--------
Aku sudah menghabiskan tiga botol bir pilsener. Bartender itu terus memberikan botol baru begitu botolku hampir habis tanpa kuminta. Walaupun banyak pengunjung yang hilir mudik memesan minuman ke padanya.
One tequila shot, please? (Satu sloki tequila) pesan seorang wanita yang bermandikan keringat. Kelihatan sudah tipsy dari matanya yang sayu. Ia meletakkan selembar 50 dolar Singapura.
Bartender itu dengan sigap memberikan gelas loki kecil berisi minuman tequila yang dipesan pelanggannya ini beserta irisan jeruk lemon.
Wanita itu menenggaknya dengan cepat minuman keras khas Mexico yang terbuat dari fermentasi kaktus itu. Karena rasa pahitnya yang luar biasa, ia mengemut irisan lemon itu dengan buru-buru.
Digeleng-gelengkannya kepala dengan kuat untuk mengusir rasa pusing yang tiba-tiba menyergap. Aaaarrrhh
gumamnya. Matanya yang sedikit sipit dikerjab-kerjabkannya lebar.
You wanna do it? (Kau mau melakukannya?) katanya tiba-tiba padaku.
Okay
(OK) jawabku. Padahal aku belum paham apa maunya. Mau melakukan apa?
Selama di pesta liar ini, aku sengaja mengaktifkan Coremeter-ku dan melihat pembacaan CORE istimewa yang didapatnya. Ada lumayan banyak orang yang memiliki CORE istimewa di kapal pesiar ini. Bartender cantik ini contohnya, beberapa pengunjung, dua orang sexy dancer dan beberapa orang lain di balik panggung sana. Tidak termasuk Pablo dan Velinda yang sudah kudeteksi dari awal. Mereka duduk di sofa sebelah sana. Pemilik CORE istimewa itu termasuk perempuan ini. Panjang gelombang CORE istimewanya sebesar 2612 Hz.
This is my birthday
Satisfy me or beat it! (Ini hari ulang tahunku. Puaskan aku atau pergi sana!) katanya menunjuk tulisan spidol di dadanya yang bertulisan BDAY GAL. Lalu meraih tangan dan menarikku keluar dari ruang serba guna ini. Botol bir keempatku yang masih setengah kubawa. Aku baru paham maunya, ia ingin aku memuaskan dahaga seksnya. Entah apa yang dilakukan perempuan ini sehingga ia merayakan ulang tahunnya di tempat seperti ini. Apa tidak ada temannya, ya?
Ternyata penjaga di pintu masuk ruangan serba guna ini sudah tidak ada lagi karena semua pengunjung sudah di screening dan semua bersih dari peralatan elektronik yang dilarang.
Perempuan yang kutaksir berumur paling tidak 20-23 tahun ini terus menarikku keluar dari ruang serba guna ini menuju dek terbuka di luar sana. Angin dingin segera menyergap kulit terbuka kami. Aku hanya memakai baju ketat gak jelas ini sedang perempuan itu hanya memakai pakaian dalam saja.
Woow? kagetku melihat begitu banyak orang juga di luar sini. Mereka sedang asik masyuk dengan nafsu mereka sendiri. Memacu nafsu dengan pasangan atau beramai-ramai di sembarang tempat di dek terbuka ini. Mereka sama sekali tidak perduli dengan orang lain.
Same goes here
But the hell with that! (Disini sama aja. Tapi persetanlah!) katanya lalu malah menarikku kembali ke pinggiran dek. Tepat di railing pembatas dek, ia berjongkok di depanku.
Tanpa halangan, penisku dicaploknya. Mendadak terasa hangat menjalar di tubuhku takkala perempuan yang tak kutahu namanya ini berusaha membangunkan penisku yang belum menegang. Ia mengorek-korek sendiri kemaluannya dengan sebelah tangannya.
Tekniknya tidak bagus sama sekali, bahkan amatir dan biasa-biasa saja. Giginya kadang menyentuh kepala penisku sampai nyeri. Tapi walaupun begitu, karena cuaca dingin di luar sini dan ada seseorang sedang menyepong anumu, lumayanlah.
Jadi mendapat ide
Ting!
Lets go! (Ayo kita lakukan!) kataku menariknya agar bangun. Kubuat ia menungging bertumpu pada pembatas dek hingga ia menghadap dan menatap lautan gelap dengan langit cerah. Bukan kami saja yang memakai posisi atau gaya ini. Banyak pasangan yang berjejer di tepian dek ini dan melakukan hal yang sama.
Pemandangannya memang sangat ganjilpuluhan wanita berdiri menungging di tepi dek sementara lelaki pasangannya memompa dari belakang
Kuturunkan saja CD perempuan itu sampai paha dan kujejalkan penisku yang sudah menegang ke dalam liangnya yang sudah basah.
BLUUSSKK
Oouuuggghhh! jeritnya.
Penisku bercokol masuk sampai kandas. Pantas saja ia menjerit kaget begitu.
Happy birthday
(Selamat ulang tahun) ucapku.
Splurrrttt
spluuurrttt
spplluuuutttt!
Segera kucabut penisku begitu aku menembakkan sejumlah banyak sperma ke dalam liang vagina wanita asing ini. Kuambil dengan cepat sinar terang yang keluar dari kemaluannya dan segera kusimpan.
Apa yang kulakukan?
Aku berubah menjadi CHARM dan langsung segera melakukan TRIGGENCE dan mengambil CORE istimewa milik wanita ini. Aku akan memeriksa nanti saja kemampuan atau keistimewaan CORE yang baru saja kudapatkan dengan cepat ini.
Kudapatkan CORE istimewa ini tanpa harus susah payah mencari ataupun perjuangan apapun, Pemiliknya dengan rela menyodorkan dirinya padaku di hari ulang tahunnya.
Wanita itu ngelongsor di lantai dek sambil memegangi tiang pembatas dek dengan nafas berat. Walau seks yang kuberikan singkat saja, tetapi auranya masih membekas dan mempengaruhi kesadarannya. Beberapa tangan lainnya menjamah
Tenyata cukup banyak wanita yang terpengaruh pesona CHARM yang hanya singkat saja kulakukan. Tak lebih dari satu menit aku berubah menjadi VIOLENCE tipe lembut ini. Mereka yang sedang bersama pasangannya disekitarku, beralih padaku dan menyodorkan tubuh mereka padaku.
Sekitar lima wanita kulit putih dewasa berambut pirang kuhajar bergantian. Pasangan kelimanya terbengong-bengong melihat para wanitanya kugilir tanpa lelah.
Merasa cukup dengan kelima wanita itu, aku kembali masuk ke dalam ruang serba guna. Kesenangan dan kegembiraan pesta masih meledak-ledak di dalam ruang luas dan lebar ini. Ada acara yang berlangsung di atas panggung. Aku kembali duduk di bar dan memesan sebotol bir lagi.
Done with that birthday girl already? (Sudah selesai dengan wanita yang berulang tahun tadi?) tanya bartender cantik itu lagi sambil mengelap meja bar dengan kain.
Yeah
And some five blond chicks too
(Ya. Dan lima cewek pirang lainnya juga) jawabku memperbaiki letak kacamataku yang agak miring. Sebenarnya mau men-zoom ke tengah panggungpada acara yang sedang berlangsung di sana.
Good for you, then
Its a blow job competition up there if you want to know
(Bagus kalau begitu. Itu kompetisi nyepong di sana kalau kau pengen tau) katanya menjelaskan apa yang terjadi di atas panggung saat ini.
Blow job? (Nyepong?) kagetku. Lomba nyepong?
Ada sekitar lima belas pasangan yang berada di atas panggung. Yang pria duduk di kursi dengan mengangkang sedang yang wanitanya duduk di lutut mereka sambil menyepong pasangannya. Sebenarnya ada dua kompetisi yang berlangsung simultan. Lomba ketahanan disepong bagi para pria. Pemenangnya adalah yang paling lama bertahan disepong sampai muncrat. Lomba kecepatan membuat muncrat karena disepong bagi wanita. Pemenangnya adalah yang paling cepat membuat pasangannya muncrat.
Sepasang pemenang telah didapatkan. Seorang pria dan wanita keluar sebagai juara kompetisi ini. Hadiah yang diberikan untuk hasil kemenangan kompetisi ini tidak jauh-jauh dari seks. Pemenang boleh memilih siapapun yang berada di ruangan ini untuk ngeseks dengannya.
Pria itu memilih seorang bintang Fireday Productions terkenal dari Eropa timur, bernama Mini Aneeka. Perempuan itu bertubuh dewasa dengan wajah imut seperti remaja. Ia keluar dari susunan sofa di mana bos besar Fireday Productions, Scott Geoffrey berada.
Sementara pemenang wanita memilih Mikael Studrod sebagai hadiahnya. Ia memilih bintang Unisex ternama Fireday Productions.
Crap! (Ta*k!) umpat seorang pria di sampingku. Ia langsung menenggak minumannya sampai habis dan mengunyah sebuah zaitun yang ditusuk di dalamnya.
Mikael Studrod
Apa orang ini yang bernama Mikael Studrod? Ia bertubuh tinggi besar dengan tubuh kekar dan padat. Otot-ototnya berbentuk bagus. Ia hanya memakai sebuah cawat dan sebuah dasi kupu-kupu di lehernya.
Ia langsung menuju panggung dan memenuhi panggilan Hunter Floyd yang tahu persis dia ada di tempat ini.
Hes the top notch hunk of the Fireday Productions
compete tightly with Jose Gunn
(Dia andalan utama Fireday Productions yang bersaing ketat dengan Jose Gunn) kata si bartender ber-CORE istimewa itu lagi.
Hows he become the best seller in Unisex? Isnt there many more hunks out there? (Bagaimana caranya menjadi terlaris di Unisex? Bukannya banyak yang lebih jantan di luar sana?) tanyaku mengenai ini.
He get to this level by hardworking
Hes playing hard and opportunist too
There was time when some new faces arisen
he beat em all in a challenge competition of a full week of fuck
He challenged those new stars and beat them to the bottom
He can fuck the whole five days in a row without any drugs taken
(Ia mencapai level ini dengan kerja keras. Dia bermain serius dan sekaligus oportunis. Saat ada wajah baru muncul, ia mengalahkan mereka semua dalam kompetisi ngenton seminggu penuh. Ia menantang wajah-wajah baru dan mengalahkan mereka dengan telak. Ia bisa ngentot lima hari berturut-turut tanpa pake obat) jelas si bartender cantik itu.
Whole week and he fucked for five days? Consecutively? (Seminggu penuh dan ia ngentot lima hari? Terus menerus?) kagetku. Itu kompetisi gila!
Yeah
No trick
Its a fair competition
The contestants allowed to sleep for five hours a day and meal and the toilet for three hours
So he have to keep fucking for eighteen hours a day consecutively
And his longest record is five days
Noone ever break that record for four consecutive years already
(Ya. Tanpa tipuan. Kompetisi adil. Kontestan diberikan untuk waktu lima jam sehari untuk tidur. Makan dan toilet selama tiga jam. Jadi dia harus tetap ngentot selama 18 jam terus menerus seharinya. Dan rekor terlamanya adalah 5 hari. Belum ada yang pernah memecahkan rekornya itu selama 4 tahun ini) lanjut si bartender.
Woow
kagumku. Itu gila sekali. Ngeseks selama delapan belas jam sehari selama seminggu. Itu gila sekali!
Did he fucked the same woman over and over? (Apa dia ngentoti cewek yang sama lagi dan lagi?) kataku ngaco. Tapi apa perempuannya sanggup digituin terus menerus.
No
(Tidak) jawabnya sambil tertawa. Any woman is okay
Of course
Fireday Productions will provide the broads
mostly are the talent them selves
They got lots of em
And this competition is broadcasted live on FTV whole channels
Every FTV on every channels aired this competition as the main attraction
And theyre making some review
commentary
betting
quiz and many more
concerning this competition
(Cewe manapun boleh. Tentu saja Fireday Productions menyediakan cewenya, kebanyakan adalah talent sendiri. Banyak, kan? Dan kompetisi ini disiarkan langsung di FTV seluruh chanel. Setiap FTV tiap chanel menyiarkan kompetisi ini sebagai hiburan utama. Dan ulasan, komentator, taruhan, quiz dan banyaklagi mengenai kompetisi ini) jelasnya lagi.
Wah
Bahkan dibuat kuis. Seperti olimpiade gitu, ya?
Aku melihat kedua pemenang kompetisi blow job tadi mendapatkan masing-masing hadiahnya. Sang pria mendapatkan Mini Aneeka dan sang wanita mendapatkan Mikael Studrod. Di atas panggung mereka beraksi seenaknya sementara para sexy dancer kembali menari-nari di sekitar mereka.
Acara pada kesempatan kali ini sudah berubah liar. Dimulai dari para sexy dancer yang mulai bugil, kemunculan parade 30-an bintang porno Fireday Productions sampai kompetisi nyepong barusan. Sudah banyak pesta-pesta kecil tersendiri yang berlangsung di ruangan serba guna ini. Berpasang-pasangan para pria dan wanita memacu syahwat seenaknya. Di lantai, di atas meja, kursi, sofa. Dimana saja yang memungkinkan. Bahkan meja bar juga ada yang memanfaatkannya.
Aku sudah tidak asing lagi melihat tubuh-tubuh bugil di ruangan ini. Sudah menjadi hal yang lumrah saja saat melihat sepasang pria dan wanita saling genjot dengan kelamin terlihat jelas. Penis dan vagina dan payudara bukan merupakan kemaluan yang harus ditutup lagi di tempat ini. Malah akan terlihat aneh kalau ada yang masih berpakaian lengkap di situasi seperti ini.
Dont you have any one youd like to choose from this many opportunities? Join the next competition then
(Apa todak ada yang ingin kau pilih dari begitu banyak kesempatan ini? Ikut kompetisi berikutnya aja) usul si bartender cantik itu lagi setelah melihatku memperhatikan sekelilingku.
If I win like him
I can pick whoever I want, true? (Jika aku menang, aku bisa pilih siapa aja yang kumau, benar?) pastiku.
Thats the rule
Take the stage and win something
Its a masturba-thon competition next
You gotta stay the longest to stay erect while masturbating to win it
See if you can win it
(Itu peraturannya. Kuasai panggung dan menanglah. Berikutnya kompetisi masturba-thon) jelasnya.
That kind of game? (Permainan semacam itu?) heranku. Tapi aku bangkit dari tempat dudukku dan menenggak sampai habis bir pilsener itu dan menuju panggung.
Sudah ada beberapa peserta di atas panggung walaupun kebanyakan pengunjung di acara ini masih asyik masyuk dengan pasangannya masing-masing.
Ada sebelas pria peserta yang ikut di lomba onani ini termasuk aku. Nama resminya adalah Masturba-thon. Lomba seperti ini sering dilakukan bahkan ada pemegang rekor dunia-nya segala. Disediakan masing-masing peserta sebuah kursi untuk duduk selama lomba ini beserta lotion pelicin bila diperlukan.
Hunter Floyd dan Anne Bass bergantian memberitahu aturan lomba ini. Peserta harus dalam keadaan duduk saat masturbasi dan boleh menggunakan lotion pelicin untuk membantu. Peserta harus tetap dalam keadaan ereksi selama lomba. Peserta yang tidak bisa mempertahankan ereksinya akan langsung gugur. Jadi tidak mengapa kalau ejakulasi selama masih bisa ereksi. Pemenang adalah peserta terakhir yang masih bisa ereksi.
Kompetisi Masturba-thon dimulai!
Aku duduk di barisan kedua susunan peserta lomba ini. Di kanan-kiri-depan-belakangku, semua peserta langsung mengonani penis mereka. Sebagai rangsangan adalah para penonton di depan kami yang sedang memacu nafsu atau menyaksikan pertandingan ini dengan tubuh telanjang mereka.
Ada banyak taktik untuk lomba jenis ini. Seperti: jangan terlalu cepat melakukan kocokan, jangan terlalu menggenggam erat batang penis, memejamkan mata dan memikirkan hal-hal yang tidak merangsang,
Para penonton tidak setuju dengan ini. Beberapa pengunjung wanita berdiri menungging di depan kami dan menggoyang-goyangkan pantatnya, mengelus-elus kemaluannya, memasukkan jari. Pemandangannya sungguh mengganggu / merangsang!
Beberapa peserta gugur dalam 5 menit pertama. Mereka ejakulasi dan tidak bisa tegang lagi. Terpaksa mereka turun dari atas panggung dan bergabung dengan pengunjung lain. Tinggal 8 peserta sekarang.
Eight contestants left! We gotta stricten the rule now
No eyes closed allowed
Well raise the tension! Bring it on, DJ! (8 kontestan tersisa! Kami harus memperketat peraturannya. Tidak boleh menutup mata. Kami akan menaikkan tensi! Mainkan, DJ!) seru Anne Bass menambahkan aturan baru di kompetisi ini. Mata tidak boleh terpejam.
Musik dari DJ kembali berdentum-dentum membawa para sexy dancer yang sedang berada di bawah panggung naik ke atas. Penari-penari seksi yang sudah bugil total itu naik kembali ke panggung. Menari-nari di depan kami. Di depan mata!
Dua penari seksi meliuk-liukkan tubuhnya di depanku. Saling menggesekkan payudara mereka, berciuman, menjilat dada dan lain-lain. Keduanya memang tidak menyentuhku sama sekali tetapi mereka merapatkan tubuh tanpa tersentuh
Nafasku sudah sesak. Penisku membengkak merah ingin masuk ke salah satu lubang yang menari-nari di depanku. Salah satu penari itu bahkan menungging dan mengarahkan vaginanya di atas penisku yang kukocok pelan saja. Lalu berganti rekannya berakting seolah akan menjilat kepala penisku yang sudah berwarna ungu tua sambil meremas-remas dadanya.
Beberapa peserta kembali gugur karena tidak sanggup mempertahankan ereksinya setelah nembak saat digoda para sexy dancer sepertiku tadi. Mereka yang gagal ini menarik para penari itu dan menghajarnya di bawah panggung.
Hanya tinggal 3 peserta yang tersisa dan itu artinya lebih banyak penari yang akan menggoda.
Aku tidak bisa melihat kedua peserta lainnya karena aku sudah dikelilingi sekitar enam sexy dancer yang mengitariku sambil menari-nari genit.
The competition is getting hotter escalating from now
as only three competitors left on the stage
(Kompetisi semakin panas naik dari sekarang karena hanya ada 3 peserta tertinggal di atas panggung) seru Hunter Floyd yang berjalan mengitari kami, para peserta.
Right, mate
Its not gonna be an easy one
Lets raise the tension even more!
(Benar sekali. Ini tidak akan mudah. Naikkan tensinya lagi!) seru Anne Bass yang juga berkeliling panggung.
Para penari mendadak menjauhi kami saat terdengar suara musik. Musik ini musik yang sama waktu 3 Versus 3 tadi. Single berjudul Speed Up!
Hanya kami bertiga yang ada di atas panggung. Kursi bekas dipakai peserta yang gugur sudah disingkirkan dan keenam artis kembar itu sudah ada di depan kami. Berarti para sexy dancer tadi sebagai tirai agar kami tidak melihat kedatangan mereka.
3 Versus 3 kembali memakai rok mini tartan itu tetapi mempertahankan branya. Keenamnya menari-nari lagi di hadapan kami sesuai dengan tempo cepat single Speed Up! minus lirik karena mereka hanya fokus nge-dance.
Wow!
Ternyata tujuan mereka memakai rok tartan itu kembali karena mereka sudah menanggalkan CD penutup kemaluan. Aku sempat melihat benda-benda indah itu saat kain rok mini kembang itu tersingkap kala bergerak dan tertarik tangan tak sengaja waktu bergerak lincah.
Temaram ruang serbaguna ini semakin membuat pemandangan indah ini semakin mempesona. Enam artis terkenal seperti mereka mau mempertontonkan bagian tubuh spesial mereka pada kami bertiga dan pengunjung di bawah panggung. Tetapi tidak terlalu luar biasa karena sebelumnya mereka sudah dikenal sebagai artis porno dahulu.
Dua pesaingku berjuang keras untuk tidak ngecrot melihat pemandangan indah ini. Mereka pelan-pelan mengocok penis masing-masing agar tidak terlalu terangsang. Mata tidak boleh terpejam sama sekali dan pandangan ke depan!
Menambah rangsangan, keenam anggota 3 Versus 3 itu mendekati kami dan menjamah
Memang bukan menjamah kemaluan kami bertiga. Tapi hanya sekedar mengelus kepala dan wajah saja. Paling jauh hanya menyentuh bahu. Tapi kecantikan dan keimutan mereka sangat luar biasa menggairahkan. Kulit putih khas Asia mereka sangat lembut dan wajah cantik imut mereka membuatmu ingin menerkam dan menggumulinya di tempat.
Masing-masing kami mendapat sepasang gadis kembar itu. Mengelus-elus leher dan pipiku dengan lembut. Membuat penisku semakin berdenyut-denyut minta perhatian lebih. Ia ingin masuk salah satu lubang dari dua gadis ini segera.
Egghh
eegh
keluh salah satu pesaingku yang tidak bisa menahan lagi. Ternyata ia disodori dada salah satu gadis kembar yang menggodanya. Tangannya berlepotan spermanya sendiri dan kemaluannya perlahan-lahan mengendur ketegangannya walau sekeras apapun ia berusaha untuk mempertahankan keadaan ereksi-nya.
Merasa kalau cara itu berhasil, teman-temannya yang lain berbuat yang sama. Meniru dengan cara menyodorkan dada mereka pada kami berdua yang masih bertahan. Jadi, dada yang masih terbungkus kain penutup bra itu digesek-gesekkan ke pipiku. Masing-masing di kanan dan kiriku.
Yang paling sial adalah aku. Seorang gadis kembar ini sepertinya cukup nakal. Ia menaikkan sebelah kakinya di samping pinggangku dan menekankan selangkangannya ke dadaku dan menjejalkan sebelah dadanya ke mulutku. Walaupun masih terbungkus bahan kain rok dan bra itu, aku sudah bisa merasakan bentuk di dalamnya. Gundukan gemuk kemaluannya yang tidak ber-CD lagi. Kenyalnya payudara kiri gadis Korea ini.
Tak cukup di situ saja, ia menarik sedikit bra-nya sehingga putingnya menyembul dan dijejalkannya ke mulutku. Tak segan aku mencaplok puting itu dan mengulumnya. Aku masih bisa bertahan dengan pengaturan nafas ditambah pengalamanku selama ini menghadapi puluhan wanita. Padahal jantungku sudah memukul-mukul dengan keras.
Kangkangan kakinya yang merapat padaku tepat di atas kepala penisku yang masih kukocok perlahan. Kalau kutembakkan spermaku di posisi ini, apa bisa mengenai vaginanya yang tersembunyi itu, ya?
Hhmmpphh
eehhgg
keluh satu-satunya pesaingku yang tersisa. Spermanya menyemprot kencang dan mengenai kaki salah satu anggota 3 Versus 3 yang kebetulan ada di hadapannya. Ia berusaha terus mengocok penisnya agar tetap tegang dengan bantuan rangsangan dari pemandangan tiga anggota 3 Versus 3 yang menggodanya.
Ternyata ia masih bisa bertahan dan terlihat penisnya masih cukup tegang untuk disebut sebagai ereksi.
Well
Its getting tight! Two men compete ferociously to win
Strength and endurance are the key here
(Baiklah. Semakin ketat! Dua pria bersaing keras untuk menang. Kekuatan dan ketahanan adalah kuncinya disini) seru Hunter mengomentari pertandingan ini. Hanya tinggal aku dan seorang pria dewasa itu saja yang tersisa.
Aku masih bisa bertahan untuk beberapa lama karena secara dasarnya aku akan bisa bertahan lama kalau hanya sekedar onani. Lain halnya kalau penetrasi langsung akan bergantung langsung dari berbagai faktor seperti: teknik, kekencangan liang, efek psikologis, rasa dan tingkat rangsangan atau mood-ku saat itu.
Seorang lagi menjilati telinganku lalu leherku untuk semakin merangsangku. Tujuannya hanya membuatku ejakulasi secepatnya.
Gadis yang melakukan itu kusambar dan kuciumi bibirnya. Kulepas dada gadis Korea nakal itu. Ia gelagapan karena kulakukan tiba-tiba tetapi akhirnya mulai menikmati permainan mulutku. Gadis nakal itu penasaran memilin-milin puting dadaku.
We got a winner here! (Sudah ada pemenangnya!) seru Anne Bass tak jauh dariku. Siapa pemenangnya? Aku? Aku belum nembak dan penisku masih tegang
Ketiga gadis 3 Versus 3 itu menjauh dariku dan digantikan Hunter Floyd yang menarik tangan kiriku. (Mungkin dia tidak mau memegang tangan kananku yang sudah mengocok penisku selama kompetisi tadi)
Saat kulirik ke kursi pesaingku yang terakhir, dia terduduk lunglai dengan tangan berlepotan sperma sambil memegangi penisnya yang terkulai lemas. Rupanya dia mendapat perlakuan yang sama denganku tadi dan tak tahan sampai nembak lagi
The winner of this Masturba-thon
! (Pemenang Masturba-thon!) seru Hunter Floyd menyatakan kemenangan mutlakku. Para penonton bertepuk tangan menyambut kemenangan orang asing ini.
And
as the rule said
you can pick whoever you want to fuck
Whoever
(Dan sebagaimana ketetapan peraturan, kau boleh memilih siapapun untuk kau entot. Siapapun) katanya memberitahu hadiah yang dapat kuperoleh.
Sedetik tadi aku mau memilih gadis nakal anggota 3 Versus 3 yang telah menggodaku sedemikian rupa. Aku masih penasaran dengannya. Tapi keenam gadis Korea itu sudah ngibrit lari meninggalkan panggung dan bersembunyi kembali di belakang sana. Aku harus tetap pada tujuan awalku.
I choose
that lovely nice lady over there
(Aku memilih wanita cantik di sebelah sana) tunjukku ke depan.
Para penonton mengikuti arah tanganku menunjuk. Begitu juga dengan Hunter dan Anne. And that will be
the bartender on duty at the bar over there
(Itu adalah... bartender yang sedang bertugas di bar sebelah sana) simpul Hunter Floyd setelah paham siapa yang kutunjuk sebagai pilihan hadiah kompetisi ini.
Come over here
the lovely nice bartender
The winner chose you as the prize! No arguing
Come at once! (Kemarilah wanita bartender cantik. Pemenang memilihmu sebagai hadiah! Tak bisa menolak. Kemarilah segera!) seru Anne Bass menambah untuk memanggil bartender itu untuk segera keluar dari tempatnya bekerja dan datang ke panggung.
Bartender, pemilik salah satu CORE istimewa di kapal pesiar ini, yang tak kutahu namanya itu cukup terkejut aku memilihnya sebagai hadiah lomba barusan. Ia keluar dari bar itu dengan kikuk karena ratusan pasang mata memandanginya. Ia berjalan dengan cepat dengan kepala menunduk untuk segera sampai di panggung. Ia tahu pasti kalau ia tidak bisa menolak panggilan ini karena ia tahu pasti tentang aturannya. Siapa saja harus patuh pada aturan. Bahkan kalau bos besarScott Geoffrey yang dipilih, ia harus patuh.
Okay
Heres your chosen prize
Have her as you please
(OK. Ini hadiah pilihanmu. NIkmati dia semaumu) kata Anne Bass begitu bartender cantik itu sudah naik ke panggung. Tangannya diserahkan padaku untuk dipegang sebagai pertanda kalau ia sudah menjadi milikku.
You can do what you want now to your prize
Well carry on to the next festivities
(Kau bisa melakukan apa yang kau mau sekarang pada hadiahmu. Kita akan melanjutkan pada acara berikutnya) kata Hunter Floyd menepuk bahuku dan secara tak langsung mengusirku dari atas panggung.
Bartender itu memandangiku berkali-kali masih tak percaya kalau aku memilihnya. Kuarahkan dia menuruni panggung ini lewat tangga yang ada di kanan.
You want to know
why I chose you in the first place, didnt you? (Kau mau tau kenapa aku memilihmu, kan?) kataku masih menggenggam tangannya. Ia mengangguk saja ingin tahu alasanku.
But first
I want to know the name of this lovely nice lady that Ive won
(Tapi terlebih dahulu aku ingin tau nama wanita cantik yang telah kumenangkan ini) kataku.
Belle
Annabelle Silver
jawabnya.
My name is Satria
I am from Indonesia
Got an invitation from Mr. Pablo
(Namaku Satria. Aku dari Indonesia. Dapat undangan dari Mr. Pablo) kenalku mengganti genggamanku di tangannya dengan jabatan tangan.
Im from Adelaide
Ive worked on this cruise ship for almost a year now
Im earning money for my culinary degree... (Aku dari Adelaide. Aku sudah bekerja di kapal pesiar ini selama hampir setahun) katanya mulai tenang. Sedang menabung untuk kuliah bidang kuliner. Pilihan yang bagus.
Hey, Satria boy! Get over here! (Hei, Satria! Kemarilah!) seru seseorang dari susunan sofa di sana. Orang itu Pablo. Ia melambaikan tangannya agar aku ke sana. Memanggilku. Aku mengacungkan tangan memberi kode: Aku akan kesana segera.
From this many number of people trashing around here and there
youre the only single soul that talk to me
The other just want my cock
Youre different
(Dari segitu banyak orang disini yang jedal-jedul gak karuan, hanya kau yang mau ngobrol denganku. Yang lain cuma mau kontolku. Kau berbeda) jelasku masih menggenggam tangannya kembali.
Im
Im no different
I also imagine to have your cock
(Aku... aku tidak berbeda. Aku juga mengkhayalkan untuk menikmati kontolmu) katanya berusaha jujur.
But you cant
because youre working right now, right? (Tapi gak bisa karena kau sedang bekerja sekarang, kan?) tebakku. Aku memandangi matanya yang kehijauan.
Yeah
Thats true
Those whore working right now just mingle themselves in the party but impossible to mix because we got some responsibility
(Ya, benar. Yang bekerja saat ini hanya bisa berada di sini tanpa bisa bergabung karena kami masih punya tanggung jawab) jelasnya tentang kondisinya.
Thats why I chose you, Annabelle
To jack you out of that bar for a moment and enjoy this party a bit
Come
(Karena itu aku memilihmu, Annabelle. Membajakmu dari bar itu sebentar dan menikmati pesta ini sedikit. Ayo) kataku. Kutarik ia menuju susunan sofa di mana Pablo dan teman-temannya berada. Ada dua buah sofa kulit besar berwarna hitam di sini. Disusun berhadapan dengan sebuah meja penuh minuman di tengah.
Enjoy the party here, Satria
(Nikmati pestanya disini, Satria) katanya begitu aku sampai di sana. Beberapa gadis muda mengerumuni Pablo, duduk di kanan kirinya. Dua orang gadis sedang bersimpuh di depannyasedang meng-oral penis Italia-nya. Sementara beberapa lainnya bermain di sekelilingnya.
Total ada tujuh gadis remaja barely legal yang sedang mengerumuni Pablo. Semuanya dalam keadaan bugil total dan tentu saja mabuk. Mereka pasti gadis-gadis yang selesai di-casting Pablo, seperti yang diceritakan Esteban tadi sore. Semuanya berusaha menarik hati Pablo agar mendapat kontrak atau setidaknya sedikit peran sebagai bintang pemula.
Aku duduk di sofa di seberang Pablo yang sedang memangku seorang gadis. Penisnya tentu saja sudah masuk ke dalam kemaluan gadis itu, terlihat dari ringisannya yang karena masih sempit menampung penis besar pemain lama seperti Pablo. Tangannya juga tidak bebas karena sedang bermain-main di selangkangan gadis lainnya.
Have some of this
(Pake mereka ini) tawarnya pada beberapa garis heroin yang digelarnya di atas meja. Mungkin beberapa gadis muda ini sudah teler karena menghisap narkotika itu. Aku memberinya kode untuk nanti saja.
What shall we do? (Apa yang harus kita lakukan?) tanya Annabelle masih kikuk.
If you feel like it
we can just talk like this
(Jika kau mau kita bisa ngobrol saja) kataku.
You dont like
me? (Kau tidak sukaaku?) katanya ragu.
Well
Frankly
I really want to make love with you
Im dying to do that
But I dont like push somebody against his or her will
But really
I want to make love with you
(Terus terang aku sangat ingin bercinta denganmu. Pengen banget. Tapi aku tidak suka memaksanya secara paksa. Tapi sungguh aku pengen bercinta denganmu) jawabku jujur. Sepertinya ia ragu-ragu atau takut. Aku bisa melihat itu di matanya walaupun aku tidak membaca pikirannya dengan SHADOW MIND.
Can we just talk like this? (Bisa kita ngobrol seperti ini aja?) tanya Annabelle.
Sure
Lets just talk
(Tentu. Ngobrol aja) jawabku cepat. Ini untuk membuatnya merasa tidak enak karena aku sudah memilihnya diantara banyaknya pilihan yang bisa kuambil dan tidak bisa menidurinya seperti seharusnya. Kami hanya berbicara saja seperti dua orang sahabat yang baru bertemu setelah sekian lama berpisah. Ia menceritakan tentang dirinya, keluarganya, teman-temannya dan pekerjaannya.
Sementara di depan kami, Pablo terus menggilir ke tujuh gadis muda itu tanpa henti. Selesai dengan satu gadis, ia akan menenggak minuman dan obat kuatnya plus segaris heroin. Mendapat doping baru, ia akan bisa menggasak gadis berikutnya. Mereka semua menjerit-jerit antara kesakitan dan keenakan disetubuhi sutradara dan produser top Fireday Productions ini.
Annabelle memberitahuku kalau St. Luccia tempatnya bekerja rutin digunakan sebagai tempat pesta semacam ini minimal sebulan sekali. Lebih seringnya dilakukan di lautan bebas internasional dimana hukum negara tertentu tidak bisa mengikat kebebasan yang mereka lakukan. Berbagai macam tema diusung saat melakukan pesta yang ujung-ujungnya akan berakhir dengan pesta seks massal semacam ini. Seperti malam ini membawakan tema Electric Glow.
Pesta semacam ini bisa dilakukan di sekitar Australia, Eropa, Asia, Amerika ataupun Afrika. Tergantung dimana St. Luccia sedang berada saat itu. Para tamu biasanya berdatangan dari mana-mana. Terlebih lagi dari negara terdekat dengan keberadaan kapal pesiar itu.
Mengenai Pablo, ia sudah terkenal sebagai orang yang ketagihan akan seks. Makanya ia senang sekali berkecimpung di dunia ini. Padahal umurnya tidak muda lagi. Sekitar 45-48 tahunan begitu. Ia bisa meng-casting bakat-bakat baru sekaligus mencoba mereka sendiri. Ini tidak bisa dipungkiri karena dia sendiri yang akan memutuskan bakat baru tersebut layak jual atau tidak. Makanya gadis-gadis muda ini berusaha semanis dan sebaik mungkin melayani nafsu menggebu-gebu orang top Fireday Prooductions ini.
Pablo tidak sendirian yang menggila. Beberapa orang lainnya juga sama gilanya. Mereka menggilir beberapa bintang porno yang top seperti Velinda, Cherry, Cecilia, Sophie Allen Bar dan lain-lain. Mereka rela antri untuk dapat mencicipi tubuh indah bintang-bintang ternama Fireday Productions ini.
Para sexy dancer itu juga tidak kalah mendapat giliran. Tubuh-tubuh telanjang ada di mana-mana. Bau sperma membumbung di udara bercampur dengan aroma alkohol dan aroma lainnya.
Kalau dihitung kasar, para pengunjung pesta malam ini di St. Luccia, perbandingan pria dan wanita adalah 3:6. Jadi lebih banyak wanita dua kali lipat dari jumlah prianya. Ini seperti surga bagi penikmat syahwat dimana ada lebih banyak wanita untuk dinikmati dari pada yang sanggup diatasi secara normal.
Hey, Satria boy! Why dont shack your prize? Take one of these girls and fuck em like crazy
(Hei, Satria! Kenapa gak kau entoti hadiahmu? Ambil satu cewe ini dan entoti mereka sepuasmu) kata Pablo menawariku salah satu dari tujuh gadis muda itu.
Im not finish with her yet
Later, kay? (Aku belum selesai dengannya. Nanti aja, ya?) tolakku agar ia tidak tersinggung.
Should I leave now? My barve been empty ever since
My other co-worker have their own responsibilities to cover up my place
(Boleh aku permisi sekarang? Bar-ku kosong sejak tadi. Teman kerjaku juga punya tanggung jawab lain untuk menggantikanku) kata Annabelle.
Okay
I walk you to the bar
(OK. Aku antar kau ke bar) kataku beranjak bangkit bersamanya untuk mengantarnya kembali ke bar.
Hey, Satria boy
Compete again in the next competition, will you? Its fun seeing you won that Masturba-thon
(Hei, Satria. Tanding lagi di kompetisi berikutnya ya? Asik liat kau menang di Masturba-thon tadi) kata Pablo sambil menusuk gadis muda berikutnya dari belakang. Muka dan matanya sudah merah.
Aku menggangguk saja dan terus berjalan mengantar Annabelle, Kami melewati lautan manusia seperti tumpukan daging mentah di mana-mana. Mereka tidak memperdulikan apa-apa. Hanya ada nafsu dan kesenangan.
Are you really gonna in the next competition again? (Apa kau benar-benar ikut kompetisi berikutnya lagi?) begitu Annabelle masuk ke bar tempatnya bekerja lagi. Ia langsung sibuk tetapi masih menyempatkan diri ngobrol denganku.
Ive promised Pablo
What now? (Aku sudah janji sama Pablo. Kompetisi apa sekarang?) kataku.
It will be the Shoot Out Competition
You gotta shoot a target by your cum
Here it goes
(Kompetisi Menembak. Kau harus menembak target dengan spermamu. Itu dia) kata Annabelle.
See you, Annabelle
(Sampai jumpa lagi, Annabelle) kataku bergegas karena mereka mulai mengumpulkan peserta yang hendak ikut lomba kali ini.
Wait
(Tunggu) seru Annabelle mencegahku pergi. Ia menaiki meja bar dan menyongsongkan wajahnya padaku. Ia mencium pipiku.
Thanks for the talk
(Makasih atas obrolannya) katanya manis sekali. Rambut pirangnya seperti menyala oleh sinar lampu.
Yeah
Sure
See you around
(Ya. Tentu. Nanti ketemu lagi, ya?) kataku lalu benar-benar pergi. Aku melangkahi beberapa tubuh yang memacu nafsu di lantai ruang serba guna ini.
Mereka hanya menerima dua belas peserta di kompetisi Shoot Out ini. Aku peserta terakhir yang diterima. Untung saja. Pablo mengacungkan dua jempolnya di sana sambil menggasak gadis-gadisnya.
Dari atas panggung kami melihat bagaimana boss besar Fireday Productions itu, Scott Geoffrey berlari-lari kecil kembali menuju panggung masih membawa sebotol champagne. Belalai gajahnya mengayun-ayun lucu dengan perut buncitnya. Beliau meminta mic lagi pada Hunter.
Good Fireday, everybody? (Fireday yang baik, semuanya?) sapa khasnya kembali.
Pengunjung yang bersiap menyaksikan kompetisi Shoot Out ini langsung menjawabnya. Good Fireday, mister Geoffrey
(Fireday yang baik, mister Geoffrey)
Id like to make an announcement
Due the high profit we cashed this year
Id like to hold a grateful party to our talented and gifted director and
super producer
Paulo Pablo! (Aku ingin menyampaikan pengumuman. Karena tercapai keuntungan tinggi yang kita dapatkan tahun ini, saya ingin mengadakan pesta terimakasih pada sutradara dan produser super dan berbakat kita, Paulo Pablo) serunya.
Para pengunjung yang kenal betul dengan Paulo Pablo segera bertepuk tangan. Pria Italia itu berdiri setelah melepas penisnya dari satu gadis muda itu dan melambaikan tangan.
It will be on December twentieth that also happen to be his birthday
So wait for the card on your mailbox
Carry on
(Diadakan 20 Desember yang kebetulan hari ulang tahunnya. jadi tunggu kartu undangannya di kotak suratmu. Lanjut...) kata Scott Geoffrey lalu menyerahkan mic kembali pada Hunter untuk melanjutkan acara kembali yang telah diselanya barusan.
Ia kembali berlari-lari kecil kembali ke susunan sofanya. Bersama beberapa gadis muda yang berbugil ria juga di sana.
Well
Im looking forward for that party
Send a card to me too, boss
(Well, aku juga menunggu pesta itu. Kirimkan kartunya padaku juga, bos) kata Hunter Floyd mengacungkan tangannya pada boss besar Fireday Productions itu.
--------
Okay
Les carry on this competition as mister Geoffrey has said before
The rule of this competition is simple
We will point a target spot
and the competitors should shoot out the target by his own cum
Only his own cum
We dont care how you can manage to cum
or which method youll use
The target spot is 5 meter away from the shooter
(OK. Mari lanjutkan kompetisi seperti yang dikatakan mister Geoffrey sebelumnya. Peraturannya mudah. Kami akan menunjuk titik target dan kompetitor harus menembak target dengan spermanya sendiri. Hanya dengan spermanya sendiri. Kami tidak masalah bagaimana caramu ngecrot atau apapun. Titik target berjarak 5 meter dari penembak) jelas Hunter Floyd.
And
You people should be wondered
what will be the target for this Shoot Out Competition
? Welcome again
3 Versus 3! (Dan kalian orang pasti bertanya-tanya apa yang akan menjadi target Kompetisi Menembak ini? Sambut lagi 3 Versus 3!) seru Anne Bass.
Para peserta termasuk aku bertepuk tangan mendengar kalau tembakan kami di kompetisi adalah enam gadis Korea itu lagi. Mereka masih memakai kostum terakhir mereka tadi. Bra dan rok tartan itu. Para penonton yang sadar juga ikut bersorak.
Keenam gadis itu berlari-lari kecil sambil melambaikan tangan keluar dari balik tirai panggung. Tetapi mereka terus berlari dan menuruni tangga. Turun dari panggung. Beberapa orang menyiapkan enam buah kursi di bawah panggung. Tepat di hadapan kami.
Our 3 Versus 3 girls will be sitting wide open like this on the chair
(Cewe 3 Versus 3 akan duduk melebarkan kakinya seperti ini di kursi ini) kata Anne Bass memperagakan. Ia duduk di kursi paling tengah dan mengangkangkan kakinya. Ia agak kerepotan dengan mic yang dipegangnya karena ia akan melakukan sesuatu dengan CD-nya. Hunter Floyd membantu memegangi mic itu.
They will spread the pussy lips and show that lovely hole
to be the target
(Mereka akan melebarkan bibir kemaluannya dan menunjukkan lubang indahitu menjadi targetnya) kata Anne Bass melebarkan bibir vaginanya setelah ia menyisihkan kain penutup alat vitalnya dan menunjukkan lubang kemaluan yang tersembunyi di balik labia minora-nya yang tebal.
Right! The competitors will try to shoot his cum
right into this fuck hole! (Benar! Kompetitor akan mencoba menembakkan spermanya tepat ke dalam lubang senggama ini!) seru Hunter Floyd menunjuk ke lubang vagina Anne Bass. Bahkan jarinya bercokol di sana, di dalam liang Anne Bass yang lembab. Wanita itu sampai mendesah.
Hunter Floyd menjilat ujung jarinya, The winner is the one who can shoot his cum to the hole
Hole of one of the 3 Versus 3 member
(Pemenangnya adalah yang dapat menembakkan spermanya ke lubang. Lubang salah satu anggota 3 Versus 3) lanjutnya menunjuk pada keenam personil 3 Versus 3 yang tertawa geli mendengar penjelasan dan aturan kompetisi kali ini. Anne Bass memukul gemas bahu Hunter Floyd karena sudah mencolek lubangnya dan tidak bertanggung jawab.
Start the competition
Now! (Mulai kompetisinya sekarang!) seru Anne Bass yang sudah merapikan CD-nya. Keenam personil 3 Versus 3 itu sudah duduk di kursinya masing-masing dan mengangkangkan kakinya seperti yang tadi diperagakan Anne Bass barusan. Rok tartan itu sekedar di gulung ke atas.
Kami yang ada di atas panggung bisa dengan jelas melihat isi onderdil rahasia keenam artis terkenal Korea ini. Bentuknya imut dan mungil. Berwarna pink pucat kontras dengan kulit putih bersih mereka yang terawat rapi. Rambut pubic juga tumbuh jarang-jarang. Klitorisnya kecil tetapi berwarna kemerahan dan diteruskan dengan bibir labia minora yang tipis hingga liang kecil yang berada di atas lubang anus itu dapat terlihat jelas sekali. Tetapi masih sangat rapat dan sempit sepertinya.
Kontan saja, kami semua mulai mengocok penis untuk segera menembak target sasaran kompetisi ini dengan bahan perangsang pemandangan indah di depan. Walau tidak bisa langsung membenamkan kemaluan ke dalam liang itu, setidaknya bisa memuntahkan lahar panas ini ke lubang yang sengaja diberikan secara gratis ini. Walaupun dari jarak yang lumayan jauh!
5 meter
Kubiarkan mereka mencobanya dahulu. Beberapa peserta berdiri di bibir panggung dan mengocok penisnya dengan cepat untuk segera menembakkan spermanya di sasaran ini. Kami boleh memilih yang mana saja dari keenam gadis Korea itu.
Aku berjalan mondar-mandir di belakang pria-pria yang mengocoki penis mereka dengan cepat. Personil 3 Versus 3 juga menggoda dengan lidah dan wajah mereka yang imut. Aku mengocok penisku perlahan-lahan saja.
Gadis nakal itu
Aku akan membidiknya
Dia duduk nomor dua paling kanan. Ia mempermainkan klitoris-nya sendiri untuk semakin menggoda kami.
Aku berdiri di depannya. Di samping seorang pria yang sepertinya akan segera menyemprotkan spermanya. Ia sudah mengejang.
Croott
crooot!
Cairan kental itu meluncur kencang tetapi jatuh hanya sekitar satu meter di depan panggung. Ia mengumpat dengan lemas tetapi sepertinya dia masih penasaran.
Gadis nakal itu menatapku dan kembali melakukannya lagi. Dimasukkannya satu jarinya ke dalam liang itu lalu dijilatnya untuk menggodaku lebih jauh. Ia memang nakal sekali. Tidak seperti kembarannya yang biasa-biasa saja.
Beberapa pria peserta lainnya saling memperhatikan perkembangan saingannya yang ada di kiri kanan. Melihat apakah ada yang akan segera nembak.
Crrot
crrrooot!
Hampir bersamaan. Tiga pria menembakkan lahar panas mereka terarah ke target mereka. Lagi-lagi yang terjauh hanya satu meter. Bahkan ada yang hanya menetes di depan kaki dan meleleh di pinggiran panggung.
Wow! That was close! Dont give up! Keep shooting! Theres no time limit
But I gotta tell you
Its a sudden death game
Once one of you hit the target
its over! Take your time
Oo
That was close again
(Wow! Itu sudah dekat! Jangan menyerah! Tetaplah ngecrot! Tak ada batas waktu. Tapi harus kuingatkan bahwa ini permainan sudden death. Sekali ada yang mengenai targetberakhir! Manfaatkan waktu sebaik-baiknya) seru Hunter Floyd mengomentari seorang peserta yang baru mencoba menembakkan spermanya tetapi masih gagal karena hanya setengah meter saja jaraknya.
Lomba seperti ini sepertinya sangat mustahil untuk dimenangkan. Lihat saja
Dari beberapa lomba yang diselenggarakan, kenapa lomba menembak ini ditempatkan di urutan ini. Pasti semua peserta ini setidaknya sudah sekali atau dua kali ejakulasi selama pesta. Tekanan semburan sperma pertama mungkin yang terkuat dan mungkin bisa jauh jaraknya. Tetapi kelelahan dan akumulasi jumlah ejakulasi yang sudah dialami peserta akan melemahkan kekuatan semprotan ini.
Hanya tinggal beberapa orang yang belum menembakkan spermanya. Walau begitu, yang sudah mencoba tidak mau menyerah dan terus berusaha nembak lagi dengan terus onani.
Kalau begitu harus memakai cara
Kufokuskan pandanganku pada lubang vagina gadis nakal personil 3 Versus 3 itu. Pandanganku terpusat di sana dengan ACCURACY milik SAGITTARIUS. Dengan kemampuan khusus ini, tembakanku tidak akan meleset.
Hng?
Pikiran siapa ini?
Menang
Bawa aku jauh dari sini
Pikiran berbahasa Indonesia ini memasuki pikiranku walau tanpa menggunakan SHADOW MIND. Hanya ada segelintir orang yang berbahasa Indonesia di kapal pesiar ini yang kutahu. Cherry? Sedang menungging karena digenjot dari belakang oleh seorang pria kulit putih sementara didepan mengulum penis pria lainnya. Cecillia? Juga tidak ada bedanya. Ia sedang menggunakan dadanya untuk menjepit penis seorang lelaki paruh baya yang menggoyankan pinggulnya maju mundur dan dibelakangnya penis lain menggasak kemaluannya. Velinda
Ia menatapku
Ia menatapku selagi kemaluannya juga sedang dijejali penis besar seorang lelaki kulit hitam yang dengan ganas menggasaknya.
Ini pikiran milik Velinda
Aku mengerti
ACCURACY!
Croott!
Kusemburkan spermaku dengan kencang dibantu dengan lonjakan tubuhku yang mendorong agar semburannya bisa jauh dan mencapai target sasaranku. Gadis nakal itu!
Bulls eye! (Tepat sasaran!) seru Hunter Floyd melihat jelas semua proses tadi. We got the same winner again! (Kita dapat pemenang yang sama lagi!) serunya sambil melonjak-lonjak. Padahal penisnya sedang diemut Anne Bass. Keduanya lalu mendekati sasaran tembakku.
Gadis nakal itu bukan main kaget dan terkejut merasakan cairan hangat itu mengenai bahkan masuk ke dalam liang senggamanya yang sengaja dilebarkannya. Sejumlah besar cairan kental spermaku itu masuk dan sisanya menggenang di permukaan lubang sempit itu.
Anne Bass menahan pahanya agar tidak menutup dan mereka bisa menyaksikan kalau benar tembakan peserta kompetisi kali ini benar-benar mengenai sasaran.
Hunter mencolek sedikit sperma itu dari permukaan lubang senggama gadis nakal itu dan mengendusinya. Untuk memastikan kalau itu benar sperma bukan kencing seseorang.
It settle
That boy is the winner! (Sudah diputuskan. Dia pemenangnya!) seru Hunter Floyd menunjukku.
Para kontestan lain bertepuk tangan dengan lemas karena mereka kalah telak dariku. Beberapa penonton juga ikut bertepuk tangan. Hunter Floyd dan Anne Bass naik ke panggung kembali untuk menyambutku.
That was super awesome, boy
Knight
Thats your name
Youve won two competitions in a row
and that Shoot Out competition is a new record
No one ever win this before! (Itu luar biasa sekali, Knight. Itu namamu. Kau telah memenangkan dua kompetisi berturt-turut dan kompetisi menembak tadai membukukan rekor baru. Belum pernah ada yang memenangi ini sebelumnya!) katanya menepuk bahuku. Hunter Floyd di kanan dan Anne Bass di kiri. Wanita itu meraba-raba gundukan selangkanganku yang sudah kumasukkan.
Keenam personil 3 Versus 3 itu naik ke atas panggung untuk kembali masuk ke balik tirai. Gadis nakal itu dipapah teman-temannya. Ia terlihat sedikit syok dan menangis.
Ia berhenti di sampingku sebentar, Youve impregnated me
(Kau telah menghamiliku) katanya perlahan tapi cukup jelas kudengar. Lalu teman-temannya membawanya menghilang di balik tirai.