Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA QUEEN BEE - Puput New Story's

Bimabet
Thanks update nya hu :beer:
Sepertinya mental nya Puput kita tercinta masih belum siap untuk hal tersebut hu, masih banyak petualangan yang perlu doi eksplor kek nya, especially 'performa ngentow' dari para pejantan
Hahahaaaa
Ditunggu next part nya hu
:Peace:
wahhh ide yg bagus sih hu, perform2 ngentow itu bisa jadi filler2 yg menarik sih :pandaketawa:



Gua kira puput jd HRD yang di explor
klo yg ini sepertinya bakal ada di bagian2 laen hu

btw makasih udah mampir :ampun:


thanks updatenya huu! sotoy bener nih rangga dateng2 ngajak nikah wkwkw
ya gitu dah, biasanya rencana yg berhasil adalah rencana yg dilaksanakan :aduh:
 
Bagian dua belas



Mungkin beberapa pembaca terheran2 mengapa tiba2 ada Rangga sedang lelap di samping Puput. Mari kita mundur ke beberapa jam lalu dimana Puput sudah berada di kamar kosan nya setelah diantar masuk oleh Rangga. Biasanya Rangga hanya akan mengantar sampai ke gerbang masuk kosan lalu pergi, namun kali ini ia bahkan sudah masuk ke dalam kamar dan duduk di kasur sambil menatap Puput.

“Lho, katanya mau kencing dulu. Kok malah duduk?”

“Duduk2 dulu bentar ya. Boleh kan?”

“Tuh kan ternyata cuman alesan doang.” protes Puput sudah mengetahui jika Rangga hanya bersiasat.

“Put? Sini dong, temenin aku bentar.” Rangga menepuk2 ranjang mengajak Puput untuk duduk.

“Kenapa?”

Puput menghampiri Rangga lalu duduk disampingnya perlahan. Mendadak Rangga langsung memberikan sergahan ciuman ke bibir Puput yang teroles lipstik merah muda. Sempat Puput kaget dan reflek menahan pundak Rangga karena tindakan mesum secara tiba2 ini.

“Hmmmph… nhh… slrpphh… Ranggah ihhh…”

“Put… aku kangenn…”

“Apa sih…. udah malem ah…” desis Puput menolak.

“Justru karena udah malem…”

Rangga mendorong tubuh Puput sampai terjatuh di kasur. Rambut panjangnya terurai serta tubuhnya yang bergoncang karena dorongan yang cukup keras. Rangga langsung menimpa tubuh seksi Puput dan kembali mencium tunangannya dengan romantis namun sedikit kasar.

“Mmphh… slpph… cllphh…”

Puput masih memberikan penolakan berupa dorongan tipis ke tubuh Rangga. Namun sedikit demi sedikit Puput mulai goyah dan menuruti birahi yang sudah disulut oleh Rangga. Dalam hati Puput juga tidak menolak, toh mood Puput sudah kembali membaik karena telah mendapat kabar gembira dari Rangga.

“Rhannhah… mmh…”

Desahan cercau mulai keluar dari Puput karena Rangga memberikan ciuman penuh nafsu ke leher sebelah kirinya. Puput berkali2 mengejang geli namun nikmat karena kecupan serta gigitan lembut Rangga disana. Puput juga memberikan cubitan gemas lantaran ia baru mengingat bahwa letak ciuman Rangga dapat membekas dan terlihat oleh teman2 kantornya nanti.

“Iiiihgh… Rhanggah… jangan dicupaang…”

“Kenapa emangnya? Mmmhh… chupp… kamu wangi banget abisnyahh..”

“Emmmhh… jangaaann… entar temen kantor aku liat gimana…??” desah Puput menolak namun nikmat secara bersamaan.

“Yaudah deh aku pindah kesini aja ya…”

Perlahan Rangga membuka kancing blus Puput yang agak mengetat karena sembulan aset ranum Puput. Sekancing dua kancing kemudian, timbulah sebuah toket montok yang masih terbalut sebuah bra warna hitam. Di bagian atasnya, Rangga mengarahkan ciuman dan gigitannya untuk memberikan tanda merah mesum di bagian kiri dan kanan.

“Nguhh.. mmmfhh…” Puput mendesah geli karena dengusan napas serta gigitan di dua gunung kenyalnya.

“Kalo disini enggak apa2 kan? Chupph… chupp.. chuppp… mmh…”

“Ennngiihh… kamu mhahhh… ahh… shhh…”

Puput terdengar mendesis kesal namun nikmat secara bersamaan. Sepertinya untuk beberapa hari kedepan ia tidak bisa bebas menggunakan pakaian dengan bagian dada yang sedikit terlihat karena ulah mesum Rangga.

“Udahh ahh jangan banyak2 Rhannnh… mhaluuu entar keliatan sama temen2 akuhhh…”

“Kenapa emang keliatan sama temen2 kamu??” tanya Rangga.

“Hihhh… nnhh… nnhh… ahhh…”

Puput sudah mulai tidak bisa memberikan omongan yang jelas seiring dengan rangsangan yang diberikan Rangga.

Setelah puas bermain dengan toket Puput, Rangga berpindah perlahan menuju bagian bawah tubuh Puput. Tangannya juga membuka kembali kancing yang masih tersangkut. Lalu ia juga membuka perlahan pengait celana bahan ketat hitam lalu menurunkannya perlahan. Terpampang sebuah celana dalam hitam yang selaras dengan bra yang dikenakan Puput. Di bagian tengah selangkangannya sebuah gundukan kewanitaan yang tembem menunggu untuk dijamah oleh Rangga yang sekarang sedang berusaha melepas celana dalam tersebut.

“Nnhh Ranggahh… mau ngapaiinnn…” lenguh Puput menahan pergelangan Rangga.

“Mau jilmek kamu, udah lama soalnya gak jilmek…”

“Hhhhh… ngomongnya jorok banget sihhh… nnnhh…” Puput menggeleng kesana kemari dengan wajahnya yang semakin merona “aku lagi lebat bangeeett… belom cukuran lagihhh…”

“Yaudah gapapa….”

Mendengar pernyataan penuh malu Puput, Rangga malah semakin penasaran dan ingin melihat betapa seksi vagina perempuannya yang rindang dengan bulu halus.

“Basah banget tuh ditengahnya, sayang.” ucap Rangga menyentuh dan menusuh bagian tengah selangkangan Puput.

Rembesan lembab sedikit demi sedikit terlihat seiring dengan tusukan Rangga yang membuat Puput mengelinjang mengigit bibirnya.

“Hnnnhh… nnnhh…. mmh…”

“Mau?”

“Hhnnhh… mhh…”

Hanya gelengan kepala yang bisa diberikan oleh Puput. Rangga sudah tahu gelagat perempuan ini jika ingin diajak melakukan hubungan seksual; awalnya ia pasti akan menolak habis2an namun lama kelamaan akan panas sendiri dan akhirnya Rangga lah yang dikuasai oleh Puput.

Hanya perlu waktu dan kesabaran untuk membuat Puput menyerah dengan nafsunya. Dan terlihat sudah hampir setengah jalan Rangga melakukan ini.

Dengan perlahan, Rangga menyibak bagian kain celana dalam Puput ke samping kiri. Terlihat sebuah vagina merah merekah ditumbuhi rambut halus yang mengkilat karena cairan cinta yang mengalir. Aroma khas kewanitaan sayup menyentuh penciuman Rangga. Namun hal itu makin membuat dirinya bertambah terangsang. Sundulah demi sundulan penis dibalik celana panjangnya sudah sangat terasa menyesak seiring dengan perilaku mesumnya ke Puput.

“Ngauuhh… emmhh… uhhh…”

Rangga memberikan jilatan serta lumatan di bibir vagina Puput. Ia juga berusaha mencari letak klitoris Puput yang masih tertutup celana dalam serta rambut kemaluan. Dalam eksplorasinya tersebut, yang empunya terlihat blingsatan dan terkadang menjepit kepala Rangga sambil mendesah risau.

“Nnhuuh… nnhh… Ranghahhh… shh…”

“Slllpphh… slllhhppp… mmmgh…”

“Hhh… hhhh… hhhh… hhhh… Rhannhahhh…”

“Sllppphh… apah?”

“Enak….”

“Enak?”

“He-enhh… enaaak…” desah Puput manja menatap sayu Rangga.

Nah, akhirnya dapet juga lo sama gw kan???

Puput yang sudah masuk dalam mode mesum nya kini mercercau memuji jilatan Rangga. Berkali2 ia mengigit bibirnya, menjambak rambut Rangga, atau sekadar mendesah panjang karena Rangga menghisap klitoris Puput dengan begitu bejat.

“Nnnnnnnhhhh…… nnnnnnhhhh Ranggahh itil akuuuuuuhhhh….”

“Sllppph sllllpphhh… sllpphhmmm mmhh…”

“Ranggahh itil akuuuuhhhh… itil akuhhhh…. hhhhnnnnhhh…”

“Kenapa sayang?”

“Itil aku enak digituinnnnn…. hnnnnnhh….”

“Enaknya gimana?”

“Nnnnhhh gak tauuuu… enak bangeett…”

“Kayak gini maksud kamu? Slllhppp..”

Rangga kembali mengemut biji kaum hawa tersebut dengan erotis dan sedikit kasar. Puput hanya bisa mendesah tanpa akal dan sesekali memuji dengan bahasa vulgar.

“Rnagahhh… enakkkk…. enak banget itil akuhhh… itil aku nnnhh…” desah Puput masih dengan manjanya.

“Kalo kayak ginihhh… nnnhh…”

Rangga beranjak dari jilatannya kemudian berusaha keras melepas celana panjangnya. Penisnya sudah tidak bisa membendung nafsu dan ingin segera meluncur untuk beraksi. Namun tiba2 Puput bangun dari tidurnya lalu ikut membantu melepas celana Rangga. Bahkan terkesan Puput yang melepas secara paksa celana tersebut hingga Rangga terpaksa harus berbaring.

“Aduh… Puput mau gantian?”

“Hhhh… hhhh….”

Puput tidak menanggapi. Ia sibuk menelanjangi Rangga dan langsung membetot penis panjang yang sudah mengkilat ujung kepalanya karena cairan ‘pre-cum’ yang membasah disana. Kemudian Puput memberikan kocokan dengan tangan kanannya, menatap Rangga dan penisnya secara bergantian.

“Ahhhh… Puttt…”

“Hhhhh…. gantian akuhhh sekarang… hnnhh…”

Selain mengocok penis, satu tangan Puput juga mengorek vaginanya yang telah sangat basah dan gatal. Ia sudah tidak tahan benda jantan ini menggesek bibir vaginanya nanti. Namun Puput juga masih ingin bersenang2 untuk melihat ekspresi mesum Rangga yang telah kurang ajar membangunkan ‘setan jalang nan seksi’ dalam dirinya.

“Puuutt… nnhh…”

“Enaakkk….??”

“Hnnhh… nnhh…”

‘Plak!’

Sebuah tamparan keras mendarat pedas di wajah Rangga. Sontak Rangga kaget sambil menatap Puput yang mendengus seksi sambil mengigit bibirnya.

“Hnnfhh… kalo ditanya tuhh jawab, ngentod!”

“Nnhh… ahhh…”
 
Terakhir diubah:
‘Plak!’

Tamparan kedua kembali pedas menempel “Jawab, anjing!! Hnnnhhh…”

“Enak Puuut… enakkk kocokan eloohhh….”

“Hnnhh hehehe.. gitu donnng, bangsattt! Ennnhh…. pokoknya lo tanggung jawab, udah bikin memeq gw basah!! Hhnnnhh…. sllpphh…”

Lalu hisapan pun diberikan oleh Puput di penis Rangga. Mulai dari ujung kepala yang dikecup dan digigit lembut, dua buah zakar yang diremas erotis oleh jemari lentik, sampai bagian tengah penis yang dijilat lalu dikulum sampai licin oleh Puput.

“Mmmhh… sllpphh… shhh… duhhh qontol lo lagi gede banget sih, Rangga anjing…. nnnhh”

Vagina Puput semakin terasa kuat berdenyut gatal ingin segera ditusuk dengan buasnya. Cairan cintanya semakin merembes seiring dengan perilaku jalang nya. Puput sudah tidak bisa membendung iblis mesum laknat dalam dirinya yang terus menerus menjerit senang seiring dengan Rangga yang terlihat keenakan.

“Ranggahhh…. nnnhh…. sllpphh… ayukkk lanjuuutt...”

“Lanjut apaahh itu?”

“Lanjut masukin ke memeq gw qontol loohh…”

Rangga tentu saja mengiyakan permintaan Puput karena ia juga sudah tidak tahan. Rangga pun beranjak lalu kembali menimpa sambil melebarkan kedua paha Puput. Tidak lupa juga ia melepas sisa2 pakaian yang masih menempel di tubuh perempuan seksi ini.

Ketika sedang mengangkat lengan Puput untuk dilepaskan blus nya, aroma feromon perempuan tercium sepoi dari kedua ketiak mulus Puput yang terlihat sangat berkeringat. Hal tersebut tentu membuat mood Rangga sempat tersungkur jatuh karena sejujurnya ia terganggu dengan bau ketiak Puput.

Bangsat! Si Puput bau banget keteknya kalo tiap maen sama gw!!! Tapi kagak boleh gini, gw mesti tahan!! Udah tinggal nyodok aja nih si Rangga kecil!!

Rangga berusaha fokus untuk mengarahkan penisnya. Dalam beberapa detik, batang tersebut langsung ambles karena sensasi licin memudahkan Rangga untuk mempenetrasi masuk kedalam. Sensasi denyutan pun memijit nikmat penis Rangga di dalam sana.

“Ohhh… Rhanghhahh…”

Puput memekik kaget terbelalak dengan tusukan di dalam vaginanya yang akhirnya terpuaskan oleh gesekan penis Rangga. Ia pun menggoyangkan pinggulnya untuk menyiasati Rangga memaju mundurkan penisnya dengan cepat.

“Nnnh… nnnhh… ahhh Ranggahh…”

“Ghhh… ahhh…. enakk… enak banget memeq kamu Putt…”

“Enakkk… hhhnnn hiyahhh enaakkk… qontol kamuhhh… nnnhh…. qontol kamuh juga enaakkk… gak tau kenapahhhh….”

“Hahh? Nhhh… maksudnyahh??? Emang biasanya gak enakkhh…?? Ghhh…”

“Emmhh… ahhh…. gak taukkk…. nnhhh…”

Puput semakin tidak jelas membicarakan alat kelamin masing2. Sensasi nikmat gesekan batang jantan Rangga membuatnya hanya ingin mendesah nikmat tanpa harus memikirkan apapun. Semua perkataannya terlewat begitu saja tanpa ada penyaring dari akal sehatnya.

“Hnnnhh Ranggahhh…”

“Putt…. oohhh… oghh…”

“Ranggahhh…. sangee bangeeett… aku sangeee bangeeettt…. ahhhh…. ahhhh tanggung jawab kamuh ahhh…”

“Akuhhh… akuh jugahhh… Put… ghhh… ghhh…”

“Hahhh… ahhh… Rhanngahh…”

“Puut…”

“Hnnnhh… hhnnn Ranggahh…”

“Ghhhh…. hhfhhh hhfhhh… hhfhhh ghuuoooghhh!!!”

Rangga mendengus kuat sambil memasang ekspresi tegang. Tatapannya keras dengan urat2 di pelipisnya.

“Aku keluar Puuut!!! OOGHHH OGHHH…!!”

Dengan cepat Rangga mencabut penisnya lalu menembakan cairan spermanya di perut dan dada Puput. Sempat terdengar pekikan kaget dari Puput karena benda nikmat tersebut mendadak terlepas karena Puput sedang dalam titik tertinggi rangsangan.

“Guhooohh… ooh… fuckk lahh anjing! Puuutt!”

Ia mengocok penisnya yang terbalur cairan vagina Puput. Selama enam samapi tujuh detik cairan spermanya menyembur kuat membasahi Puput.

“Hoooh hooohh hoohhh… fuck lah enak banget…”

Lalu Rangga terbaring dengan lemas disamping Puput. Ia masih mengatur napasnya karena sensasi nikmat ala ekstasi dari hormon di otaknya yang masih sangat terasa. Puput juga terengah2 lelah karena sensasi tadi, namun sudah bisa ditebak perasaannya karena ia kembali digantung oleh Rangga yang ‘end’ terlebih dahulu.

“Put?”

“Mmmh?”

“Enak banget memeq kamu…”

“Iya, punya kamu juga.”

“Makasih ya.”

“Iya….”

Lalu Rangga merangkul tubuh Puput untuk memberikan pelukan pasca seks. Lima menit kemudian Rangga pun tertidur karena tubuhnya yang lelah akibat hormon yang menstimulasi. Puput yang mengetahui Rangga sudah terlelap melepaskan rangkulan Rangga lalu tertidur agak menjauh dan memalingkan tubuhnya kearah lain.

Kebiasaan, selalu kelar duluan….

Selang beberapa lama, ia pun pergi ke kamar mandi untuk bersih2 sekaligus mandi. Air hangat yang mengaliri kulit halusnya kian mengembalikan sedikit mood nya yang turun. Setelah selesai, Puput keluar lalu pergi ke lemari pakaian untuk mengenakan kaos longgar putih dengan celana dalam merah muda garis putih.

Ia memang biasa tidak memakai bawahan ketika berada di kamarnya semenjak duduk di Sekolah Menengah Atas dulu. Kebiasaan ini masih ia terapkan sampai saat ini lantaran memang Puput merasa nyaman jika tertidur atau bersantai di kamarnya tanpa mengenakan bawahan. Alhasil paha mulus serta pantat sekalnya terpampang jelas dengan balutan celana dalam yang ia kenakan.

Setelah memakai pakaian, Puput kembali duduk dan bersandar di kasurnya dengan lilitan handuk putih di kepalanya. Ia perlahan menatap Rangga dengan sinis serta kekecewaan karena kembali tidak bisa memuaskan dirinya. Sempat terpikir tadi ia ingin menyelesaikan urusannya di kamar mandi, namun apa daya mood nya sudah terlanjur jatuh tersungkur sampai2 Puput begitu muak memikirkan hal tersebut.

Sialan banget, gak pernah sampe kelar kalo maen sama gw….

Untuk mengatasi ‘badmood’ nya, Puput pun mencari bermacam2 kesibukan seperti berselancar di aplikasi tic toc, menonton cuplikan drama Korea yang akan tayang segera, atau mendengarkan musik sambil ‘chatting’ dengan beberapa temannya yang masih belum tidur. Namun itu semua sepertinya sia2. Puput masih merasa gondok segondok2nya.

Akhirnya ia menggeletakan ponselnya lalu pergi tidur. Puput sengaja tidak mau membangunkan Rangga karena sudah terlanjut bete dengan orang ini. Sempat Puput berpikir bagaimana nanti jika ia sudah menjadi istri seorang Rangga, apakah ia akan merasa seperti ini ketika selesai melakukan hubungan seks?

Mau tidak mau Puput tidak bisa lagi memprioritaskan hubungan seksual sebagai hal yang utama dalam kehidupan berumah tangganya nanti. Ia hanya bisa menerima Rangga seadanya seperti ini. Yang pasti Rangga sudah cukup jantan untuk memutuskan ke jenjang yang lebih serius nanti, meskipun tanpa hubungan seks yang berarti. Itu tidak terlalu penting bukan? Yang penting adalah komitmen dan perkembangan karakter setiap pasangan, begitulah isi pikiran Puput saat ini guna menghibur dirinya.

Aduhhh, gw mikir apa sih…. cape banget bikin skenario semu begini di pikiran gw sendiri….

Beberapa lamunan kemudian, tiba2 notifikasi ‘chat’ muncul di ponsel Puput. Sepengetahuannya tadi, teman2nya sudah berpamitan untuk tidur atau melanjutkan aktivitas malam seperti Dewi yang sedang ‘streaming’ game di komputer nya atau Cecil yang berpesta di salah satu bar, sisanya entah sedang tertidur atau tidak ada kabar sama sekali.
 
Siapa ya?

Ketika melihat ‘chat’ masuk tersebut, Puput tersontak pelan ketika ia tahu bahwa pesan tersebut berasal dari Arman. Dan terjadilah percakapan seperti pada bagian cerita sebelumnya dimana Arman sedang iseng mengirimkan pesan demi pesan kepada Puput.





Kurir Gou Send:

P

Me:

pa pe pa pe

gak jelas lo kayak bocil p p p​

Kurir Gou Send:

lah, katanya mau tidur?

Me:

dihhh

eh bangsat

gw blok lo ya lama2

udah tau gw lagi gedeg begini

lo jgn nyari2 masalah dehhhh​

Kurir Gou Send:

napa sihhh

kasar amat tuh bahasa dah

heran gw

dah gede bahasanya gak dijaga

Me:

eh suka2 gw ya!!!!

kepo bgt lo sama idup gw

ngatur2 lo

anjingg​



Melihat ‘chat’ serta guyonan murahan Arman membuat Puput semakin risih. Cowo brengsek ini menambah runyam keadaan hatinya malam ini karena kata2 yang tidak berguna sama sekali. Arman juga berkali2 menarik napas memeperhatikan tiap kata dan kalimat penuh ledakan amarah layaknya anak remaja labil.



Me:

Gw mau tidur!!

gak usah kontak2 gw lagi!!

ada cowo gw!!​

Kurir Gou Send:

ohhh

yaudah bye

Me:

y​



Puput menggebrak keras ponselnya ke meja. Sambil berdengus serta bergumam kata kasar, ia beranjak menaruh lilitan handuk yang berada di kepalanya lalu kembali ke ranjang untuk pergi tidur. Namun setelah berusaha memejamkan mata, ia pun tidak kunjung tertidur. Malahan suara dengkuran serta posisi tidur Rangga sangat mengganggu dirinya, membuat ‘mood’ Puput semakin terasa pahit tidak karuan.

Gini nih calon suami gw nanti? Tidurnya kemana2!!?? ihdiiiiihhh… kesel banget gw sumpahhh…

Karena ‘mood’ yang begitu bobrok, apapun yang terlihat oleh Puput menjadi buruk. Sampai2 gaya tidur Rangga pun menjadi percakapan sengit di hati dan pikirannya saat ini. Puput menggertakan giginya sambil menatap tajam langit2 kamar. Berkali2 ia melirik sini kearah Rangga lalu kembali menatap nalar dengan sebal.

Sedang kesal2nya, bunyi notifikasi kembali masuk di ponselnya. Sudah bisa ditebak Arman kembali dengan ‘chat’ tidak pentingnya bertanya mengenai kabar Puput. Namun Puput yang sedang ‘cranky’ pun memaki habis2an kembali Arman dengan segala sebutan ucapan kotor yang terlintas di pikirannya.



Me:

eh anjing

gw serius ya ngentod

gw lagi kesel banget malem ini

lo gak usah banyak gaya gak usah banyak bacod!!

gak usah ngerayu2 gw segala macem!!

basii banget!!

gw bentar lagi udah mau nikah, jadi gak usah lo ganggu2 gw lagi!!​



Puput membanting kembali ponselnya namun kali ini kearah kasurnya. Walaupun sedang kesal, ia masih memiliki kesadaran bahwa harga ponselnya tidaklah murah jika rusak hanya karena emosi yang sedang melanda dirinya saat ini. Beberapa saat kemudian sontak ia tersadar akan sebuah ‘chat’ yang seharusnya tidak dikatakan. Puput pun langsung membukan kembali aplikasi hijau nya lalu membuka kolom ‘chat’ dengan Arman. Namun kelihatannya Arman sudah membaca ‘chat’ tersebut sebelum dihapus olehnya. Namun momen tadi nampaknya sudah menjadi bubur, Arman membalas ‘chat’ tersebut dengan ucapan selamatnya.



Kurir Gou Send:

widihhhh

Congrats btw, akhirnya married juga lo



Entah mengapa Puput merasa menyesal berkata hal tersebut kepada Arman. Perilah tunanganya harusnya menjadi hal yang biasa saja untuk Arman, namun Puput merasa mulai tidak enak hati sedikit demi sedikit. Bukannya Arman bukan siapa2? Bukannya Arman hanya seorang laki2 random yang menyelamatkan dirinya sewaktu Puput sedang mabuk waktu itu? Bukannya Arman hanyalah seorang yang menjadi wadah curhat Puput, atau bahkan lebih jauh dari itu, sebagai ‘pather sex’ ketika berlibur ke pulau pada waktu lalu? Lalu mengapa Puput harus merasa bahwa ia tidak seharusnya berkata seperti itu?

Kurir Gou Send:

sama siapa Put?

Me: Mannn​

Kurir Gou Send:

Si Rangga2 itu ya? Yang ngejemput lo waktu itu?

Me:

Maaaaannnn

Aduh nyimak dulu chat gw napa sihhhh!​

Kurir Gou Send:

kenapa lagi?

Me: hmmm​

Kurir Gou Send:

lah

tau2 hemmm

paan sih

jadi lo yang kagak jelas sekarang wkwkwkwk

Me:

dihhh

lo tuh yaaa!

sumpah!!

nyebelinnya kagak ilang2 heran!!

kenapa sih!!

stres gw tau gak!!​

Kurir Gou Send:

yehh kenapa?

mau married mah jgn stres2 kaliiii

Me:

Maaaaaannnn

ah yaudalah!!!!

terserah elo!!!




Puput tidak membanting atau menggebrak ponselnya. Kali ini ia hanya menggenggam erat sambil duduk memeluk kedua kakinya. Pikirannya terasa carut marut bukan main. Tidak bisa istirahat, seks yang terlalu ‘kentang’, sampai seorang laki2 menyebalkan yang bercakap tidak jelas dengan dirinya membuat dirinya ingin membenamkan tubuhnya ke dalam tanah sedalam mungkin.



Kurir Gou Send:

Put

Me:

PAAN!?​

Kurir Gou Send:

u ok?

Me:

y​

Kurir Gou Send:

nah gini nih

y y y doang

Me:

…….​

Kurir Gou Send:

nape?

dah deh, gini aja

mending gw masuk langsung ke intinya

Me:

apaan?

gw gak mau ketemuan​

Kurir Gou Send:

lho, siapa yg minta lo ketemu sama gw, Kyla?

Me:

GAK USAH SOK AKRAB LO MANGGIL2 NAMA DEPAN GW!!!​

Kurir Gou Send:

yaudah

mending saran gw turunin dulu galak lo

daripada lo apa2 bales chat gw pake sewot kan

kagak cape emang??

Me:

hmmmm​

Kurir Gou Send:

udeh blom?

Me:

y​

Kurir Gou Send:

okai

jadi kenapa Put?

Me:

Mann…?​

Kurir Gou Send:

apa?

Me:

meet up aja​

Kurir Gou Send:

Hah?

Arman menggaruk kepalanya keras karena bingung melihat sebuah chat dari Puput yang memutuskan untuk bertemu. Jelas2 tadi perempuan ini menolak habis2an untuk tidak bertemu dengan dirinya.



Kurir Gou Send:

paan sih Put? tadi bilang gak mau ketemu??

lagi coveed lo ya? ngaco bener pikiran lo

Me:

ishhhh

yaudah sihh

daripada gak jelas begini, lo nya gak jelas juga

mending meet up aja sekalian​

Kurir Gou Send:

yang bener ini? cowo lo kagak curiga apa?

Me:

GAK USAH BAHAS2 DIA​

Kurir Gou Send:

wkwkwkwkwkwkwk

iya dah yaudah

mau dimana nanti?

Me:

TAWA LO

gak tauuuuu​

Kurir Gou Send:

yaowoh Put…

Me:

inisiatif lah

ada pikiran kan lo????

pikiran tuh dipake, jgn dianggurin!!​



Arman hanya bisa mengelus dada membaca setiap kalimat pedas perempuan cantik nan judes ini. Untung kesabarannya sudah teruji secara klinis oleh 10 dokter gigi di Indonesia, maka dari itu untuk seorang Puput dengan ocehannya bukanlah apa2 baginya.



Kurir Gou Send:

Put

kalo lo ngoceh2 terus begini lama2 kagak gw bales ya

Me:

dihhh

yaudah sono

najis bgt jadi cowo baperan

sono2!!


Arman pun menuruti permintaan Puput. Bukan karena ia menyerah, namun karena Arman ingin mengetes sampai mana Puput menuruti ego nya yang membuatnya menjadi perempuan menyebalkan. Sekitar setengah jam setelah Arman tidak memberi tanggapan, benar saja Puput memberikan tanggapan namun tidak dengan membalas ‘chat’ melainkan menelepon Arman secara langsung.

“Selamat malam Susanti?” sahut Arman setelah mengangkat panggilan masuk tersebut.

“Nyebelin banget lo sumpah! Bales kek chat gw!! Puput langsung mengoceh deras begitu mendengar suara berat Arman.

“Abis buang hajat tadi, makanya lama balesnya.” balas Arman asal2an padahal ia sedang tidak melakukan hal tersebut.

“Boong banget!!”

“Hehehehe.”

“Tawa mulu lo? Lucu kali! Apa2 ketawa!!”

“Yelah, udah nelpon aja masih ngomel2. Gw matiin nih entar telponnya!”

“Sono matiin!”

Puput tidak mau kalah dan mengancam balik. Wajahnya terlihat manyun dan alisnya menekuk tajam namun pipinya sedikit merona. Entah ia kesal mendengar suara Arman atau sebenarnya ia rindu sudah lama tidak mengomeli laki2 tampan ini. Keduanya pun juga saling diam satu sama lain. Terdengar suara terkekeh Arman dari balik sana sedang memperhatikan perilaku Puput.

“Mana? Katanya mau udahan nelponnya? Cepetan dimatiin, gw tunggu!”

“Nunggu apa siiiich? Heran dah gw malem2 begini masih ngomel aja.” ucap Arman santai “terus lo kenapa bisa telponan begini? kagak ketauan sama si Ringgo?”

“Namanya Rangga! Dan dia lagi di kamar, gw lagi di ruang tamu!” jelas Puput ketika dirinya sedang duduk di sofa ruang tamu kos2an tersebut. Tentu saja sebelum keluar ia sudah mengenakan celana pendek karena busana tanpa bawahan hanya dikenakan ketika berada di kamar tidurnya saja.

“Iya itu lah pokoknya.”

“Hm..”

“Eh mending langsung ke intinya. Jadi nanti ketemuannya gw yang nentuin aja nih?” tanya Arman mengembalikan inti topik percakapan.

“Iyalah! Pokoknya kalo jelek gw skip banget ya!”

“Ah lo kayak kagak tau gw aja Put kalo milih tempat.”

“Dih, sok iye banget.”

“Yang waktu itu bagus kan? Escape2 itu…?”

“Gak tuh.” Puput menunjukan gengsinya.

“Yang beneeer…? Potonya bagus2 kan?”

“Gak tuh. B aja…”

“Yang beneeerr…?” celetuk Arman pelan dengan nada mengejek.

“Bacod lo!”

“Noh kan ngomel lagi. Udah ah gw tutup ya telponnya.”

“……..”

“Napa diem?”

“Ya-yaudah sihhh, emang gak boleh apa gw diem. Bego lo! Terus… yaudah, tutup aja telponya sono!!”

“Hahahahaha….” Arman tertawa lepas mendengar nada bicara Puput yang sudah mulai sedikit luluh “yaudah dah Put, entar gw share aja ke chat lo tempatnya dimana.”

“Yaudah. Pokoknya kalo jelek gw minta ganti tempat.” Puput masih menjawab dengan judes.

“Emangnya pernah gw milih tempat jelek?”

“Ya gak tau, kok nanya gw!?”

“Iye2.”

Percakapan malam hari ini berlangsung begitu alot. Arman dengan sikap pasrah namun tegas di beberapa momen sementara Puput masih dengan galaknya namun tetap meladeni Arman dan sesekali berharap2 cemas ketika tidak mendapat balasan. Setelah puas memaki dan mengomel, akhirnya Puput pun perlahan mulai reda emosinya walaupun di beberapa momen ia masih mengoceh namun terlihat lebih manis dari sebelumnya.

“Aduh gw gak tau acaranya kapan, yang pasti tuh dia udah bilang sama gw kalo dia mau acaranya bulan ini gitu Maaan.”

“Yaudah terus kenapa panik? Santai aja santai, lo pasti bisa melalui ini semua. Asekk… bijak bener gw…” Arman memberikan semangat yang terdengar begitu garing sampai2 Puput tidak tahan menunjukan ekspresi jijiknya.

“Paan sih, jayus banget lo najis…”

“Jadi tadi bagus kagak?” tanya Arman setelah mengirim sebuah situs penginapan semi cabin di sebuah hutan.








“Emmm… bentar2…”

“Ampe bilang b aja, mending nanti lo cari sendiri ya. Hahahaha….”

“Dih, paan sih. Orang bagus kok…. btw akhirnya pinter juga lo, ngerti kesukaan gw tuh apa.”

“Yaelah Put, masa perlu gw sebutin lagi dah?” Arman menyombongkan dirinya. Kembali Puput memberikan ekspresi mualnya sambil memutar bola matanya.







つづく
 
Terakhir diubah:
Put Put ...
Kesabaran Bang Arman sampe teruji secara klinis oleh 10 dokter gigi di Indonesia dan sudah di uji ITeBe & IPeBe demi menghadapi ratu judes tercinta kita satu ini :Peace:
Yeeeeeeaaaa bentar lagi mereka outing sambil cuddle2 manja kek nya nih;)
Thanks update nya hu:beer:
Ditunggu next part nya:tegang:
 
Yoyoi... Arman vs Kyla Susanti lagi
hayo coba kyla susanti itu siapa hu? wkkwkwkw :pandaketawa:


Welcomeback suhu , ditunggu kelanjutannya
makasih banyak hu
makasih juga udah mampir :ampun:


Put Put ...
Kesabaran Bang Arman sampe teruji secara klinis oleh 10 dokter gigi di Indonesia dan sudah di uji ITeBe & IPeBe demi menghadapi ratu judes tercinta kita satu ini :Peace:
Yeeeeeeaaaa bentar lagi mereka outing sambil cuddle2 manja kek nya nih;)
Thanks update nya hu:beer:
Ditunggu next part nya:tegang:
wkwkwkwkkwwkwk ya begitulah hu, perempuan pedes ini emang bikin ngurut dada
btw ini nih komen yg ane butuhkan, menandakan klo membaca betul2 :pandaketawa::ampun:
 
Makasih updatenya

Klasik banget permasalahan Puput, ga puas main sama Ringgo, emosi jadi ga stabil. untung sih ada Arman,jadi ada tempat pelampiasan emosi Puput.

Btw ane baru sadar, selama ini si Rangga juga kurang suka dengan bau ketek si Puput, untung mekinya enak. Bisa ditahan-tahan tuh bau, kalau engga mah udh sama-sama kentang tuh berdua.
 
Makasih updatenya

Klasik banget permasalahan Puput, ga puas main sama Ringgo, emosi jadi ga stabil. untung sih ada Arman,jadi ada tempat pelampiasan emosi Puput.

Btw ane baru sadar, selama ini si Rangga juga kurang suka dengan bau ketek si Puput, untung mekinya enak. Bisa ditahan-tahan tuh bau, kalau engga mah udh sama-sama kentang tuh berdua.
ah, selamat datang hu
mari ane arahkan ke tempat duduk lionstar nya :ampun:
btw klo si puput baca nih komen, kayaknya dia bakal ngerocos sambil ketawa2 deh, soalnya salah nyebut nama tunangannya sama komen2 soal bau keti nya :pandaketawa::pandaketawa:
 
Bimabet
Makasih updatenya

Klasik banget permasalahan Puput, ga puas main sama Ringgo, emosi jadi ga stabil. untung sih ada Arman,jadi ada tempat pelampiasan emosi Puput.

Btw ane baru sadar, selama ini si Rangga juga kurang suka dengan bau ketek si Puput, untung mekinya enak. Bisa ditahan-tahan tuh bau, kalau engga mah udh sama-sama kentang tuh berdua.
Wah.....maen ganti nama aja.... Rangga di ganti jadi Ringgo....kudu buat selamatan bubur ayam merah putih dulu......sebelum ganti nama....😁😁😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd