Namaku Afka Rahardian biasa di panggil Af.
dan ini adalah tulisan pertama ku yang masih amburadul...whehehe
#SELAMAT MENIKMATI#
"kak¡*pelan pelan ¡*¡± ringis Riva yang merasakan ngilu di memeknya yang berusaha ku perawani. ¡°Agggghhttt¡*Ooooooo¡*Shhhhiiiiiiii¡*tttttt kalo sakit bilang ya sayang" desahku merasakan jepitan memeknya yang walaupun beru kepalanya saja yg sudah masuk tapi sungguh sangat sempit...
Riva hanya mengangguk pelan sambil tanganya meremas apa yang bisa diraihnya untuk menahan rasa ngilu di memeknya.
Kurengkuh leher Riva yang jenjang, sambil menjilati leher dan tengkuk serta kedua telinganya. sementara tangan kananku meremasi payudara Riva yang kenyal.
¡°Auuuugghhhhhhhhh... s-sakiittt..." jerit histeris Riva saat kontolku masuk ke dalam memeknya.
"Tahan ya sayang, awalnya ini memang sakit...tapi nanti lama-lama enak, kok." kata ku sambil berusaha keras mendorong kontolku masuk lebih dalam lagi. Sedikit demi sedikit penisku masuk dan akhirnya mengenai selaput dara Riva.
"Aauuggggghhhh... s-ssakit,Kak!" jerit Riva terdengar begitu keras menahan ngilu yang amat sangat saat kontolku yang lumayan besar merobek selaput daranya.
Kudiamkan sejenak batang kontolku di dalam memek Riva agar memeknya menyesuaikan diri dengan batang kontolku yang mengganjal disana. Sambil merem melek kunikmati kehangatan memek Riva dan juga pijitan-pijitan dinding kemaluan yang seakan-akan meremas-remas batang kontolku.
"oouuuhgghhhhh.......enaknya"
Kemudian ku tarik keluar batang kontolku secara perlahan dan memasukannya lagi secara perlahan pula. Hingga lama kelamaan gerakanku semakin ku percepat.
"Aakhh... aakhh... aakhh... aakhh..." desah Riva saat memeknya kugenjot dengan cepat. Rasa sakit yang dirasakannya di awal tadi sudah berganti dengan kenikmatan.
kedua tanganku meremas-remas kedua payudaranya yang kenyal. Sesekali ku cium bibir Riva dan memagutnya dengan mesra. dan Riva pun membalas pagutan ku dengan liarnya. Lalu kukenyot payudara Riva yang montok secara bergantian. Kulihat Riva semakin mendesah tak karuan, libidonya sudah tak terkendali lagi.
"Aaaaaaarrrrrgggggghhhhhhhhhhhhhhh...aku keluarrrrr!" jerit Riva saat mencapai klimaksnya.
"Akhh... akhh... akhh... akhh... oh... hmmmm.." suara desahan Riva terdengar keras, kupercepat genjotanku hingga membuat Riva menceracau tak karuan, bola matanya memutih,
"Aaaaaaaaaaaaaarrrrrggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhh... Kkaaakkkkk...!" jeritan Riva yang terdengar begitu panjang saat orgasmenya yang kedua, nafasnya sampai tersengal-sengal.
Kini giliranku, kupeluk tubuhnya erat hingga kedua payudara yang montok itu menutupi wajahku, lalu dengan gerakan pompaan semakin lama menjadi semakin cepat, membuat tubuh Riva terguncang-guncang.
"Aakkhh... aakkkhhhh.." suara kami berdua yang mendesah menikmati penyatuan kelamin ini.
"Aaaaaaaaaarrrrgggggggghhhhh... grrrrhhhhhh.. aku keluar!" geram ku saat mencapai puncak. Kudorong keras kontolku sampai mentok. banyak sekali semburan spermaku dengan derasnya mengisi rahim Riva. Tapi karena terlalu banyak hingga meluber, keluar melalui celah-celah dinding vaginanya. Nampak cairan putih kental yang telah bercampur dengan darah keperawanan Riva.
Nafas kami berdua terdengar memburu, menikmati sisa-sisa orgasme. Tubuh Riva terasa sangat lemas, kugulingkan tubuhku kesamping, keringat bercucuran pada tubuh kami berdua.
Riva nampak begitu kelelahan akibat bercinta denganku hampir semalaman, persetubuhan malam itu benar-benar menguras tenaga, baik aku maupun Riva.
Kupeluk tubuhnya hinngga kami berdua tertidur kelelahan.
Bersambung...............
dan ini adalah tulisan pertama ku yang masih amburadul...whehehe
#SELAMAT MENIKMATI#
"kak¡*pelan pelan ¡*¡± ringis Riva yang merasakan ngilu di memeknya yang berusaha ku perawani. ¡°Agggghhttt¡*Ooooooo¡*Shhhhiiiiiiii¡*tttttt kalo sakit bilang ya sayang" desahku merasakan jepitan memeknya yang walaupun beru kepalanya saja yg sudah masuk tapi sungguh sangat sempit...
Riva hanya mengangguk pelan sambil tanganya meremas apa yang bisa diraihnya untuk menahan rasa ngilu di memeknya.
Kurengkuh leher Riva yang jenjang, sambil menjilati leher dan tengkuk serta kedua telinganya. sementara tangan kananku meremasi payudara Riva yang kenyal.
¡°Auuuugghhhhhhhhh... s-sakiittt..." jerit histeris Riva saat kontolku masuk ke dalam memeknya.
"Tahan ya sayang, awalnya ini memang sakit...tapi nanti lama-lama enak, kok." kata ku sambil berusaha keras mendorong kontolku masuk lebih dalam lagi. Sedikit demi sedikit penisku masuk dan akhirnya mengenai selaput dara Riva.
"Aauuggggghhhh... s-ssakit,Kak!" jerit Riva terdengar begitu keras menahan ngilu yang amat sangat saat kontolku yang lumayan besar merobek selaput daranya.
Kudiamkan sejenak batang kontolku di dalam memek Riva agar memeknya menyesuaikan diri dengan batang kontolku yang mengganjal disana. Sambil merem melek kunikmati kehangatan memek Riva dan juga pijitan-pijitan dinding kemaluan yang seakan-akan meremas-remas batang kontolku.
"oouuuhgghhhhh.......enaknya"
Kemudian ku tarik keluar batang kontolku secara perlahan dan memasukannya lagi secara perlahan pula. Hingga lama kelamaan gerakanku semakin ku percepat.
"Aakhh... aakhh... aakhh... aakhh..." desah Riva saat memeknya kugenjot dengan cepat. Rasa sakit yang dirasakannya di awal tadi sudah berganti dengan kenikmatan.
kedua tanganku meremas-remas kedua payudaranya yang kenyal. Sesekali ku cium bibir Riva dan memagutnya dengan mesra. dan Riva pun membalas pagutan ku dengan liarnya. Lalu kukenyot payudara Riva yang montok secara bergantian. Kulihat Riva semakin mendesah tak karuan, libidonya sudah tak terkendali lagi.
"Aaaaaaarrrrrgggggghhhhhhhhhhhhhhh...aku keluarrrrr!" jerit Riva saat mencapai klimaksnya.
"Akhh... akhh... akhh... akhh... oh... hmmmm.." suara desahan Riva terdengar keras, kupercepat genjotanku hingga membuat Riva menceracau tak karuan, bola matanya memutih,
"Aaaaaaaaaaaaaarrrrrggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhh... Kkaaakkkkk...!" jeritan Riva yang terdengar begitu panjang saat orgasmenya yang kedua, nafasnya sampai tersengal-sengal.
Kini giliranku, kupeluk tubuhnya erat hingga kedua payudara yang montok itu menutupi wajahku, lalu dengan gerakan pompaan semakin lama menjadi semakin cepat, membuat tubuh Riva terguncang-guncang.
"Aakkhh... aakkkhhhh.." suara kami berdua yang mendesah menikmati penyatuan kelamin ini.
"Aaaaaaaaaarrrrgggggggghhhhh... grrrrhhhhhh.. aku keluar!" geram ku saat mencapai puncak. Kudorong keras kontolku sampai mentok. banyak sekali semburan spermaku dengan derasnya mengisi rahim Riva. Tapi karena terlalu banyak hingga meluber, keluar melalui celah-celah dinding vaginanya. Nampak cairan putih kental yang telah bercampur dengan darah keperawanan Riva.
Nafas kami berdua terdengar memburu, menikmati sisa-sisa orgasme. Tubuh Riva terasa sangat lemas, kugulingkan tubuhku kesamping, keringat bercucuran pada tubuh kami berdua.
Riva nampak begitu kelelahan akibat bercinta denganku hampir semalaman, persetubuhan malam itu benar-benar menguras tenaga, baik aku maupun Riva.
Kupeluk tubuhnya hinngga kami berdua tertidur kelelahan.
Bersambung...............