Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA QUEEN BEE - Puput New Story's
- Thread starter kudaAirrrrrr
- Start date
kudaAirrrrrr
Tukang Semprot
Bagian Sebelas
Puput tidak menyangka bahwa malam hari ini hubungannya mengarah ke arah yang lebih serius. Cincin kecil berlapis berlian kini terpasang dengan indah di jari manis kanannya dan sempat dilirik beberapa kali sambil tersenyum kecil. Rangga pun juga melihat ekspresi cantik perempuannya yang tersipu ikutan tersenyum sambil mengelus punggung tangan Puput perlahan.
“Tuh kan hari ini aku serius nunjukin komitmen aku ke kamu.”
“Iya2, bawel…” ucap Puput masih menunjukan judesnya namun tetap dalam perasaan senang.
“Kamu gak upload ke IGE?” tanya Rangga sambil menyantap hidangannya.
Puput menggeleng pelan “biarin rahasia dulu boleh gak?”
“Kenapa dirahasiain?”
“Gapapa. Biar surprise aja ke mama sama temen2 aku, boleh ya?”
“Apa sih Put yang gak boleh buat kamu?” Rangga memindahkan elusan tangannya ke rambut Puput “maaf ya kemaren2 aku gaje banget ninggal2in kamu, terus pe ha pe in kamu. Tapi nanti kedepannya aku janji udah gak gitu lagi kok ke kamu.” ucap Rangga lembut.
“Hmmm…” gumam Puput masih tidak yakin dengan pernyataan Rangga.
“Kenapa?”
“Ya gimana ya, kalo boleh jujur kamu pernah bilang gini juga persis ke aku. Bedanya kali ini kamu udah lebih serius kan sampe…. sampe ngelamar aku begini. Aku gak tau nanti kamu kedepannya gimana.”
“Hm jadi ragu nih sama aku?” tanya Rangga dengan nada sedikit mengejek.
Puput berujar kesal, “Enggak gituu, ish. Sekarang aku tanya, kerjaan kamu gimana? Kamu masih sering keluar kota? Masih sering dadakan2 segala macem pergi gitu?”
“Mulai bulan ini aku lagi kosong banget nih, soalnya aku lagi ngeluangin waktu buat nanti kita siapin pernikahan.”
“Oh jadi- eh…. bentar…” Puput menghentikan omongannya lalu berpikir sejenak mencerna keputusan Rangga.
“Iya, kita nikah bulan ini. Aku udah urus beberapa kok.”
“Bentar bentar bentaaaaar!!” Puput menahan Rangga supaya tidak melanjutkan kembali sesuatu yang membuat tubuhnya serasa bergoncang setengah mati.
Rupanya Rangga memutuskan untuk segera menikahi Puput dalam waktu dekat. Ia sangat mantap dengan keputusannya ingin meresmikan dirinya sebagai seorang suami kelak. Namun Puput masih terlihat gelagapan karena nyatanya ia terlihat belum siap. Momen lamaran pada hari ini saja masih sangat mengganjal dengan indahnya di dalam lubuknya, ditambah lagi dengan pernyataan Rangga mengenai pernikahan yang akan dilangsungkan sekaligus membuat dirinya merasa linglung.
“Rangga, apa enggak kecepetan? Kamu enggak ngomongin dulu sama keluarga kamu?”
“Udah kok, semuanya udah beres. Tinggal nanti kita pergi buat fitting gaun pengantin sama cari ‘venue’. Nih, aku udah simpenin foto2 ‘venue’ favorit kamu…” Rangga mengeluarkan ponselnya lalu menunjukan salah satu galeri yang memperlihatkan kumpulan foto lokasi yang biasa digunakan untuk pernikahan dan acara penting lainnya.
“Rangga…???”
“Nih coba liat, ‘outdoor’ gini kan favorit kamu banget nih. Terus juga yang ada garden2 nya ini kamu banget. Iya kan?”
“Raaaaannggg…. dengerin aku duluuuu iihhh!!!” Puput memekik menggoncang lengan Rangga.
“Kenapa2??”
“Entar dulu bisa gak sihhhh??? Aduh, terlalu banyak dipikiran aku tuhhhh yang lewat!!” Puput mengibaskan kedua tangannya ke wajahnya yang merona.
“Hahaha, yaudah2. Tapi aku tadi serius lho Put.”
“Emmm…. yaudah. Tapi plis kasih aku waktu sampe besok.”
“Kenapa emangnya, Put?”
“Pokoknya kasih waktu dulu! Aku mau cerna ini semua!!” Puput membentak dengan manis.
“Oalahhhh, hehehehe. Oke2! Maaf ya kalo keburu2 begini…” Rangga kembali mengelus lengan halus Puput.
“Rese banget sih! Dua momen dalem satu hari…!! Nanti kalo aku nya pingsan gimana karena gak sanggup denger ini semua!? Huhh…” gerutu Puput masih dengan rona merah di wajah cantiknya.
“Tapi tadi kamu makan pedes kayak gitu tadi gak pingsan2 kok?”
“Ih apa sih? Apa hubungannya sama makan pedes sama…. enggg sama momen kayak gitu? Gak jelas dasar!!”
“Hehehe, love you Put!” Rangga menunjukan dua hari berbentuk hati kepada Puput.
“Bodo amat! Sebel!”
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Di malam yang sama, Arman sedang berbaring di kasur berukuran sedang sambil melihat layar ponselnya. Kali ini ia tidak sedang mengecek grafik saham yang ambigu dan membuat banyak pikiran ketika diperhatikan, melainkan game ‘MOBA’ yang akhir2 ini menjadi pelampiasan rasa suntuknya dalam menghadapin berbagai hal. Namun tentu saja Arman tida sendiri karena ia ditemani oleh seorang perempuan. Tentu bukan Amanda karena perempuan geser akal itu sudah di 'block' kontaknya oleh Arman. Perempuan berambut pirang warna pirang berkulit coklat sedang berbaring disana. Terlihat mereka berdua juga tidak mengenakan pakaian sama sekali karena sepertinya kegiatan dosa biologis telah terjadi.
“Ck, udah 2 game masih kalah aja, ngentow…” gumam Arman menutup game nya lalu membuka situs olahraga untuk mengeceh skor sepak bola yang sedang berlangsung pada dua bulan belakangan ini.
Ternyata hasil dari skor yang ia cek juga tidak memuaskan batinnya. Berkali2 Arman menggeser layar dengan jempolnya untuk mengecek hasil analisa dari tim yang ia dukung.
“Boncos dua juta nih gw lama2…!! Sialan, tim2 bagus malah pada kebantai sama tim random begini…!!”
Berkali2 ia mengeluh mengenai pertandingan yang telah berlalu. Sedikit informasi, Arman melakukan taruhan dengan Farhan, Tomi, dan Riki dalam beberapa pertandingan. Apes sangat apes, Arman kalah ketika memegang tim yang diyakini dapat menang menurut pertandingan di empat tahun sebelumnya sementara Farhan dan Tomi menang besar dari Riki dan Arman. Farhan sempat kembali menantang Arman untuk bertaruh di pertandingan 16 besar nanti, namun karena kepercayaan dirinya sedang hangus bersama dengan uang dua juta nya Arman pun hanya menjadi penonton saja.
“Random banget asli match bola nih tahun….” keluh Arman masih meladeni rasa kesalnya.
Perlahan lengan kanannya diremas oleh perempuan disampingnya. Terlihat ekspresi perempuan tersebut menatap Arman dengan birahi sambil mengigt bibir bawahnya atau menganga karena tidak bisa menahan sensasi mesum yang diberikan oleh jari jemari Arman dibalik selimut.
“Ohhh… ooh… sabar yahh… oohh… lagian elo sih pake nhhh…. pake jabanan segala macem kayak gituhh…” jawab perempuan tersebut sambil mendesah.
“Ya makanya gw kagak mau lagi dah. Entar paling pas semifinal atau finalnya.”
“Entar kalah malah makin kapoook…. nnhh…” balas Tasya, perempuan yang sendari tadi diberikan ‘fingering’ oleh Arman dibalik selimut.
Suara becek mulai terdengar dari liang kewanitaan Tasya yang sudah pernah mengeluarkan bayi sebanyak dua kali. Meskipun begitu, sensasi menjepit rapat masih sangat dirasakan di jemari Arman yang memaju mundurkan mengorek dengan erotis disana.
“Nhh mmhh Mhannn…”
“Napa?”
“Mhhh… itil gw uuhhh….” Tasya memejamkan matanya ketika klitorisnya digesek serta diremas kuat oleh jari telunjuk dan jempol Arman.
“Itil lo kenapa?”
“Itil gw jangan nguuhh…. jangan diremes kayak gituhhh… nhh…”
“Lagian punya lo kenapa bisa gede banget kayak gini?”
“Ck…. gak tauuhh…. nnnhh dah dari sononya lahhh!! Anhhh… shhh..” omel Tasya diantara desahannya.
“Laki lo pernah ngemut gak sih biji lo? Soalnya gede banget ini asli, kayak kacang gitu tapi gede terus merah….” tanya Arman mesum tanpa penyaring sedikitpun.
“Shhh… mhanaa ada laki gw giniihh gwehh… nnhhh… cuman dia doang yang kagak nhuhh…. cuman dia doang yang kagak pernah ngemut itil gwehhh… mmmhh…”
“Dih, goblo amat! Dah tau memeq bininya tembem mesum enak begini malah dianggurin….”
“Kalo laki gw kagak goblog, gak bakal gwehhh mmmhhh… gak bakal gw sekarang maen sama eloooo, ninggalin anak2 gw di rumah! Nnhhh…. shhh…”
“Lagian siapa suruh waktu itu nikah umur 18 taonnnn. Mana sama yang bentukannya begituan lagi…. hahahaha….”
“Anjing lohh Mann!! Mmhh…. itu juga nge mlendung duluaaannhh waktu ituhhh aduhh…. shhhh…. oohhh….”
“Makanya ngondom…”
Belum selesai dengan omongannya, Arman langsung diraih oleh Tasya untuk menimpa dirinya. Ia sudah tidak tahan dengan colekan jari jemari Arman yang telah membuat desiran darahnya semakin mendebur keras. Ia ingin kembali dipuaskan setelah dua setengah ronde di hotel kelas menengah atas yang disewa oleh Tasya.
“Et et et… apa nih?” tanya Arman dengan nada mengejek.
“Gak usah banyak bacod lo! Cepetan lo entod gw!! Gw udah sange banget, anjing!!”
“Kondom kagak?”
“Nnnhh… gak usah lahhhh!! Daritadi ngondom malah gak berasa banget di memeq gw!!!”
“Anjai! Suka nih gw begini2an…!!”
Lalu Arman mulai menggesek kepala penisnya di bibir vagina Tasya. Sudah sangat licin dan lengket disana karena ulah jari Arman yang terus menerus memberikan rangsangan laknat bertubi2.
“Nnnhhh…. ffhhh…. duh cepetaann!”
“Entar dulu napa…. hhhh….”
“Ah lo pake entar2 dulu, anjing! Gw sange banget Arman Nugrohooooo!!!”
“Sebut nama laki lo dong… Rizkiiiiii… gitu…” ujar Arman menyebut nama suami dari Tasya untuk sengaja memanas2i.
“Udah sih jangan sebut2 nama tuh orang!! Biarin aja dia mati sama komplotan orma…. NNHUUUHHOOOH!!”
Seperti biasa, belum selesai lawan bermainnya berbicara Arman sudah memasukan penisnya dalam2. Tasya pun kaget setengah mati karena daging hidup tersebut menyentuh setiap milimeter titik rangsang di bibir vaginanya. Ia melotot kuat dan membuka mulutnya lebar sambil sedikit memoyongkan bibirnya.
“Ouuuh ooohh… oohh... ohh ngentod Mannhh!!”
“Hhhh… ah elah apaan!! Anak dua juga masih peret aja memeq lo, Tas!!! Laki lo aja yang agak laen!!” puji Arman begitu kasar namun tetap terkesima.
“Mmmuuhh… ya tuh tauuhh!! Hhmmhh… shhh udah lahhh lo jangan bahas2 dia melulu unnhh… lo genjot gw cepetaaaaaaannn!!!”
“Lo angkat tangan lo doooonngg!!” Pinta Arman meraih kedua lengan Tasya.
“Aishhh kebiasaaann ahhhhhh!!!”
Terpampanglah jelas di depan mata Arman tubuh ramping berkulit coklat dengan dua buah toket yang tidak begitu besar namun kencang dan kenyal bergoncang mengikuti ritme tubuh empunya. Di samping itu, terlihat juga bagian ketiak yang tidak terlalu mulus karena alur lipatan yang menggaris kontras dengan warna kulit. Aroma gadis desa yang sangat khas tercium dari sana dengan keringat yang kembali melembab karena Tasya tidak menggunakan deodoran seperti yang Arman minta sebelum bertemu.
“Nhhh… shhhh Mhannn….”
“Hhhh… hhhh shhhh…. terus diangkat begitu!!”
“Iya iya iyaaa… nnnhh… aduhh lo dari jaman sekolah kagak pernah ilang2 yahhh! Suka banget lo sama ketek!! Shhh… mana keteknya yang bau gitu lagihhh…. nnnhh…”
“Hh… hahaha… yaudah sih makasih… dateng2 ketemu gw bela2in kagak pake reksona…. nnnhh..”
“Bangke lohh nnhh!! Gw tuh kagak pede kalo kagak pake reksona, anjing!! Enggak biasanya gw bau ketek kayak ginihhhh!!! Nhhhh… karena lo suruh gw kagak make reksona aja nihhh anjinggg nnnhh!!!
“Bau bawang maksud lo?”
“Ahhh… kagak usah diperjelas tololl!! Anjing!!! Bangsaaaat!!! Ahhhhh….”
“Itu lah yg buat gw semangat!! Soalnya tete lo kecil, anyinnnggg!!!”
“Bangsat looo!! Annhh…. shhh… fakk lahhh…. titid lo makin gede sihhhh rasanya di memeq gwehhh… aduhhh mmmhh….!!”
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Satu jam lebih 45 menit berlalu, kini keduanya terbaring lelah satu sama lain. Kini Tasya benar2 kelelahan sampai tertidur lelap setelah dihujam habis2an oleh ‘palu Thor’ milih Arman. Setelah membersihkan sisa2 cairan yang membasah di selangkangan serta perutnya, Arman lalu memakai celana panjangnya dan meraih kotak rokoknya. Ia pergi ke balkon untuk menghirup nikotin penenang pikiran tersebut sambil kembali mengecek ponselnya. Kali ini ia memutuskan untuk bermain game ‘MOBA’ kembali. Ia rasa keberuntungannya sedang kembali untuk bermain di sesi ini walaupun Arman tidak yakin. Oleh karena itu ia mengajak teman2nya untuk bermain bersama.
Namun sepertinya malam ini teman2nya sedang tidak bisa diajak bermain. Farhan sedang sibuk menghamburkan uangnya di situs judi slot setelah menang taruhan, Tomi tidak ada kabar sama sekali setelah memberi tahu jika ia akan pergi malam ini menonton ‘Stand Up Comedy’ di sebuah bar, sementara Bian sibuk menjadi budak cinta. Hanya Riki dan Yosep yang membalas pesan Arman di grup chat hijau. Namun karena Yosep dan Riki bukanlah seorang yang jago dalam bermain, Arman pun memutuskan untuk menonton siaran pertandingan bola di ponselnya.
Tidak sampai sepuluh menit, ia kembali menutup aplikasi siara langsung nya karena pertandingan yang begitu membosankan antara tim dari negara antah berantah yang tidak menjadikan sepak bola sebagai olahraga utama negara mereka. Alhasil Arman hanya menikmati rokoknya sambil menatap langit temaram tanpa bintang sama sekali.
“Apa gw coba ngontak dia ya?” gumamnya membuka aplikasi chat hijau nya.
Me
Oi
Gi p
P
P
P
Belum ada balasan dari orang yang dihubungi oleh Arman. Mungkin saja ia sedang tertidur mengingat waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari. Beberapa saat kemudian notifikasi pun muncul dari seorang yang dikontak Arman.
Me
Lho
Masih bangun?
Me
Lg apa?
Me
Yaelah nanya doang kali
Me
Yodah byeee
Begitulah isi chat yang ternyata sedang bercakap dengan seorang Puput. Seperti biasanya, Puput menunjukan tanggapan pedas kepada Arman salah satunya mendadak chat di waktu yang seharusnya ia sedang tertidur lelap di kasur empuknya. Arman hanya tersenyum jahil melihat Puput yang mengomel karena merasa “terganggu” dengan Arman. Sementara Puput di kamar kos nya sedang berbaring juga di kasurnya, namun sama seperti Arman ia terlihat tidak sendiri melainkan ada Rangga sedang tidur pulas disampingnya. Setelah acara makan malam tadi, mereka berdua melanjutkan kegiatan melepas kangen setelah sekian lama tidak bertemu. Namun sudah bisa ditebak Rangga memberikan performa yang ia usahakan dengan susah payah sampai2 dipaksakan lebih dari satu ronde. Ujung2nya mereka berdua berakhir dengan kegiatan masing2 sampai salah satu dari mereka terlelap.
Me
Yaudah, orang daritadi gw udah kagak bales
Kyla Susanti Putri
Yaudah
Arman hanya cengar cengir sambil menggeleng kepala lalu menaruh ponselnya di meja balkon. Ia menengok ke kamar dan melihat Tasya yang sudah kacau posisi tidurnya sambil mendengkur cukup keras sampai terdengar keluar balkon.
“Gini amat ya idup, jadi ember buat FWB2an doang….” gumam Arman lalu menghisap rokoknya yang sudah hampir habis sambil kembali menatap langit.
Puput tidak menyangka bahwa malam hari ini hubungannya mengarah ke arah yang lebih serius. Cincin kecil berlapis berlian kini terpasang dengan indah di jari manis kanannya dan sempat dilirik beberapa kali sambil tersenyum kecil. Rangga pun juga melihat ekspresi cantik perempuannya yang tersipu ikutan tersenyum sambil mengelus punggung tangan Puput perlahan.
“Tuh kan hari ini aku serius nunjukin komitmen aku ke kamu.”
“Iya2, bawel…” ucap Puput masih menunjukan judesnya namun tetap dalam perasaan senang.
“Kamu gak upload ke IGE?” tanya Rangga sambil menyantap hidangannya.
Puput menggeleng pelan “biarin rahasia dulu boleh gak?”
“Kenapa dirahasiain?”
“Gapapa. Biar surprise aja ke mama sama temen2 aku, boleh ya?”
“Apa sih Put yang gak boleh buat kamu?” Rangga memindahkan elusan tangannya ke rambut Puput “maaf ya kemaren2 aku gaje banget ninggal2in kamu, terus pe ha pe in kamu. Tapi nanti kedepannya aku janji udah gak gitu lagi kok ke kamu.” ucap Rangga lembut.
“Hmmm…” gumam Puput masih tidak yakin dengan pernyataan Rangga.
“Kenapa?”
“Ya gimana ya, kalo boleh jujur kamu pernah bilang gini juga persis ke aku. Bedanya kali ini kamu udah lebih serius kan sampe…. sampe ngelamar aku begini. Aku gak tau nanti kamu kedepannya gimana.”
“Hm jadi ragu nih sama aku?” tanya Rangga dengan nada sedikit mengejek.
Puput berujar kesal, “Enggak gituu, ish. Sekarang aku tanya, kerjaan kamu gimana? Kamu masih sering keluar kota? Masih sering dadakan2 segala macem pergi gitu?”
“Mulai bulan ini aku lagi kosong banget nih, soalnya aku lagi ngeluangin waktu buat nanti kita siapin pernikahan.”
“Oh jadi- eh…. bentar…” Puput menghentikan omongannya lalu berpikir sejenak mencerna keputusan Rangga.
“Iya, kita nikah bulan ini. Aku udah urus beberapa kok.”
“Bentar bentar bentaaaaar!!” Puput menahan Rangga supaya tidak melanjutkan kembali sesuatu yang membuat tubuhnya serasa bergoncang setengah mati.
Rupanya Rangga memutuskan untuk segera menikahi Puput dalam waktu dekat. Ia sangat mantap dengan keputusannya ingin meresmikan dirinya sebagai seorang suami kelak. Namun Puput masih terlihat gelagapan karena nyatanya ia terlihat belum siap. Momen lamaran pada hari ini saja masih sangat mengganjal dengan indahnya di dalam lubuknya, ditambah lagi dengan pernyataan Rangga mengenai pernikahan yang akan dilangsungkan sekaligus membuat dirinya merasa linglung.
“Rangga, apa enggak kecepetan? Kamu enggak ngomongin dulu sama keluarga kamu?”
“Udah kok, semuanya udah beres. Tinggal nanti kita pergi buat fitting gaun pengantin sama cari ‘venue’. Nih, aku udah simpenin foto2 ‘venue’ favorit kamu…” Rangga mengeluarkan ponselnya lalu menunjukan salah satu galeri yang memperlihatkan kumpulan foto lokasi yang biasa digunakan untuk pernikahan dan acara penting lainnya.
“Rangga…???”
“Nih coba liat, ‘outdoor’ gini kan favorit kamu banget nih. Terus juga yang ada garden2 nya ini kamu banget. Iya kan?”
“Raaaaannggg…. dengerin aku duluuuu iihhh!!!” Puput memekik menggoncang lengan Rangga.
“Kenapa2??”
“Entar dulu bisa gak sihhhh??? Aduh, terlalu banyak dipikiran aku tuhhhh yang lewat!!” Puput mengibaskan kedua tangannya ke wajahnya yang merona.
“Hahaha, yaudah2. Tapi aku tadi serius lho Put.”
“Emmm…. yaudah. Tapi plis kasih aku waktu sampe besok.”
“Kenapa emangnya, Put?”
“Pokoknya kasih waktu dulu! Aku mau cerna ini semua!!” Puput membentak dengan manis.
“Oalahhhh, hehehehe. Oke2! Maaf ya kalo keburu2 begini…” Rangga kembali mengelus lengan halus Puput.
“Rese banget sih! Dua momen dalem satu hari…!! Nanti kalo aku nya pingsan gimana karena gak sanggup denger ini semua!? Huhh…” gerutu Puput masih dengan rona merah di wajah cantiknya.
“Tapi tadi kamu makan pedes kayak gitu tadi gak pingsan2 kok?”
“Ih apa sih? Apa hubungannya sama makan pedes sama…. enggg sama momen kayak gitu? Gak jelas dasar!!”
“Hehehe, love you Put!” Rangga menunjukan dua hari berbentuk hati kepada Puput.
“Bodo amat! Sebel!”
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Di malam yang sama, Arman sedang berbaring di kasur berukuran sedang sambil melihat layar ponselnya. Kali ini ia tidak sedang mengecek grafik saham yang ambigu dan membuat banyak pikiran ketika diperhatikan, melainkan game ‘MOBA’ yang akhir2 ini menjadi pelampiasan rasa suntuknya dalam menghadapin berbagai hal. Namun tentu saja Arman tida sendiri karena ia ditemani oleh seorang perempuan. Tentu bukan Amanda karena perempuan geser akal itu sudah di 'block' kontaknya oleh Arman. Perempuan berambut pirang warna pirang berkulit coklat sedang berbaring disana. Terlihat mereka berdua juga tidak mengenakan pakaian sama sekali karena sepertinya kegiatan dosa biologis telah terjadi.
“Ck, udah 2 game masih kalah aja, ngentow…” gumam Arman menutup game nya lalu membuka situs olahraga untuk mengeceh skor sepak bola yang sedang berlangsung pada dua bulan belakangan ini.
Ternyata hasil dari skor yang ia cek juga tidak memuaskan batinnya. Berkali2 Arman menggeser layar dengan jempolnya untuk mengecek hasil analisa dari tim yang ia dukung.
“Boncos dua juta nih gw lama2…!! Sialan, tim2 bagus malah pada kebantai sama tim random begini…!!”
Berkali2 ia mengeluh mengenai pertandingan yang telah berlalu. Sedikit informasi, Arman melakukan taruhan dengan Farhan, Tomi, dan Riki dalam beberapa pertandingan. Apes sangat apes, Arman kalah ketika memegang tim yang diyakini dapat menang menurut pertandingan di empat tahun sebelumnya sementara Farhan dan Tomi menang besar dari Riki dan Arman. Farhan sempat kembali menantang Arman untuk bertaruh di pertandingan 16 besar nanti, namun karena kepercayaan dirinya sedang hangus bersama dengan uang dua juta nya Arman pun hanya menjadi penonton saja.
“Random banget asli match bola nih tahun….” keluh Arman masih meladeni rasa kesalnya.
Perlahan lengan kanannya diremas oleh perempuan disampingnya. Terlihat ekspresi perempuan tersebut menatap Arman dengan birahi sambil mengigt bibir bawahnya atau menganga karena tidak bisa menahan sensasi mesum yang diberikan oleh jari jemari Arman dibalik selimut.
“Ohhh… ooh… sabar yahh… oohh… lagian elo sih pake nhhh…. pake jabanan segala macem kayak gituhh…” jawab perempuan tersebut sambil mendesah.
“Ya makanya gw kagak mau lagi dah. Entar paling pas semifinal atau finalnya.”
“Entar kalah malah makin kapoook…. nnhh…” balas Tasya, perempuan yang sendari tadi diberikan ‘fingering’ oleh Arman dibalik selimut.
Suara becek mulai terdengar dari liang kewanitaan Tasya yang sudah pernah mengeluarkan bayi sebanyak dua kali. Meskipun begitu, sensasi menjepit rapat masih sangat dirasakan di jemari Arman yang memaju mundurkan mengorek dengan erotis disana.
“Nhh mmhh Mhannn…”
“Napa?”
“Mhhh… itil gw uuhhh….” Tasya memejamkan matanya ketika klitorisnya digesek serta diremas kuat oleh jari telunjuk dan jempol Arman.
“Itil lo kenapa?”
“Itil gw jangan nguuhh…. jangan diremes kayak gituhhh… nhh…”
“Lagian punya lo kenapa bisa gede banget kayak gini?”
“Ck…. gak tauuhh…. nnnhh dah dari sononya lahhh!! Anhhh… shhh..” omel Tasya diantara desahannya.
“Laki lo pernah ngemut gak sih biji lo? Soalnya gede banget ini asli, kayak kacang gitu tapi gede terus merah….” tanya Arman mesum tanpa penyaring sedikitpun.
“Shhh… mhanaa ada laki gw giniihh gwehh… nnhhh… cuman dia doang yang kagak nhuhh…. cuman dia doang yang kagak pernah ngemut itil gwehhh… mmmhh…”
“Dih, goblo amat! Dah tau memeq bininya tembem mesum enak begini malah dianggurin….”
“Kalo laki gw kagak goblog, gak bakal gwehhh mmmhhh… gak bakal gw sekarang maen sama eloooo, ninggalin anak2 gw di rumah! Nnhhh…. shhh…”
“Lagian siapa suruh waktu itu nikah umur 18 taonnnn. Mana sama yang bentukannya begituan lagi…. hahahaha….”
“Anjing lohh Mann!! Mmhh…. itu juga nge mlendung duluaaannhh waktu ituhhh aduhh…. shhhh…. oohhh….”
“Makanya ngondom…”
Belum selesai dengan omongannya, Arman langsung diraih oleh Tasya untuk menimpa dirinya. Ia sudah tidak tahan dengan colekan jari jemari Arman yang telah membuat desiran darahnya semakin mendebur keras. Ia ingin kembali dipuaskan setelah dua setengah ronde di hotel kelas menengah atas yang disewa oleh Tasya.
“Et et et… apa nih?” tanya Arman dengan nada mengejek.
“Gak usah banyak bacod lo! Cepetan lo entod gw!! Gw udah sange banget, anjing!!”
“Kondom kagak?”
“Nnnhh… gak usah lahhhh!! Daritadi ngondom malah gak berasa banget di memeq gw!!!”
“Anjai! Suka nih gw begini2an…!!”
Lalu Arman mulai menggesek kepala penisnya di bibir vagina Tasya. Sudah sangat licin dan lengket disana karena ulah jari Arman yang terus menerus memberikan rangsangan laknat bertubi2.
“Nnnhhh…. ffhhh…. duh cepetaann!”
“Entar dulu napa…. hhhh….”
“Ah lo pake entar2 dulu, anjing! Gw sange banget Arman Nugrohooooo!!!”
“Sebut nama laki lo dong… Rizkiiiiii… gitu…” ujar Arman menyebut nama suami dari Tasya untuk sengaja memanas2i.
“Udah sih jangan sebut2 nama tuh orang!! Biarin aja dia mati sama komplotan orma…. NNHUUUHHOOOH!!”
Seperti biasa, belum selesai lawan bermainnya berbicara Arman sudah memasukan penisnya dalam2. Tasya pun kaget setengah mati karena daging hidup tersebut menyentuh setiap milimeter titik rangsang di bibir vaginanya. Ia melotot kuat dan membuka mulutnya lebar sambil sedikit memoyongkan bibirnya.
“Ouuuh ooohh… oohh... ohh ngentod Mannhh!!”
“Hhhh… ah elah apaan!! Anak dua juga masih peret aja memeq lo, Tas!!! Laki lo aja yang agak laen!!” puji Arman begitu kasar namun tetap terkesima.
“Mmmuuhh… ya tuh tauuhh!! Hhmmhh… shhh udah lahhh lo jangan bahas2 dia melulu unnhh… lo genjot gw cepetaaaaaaannn!!!”
“Lo angkat tangan lo doooonngg!!” Pinta Arman meraih kedua lengan Tasya.
“Aishhh kebiasaaann ahhhhhh!!!”
Terpampanglah jelas di depan mata Arman tubuh ramping berkulit coklat dengan dua buah toket yang tidak begitu besar namun kencang dan kenyal bergoncang mengikuti ritme tubuh empunya. Di samping itu, terlihat juga bagian ketiak yang tidak terlalu mulus karena alur lipatan yang menggaris kontras dengan warna kulit. Aroma gadis desa yang sangat khas tercium dari sana dengan keringat yang kembali melembab karena Tasya tidak menggunakan deodoran seperti yang Arman minta sebelum bertemu.
“Nhhh… shhhh Mhannn….”
“Hhhh… hhhh shhhh…. terus diangkat begitu!!”
“Iya iya iyaaa… nnnhh… aduhh lo dari jaman sekolah kagak pernah ilang2 yahhh! Suka banget lo sama ketek!! Shhh… mana keteknya yang bau gitu lagihhh…. nnnhh…”
“Hh… hahaha… yaudah sih makasih… dateng2 ketemu gw bela2in kagak pake reksona…. nnnhh..”
“Bangke lohh nnhh!! Gw tuh kagak pede kalo kagak pake reksona, anjing!! Enggak biasanya gw bau ketek kayak ginihhhh!!! Nhhhh… karena lo suruh gw kagak make reksona aja nihhh anjinggg nnnhh!!!
“Bau bawang maksud lo?”
“Ahhh… kagak usah diperjelas tololl!! Anjing!!! Bangsaaaat!!! Ahhhhh….”
“Itu lah yg buat gw semangat!! Soalnya tete lo kecil, anyinnnggg!!!”
“Bangsat looo!! Annhh…. shhh… fakk lahhh…. titid lo makin gede sihhhh rasanya di memeq gwehhh… aduhhh mmmhh….!!”
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Satu jam lebih 45 menit berlalu, kini keduanya terbaring lelah satu sama lain. Kini Tasya benar2 kelelahan sampai tertidur lelap setelah dihujam habis2an oleh ‘palu Thor’ milih Arman. Setelah membersihkan sisa2 cairan yang membasah di selangkangan serta perutnya, Arman lalu memakai celana panjangnya dan meraih kotak rokoknya. Ia pergi ke balkon untuk menghirup nikotin penenang pikiran tersebut sambil kembali mengecek ponselnya. Kali ini ia memutuskan untuk bermain game ‘MOBA’ kembali. Ia rasa keberuntungannya sedang kembali untuk bermain di sesi ini walaupun Arman tidak yakin. Oleh karena itu ia mengajak teman2nya untuk bermain bersama.
Namun sepertinya malam ini teman2nya sedang tidak bisa diajak bermain. Farhan sedang sibuk menghamburkan uangnya di situs judi slot setelah menang taruhan, Tomi tidak ada kabar sama sekali setelah memberi tahu jika ia akan pergi malam ini menonton ‘Stand Up Comedy’ di sebuah bar, sementara Bian sibuk menjadi budak cinta. Hanya Riki dan Yosep yang membalas pesan Arman di grup chat hijau. Namun karena Yosep dan Riki bukanlah seorang yang jago dalam bermain, Arman pun memutuskan untuk menonton siaran pertandingan bola di ponselnya.
Tidak sampai sepuluh menit, ia kembali menutup aplikasi siara langsung nya karena pertandingan yang begitu membosankan antara tim dari negara antah berantah yang tidak menjadikan sepak bola sebagai olahraga utama negara mereka. Alhasil Arman hanya menikmati rokoknya sambil menatap langit temaram tanpa bintang sama sekali.
“Apa gw coba ngontak dia ya?” gumamnya membuka aplikasi chat hijau nya.
Me
Oi
Gi p
P
P
P
Belum ada balasan dari orang yang dihubungi oleh Arman. Mungkin saja ia sedang tertidur mengingat waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari. Beberapa saat kemudian notifikasi pun muncul dari seorang yang dikontak Arman.
Kyla Susanti Putri
Paan
Paan
Me
Lho
Masih bangun?
Kyla Susanti Putri
Dih
Gak jelas lo
Dih
Gak jelas lo
Me
Lg apa?
Kyla Susanti Putri
Kepo
Bukan urusan lo
Kepo
Bukan urusan lo
Me
Yaelah nanya doang kali
Kyla Susanti Putri
Gw mau tidur
Bye
Gw mau tidur
Bye
Me
Yodah byeee
Begitulah isi chat yang ternyata sedang bercakap dengan seorang Puput. Seperti biasanya, Puput menunjukan tanggapan pedas kepada Arman salah satunya mendadak chat di waktu yang seharusnya ia sedang tertidur lelap di kasur empuknya. Arman hanya tersenyum jahil melihat Puput yang mengomel karena merasa “terganggu” dengan Arman. Sementara Puput di kamar kos nya sedang berbaring juga di kasurnya, namun sama seperti Arman ia terlihat tidak sendiri melainkan ada Rangga sedang tidur pulas disampingnya. Setelah acara makan malam tadi, mereka berdua melanjutkan kegiatan melepas kangen setelah sekian lama tidak bertemu. Namun sudah bisa ditebak Rangga memberikan performa yang ia usahakan dengan susah payah sampai2 dipaksakan lebih dari satu ronde. Ujung2nya mereka berdua berakhir dengan kegiatan masing2 sampai salah satu dari mereka terlelap.
Kyla Susanti Putri
Yaudah sono tidur
Ngapain sih malem2 begini nge chat
Gabut banget lo
Yaudah sono tidur
Ngapain sih malem2 begini nge chat
Gabut banget lo
Me
Yaudah, orang daritadi gw udah kagak bales
Kyla Susanti Putri
Yaudah
Arman hanya cengar cengir sambil menggeleng kepala lalu menaruh ponselnya di meja balkon. Ia menengok ke kamar dan melihat Tasya yang sudah kacau posisi tidurnya sambil mendengkur cukup keras sampai terdengar keluar balkon.
“Gini amat ya idup, jadi ember buat FWB2an doang….” gumam Arman lalu menghisap rokoknya yang sudah hampir habis sambil kembali menatap langit.
つづく
ThunderBlade3
Pendekar Semprot
- Daftar
- 16 Apr 2022
- Post
- 1.936
- Like diterima
- 9.388
Makasih apdetnya bro @kudaAirrrrrr
kudaAirrrrrr
Tukang Semprot
biasa lah hu, yg ngebut duluan biasanya dapet bangku paling enak wkwkwkwkwk
btw makasih udah mampir kemari
waduh, lebih ke kurang tajem nikungnya hu
emang nih hu
btw makasih udah mampir
Terima Kasih 
kentosukekun
Semprot Lover
- Daftar
- 15 Jul 2017
- Post
- 216
- Like diterima
- 81
Arman masih suram nih hidupnya kaya ane wkwk
kudaAirrrrrr
Tukang Semprot
aduh, pasti pegang tim unggulan juga ya hu kayak orang itu?
kudaAirrrrrr
Tukang Semprot
betul nih, nge drift nya kurang tajem si bapak itu soalnya....
btw terimakasih udah mau mampir, ane ngeliat suhu di lapak sebelah dan ternyata suhu adalah sosok yg cukup2 nih keliatannya
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.897
- Like diterima
- 21.988
Makasi apdetnya @kudaAirrrrrr
Thanks update nya hu 
Sepertinya mental nya Puput kita tercinta masih belum siap untuk hal tersebut hu, masih banyak petualangan yang perlu doi eksplor kek nya, especially 'performa ngentow' dari para pejantan
Hahahaaaa
Ditunggu next part nya hu
Sepertinya mental nya Puput kita tercinta masih belum siap untuk hal tersebut hu, masih banyak petualangan yang perlu doi eksplor kek nya, especially 'performa ngentow' dari para pejantan
Hahahaaaa
Ditunggu next part nya hu
yusufzubair
Calon Suhu Semprot
- Daftar
- 29 Nov 2019
- Post
- 2.901
- Like diterima
- 4.446
Gua kira puput jd HRD yang di explor
Similar threads
- Locked
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
