Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REPOST) Istriku dan Mang Tukang Sayur

Status
Please reply by conversation.
Part 17
....Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampa
(?)

hu, kepotong ceritanya..

btw Penampakan Liya part 2, btw menarik jg remake versionnya.
perasaan udah pernah baca ini sama part 18 yg digedor2 keluarganya mang sayur.. mungkin versi remake dipanjangin ceritanya
lanjot teross huu
MESITQJ_o.jpg
 
Terakhir diubah:
Part 21 Semakin berani

Selepas pulang dari kebun binatang aku, anakku dan suamiku memutuskan untuk langsung pulang ke rumah karena Tasya tertidur kelihatanya Tasya merasa lelah seharian melihat lihat binatang.

Sekitar pukul delapan malam akhir nya kamipun telah sampai dirumah kembali.

"Abi yang Gendong tasya ke kamar ya bi...."

"Iya mi, jangan lupa ya mi pintu pagar nya ditutup terus pintu rumah sekalian di kunci juga"

"Oke bi"

Singkat cerita akhir nya aku dan suamiku sudah bereda dikamar, "oh

sunggu melahkan sekali hari ini" gumam ku dalam hati.

"Umi pagar udah ditutup kan mi"

"Udah lah bi"

"Kalau pintu udah umi kunci juga"

"Udah Abi........."

"Syukurlah mi kalau udah Umi Kunci"

"Iya Abi, Yaudah bi umi cape banget Hari ini Umi mau langsung tidur ya bi"

"lya umi, sama Abi juga mau tidur langsung cape seharian sudah jalan jalan"

akhir nya kami berdua pun tertidur dengan lelap tetapi sekitar pukul tiga pagi aku terbangun karena ingin buang air kecil, akhirnya akupun memutuskan untuk ke kamar mandi mesti mata ini susah sekali dibuka mungkin saking cape nya seharian sudah jalan jalan ditambah melayani

mang Dedi sampe tiga Ronde Rasa nya sungguh lelah sekali.

Sehabis dari kamar mandi aku baru teringat aku belum memberi kabar sama mang Dedi bawasanya aku sudah pulang dari kebun binatang "aduh gimna ini, bagaimana kalau mang Dedi marah" Gumam ku, akhir nya akupun memutuskan untuk mengirim pesan permohonan maaf sama mang Dedi.

"Massss"

aku mulai memberikan pesan singkat ke mang Dedi, tak lama mang dedipun membalas nya.

"Iya dek Liya"

"Mas kok belum tidur mas jam segini"

"Mas Baru saja bangun dek, kan mas harus kepasar mau belanja buat jualan nanti dek"

"Oh gitu ya mas"

"lya dek, dek Liya sendiri kenapa belum tidur ?? Kok tiba tiba kasih pesan singkat jam segini dek ada apa hayo ?? Udah kangen ya dek Liya sayang hihi"

"ii apaan si mas ini, bukan gitu mas aku kebangun pengen buang air kecil eh baru inget belum sempat ngabarin mas kalau aku sudah pulang dari kebun binatang"

"Oh gtu ya dek Liya, Emang dek Liya pulang kapan dari kebun binatang"

"lya mas, tadi sekitar jam 8 malam mas"

"Oh syukurlah kalau udah pulang dengan selamat dek liya"

"lya mas maafin aku ya mas lupa ngabarin"

"Iya iya gak apa apa dek Liya lain kali jangan lupa dek kan mas mu ini calon suamimu"

Begitu senangnya aku ini ketika membaca kata dari mang Dedi itu ya ampun apakah ini yang dinamakan rasa cinta sejati.

"Iya mas Liya janji gak bakalan lupa lagi deh"

"Oke oke mas pegang lho janji dek Liya"

"lya massssss"

"Oh iya dek biasanya suami dek Liya suka bangun jam berapa? Dek"

"Hah apa sih mas kok nanyain kebiasaan bangun tidur suami Liya sih"

"Engga apa apa dek Liya mas hanya bertanya aja, emang gak boleh ya dek"

"Oh gitu ya mas, boleh kok mas"

Akupun kaget kok tiba tiba mang Dedi nanya kebiasaan bangun tidur suamiku dalam hati ada apa ini ya buat penasaran aja.

"Oh iya mas suami Liya biasa bangun jam 6 pagi, emang kenapa si mas buat Liya penasaran aja"

"Dek Liya penasaran ya"

"Iya mas apaan si mas jangan buat aku penasaran deh"

"Mumpung masih jam setengah empat sekarang mas mau ke pasar nanti sekalian mas mampir ke rumah dek Liya ya"

"Hah apa mas"

Aku bener bener kaget mang Dedi mau ngapain mampir ke rumah jam segini

mana ada suami ya tuhan aku bingung banget harus gimana.

"Iya dek sekarang mas lagi mau jalan ni ke rumah dek Liya nanti pulang dari rumah dek Liya mas mau langsung ke pasar dek"

"Iya mas, tapi mas mau ngapain mas.. ..., Ada suami Liya lho mas"

"Mas cuma kangen sama dek Liya"

"Hah apa mas kan nanti pagi mas jualan juga kita ketemu mas"

"Engga dek Liya kalau nanti pagi keburu banyak orang belum tentukan pos sepi seperti waktu itu"

"Jadi maksud mas apa"

"Mas mu ini, lagi pengen dek Liya"

Bagai di sambar petir di siang bolong aku bener bener kaget membaca pesan

dari mang Dedi, ya tuhan apa yang harus aku lakukan kalau sudah seperti ini.

"Hah apa mas, gak salah mas, Liya takut mas di rumah ada suami nanti kalau ketahuan gimana"

"Enggalah dek Liya kita main diam diam aja"

"Mas Liya mohon jangan senekad itu mas, nanti aja kalau suami Liya sudah berangkat kerja aja ya mas"

"Gak mau dek Liya, mas sudah bener bener pengen nih, dek Liya kan sudah janji mau nurut sama mas"

"lya mas tapi kan gak harus gini juga"

"Masssss"

Beberapa menit aku menunggu balasan mang Dedi akhir nya mang dedipun membalas juga

"Dek ini mas udah depan pintu rumah mu cepat bukain ya dek dingin ni"

Ya ampun bagaimana ini aku takut bercampur seneng juga bisa ketemu mas dedi tapi ini sungguh nekad aku takut suamiku bangun, Kebetulan rumah ku dan kontrakan mang Dedi tak terlalu jauh bahkan bisa dikatakan Deket hanya beberapa menit saja sudah sampai. Akhir nya aku memutuskan untuk menuruti mang Dedi toh aku udah janji juga sama mang Dedi.

"Iya mas sebentar"

"Iya dek Liya ku sayang"

Akhir nya akupun diam diam melihat ke arah suamiku yang lagi tertidur lelap diam diam aku turun dari ranjang dan membuka pintu kamar pelan pelan karena aku takut suamiku bangun, setelah keluar dari kamar aku pun membuka pintu dan

menemui mang Dedi yang ada di depan rumah pagar ku.

"Ya ampun mas, kenapa nekad banget mas"

"Udah dek mas dingin ni nunggu daritadi diluar ayo buka pintu nya"

"I...iyaaaa mass sebentar"

Akupun membukan gembok pagar saya dan mempersilahkan mang Dedi untuk masuk ke rumah ku, dengan memakai baju setelan biasa mang Dedi ke pasar baju yang kotor lusu mungkin sudah beberapa kali dipakai tp belum dicuci sehingga kelihatan compang camping nya baju mang Dedi.

"Ayo mas masuk, ngomong nya pelan pelan ya mas Liya takut suami Liya bangun nanti"

"Iya dek Liya mas tau, oh ya maaf ya

dek mas jelek begini mana belum mandi juga soalnya mas dingin kalau mandi jam segini dek " sambil raut wajah ketawa mesum.

"Iya mas gak apa apa kok"

"Apa dek, mas ga denger"

"Mas ngomong nya pelan pelan bisa kan nanti suamiku bangun mas"

"lya iya dek maafin mas"

Akupun mengangguk dan terus melangkah masuk ke rumah bersama mang Dedi, pelan pelan ku buka pintu ruang tamu ku dan mempersilakan mang Dedi masuk.

"Masuk mas"

"Iya dek Liya sayang"

"Mau Liya ambilin minum dulu mas"


"Ga usah dek langsung aja yuk"

"Hmmmm iya mas tp jangan berisik ya mas"

"Iya dek Liya sayang, matiin dulu lampu nya dek"

"Oh iya mas sebentar"

Setelah selesai aku mematikan lampu ruang tamuku akupun duduk sebelah mang Dedi, tak menunggu lama mang dedipun langsung melumat bibir mungilku ini dan akupun membalas lumatan mang Dedi meski terasa sedikit bau aneh mungkin mang Dedi belum sempat gosok gigi.

Hmmmm, ahhhhh akupun sedikit mendesah karena tangan mang Dedi sudah mulai meraba raba payudaraku dan mulai membuka kancing baju tidur ku ini

yang dimana kebiasaan ku kalau sebelum tidur aku suka membuka bara ku dan akhir nya kancing bajuku terbuka semua yang dimana mang dedipun langsung menjilati payudaraku dan memainkan puting payudaraku dengan tangan dan bibir nya, akupun sudah tak memperdulikan lagi kalau ada suamiku di kamar yang sedang tidur.

Sambil berbisik ditelinga mang Dedi aku pun memohon untuk tidak melepas baju dan celana ku.

"Massss ahhhh jangan dibuka ya mas baju sama celana nya"

"Kenapa dek Liya nanti mas gimana masukin penis mas ke vagina dek Liya" sambil sedikit sedikit tangan mang Dedi meraba raba vagina ku dan memasukan jarinya ke vagina ku"

"Ahhh Masss uhhhh hmmmmm

akupun desah kembali menahan rasa nikmat ini, Oh mas cukup buka kancing dan prositin aja celana Liya mas jangan dibuka semuanya masss"

"Ga akan enak dek, sudah dek Liya sayang nikmati aja ya"

Akupun menganggukan kepalaku tanda aku setuju dak akhir nya mang dedi pun melepas baju dan celana ku sampe aku bener bener bugil tak memakai kain sehelai pun, begitu liarnya mang Dedi menjamaah badan ku dengan jilatan jilatan di payudaraku dan permainan jari di vaginaku ini yang membuatku melayang layang di atas kenikmatan.

"Ahhh Masss enak masss terusss mas"

"Iya dek Liya sayang desah nya jangan keras keras ya dek nanti suamimu bangun"

"Ah iya masss" akupun mencoba

menutup bibirku dengan tanganku biar desahanku tak mengeluarkan suara mengingat suamiku lagi tertidur di kamar.

Saat aku melirik ke jam oh tuhan sudah jam lima lebih dua puluh menit bagaimana ini takut suamiku keburu bangun, akupun berbisik ke mang Dedi untuk cepat cepat menyudahi ini semua.

"Ahhh mass cepatan masss udah mau jam enam pagi nanti suami Liya bangun mas"

"Oh iya dek mas masukin sekarang ya dek penis mas mu ini "

"Ahhh iya mas cepetan ya mas"

Mang Dedi hanya membuka celana sampe selutut dan langsung memasukan penis besarnya itu ke vagina ku ini, oh sungguh nikmat sekali Rasa nya.

"AHHHH hmmmm uhhhhhh massss,

mas jam setengah enam mas cepet mas ahhh"

"Ah iya dek mas keluarin sekarang ya dek"

"Ahh iya mas Liya juga mau keluar mass uhhh ahh"

"Dek mas kelu...Ar di dalem dek ahhhh uhhh"

"Ah iya mas liya juga keluar mass ahhh, iya mas keluarin di dalem aja mas"

Akhir nya persetubuhan aku dan mang dedipun telah selesai deng semprotan hangat mang Dedi di vagina ku ini, akhir nya dengan ter buru-buru aku pun memakai baju ku kembali.

"Dek Liya nikmat sekali dek"

"Iya mas sekarang mas ke pasar gih mas"

"Dek Liya ngusir ni udah di semprot penju mas terus di usir"

"Bukan begitu mas, takut suami Liya sudah bangun nanti bisa berabe mas urusan nya"

"Oh iya juga dek Liya sayang"

"Iya maaf ya mas bukan maksud Liya mengusir mas"

"Iya gak papa dek Liya mas ngerti kok, yaudah dek mas ke pasar dulu ya dek udah kesiangan juga ini"

"Iya mas hati - Hati ya mas"

Akupun mengantarkan mas Dedi ke depan pintu pagar rumah tak lupa mang Dedi pamit sambil mencium keningku ini dan akupun tak lupa mencium tangan mang Dedi layak nya suami yang mau berangkat kerja itulah yang aku lakuka ke mang Dedi.

"Mas berangkat dulu ya sayang"

"Iya Mas hati hati ya"

"Iya sayang"

Setelah mang dedi berangkat akupun buru buru menggembok pagar rumah dan mengunci kembali pintu rumahku, akupu. Langsung masuk kembali ke kamar setelah melihat suamiku ternyata suamiku masih terlelap tidur, syukurlah gumam ku dalam hati.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd