Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REPOST) Istriku dan Mang Tukang Sayur

Status
Please reply by conversation.
semangat repost y, msh byk part yg blm
PROLOG
Bagian 1: Tidak Sengaja
Bagian 2 : Tarik Ulur
Bagian 3 : Tali Asmara
Bagian 4 : Terbawa Suasana
Bagian 5 : Tak Sampai Juga
Bagian 6 : Terlanjur
Bagian 7 : Terima
Bagian 8 : Terselesaikan
Bagian 9 : Terharu
Bagian 10 : Terlalu Berani
Bagian 11 : Terbayang
Bagian 12 : Tak Lagi Malu
Bagian 13 : Tujuan Dan Harapan
Bagian 14 : Terulang Kah?
Bagian 15 : Tusukan
Punnya bagian 15 paman.. ini originalnya kan
 
Part 25 Setiap hari

Hooammm, waktupun menunjukan pukul 4:30 akupun bergegas bangun dan langsung menuju kamar mandi, setelah selesai mencuci muka serta menggosok gigi lantas aku langsung beres beres rumah tak lupa aku menyiram tanaman di halaman rumah ku. Ahhh akhir nya beres juga beresin rumah ini dan akupun bergegas seperti biasa memasak air untuk suamiku mandi dan menyiapkan makan pagi untuk suami dan anakku.

"ABi bangun bi"

"Hoammm, iya umi" sambil tidur

kembali

"Bi jam 6 pagi lho, emang Abi gak

kerja"

"Ah iya mi Abi bangun, kerjalah mi kebetulan sekarang belum ada Jobs keluar kota mi"

"Oh jadi Abi standby di kantor ya"

"Ya syukurlah bi"

"Syukur kenapa umi"

"Ya syukur jadikan Abi bisa ada di rumah tiap hari"

"Iyalah mi, yaudah Abi mandi dulu ya mi"

"Iya bi...."

Setelah membangunkan suamiku akupun lantas membangun kan Tasya sambil berjalan ke arah kamar Tasya aku teringat kalau pagi ini aku harus melayani mang Dedi, dan akhir nya ku putuskan untuk tidak membangunkan tasya biar tidak ada lagi kecurigaan suamiku saat

aku membawa mang Dedi masuk ke rumah ku.

"Udah bi mandinya"

"Udah dong mi, mana udah harum begini mi hehe"

"Iya emang deh suamiku paling ganteng sedunia hihihi"

"Umi bisa aja, istriku juga paling cantik sedunia"

"Hahaha gombal ni Abi"

"Umi kok yang duluan"

"Yaudah sarapan dulu bi"

"Iya mi, ehh Tasya kemana mi kok belum keliatan"

"Tasya masih tidur bi"

"Ga umi bangunin"
"Udah Abi, tapi kayanya Tasya masih ngantuk deh bi"

"Oh gtu ya mi"

"Iya bi, yaudahlah bi kasian juga Tasya nya kalau di paksa bangun"

"Iya mi, yaudah Abi sarapan dulu ya mi"

"lya bi"

Akhirnya suamiku berangkat kerja setelah mengantar kan suamiku sampai depan pintu rumah akupun bergegas mengambil smartphone ku dan langsung ku kirim pesan WhatsApp ke mang Dedi untuk memberi tahu kalau suami ku sudah berangkat kerja serta Tasya anakku masih terlelap tidur.

"Yaudah umi Abi berangkat sekarang ya"

"Oh iya Abi" sambil mencium tangan suamiku

"Asalamualaikum mi"

"Waalaikumsalam Abi, hati hati ya Bi"

"Iya mi"

Akhirnya berangkat juga suamiku, gumam ku dalam hati.

"Asalamualaikum mas..."

"Mass" kok mang Dedi belum bales juga ya dalam hati.

"Iya dek Liya pagi"

"Pagi mas kok baru bales"

"Mas tadi lagi nyiapin sayuran dek buat jualan"

"Oh gtu ya mas, emang mas mau berangkat kapan?"

"Nanti dek jam setengah 9 seperti biasanya"

"Oh gitu ya mas"

"lya dek liya, tumben masih jam 7 pagi udah chat mas dek"

"lya mas mau ngasih tau saja kalau suami ku udah berangkat kerja mas terus Tasya juga masih tidur"

"Oh dek Liya ku ini minta jatah lagi yaa ternyata"

"li apaan si mas, hehe"

"Yaudah dek mas berangkat sekarang aja deh sekalian mampir rumah dek Liya"

"Iya mas Liya tunggu ya"

"Siap siap aja dek"

"Siap siap apa mas"

"Ya siap siap mas kasih ke nikmatan lah dek Liya"

"Ohh iya mas hmmmm"

"Oh iya dek kalau bisa dek Liya jangan pake BH sama celana dalam ya"

"Hmmmm kenapa emang nya mas"

"Biar mas bisa langsung sikat dek, soalnya takut keburu rame nanti ibu ibu komplek pada beli sayur dek"

"Oh iya mas iyaa"

"Sip emang pintar ni istriku sayang"

"Hahaha iya mas"

"Yaudah dek mas berangkat sekarang ya"

"Ya mas hati hati yaaa"

Singkat cerita mang dedipun

langsung berangkat dengan mendorong grobak sayur nya yang dimana mang Dedi biasa berangkat jualan nya jam setengah 9 pagi sekarang mang Dedi berangkat lebih awal pukul 7 pagi karena akan mampir ke rumah ku untuk memberikan ku kenikmat serta meminta jatah harianku.

Sesampainya di depan pagar rumah mang Dedi langsung saja nyelonong masuk ke pintu rumahku dan langsung mengetok ngetok pintuku, dengan memakai baju tidur dan sudah melepas bara serta celana dalamku akupun bergegas membukakan pintu dan mempersilahkan mang Dedi untuk masuk.

"Tok tok tok dek Liya"

"Sebentar, eh mas udah datang aja"

"Ah iya dong dek semangat pagi"

"Duhh dasar kmu mas, yaudah masuk mas"
"Iya dek, suami sudah berangkat??

"Sudah mas barusan"

"Ohh, Tasya masih tidur ya"

"Iya mas Tasya masih tidur sengaja tak aku bangunkan mas"

"Oh gitu ya dek"

"Iya mas, mas mau minum apa"

"Minum cucu mu aja dek" sambil meremas payudaraku

"li mas apaan si"

Seketika mang Dedi langsung melumat bibir ku dan meremas remas payudaraku, tak tinggal diam akupun membalas ciumannya, kamipun bertukar lidah saling melumat satu sama lain Tangan mang Dedi begitu hebatnya memainkan putih payudaraku dengan

melintir lintir kan nya terasa ngilu di campur enak dan nikmat sekali.

"Sudah hebat permainan mu dek"

"li mass apa sih, ahhh Masss"

"Ternyata kmu sudah gak pake BARA sama celana dalam ya dek"

"Iya kan mas yang minta"

"Bagus dek jadi lebih cepet, yaudah buka baju dan celana mu itu dek"

"Ah iya mas sebentar"

Akupun berdiri dan mencoba membuka baju dan celanaku yang tak memakai bara serta celana dalam langsung saja mang Dedi melotot melihat tubuh bugilku ini dan langsung menarikku dan melumat payudaraku ini"

"Indah sekali dek tubuh mu itu"


"Ahh iya mas, duhh mas pelan pelan ahhh"

Ehmmmm enak nya ni payudara mu dek, masih ada aja tanda merah nya hihihi"

"Ahh iya masss"

"Bukain celana mas dong dek, terus seperti biasa ya dek lumat habis ni penis mas sama mulut mu itu"

"Ahh iya mas"

Akupun lantas berjongkok dan langsung membuka celana mang Dedi, sambil meremas payudaraku mang Dedi pun buru buru mengarahkan kepalaku ke penis nya aku pun langsung memasukan mulutku ini ke penis mang Dedi ku jilat jilat penis mang Dedi sehingga mang Dedi pun merem melek dibuat ku.

"Ahh iya dek terus lumat penis ku ini dek" begitulah racauan mang Dedi.

"Ayo Dek tiduran sini biar mas langsung masukin aja ni penis udah gak kuat cari sangkar nya"

"Ahh iya mass"

"Mas masukin ya dek Liya"

"lya masss silahkan masukin mas, hamili aku mas"

"Pasti dek mas masukin ni dek ahhh gimana enak kan dek Liya"

"Uhhh ahhhh enak banget massss, ahh terus mas uhhh"

Sambil menyetubuhi ku tangan mang dedipun pun tak lepas meremas remas payudaraku sambil memainkan putingku ini yang membuatku merasakan kenikmatan yang begitu enak sekali.

"Dek Liya di atas ya mas sekarang dibawah"

"Ahhh iya mas"

"Ayokkkk dekkk goyangin terus dek uhh wenak sekali ni vagina sempitmu ini dek"

"Ahhh iya mas nikmati mass uhhh"

"Dek mas keluarin sekarang yaa"

"Ahh iya mass"

"Yaudah dek Liya baringan lagi biar mas hajar ni vagina pake penis besar mas"

"Ahhh iya mas uhhh mas enak nya terus masss"

Mang Dedi pun mempercepat goyangan nya dan meracau tak karuan akupun hanyut dalam kenikmatan ini, oh tuhan begitu enak nya sodokan sodokan penis mang Dedi ini.

"Dek Liya mas keluarin sekarang ya
dek"


"Ah iya mas, aku juga mau keluar ni mas"

"Ahhh dek Liya mas keluar dek tekan dek yang erat"

"Ah iya mas aku juga keluar mas,

Akhir nya mang dedipun mengeluarkan sperma nya di dalam vagina ku untuk kesekian kalinya yang begitu hangat ku rasakan dan begitu nikmat sekali setelah keluar mang Dedi pun menyodorkan penis nya itu ke mulutku dan langsung ku kulum penis mang dedi yang begitu besar.
 
Part 26 Lanjut berjualan

Setelah selesai mang Dedi pun segera pamit untuk melanjutkan jualannya, sambil mencium kening ku mang Dedi pun pamit dan segera keluar dari rumah ku dan aku pun segera mencium tangan mang Dedi sambil berkata kalau aku akan ke tempat mangkal mang Dedi berjualan untuk membeli sayur nya seperti biasa

"Dek liya mas pamit jualan dulu ya sayang"

"Oh iya mas"

"Sungguh makin sini makin mantap aja kau dek"

"Ah mas bisa aja" hehe

"Yaudah dek mas berangkat ya" sambil mencium keningku

"Iya mas semoga lancar berjualan nya ya mas, oh ya nanti Liya mau ke tempat mas mangkal ya"

"Mau ngapain dek, Mau minta jatah lagi di pos" hehehe

"Bukan ii mas apaan kan udah barusan"

"Terus mau ngapain dek Liya ku"

"Mau beli sayuran mas buat makan nanti"

"Oh kirain dek Liya mau minta jatah lagi"

"Gak lah mas, rame lho kalau sekarang" hehe

"Emang kalau gak rame dek Liya mau"

"Hmmmm, gak tau mas"

"Ah dek Liya masih aja malu malu"
"Iya iya deh mas udah sama berangkat nanti ke siangan lho" sambil ku cium tangan mang Dedi

"Iya dek, asalamualaikum"

"Waalaikumsalam mas"

Mang dedipun melangkah keluar dan mulai mendorong gerobak nya untuk segera berjualan dan mangkal di tempat biasa, akupun bergegas ke kamar Tasya untuk membangun kan nya soalnya hari sudah mulai siang mengingat Tasya belum sarapan pagi.

"Tasyaaaaa, nak bangun udah siang lho"

"Hoammmm, hah udah siang gimana umi"

"Coba Tasya liat jam deh"

"Hah, apa udah jam 8 lebih umi......,

Kenapa umi kok baru bangunin Tasya"

"Tasya udah umi bangunin kok. Tp Tasya tidur lagi mungkin Tasya masih ngantuk jadi umi gak bangunin Tasya lagi deh" terpaksa aku berbohong kepada Tasya yang nyatanya sengaja tak ku bangun kan karena akan ada mang Dedi ke rumah yang akan meminta jatah tubuhku untuk di jamah nya, kalau Tasya bangun bisa bisa cerita lagi sama Abi nya yang ada nanti Abi nya bisa curiga lama kelamaan kepada aku dan mang Dedi.

"Oh gtu ya umi, maafin Tasya ya mi, lain kali Tasya kalau dibangunin umi pasti langsung bangun"

"Iya gak apa apa kok nak, nah sekarang Tasya mandi dulu gih nanti sudah mandi langsung sarapan ya"

"Iya umi, Abi udah berangkat kerja nya mi?"

"Udah nak tadi jam 7 pagi abimu udah berangkat"

"Oh gitu ya mi"

"Iya Tasya, yaudha mandi sana"

"Iya umi"

"Terus jangan lupa sarapan ya, umi mau beli dulu sayur ke om Dedi, sarapan nya udah umi siapin di meja makan ya nak"

"Oh umi mau ke om Dedi yaa, yaudah mi iya"

"Iya mau beli sayur nak buat nanti kita makan sama Abi"

Setelah membangunkan Tasya dan menyuruhnya untuk mandi serta sarapan pagi akupun pergi mandi dan langsung merias diri secantik mungkin karena ingin tampil cantik di depan mang Dedi suamiku ke dua.

"Eh udah mandi lagi sarapan ya"

"Iya umi, umi cantik banget mau kemana mi"

"Mau beli sayur tasya kan tadi umi udah bilang"

"Ohh kirain mau shopping mi" hehe

"Engga nak, yaudah ya umi berangkat"

"Iya mi hati hati, jangan lama umi"

Akupun pamit ke Tasya dan keluar dari rumah sambil berjalan ke tempat mangkal mang Dedi ku lihat dari kejauhan hanya ada mang Dedi dan satu ibu yang sedang membeli sayuran, dalam hati ibu ibu yang lain pada kemana ini ya kok sepi, Akhir nya aku sampai ke tempat mangkal mang Dedi dan langsung menyapa nya seperti biasa.

"Asalamualaikum mas"

"Waalaikumsalam dek Liya sayang"

"li mas apaan si sayang sayang nanti kedenger orang bisa bahaya lho"

"Gak lah dek orang ibu ibu udah belanja semua terakhir Bu Hamid tadi belanja"

"Oh ya g tadi belanja Bu Hamid ya mas"

"Iya dek, Sepi ya dek"

"Heheheh iya mas"

"Sini dong dek sebelah mas pilih pilih sayur nya"

"Engga ah mas disini aja"

"Sini dek cepet"

"Iya iya mas" akupun menurutinya melangkah ke pinggir mang Dedi.

"Nah gini kan adem bisa deketan sama istriku"

"Ah mas ga enak diliat orang lho mas"

"Orang yang mana dek, sepi gini paling orang lewat pake sepeda motor kalah gak mobil, Meraka ga bakalan merhatiin kok dek"

"Tapi mas....."

"Udah pilih pilih aja dek Liya mau sayur apa"

"Iya mas sebentar"

Sambil ku memilih sayur yang mau aku masak untuk makan nanti siang dan malam aku dibuat kaget oleh kelakuan mang Dedi terhadap tubuhku ini ya mulai meraba raba pantat ku dan sesekali meraba vaginaku ini.

"Wah pantat dek Liya empuk juga ya"

"Duh mas jangan disini mas nanti ada orang liat lho"

"Udah dek Liya diam aja, mas kan suamimu dek bebas dong"

"Iya mas tapi gak disini juga mas"

"Iya nanti aja mas di rumah atau gak si kontrakan mas"

"Ahhh yaudah deh dek untuk tadi pagi udah di kasih"

"Iya mas"

"Yaudah mas Liya ambil ini ya, berapa mas"

"Udah ambil saja dek gak usah bayar"

"li kok gitu mas, nanti mas bisa rugi lho"
"Udah gak apa apa dek Liya ambil aja"

"Hmmm yaudah deh mas makasih ya"

"Iya istriku sama sama"

"Yaudah mas Liya mau pamit pulang ya Tasya kasian sendiri dirumah"

"Oh iya dek hati hati"

"Iya mas, asalamualaikum"

"Waalaikumsalam sayang"

Akupun beranjak pergi dari tempat mangkal mang Dedi dan langsung balik ke rumah, sesampainya di rumah ku sapa Tasya yang lagi bermain bersama boneka baru nya yang kemarin dibeliin Abi nya.

"Hallo Tasya"

"Hallo umi, umi udah pulang"

"Udah Tasya kan umi hanya beli sayuraja buat kita nanti makan"

Klaim

"Oh gitu ya mi, terus umi kapan mau bikin adek buat Tasya"

Deg hatiku mendengar pertanyaan Tasya karena aku dan suamiku serta mang Dedi udah janji mau bikinin adik buat tasya, langsung saja aku jawab pertanyaan Tasya itu.

"Adik buat tasya ya"

"Iya umi kapan"

"Ini umi lagi bikin sama om, eh sama Abi maksud nya"

"Ohh sama Abi ya mi kirain sama om baik mi"

Hampir saja keceplosan jawabanku ke Tasya tp aku sudah berharap memberikan adik dari benih mang Dedi hingga aku setiap berhubungan badan

sama suami tidak mau dikelurin di dalem dan beralasan sensasi baru sama suamiku yakni di keluarin di Mulutku kalau tidak di perutku.

"Hah, enggalah nak masa sama om baik, tetapi Tasya mau adik dari om baik apa dari Abi"

"Pengen dari om baik aja umi"

Akupun kaget mendengarkan jawaban dari Tasya yang mau adik nya diberikan dari om baik bukan dari Abi nya sendiri. Tapi kurasa Tasya dan aku satu hati sama sama mau dari mang Dedi, entah kenapa begitu senang nya hatiku ini mendengar jawaban dari Tasya.

"Kok dari om baik si nak"

"ly umi kan om baik udah baik sama Tasya dan udah janji juga sama Tasya mau buatin adik baru buat Tasya"

"Oh gitu ya, yaudah kalau Tasya mau dibuatin adik baru dari om baik, Tasya harus janji sama umi"

"Janji apa umi"

"Janji Tasya jangan bilang bilang Abi ya"

"Kenapa mi"

"Gak apa apa nanti Abi marah kalau tau adik nya dibikin sama om baik"

"Oh gitu ya mi, yaudah Tasya janji mi gak bakalan bilang bilang Abi"

"Janji ya sama umi"

"Iya janji umi"

"Yaudah Tasya lanjut main ya umi mau tiduran di sofa sambil menonton televisi kalau Tasya udah main nya jangan lupa tidur siang ya nak"

"Iya umi"

Akupun bergegas menyalakan televisiku dan langsung baringan di sofa, tak bertahan lama akupun mulai ketiduran dan tak lama Tasya membangunkan ku untuk memberi tahu kalau Tasya sudah selesai main nya dan mau ke kamar untuk tidur siang.

"Umi...., Mi bangun"

"Hoammm, ya apa Tasya"

"Umi Tasya udah beres main nya"

"Oh udah beres ya"

"Ya mi, Tasya mau tidur siang dulu ya"

"Yaudah Tasya tidur siang dulu gi sana"

"Iya mi"

Setelah Tasya bergegas ke kamarnya

akupun melanjutkan tidur siangku yang sempat terbangun kan oleh Tasya.

Sekitar pukul 3 sore akupun

terbangun dari tidur siangku ini, terus

bergegas mematikan televisi yang sedari

tadi menyala dan langsung pergi ke kamar

Tasya untuk melihat Tasya masih tidur apa

sudah bangun, ternyata Tasya masih tidur

akupun segera mandi dan mulai beres

beres rumah, setelah selesai beres beres

rumah akupun melihat jam sudah pukul 4:3

0 yang dimana sebentar lagi suamiku akan

pulang, akupun segera mengambil sayur

di kulkas yang tadi pagi aku beli dari mang

Dedi dan terus melanjutkan untuk

memasak dan menyiapkan makan malam

untuk suamiku dan Tasya.

"Umi...."

"Ehh anak umi dah bangun ya"

"Udah umi, oh iya mi Abi udah pulang belum"


"Belum nak abimu pulang nya sebentar lagi"

"Jam berapa emang mi pulang nya"

"Jam 5 sore nak"

"Oh sebentar lagi ya mi"

"Iya nak"

"Yaudah deh Tasya mau nunggu Abi sambil nonton televisi ya mi"

"Iya Tasya"

Anakkupun menunggu Abi nya pulang sambil menonton televisi di ruang keluarga dan akupun segera menyiapkan makan untuk suamiku dan Tasya sebelum suami pulang makanan dan rumah harus sudah beres semua.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd