Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Practice Makes Perfect

Status
Please reply by conversation.
saya curiga, TSnya ini pasti jago masalah perpipaan, tau aja caranya buat cerita yang mengalir... cerita mengalir sampai jaauhhh
 
BAB XIV

MENU LAIN


Apa kabar Bang?

Sebuah nomor baru masuk lewat WA, tidak ada foto di profilnya, dan buat Deny itu dianggap spamming aja, karena banyak marketing dan tawaran dari situs - situs tidak jelas yang tiba-tiba pop up di nomor wa nya dia.

Deny agak jenuh dengan kondisinya selama kurang lebih 2 bulan ini, pertemuan dengan Kinan jadi terbatas karena suaminya ada di rumah dan belum pergi-pergi. Rentang waktu itu mereka hanya bisa bercinta sekali di hotel Oyo yang tidak jauh dari kantor, mencuri waktu dan diburu buru.

Sempat Sapto berangkat keluar kota, tapi hanya 3 hari sudah kembali lagi, setelah sebulan lebih dirumah, dan kini sudah 2 bulan Sapto juga belum berangkat lagi, membuat pergerakannya dengan Kinan jadi terbatas, meski mereka tetap saling berhubungan erat lewat wa, atau sekedar mencuri waktu bertemu sebentar menjelang pulang. Tapi tidak cukup pastinya, mereka butuh waktu bersama lebih lama lagi, dan kegiatan bercintanya juga jadi terganggu.

Untung Kinan sangat penyabar dan selalu memberi semangat ke deny, dan Deny pun tipikal pria yang banyak menerima, meski tentu kebutuhan bercinta dan bertemu bermanja-manja dengan kekasihnya juga dia butuh.

Meski seks bukan yang utama, tapi Deny rindu berduaan dengan Kinan, karena di kantor pertemuan sangat terbatas, dan hanya curi-curi waktu sebentar berciuman, untuk makan siang bersama palingan seminggu sekali. Deny lumayan tersiksa dengan kondisi ini, dan Kinan pun demikian.

Deny tetap merasa sayangnya ke Kinan tidak berubah, dia sadar Kinan bukan wanita yang sendiri lagi, tapi ada suami dan anak yang harus dia lihat dan jaga. Namun rasa rindu dan kangen memang suka datang tanpa mengenal waktu.

Bang, kok wa aku ngga dibalas sih? Masih marah?

Teng…. Seketika Deny tahu siapa pengirimnya. Dengan cepat dia memblokir nomor tersebut. Sakit hati dan emosinya langsung naik saat mengetahui siapa pemilik nomor tersebut. Namun dia memilih untuk merahasiakan itu dari Kinan, yang penting sudah dia blokir dan selesai masalah.

WA masuk lagi ke ponselnya…

Bang, ada laptop 2nd ?

Ada nih Lenovo Thinkpad x240, udah lumayan bagus kok

Printernya berapa Bang? Yang bisa scan sekalian

Ada juga Mbak, Epson I120

Harganya? Jangan dimahalin yah…. Buat pakai sendiri karena yang punya sendiri dipakai ade sekolah

Ngga lah, Laptopnya 3,3 aja dan printernya 1 juta, semua tinggal pakai nanti semua saya setting dan install.

Total 4,4 yah?

Betul Mbak

Oke siap deh…. Kapan bisa diantar?

Saya siapkan dulu, paling lama 2 hari Mbak.

Kamis dong?

Betul

Hmmmmm, COD kan?

Terserah Mbak, mau saya kirim via paket juga bisa

COD aja deh, sekalian aku minta diajarin cara pakai. Mau connect kan aku oon juga

Oke baik Mbak, palingan sabtu atau jumat malam bisanya selesai pulang kantor

Jumat malam boleh Bang

Sip



Dialog Deny dengan Dewi si pembeli Laptop. Dewi ini bagian keuangan dari lembaga pendidikan Patriot Bangsa. Mereka kenal saat Deny menyediakan pengadaan 24 komputer dan jaringan di kantor mereka beberapa bulan lalu, dan yang mengurus pembayaran hingga deal dari awal itu Mbak Dewi.

Makanya harga laptop yang dia jual sengaja dia tidak ambil untung.

Dewi sendiri berusia dibawah Deny, mungkin sekitar 25 tahun. Berkaca mata minus, rambut ikal, berkulit putih, dengan bodynya yang seksi, baju yang dipakainya memang selalu press body, lengkap dengan rok pendeknya.

Selama bernegosiasi dengam Dewi, Deny sangat menjaga jarak dan ucapan, karena saat itu Kinan sedang dalam proses pendekatan dengan dia disaat dia mulai proses transformasi, dan hingga deal itu selesai, Deny sempat memberi sedikit ungkapan terima kasih untuk Dewi, berupa parfum dan amplop terimakasih, karena pengadaan waktu itu lumayan besar keuntungan Deny.

Wa dari Dewi masuk, alamat kost an dia, dan ditunggu jumat malam pulang kerja…. Laptop, printer dan Bang Deny untuk menginstal printernya sekalian.

Deny sedikit galau, dia ingin cerita ke Kinan, tapi takut Kinan kepikiran.

Kinan tiap malam pelukan sama suaminya, lu cuma dikasih jika suaminya ngga ada, jadi mending cari ban serep juga….. bisik hati kecilnya yang wing kiri….. yang wing kanan, jangan main api, nanti kebakar… wing kiri lalu berbisik, lu datang, dia kasih lu sikat, dia ngga kasih lu pulang… masa iya mau lu timbun sampe satu semester peju lu?

Aih, galau hati Deny….

Akhirnya Jumat Malam datang, Deny sempat wa Kinan sebelum berangkat tapi bilangnya yang beli yang mau datang ke tokonya, dan bukan Dewi, tapi Dewo…

Kok gue mulai pintar bohong ya? Pikir Deny…bohong demi kebaikan kan ngga apa2. Hasut setan di wing kiri lagi

Kost an Dewi termasuk bagus, dan memang terlihat kost bebas, meski dia tidak diperkenankan masuk jika tidak ada penghuninya yang jemput di ruang tamu kostan. Karena Dewi masih belum pulang, Deny menunggu di mobil yang parkir di halman kostan.

Tidak lama sebuah mobil taksi online muncul, dan sosok yag ditunggu muncul. Dewi turun dengan rok jins ketat dan mini dengan kemeja putih ketat, membuat dadanya terlihat penuh dan sesak.

“ hai bang…udah lama nyampenya?”

Mereka bersalaman ala salam covid

“15 menit yang lalu”

“Maaf yang telat”

“ngga apa Mbak…” senyum Deny

“yuk….” Ajak Dewi

Mereka masuk beriringan, Deny mengikuti dibelakang sambil menenteng printer di tangan kanan, laptop diselempangin di lengan kiri, dan ranselnya dipunggung. Sambil naik ke tangga dia memperhatikan pantat bulat Dewi yang berberjalan naik keatas, seakan mengajak tangan Deny untuk menjamahnya.

Setiba di pintu kamar, Dewi membuka dengan kuncinya, melepas sepatu dan meletakan di temapt sepatu, saat membungkuk, kembali Deny disediakan pemandangan yang menggetarkan isi celananya, buah dadannya sedikit mengintip dari balik celah kancing yang hampir tidak bisa menutupi dadanya yang mau tumpah…

“masuk bang”

“iya Mbak….” Dia melepas sepatunya dan kaos kaki, lalu masuk ke kamar Dewi.

Dewi menyalahkan air con, melepas tas nya di tempat tidur, mempersilhakan Deny duduk di kursi yang didekat meja kerjanya. Dewi menuju ke lemari gantung di pojokan, mengambil gelas…

“abang mau kopi apa teh?”

“apa aja…..”

“kok apa aja? Nanti aku salah lho ngasihnya…” dengan manja Dewi sambil menoleh dan tersenyum

“teh aja kalo gitu….” Sambil mengangguk Deny

Dalam kamar berdua, dengan gadis yang secara natural seperti mengundangnya sebenarnya, dengan pakaian yang serba ketat, di kamar kecil seperti ini, bayangan isi kepala laki-laki normal pasti sudah kemana mana.

Bau harum Dewi yang meski sudah seharian di kantor membuat Deny tersihir, harum khas wanita yang membuat birahi laki-laki akan bertindak lebih cepat dibanding akal sehatnya sendiri, apalagi dengan kondisi berduaaan.

“ini Bang….”

Dewi menyodorkan the manisnya

“minum mumpung anget”

Senyuman Dewi yang sudah melepas kacamatanya sedikit membius Deny….

“makasih Mbak,”

Deny menyicip sedikit, lalu diletakan diatas meja lagi gelasnya.

Dia segera dengan cekatan membuka laptopnya dari dalam tas…

“ini unitnya yah Mbak, dapat chargeran, sama wireless mouse, sudah saya kasih battery tinggal pake…” ujar Deny

Dewi memandang semua barang yang dikeluarin dari dalam tas.

“makasih yah Bang”

Lalu printer dikeluarkan dari dusnya, tintanya juga dibuka dua-duanya, untuk dipasang.

“lengkap ya Mbak”

“wah, ngga salah orang aku belinya….” Senyum simpul Dewi

“colokannya dimana?” tanya Deny, untuk mengetas strum dan menginstal printer

Dewi senyum dikulum

“colokan apa?” tanya dengan mimik nakal….

Aih….Deny langsung berdesir dadanya….

“colokan listrik lah Mbak….”

“colokannya disitu Bang” dia menunjuk stop contak dilengkapi terminalnya. Lalu menggeser barang-barang kecil di meja, agar laptop dan printer bisa diletakan dimeja tersebut.

Deny mengatur laptopnya, dan printer, memasang cable connector dari printer ke colokan USB laptop, sambil menunggu laptop ready.

“Bang, aku tinggal mandi bentar yah…..lepek badanku….” Ujar Dewi…

“silahkan Mbak…: Deny gelagapan mendengarnya

“Bang, ini aku transfer ke rekening yang kemarin kan?” tanya dia sambil mengambil handphonenya.

“aku transfer 4 juta, yang 400 aku kasih cash boleh?”

“boleh Mbak….” Sahut Deny cepat

Dewi mengutak atik sebentar, lalu….

“done Bang…udah di wa…”

Dia lagi merogoh tas nya,mengambil sisa yang 400, lalu meletakkan di mejanya

“ini yang 400 nya Bang…”

“makasih Mbak….” Deny senyum

“ini garansinya 1 bulan yah Mbak…. Tapi lewat garansi jika ada kerusakan ngga apa2 lapor saya….”

Dewi yang sedang membuka lemari, memilih baju, celana dan dalamannya lalu menganggukan kepalanya “ oke Bang…”

Dewi lalu masuk ke kamar mandi, sementara Deny menginstal printernya.

Sementara proses instalasi, dia membuka ponselnya, sempat membalas wa dari Kinan, dan bilang bahwa pembelinya masih belum datang

Ah…bohong deh gue……bisik hatinya…..

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka sedikit, untung letaknya dipojok kamar, sehingga tidak terlihat langsung oleh Deny yang duduk de dekat meja. Tangan Dewi terjulur keluar dan melempar pakaian kotornya ke keranjang pakaian kotor yang di depan kamar mandi, karena melemparnya sekenanya, pakaian tidak masuk semua ke keranjangnya, hanya roknya saja yang masuk, beha, kemeja dan celana dalam yang sewarna dengan beha berwarna lavender, jatuh kelantai,

Melihat beha yang cupnya besar, serta celana dalam mini yang transparan, badan Deny langsung hangat. Ponselnya dimasukin ke tasnya kembali, dan dia segera menyelesaikan proses instalasinya, sambil menunggu Dewi selesai mandi.

Kamar Dewi bernuansa lavender, sepertinya dia pengemar warna tersebut. Rapih dan bersih ala kamar cewe, kasurnya juga sepertinya rajin dibersihkan.

Dewi tidak lama keluar…

“maaf yah Bang….” Sambil memungut pakaian yang yang jatuh tadi dan melemparkan ke dalam kerangjang. Dia melipat handuk di gantungan handuk di depan kamar nadinya juga. Tanktop dengan tali lebar dipakainya, terlihat ketat di bagaian dada, dan celana pendeknya membuat pahanya terlihat mulus.

“sudah bang?” tanyanya dia

“sudah”

“abang tahu password wifi disini?”

“ngga, pake wi fie portable aku” senyum Deny tertawa….

Dewi mendekat, bau sabunnya tercium harum…

“ini semua sudah diintal yah, program2 microsoft semua juga ada disini, printer juga tinggal print….”

Dewi setengah membungkuk di belakang Deny, lalu menunjuk nunjuk aplikasi di laptop….minta dibukain satu-satu. Sambil bersenda gurau sedikit, mereka ngobrol tentang aplikasi dan hal-hal yang Dewi tidak banyak tahu mengenai laptop.

Dan begitu semua selesai, saat hendak bangun dari kursi, badan Dewi masih menunduk, dan akhirnya bahunya menyenggol buah dada kenyal milik Dewi…

Auw….. Dewi teriak

“maaf Mbak….ngga sengaja…

Dewi tersenyum…iya ngga apa…. Sambil senyum….

“Bang ngga mau dibeliin makan?”

“ngga usah mbak….”

Deny lalu menunjukan beberapa aplikasi lalu meminta Dewi mengecek sendiri semua fungsi laptop, termasuk meminta dicek fungsi printernya. Ruangan kamar yang tidak begitu besar membuat mereka berdua sering sekali bersenggolan dan bersentuhan satu sama lain, termasuk saat Deny membantu Dewi mengajarkan cara screenshoot di laptop, pandangan Deny sempat singgah di belahan kaos Dewi yang rendah…..



“Bang…” panggil lagi Dewi, dia tahu Deny agak kurang fokus karena sempat mengintip dadanya…..

“iya iya…sorry…iya begitu…” Deny gelagapan….

Setelah dirasa cukup, Deny pun ingin berpamitan….

“makasi banyak yah bang……” ucap Dewi dengan manis, senyumnya dikulum sambil menatap Deny…. Deny salah tingkah dibuatnya…

“iya sama-sama, makasih juga udah beli di saya….” Agak terbata Deny…. Jam terbangnya masih rendah, karena pengalamannya hanya dengan kekasihnya Silvi dan debgan bimbingan Kinan, maka bertemu wanita baru seperti ini Deny masih kagok…..

“ yas sudah…trus….???” Goda Dewi yang melihat Deny agak malu dan ragu, antara mau pulang atau mau bilang sesuatu…..

“apa….ada yang kurang lagi?” tanya Dewi

Hmmmmmmmmmm

Deny galau dan bingung, mukanya agak bingung jadi tertawaan Dewi….

Lalu…dengan segenap hati dan keberanian….

“iya makasih Mbak, jangan kapok belanja lagi, dan jika ada apa-apa kontak saya….” Ujar Deny…. Dan….

“aku boleh minta cium ngga…..” sambil menundukan wajah malu dan menggigit bibirnya….

Dewi tertawa mendengar permintaan Deny…..

“dari tadi alim bener yah…..gilran mau pulang nakalnya muncul….”

Dewi lalu mendekat, Deny jadi tegang melihat buah dada yang besar dari balik kaos Dewi….

Dewi mengangkat wajahnya…. Seakan memberi kode untuk dicium….

Deny lalu memeluk Dewi, bibirnya pelan menyentuh bibir Dewi….dengan lembut….lalu menyentuhnya lagi dengan pelan, dan kemudian berubah menjadi ganas…..

Mendapat ciuman panas dari Deny…Dewi juga membuka mulutnya, lidah mereka saling bertautan, lidah Dewi mendorong lidah Deny, dan saling membalas dan saling menyedot, kelihaian cara berciuman Dewi memang sudah terlihat dari tekhnik berciumannya….

Tangan Deny mulai meraba buah dada Dewi, disandarkan Dewi ke lemari pakaiannya, dia mendorong dan sambil berciuman dengan hangatnya, tangannya masuk ke dalam kaos Dewi dari bawah, dan mulai meremas buah dada yang masih dilapisi beha tersebut

Ciuman Deny kita turun ke pipi dan leher Dewi, memdapat serangan di tempat sensitifnya, Dewi mendesah sambil menekan kepala Deny yang aktif menyerang lehernya, dan tangan Deny kini mulai masuk, lalu mengangkat kaos yang dikenakan Dewi untuk dicopot…

Buah dada yang masih dilapisi bra, seakan mau copot karena bra yang dipakai Dewi terasa kekecilan dengan ukuran buah dadanya… sambil mulai mencium bagian atas payudara Dewi, tangan Deny bergerak ke belakang melepas kaitan beha Dewi….

Beha Dewi copot, putingnya yang masih mungil mencuat langsung disambut oleh mulut Deny dengan ganasnya, berganti gantian dia mencium, menjilat dan melumat buah dada yang bergoyang goyang dan kenyal….

Dewi terus mendesah dan meminta Deny untuk meremas, lalu mengulum putingnya bergantian…..

Lalu dia membuka kaos yang dikenakan Deny….

Dan manariknya ke tepian tempat tidur, sambil bergerak duduk bibir mereka kembali bertautan dengan ganas… Dewi lalu membuka retluiting celana Deny….begitu retsluitingnya turun, dia masukan tangannya membelai batang kemaluan Deny yang masih dipungkus celana dalam

Dia mengeluarkan dari tepian atas celana, sedikit takjub dengan gemuknya penis Deny, lalu mulutnya mulai membuka dan memasukan kepala penis ke mulutnya sambil lidah mulai menjilat kepala kontol Deny dengan lembut dan penuh penghayatan….

Deny meramas rambut Dewi…. Kontolnya langsung mengacung kencang akibat jilatan dan ciuman Dewi ke kepala dan batangnya. Mulut Dewi terbuka dan kepala naik turun sambil dengan penuh penghayatan menghisap penis Deny.

Celana panjang dan celana dalamnya Deny lalu diturunkan Dewi, kakinya menginjak celananya agar semua terlepas dari badan Deny…sambil tetap menghisap batang kemaluan yang sudah tegang.

Dewi melepas mulutnya Dari kontol Deny, lalu beranjak naik ke kasur.

Deny naik ke tepian kasur, menarik celana pendek Dewi, dan celana dalam nilon tipis masih melekat di tubuh Dewi….sambil bibir Deny menghisap buah dada Dewi, tanganya mulai merayap dipangkal pahanya, lalu menurutkan kain teakhir yang menempel di Dewi…..

Dia membuka lebar paha Dewi, lalu lidahnya mulai turun di belahan vagina Dewi yang dicukur licin tanpa bulu. Bercinta dengan vagina gundul begini membuat Deny seperti mendapat mainan baru, dia lupa seketika dengan Kinan, dengan masalah lain, yang ada di kepalanya ialah dia harus menaklukan Dewi kali ini….

Lidah Deny yang mulai lihay, memainkan bibir kemaluan Dewi…lalu mulai membelah belahannya sambil lidahnya terjulur menyentuh bagian atas vagina Dewi…dan saat titik dan daging itu tersentuh lidah Deny, Dewi melenguh kencang…..

Vagina yang mulai becek itu, jika dibiarkan lidah itu tetap menyerang titik yang semakin menegang, akan segera mencapai orgasme, tapi Dewi dengan cepat meminta agar Deny naik….

“masukin bang….ngga kuat aku dijilatin kayak gitu….”

Deny mengerti, dia lalu merangkkt naik di atas Dewi, paha Dewi yang mulus lalu membuka lebar, memudahkan Deny untuk meletakkan batang yang sudah tegang itu diantara paha Dewi…

Dengan pelan batang tegang itu masuk ke antara belahan basah yang sudah siap menanti tusukan sedan dan nikmat lewat masuknya penis itu ke dalam vaginanya…..

Mata mereka saling bertatapan mesra, bibir saling berpagut dan bercumbu, pinggul Deny lalu mulai bergoyang maju mundur…..

“enak Bang….?”

“enak banget……”

Dewi tersenyum dan meraih kepala Deny, mulut mereka berpagutan lagi sambil menikmati goyangan batang yang tegang keluar masuk secara teratur di liang kemaluannya yang basah….

Deny sendiri seperti bayi yang kehausan, bibirnya asyik menyusui di dada yang besar milik Dewi…. Satu persatu dijilatinnya putting yang tegang dan buah dada segar yang membuat dia penasaran dari awal bertemu, kini dengan rakusnya dilumat payudara Dewi.

Bercinta dengan Dewi kali ini selain menjadi pengalaman baru buat Deny, sensasinya mencoba wanita lain membuatnya lebih rileks dan bisa mengatur iramanya, goyanganya lebih teratur dan dia bisa melihat bagaimana nikmatnya Dewi saat menerima sodokannya dan saat dicumbu buah dadanya…..

Sodokan dan goyangan Deny yang teratur dan batangnya yang menghujam di vagina Dewi, terasa penuh di dinding vaginanya, membuat Dewi merasakan bahwa gelombang birahinya sudah mendekati pantai ujung nikmat, dia mulai mengerang tidak tentu arah, nikmat yang datang dari sodokan penis besar ini ditambah cumbuan tidak henti di dadanya yang sensitive dan bibirnya serta lehernya, membuat dia tidak mampu menahan lagi….

“cepetin sayang…..” dia meminta Deny menggoyang lebih cepat dan kencang lagi….

Teriakan Dewi sambil memeluk erat Deny, badannya bergetar hebat….. tangannya meremas pantat Deny dan bibirnya mencium leher sambil memeluk erat pria yang diam-diam dikaguminya itu…. Orgasmenya tuntas dengan lebih dahulu….

Mengetahui Dewi sudah mencapai puncaknya, Deny kini mulai mendayuh untuk menyusulnya…. Dengan badan yang ditegakkin, dia lalu menggoyang pinggulnya kembali dengan irama yang sedikit cepat, tangannya meremas buah dada Dewi, matanya menatap wajah gadis yang terkulai lunglai akibat orgasmenya barusan

Sodokan demi sodokan Deny semakin intens, dan ujung penisnya kini semakin mendekati cairan untuk bersiap keluar, Deny meremas kedua buah dada Dewi sambil sesekali dia turun menunduk mencium bibir Dewi…..

Dan sejurus kemudian….

Tubuh Deny bergetar kencang, dicabutnya batang kemaluannya yang sedang tegang dan memerah ujungnya, lalu dia mnyemprotkan cairan yang kental ke perut dan sebagian ke dada Dewi, berceceran di perut mulus Dewi, dan Deny terbaring disamping Dewi, dikasur kecil yang dilapis seprai berwarna ungu….

Setelah agak sedikit tenang dan nafasnya teratur, Dewi mengambil handuk, melap perutnya yang ditumpahi oli cinta milik Deny…..berbaring lagi disamping Deny…..dan berbisik sambil membelai dada Deny

“enak bang??”

“banget……” Deny mencium jidat Dewi mesra

“ngga apa-apa kan buang diluar?”

“ngga apa-apa, daripada jadi? “ senyum Deny

“kalo jadi abang tanggung jawab…”cubit Dewi ke perut Deny mesra

Deny tertawa berderai…..

Dia lalu memeluk Dewi, seperti berterima kasih atas layanan indah di malam ini….. mereka berpelukan erat saling berciuman… lalu masuk ke kamar mandi dan saling membersihkan diri….

“serius mau pulang…”goda Dewi lagi

“kalo ngga pulang sekarang, ngga pulang sampai pagi…” balas Deny

“siapa takut sih….” Goda Dewi lagi….sambil membelai selangkangan Deny yang sudah memakai celana….

Deny galau jadinya… tapi dia lebih takut dengan jika Kinan wa lama dibalas lalu berbalik curiga dia kemana atau tidak dirumah….

Deny mencium erat Dewi, memeluknya dan mengecup bibirnya

“pamit sayang…”

“lain kali lagi yah Bang…”harap Dewi

“iya dong…”

Deny memeluk Dewi lagi, lalu sambil duduk di depan pintu memakai sepatunya dan kaos kakinya, lalu berdiri menenteng tas, memeriksa dompet, ponsel dan kunci mobil, lalu pamitan ke pemilik kamar yang penuh pesona itu…

“bye Dewi….”

“bye Abang….hati2 dijalan yah….”

Deny dengan cepat berjalanturun kebawah dan membuka ponsel, lalu mengetik ke nomor wa yang selalu wajib dia buka setiap hati, ada 3 wa yang belum terbalas dari nomor tersebut.

Alhamdulillah Ayang, sduah selesai, barangnya sudah dibawah juga.

Langsung dengan cepat dia memacu mobilnya keluar parkiran kostan dan menuju ke rumahnya, jam 22.05 menunjukan waktu di jam digital mobilnya. Ada rasa bersalah ke Kinan setelah dia m”berselingkuh “ dengan Dewi…..

Tapi da rasa bangga dan puas, ternyata dia bisa memuaskan wanita lain juga, dan merasakan menu lain diluar menu regular memang membuat lidah kita jadi lebih tasty dan segar, karena rasa itu ternyata macam-macam, meski bentuknya sama, tapi sensasi serta rasa puas memiliki tingkatan yang berbeda juga.

Deny hanya tersenyum, ternyata begini rasanya jika mencoba wanita lain…. Dia senyum sendiri sambil menyetir Xenianya dengan kecepatan sedang.

Dia sempat melihat ada 5 panggilan tidak terjawab dari 2 nomor yang dia tidak kenal.

Nanti saja dirumah aku cek….pikirnya lagi…..

Bang, uangnya yang 400 ngga dibawa, nih? WA dari Dewi​
 
Bimabet
BAB XV


SEDIKIT KEJUTAN



Setiba Deny dirumahnya, waktu sudah mau jam 11 malam, dan dia kaget ada dua wanita di depan rumahnya yang pagarnya terkunci, ada Pak Karyo juga yang menemani sambil berdiri, sedangkan dua wanita tersebut duduk di bangku baso yang disediakan Pak karyo….

“Bu…. Dari jam berapa? Dari tadi?” berondong Deny melihat wanita yang lebih tua dibanding yang disebelah….

Dia menyalami kedua wanita tersebut, mencium tangan wanita yang dia panggil Ibu, sambil membuka pintu pagarnya…

“dari tadi, saya suruh tunggu dirumah, tapi katanya disini saja menunggu Mas Deny…” terang Pak karyo

“makasih Pak” kata Deny sambil menundukan kepala memberi hormat

“saya pamit dulu, mumpung orangnya sudah datang….” Pamit Pak Karyo

“makasih Pak…”jawab dua wanita tersebut hampir bersamaan.

“masuk Bu…. Ka….” Deny mempersilahkan dua wanita tersebut masuk di halaman depan rumahnya, sambil menyalahkan lampu, membuka pintu dan area toko ini tidak ada ruang tamunya, maka ruang parkir mobil dibuat untuk menerima tamu, atau di etalase di dalam tempat dia merakit dan menyimpam jualannya….

“minum Bu…” sambil menyodorkan 2 botol air mineral yang dia ambil dari dalam.

“makasih Bang….”

Setelah agak tenang sedikit, lalu Ibu itu berkata

“maaf bang jika mengganggu…. Kami terpaksa harus datang kesini….” Ucapnya pelan sambil melirik ke wanita yang disampingnya

“Ade sakit, lagi dirawat di RSUD kena typus” sambung wanita yang disampingnya…

“kemarin mau nelpon Abang, tapi katanya no dia diblokir sama Abang….”

Deny terdiam sesaat…..

“maaf Bu….maaf Ka….” Dia merasa kelu dan bingung harus bilang apa…..

Ibu paruh baya yang didepannya ialah Ibunya Silvi…. Dan yang disampingnya ialah Selvi, kakak nomor 2 diatas Silvi. Mereka 3 bersaudara semua cewek, yang tertua Syana yang berusia 2 tahun diatas Deny, lalu Selvi yang berusia 2 tahun dibawah Deny, dan Silvi yang bontot.

Karena Selvi kakaknya Silvi, maka Deny memanggilnya Kakak, meski usianya diatas Selvi. Ade adalah panggilan kesayangan keluarga mereka ke Silvi….. dan dengan penjelasan tadi, Deny mengerti kenapa mereka ngotot menunggu dia hingga tengah malam seperti ini…

Deny sungguh bingung, hatinya meski marah dan benci dengan kelakuan Silvi, tapi melihat dua wanita ini, yang meski juga dia ikut kesal saat itu sepertinya mereka tidak meperdulikannya saat dia mencari Silvi…. Tapi disini lain dia tidak tega… dia tahu persis kondisi keluarga mereka…dia tahu bagaimana keluarga ini setelah bertahun tahun dia menjalani hubungan dengan Silvi…

Tapi mengingat lagi kelakuan Silvi, Deny sungguh kesal dan merasa remuk hatinya, disaat dia butuh malah ditinggalkan tanpa berita, dan disaat seperti ini lalu mencarinya, bahkan membuat orang lain meski itu saudaranya sendiri, jadi susah payah harus datang menemuinya…..

Dilema hati buat Deny…..​
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd