Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia didalam Perjuangan

S-6



Halo :halo: penikmat cerita tak terasa sudah memasuki S-6 yang berarti sudah memasuki Sesi ke 6 cerita ini. Ada yang terbawa Hati :hati: ada juga yang Emosi ada pula yang Ter-Inspirasi. Mohon maaf jika terdapat kesamaan Nama dan tempat atau sebutan tempat. Di S-6 ini TS tidak menjadi Pemeran Utama melainkan teman TS yang bernama Lana. Dia mempunyai seorang pacar yang bernama Adinda. Beberapa hari lalu sempat Cerita (Curhat) kepada TS. Ok langsung saja berikut kisahnya

Tahu Bulat
Lana dan Adinda adalah pasangan 2 sejoli masa kini atau Kekinian lah. Lana bekerja di perusahaan di bagian pembantu, Lebih detailnya dia bekerja pada bagian bersih-bersih sejak tahun 2014 hingga sekarang. Dia adalah Putra sulung dari 4 bersaudara yang otomatis juga menjadi tulang punggung keluarganya di Kampung. Dia pernah beberapa kali pacaran tapi akhirnya gagal ditengah pendekatannya. Di tahun 2019 ini Lana mulai mengenal namanya CINTA, Cinta yang tumbuh dari Mata turun kehati. Gadis itu adalah Dinda, Dinda adalah gadis kelahiran kota tahu. Lana sangat suka dengan gayanya Style Biasa tapi Mempesona.

menurut TS dia memang Mempesona entah dari mananya kalo pas waktu bersama Lana ketemu dijalan atau sekedar bertamu di kost TS memang sedikit menarik. Kalo Lana bilang Style biasa tapi Mempesona TS setuju saja karena kadang ada juga gadis atau wanita Cantik tapi tak Menarik

Dua sejoli ini saling suka dan saling menghargai, Tetapi ketika Ujian tiba inilah kisah cinta yang sebenarnya cinta Ujian berat bagi Lana tetapi entah bagi Dinda. 3 Bulan lalu Dinda diberhentikan dari pekerjaannya yang selama ini sudah menjadi sumber kehidupannya sehingga Dinda mau tidak mau kembali ke kampung halamannya. Lana pun juga harus mau melepaskan Dinda puklang ke kampung halamannya. Setelah kejadian itu dinda sangat sulit di hubungi dan kabar terakhir Handphone yang digunakan Dinda dijual 1 bulan setelah dia diberhentikan. Meski demikian sesekali Dinda menghubungi lana melalui Handpone temannya terkadang lewat Pamannya.

Hari ini tanggal 26 Juli 2019. Tepat hari kelahiran sang kekasih hati. Pagi hari jam 05:00 Lana sudah siap untuk memberi surprice kepada sang kekasih. Lana sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk menemui Dinda di hari kelahirannya. Jam 05:16 Lana berangkat menuju kampung halaman Dinda jarak antara kontrakan dan rumah Dinda sekitar 3,5 jam tanpa istirahat.

Selama dalam perjalanan Lana banyak mengalami kendala diantaranya Macet dan Arah arus lalulintas di alihkan, sehingga rencana 3,5 jam akan bertambah lebih dari yang di perkirakan. Jam 10:12 dia baru sampai di perbatasan kampung halaman dinda.

"istirahat dulu lah capek", kata Lana.
"Semoga hari ini dia akan bahagia", Ucapnya lagi.

Setelah istirahat sekitar 15 menit dia langsung OTW mencari alamat dimana sebelumnya Lana sudah meminta alamat jelas ketika dia masih bekerja. Tanya sana dan tanya sini dengan semngat Lana mencari alamat tempat tinggal Dinda. Selama bertanya lana mengalami banyak kendala akibat dari tidak taunya daerah yang akan dituju. Sudah banyak cara yang dilakukan Lana untuk mencari alamatnya selain bertanya dia juga mengandalkan GPS dari ponselnya. Tak lupa dia juga kasih kabar ke Dinda jika dia sudah berada di kotanya melalui no ponsel yang pernah digunakan Dinda 1 bulan lalu. Tetapi kali ini ujian menghampiri Lana, tak ada jawaban atau balasan dari pemilik ponsel tersebut.

"nomer yang anda hubungi sedang tidak aktif atau iluar service area", bunyi Handpone lana ketika digunakan untuk menelpon Dinda.

Hari semakin sore, Lelah dan letih pasti dialami oleh Lana. Dan setelah sekian banyak bertanya dia akhirnya Lana mendapatkan angin segar menemukan Tugu Selamat Datang di Desa ****** sama persis dengan Alamat yang pernah diberi Dinda. Baru jam 16:55 Lana menemukan Rumah Dinda, Tetapi tidak seperti yang diperkirakan. Rumahnya sangat ramai seperti ada sesuatu yang ganjil, Dengan wajah senyum yang terlihat letih Lana permisi kepada lasah satu bapak-bapak setengah baya. yang berada di jalan depan rumah dinda.

"Pak, Permisi ini benar rumah Dinda pak?" tanyaku sambil berjabat tangan

"Oh, Nggeh Mas leres. niki griyone Mbak Dinda. Sapean sinten nggeh?", tanya baoak itu

"Oh saya....", Belum sempat kuteruskan pembicaraanku sudah di potong.

"Oh, temannya ya, yang dari pabrik. Yaudah mas istirahat saja dulu dirumah, saya pamannya. Mandi mandi dulu nanti sekalian ikut Acara mas....",

"Acara apa pak nggeh?" Tanya Lana

"Ah nanti juga tau sendiri masnya, Mas sekarang mandi dan istirahat dulu", Sambil tersenyum.

Lana pun mengikuti bapak tua itu menuju rumahnya. Jarak antara rumah Dinda hanya sekitar 5 rumah. lana pun dipersilahkan masuk kedalam rumah yang tergolong rumah kuno. Melihat sekeliling dinding banyak benda-benda kuno dan bahkan ada Wayang kulit di didinding rumah.

"Monggo Mas", Sapa salah satu wanita paruh baya

"Oh nggeh"

"Mas nya dari Kota nggeh? Temannya Dinda", sambil Mengulurkan tangannya

"Nggeh kulo niku, Pacarnya hehehehehehe" sambil berjabat tangan dengannya

"Ah mas ini bisa aja, Nanti ada acara sekalian mas ikut aja pas Ulang tahun ne Dinda. Jadi di bareng gitu mas acarane", Penjelasan ibu

"Oh gitu", Sambil menganggukkan kepala.

Dalam hati Lana ada sesuatu yang mengganjal dan ada rasa deg-degan, Semula rencana Surprice untuk dinda saja, tetapi tepat tanggal spesial ini ada acara dirumahnya, lantas Lana berencana akan memberikan Hadiah pas moment dimana dinda keluar.

"mas nya sudah menikah mas?" tanya ibu mengagetkan lana

"Ya belum to Bu, Ibu bisa aja", sambil senyum yang di tutupi.

Sebenarnya dari sini Lana sudah curiga, "Apa yang dimaksud dengan keterangan ibu satu ini. Ada apa dengan Dinda?" untuk mengusir ketegangan Lana mandi dan berganti pakaian sopan yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Lana. Selesai berganti ia kembali duduk dan melihat Budhe dan Paman Dinda sudah berganti pakaian resmi seperti ada hajatan.

"Oh sudah ganti pakaian, Nanti jam 7 malam acaranya", ungkap Budhe

"Iya Budhe siap", Jawabnya tegas sambil tersenyum.

Jam 7 tepat Lana beserta Paman dan Budhe Dinda berjalan ke rumah Dinda tampak terlihat rombongan membawa mobil

"Buset, orang kaya semua nich saudara Dinda", Batin Lana setelah melihat beberapa mobil mewah.

Dalam acara tersebut Tampak Dinda memakai Gaun Gamis beserta didampingi Orang tua, Dinda tidak melihat keberadaan Lana karena lana berada di samping Kanannya agak jauh. Disini Lana merasa gugup dan deg-degan karena Dia juga sudah menyiapkan Hadiah berupa Kalung yang selama ini di inginkan Dinda.

Acara dimulai, dalam sesi acara Lana selalu memperhatikan Dinda agar dinda mengetahui keberadaannya. Akan tetapi masih saja tidak terlihat di Mata Dinda. Lana lantas menoleh keKanan Ada sosok laki-laki sepadan dengannya Dia seperti memandang Dinda terus menerus. Dari sinilah Lana mulai curiga.

"Jangan-jangan acara Tunangan ini" Batinnya yang membuat Lana tampak gelisah.

Setelah di dengar sendiri ternyata apa yang diperkirakan benar. Dinda Dilamar tepat tanggal kelahirannya oleh sosok lelaki yang di lihatnya.

njeder……….. Bagai tersambar petir hati Lana, yang seharian berusaha dan berdoa mencari alamat demi Dinda pacar yang sangat dia cintai. Lana emosi yang tertahan-tahan tak erasa Air matanya menetes dia berusaha menyembunyikan Air mata ditengah kegembiraan Dinda dilamar Lelaki itu.

Ditengah kebingungan dan kegelisahan Lana, dia berusaha menahan Emosi sekecil mungkin dan menghargai Keputusan Dinda Walau memberatkan Hatinya. Ditengah Dinda yang sedang mengadakan tukar cincin Lana lantas memberanikan diri dan muncul saat sesi potret. Dia mengabadikannya dengan senyum. Senyum yang membawa luka.

"Loh Mas," Ucap dinda setelah mengetahui Lana

Lana hanya senyum dan terus mengabadikan moment tersebut. Terlihat dari wajah Ddinda dengan penuh kegelisahan. Akan tetapi lana masih saja mengabadikan dan membuat seolah olah dia mendukung.

Selesai Acara semuanya sudah kembali kecuali keluarga Dinda, Dinda dan Lana.

"Mas ini siapa dan dari mana mas?" Tanya ibu dinda

"Saya Maulana Bu, dari Kota Udang" ,Jawab singkat Lana.

"Oh temannya kerja dinda to?"

lana hanya senyum saja, Senyum yang sangat membuat Hati Dinda tambah tidak karuan.

"Nanti tidur di rumah budhe saja!!! Pulang sesok ae Nak" Ungkap budhe Lana.

Lagi lagi lana hanya menganggukkan kepala dan senyum.

"Iya Budhe juga hanya tidur sama Pak dhe" Ungkap Ibu Dinda.

Sebenarnya yang jadi pertannyaan Lana, Ini budhe atau tante ya karena pengakuan tadi adalah Paman. Tapi entahlah tidak ada soal karena Lana masih saja kadang melirik gelagat Dinda ditengah obrolannya.

Jam 9 malam Lana Pakdhe dan Budhe pamit pulang. Pak dhe dan Budhe berjalan duluan Lana sengaja memperlambat jalannya berharap Dinda mengejarnya. Dan benar Dinda menghampiri Lana.

"Mas Maaf dinda sebenarnya…"

"Iya aku paham, Makasih ya sudah menjadi bagian dari semangatku" potong kata-kata Dinda.

"Bukan gitu mas , Aku terpaksa mas" jawab dinda

"Orang terpaksa itu tidak seperti tadi, Aku lihat semua jika kamu dan Dia sehati, berbeda dengan ku" Lantas meninggalkannya

"Mas Aku cinta sama kamu" Ungkap Dinda

Lana hanya senyum saja dan kembali meninggalkan dinda menuju rumah budhe. Dalam Hati Lana sudah hancur, Niat untuk memberi surprice malah Lana yang tersurprice.

Sampai di rumah budhe, Pak dhe nya dinda berpamitan keluar untuk Ngopi, tetapi lana tidak ikut dengan Alasan capek, dia hanya duduk di ruang tamu.

"Kamu ndak ikut pak dhe tadi?" tanya budhenya Dinda

"Nggak Bu, disini saja" jawabnya singkat.

"Kamu kenapa?" tanya budhe tau dengan keadaan lana yang galau

"Gak papa, Oh ya bu disini ada tempat untuk senang-senag gak bu?" Tanya Lana

"Judi maksudnya? Atau minum?"

"Ya pokoknya yang enak lah, ada ceweknya?" jawab Lana

"Loh, Kamu suka gituan ya?" Tanya Budhe

Lana lantas diam saja dan tidak meneruskan perkataannya. Diam beberapa saat lantas Budhe bertanya lagi.

"Kenapa diam?"

"ya gak papa, sedih aja" singkat nya

"Sebenarnya kamu ini siapa? Kok tadi ibu lihat meneteskan air mata?" tanya nya

Lana memandang Budhe , terlihat budhe ingin tau. Lantas Lana mulai berbicara lagi.

"Sebenarnya Saya ini pacarnya Dinda bu, waktu di kerja dulu. Dan hari ini adalah ulang tahunnya. sudah 3 bulan saya hilang kontak kadang ada kadang tidak, ada kontak kalo dinda yang hubungi, tapi ini rahasia ya buk, kali ini aja aku mohon" jelas Lana

"Oalah Le……….. Gitu to. Yang sabar nggeh nak samean" jawabnya

"Ya ndak papa bu, memang bukan jodoh mau dikemanakan lagi, Hari ini aku permisi menginap disini ya bu untuk terakhir kalinya, besok saya balik ke kota"

"Ya ndak papa, Kamu jadi keluar?" tanya budhe

"Ya gak tau, ini tanya tanya teman sapa tau ada tempat hiburan disini"

"Sebenarnya ada sich nak tapi jauh, tapi kalo bisa jangan kesana nanti kena penyakit" jelas budhe

"Ya gak papa bu, lebih baik sakit terlihat dari pada gak terlihat gini" jawab lana

"Hmmmm, mang mau beli seperti apa?" tanya budhe

"Ya gak tau bu, pokoknya kalo ada aku puas puasin kekecewaan ku ini bu, Biar kelak gak ingat. Yang ku ingat kenikmatan dari wilayah ini" jawab Lana meyakinkan Budhe.

"Budhe perwakilan dari Dinda minta maaf ya le…….. buat kecewa"

"Iya bu, byasa aja udah terbiasa kok, lagian juga sudah agak lupa, tertutupi kekecewaan ini" Jawabnya

"Sabar, keluarga sini memang gini kok" ungkapnya

"Kenapa Buk? Kok ibuk bilang Gitu?" tanya telisik Lana.

"hmmm ya gak papa"

"Ibu dari mana aslinya?" tanya lana

"Dari kota pudak" jawab nya

"Oh iya bu" jawab singkatku

Dari sini Lana sudah tidak ada harapan lagi, dalam hatinya hanya ingin melampiaskan sesuatu yang selama ini dia jaga, dia hati-hati dengan penuh harapan dengan Dinda. Tetapi ketika Dinda berubah kini dalam hati dan fikiran Lana hanya ingin senang dan bersenang-senang.

Keesokan harinya diwaktu pagi, setelah selesai Mandi dan berganti pakaian kemarin dia Lantas berjalan -jalan sebelum dia meninggalkan Wilayah ini nanti. Tanpa sungkan aku ikut sarapan pagi dengan pak dhe dan Budhe layak seperti keluarga sendiri. Ditengah asyik makan pak dhe berbicara

"Kamu jadi pulang hari ini?"

"Mmm iya pak besok biar bisa istirahat" jawab lana

"Ya mendingan pulang besok pagi saja, Jarang jarang kan disini, Nanti malam temani budhe di rumah, soalnya habis ini pak dhe mau ke kota jenguk teman pak dhe yang sakit" jelas padhe

"Ya gimana ya"

"Gak usah sungkan" jawab pak dhe

pak dhe menuntaskan makannya dan berpamitan pada aku dan istrinya. Setelah pak dhe berangkat Lana mulai tanya tanya tentang anak Budhe

"Anak ibu kemana?" tanya Lana

"Gak punya?"

"Loh? masak lama menikah gak ada hasilnya bu?" tanya heran Lana

"Ya gak ngerti kenapa, mungkin terlalu tua umur menikahnya"

"Umur berapa ibu menikah?" tanya Lana

"Dulu sekitar 10 tahun yang lalu"

"Sekarang umur berapa bu?"

"Udah 39 mau 40 tahun, Jadi gak mungkin punya anak" jawabnya agak lesu

"Ah jangan putus asa bu, Mungkin ada rencana lain"

"Ya mungkin benar , budhe ini Mandul. Aku sama pak dhe itu selisih 10 tahun" terangnya

"Pak dhe itu suka jajan jadi ya mungkin karma bagi Pak dhe" jelasnya lagi

"Loh iya kah? Dimana belinya? Boleh donk bu heheheheh" Goda Lana.

"Jangan lah nak, Gak baik" jawab Budhe.

Lana hanya diam saja dan sambil menikmati Kopi buatan Budhe. Dia melirik dan melihat sosok ibu-ibu yang dari kemarin mengurusinya, memang bukan siapa-siapa Lana tetapi memang dia sangat baik.

"Ibu ngomong-ngomong gak pingin momongan ya?", Tanya Lana.

"Pingin ya sudah lama nak, Tapi sudah gak pantes kalo ada momongan kecil, hehehehehe" jelasnya

"Ya ambil yang sudah dewasa donk, Byar bisa bantu ibu disaat bapak gak di rumah" tutur Lana

"Hmmm Gimana kalo dik Lana saja, Jadi anak budhe sebagai ganti kekecewaan Sama Dinda" Tanya Budhe

"Hehehe, Ibu bisa aja ini. Aku sudah melupakan Dinda bu, dia yang gak setia" tutur Lana sedikit melihatkan kekecewaannya.

"Kegiatan kalo pagi gini didesa ngapain Bu"

"Ya disawah dan ladang"

"Ibu kok gak?"

"Ya kan ada anak ibu, Jadi nggak hehehehe" jawab budhe

Lana hanya tersenyum saja, Lantas minta ijin untuk pergi keluar sebentar sekedar jalan-jalan menikmatinsuasana desa. Sampai disuatu tempat dipersawahan melihat tanaman yang banyak tumbuh mulai sawi, kacang panjang dan tomat. Suasana desa yang sangat asri berbeda di tempat kontrakan Lana yang keseharian diisi dengan hiruk-pikuk kendaraan yang lewat.

Selesai jalan jalan karena tidak ada teman, Lana kembali lagi ke rumah Budhe. Sampai dirumah melihat budhe sedang di teras duduk santai.

"Gimna kok cepet?"

"Ya mamg gak ada teman Bu, Dinda kesini kah bu?" Tanya Lana sambil duduk disamping

"Tadi, Kesini tapi wes balik. Jadi gimna nak Lana, Mau jadi anak Budhe" Tanya budhe

"Ya gak papa lah Bu,"

"Benaran nich?"

Lana hanya mengangguk saja, Tetapi mata lana melihat sesuatu yang beda, Budhe yang sekarang menjadi Ibu angkat lana tidak seperti tadi, terlihat sudah berganti pakaian. Pakaian Daster berkancing tetapi kancingnya tidak terkancing dengan sempurna. Lana sesekali melirik dan melihat mengintip isinya. Selama kemarin tidak melihat sesuatu yang ada di Budhe ini. Hilang sudah selera Lana dengan Dinda, jika melihat seperti ini. Mungkin karena Budhe ini belum pernah melahirkan atau memang bagus badannya, Walau sedikit bongsor tetapi masih bisa dilihat.

"Ya beneran lah Bu, Jadi sekarang panggil Ibu aja ya" jawab Lana.

"Ya harus donk nak" sambil senyum dia terlihat gembira.

Entah karena apa yang dipikirkan lana. Lana memberanikan diri menggoda dan memojokkan keadaan Budhe disaat pak dhe tidak dirumah. Walau keadaan masih pagi. Lana berinisiatif akan memprakarsai Budhe ini demi pelampiasan kekecewaan dengan Dinda.

"Mmmmm bu, boleh protes ndak?"

"Protes? Protes apa nak, pake protes segala" tanya budhe sedikit keheranan

"Sekarangkan jadi anak angkat Ibu, Pakdhe apa mau ya"

"Ya mau lah, Dia kan juga butuh anak. Buat masa depan"

"Mmmm Gitu, Jadi kalo anak kecil rewel itu diapain Bu"

"maksudnya?" Tanya keheranan

"Ya kalo anak kecil nangis, sedih atau lapar. jika masih kecil diapain?"

"Ya kalo kecil Ya diberi Asi, biar tenang kalo sudah TK atau SD ya dibelikan jajan. Masak gitu aja gak tau sich nak" Sambil mengelus ngelus rambut Lana.

"Mmmm Asi ya Bu, Kalo gitu Lana boleh donk Minum Asi, Lana lagi sedih kecewa nich Bu.....", Akting lana.

"Hust, kamu kan dah gede. Kok Asi? Lagian Punya Ibu Gak Ada asi nya"

"Ya gak papa Bu, Sekedar biar tenang aja." perjelas Lana.

Terlihat Budhe ini menoleh kiri kanan dan sedikit khawatir. Lalu bude melihat kedadanya dengan reflek sedikit kaget dia kancingkan dada yang terbuka. Dia diam saja terlihat sekali kalo sedang Gelisah.

"Kamu pulang jam berapa Nak?" tanya Budhe

"Gak Tau Bu, Lagi sedih gak pingin jawab apa apa" Sambil lana berdiri berjalan melihat kearah halaman yang memang agak luas.

"Yaudah masukin sepeda mu, kunci pintu ya. Ibu mau masuk dulu"

Lana hanya menoleh budhe melihat dia berjalan masuk. Dan membuat Lana sedang kacau juga "Apa maksudnya pake kunci pintu" dalam hati lana. Sebagai Anak baru Lana menuruti saja perkataan Budhe Alias Ibu Barunya Ini. Selesai memasukkan kendaraan dan menutup Pintu Lana masuk kedalam Kamar yang semalam dia tiduri. Di dalam kamar dia hanya berganti pakaian santai celana pendek lalu tiduran. Memang di desa Hawa berbeda dengan Kota, Jika didesa isinya pingin tidur karena terlewat Dingin.

Setelah dia tiduran Lana sedikit Kaget terlihat Budhe masuk membuka kain selambu yang menutup pintu. Budhe duduk di samping kanan Lana tepatnya dipinggir Ranjang.

"Maaf Ya Nak . Lama nunggu" Sambil dia ikut tidur di samping kanannya

Tanpa diduga dibukanya kancing tadi dan di keluarkan Payudara terlihat puting kirinya masih merah dan kecil ujungnya. Payudara yang tergolong standard. Lana hanya bengong melihat payudara budhe yang ikut tiduran disamping kanannya.

"Ayo katanya haus" suruh budhe

"i...iya Bu" Jawwab Lana yang gugup.

Lana dengan sangat hati-hati mendekat dan mengenyot payudara kiri milik budhe, Awalnya dijilat lalu di sedot pelan-pelan seperti layak anak kecil yang sedang di Susui. Tangan budhe reflek mengelus-elus Rambut Lana. Lana terus mengenyot dan memainkan Ujung puting yang semakin Lama semakin keras.

"ssstttsttsts uh....." keluar dari mulut Budhe sambil bergetar.

“Kenapa Bu….?” Tanya lana belagak gak tau

“Gak papa……” Sambil mencium kening Lana.

Lana melanjutkan kembali kali sedikit menjilat memainkan puting kiri nya, Tangan kiri Lana reflek memegang dada kanan Budhe sedikit mencengkeram.

“Ibu tau nak, Ini gak baik. Tapi .........”, Tak dilanjutkan karena Lana semakin gencar memainkan putingnya

Di telentangkan lalu dibuka kedua dadanya oleh Lana, Bergantian di mainkan oleh Lana, getaran dan kejutan dari tubuh budhe terlihat seperti orang kaku.

"Oh.........." rengek nya

Lana terus merembet ke leher, pipi dan bibirnya. Tanpa disangka budhe memegang Senjata Lana dari luar celana pendek lana. keadaan yang sepi membuat 2 insan ini bergelut layak Suami istri.
Lana turun dan melepas CD dan membuka lebar-lebar kaki budhe, tampak Rumput hitam memenuhi pinggir Lubang kenikmatan. "Mungkin ini yang dinamakan Black Hole" batin Lana, dielusnya lubang itu sehingga badan budhe mengejut-ngejut, Lana merasakan basah dan hangat di jari-jari.

"Bu, boleh kah?" tanya singkat Lana

Budhe hanya memejamkan mata, Lana beranggapan bahwa tanda setuju. Lana membuka celananya sendiri dan menempatkan di tengah kaki Budhe yang tidak ada perlawanan sama sekali.


"Ouh....ssssststttttttssssss" suara budhe ketika Senjata Lana mulai masuk seper tiganya

Sempit menjepit basah dan hangat, Lana memasukkan kembali hingga masuk seluruhnya.

"Oh..uh...... sssssssssssssstttttttt hmmmmmmmmmmmm", Suara budhe ketika masuk seluruhnya.

"Nak,..... jangan lama-lama ya", kata budhe

Lana hanya fokus dengan tusukan perlahan-lahan, semakin lama semakin bervariasi, Lana juga tak kalah gemasnya ditengah dia menggenjot dia juga meremas kedua Dada budhe yang dari awal sudah di kenyot Oleh Lana. Budhe nya Dinda hanya bisa pasrah dan terkadang dia mengeluh dan merengkuh.

"Hmmmm..........Mmmmmmmmm.........mmmmmmmmmmm" sesekali Lana menusuk dengan keras. Lana pun juga berguman "Uh.........nikmat-enak" setiap menusuk.

Keringat pun membasahi keduanya. Budhe berkomentar

"Nak udah belum nak.... ibu gak kuat nak" Rengek budhe.

"Iya, ben....Tar... lagi bu" jawab Lana sedikit patah-patah

entah berapa lama dan berapa kali tusukan Lana setengah mengaduh dan Budhe pun mengaduh.

"uh.............uh.. nak........aduh...ibu udah......"

"oh, oh, oh,............eh..............sssstttttt" Lana ketika mengeluarkan Cairan kentalnya.

Mereka berdua tiduran kembali, dengan masih dalam kondisi berkeringat Lana lanjut memejamkan mata dan tertidur.

Siang Hari ketika Lana bangun dari tidurnya, Dia tak menemui ibu Barunya. Dia bangun dan menuju kamar mandi, Setelah mandi baru mengetahui kalo ibu angkatnya sedang duduk-duduk diluar sambil mengupas bawang merah dan putih.

"Ibu kok disini? Sedang apa bu?" tanya Lana

"Oh kamu nak, ini mau masak buat nanti sore!!!!" jawab budhe

"Oh gitu, Lana masih ngantuk bu. ibu gak tidur aja dulu nanti masaknya" tanya Lana

Ibu angkat itu hanya senyum, lalu menjawab "Ya nanti aja tidurnya, ibu gak terbiasa tidur siang jadinya kamu tidur aja anak" Jelas budhe ini

Lana pun berdiri dan berpamitan untuk masuk ke kamar lalu tertidur.

Ketika Mahrib tiba, Sedang asyiknya bercerita dengan budhe sekaligus ibu angkat Lana ini tiba-tiba Dinda datang membawa sebuah tempat makan.

"Dhe ..... niki enten nasi sama Lauk dhe dari ibu" Kata Dinda

Lana hanya melihat dan menoleh sebentar lalu Lana cuek tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya.

"Iya din makasih yo bilang neng ibuk" Jawab budhe

"Nggeh" jawab Dinda.

Lantas Dinda sepertinya mau ikut ngobrol dengan Lana dan budhe tetapi dari Lana dan budhe gak ada yang mempersilahkan Dinda.

"Aku ikut ngobrol bolehkan!!!" tanya Dinda

kali ini yang menjawab budhe, "Boleh saja gak masalahkan nak Lana?", tanya budhe

Lana pun hanya diam saja tidak melihat dan tidak menjawab. Ibarat Panas hati lana berniat pulang malam itu juga lana lantas berdiri dan masuk kedalam mengeluarkan sepeda dan mengambil Tas yang dia bawa,

"Maaf Bu , Lana gak kuat kalo seperti ini Lana pamit ke kota bu"

"Loh nak ini kan malam jangan malam kalo berangkat" jawab budhe

"iya mas jangan malam bahaya", Dinda menimpali

tetapi lana tetap saja bersikeras. Dan langsung tancap gas tak menghirukan mereka.




Kesimpulannya Adalah Setiap manusia ketika ada cobaan yang pahit di tengah pahit itu pasti ada manisnya, Sama seperti yang di alami sumber dari Maulana.

Akhir kata, Salam Semprot
kota tahu kuning ye hu,,?? kampung halamanQ kui..
 
Dear All Suhu Terutama Bang Admin

Mohon maaf ,Bagi pembaca selama ini dan suhu-suhu penikmat story Saya pribadi mohon ijin untuk vacum 1 bulan penuh. Sedang menjalani tugas 🙏🙏🙏🙏🙏

Sekian
Matur nuwun

Tetap semangat
Salam Semprot
 
Dear All Suhu Terutama Bang Admin

Mohon maaf ,Bagi pembaca selama ini dan suhu-suhu penikmat story Saya pribadi mohon ijin untuk vacum 1 bulan penuh. Sedang menjalani tugas 🙏🙏🙏🙏🙏

Sekian
Matur nuwun

Tetap semangat
Salam Semprot
Walaupun sedih karena akan lama updatenya tapi ane doain njenengan sukses n lancar dalam menyelesaikan tugas2nya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
selamat bertugas..ati2 nang dalan & kerjoan. sampek ktemu bulan ngarep..
 
Dear All Suhu Terutama Bang Admin

Mohon maaf ,Bagi pembaca selama ini dan suhu-suhu penikmat story Saya pribadi mohon ijin untuk vacum 1 bulan penuh. Sedang menjalani tugas 🙏🙏🙏🙏🙏

Sekian
Matur nuwun

Tetap semangat
Salam Semprot

Selamat bertugas gan.

Siapa tau disela-sela tugas, justru ada petualangan baru yg bisa dikisahkan di forum 46 ini.....😁
 
Bimabet
Dear All Suhu Terutama Bang Admin

Mohon maaf ,Bagi pembaca selama ini dan suhu-suhu penikmat story Saya pribadi mohon ijin untuk vacum 1 bulan penuh. Sedang menjalani tugas 🙏🙏🙏🙏🙏

Sekian
Matur nuwun

Tetap semangat
Salam Semprot



😭😭😭😭😭
😭😭😭😭😭
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd