada yang mengenali adelia lagi terlebih ibumu sendiri”,

“aku mohon lepaskan ibuku, karena dia tidak salah, walaupun aku membencinya tapi bukan dia yang membunuh kedua laki-laki itu”,

“baiklah aku akan bilang sama koneksiku untuk melepaskan ibumu, walaupun dia sudah mengakui yang membunuh kedua orang pria tersebut demi menyelematkanmu dan menebus dosanya kepadamu”,

Aku yang mendengarkan itu tiba-tiba menangis dan menyesal dengan perbuatanku,

“sudah tegarkan hatimu, aku sudah mengirimkan orang untuk melepaskan ibumu dan memberikan tempat yang baru serta usaha rumahan untuk pemasukan ibumu ganti kesetiaanmu kepadaku, gimana apakah kau masih mau?”,

“aku mau bah, adelia mau menjadi penjagamu sampai kapanpun”,

“baik, kalau kau sudah sehat anak buah abah akan membawamu ke banyuwangi untuk pelatihannmu sampai kau benar-benar siap dan tangguh”,

“baik bah”,

Akhirnya aku pun mengikuti pelatihan yang sangat berat, pelatihan seperti pasukan khusus, aku di gembleng dengan sangat kuat fisik dan mentalku sudah sering aku masuk rumah sakit karena cidera ringan sampai berat, hingga saatnya aku siap untuk menjadi penjaga abah dimanapun dia berada,

Balik dimasa sekarang aku sedang menyiapkan segala keperluan untuk pelayaran didalam yacht abah sore ini, kapal pun berlayar aku berada di anjungan kapal melihat sekeliling untuk mempelajari dan melihat situasi yang ada,

Sore jam 17.30 menjelang magrib aku merasa curiga ada 2 kapal nelayan menuju sebuah pulau tak berpenghuni di dekat pelayaran kami, aku mengambil teropong untuk melihat lebih jelas kearah kedua kapal tersebut didalam anjungan kapal,

Ternyata ada orang yang juga meneropong kearah kapal kami, aku yang berada di dalam anjungan kapal tidak bisa terlihat dari luar sedang mencirikan kedua kapal tersebut sambil mencatatnya, aku pun menelepon anak buah abah yang lain yang sudah standby di daerah karang bolong,

Tuuutttt,,,,,, tuuuttt,,,,, tuuuttt,,,,,,

“iya halo”,

“posisi dimana?”,

“di save house, ada sesuatu?”,

“aku melihat ada kapal mencurigakan sedang mengintai kami, kirim satu anak buahmu untuk mengintai tempat menginap kami untuk melihat ada hal yang mencurigakan atau tidak”,

“baik, akan kulaksanakan, berikan kordinat kapal mu dan kapal pengintaimu biar bisa aku petakan posisi mereka, dan jaga dirimu, apabila ada sesuatu hal langsung hubungi kami”,

“baik, kau juga disana harus waspada”,

Dan akupun lalu menutup sambungan telepon tersebut,

Aku mengirimkan kordinat kapal kami dan foto ciri kapal penguntit kami, aku lalu mengarahkan kapten kapal untuk sedikit jauh mengitari pesisir pulau sumatera untuk sedikit menjahui pulau tersebut untuk memancing apakah kapal tersebut memang penguntit atau hanya kapal biasa,

Sepanjang malam aku selalu waspada untuk menjaga kapal ini bersama kru kapal ini sedangkan kapten kusuruh untuk beristirahat agar bisa bergantian jaga, jam 2.30 malam kutinggalkan anjungan untuk beristirahat digantikan kapten dan kubilang agar selalu waspada apabila ada yang mencurigakan bangunkan aku,

Aku tidur dengan meletakkan 2 buah senjata dibawah meja samping sofa, pagi jam 6.30 aku bangun dan melihat kembali situasi sekitar kapal kami dan terlihat tidak ada yang mencurigakan,

Aku masuk kedapur untuk membuat kopi dan sarapan sebelum aku membangunkan abah ali, sampai di dapur aku melihat aulia ada didapur sedang menyeduh air untuk membuat teh, aulia terlihat sangat sexi walaupun baju tidurnya tidak terlalu terbuka dengan daleman lengkap,

Entah kenapa aku tertarik dengan aulia waktu pertama kali bertemu dengan nya, aku jujur karena dibalik ketomboy an aku menyukai laki-laki dan wanita, aku merasa senang apabila bisa berdekatan dengan aulia,

“pagi mbak, lagi bikin apa?”,

“pagi juga del, ini lagi bikin teh, jangan panggil mbak ahh, kan umur kita samaan”,

“iya lia, ini aku juga mau bikin kopi sama sarapan, kamu mau?’,

“mau del”,

“itu di laci lemari kanan box kedua ada roti sama selai dan susu ambil aja”,

Kuambil roti dan selai lalu kuoleskan roti dengan margarin dan selai coklat ditambah susu dan kuserahkan ke adel, adel lalu mengambilnya lalu memasukkan kedalam oven dan membakarnya, sambil menunggu akupun menyeduh teh dan kopi adel,

Akhirnya roti kami matang dan kami makan di dapur bersama sambil berbincang-bincang, aku sangat senang bisa lebih dekat dengan lia, bisa berbincang dan melihat senyumnya,

Setelah makan aku lalu pamit untuk pergi mandi tapi lia mengajakku mandi bareng di kamar mandi kamar belakang karena bisa muat 2 – 3 rang didalamnya, aku pun langsung mengiyakan ajakan lia tersebut karena aku ingin melihat dalaman lia, tidak terasa tersungging seyum di bibirku,

“ok del masuk aja ya ke kamar belakang, abah amar sudah di kamar abah ali katanya mau bicara”,

“ok lia”,

Akhirnya aku kekamar ku yang berada di kabin kru untuk mengambil baju gantu dan handukku dan menuju kamar belakang, sampai didalam ternyata lia sudah berada didalam kamar mandi dan dia menyuruhku masuk saja langsung,

Aku langsung melepaskan semua pakaian yang kupakai sampai telanjang dan lalu masuk kedalam kamar mandi untuk mandi bareng dengan nya, aulia yang melihat badanku sedikit kaget karena ada beberapa luka yang ada di badanku,

Lia mengajakku masuk kedalam shower dan memberikan ku shampo untuk kugunakan kamipun mandi dibawah shower bersamaan, badan aulia sangat indah dengan payudara yang masih terlihat kencang walaupun sudah mempunyai anak 2 dan bokong yang bulat berisi,

Lia mengambil sabun dan mulai menyabuniku dengan spons dari mulai leher belakangku sampai kaki ku, kuarasakan sangat bergairah sentuhan lia dibadanku, lalu lia menyuruhku untuk berbalik dan mulai menyabuniku lagi dari leher hingga ke kaki ku lagi,

Kami lalu membilas badan bersamaan di bawah shower, lia membantuku membersihkan busa di badanku sambil meraba bekas luka yang ada dibadanku,

“pasti kau sudah melewati banyak hal yang menyakitkan ya del”. Ucap lia,

“ini lah konsekuensi jalan yang aku ambil lia, harus aku terima dan nikmati”,

“semoga tidak ada tambahan luka lagi ya rel, badan kamu sangat bagus, kamu cantik pasti ada laki-laki yang beruntung mempersuntingmu menjadi istrinya”,

“amin lia, doakan saja mereka tidak takut dengan masa laluku lalu pergi meninggalkanku lagi”,

“amin del, mau kan kamu jadi temanku del”,

“mau banget lia”, ucapku sambil memeluknya erat,

“ehmmmm,,, jangan keras-keras peluknya del, hehehe”,

“habis kamu bikin gemes”, ucapku sambil mencium keningnya,

Aku sangat menyukai situasi yang aku dan lia sedang berjalan, akhirnya kamipun selesai mandi dan kami saling membantu untuk mengeringkan air dibadan kami masing-masing, setelah berpakaian rapi aku lalu berpamitan ke lia untuk kembali kedepan dengan memberikan ciuman di pipi dan keningnya, lia yang mendapatkan perlakuan itu sangat senang dan memeluk diriku dan menyemangatiku,

Sampai dianjungan aku lalu mengambil teropong dan melihat sekeliling kapal kami, dan terlihat dua kapal yang kemaren datang menyilang kearah kami, aku langsung menelepon tim ku,

Tuuuttt,,, tuttt,,,, tuuuttt,,

“iya halo, bagaimana?’,

“ternyata kecurigaanku benar bahwa kapal kemaren memang menguntit kami”,

“aku juga dapat laporan dari anak buahku bahwa ada 2 mobil yang mencurigakan sedang standbuy di spbu arah tol merak, sepertinya harus kearah pelabuhan ratu untuk melarikan diri, mereka sudah menunggu untuk menyergap”,

“kenapa kita tidak melakukan perlawanan saja?”,

“jangan arahan bos kita ikuti saja permainan mereka supaya kita tau apa yang mereka mau dan juga apabila kita berperang sekarang kita tidak tau siapa lawan kita”,

“tapi apa sudah dibicarakan ke abah ali?”,

“sudah dibicarakan, sekarang kau siap-siap untuk memimpin”,

“baiklah”,

Akupun lalu mendengarkan dengan seksama strategi apa yang akan kami lakukan dan akhirnya aku pun kekamar abah ali untuk memberitahu hal ini

Tokk, tok,, tok,,

“masuk”,

“bah aku dapat info bahwa akan ada gerakan yang akan membahayakan abah”,

“iya abah sudah tau dan sudah menginfokan ke teman-teman kita yang lain untuk selalu waspada, sepertinya info dari orang kepercayaan kita benar bahwa ada pergerakan yang akan memusnahkan kita”,

“aku dan abah amar mengikuti apa yang kau dan tim mu perintahkan”,

Akupun lalu menjelaskan tentang strategi yang akan aku dan timku lakukan dan abah ali dan amar mendengarkan dengan sangat antusias,

“baik adel abah siap, bagaimana denganmu amar?”,

“jangan kau sangsikan aku ali, sudah 5 tahun ini aku menunggu saat ini, apabila benar apa yang kita pikirkan selama ini tentang orang yang berada dibelakng ini, aku sangat siap”,

“bagus, aku juga sudah memberi tahu teman kita yang lain dan mereka pun sudah siap untuk berperang dan sudah berpencar untuk mempersiapkan diri mereka”,

“sekarang adel siapkan dirimu biar aku dan amar menunggu perintah darimu”,

“baik bah, abah ali dan amar lebih baik sarapan dulu, aku akan memantau perkembangannya”,

“baik,”,

Aku lalu kembali ke anjungan dan melihat situasi terbarunya, ternyata kedua kapal itu menguntit kami walau jauh agar tidak kelihatan oleh kami,

Tuuttt,,, tuuuttt,,,, tuuuttt,,,

“halo”,

“suruh anak buahmu standby di kedua tempat yang sudah direncanakan, aku akan memancing mereka supaya mereka memakan umpan dari kita”,

“baik laksanakan”,

Aku memerintahkan kapten kapal untuk memutar kemudi dan menuju ke arah kedua kapal tersebut dan kapten melakukan nya, sampai di dekat salah satu kapal tersebut aku meminta kapten untuk memelankan kecepatan dan berbelok kekiri hingga kapal kami ber papasan samping,

Aku langsung keluar kapal dan langsung memuntahkan isi peluru senapan AK47 yang sudah kuberikan peredam

Dooorrr,,,, dooorrrr,,,, dooorrrrr,,,,,, doooorrrrrr,,,,, doooorrrrrr,,,,,,,

Kutembaki sisi kanan kapal tersebut dengan peluru yang banyak hingga kuhentikan karena kulihat sudah tidak adalagi terlihat orang dikapal itu,

“cepat putar balik kekuatan penuh balik ke cotage”, perintahku ke kapten kapal,

Lalu kapten kapal memutar balik kapal menuju cotage dengan kecepatan penuh, kulihat kapal yang satu lagi mengejar kapal kami dengan kecepatan yang penuh juga tapi karena kapal kami bagus mereka tidak bisa mengejar kami, kamipun sampai di dermaga cotage dan aku langsung menyuruh abah ali dan amar untuk mengikutiku, tapi kulihat dari kapal tersebut ditembakkan peluru suar sebanyak 3 kali,

Abah amar lalu kulihat berbicara kepada lia dan lalu menghampiriku, aku dan abah ali serta abah amar menuju ke mobil kami sedangkan yang lain kembali ke dalam cotage, aku sudah menyuruh penjaga untuk menjaga mereka dan menelepon selepas kami pergi untuk menelepon polisi untuk menjaga tempat ini,

Sampai di mobil abah ali dan amar lalu masuk duduk diruang tengah sedangkan aku membuka bagasi belakang untuk mengambil senjataku dan juga amunisinya lalu duduk di kursi depan sebelah supir,

“jalan langsung belok kearah pelabuhan ratu”,

Aku pun memasang senjata untuk berjaga-jaga, sampai di luar cotage aku melihat sudah ada 2 mobil menunggu kami dan aku menyuruh anak buahku untuk tancap gas, sepanjang perjalanan aku melihat di kaca bahwa kedua mobil tersebut mengikuti kami,

30 menit kami sudah diperjalanan aku menyuruh anak buahku untuk berhenti sejenak di spbu untuk membeli sesuatu,

“apakah aman?”,

“aman ikuti saja, lagian mereka juga tidak akan gegabah melakukan hal itu di tempat seperti ini”,

“baik”,

Aku dan anak buahku lalu menjaga diluar untuk melihat situasi karena abah ali dan amar pergi untuk buang hajat di toilet,

“nanti biarkan aku yang membawa mobil”,

“sudah ada motor terparkir disini, kuncinya di dalam spackbor ban belakang tertempel, ikuti mobil kami dan kedua mobil yang mengikuti kita, sudah ada tim kita yang menunggu di pelabuhan ratu”,

“baik”,

Tidak lama aku menyuruh anak buahku mengantarkan abah masuk kemobil dan suruh untuk mempersiapkan diri sedangkan aku sengaja mendekatkan diri ke arah kedua mobil tersebut dengan posisi siap senjata di balik jaketku, kulihat sedua mobil tersebut pergi meninggalkanku dan spbu,

Aku kembali masuk kemobil lalu langsung tancap gas dengan kencang menuju pelabuhan ratu, didalam perjalanan aku melihat kedua mobil tersebut muncul dengan kencang, aku memacu kendaraan ku dengan sangat kencang untuk menghindari mereka,

Kulihat dari mobil belakang ada orang yang menembakkan pistol ke arah mobil kami,

Doorrrr,,,, doorrrr,,,, dooorrrrr,,,,

Aku lalu mencoba menghindar sembari memberikan tembakan perlawanan kearah belakang,

Dorrrr,,,,dooorrr,,,,,dooorrrr,,,,,,

Mobil yang lain mencoba mendekati mobil kami tapi kutembakkan kaca sebelah kanannya hingga mobil tersebut mengerem mendadak, sedangkan mobil yang satu mulai menabrak mobil kami dari belakang, akupun langsung menggas mobil dengan full untuk mencoba lepas dari mereka,

Sudah 15 menit kami melakukan kejar-kejaran ditambah saling tembak diantara kami, akhirnya kamipun sampai di daerah cibarat yang berjurang, aku langsung mencoba mengerem mendadak dan mobil belakang membanting kekanan untuk menghindariku,

Langsung kutancap gas dan kutabrakkan belakang sebelah kirinya hingga melintangi mobilku dan langsung ku tembakkan peluru ku kedalam mobil tersebut,

Dorrr,,,,dooorrr,,,,,doorrrr,,,,, doorrr,,,, sampai orang yang berada dimobil itu semua mati

Mobil belakangku langsung menembaki belakang mobilku sehingga aku menunduk untuk menghindari tembakannya, mobil tersebut langsung menabrakkan mobilnya ke mobilku dan mendorongnya hingga menuju jurang, aku langsung menginjak rem untuk tidak terdorong ke jurang tapi sia-sia karena mobil kami terus di tembaki dari belakang sehingga kemudian mobil kami masuk meluncur kedalam jurang,

“arrrggggg,,,,,”, teriakku lalu terdengar bunyi bruakkkk,,, ringsek mobil dan langsung gelap kurasakan,


POV orang ketiga

dua orang turun dari mobil dan melihat kearah jurang sambil tersenyum,

“mampus lah kalian semua ya”, ucapnya sambil mengambil granat dan melemparnya kedalam mobil yang berada dibawah,

Duuuuuaaarrrrr,,, duuuuaaarrrr,,,, duuuuaaarrrr,,,

3 kali ledakan terdengar,

“ayo pergi dari sini, sebentar lagi polisi datang, sudah mati mereka hahahaha”, ajak orang Satu

“baik, lalu bagaimana dengan yang lain?”,

“mereka sudah mati nanit biar orang bos yang mengurusnya”,

“baiklah”,

Dan merekapun meninggalkan tempat tersebut.

Ditempat lain,

Tuuuuttt,,,,tuuuttt,,,tuuuttt,,,

“hallo bos”,

“bagaimana?’,

“beres bos, target sudah mati”,

“kamu harus pastikan itu?”,

“saya sudah mengirimkan orang untuk memastikannya bos, biarkan polisi yang mengeluarkan mayat mereka dulu”,

“bagus, pantau terus, pastikan bahwa mereka sudah mati”,

“siap bos”,

Diatas motor seorang pemuda menelepon orang lain,

Tuuuttt,,, tuuutt,,, tuuuttt,,,

“hallo”

“apakah kalian sudah mendapatkan foto yang kukirimkan, selidiki siapakah orang itu”,

“sudah, baik akan kami laksanakan”,

“untuk tim yang di pelabuhan ratu perintah bos bergerak langsung ke karang bolong kita kumpul disana untuk langsung berperang”,

“baik lah”,

“untuk urusan disini aku dan yang lain yang akan menyelesaikannya, fokus saja untuk ke karang bolong”,

“baik”,


Suatu tempat di jogja,

Tuutttt,,, tuutttt,,, tuutttt,,,,

“hallo bos”,

“anyer sudah mulai, sebagian target kita sudah mati, kau fokus untuk acara disana jangan sampai gagal karena target kita disana banyak, dan urusan dijakarta aku sudah menyuruh yang lain untuk bergerak”,

“baik bos, tamu bos besok lusa sudah sampai dan sudah kami persiapkan pesta untuk mereka”,

“bagus”,

Dan hubungan telepon tersebut terputus,

Ditempat lain dijakarta,

Tokkk,,, tokkk,,, tokkk,,

“masuk”,

“hormat ndan, ada perlu apa memanggil saya”,

“ini saya dapat undangan untuk menghadiri haul kematian tokoh masyarakat yang ada di jogja, kamu gantikan saya ya sekalian kamu melihat bisnis kita disana”,

“siap ndan, kapan acaranya?”,

“besok lusa acaranya kamu sore nanti langsung naik kereta api kesana, nanti ke markas kita disana dulu aja untuk singgah”,

“baik dan akan saya laksanakan”,

“bagus, dan romi, ini ada bunga tangan dari orang tua anton untuk istrimu naila, oleh-oleh dari luar negeri, bilang sama naila supaya jangan terlalu dipikirkan masalah anton ya”,

“siap ndan akan saya sampaikan”,

“iya rom satu lagi, bilang naila nanti siang anton akan dibawa kakek dan tantenya ke sukabumi tempat kakeknya disana untuk merekoferi badannya, kasih tau ya takut naila kesana antonnya sudah tidak ada”,

“baik dan akan saya beritau, permisi ndan saya undur diri”,

“silahkan”,

Romi lalu menelepon istrinya untuk menginfokan tentang anton

Tuuuuuttt,,,, ttuuuuttt,,,, tuuuuttt,,,

“Asallamualaikum ayah”,

“Wallaikumsalam bunda, bunda lagi apa sayang”,

“ini habis masak mau mandi buat ke rumah sakit yah, ayah lagi ngapain?”,

“masih dikantor sayang, ini ayah dapet info dari komandan wahyu bahwa anton nanti mau dibawa pak baskoro dan mbak ajeng ke rumah singgah mereka yang di sukabumi bun, jadi bunda jangan ke runah sakit ya”,

“kok dadakan yah, mereka gak kasih tau bunda kemaren, ngapain katanya mereka yah?”,

“katanya untuk pemulihan tangan dan kaki anton disana diterapi bun”,

“yah bunda boleh ikut kesana gak hanya sampai anton bisa jalan biasa, bunda gak enak yah sama keluarga nya”,

“boleh bun tapi bunda ijin dulu sama mbak ajeng dan pak baskoro ya, soalnya ayah juga dapet tugas dadakan ke jogja”,

“iya yah nanti bunda tanya dulu sama mbak ajeng”,

“iya bun, o iya ini dapet oleh-oleh dari orang tua anton dari luar negeri dan mereka berpesan supaya bunda jangan banyak pikiran ya”,

“iya yah, bilang terima kasih ya yah, bunda jadi gak enak sama keluarga anton”,

“dah bunda telepon dulu mbak ajeng nya boleh gal ikut kesana”,

“iya yah”,

“Asallamualaikum yah”

“Wallaikumsalam bunda”, balasku, lalu kumatikan sambungan teleponku,

Aku lalu men cat anak buahku yang ada di jogja untuk prepare disana karena aku akan datang dan mereka menjawab beres, sampai di ruanganku aku mendapat telepon dari mas raihan,

“Asallamualaikum Mas”,

“Wallaikumsalam rom, jawab mas raihan”,

“tumben telepon ada apa mas?”,

“ini rom bisnis keluarga kita sudah mas urus, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa berjalan ya, sudah mas suruh saudara kita di sini untuk mengurusnya”,

“Alhamdullilah, semoga lancar ya mas, nanti kita ngobrol panjang disana ya mas, soalnya romi dapat dinas dadakan kesana mewakili komandanku menghadiri haul kematian tokoh masyarakat disana”,

“wah kebetulan, mas juga mau ngobrol samamu mengenai yang mas khawatirkan disini, nanti kita omongin pas kamu sudah disini ya”,

“baik mas, jaga diri ya mas”,

“kamu juga rom, Asallamualaikum”,

“Wallaikumsalam mas”, balasku lalu ku matikan hp ku

“ada kejadian apa ya yang terjadi sama mas raihan disana?”, ucapku dalam hati sambil duduk dimejaku dan melihat komputerku,

Tiba-tiba ada pesan chat wa masuk ke hp ku dari istriku yang mengabarkan bahwa dia diijinkan ikut keluarga anton untuk membantu pemulihan anton disana dan langsung kubalas hati-hati ya bunda, jaga kesehatan dan selalu berkabar sama ayah, lalu istriku menjawab iya.


Bersambung,,,
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd