Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ranjang

blackmore

Semprot Lover
Daftar
8 Dec 2010
Post
269
Like diterima
795
Bimabet
Exclusive-Room Hotel Bintang Lima

Postur tubuh kami pada umumnya adalah persegi empat melebar, berbahan busa dengan beberapa per tertanam didalamnya, sehingga empuk dan nyaman bila orang berbaring diatas tubuh kami. Dan sejatinya kami adalah tempat untuk tidur, atau sekedar berbaring melepas kepenatan.. Ya, Kami adalah Ranjang, sering juga disebut spring bed.. Orang-orang bahkan mengelompokan kami dalam berbagai “Ras” berdasarkan ukuran. Ada Single bed, Double bed, King bed, Queen bed,Twin bed, dll. walaupun begitu, tetaplah kami adalah ranjang.

Tepatnya aku adalah ranjang kamar hotel bintang lima. Dan bila lebih sepesifik lagi, diriku ditempatkan disebuah ruangan eksklusif yang letaknya dilantai teratas bangunan hotel mewah ini. yang pastinya didalam ruangan tempatku inilah pengelola hotel menjanjikan kemewahan yang lebih dari kamar-kamar yang lain. Dan yang terpenting adalah segala privasi benar-benar terjamin disini, hal inilah yang menjadi pertimbangan paling utama bagi para konsumen yang memanfaatkan ruangan tempat dimana tubuhku bernaung ini, sehingga mereka bisa bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan.. Ya, apa saja..bahkan hal-hal ganjil yang terkadang tidak bisa diterima oleh akal sehat.. dan tentunya tanpa mereka harus kawatir adanya pihak-pihak yang mengusik. Dan tentu saja semua itu bisa didapat dengan uang yang tidak sedikit. Tarif sewa perhari diruanganku ini setara dengan 10 bulan gaji seorang buruh pabrik. Sehingga kalian tentunya telah dapat menduga, golongan seperti apakah yang memiliki kesempatan untuk dapat merebahkan diri diatas tubuhku ini.

Sesuai nama dan fungsiku, maka diatas tubuhku yg empuk ini kerap orang melakukan adegan ranjang... Sebuah kegiatan dua kelamin yang saling bersilaturahmi, untuk kemudian berpenetrasi, lalu diakhiri dengan muntahan cairan birahi. Tapi entah mengapa disebutnya dengan adegan ranjang, walaupun mereka terkadang melakukannya diatas sofa yg letaknya disampingku, atau diatas meja yg letaknya agak dibelakangku, maupun didalam bathtube kamar mandi disebelah kananku. semua tetap saja disebutnya dengan adegan ranjang. Seperti misalnya: “pasangan muda-mudi digerebek saat sedang beradegan ranjang disebuah hotel melati”. Atau “film-film yang hanya mengekspose adegan ranjang akan dilarang pemutarannya di bioskop”. Sepertinya istilah adegan ranjang hanyalah yang berkonotasi negative. Tak pernah mereka menyebut seperti ini: “pasangan pengantin baru itu sepertinya sedang beradegan ranjang didalam kamar mereka”. Tetapi mereka lebih suka menyebutnya begini: “pasangan pengantin baru itu sepertinya sedang bercinta didalam kamar mereka”. Walaupun mereka melakukannya tetap diatas ranjang.

Terkadang aku merasa kalau diriku ini hanyalah sebagai “tempat buang sampah”. Sebagai pengistilahan perbuatan-perbuatan yang mereka anggap mesum, dan tidak sesuai dengan norma-norma yang mereka gariskan. Tapi tak apalah.. aku tak perlu mempermasalahkan hal itu lebih jauh.. biar bagaimanapun aku tetaplah ranjang.


Sebagai ranjang yang telah menghuni hotel bintang lima ini selama kurang lebih hampir satu tahun, mungkin sudah ratusan mahluk yang telah merebahkan tubuh mereka diatas tubuhku ini, dan tentunya sambil melakukan adegan ranjang.

Tak sedikit dari mereka yang menggunakan tubuhku ini adalah sosok yang pernah aku saksikan dilayar TV yang melekat didinding didepanku itu. Dan biasanya mereka melakukan adegan ranjang justru bukan dengan pasangan resmi mereka, melainkan dengan perempuan-perempuan muda yang seharusnya lebih patut menjadi anaknya. Sebagian dari mereka itu adalah para politisi, pengusaha, tokoh masyarakat, pengacara, pejabat penegak hukum, pejabat pemerintahan, anggota dewan, dan lain-lain.

Bahkan pernah saat mereka asik beradegan ranjang, dan pada waktu yang bersamaan dilayar TV menayangkan sosok dirinya yang sedang berbicara tentang moral.

“ Om..lihat tuh ditivi ada kamu….hi..hi..hi..” pekik sang wanita muda yang saat itu tengah mengumpankan tubuhnya demi uang dan kemewahan.

“ He..he..he.. siapa dulu dong…aku gitu loouww..” ujar sang lelaki separuh baya, setelah melirik sebentar pada layar tv untuk kemudian kembali lagi memacukan tubuh tambunnya diatas tubuh indah sang wanita muda.


Mereka yang beradegan ranjang diatas tubuhku tidak hanya sebatas pasangan pria atau wanita. Bahkan juga pria dengan pria, wanita dengan wanita, atau wanita berkelamin pria dengan pria. Dan tidak hanya sebatas adegan ranjang yang konfensional. Terkadang mereka melakukannya beramai-ramai, yang biasa mereka sebut dengan istilah orgy. Atau seorang pria dengan tiga sampai empat orang wanita sekaligus. Atau sebaliknya satu orang wanita dengan tiga atau empat orang pria sekaligus. Dang tidak jarang aksi mereka diselingi pula dengan pesta narkoba, hingga tubuhku penuh dengan bercak-bercak air mani dan serpihan serbuk putih kokain.

Bahkan seorang pria yang wajahnya pernah aku saksikan dilayar tv membawa seorang wanita dibawah umur yang masih perawan, usia bocah yang sepertinya masih lugu itu kutaksir tak lebih dari dua belas tahun. Atau pria setengah baya dengan seorang bocah laki-laki usia SD, yang mengerang kesakitan saat si pria menghujamkan penisnya pada lubang anus sang bocah. Dan setelah pria setengah baya puas, sang bocah dengan langkah terpincang-pincang dibawa pergi oleh dua orang bertubuh tegap dengan terlebih dulu sang pria setengah baya memberikan segepok uang kepada dua orang bertubuh tegap itu, entah siapa dan dari mana bocah malang itu didapat.

Dan yang membuatku miris adalah saat seorang pria dengan kejamnya menganiaya seorang perempuan muda dengan tamparan, tinju,tendangan, hingga sang perempuan muda babak belur dengan wajah lebam dan darah menggenangi hidung dan mulutnya, termasuk juga percikan darahnya menodai sprei yang membalut tubuhku. Dan setelah tak berdaya dengan kasarnya sang pria menyetubuhi sang wanita muda yang malang. Setelah puas, kembali datang pria-pria berbadan tegap yang menjemput sang wanita yang sudah setengah hidup itu, tentunya dengan terlebih dulu menerima segepok uang dari sang pria yang tersenyum karna hasrat seksualnya yang ganjil telah tersalurkan. Dan dalam hatinya sang pria berkata “ Apa yang tidak bisa didapat didunia ini dengan uang…”

Dan masih banyak lagi tingkah-polah menjijikan dari mahluk-mahluk berkantong tebal itu diatas tubuhku ini. Dan mereka itu rata-rata bukan orang sembarangan, sebagian adalah yg dimasyarakat dikenal sebagai kaum yang terhormat.


******

Nah, yang saat ini sedang berada diatas tubuhku adalah seorang pria berusia sekitar 45 tahun, sedang wanitanya sekitar 16 tahun.

“ Cepetan dooong…. Aku dah gak tahan nih…dah ampir seminggu tauuu….” Rengek si wanita muda yang sepertinya sudah tak sabar menanti sang pria yang tengah melepas ikat pinggang celananya. Wanita berparas ayu dengan penampilan imut tanpa dosa. Kulitnya yang putih mulus bak patung lilin nyaris tanpa cacat, wajah dan penampilan rambutnya mengingatkan aku pada gadis-gadis Girl band Korea yang sering aku saksikan dilayar tv didepanku itu. Rambut lurus sebatas punggung, disemir agak pirang dengan poninya yang tertata rapi. Postur tubuhnya ideal, postur yang diidam-idamkan untuk dimiliki oleh para gadis masa kini. Dan yang tak kalah menarik adalah matanya yang bulat dan bercahaya dengan bulu matanya yang lentik bak boneka. Mata yang menatap nanar kearah selangkangan sang pria yang kini telah melepaskan celana panjangnya.

“ Tarik aja sekalian nih kolornya.. iiihhh…” dengan gemas sigadis imut menarik celana dalam si pria yang membuatnya nyaris terkoyak .

“ Sabar dong..anak nakaaaalll.***k sabaran banget sih.. kamu sendiri belum buka apa-apa tuh…” ujar sang pria sambil melepaskan kancing kemejanya.


Bagaikan mendapatkan mainan yang diidamkannya, sang gadis imut mulai membelai-belai penis sang pria yang mulai separuh tegak.

“ Buka aja ndiri…” jawab sang gadis ketus, namun bernada manja. yang justru membuat sang pria gemas seraya mendorong tubuh sigadis imut hingga terjengkang telentang diatas tubuhku.

“ Aaaeeeeeeeeng….rese’ nih…aku kan masih mau mainan sama si dede’…” protes si gadis imut manja yang untuk sementara harus rela melepaskan “maianannya”.


Tingkah manja dan kekanak-kanakan sigadis imut memancing syahwat sang pria, yang kini mulai melucuti seragam si gadis.. Ya, seragam..tepatnya seragam putih abu-abu . kancing seragam putih mulai dilepas..hanya dua buah. Rasa tak sabar membuatnya langsung menarik paksa hingga tiga kancing lainnya terlepas.

“ Tuh..kaaan.. kancing bajuku pada lepas deh…” keluh sang gadis yang kini bagian atasnya hanya menyisakan kutangnya, dan hanya selang beberapa detik kutang itupun juga ikut direngut paksa. Hingga terpampanglah buah dada putih yang ukurannya masih belum seberapa besar dengan putingnya yg merah jambu.

Puting merah jambu kini bagai lenyap dalam kuluman si pria, sesekali dijilat,diemut,atau digigit pelan, yang membuat sigadis imut mendesah sambil memejamkan matanya.

“Zzzzzzzzzzz…..aaaaaahhhhhh….mmm..aaaaaahhhh…..aaauuuuww…kamu udah kangen nenen aku ya cayang….aaahhhh…” desahan dan gumaman sigadis lugu memancing sipria untuk mengangkat kepalanya sedikit keatas, hingga bibir yang baru saja mendesah itu dilumatnya dengan buas, Bibir mungil berwarna merah jambu alami tanpa lipstick itu yang kini menjadi sasaran si pria. Lidah sipria mulai mencari-cari didalam rongga mulut si gadis. Yang dibalas oleh si gadis dengan mengemut lidah si pria. Dikulumnya lidah yang terjulur itu beberapa saat, hingga saat berikutnya ganti lidah sigadis yang dikulum oleh si pria.


“ Si puss nya udah kangen tuh mau disayang juga…cepetan dong puss nya disayang….” Ujar si gadis, seraya mendorong kebawah kepala si pria.. kebawah kearah selangkangannya.

Wajah sipria kini tepat didepan selangkangan sigadis. Rok abu-abu disingkapkan, seraya ditarik celana dalam putih bergambar hello kitty yang masih menutupi selangkangannya.

Sekerat daging dengan belahan vertikal kini tepat berada dihadapan si pria. Yang pada bagian atasnya ditumbuhi bulu-bulu halus. Belahan vertikal mulai melebar saat si pria menyibaknya dengan kedua ibu jari. Daging lembut kemerahan yang sedikit basahlah yang kini tersaji. Bagaikan mengendus makanan yang lezat si pria menghirup aromanya dengan mata terpejam. Hingga kumisnya yang lumayan lebat menjilat keratan daging merah itu, yang diikuti dengan gelinjangan sang gadis.

“ Mmmmmm…si pussnya bauuu.. bau pesiiing…pasti abis pipis enggak cebok nih….” Walau dikatakannya bau, namun hidung si pria seolah tanpa bosan menghirup aroma dari organ yang disebutnya “si puss” itu. yang membuat si gadis memprotes manja sambil sedikit memonyongkan bibir mungilnya dengan wajah cemberut.

“ Aaeeeeeng…bo-ong nih..bo-ong…bo-ong..” sanggah si gadis, sambil menampar-nampar pelan kepala si pria

“ Biar pesing tapi sedaaaapppp….” Puji si pria, seraya membenamkan mulutnya kedalam belahan daging merah itu. diikuti dengan lidahnya yang menari-nari, yang membuat si gadis imut menggelinjang sambil menjambak pelan rambut si pria.

“ Zzzzzzzzzzz…..aaaaahhhhhh…terussss..cayaaaang….aaauuu…geliiiiii..enaaaaakkkk…” racau si gadis imut, kali ini kedua tangannya meremas-remas payu daranya sendiri, sementara kedua matanya separuh terpejam.

Sluuurrrppphhh… Sluuurrrppphhh… Srrooottt…suara kecipakan lidah dan hisapan mulut yang menyeruput caira-cairan vagina menambah gelora kedua insan yang berbeda usia itu semakin larut dalam permainan birahi. Itu dapat kurasakan dari desah-desah nafas mereka yang hangat. Sehangat nafsu mereka yang semakin kian memanas.


Beberapa saat kemudian si pria bangkit, dan mengangkangi wajah si gadis dengan kedua lututnya bertumpu pada tubuhku. seraya menyodorkan batang penis besarnya pada si gadis imut yang masih berbaring telentang.

“ Ayo sayaaang…katanya tadi masih mau mainan sama si dede’… ayo dong dede’nya disayang..” ujar si pria dengan nada yang lembut dan merayu. Benda yang ukurannya lebih besar dari lengan si gadis itu digenggamnya dengan tanpa ragu.

“ Apa kabar dede’ udah seminggu nih aku gak mainan sama kamu…aku kan kangen cayaaang… kalo dede’ kangen gak cama aku…?” ucap si gadis imut seolah berbicara dengan benda dalam genggamannya itu.

“ Pasti kangen dong dede’nya… makanya cepet dong disayangnya….” Sambung si pria sambil membelai membelai rambut si gadis.

“ Oowwhh…dede’ mau dicayang ya? Kaciaaaan…aaeeemmmm…” yang dimaksud disayang ternyata adalah mengulum benda itu, hingga separuh batang penis itu kini berada didalam mulut sigadis. Seraya kepalanya bergerak turun naik memompakan benda yang mereka namakan si dede itu.

“ Aaaahhhhh…teruss sayaaang…kamu makin pinter aja deh….aaaaahhhh…” gumam si pria yang menikmati batang jakarnya “disayang” oleh si gadis lugu.



Hingga beberapa menit kemudian si gadis menghentikan aksinya, seraya melepaskannya kuluman batang jakar si pria dari mulutnya.

“ Ayo dong…sekarang main cappuccino..” pinta si gadis imut, sambil dirinya bangkit dari posisi berbaringnya, untuk kemudian duduk diatas tubuhku.

“ Oowwhh.. kamu pastinya udah kangen nih sama permainan “cappuccino” kita iya kan…” ujar si pria

“ Ya iya lah…permainan cappuccino itukan sesuatu banget…” sambung si gadis

“ Oke deh, sekarang kamu siap ya…” ujar si pria, yang kini kedua tangannya memegang rambut si gadis

“ Iyaaaa…aku siap..” balas sigadis

“ Oke..satu..dua..tiga…” ucap si pria bagaikan seorang wasit yang memberi aba-aba pada peserta lomba lari.

“ CAPPUCCINO..! “ teriak mereka secara berbarengan. Dan bersamaan dengan teriakan itu batang penis si pria yang berdiri tegak dihantamkan kedalam mulut si gadis imut yang menganga.

Astaga… permainan yang disebutnya sebagai cappuccino tadi ternyata adalah mengocok-ngocokan batang penis didalam rongga mulut sang gadis dengan kecepatan dan kekuatan maksimal. Sementara kedua tangan si pria menjambak rambut sang gadis sambil menghujamkan bokongnya maju mundur.

Ghloghh… Ghloghh… Ghloghh… suara yang terdengar begitu riuh, bersamaan dengan air liur yang semakin banyak menetes dari sela-sela bibirnya..menetes hingga mengenai tubuhku, yang memberikan bercak-bercak cairan air liur kental pada sprei yang melindungi tubuhku.

Dan..Ah.. Ekspresi gadis imut itu terlihat begitu menikmatinya..tak ada sedikitpun reaksi yang menunjukan bahwa dirinya sedang tersakiti walaupun air matanya mulai menetes akibat batang penis itu yang menyentuh kerongkongannya. Itu dapat kuyakini saat gadis itu justru memberikan gerakan maju mundur pada kepalanya, samentara kedua tangannya menekan bokong si pria agar batang penis itu semakin tandas menghantam mulutnya. Seolah hantaman sang pria yang begitu keras dan bertenaga masih belum cukup bagi dirinya.

Air ludah yang keluar kulihat semakin banyak, kocokan yang cepat dan keras membuatnya seperti bergelembung dan berbusa… Ah, mungkin karna ini mengapa mereka menamakannya sebagai mainan “cappuccino”. Aku jadi teringat dengan minuman yang dipesan oleh salah seorang yang pernah singgah ditubuhku. Saat sipelayan hotel mengantarkan minuman seperti kopi, yang mereka sebut sebagai cappuccino, dan pada bagian atas minuman itu tampak berbusa. Namun bukan busa yang diciptakan dari air liur, seperti yang aku saksikan sekarang ini.


Hingga beberapa menit kemudian mereka menyudahi aksi yang membuat tubuhku dipenuhi oleh noda cairan air liur itu. seraya mereka saling berciuman dengan masih air liur melumuri dagu dan pipi sang gadis. Bahkan dengan rakus si pria menjilati dan menghirup air liur yang masih melekat disekitar wajah sang gadis.

“ Cepet dong…masukan si dede’nya kedalam si puss….aku udah gak nahan nih….” Rengek si gadis imut yang kini telah melepas rok abu-abu dari tubuhnya. Sehingga dengan berbugil si gadis mengangkangkan kedua kakinya, sementara kedua tangannya menyibak liang yang disebutnya si puss itu.

Tanpa diminta dua kali si pria memposisikan tubuhnya diatas sang gadis. Dengan sekali dorongan batang penisnya yang besar amblas masuk kedalam liang vagina.

“ Digenjot yang kuat ya cayaaang…biar si pussnya seneng….” Pinta si gadis imut dengan gayanya yang khas, gaya kekanak-kanakan dan menggemaskan. Gaya yang membuat si pria semakin terpancing birahinya hingga dikayuhkan bokongnya dengan bertenaga, yang membuat tubuhku juga ikut terguncang karnanya.

“ Aaaaaahhhh….iyaaaaa…aassssiiiiikkkk…teruss yang…genjot yang kuat yang…aaaaahhhhh…” racau sigadis tampaknya begitu menikmati aksi yang diberikan si pria.

Batang jakar yang berdiameter cukup besar itu terlihat cukup kontras keluar masuk didalam liang yang sejatinya adalah kecil, namun sepertinya dikarnakan factor elastisitas dan factor kebiasaanlah yang membuat liang itu cukup leluasa menerimanya. Otot-otot vaginanya tampak menjepit erat penis sang pria. Itu dapat kulihat saat penis sang pria melakukan gerakan menarik yang sepertinya otot-otot vagina si gadis bagai ikut tertarik, dan sebaliknya saat si pria melakukan gerakan mendorong, otot-otot vaginanya seperti hendak ikut tenggelam.


“ Gantian…aku mau diatas…” pinta si gadis, beberapa menit kemudian. yang dituruti oleh si pria dengan merebahkan tubuhnya sambil memeluk sigadis dengan kedua kelamin mereka masih saling bersatu. Praktis kini tubuh si gadis berada diatas, yang langsung memposisikan diri berjongkok seraya bokongnya bergerak naik turun secara berirama.

Hanya beberapa saat kemudian sigadis memekik keras bagai seekor kuda betina dikawin sang pejantan.

“ Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhkkkk….aku nyampeeeeeeeeee…..aaaaaaahhhh…” lengkingan yang membahana diseatero ruang tempatku bernaung.

Hanya beberapa detik setelah itu si pria bangkit dari posisi berbaringnya. Didorong tubuh sang gadis hingga terjerembab diatas tubuhku dengan batang penis masih tertanam didalam liang vaginanya. Hanya dengan beberapa kali kayuhan, giliran si pria yang melenguh bak sapi tengah disembelih. Menumpahkan seluruh cairan sperma didalam rahim si gadis imut. Dan akhirnya gerakan tubuhnya terhenti, lunglai dan terjatuh bak pohon tumbang diatas tubuh sang gadis imut yang terlebih dulu tersenyum puas.



***********

Sekitar satu jam setelah acara pergumulan tadi, terdengar suara nada dering ponsel memecah keheningan diruangan tempatku. Dengan malas si pria meraih sumber suara itu.

“ Hallo…Ada apa Ma….”

“ Koq belum pulang pa? Mana telponnya gak aktif dari tadi.. “ tanya suara dari ponsel

“ Ya belum dong ma…Aku kan lagi ada seminar…aku sedang memberikan presentasi tadi.. Makanya HPnya aku off dulu”

“ Seminar apa lagi sih? “

“ Itu yang aku susun tadi malam.. “Peranan Orang Tua Dalam Pertumbuhan Moral Anak”…”

“ Oh, yang itu… Eh, ngompng-ngomong cincin berlian yang aku tunjukan di internet itu udah dibeliin belum? “

“ Oo..pastinya sudah dooong…untuk istri tercinta masa’ aku lupa sih...”

“ Aahh…Papa memang paling baik deh…Mama jadi makin cinta... kira-kira jam berapa nanti sampai rumah pa..aku gak sabar nih untuk ngeliat… eh, maksudnya gak sabar ketemu papa..dah kangen…”

“ Ah..bisa aja mama…”

“ Oh, iya pa.. Nanda udah jam segini koq masih belum pulang juga ya.. Kemana aja sih tu anak,.. Mana HPnya juga enggak aktif lagi…”

“ Biar saja lah ma…dia kan sedang beranjak dewasa..barangkali kerumah temannya, berilah dia sedikit kebebasan untuk bersosialisasi…”

“ Bukan begitu pa… Nanda itu kan anak kita satu-satunya..wajarlah kalau aku sedikit kawatir…”

“ Ya sudah…Nanti telpon aja lagi…barangkali sudah diaktipkan …dah dulu ya ma…sun dari jauh..mmuaaahhhh…”



Ruangan kembali sunyi..si pria melangkahkan kakinya kearah kamar mandi. Namun tak sampai satu menit setelahnya, terdengar nada dering yang lain… kali ini dari ponsel milik si gadis imut.

“ Hallo Ma…” ucap sang gadis imut pada smart-phonenya.

“ Nanda..Kamu kemana aja sih nak… jam segini masih belum pulang…”


# Part. 2
# Part. 3
 
Terakhir diubah:
Hebatttt... incest ahhahahahahahaaa...

Peran orang tua yang aneh. Wakkakakakaaa...
 
mantab ceritanya....kuncinya di paragraf akhir
 
klimaksnya, pas...

skali lagi suhu blekmor memainkan kejutannya

:beer:
 
super sekali jalan ceritanya
pandai sekali nyusun agan ni
mantappp
 
Gotchaaaa.....mantabs...n
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Keren.. Kerennn..

Tapi.. Ranjang suit room (bner gak istilahnya?) hotel bintang 5 gak diganti smpe 5 tahun? Hmm..
 
Hebatttt... incest ahhahahahahahaaa...

Peran orang tua yang aneh. Wakkakakakaaa...
yah..begitulah non... eh.. btw, awas tuh, behanya yg lg dijemur nti dicolong pemulung... :p
Pov nya keren bgt..***k nyangka bisa apik bgt
coba2 pengen bikin pov benda...kebetulan blm pernah nemuin di forum ini... maksud hati cm pingin mengisi yg blm ada aj... thanks bro..
klimaksnya, pas...

skali lagi suhu blekmor memainkan kejutannya

:beer:
thanks bro... thanks ats terkejutnya...
 
thanks.***by

super sekali jalan ceritanya
pandai sekali nyusun agan ni
mantappp
thanks ats apresiasinya bro....

Keren.. Kerennn..

Tapi.. Ranjang suit room (bner gak istilahnya?) hotel bintang 5 gak diganti smpe 5 tahun? Hmm..
oowwhh..bgtu ya... emang biasanya brp taun sekali sih diganti? maklum nih, yg nulis gak prnah ngerasain ranjang di hotel bintang 5... dan gak tau menau soal manajemen perhotelan, jd gak kepikiran sampai kesana... tp kl dipikir2 bener jg sih... kl sampai lima thn msh blm diganti udh banyak "pulaunya" tuh... knp gak kepikiran smpai ksna ya? mungkin kl setahun lbh realistis kl ya...? apa prlu diedit lg ya...? makasih deh ats masukannya...sangat membantu skl...
 
Personifikasinya :jempol:
asli keren, endingnya bikin melongo, meleset, jauh dr perkiraan.
:jempol:
 
perpindahan pov yang langsung masuk ss bikin ga pembaca ga sadar.. tapi sepertinya akan lebih keren klo ts tetap stick pada pov ranjang sehingga muncul komentar orang ketiga (ranjang) atas aktivitas 2 orang pelaku pertama

hehehe maaf gan ini bukan keripik just my imagine atas cerita bagus yang mengandung surprise di ending
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd