Petualangan Tio
Chapter 7
Pagi hari tiba, seperti biasa aktivitas di rumah Tante semenjak aku mengikuti tes aku selalu bangun pagi lalu diantar menggunakan mobil dan selalu memuaskan Nadia di pagi hari itu. Terkadang aku selalu berpikir kenikmatan ini yang tidak ingin aku akhiri, beberapa hari terakhir aku selalu bercinta dengan Nadia, aku sudah lama tidak menyentuh Tante. Setelah memuaskan Nadia, lalu Tante menepi di sekolah Nadia. Setelah Nadia turun, aku ingin berterus terang kepada Tante kalau aku ingin bercinta lagi.
Tio: Tan, mmmm Tio kangen..
Tante: hmmm kamu pasti lagi horny yaa (jawab Tante sambil tetap mengemudi kan mobil,)
Tio: sudah lama Tio gak entot Tante, sering nya Nadia. Apa Tante gak cemburu?
Tante: Tante gak cemburu sayang, Tante kan sudah izini kamu entot Nadia,, kalau kamu mau, pulang tes ke kantor Tante saja gimana?
Tio: mau ngapain Tan?
Tante: loh katanya mau entot Tante, sesekali di kantor Tante, gimana?
Tio: kalau ada yang lihat gimana?
Tante: ajak aja sekalian hahaha, gimana mau tidak? Sebelum Tante berubah pikiran.
Tio: mau Tan mau, sekali kali di luar rumah dehhh
Tante: nah gitu dong, ini alamat nya, kamu tinggal keatas yaa kalau gak tau minta anter nanti di bagian resepsionis.
Aku terima alamatnya, tanpa terasa aku sampai di tempat tes ku. Seperti biasa, sebelum aku turun, aku berciuman dengan Tante sebentar.
Tante: Tante tunggu ya sayang, nanti Tante kasih kejutan.
Tio: iya Tan sampai nanti.
Tante membetulkan blazer nya yang sempat ku buka untuk meremas payudara nya.
Saat istirahat test, aku mendapat 2 video, pertama dari Tante lalu dari pacarku Bella. Ku unduh video nya dan kulihat Tante sedang memasukan jari kanan ke dalam meki nya sampai orgasme.
Tante terlihat mengalami squirt dahsyat, cairan nya membasahi dashboard mobil lalu mengarahkan sisa lendir ke kamera dan mengemut nya, video diakhiri dengan kata "see u" sambil melambaikan tangan.
Lalu aku buka video dari Bella, aku tak menyangka Bella sedang bersama Nadia. Mereka berciuman mesra, menjilati tubuh 1 sama lain, dan mengakhiri video dengan kata "aku tunggu kamu dirumah yaa".
Benar benar diluar dugaan, konsentrasi ku buyar. Namun aku menjadi horny lagi, tapi aku berpikir kan baru saja Nadia sekolah ko ada video? Bella menjawab itu video setelah Nadia sampe sekolah namun dia pulang lagi, pengen bolos karena janji dengan Bella, Bella pun sama.
Tio: ada ada aja kamu sayang sama Nadia, nanti ortu kamu tau gimana?
Bella: ortu ku taunya aku sekolah, kalau Nadia yaa kamu diam saja lah , gak suka ya aku disini?
Tio: bukan gitu, tapi yaa aku kaget saja sayang, oh iya nanti aku pulang mau ke kantor Tante dulu trus pulang nya bareng.
Bella: hmmm mau ngapain sayang? Mau puasin Tante ya?
Tio: hehe iya sayang, gapapa kan? Tante lagi on.
Bella: ya sudah hati hati sayangku, jangan lupa makan loh, konsen sama test nya. Aku lanjut sama Nadia lagi yaa , daah sayang.mmuuacchhh..
Chat ku akhiri, hari ini aku nampak bersemangat. Singkat cerita pukul 1 siang aku selesai mengerjakan test hari ini Lalu aku bergegas menuju tempat kantor Tante yang jarak nya setengah jam dari tempat test ku.
Setelah sampai, aku disambut seorang wanita cantik yang usia nya sekitar 30 tahunan.
"Selamat siang, ada yang bisa di bantu" Ucap Wanita itu.
"Siang Bu, saya mau ketemu dengan ibu Fitri Permatasari" kataku sambil membaca kartu nama yang diberikan Tante tadi di mobil.
"oh iyaa, saya dengan bicara dengan siapa?" Katanya lagi.
"saya Tio, keponakan Ibu Fitri"
"Oh baik Pak Tio,sebentar ya saya telepon dulu Ibu Fitri nya dulu"
Lalu aku dipersilahkan duduk.
Setelah wanita itu menelepon, wanita itu memanggilku kembali.
"Pak Tio, mari saya antar ke ruangan Bu Fitri" katanya.
"Jangan panggil Pak Bu, saya masih kuliah"
"Iya deh saya panggil Dek aja ya"
"iyaaa boleh deh."
Lalu aku dan wanita itu naik ke lantai 4 tempat Tante berada. Aku tidak mengetahui jabatan apa Tante ini sampai semua orang segan dengannya. Setelah sampai di lantai 4, wanita yang sudah mengantarku lalu menyuruhku untuk menghampiri wanita lagi yang sudah duduk manis di belakang meja.
Wanita kedua itu menghampiri ku sambil tersenyum manis. Wanita ini sangat cantik menurutku, tidak jauh dengan Tante, ku ketahui namanya mba Yuni karena terlihat dari id card nya.
Mba Yuni: Dengan Tio ya?.
Tio: iya mba betul, ibu Fitri nya ada di sebelah mana ya?.
Mba Yuni: oh sebelah sini dek, mari saya antar
Tio: iya.
Tubuh mba Yuni langsing, namun yang jadi perhatian justru toket nya. Sekilas mirip dengan Tante, aku jadi bernafsu melihatnya, pantatnya walau kecil tapi padat beruntung sekali lelaki yang dapat menyentuhnya.
Mba Yuni: permisi Bu, ini ada tamu.
Tante: ooh iya suruh masuk saja Yun.
Mba Yuni: silahkan masuk dek, ibu sudah menunggu.
Tio: terimakasih mba.
Mba Yuni tersenyum, aku pun masuk lalu melihat Tante sedang mengetik di layar laptop nya.
Tio: Hay Tante.
Tante: haii Tio, sini duduk sudah makan belum kamu?
Tio: hmmm belum Tan, tapi masih kenyang.
Tante: ya sudah Tante pesenin makanan, mau makan apa kebetulan Tante sudah makan nih.
Tio: iya Tan bebas saja makan apa.
Tante: halo Yun, bisa pesenin makan lagi ya buat tamu saya, terus kalau kamu mau pesen lagi aja sama Meli ya.
( Kata Tante kepada bawahan nya)
Kamu gak kesasar Tio ?
Tio: engga Tan, baik baik disini ya .
Tante: sama siapa kamu diantar dibawah?
Tio: gak tau tan kalau yang dibawah, kalau yang barusan sama mba Yuni.
Tante: loh ko tau, hahaha.
Tio: Tio lihat di ID card nya Tan .
Tante: yang dibawah namanya meli, cantik gak? Cantikan mana mba yuni sama Meli.
Tio: cantikan Tante lah hehe.
Tante: huuh gombal, sebentar ya Tante beresin kerjaan dulu, kamu boleh bebas disini sayang.
Tio: iya Tan.
Aku melihat sekeliling, ternyata Tante memegang bagian Drektur pantesan semua orang segan. Aku beruntung bisa memiliki Tante seperti ini, aku duduk di sofa seorang Direktur. Aku melihat serius pekerjaan Tante, aku mendekatinya dan Tante tersenyum padaku.
Kontolku sudah menegang walau hanya melihat senyum Tante saja. Kupijiti bahu nya dan Tante kembali tersenyum, tangan kiri nya meraih leherku lalu aku berciuman mesra. Lidah Tante ku sedot sambil tangan ku terus memijit. Pergumulan kami terhenti saat suara pintu diketuk.
Tante: masuk.
Mba Yuni: maaf Bu pesanan nya sudah datang.
Tante: simpan di sofa saja ya Yun, oh iya nanti kalau ada apa-apa kamu angkat telpon saya ya.
Mba Yuni: baik Bu.
Tante: ayo dimakan Tio kamu pasti lapar, kalau mau mandi dulu atau ke toilet ada di sebelah sana ya.
Tio: iya Tante.
Aku makan dengan lahap nya, Tante masih terlihat sibuk namun tetap cantik. Selesai makan, aku pamit menuju toilet. Aku mau mandi dulu karena cuaca sangat panas diluar. Selesai mandi aku kembali ke sofa, memainkan ponsel ku sambil menunggu kesempatan bercinta dengan Tante di ruangan nya. Bella mengirimi ku sebuah video lagi, kali ini mereka telanjang bulat sambil menggesek-gesekkan meki mereka masing-masing. Di tengah kenikmatan menonton, aku dikejutkan dengan langkah kaki Tante.
Tante: hayooh video siapa tuh.
Tio: ehhh ini Tan Nadia sama Bella.
Tante: oh yaa mana lihat.
Tante melihat dengan mata yang indah. Raut wajahnya menandakan kalau dia sudah horny. Aku remas toket nya menyusup diantara tanktop hitam yang dipakainya. Tante memejamkan mata saat puting nya kumainkan dengan jari tengah ku.
Tante menatapku lemah, bibirnya terbuka lalu kami berciuman. Ciuman Tante ganas sekali, lidah ku di hisap dengan sangat nafsu. Blazer hitam nya sudah terlepas, lalu rok span kerjanya diturunkan perlahan. Kini Tante Hanya tinggal memakai bra dan CD beserta stocking nya. Ku raba dari bawah sampai atas, namun nafsu Tante sudah tak terbendung. Tante melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya, hanya tersisa stoking transparan yang sangat indah dipadukan tubuh mulusnya.
Tante: buka sekarang Tio, Tante sange berat nihhh ..
Aku segera membuka celana ku, kini terpampang jelas mengacung keras kontolku, Tante melahap dengan sangat nikmat. Jilatannya seakan membawaku ke dimensi lain, buah zakar ku tak lupa dia hisap sampai memerah. Bibir Tante basah tercampur ludahnya, lalu dia memasukan kontolku ke dalam meki nya yang sudah basah. Kuhisap toket Tante beserta puting nya ku pelintir lembut membuat tante mendesah nikmat.
Tante memaju mundurkan badan nya dengan sesekali mengentak kebawah . Goyangan Tante semakin cepat , lalu lambat Laun gerakan nya menurun, aku paham Tante orgasme yang pertama. Hembusan Nafasnya terdengar lembut di samping kiri telingaku. Tubuh Tante bergoyang pelan, rambutnya mulai digerai panjang menambah keseksian tubuh langsing nya.
Kami berciuman mesra sambil tangan ku meremas payudara Tante yang toge montok itu bergetar hebat saat aku melakukan hubungan seks dengan Tante. Tante lalu turun menjilati kontolku yang berlumuran lendir dari meki Tante. Setelah itu Tante menungging menghadap sofa, ku masukan lagi kontolku ke dalam meki indah Tante ini. Semakin dalam kontolku semakin terasa nikmat Tante menikmati sodokanku.
Tante: engghh..enghh...lebih dalam sayang oohhh kontol besarmu bikin Tante enak ahhh entot Tante terus tioo hmmmmmppp..
Tio: pasti nya Tante ahhh meki Tante enak sih.
Tante: ahhhh..ahhh...
Kujambak rambutnya, Tante hanya tersenyum nikmat. Ku ubah lagi posisi nya kini aku berhadapan dengan Tante. Kujilati memek Tante yang masih merah merekah, Tante meremas payudaranya sambil memainkan puting nya yang sangat mengacung keras. Ku tempelkan kontolku diatas memek Tante lalu ku gesekan pelan.
Tante: masukin kontol besarmu Tio cepet shshhhh..
Tio: sange banget ya Tan?
Tante: iyaaa ....ssttttt...
Kuturuti kemauan Tante, ku sodok lagi dengan cara lembut. Jari tengah Tante memainkan klitoris nya dielus dengan pelan-pelan saja. Tante terus meracau lalu dia mengejang kembali, Tante orgasme yang kedua namun aku tidak berhenti menggerakkan pinggul ku. Kaki Tante melingkar di pinggangku sambil berciuman mesra dengan ku. Tak berapa lama kemudian aku merasakan sperma ku akan keluar dan kemudian ...
crottt.... crottt.... crottt...
entah berapa tembakan ke dalam meki Tante yang sempit ini.
Tio: ahhhhhh...oohhh..shitttt enak banget Tan ngentot dikantor.
Tante: yesss creampie Tante suka sayang.
Tio: Tan sofa nya basah.
Tante: biarin sayang mmuuaacchhh, gak bosen kan entot Tante?
Tio: engga lah, Tio malah ingin terus entotin Tante.
Tante: ya sudah kalo sange ke Tante bilang aja, apa kamu mau nyoba sama Yuni? Atau meli?
Tio: hah?
Tante: mau gak?
Tio: ko Tante nawarin ?
Tante: kamu lebih suka mana?
Tio: mba Yuni sih, tapi ko Tante nawarin Tio?
Tante: yaa barangkali mau coba-coba, dia sama ko kaya Tante, haus sex apalagi kontol gede kaya kamu.
Tio: hmmmm emang nya dia bisa dipake?
Tante: udah sering ko dia dipake sama cowo disini.
Tio: kalau udah sering yaa pasti dah jebol lah Tan, mending sama Tante aja. Tio yakin Tante cuma sama om aja sama Tio juga sih.
Tante: emang nya kalo Tante sama yang lain kamu gak percaya?
Tio: engga sih soalnya meki Tante masih enak.
Tante: ya sudah, mau coba gak? Kalau mau Tante telpon dia suruh kesini.
Tio: kapan-kapan aja deh Tan, soalnya...
Tante: soalnya mau entot Nadia sama bela kan?
Tio: hehehehe.
Tante: ya sudah kalau mau kamu kesini saja ya, Tante nanti bilang ke Yuni., Ya sudah tapi hari ini Tante pulang malam, mau party dulu.
Tio: yaa Tio sendirian lagi deh.
Tante: nih Tante kasih ongkos, cukup?
Tio: cukup sih Tan, tapi ya sudah deh Tante hati-hati ya pulang nya.
Tante: kamu juga sayang, hati-hati. Ya sudah sana pulang kasian Nadia sama Bella tuh hahaha.
Tio: ya sudah Tio pamit, makasih ya Tante ku.
Tante: iya sayang, minta antar Yuni saja ya, bentar Tante panggil dulu. (Ke ruangan saya ya Yun). Tok tok tok, masukkk
Yuni: ehhh maaf Bu saya lancang.
Tante: tidak apa- apa Yun, oh iya tolong antarkan keponakan saya ya kebawah.
Yuni: iya Bu baik, permisi.
Tio: dahhh Tante.
Tante: daah sayang mmuuacch..
Pipiku memerah, malu aku berciuman di depan mba Yuni. Mba Yuni hanya tersenyum saja melihat kelakuanku dengan Tante yang masih telanjang. Aku keluar ruangan berjalan bersamaan dengan mba Yuni. Sesampainya di lift, mba Yuni bertanyaa kepadaku yang membuat ku kaget.
Mba Yuni: dek, emang adek keponakan Bu Fitri ya?
Tio: iya mba, kenapa?
Mba Yuni: maaf, saya kira berondong nya xixixix
Tio: ko ketawa mba?
Mba Yuni: yaa baru kali ini lihat ibu bercinta sama keponakan, biasanya sama orang lain.
Tio: jadi Tante, eh ibu sering bercinta?
Mba Yuni: hmmmm
Tio: mba ngintip ya?
Mba Yuni: engga ko, ya kan tadi pas masuk ibu masih telanjang, kalau sama orang lain telanjang juga ya gak masalah toh udah tau, nah yang ini saya malah heran ko bisa keponakan bercinta sama Tante nya.
Tio: ya kalau sange ya bisa sama siapa aja.
Mba Yuni: namanya siapa dek?
Tio: saya Tio mba.
Mba Yuni: kuliah semester berapa?
Tio: waahh baru aja mau masuk kuliah mba, emang nya muka ku keliatan tua ya?
Mba Yuni: eehh ternyata masih muda banget toh, unyu2 hihihi. Tapi dada mu bidang kelihatannya. Sering olahraga?
Tio: basket doang ko mba sama gym.
Mba Yuni: hmmmpp iya iya.
Tio: mba asyik juga ya orang nya.
Mba Yuni: asyik gimana dek?
Tio: enak diajak ngobrol, kalau diajak yang lain mau gak mba?
(Tanyaku sekenanya)
Mba Yuni: ajak apa nih?
Tio: main aja, hunting. Mba masih muda ya.
Mba Yuni: sudah berumur tioo, sudah kepala 3.
Tio: ah masa, cantik gini ko masih awet muda . Sering pake sperma ya muka nya sama suami.
Mba Yuni: terkadang.
Tio: beruntung banget suaminya , udah cantik baik pula. Jadi mau gak mba?
Mba Yuni: bisa diatur.
Senyuman manis nya membuat gairah ku bangkit. Ingin ku peluk dirinya lalu mencium mesra di dalam lift ini. Aku masih terlihat cool walau usiaku terpaut hampir 8 tahun dengan nya. Lamunanku terhenti saat mba Yuni memanggilku.
Mba Yuni: dekk dekk, mau langsung pulang,?
Tio: iiiya mba langsung.
Mba Yuni: iya pulang aja dek cape udah muasin Tante nya xixixixi.
Tio: ahh mba bisa aja, atau mba juga mau dipuasin Tio?
Muka mba Yuni memerah, dia kaget dengan ucapanku. Memancing tapi aku langsung ambil kail nya. Mba Yuni masih diam saja, tangan ku reflek memegang tangan kanan nya. Mba Yuni menengok lalu ku cium mesra bibir nya yang merah merona. Aku memagut pelan disertai hisapan lidah nya yang mulai masuk ke dalam rongga mulutku. Kegiatan ku terhenti saat suara lift mulai berhenti di lantai dasar. Aku melepas ciumanku, mba Yuni keluar duluan dibarengi aku dibelakang nya. Mba Yuni terlihat tersenyum sendiri, aku hanya bisa melihat kecanggungan dia dari belakang.
Tio: makasih ya mba sudah antar saya.
Mba Yuni: sama-sama dek, hati hati dijalan.
Tio: jadi tawaranku diterima?
Mba Yuni: (menganggukkan kepala sambil tersenyum)
Tio: when?
Mba Yuni: besok kesini lagi saja.
Tio: okey.
Indah nya siang sore ini. Aku pun menghentikan bus yang sudah sampai di halte tempatku berdiri, lalu meluncur menuju rumah Tante yang sudah ada 2 bidadari cantik yang menungguku.
Bersambung ....