RoccoSifreddy
Semprot Baru
- Daftar
- 18 Sep 2017
- Post
- 34
- Like diterima
- 237
REVIEW FIL:M:
Baby Driver (2017)
***
Menyoroti sepak terjang di balik kemudi dari seseorang yang mahir melakukannya memang bisa dibuat apik. Lihat saja seri Transporter, Italian Job hingga Drive (lupakan sejenak film kebut-kebutan yang sudah memasuki seri kedelapan itu). Semuanya menyajikan kepiawaian bermobil pengemudinya yang apik dipandang mata saat beraksi di layar. Namun sineas asal Inggris, Edgar Wright yang dikenal via trilogi Blood & Ice Cream-nya (dimulai dariShaun of the Dead) mencoba menyajikan sesuatu yang berbeda. Dengan tampilan yang lebih modern namun juga memberikan penghormatan pada karya-karya klasik pendahulunya, Wright kini melempar film anyarnya yang ditajuki Baby Driver dan mencoba menyuguhkan sesuatu yang berbeda dalam genre kebut-kebutan aksi.
Sebagai pengemudi tangguh bernama Baby adalah Ansel Englort, aktor muda yang naik daun pasca tampil di film drama remaja, Fault in Our Stars. Tanpa banyak cakap, Baby menjadi juru kemudi andalan Doc (Kevin Spacey), kepala geng kriminal misterius yang merekrut orang-orang pilihannya untuk menjalankan aksi nista ilegalnya. Baby yang dijebak dalam tak tik licik utang piutang Doc agar bersedia masuk kedalam lingkaran kriminalnya, lantas bersua dengan Debora”Debby” (Lily James) pelayan diner berparas manis yang memikat hatinya. Bertekad untuk meninggalkan pekerjaan nistanya, Baby lalu terjebak dalam dilema kala orang baru suruhan Doc, Bats (Jamie Foxx) mulai mengacau dan bertindak semena-mena. Merusak rencana banyak pihak di dalamnya.
Jujur secara garis besar, tak ada hal baru yang ditawarkan Wright dari film yang naskahnya juga ditulisnya sendiri ini. Kisahnya jenerik dan tampak dangkal di permukaan. Hal yang membuatnya menarik adalah penyutradaraan Wright yang dinamis serta karakter-karakter fiksinya yang cukup kuat di layar. Jajaran nama besar yang terlibat laiknya Spacey, Foxx, Jon Hamm hingga bintang baru Eiza Gonzalez tampil memikat di layar. Tak hanya sekedar sebagai pemanis pendukung plot, mereka juga memiliki porsi yang seimbang satu sama lain. Sedang dua bintang utamanya Englort dan James, mampu terlihat cukup padu dan lumayan mengikat emosi di layar. Membawa narasi filmnya laiknya muda-mudi dalam Rebel Without a Cause.
Tapi hal yang paling berkesan dari Baby Driver adalah pilihan musiknya. Wright tahu benar harus memutar lagu apa saat alurnya bergulir. Tembang-tembang itu adalah pemain utama filmnya bagi Wright. Mengalurkan cerita yang biasa-biasa saja ini menjadi menarik ketika disajikan bersamanya. Banyak adegan-adegan apik (termasuk kala Baby dan Debby berdansa-dansi di penatu) bersinergi cantik bersama alunan lagunya. Termasuk menyisipkan, kebiasaan Baby yang tak lepas darii-pod-nya dalam beraksi. Dan hal itulah yang sedikitnya menolong plotnya yang bagi saya terasa cukup jenerik, walaupun pada 1/4 akhirnya jauh dari kata klise dan dipelintir dengan baik.
Baby Driver mungkin tak sehebat pujian besar yang mengiringi filmnya di luar sana. Tapi harus diakui Wright adalah sutradara yang jempolan. Pengarahannya serta lakon-lakon pemainnya yang mumpuni mampu melambungkan naskahnya yang tak terlampau kuat. Mungkin butuh waktu untuk melihat apakah filmnya mampu meninggalkan kesan yang mendalam di benak. Tapi untuk saat ini, bolehlah menyebutnya sebagai film terdinamis sekaligus modis di tahun ini.
***
Sutradara: Edgar Wright
Penulis Naskah :Edgar Wright
﹑ STARCAST
* Ansel Elgort sebagai Baby
* Lily James sebagai Deborah
* Kevin Spacey sebagai Doc
* Jamie Foxx sebagai Bats
* Jon Bernthal sebagai Griff
* Joe Hamm sebagai Buddy
* Eiza González
sebagai Darling
Sumber: Movienthusiast's
Baby Driver (2017)
***
Menyoroti sepak terjang di balik kemudi dari seseorang yang mahir melakukannya memang bisa dibuat apik. Lihat saja seri Transporter, Italian Job hingga Drive (lupakan sejenak film kebut-kebutan yang sudah memasuki seri kedelapan itu). Semuanya menyajikan kepiawaian bermobil pengemudinya yang apik dipandang mata saat beraksi di layar. Namun sineas asal Inggris, Edgar Wright yang dikenal via trilogi Blood & Ice Cream-nya (dimulai dariShaun of the Dead) mencoba menyajikan sesuatu yang berbeda. Dengan tampilan yang lebih modern namun juga memberikan penghormatan pada karya-karya klasik pendahulunya, Wright kini melempar film anyarnya yang ditajuki Baby Driver dan mencoba menyuguhkan sesuatu yang berbeda dalam genre kebut-kebutan aksi.
Sebagai pengemudi tangguh bernama Baby adalah Ansel Englort, aktor muda yang naik daun pasca tampil di film drama remaja, Fault in Our Stars. Tanpa banyak cakap, Baby menjadi juru kemudi andalan Doc (Kevin Spacey), kepala geng kriminal misterius yang merekrut orang-orang pilihannya untuk menjalankan aksi nista ilegalnya. Baby yang dijebak dalam tak tik licik utang piutang Doc agar bersedia masuk kedalam lingkaran kriminalnya, lantas bersua dengan Debora”Debby” (Lily James) pelayan diner berparas manis yang memikat hatinya. Bertekad untuk meninggalkan pekerjaan nistanya, Baby lalu terjebak dalam dilema kala orang baru suruhan Doc, Bats (Jamie Foxx) mulai mengacau dan bertindak semena-mena. Merusak rencana banyak pihak di dalamnya.
Jujur secara garis besar, tak ada hal baru yang ditawarkan Wright dari film yang naskahnya juga ditulisnya sendiri ini. Kisahnya jenerik dan tampak dangkal di permukaan. Hal yang membuatnya menarik adalah penyutradaraan Wright yang dinamis serta karakter-karakter fiksinya yang cukup kuat di layar. Jajaran nama besar yang terlibat laiknya Spacey, Foxx, Jon Hamm hingga bintang baru Eiza Gonzalez tampil memikat di layar. Tak hanya sekedar sebagai pemanis pendukung plot, mereka juga memiliki porsi yang seimbang satu sama lain. Sedang dua bintang utamanya Englort dan James, mampu terlihat cukup padu dan lumayan mengikat emosi di layar. Membawa narasi filmnya laiknya muda-mudi dalam Rebel Without a Cause.
Tapi hal yang paling berkesan dari Baby Driver adalah pilihan musiknya. Wright tahu benar harus memutar lagu apa saat alurnya bergulir. Tembang-tembang itu adalah pemain utama filmnya bagi Wright. Mengalurkan cerita yang biasa-biasa saja ini menjadi menarik ketika disajikan bersamanya. Banyak adegan-adegan apik (termasuk kala Baby dan Debby berdansa-dansi di penatu) bersinergi cantik bersama alunan lagunya. Termasuk menyisipkan, kebiasaan Baby yang tak lepas darii-pod-nya dalam beraksi. Dan hal itulah yang sedikitnya menolong plotnya yang bagi saya terasa cukup jenerik, walaupun pada 1/4 akhirnya jauh dari kata klise dan dipelintir dengan baik.
Baby Driver mungkin tak sehebat pujian besar yang mengiringi filmnya di luar sana. Tapi harus diakui Wright adalah sutradara yang jempolan. Pengarahannya serta lakon-lakon pemainnya yang mumpuni mampu melambungkan naskahnya yang tak terlampau kuat. Mungkin butuh waktu untuk melihat apakah filmnya mampu meninggalkan kesan yang mendalam di benak. Tapi untuk saat ini, bolehlah menyebutnya sebagai film terdinamis sekaligus modis di tahun ini.
***
Sutradara: Edgar Wright
Penulis Naskah :Edgar Wright
﹑ STARCAST
* Ansel Elgort sebagai Baby
* Lily James sebagai Deborah
* Kevin Spacey sebagai Doc
* Jamie Foxx sebagai Bats
* Jon Bernthal sebagai Griff
* Joe Hamm sebagai Buddy
* Eiza González
sebagai Darling
Sumber: Movienthusiast's
