Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia didalam Perjuangan

Bimabet
Halo :halo: SUHU apakabar? Salam Hormat Bagi semua Pembaca Setia Thread Ini.

Pagi yang indah walau badan masih terasa capek akibat dari pertengkaran semalam antara Aku dengan Bu Maroh. Pagi ini adalah hari terakhirku mengabdi di Desa ini. Laporan sudah aku kerjakan beberapa waktu lalu sehingga hari-hari terakhirku disini aku gunakan untuk beristirahat.

Aku lihat hape dan mendapati chat WA no baru tanpa DP, setelah aku lihat ada pesan singkat yang dikirim dari no tak dikenal ini

Gak masuk kerja ya, Atau udah balik. Aku mau cerita dan tanya-tanya nich, kalo gak keberatan dan kalo belum balik. Trims

Begitu isi pesan singkat. Dari chatnya mungkin dari Indri, Wanita cuek di kantor. Karena aku Off hari ini aku balas dengan singkat pula.

Aku udah off, Tapi belum balik kok masih 2-3 hari

Begitulah balasanku. Singkat dan Jelas.
Tidak lama ada balasan lagi

Kalo gak repot, nanti jam 4 sore ketemu di Rumah makan / bisa juga di Rumahku, Tapi lebih enak di Rumah aja, Nyantai

Aku hanya menanggapi dengan santai. Toh juga sore hari dan sekarang masih Pagi. Ganti baju bergegas ke sebuah Warung langganan untuk mengisi kekosongan perut.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•​



Sore hari sesuai waktu yang di tentukan, Sebelum berangkat aku sempatkan membawa sesuatu yang aku beli di sebuah MINIMARKET sebagai barang bawaan agar tidak terkesan kosong ketika sampai dirumah Si Cuek.

Sampai dirumah Indri, dari samping rumah nya terlihat sosok gadis berkacamata sedang bercengkrama dengan keluargannya. Dia adalah Lastri, Gadis yang pernah / beberapa waktu lalu pernah aku ceritakan.

‘Loh mas……, Kok disini? Cari siapa?’, Tanya nya yang membuatku sedikit kaget.

‘Oh Dek Lastri, Ini lagi janjian Sama Mbak Indri. Katanya mau tanya tentang kerjaan’, Jawabku santai

‘Sebentar Mas ya, Aku panggilin. Sapa tau belum pulang, Oh ya mas silahkan duduk’

‘Iya, Terimakasih’

Aku dipersilahkan duduk di Kursi yang ada di Teras. Kursi ada 4 buah, Rata-rata di Desa ini mempunyai tempat tersendiri di teras untuk menjamu tamu dan tergolong Rumah Arsitekturnya KUNO dan sedikit terkesan Asing. Sesekali pandanganku kuarahkan ke pelataran, Banyak sekali tanaman bunga hingga tanaman yang menghasilkan buah mulai dari Mangga, Pepaya dan Jeruk. Sungguh Konsep Rumah yang sangat Asri walaupun sampai detik ini aku masih saja merasa kurang nyaman.

‘Lagi mandi mas, tunggu ya. Oh ya rumahku yang sebelah situ. Aku tinggal dulu ya mas’

‘Oh ya, Makasih, Salam sama Bapak ibu ya’

Smart dan energik, Itulah kata yang pantas untuk Lestari. Gadis yang memang masuk dalam daftar penjajakanku.

‘Maaf mas lama, Soalnya lagi mandi.’

‘Iya, Gak papa….. Nyantai kok, Tadi gimana? Lancar kerjanya?’

‘Ya Lumayan Mas, Sebenarnya banyak sekali sich kurangnya mengenai Rumus Exel, Banyak yang kurang paham sich’

‘Ya gak papa, Asal ada niat pasti lancar’

‘Akhir-akhir ini ya agak lumayan lah’

‘Yang penting tetep berusaha’

‘Tiuit….tiuit’ Sebuah suara yang muncul dari HP nya, Selagi dia sedang melihat HP aku perhatikan dia, Setelah aku amati, memang tidak menutup kemungkinan, Kalo dia sudah berUsia. Itu nanpak dari cara dia berpakaian, sudah menjurus keIbuan. Aku bisa menilai karena sebelum kenal dia aku sudah banyak mengenal yang lain. Namun ada yang mengejutkanku, Terlihat dia sangat marah setelah baca dari HP nya. Aku tanya untuk menenangkannya , dia menjawab tidak ada apa apa hanya saja dia sedikit keheranan.

‘Kenapa ya mas, Laki-laki tanya e aneh-aneh, Yang gini lah yang gitu lah, Kadang tanya yang gak aku ngerti?’

‘Memangnya tanya tentang apa? Kok kliatannya juengkel gitu???’

‘Ya kadang di Sosmed tuch tanya, Open lah, Berapa tarif dan pake caps apa gak. kan aku gak ngerti jadinya marah……’

‘Oh itu, Itu byasannya bisa dilihat dari DP yang kamu pasang, Sedikit seronok/ sexy gak?’

‘Ya kadang, tapi maksud aku kan biar ada cowok gitu yang naksir bukan Narif’

‘Ya maklum, Jaman sekarang banyak bebasnya. Dan juga mikir pendek, Situ kan pernah pacaran, Masak gak tau?’

‘Kadang aku jengkel, Kenapa chat awal mesti Stay dimana? open berapa trus kalo gak salah insut atau apa gitu’

‘Bukan insut tapi INCLUDE yang punya arti TERMASUK, atau biasanya di gandeng dengan INCLUDE ROOM atau artinya dengan kamar.’

‘Kok bingung ya, Gak paham aku. Bingung’

‘Ya jelas bingung kamu nya gak ada niatan pingin tau, Bawaannya marah mulu’

‘Iya, hehehehehe’


Arah Pembicaraan aku ubah ke hal dunia kerja, Yang kemarin sempat dia pertannyakan. Mau tidak mau dia juga ikut berubah arah pembicaraannya dan dia juga sempatkan untuk masuk mengambil Laptop. Aku dan Dia terlihat sama-sama antusias. Namun antusias ku seiring berjalannya waktu, berubah ketika aku sedang duduk disamping kanannya yang sedang mendampingi untuk mengerjakan Contoh laporan nya.

‘Hey.......Cie.....cieeee pacaran niye..... Peluk donk’, Disertai tepukan di pundak Indri

‘Adek........... Ngagetin aja sich dek.....!!!, Lagi serius nich!!!’

‘Serius apaan, Akal akalan Mbak aja kan.. Hayo ngaku...... Semalem aku lihat Mbak gelisah sambil lihat HP, aku lirik Mbak sedang......’

‘Udah.....udah ih sana .........’
, Sambil berdiri mendorong dan membungkam mulut Lastri.

‘Mas udah, jangan di dengerin ya.......’, Masih tetap membungkam mulut Lastri.

Aku hanya diam saja dan sedikit tersenyum, Entah apa yang dilakukan Indri semalam sampai membuat dia menutup mulut Lastri.

‘Mas....Mbak semalem lihat Foto, sambil senyum........... Lihat fotonya mas di HP’, Sambil melepaskan diri dari dekapan Indri

‘Nggak-nggak...........Awas ya ngaco kamu...’, terlihat sangat geregetan dan Malu.

Aku hanya tertawa saja melihat 2 tingkah 1 remaja yang 1 sudah masuk kategori dewasa yang sifat dan kebiasaannya masih sama Kekanak-kanakan. Sebuah pemandangan yang tidak biasa yang sesekali mengundang tawa ketika aku lihat wajah Indri.

‘Kenapa ketawa mas?’, tanya sedikit selidik

‘Gak gak papa, hehehehe’

‘Lucu ya,…………’
, Mulai mengeluarkan Wajah cuek yang kemerahan

‘Nggak nggak ikut-ikut hanya ketawa saja,’

Akhirnya aku lanjutkan mengajari di laptop sampai Mahrib tiba. Hawa dingin yang mulai menyelimuti di sore itu, Aku masih menatap laptop dan Indri masih disampingku dengan semangatnya masih memperbaiki beberapa Rumus Exel yang dia buat.
Sesekali aku alihkan pandanganku kearah Rumah Lastri, dan juga kearah dalam rumah Indri, Suasana sepi yang mulai terasa hanya ocehan binatang entah apa namanya yang sesekali terdengar.

Beberapa saat muncul lah wanita STW yang jelas dia adalah Ibunya Indri menyapaku dan sekaligus menegus Indri karena Indri tidak membuatkan atau menyuguhkan apapun. Sontak Indri tersadar dan meminta maaf kepadaku, Wanita STW yang jadi Ibu nya Indri Bernama Halimah, Atau akrab di sapa Bu Imah.

Aku dan Beliau ngobrol bagai tutorial alam yang sudah menjadi kebiasaan jika ada orang baru atau baru ketemu, Mulai asal usul dan Status kerja. 5 menit berselang Indri membawa nampan berisi secangkir kopi dan beberapa camilan kue dan meletakkan di meja tepat di depanku. Tidak lama Lastri datang dan memohon ijin kepada Bu Imah dan aku untuk mengajak Indri kesebuah toko, Intinya Lastri minta di antar oleh Indri. Bu imah mengijinkan dan aku hanya tersenyum saja. Dari tingkah Indri kudapati dia agak males, karena sebenarnya hari ini dia ingin fokus belajar. Tetapi Ibunya menyuruh untuk mengantarkan Lastri.

Selepas Indri dan Lastri pergi, Aku melanjutkan Obrolan dengan Bu Imah. Dari obrolan demi obrolan aku mengetahui seluk beluk keluarga ini. Indri adalah anak satu-satunya dari Bu Imah, Beliau 15 tahun yang lalu di tinggalkan oleh suaminya pergi merantau yang sampai saat ini tidak mendapat Kabar yang akhirnya 8 tahun yang lalu beliau mengajukan Surat Cerai dengan Suaminya yang entah dimana.

Menurut keterangan Bu Imah, Indri adalah Anak gadis yang sangat penurut sejak umur 17 tahun dia sudah bekerja sampingan untuk mencukupi kebutuhan Indri dan Bu imah, Sifat kecuekannya tak lepas dari hasil perbuatan Ayahnya yang sampai saat ini Hilang sehingga membuat Indri hanya fokus dan fokus bekerja. Sedangkan Ibunya Hanya sebagai penjual Daun pisang serta hasil Bumi seperti pisang dan Buah-buahan yang hanya mengandalkan hasil ketika musim.

Keseharian Bu Imah selain penjual daun dia terkadang juga menjual Lontong untuk di jajakan di pasar. Dari hasil cerita beliau ternyata tidak akur dengan saudarannya yang tidak lain Ibunya Lastri. Dari keterangan Bu Imah, Muncullah keisenganku bertannya mengenai hal apa yang membuat Kakak beradik ini tidak akur. Ujung-punya ujung tepatnya 5 tahunan yang lalu, Bu imah pernah di iming-imingi sebuah Kalung emas oleh suami adiknya (Ibu nya Lastri). Yang tujuannya hanya sebuah kepuasan sesaat (Istri simpanan) dan sebenarnya Bu Imah mau alias tidak menolak tetapi ketika mau hari H sekitar jam 9 pagi sesudah mandi dan pulang dari pasar, Adik Bu imah mengetahui kalau suaminya masuk menyelinap lewat pintu dapur.

Dari itulah awal mula pertengkaran hebat, karena sebenarnya Bu Imah ( menurut keterangan beliau) belum di apa-apain, karena Beliau masih mandi di belakang. Tetapi yang namanya sudah marah otomatis tuduhan yang belum terjadi membuat adik Bu Imah menjadi-jadi tetapi yang membuat hebatnya selama 5 tahun ini anak-anak ( Indri dan Lastri ) tidak tau soal pertengkaran sampai saat ini.

‘Masak Bu, Ibu gak pernah sekalipun dengan Suami adik ibu? Katanya di kasi Kalung?’, Tanyaku yang makin penasaran.

‘Ya nggak, Gak berani. Dia juga gak muncul. Kalo ketemu dia buru-buru pergi atau menghindar yang jelas dan pasti niatan memang ada waktu itu tetapi, Nyatanya juga nggak.’

‘Apakah ibu masih menginginkan? Maksudnya tentang hal Pernikahan??’

‘Ya terkadang sich ada, Tapi sudah tua ya gak mungkin’
, Ucapnya sambil tersenyum.

Aku jadi tau kenapa wanita itu terkadang gampang ( bukan Gampangan ) terpengaruh sesuatu hal, Mungkin saja memang suatu keadaan yang mendesak atau suasana atau bahkan memang dorongan dari diri untuk mencukupi apa yang selama ini tidak ada.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Yang artinya aku harus segera pamit undur diri. Aku berpamitan pada Bu Imah dan menitip salam untuk Indri dan Lastri. Sebelum aku pergi meninggalkan Rumahnya beliau berpesan untuk tidak menceritakan 1 hal pun kepada anaknya dan ponakannya. Aku hanya mengangguk saja yang menandakan setuju.


•°•°•°•°•°•​

Pagi pagi sekali aku di datangi oleh seseorang yang kudengar dia sedang mengetuk pintu dan memanggil-manggil. Dengan masih bertelanjang dada dan celana Boxer karena habis mandi, Aku membuka pintu,

‘Ah……… Jorok-jorok mas.’, Sambil kedua tangan menutup muka.

‘Eits….. Byasa aja kali……. Pake jeritan segala!!!! ’, Sambil kurang ajarnya aku mencubit pipi kirinya.

‘Mas itu loh, ditutup napa. Atau pakai kaos gitu’, Masih sambil menutup muka.

‘Hmmmmmmm’, Sambil aku masuk kedalam.

Didalam aku mengenakan Kaos dan masih saja menggunakan Boxer aku kembali kepintu dan menemui Indri yang masih di depan Kontrakan. Setelah keluar dan menemuinya dia berani membuka tangannya yang sedari tadi untuk menutupi mukannya.

‘Ada apa? Tumben…… ? Ada problem kerjaan lagi lah?’

‘Hmmm Nggak mas, Ini kan aku cuti. Mas ikut rombongan gak?’

‘Rombong? Rombong Bakso maksud kamu?’

‘Ih bukan mas…, Ituloh aku sama ibu dan Lastri ada acara mau ke Kota, Beli baju. Kata ibu mas disuruh ngajak. Yaudah aku kesini dan ngajakin mas’
, Jawabnya yang jutek sedikit manja.

‘Kemana sich?’

‘Yaelah….. Gak nyambung. Beli baju mas… Sama mas gak beli oleh-oleh buat balik kesana?’


Dengan sedikit pertimbangan, Akhirnya aku mengikuti ajakan keluarga Indri. Itung- itung selama disini aku Belum sekalipun Refresing.
Dalam perjalanan aku memang orang asing di 2 keluarga ini. Kami semua pergi menggunakan kendaraan Espass posisi duduk aku paling belakang bersama Bu Imah, sedangkan tengah diduduki Lastri dan Indri didepan ayah lastri dan ibunya. Dalam perjalanan aku tidak banyak mengobrol hanya menjawab sepatah-sepatah kata saja sampai tempat tujuan.

Saat di CLOTHES STORE aku hanya jalan-jalan saja tidak punya keinginan membeli baju, karena disini aku hanya menuruti permintaan Ibu Imah. Selesai dari CLOTHES STORE kami semua sebelum pulang mampir disalah satu tempat wisata Air terjun yang baru beberapa bulan di buka. Pemandangan yang sangat luar biasa untuk dinikmati. Selesai itu tepatnya siang hari menjelang sore kami semua kembali. Posisi duduk masih sama seperti awal bedanya aku berada di samping kanan Bu Imah karena aku masuk lebih dulu.

Dalam perjalanan mungkin kelelahan hanya Ayah Lastri dan Ibunya yang berada didepan yang masih ngobrol lainnya sedang tertidur bahkan Bu Imah yang di sampingku juga tidur otomatis aku hanya diam saja sambil sesekali memainkan HP ku. Ketika aku menoleh kembali Bu Imah sedari tadi baru aku sadari memakai baju berkancing terlihat dari sela kancing BH berwarna merah maroon. Sambil sesekali kulihat kedepan untuk memastikan Sopir tidak mengetahui jika aku memandang sela kancing baju Bu Imah. Sensasi yang sangat unik dan mendebarkan.

Tiba di Rumah Bu Imah, aku berpamitan kembali ke kontrakan tetapi tidak di ijinkan oleh Bu Imah dan Indri. Aku disuruh istirahat dirumahnya sampai mahrib.

‘Mandi aja sekalian nanti makan bareng disini’

‘Haduh…. Jadi merepotkan’

‘Nggak Nggak papa, Soalnya tadi sudah mau menemaninjalan-jalan Ala orang kampung, hehehehehe’

‘Ah sama aja, Bu..!!!! Kampung sama kota sama aja….’

‘Tadi ngapain lihat Ibu tidur?’
, Suaranya di pelankan.

‘Ah enggak. Ya kangen seorang ibu aja.’

‘Ah yang bener jangan bohong, Gak baik’

‘Heheheheh, Nggak’
, Kataku.

‘Oh kirain tadi lihat Dada ibu, Soalnya kancingnya gak ada 1 kalo dari samping ya kelihatan.’

‘Masak sih Bu, kelihatan?’
, Tanyaku

‘Tuh….. gak ada 1 kelihatankan….’ , Sambil menunjukkan kancing bajunya.

Dan terlihatlah samar-samar di sore hari warna merah maroon nya. Dengan sedikit malu malu aku lihat kembali di sela itu.

‘Kenapa?’

‘Gak papa Bu, Masih kenceng, hehehehe’

‘Iya… Udah lama gak kepegang ya kendor…..’
, jelasnya

‘Pengaruh ya Bu, di pegang sama nggak itu’

‘Ya lah, Kalo di pegang laki-laki kan bisa kencang ujungnya’

‘Oh…….’

‘Udah ah, ngomongin apa sich ini, Aku mandi dulu. Habis ini Kamu mandi sekalian. Biar sampai kontrakan langsung tidur’
, Sambil berdiri dan masuk.

Dalam Hatiku berkata
"Apakah aku memang di sukai para Ibu-Ibu?"
"Apakah aku memang terlalu mesum bagi ibu-ibu?"
"Apakah aku tidak akan pernah mendapat yang lebih Muda?"
Suatu pertanyaan yang tidak tau akan jawabannya.

Disaat aku berfikir, aku juga kepikiran Indri yang sedari tadi tidak muncul menemui ku. Dari samping terlihat ada orang berjalan menuju rumah Bu Imah, setelah dekat ternyata Ibunya Lastri , Bu siti namanya. Sedang membawa sesuatu yang di bungkus kresek.

‘Loh masih disini?, Belum pulang?’

‘Bentar lagi, Nunggu Habis mahrib Bu’

‘Bu Imah, Mandi?’

‘Iya tadi katanya gitu. Di dalem Bu….’

‘Oh… Tak tunggu aja disini’

‘Bapak kemana Bu?’

‘Itu tadi mau siap berangkat’

‘Kerja? Atau kemana?’

‘Iya kerja…..’

‘Ada apa dik?’
, Swara Bu Imah dari belakang.

‘Ini loh jajan tadi beli, Mas ini kok gak di buatin apa-apa?’, Tanya Bu siti pada Bu Imah

‘Udah di belakang mau tak ajak makan bareng ini’

‘Indri kemana?’

‘Tidur,’

‘Aduh aduh…… sama-sama punya perawan nya ya mbak seneng tidur, Lastri juga tuh’

‘Iya sama, Anak jaman sekarang banyak malesnya.’

‘Yawes aku balik, Makan juga…. Mas ndang makan apa makan dirumah ku?’

‘Makasih Bu, hehehehehehe’

‘Udah sini aja wes tak siapin Ayo…….’
Ajak Bu Imah

Aku pun berdiri barengan dengan Bu Siti, Bu Siti kembali kerumahnya sedangkan aku makan dengan Bu Imah di meja belakang.
Di sela makan antara aku dan Bu Imah aku bertanya mengenai pertengkaran itu, Beliau menjelaskan bahwa jika ada orang lain atau anaknya selalu terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. Dari segi fisik dan Rupa memang hampir sama seperti orang kembar, hanya saja Bu imah lebih ramping sedikit sedangkan Bu siti agak besar pada bagian perut dan Dada mungkin karena Bu siti lebih diperhatikan dan tercukupi sampai-sampai memiliki Mobil, meskipun kelas Espass.

‘Tadi kamu gak beli apa-apa?’, Tanya Bu Imah

‘Nggak Bu soalnya gak ada yang diminati, Ibubtadi blanja banyak ya?’

‘Nggak cuma sekedar ikut aja, itung-itung refresing hehehehe Gratis’

‘Ah bisa aja tadi kelihatan milih-milih gitu’

‘Iya sich hanya beberapa pakaian dalam, Soalnya udah pada jelek dan kendor jadi beli’

‘Oh gitu….., Yaudah bu aku terimakasih dan mau pamit!!!’

‘Kok buru-buru kamu gak mandi sekalian byar seger’

‘Gak bawa baju ganti, masak telanjang? hehehehee’

‘Ya gak papa, Aku juga dah lama….. sekali gak lihat telanjang hehehehehehehe’

‘Ah ibu ada-ara saja, Ya nikah lagi trus telanjangan gitu.’

‘48 itu udah kempot, gak ada yang minat, Misskin lagi’

‘Jangan gitulah Bu, Adalah pasti mungkin Ibu saja yang tidak membuka Ruang untuk mau menikah lagi.’

‘Ya dulu pernah niat, Anakku gak setuju jadi enggak’


Dalam hatiku "Waduh…. salah omong nich bisa bisa gak pulang aku ini" Karena kelihatan sedang membutuhkan tempat curhat.

‘Mandi ya…. sini’

‘Nggak Bu aku pamit pulang’
sambil berdiri.

Ketika salaman dengan Bu Imah, Aku mendekat dekat kuping Bu Imah dan membisikkan kata kata yang mungkin bisa menggugah nalurinya. Aku sedikit bermain-main dengannya Toh juga 2 hari lagi aku kembali ke tempat asal.

"Kalo Ibu pingin yang Berkeringat, Aku tunggu di kontrakan"

Beliau terlihat diam, dan aku pergi meninggalkannya. Sampai di Kontrakan aku mandi dan hanya mengenakan Boxer tiduran serta berharap cemas antara iya dan tidak dengan Kedatangan Bu Imah. Hingga Jam 10 malam tidak ada tanda bahwa dia datang.

Pagi hati seletah mandi, dan masih mengenakan boxer kesukaanku aku membuka pintu kontrakan, bersih-bersih rumah lalu santai di kamar, sambil mendengarkan musik dari HP ku.

‘Kukira kamu sudah balik……….’ sebuah swara yang tidak asing aku dengar.

Aku melihat kearah pintu kamarku, sontak kaget. Bu Maroh sedang berada di depan mataku.

‘Loh ibu kapan masuknya kok disini….’

‘Barusan. Iya lagi pingin aja kesini. Ech taunya udah siap’

‘Maksud Ibu?’
, Sambil bangun lalu duduk.

‘Ya ……….Itu…’ sambil mendorongku tiduran kembali.

Dia muali tiduran di pahaku, inginku protes tetapi ketika tangannya mulai mengelus Senjataku di dalam Boxer aku urungkan niatku.

‘Jadi Hari ini detik ini aku pingin sekali lagi merasakan gairah seperti kemarin, dan aku harap kamu diam, pintu udah aku kunci dan SHOW TIME’

dia langsung manaikinku, Berat pasti aku tahan dia menduduki tepat di pahaku, aku bergeser lagi ketengah dia membuka baju… dia memakai baju lagi di dalam.

Cekrekk…… aku memfotonya.


‘Apa-apaan sich aku gak suka ya kalo di foto…. Sini hapus’, perintahnya

‘Iya nanti aja, Katanya mau SHOW TIME?’

‘Awas ya aku hajar…. ’


Dia langsung membuka kaos putihnya. Terrpampanglah Dada berbeha Biru, aku melihat dengan penuh nafsu.

‘Apa?…. Mau nyusu?…. Ayo sini…..’ sambil membuka payudara kirinya.

Diangkatlah kepalaku ditempelkan putingnya ke mulutku, ‘Uh……mmmmmm geli say…….’ dia terus bergumam. Aku hanya melakukan sesuai komando nya saja. Dan yang menjadi keherananku mengapa dan kenapa menjadi BINAL seperti ini.

Dia lantas menjauhkan mulutku dari dadanya, ‘Gantian akunya…..’, dia langsung melucuti CD dan mengangkang tepat di mulutku, ‘Ayo dong say jilat….. Jilatanmu bikin kangen…….’ , suatu kondisi yang menyiksaku di hadapanku sebuah Miss V yang setengah basah dengan perlahan aku usap-usapkan lidahku ke sekitar lubang.

‘Nih aku turunin lagi say yang enak donk……’, Dia menurunkan lagi Miss V nya sehingga aku dapat mencium dan menjilat bahkan dapat menyedot lubang Miss V, Jenis Miss V milik Bu Maroh jenis TEMBEM SANGAT. Mantul dan maknyus…… LEGO POLLLLLLLLLL.

‘Ah…. ah….ah……. ssststststtsts ’, Suara yang muncul dari mulutnya.

Dia turun dan melepas boxerku di pegang Senjata yang sudah tegang. Di ciumi ujungnya sampai basah lalu dia mengangkaki senjataku

BLESSSSSS……..

Masuk penuh kedalam Miss V nya di barengi jeritannya ‘Au… ih….. Hmmmmmm’ suara yang keluar dari mulutnya, aku hanya tertidur pasrah menikmati setiap adukkan dan goyangan pantat serta Jepitan Empot-empot dari Miss V nya. Tidak butuh waktu lama mungkin tidak sampai 2 menit dia menjerit serta mengejut-ngejut

‘Ah…….. enak……..uh………’ sambil menggoyangkan kekiri kanan pantatnya. lalu diaenciumi dengan ganas mulutku. ‘Makasih say….. Enak……..’. Dia masih menciumiku aku mulai menggerakkan dari bawah pahaku, tanda meminta lagi.
‘Iya iya…. sebentar’ Dia menahanku lalu dia memejamkan mata. Aku merasakan jepitannya semakin keras, terasa sempit dia mengayunkan ketika diangkat dia seperti menyempitkan lubang, ketika turun dia longgarkan terasa tertarik Senjataku tanpa sadar aku juga mengaduh keenakan goyangan pelan tetapi sensasinya luar biasa. Sedikit demi sedikit dia mulai mengeraskan ayunannya sampai berbunyi

Plok…..Plok…….plok

lalu semenit kemudian

‘Ah….. ampun…..ampun…..enak banget……oh………..’

Dia mengejut kembali tanda END dia. Aku balik kan badan sehingga dia ku tindih. Kakinya aku tekuk dan ku buka lebr kupandangi dia yang sudah lelah bergairah. Lalu ku arahkan Senjataku,

‘Ini yang terakhir ya…. Habis ini Ibu Pulang. Aku minta jepit seperti tadi ya…. yang sempit banget.’

‘Hmmmm iya’


Aku kayuh pelan dan pasti, sensi yang paling enak dia memejamkan mata sampai mengkerutkan dan mengeryitkan muka sehingga Jepitannya sangat sangat rasa apalagi ketika lepas dan di jepit lagi rasannya seperti di kunyah mentah-mentah

‘Oh….oh oh…..ampun gak kuat aku …….. hi……….ah…..ah…ah…ah…..’ ketika aku genjot dengan cepat.

‘Ah….ah….ah…….huuu huu huuu ampun say…….. ohh ah….’ dia terlihat kesakitan dan mengejut ngejut tidak beraturan aku tahan karena aku juga mau sampai dan akhirnya

Sre…tttttt sre……tttttt sreeettttttttt Keluarlah spermaku di sertai teriakanku dan teriakannya ‘Ah…….ah…………oh’ serta kejutan kejutan kami berdua.

15 menit kemudia aku bangun dengan masih loyo, Aku ke kamar mandi dan membersihkan diri, ketika kembali Dia sudah bangun dan sudah memakai baju, Sambil tersenyum dia berpamitan kepadaku sambil memelukku,

‘Kalo di Sana nanti mas kangen, Mas datang kapan aja mas ya….., Dan yang jelas aku merindukan mas….’ Sambil mencium pipiku.
Aku hanya mengangguk saja dia tersenyum dan keluar dari kamar menuju ruang tamu, aku hanya melihatnya dia berjalan. Membuka pintu lalu menghilang dari pandanganku.

Sebuah kejadian yang diluar dugaan berharap Bu Imah yang datang Bu Maroh.

Dan aku istirahat kembali di kamar.

Malam hari, Sekitar 19:00 Aku hanya duduk di teras menikmati kopiku dan sesekali melihat kembali Hasil Laporan selama aku disini. Barang yang aku bawa juga sudah aku siapkan sore tadi, Besok pagi-pagi rencana akan kembali ketempat asal aku bekerja.

Salam Semprot
 
Terakhir diubah:
:semangat:

Update an mu selalu kutunggu hu.
Menginspirasi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd