Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Roy dan para STW

LANJUTAN


Keesokan paginya aku bangun dan nenek tidak ada lagi d sampingku.
Ku mengingat kembali apa yang kami aku dan nenek lakukan. Aku tersenyum melihat langkah-langkah ku mulai menunjukan jalannya tuk mendapatkan tubuh dan hati nenek sepenuhnya.

Aku keluar dari kamar nenek dan kulihat nenek sedang membasuh piring d dapur.

"pagi nek"sapaku

"oh roy, udah bangun kamu? Cuci muka dulu sana"ucap nenek

Lalu aku mencuci muka. Setelah mencuci muka akupun duduk dekat meja makan.

"gak joging kamu roy?"tanya nenek membelakangiku sambil mencuci piring

"bentar lagi nek, badan roy masih lemas"jawabku

"lo kok lemas? Tuh minum dulu biar agak mendingan."ucap nenek

"gak usah nek, roy gak haus. Tadi malam udah minum kok. Sampai buncit perut roy"ucapku tersenyum

"memangnya tadi malam kamu minum apa sampai perutmu buncit?"tanya nenek bingung

"lo kok nenek lupa kan nenek yang ngasi"ucapku tersenyum

"kapan nenek ngasi kamu minum?"tanya nenek masih bingung

"lah kan tadi malam roy nenen sama nenek. Masa' lupa?"ucapku tersenyum

"huss jangan d bahas lagi." ucap nenek malu

Aku berdiri dan berjalan menuju nenek. Ku pegang pundak nenek.

"nek, roy haus."ucapku pelan d telinganya

"minum sana kalo haus."ucap nenek

"tapi roy maunya yang di nenek."ucapku

Tiba-tiba kepalaku d ketok nenek

"udah jangan main-main lagi nenek masih banyak kerjaan."ucap nenek

"ayo dong nek, sekaliiii aja"bujukku.

"udah jangan macam-macam. Cepat joging sana."tolak nenek

'keliatannya perjalananku masih panjang.'

Akupun pergi keluar untuk joging. Setelah beberapa meter aku berjalan aku langsung memutuskan k tempat ibu itu karena hari ini adalah hari kesepakatan kami.

Sesampainya d depan rumah ibu itu aku berhenti beberatus meter dari rumahnya.

Lalu aku menelepon untuk memberitahunya bahwa aku sudah d dekat rumahnya. Menunggu beberapa menit ibu itupun keluar dari rumahnya.

"ibu siap?"tanyaku

"ayo cepat jangan lama-lama."ucapnya tanpa membalas pertanyaanku

Sesampainya d motel aku langsung mandi.

"ibu gak mandi dulu?." tanyaku setelah keluar dari kamar mandi

"gak, ibu udah mandi."balasnya

Hari ini ibu itu memakai baju kebaya dengan kancing d depan. Rok kain sampai ujung kaki. Kerudung longgar sampai dada.

Ku dekati beliau lalu ku peluk. Sesaat tubuh ibu itu bergetar.

Ku pandangi wajah si ibu tapi si ibu itu memalingkan wahahnya dariku. Ku arahkan wajahnya dengan tanganku k arahku Lalu ku dekatkan wajahku k wajahnya kemudian aku mencium bibirnya.

Bibir kamipun bertemu. Awalnya dia hanya pasif dengan tangannya d depan dadaku seraya menahanku agar tidak mendekat. Tak berselang lama diapun memberikan respon atas ciumanku.

Awalnya kami hanya berciuman antar bibir tapi lama kelamaan lidah kami ikut bermain.

"mmmm...mmmm..."desahnya sambil mata terpejam

Tak ku biarkan tanganku menganggur. Ku remas pelan payudaranya bergantian kiri kanan.

Setelah beberapa menit kami bermain akupun melepaskan baju yang dikenakannya. Setelah baju d lepas terlihat pakaian dalam berwarna pink.

Aku maju memeluk si ibu lalu menciumnya lagi.

"huummff"desahnya

Sambil berciuman tanganku melepaskan pengait BH d belakang tubuhnya

Setelah BH-nya terlepas dari tubuhnya terpampanglah benda bulat putih besar yang menggantung d dada si ibu.

Masih dalam posisi berciuman, ku genggam benda putih besar itu dengan tanganku. Terasa hangat dan lembut saat d sentuh. Jari-jari tanganku langsung hilang d telan benda putih besar itu.

"mmmmm...huffmm...mmm."desah si ibu

Ku rebahkan badannya k kasur dengan mulut kami masih menempel.
Ku telusuri badannya dari atas ke bawah sampai tanganku menyentuh lubang pusarnya. Kuturunkan lagi agak kebawah menuju area terlarangnya hingga tanganku menyentuh bulu jembutnya.

Ku lepaskan ciuman kami. Ku lihat Wajah ibu itu memerah dengan napasnya yang agak berat.

Ku turun k bawah ku lihat payudara ibu yang menjulang itu naik turun mengikuti napasnya. Kuarahkan mulutku k payudaranya dan...

CUP....

ku masukan ujung payudaranya yang gak ada putingnya itu k dalam mulutku.

Ku kenyot sambil tanganku memainkan payudaranya yang satunya.

"ssss... Ahhh..ahhhh..sss"

Setelah 3 menit, ku hentikan permainanku d dadanya. Ku turun dari kasur menuju laci. Ku buka kantong plastik lalu ku ambil benda d dalamnya.

Lalu aku kembali ke arah si ibu dengan benda d tanganku. Ku duduk d sampingnya lalu ku arahkan benda tersebut d dadanya.

Seketika si ibu itu langsung bangun sambil tangannya melindungi dadanya. Wajahnya mulai ketakutan.

"tunggu, adek mau apa? Itu benda apa dek? Punya ibu mau d apain?"tanyanya takut mencoba menahan tanganku.

"ibu jangan takut, ini cuman alat untuk menarik puting. Jadi ibu tenang aja"ucapku

Wajah si ibu itu mulai tenang saat ku jelaskan tentang alat yang ku pegang

"beneran itu alat penarik puting? Mengapa bentuknya kaya' jarum suntik gitu? Memangnya ada bentuk kaya' gitu?"tanyanya dengan wajah yang agak ragu

"beneran bu. Bentuknya memang ada banyak bu. Benda yang kaya' jarum suntik ini salah satunya. "ucapku

"ih aneh-aneh aja ya bentuknya. Ibu baru tau. Bentuknya Beda sama yang d lihatkan dokter waktu itu."ucapnya dengan wajah heran

"memangnya bentuk yang dilihat ibu kaya' gimana bu?"tanyaku penasaran

"yang ibu lihat itu kaya' trompet yang biasa d pakai emas-emas penjual es krim. Tapi bentuknya lebih pendek."ucap si ibu

"oh gitu. Hehehe karena ibu udah tau, coba sini, roy mau coba alatnya. Tangannya jangan ngalangin bu."ucapku

"tunggu dulu dek, itu gak sakitkan?"tanyanya takut

"enggak.. Ibu tenang aja. Ini enggak sakit kok."ucapku sembarangan sambil memasangkan kepala alatnya.

Sebenarnya akupun gak tau apakah sakit atau tidak.

"payudaranya d angkat bu. Biar nyaman nariknya."pintaku

Si ibu lalu mengangkat payudaranya.

"putingnya jangan sampai turun k bawah bu. Coba posisi putingnya agak ke atas sikit."ucapku

"seperti ini?"tanya si ibu sambil memposisikan payudaranya

"ya kayak gitu bu."ucapku

Lalu ku letakan kepala alatnya yang berbentuk bulat memanjanh dengan lubang d tengahnya d atas puting.

Ku posisikan tanganku siap untuk menarik.

Ku tarik sedikit demi sedikit. Terlihat bagian payudaranya yang berada d dalam sudah mulai tertarik. Ku tarik lagi sampai setengah.

"hmmm... Sssssshhhh..aahhh pelan-pelan dek..susu ibu agak aneh rasanya. bagian dalam susu ibu rasanya ada yang mau keluar..sssssshhh.""ucapnya

"tahan ya bu, bentar lagi selesai"ucapku

"masih lama dek? Susu ibu udah gak tahan lagi. Rasanya ngenyut-ngenyut."ucapnya

"bentar lagi bu, tinggal setengah tarikan lagi."ucapku

"cepat sikit dek..sssshhhh..hhmhmh"ucapnya

Tanpa membung waktu aku mulai menarik lagi. Sambil menarik ku lungkan waktu melihat puting susunya. Tapi sayangnya terhalang oleh embun. Ya, ada embun d dalamnya yang membuatny tak terlihat jelas.

"ssssshhhhh... Ibu bisa merasakan puting ibu mulai keluar dek... Cepat dek...sssssshhhh."ucapnya

Ku tarik kuat-kuat sampai mencapai ujungnya.

"ha..ha.. Puting ibu keliatannya udah keluar dek, ibu bisa merasakannya."ucapnya

Lalu aku lepaskan kepala alatnya dari bagian putingnya.

"PLOP" bunyi saat alat terlepas

Saat alat terlepas muncul lah puting sebesar jari berwarna pink agak pucat yang agak basah. Terlihat dari cairan yang mengelilingi putingnya.

"wow bu, punya ibu cantik. Warnanya pink"ucapku

Ingin rasanya ku kenyot putingnya, tapi ku menahan diri. Karen payudara yang satunya masih menunggu untuk d selamatkan.

"eh kok puting ibu kelihatan basah ya?."tanya ibu heran

"gak tau juga bu, mungkin itu untuk melembabkan puting ibu sewaktu tenggelam agar tidak kering"ucapku mengira-ngira

"yang satunya lagi."ucapku

Lalu ku lakukan hal yang sama k payudara satunya.

Setelah beberapa saat keluar juga puting berwarna pink pucat. Sama seperti kembarannya, dia juga mengeluarkan pelumas berupa cairan.

Kemudian ku taruh lagi alatnya d atas laci. Ku dekati si ibu lalu ku menciumnya.

Setelah puas berciuman, ku melepaskan rok dan terlihat CD berwarna krim dengan noda basah d bagian tengannya.

Ku lepas CD dan terpampang meki dengan jembut hitam yang berlumuran cairan kental.

Ku lebarkan kakinya sampai terlihat lubang mekinya yang sudah mengeluarkan cairan.

Ku arahkan kepalaku mendekati daerah selangkangnya dan ku jilati mekinya

"tunggu dek, jangan d jilat... Tempat itu kotor"ucapnya

"enggak kok bu, punya ibu wangi."balasku

ku jilat mekinya sampai cairannya membasahi seprei.

Karena sudah saatnya akupun memposisikan kontolku d depan lubang mekinya. Merasakan aku mau memasukan batangku k dalam mekinya si ibu itu lalu menghentikanku.

"pakai kondom dek, ibu gak mau seperti kemarin."pintanya

"aduh roy gak suka pake kondom bu. "ucapku

"ibu mohon dek, pakelah kondom. Ibu gak mau mengambil resiko."ucapnya memelas

Melihat wajah si ibu itu yang memelas, tak tega rasanya. Akupun mengalah.
Yah mau gimana lagi.

Aku turun mengambil kondom d laci lalu memasangnya. Setelah memasang aku kembalikan memposisikan batangku d depan lubang mekinya.

"pelan-pelan dek masukinnya. Punyamu itu besar. Punya ibu bakal sakit kalo masuknya kasar"

Ku gesek-gesek lalu setelah pas waktunya ku tekan pelan-pelan. Perlahan-lahan batangku tenggelam sampai ujung batangku menyentuh dinding rahimnya. Mekinya masih sempit bisa ku rasakan dari mekinya menjepit batangku.

"ahhhhhhhh, besar sekali punyamu dek. Punya ibu rasanya sesak. Aaahhh pelan-pelan...."

Tak ku hiraukan ku genjot mekinya dengan irama sedang.

"ahh..ahh...ahh..ahh...ahhh...aahh..aah"

Setelah 5 menit, ku hentikan genjotanku. Ku suruh ibu itu tengkurap. Ku masukan batangku dari belakang.

BLESSS

"ooohhhh..ssss... Aaah...ahhh...aahh"

"bagaimana rasa penisku bu, lebih enak dari suamimu kan?"ucapku

"aahhh...ahhh....ahhh..aaahhh...."

Tak mendapatkan jawaban yang ku inginkan ku hentakan kuat-kuat batangku k dalam mekinya.

"aaaaahhh pelan-pelan dek.. meki ibu sakit..ahhh..aahhh..aaaahhh"

"roy akan terus mengenjot ibu dengan keras sampai ibu menjawab pertanyaan tadi."ancamku

"aahh...aahhh ibu gak bisa menjawabnya..ahh..ahh."ucapnya

"kalo gitu terima ini."ucapku sambil mempercepat genjotanku

"aahh..ahhh...tungguu....duuuhh...aaahh...mekiku..mekiku....aaahhh..aaahhh...mekiku rasanya mau koyak.....ahhhh...berhenti...berhenti...aahh..aaahhh...ibu jawabb...ibu jawabb..tolong jangan kasar-kasar..ahhhh...aahhh"

"cepat jawab"ucapku

"punyamu...punyamu lebih enak dari suamiku....aaaahhh...aahhh.. Suamiku gak sebanding dengan punyamu...aahhhaaahhh"

"heheehh."aku tersenyum mendengarnya

Ku perlambat sedikit tempoku.

"aaahh..aahh...aahhh..ahhh.. Pelan-pelan... Aahhh..ahhh..ibu mau keluar...ahhaaa."

Setelah beberapa menit tubuh ibu itu bergetar.

"aaahhhh...ahhhh...ibuuu...kellluuuaaaarrr....aaaaaaaaaaah"

Serrrrr
 
INFORMSI:

KARENA SUDAH MULAI MEMASUKI BULAN RAMDAHAN ANE BERENCANA UNTUK SEMENTARA BERENTI MENULIS CERITA INI...

BAGI PARA SUHU YANG MASIH PANASARAN ATAU MERASA CERITANYA KENTANG ANE MINTA MAAF.

EPISODE INI JUGA ANE KERJAKAN SECEPAT MUNGKIN SEBAGAI PENUTUP CERITA D AWAL BULAN RAMADHAN WALAU SEBENARNYA NANGGUNG.

TAPI MAU GIMANA LAGI. BAGI PARA SUHU YANG MASIH AKTIF PADA JAM SEGINI BERUNTUNG DEH KARENA KALAU SUDAH LEWAT, PUASA SUHU BAKAL TERANCAM 😂😂😂.

SAMPAI JUMPA LAGI👋👋👋👋
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd