Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rio Untold Story

Segera setelah Chatrine pergi, Rio mendadak hanyut dalam lamunannya. Terbayang sebuah kenangan pahit, kejadian tragis yang harus mau tidak mau diterima Rio, kejadian yang tidak bisa diubah bagaimanapun berusahanya kita karna kita hanyalah manusia biasa, bukan Tuhan mahakuasa sang pencipta.

Wanita itu, aura itu... Ahh fuck apakah yang aku pandang memang benar ya Tuhan? Hanya itu yang bisa Rio katakan dalam benaknya. "Brrrrt... Brrrrt..." Suara jam tangan pintar yang melingkar di pergelangan tangan Rio bergetar menandakan alarm yang tadi dipasangnya sudah terpicu, membuyarkan lamunan Rio.

"Ahh... Sudah saatnya rupanya. Baiklah, show must go on" ujar Rio sembari mengangkat tubuhnya berdiri dari kursinya itu. Rio lantas berjalan menuju pintu lift, ditekannya tombol untuk memasuki lift itu, laku menekan tombol lantai yang hendak dituju.

Sampai didepan pintu kamar, Rio mengetuk pintu itu, tak lama kemudian Steven yang sudah mengenakan pakaian lengkap membuka pintu.

"Gimana mbak Ana mas?" Tanya Rio kepada Steven
"Dahsyat Ri, semburannya kenceng, kocokannya kuat" Jawab Steven dengan muka berbinar
"Yaudah mas, gantian dulu, sono lu ngudut, gua tau lu udah bosen kan. Hahaha" jawab Rio
"Hahaha, tau aja Ri, okedah Ri, gua sebat duluan, hidangan utamanya belom nih Ri" Sahut Steven
"Tenang aja mas" Jawab Rio sambil memberikan tos tinju kepada Steven
Steven membalas tos itu sambil berlalu keluar kamar.

Melangkahkan kaki kedalam kamar itu, Rio disambut pemandangan Ana yang terikat tak berdaya diatas ranjang membentuk seperti huruf "X". Matanya ditutupi oleh Kacamata VR, ditelinganya terpasang sepasang Headset, yang tersambung ke Kacamata VR itu. Mulutnya tersumpal oleh Ball Gag, puting dan vaginanya masing-masing terpasang Nipple Clamp dan Vibrator berjenis Magic Wand.

Tubuh Ana sudah penuh dengan keringat meskipun suhu kamar ini lumayan dingin karna AC diruangan ini diatur pada suhu 16°. Kasur dibagian selangkangan Ana sudah sangat basah sekali, rasanya seperti ada sebotol air mineral yang tumpah diatasnya, untung saja Rio sudah mengalasi tempat itu dengan handuk yang dilipat sedemikian rupa hingga basahnya cairan orgasme Ana tidak sampai mengenai kasur itu.

"Hmm, kalau segini sih kurang, mbak Ana bsia lebih dari yang ini" ujar Rio sembari melepasi pakaiannya. Kini Rio telah menaiki kasur itu, ia berjongkok didepan kemaluan Ana diantara kedua paha Ana yang terbuka lebar. Ia sedikit menggeser celana dalam yang dikenakan Ana, dirasakan getaran dari Vibrator yang tertancap bersembunyi dibalik celana dalam itu. Tangan Rio segera menelusup kedalam celana itu, dimasukkan jarinya kedalam liang kenikmatan Ana, keluar masuk, berputar dengan kencang.

Merasakan ada 3 buah jari yang mengorek vaginanya dengan liar Ana mengerang luar biasa, ia berusaha menjerit meminta dilepaskan dari siksaan kenikmatan ini.
"Arrghhhh.... Mmmhhhh.... Baaaaahhhhh...." Namun hanya itu suara yang keluar dari mulut Ana. Tubuhnya merasakan panas bagaikan ditengah pematang sawah pada siang hari, pinggulnya mengejan naik turun mengikuti irama kocokan tangan itu pertanda orgasme yang kesekian kalinya tidak lama lagi akan diraihnya. Naik dan terus naik kepuncak, seakan tidak ada ujungnya rasa nikmat yang dirasakan Ana hingga pada suatu momen otot pinggulnya berkontraksi kuat, otot disekitar kemaluannya mengejan dan menegang dengan luar biasa hebat dan syuurr... syurr... syurr... Orgasme Ana muntah dengan hebatnya diiringi cairan bening yang menyembur kuat terkencing-kencing.

"Yesss good girl, give it all to me...." Oceh Rio saat Ana mengalami orgasme luar biasa itu hingga ia squirt dengan kencangnya. Dikorek-koreknya vagina bagian dalam Ana seakan ingin mengeluarkan semua cairan yang tersisa didalam situ. Setelah berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, Rio segera memasang kembali Vibrator itu di tempatnya semula, lalu dengan cairan kenikmatan Ana, Rio membasahi kontolnya yang sudah tegak mengacung itu, dikocoknya sedikit untuk menjaga kontolnya tetao tegang dan siap tempur.

Rio merangkak diatas kasur itu lalu memposisikan tubuhnya disebelah kanan Ana lalu dibelainya lembut rambut Ana dan mendaratkan sebuah kecupan di kening Ana. Kecupan itu lantas turun ke pipi, terus berlanjut ke telinga Ana, disitu lidah Rio bermain-main dan menari dengan liarnya hingga kecupan itu turun terus kebawah menuju leher Ana. Ciuman, jilatan, gigitan kecil, hingga sedotkan dilancarkan Rio ke titik sensitif Ana di lehernya membuat Ana makin menggelinjang merasakan kenikmatan, hingga akhirnya tangan Rio mendarat di payudara Ana yang terpasang Nipple Clamp itu, ditariknya keatas benda itu memberikan sensasi lebih kepada Ana, sedetik kemudian tubuh ana mengejang, tangannya menarik-narik berusaha lepas dari ikatan, pantatnya membusung keatas lalu jatuh, begitu terus berulang kali menandakan Ana kembali mendapatkan Orgasmenya.

Tok... Tok.. Tok... Suara pintu diketuk di kamar itu, "Rio... Ini gua Steven Ri..." Teriak Steven dari balik pintu. "Oke mas Steve, bentar" Sahut Rio. "Ahh sudah 15 menit yah" gumam Rio dalam hati sambil melangkah menuju pintu untuk membukanya.
 
Seru.... Gak sabar nunggu kelanjutannya

Setelah lama vakum karena site down
 
Halo suhu, saya tertarik dengan cerita ini, mau saya bayar ngga suhu supaya lebih bersemangat? PM saya aja ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd