Hurem
Semprot Lover
- Daftar
- 24 Jan 2021
- Post
- 299
- Like diterima
- 2.847
Sayang, di sini sedang hujan deras, aku duduk di teras sambil menikmati gemuruh hujan. Memang dingin, tapi kamu sendiripun kan tahu, aku sangat suka saat-saat seperti ini. Kamu masih ingat kan saat kamu memelukku erat sore itu?
Memang itu pelukan terakhir kita sebelum kamu pergi, esok saat kamu kembali, kamu harus memelukku lebih erat, supaya rasa damai itu bertahan lebih lama. Aku sangat hafal wangi parfummu sore itu, tau ga, kamu selalu muncul dipikiranku saat aku menghirup lagi aroma itu. Apa sih nama parfummu? Mungkin aku akan membelinya hanya tuk menemaniku saat aku merindukanmu.
Bukan, bukan seperti itu, mana mungkin parfum bisa menggantikan hadirmu, aku hanya menganggap parfum itu hantu dan kau masih kekasihku. Mana mungkin aku menduakanmu demi hantu, aku manusia, sewajarnya juga mencintai manusia, apalagi secantik dirimu, itu suatu anugerah dan mungkin suatu kutukan bagimu.
Mungkin bagimu lucu, tapi adakalanya aku memikirkan itu, saat aku bercermin, saat aku melihat fotomu, saat teman-teman mencemoohku. Ah sudahlah, anggap saja Sherk itu ada dan Beauty and The Beast itu bukan cerita fiksi semata. Aku seluruhnya milikmu, saat aku jatuh cinta padamu, aku berjanji pada diriku sendiri tuk mencintaimu sepenuh hatiku. Aku tak membayangkan cintaku terbalaskan, karena sebagai pria, sejatinya tugasku hanya mencinta, dicinta adalah suatu bonus yang tak setiap pria mampu dapatkan.
Haha, mungkin bicaraku mulai ngelantur, aku hanya berusaha menjelaskan cintaku padamu, karena cinta memang terkadang perlu dijelaskan melalui kata-kata. Keluargaku baik-baik saja, Deny sekarang sedang rajin latihan piano, mungkin memang dia berbakat, saat jarinya menari, nada-nada indah itu membentuk sebuah lagu yang aku tak mengerti, namun sering kali jiwaku bergolak saat mendengarnya. Sebentar sayang, ibu memanggilku.
Aku kembali, ternyata ibu akan pergi, aku dimintanya menjaga rumah dan mengingatkan tuk memberi makan Milo. Aku sendiri nih di rumah, temenin yang lama yah. Uhm, sudah lama aku ga dengar kamu nyanyi, nyanyiin sesuatu buat aku donk.
Wow, suaramu selalu membuatku terpesona, membuat jiwa ini tenang seperti hidup tanpa beban. Sebentar aku ambil rokokku lagi.
Iya iya aku tahu, ini juga sudah sedikit kok merokoknya, kan ga bisa gitu aja langsung berhenti, ini aku juga berusaha mengurangi. Tenang aja, aku juga tahu diri kok, aku juga tahu maksudmu baik, justru aku senang kamu memperlakukanku seperti ini, tandanya kamu perhatian sama aku, sayang sama aku, hehe. Sebenarnya aku juga ingin menyusulmu di sana, bisa sering bertemu kamu seperti dulu, tapi sekarang belum bisa, aku belum sarjana, mungkin saat aku kerja, aku bisa ada di sana denganmu, tunggu.
Sampai disini dulu ya sayang, udara semakin menusuk tulang, hari juga semakin larut, aku mau mandi dulu, bisa gawat jika ibu datang. Kamu juga, jangan lupa makan yah, kamu kan sendirian disana, harus jaga kesehatan baik-baik. Kututup dulu ya telfonnya, nanti ku telfon lagi sebelum tidur. Bye.
Memang itu pelukan terakhir kita sebelum kamu pergi, esok saat kamu kembali, kamu harus memelukku lebih erat, supaya rasa damai itu bertahan lebih lama. Aku sangat hafal wangi parfummu sore itu, tau ga, kamu selalu muncul dipikiranku saat aku menghirup lagi aroma itu. Apa sih nama parfummu? Mungkin aku akan membelinya hanya tuk menemaniku saat aku merindukanmu.
Bukan, bukan seperti itu, mana mungkin parfum bisa menggantikan hadirmu, aku hanya menganggap parfum itu hantu dan kau masih kekasihku. Mana mungkin aku menduakanmu demi hantu, aku manusia, sewajarnya juga mencintai manusia, apalagi secantik dirimu, itu suatu anugerah dan mungkin suatu kutukan bagimu.
Mungkin bagimu lucu, tapi adakalanya aku memikirkan itu, saat aku bercermin, saat aku melihat fotomu, saat teman-teman mencemoohku. Ah sudahlah, anggap saja Sherk itu ada dan Beauty and The Beast itu bukan cerita fiksi semata. Aku seluruhnya milikmu, saat aku jatuh cinta padamu, aku berjanji pada diriku sendiri tuk mencintaimu sepenuh hatiku. Aku tak membayangkan cintaku terbalaskan, karena sebagai pria, sejatinya tugasku hanya mencinta, dicinta adalah suatu bonus yang tak setiap pria mampu dapatkan.
Haha, mungkin bicaraku mulai ngelantur, aku hanya berusaha menjelaskan cintaku padamu, karena cinta memang terkadang perlu dijelaskan melalui kata-kata. Keluargaku baik-baik saja, Deny sekarang sedang rajin latihan piano, mungkin memang dia berbakat, saat jarinya menari, nada-nada indah itu membentuk sebuah lagu yang aku tak mengerti, namun sering kali jiwaku bergolak saat mendengarnya. Sebentar sayang, ibu memanggilku.
Aku kembali, ternyata ibu akan pergi, aku dimintanya menjaga rumah dan mengingatkan tuk memberi makan Milo. Aku sendiri nih di rumah, temenin yang lama yah. Uhm, sudah lama aku ga dengar kamu nyanyi, nyanyiin sesuatu buat aku donk.
Wow, suaramu selalu membuatku terpesona, membuat jiwa ini tenang seperti hidup tanpa beban. Sebentar aku ambil rokokku lagi.
Iya iya aku tahu, ini juga sudah sedikit kok merokoknya, kan ga bisa gitu aja langsung berhenti, ini aku juga berusaha mengurangi. Tenang aja, aku juga tahu diri kok, aku juga tahu maksudmu baik, justru aku senang kamu memperlakukanku seperti ini, tandanya kamu perhatian sama aku, sayang sama aku, hehe. Sebenarnya aku juga ingin menyusulmu di sana, bisa sering bertemu kamu seperti dulu, tapi sekarang belum bisa, aku belum sarjana, mungkin saat aku kerja, aku bisa ada di sana denganmu, tunggu.
Sampai disini dulu ya sayang, udara semakin menusuk tulang, hari juga semakin larut, aku mau mandi dulu, bisa gawat jika ibu datang. Kamu juga, jangan lupa makan yah, kamu kan sendirian disana, harus jaga kesehatan baik-baik. Kututup dulu ya telfonnya, nanti ku telfon lagi sebelum tidur. Bye.