Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pulang Kerumah

Bimabet
Ahirnya... satu memek impian berhasil diperoleh Adit. Setelah milik sang kakak, kni fokus buat dapetin miliknya Bunda.
Sabar Dit, yg terbaik biasanya datang belakangan. Klo gak keburu disamber orang wkwkwk...
Gokil Hu. Berani kali Adit zinahin kakaknya tepat disamping Bunda dan Bapanya yg lg honey moon. Dendam tak terlampiaskan y Dit hohoho...
Eh tapi... setelah waktu yg dipersingkat, kejadian tak terduga apakah yg akan adit alami di dapur...
Apakah.... Bunda...
Mmm... gak sabar nie nunggu update
Ayo ah... gaskeun 41 yuk yuk yuk
Makasih updatenya Hu @Potakiloma
Terbaik
Eh apa perlu spam banyak2 ajah yak wkwkwk...
Monggo dilanjut
 
Chapter 17

Senyap dan Ricuh


Di saat aku yang setengah lelah , tiba tiba saja objek yang menjadi fokusku ini membangunkan syaraf di seluruh tubuhku .


Ya. Bisa ditebak .


Bunda ku tercinta


Ia sedang duduk bersandarkan pada kabinet di sebelah kulkas .

Memakai kimono putih yang terbuat dari satin .

Sedang memegang gelas yang berisi air sambil termenung.

" Ehh.. nakk.. "

Ucap bunda setengah terkejut saat menyadari aku yang sudah membuka pintu kulkas .

Bunda langsung buru buru merapikan tali kimononya yang semula memperlihatkan belahan dadanya, kini tersembunyi di balik kimono itu .

Aku hanya tersenyum

Bunda lalu sedikit menggeser tubuhnya menjauh .

Setelah aku minum

" Gimana bund .. "

" Gi..gimana apanya .. "

" Hmm... Itu... Pura pura ga tau ... "

" Husshhh.. kamu ini .. masih kecil ga boleh tau.. "

' Eh siapa bilang... Adit kan pern...... "

Bunda langsung menutup mulutku .


" Sstt.. Plis dit ..jadi anak normal napa sih . "

" Bunda tau kamu uda hmmm.. cuman ga perlu di jelasin " lanjutnya



" Hehe . Iya iya . " Jawabku

Lalu

" Jadi.. ini barusan beres ? " pancingku lagi

Bunda mengangguk


" Seriusan? "


Bunda mengangguk


" Terus .. gimana rasanya... "

Bunda melirikku . Ia paham apa yang ku maksud.

" Yaa... Gitulah .. "

Dengan agak tersenyum paksa .


Lalu

" Kalau ... "

Sambil aku menunjuk ke arah bagian di bawah perutku.

" Hmmm... ". Bunda


" Lebih ..ehem ..mana bund ? " Pancingku



" Eee... Itu.... "

Ucap bunda sambil menunjuk penisku yang masih tertutup celana juga sambil memalingkan wajahnya ke arah lain .

Kurasa bunda masih malu mengakui sesuatu padaku .


" Waahh.. ahahhaha ".

Aku tertawa puas


" Eehh sstttt "

Bunda langsung memarahiku lagi .


" Entar kedengaran papa sama mba mu gimana ? "


" Heheh ..iya iya . " Ucapku berbisik


Kemudian

Aku ikut menyender di kabinet sebelahnya

" Papa mana ? ". Tanyaku


" Uda tidur ... Ihh . Mana ngorok lagi " ucapnya ketus


" Hihihihihi.. " aku cekikikan sepuasnya


" Terus.. mba mu mana ? " Tanya bunda balik


" Lah mana kutau .. di kamar dialah "

Padahal sebenarnya Mba Rachel berada di kamarku . Ia masih terkapar kelelahan setelah tubuhnya ku tusuk berulang kali .


Hening sesaat.

Ku perhatikan bunda masih memandang gelas di tangannya

" Kenapa .. " Tanyaku lembut

Bunda menggeleng sambil menunduk

" Hmm.. sekiranya ada yang ingin bunda sampein ... Ngomong aja .. "

" Gpp kok .. " .

Ucapnya tersenyum sambil meletakkan gelas di kabinet belakang

" Bunda .... "

Saat ia pergi , ku pegang tangannya

" Ditt.... "

Memperhatikan kedua tangan kami .

Aku perlahan melepaskan tangannya .

Berjalan mendekati bunda ,

Ia yang mundur hingga ke pojokan , kurasakan perasaan takut darinya .

" Bunda... "

Tanganku memegang dagunya .

Saling bertatap tatapan .

Kulihat matanya yang berubah menjadi sayu.

Tanpa menunggu lama .

Dan .

Cupppp

Ciuman hangat yang sudah lama tak kurasakan .

Rasa manis dan level zina yang kami lakukan sungguh membuat ciuman itu terasa berbeda.

Sekali lagi

Cupp.

Saat bibir kami bertemu , kami saling menutup mata . Setelah itu kami kembali memandang satu sama lain . Sebuah gerakan tersinkronisasi antara ibu dan anak .

Sekali lagi

Namun kali ini bibir itu tetap menempel.

Emmmm...

Kulumat bibir itu dengan cinta juga nafsuku .

Yang tak butuh waktu lama untuk bunda menyesuaikan setiap lumatanku dengan desahan kecil dan nafasnya yang berat tapi teratur .

Ummmmmppp

Bunda juga melakukan hal yang sama namun lebih berani .

Kali ini lidahnya duluan yang singgah kedalam mulutku . Sebagai anak yang berbakti, tanpa di minta pun aku menghisap dan memijat lidah lembutnya itu dengan tulus .

Ummmmppp..

Mungkin karena pijatanku itu tepat di persendiannya yang bermasalah, tubuh bunda seketika bereaksi . Tubuhnya terangkat sejenak , ia lalu memegang pinggangku agar tubuhnya tetap stabil .

Melihat hal itu , aku langsung menaikkan tubuhnya ke atas kabinet tanpa melepaskan ciuman kami.

Gerakan cepat diantara kami

Begitu naik langsung ku majukan lagi , sedang bunda melebarkan kakinya dan mengapit tubuhku. Tangannya yang semula dipinggang , kini berpindah merangkul leherku .

Uuhhhhhhh...


Emmmmmmppp


Ciuman yang kembali memanas .


Tapi

Bunda sempat menahan tanganku yang hendak menarik tali kimononya .

Aku pun melepaskan ciuman kami .

Saling menatap

Hingga,

Saat perlahan ku tarik tali itu , pegangan tangan bunda pun semakin merenggang.

Ikatan yang terlepas dengan sensual

Ku geser kain yang menutupi tubuhnya.

Ahhhh...

Jika saja aku adalah hewan buas , sudah kulahap daging di depanku ini .

Emmmmppp

Terjadi kembali percumbuan terlarang ini untuk ke sekian kalinya.

Bunda yang sepertinya juga tak sabaran, memasukkan tangannya kedalam celana tidurku .

Mengeluarkan penisku yang sudah siap bertarung .

Dengan begitu, aku pun memajukan tubuhku agar kelamin kami bertemu.

Tapi sayang..

Bunda langsung menutup kemaluannya . Sedang tangannya satu lagi menggenggam penisku .

Aku yang tak patah semangat, ku bredel tubuhnya dengan jilatan jilatan ganasku . Menjadikan bunda terpaksa melepaskan tangan yang menutupi area intimnya untuk menyeimbangkan permainanku .

Disitulah kesempatan yang tak kusia siakan .

Dengan sedikit menunduk dan mensejajarkan dengan marmer kabinet , penis itu kudorong di sela sela memek dan selangkangannya .

Hingga batang itu merasakan dua permukaan yang berbeda.Satunya dingin karena marmer kabinet, sedangkan bagian atas hangat dan berlendir

Bunda yang sesaat khawatir, kini kembali melanjutkan aksinya yang tertunda . Membuat tangan yang semula menggenggam penisku, kini ia lepaskan.

Dia juga yang tak mau kalah juga gantian menjilati putingku .

Emmmmm....

Ehhmmmmpp

Emmmm..

Gesekan penisku berulang kali membuat ia tak bisa berkonsentrasi .

Aku yang tak puas , ku angkat tubuh bunda sembari menarik kursi makan dan duduk disitu.

Dan

Kembalilah percumbuan terpanas sepanjang masa .

Kimononya kusibakkan setengah agar bahunya bisa kujelajahi .

Menjadikan tubuh bunda secara perlahan bergerak maju mundur agar kelamin kami saling bergesekan .

Ahhhhh...

Emmmppp

Erangan semakin terdengar nyaring yang sempat membuatku khawatir kalau siapapun yang mendengar itu pasti terbangun dari tidurnya

Tapi, bukan itu fokus utamaku .

Tubuhnya yang semakin meliuk , menjadikan aku mengerti bahwa bunda sebenarnya juga sangat ingin merasakan penisku

Itulah yang mengkhawatirkan.

Jika aku salah mengambil sikap , sebuah tragedi akan terulang kembali.

Namun tak butuh waktu lama untuk membuktikan hal itu .

Plaakkk !!

Tamparan keras di pipi.

Bisa di tebak , beberapa bagian penisku sudah bersarang di tubuhnya .

Tatapan bunda menjadi tajam .

Aku cuman bisa menunduk , seperti anak yang di marahi ibunya .

Dia lalu langsung mengangkat tubuhnya , merapikan kembali tali yang mengikat kimono dan langsung pergi meninggalkanku .

Aku terdiam sejenak .

Tersenyum pasrah .

Walau aku tau bahwa bunda lah yang bersalah . Kalau saja ia tak mengangkat tubuhnya lebih tinggi , sudah pasti penisku tidak menusuk kemaluannya . Karena aku yakin dia pasti tau kalau penis itu akan selalu tegak jika tidak ada yang menekan kebawah .

Tapi bukan itu intinya .

Yang jelas , untuk sekian kalinya aku gagal menjalankan misiku .

Ahhhh...

Sudahlah .

Kemudian

" Gagal ya ... "

Kudengar suara mba rachel , tapi aku tak menghiraukannya .

Aku juga tak terkejut kalau dia ternyata mengintip percumbuan aku dan bunda .

Dia berjalan tanpa sehelai benang di tubuhnya . Mendekat dan langsung duduk di pahaku menyamping . Leherku di rangkulnya

" Hahaha.. dek dek ... "

" Mba kan sudah bilang , Control Your Kontol . Hahaha "

Aku tak menjawab ejekannya .

" Jadi gimana .. mau coba cara mba ga "

Aku masih tak menggubrisnya .

Dia lalu menciumiku .

Dan

Tanpa persetujuan dariku, ia langsung memutar tubuhnya dan memasukkan penisku kedalam memeknya.

" Adikku sayangg...sabar ya .. masih ada kesempatan lain kok "

Emmm...

Emmm..

Aku tak memperdulikan saat ia terus-terusan mengulek ulek penisku .

" Anggap aja wanita yang didepanmu ini ada bundamu sayang ... ". Bisiknya ..

" Anakku ..eemmpp... Hangatkan rahim bunda mu ..aahhhh "

Suara desahnya menggema di telingaku

Mba Rachel yang lagi roleplay sebagai bunda tak cukup membuatku terbawa suasana .

Karena bagaimanapun, pikiranku saat ini masih di sibukkan tentang bunda .

Lalu .

" Ke kamar yok sayang , bunda uda ga kuat ini ..emmmpp.. "

Aku pun langsung mengangkat tubuh mba ku ini dengan kelamin yang masih menempel.

Berjalan santai ke arah kamarku .

Dan

Aku duduk di tepi ranjang dan kembali merebahkan diri .

Ku biarkan ia memuaskan birahinya sedang pikiranku masih terbayang akan kejadian barusan .

Pantatnya yang naik turun sedang bibirnya sibuk mengemut lidahku .

Ummpppp

" Kok diem aja sih sayang .. apa perlu kontol...eh maksudnya titidmu bunda sepongin ? "

Aku tak menjawab

Mba Rachel langsung melepaskan penis dan

Sluurrppp..

Emmmpp

" Pantesan memek bunda sakit , titidmu aja segede ini ... Sluurrppp ahhhhh " ..

" Padahal dulu sekecil ini loh ".
Menunjukkan jari kelingkingnya

" Hmmm . Kita lihat . seberapa kuat mulut bunda menampung titid kamu .. "

Monolog mba Rachel lagi .

Sepertinya ia semakin mendalami perannya .

Tubuhku di dudukkan dan tanganku di letakkan di kepalanya .

" Ahhhh slurrppp eemmpp. .... "

Semula biasa aja . Tapi melihat wajahnya yang semakin nakal dan semakin mengejekku , membuat aku semakin menekan kepalanya dengan kuat .

Tak memperdulikan ia yang sedang kesusahan dan memukul mukul lenganku .

Ahhh..

Ahhh

Ahhh..

" Ihh anak kurang hajar kamu ya . Bunda bisa mati tau gak ...ahh ahh ahhh.. "

Wajahnya yang memerah dan kesal memarahiku .

Dan aku hanya tersenyum melihat tingkahnya .

Kejadian yang terus berulang , hingga matanya berair .

Lalu .

Di rasa cukup , kembali ia duduk di pangkuanku sambil mencolokkan penis di dalam memeknya .

Sambil mengucapkan

" Sayang kalau pejuhmu berceceran dimana mana. Lebih baik kamu tabung di rahim bunda .aaahhh "

Ahhhh..

Hamili bunda nakkkk...

Ahhhhh

Hahahaha

Desah yang berubah menjadi gelak tawa .Mba Rachel tak henti-hentinya mengejekku .

Hingga

Tak terasa sudah jam 4 subuh .

Kelamin kami yang masih menyatu itu pun akhirnya ia lepaskan .

Berjalan manja sambil mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai .

Berjalan dengan selangkangannya yang mulai menjatuhkan lendir lendir pejuhku .

" Bunda pamit dulu ya nak .. dadah ... "

Dan tak lupa ia menjulurkan lidahnya ..

Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahku mba ku ini .

Singkatnya, siang itu kami kembali ke rumah .

Kemudian bergantian memindahkan barang-barang kami ke rumah baru . Lokasi yang berada di tengah-tengah .

Rumah lama kami kini ditinggalkan beserta dengan kenangannya .

Hubunganku dengan bunda sejak saat itu antara akur dan tidak . Didepan papa dan mba rachel, kami berkomunikasi. Namun saat berdua , bunda kembali ke mode diam .

Mba Rachel selalu terkekeh melihat tingkah kami . Karena di rumah itu hanya dia yang tau masalahnya.

Setelah beberapa minggu aku masuk kuliah ,Bunda tiba-tiba saja mengirim pesan padaku .

Meminta untuk sepulang kuliah agar kerumah lama kami .

Aku senang .

Karena ini pertama kali bunda mengechatku .

Setelah beberapa puluh chat tercentang dua biru yang tak pernah di balasnya .

Namun

Menciptakan ribuan pertanyaan di kepalaku.

Apa gerangan ini ?

Sepulang kuliah, aku langsung tancap gas Scoopy bunda yang kini jadi milikku . Menuju ke rumah tercinta kami .

Di perjalanan, tak henti-henti kenangan dan pertanyaan saling bertabrakan di kepalaku .

Yang hampir saja membuat aku salah masuk komplek.

Sesampainya di rumah .

Dengan kunci cadangan yang selalu kubawa , kubuka pintu .

Terlihat rumah itu masih terjaga seperti sebelumnya.

Namun ada satu hal yang menggangguku

" Bunda di mana ? "

Pikirku dalam hati .

Pertanyaan itu langsung terjawab dengan getar notif hpku

" Di kamar bunda nak . . "

Hatiku semakin dag dig dug saat membacanya.

Aku berjalan perlahan ke arah pintu kamar bunda .

Cek......lek......

Dan ....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd