Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner Season 2 (Chapter 19: Putri Tanjung )

Status
Please reply by conversation.
Side Story III: Petualangan Sherina x Mbah Rochim.




Sejak menikah Sherina lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama sang suami. Sherina juga lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain sosial media ketimbang membuat lagu untuk atau membuat film. Merasa galau, Sherina menumpahkan isi hatinya pada sahabatnya, Karin.

“Gue bingung nih. Laki gue sih mendukung banget gue balik berkarir lagi, tapi gue sampe sekarang belom dapat tawaran apa-apa.” Keluh Sherina pada sahabatnya itu.

Karin meminum secangkir teh dan meletakkan cangkir itu kembali di meja.

“Gue ada ide sih. Cuma gue engga yakin lo bisa terima dengan akal sehat lo.” Ujar Karin.

Sherina nampak penasaran dengan ucapan Karin.

“Hah, apaan tuh? Tell me!” Sherina nampak penasaran sekaligus antusias.
“Lo percaya hal mistik ga?” Tanya Karin.

Sherina tertawa mendengar pertanyaan Karin.

“Ah, gila lo. Masa hari gini percaya ginian sih?” Tanya Sherina sambil tertawa.

Karin nampak jengkel mendengar candaan Sherina.

“Ah, udah gue duga. Udah deh ga jadi.” Karin memasang wajah cemberut.
“Eh iya, iya sorry. Lanjut deh lo mau ngomong apa?” Sherina kelihatan tidak enak melihat wajah Karin yang cemberut.
“Gini, gue ada kenalan dukun. Dia udah banyak bantu karir artis. Dia murid dukun terkenal gitu.” Lanjut Karin.

Sherina terdiam. Sherina adalah orang yang selalu bertindak menggunakan nalar dan logika.

Sherina mendapat alamat dan nomor telepon Mbah Rochim dari Karin dan salah satu teman Artis yang karirnya menanjak berkat bantuan Mbah Rochim. Karena rasa putus asa, akhirnya Sherina mendatangi Mbah Rochim, melawan nalar dan logikanya sendiri.

Rumah Mbah Rochim.






Sherina tiba di rumah Mbah Rochim. Rumah Mbah Rochim tidak terlihat seperti rumah seorang dukun, malah terlihat seperti rumah seorang pengusaha muda. Rumah ini adalah rumah peninggalan Mbah Yanto. Saat ingin mengetuk pintu, tiba-tiba Mbah Rochim membuka pintu rumahnya dan mengejutkan Sherina.

"Siang mbah." Sherina memberi salam pada si dukun tua itu.
"Nak Sherina ya? Ayo sini masuk, saya sudah dengar semuanya dari temennya" Ucap Mbah Rochim.

Sherina masuk ke dalam rumah Mbah Rochim dan Sherina sangat mengagumi interior design dari rumah Mbah Rochim.

"Ayo Nak, silahkan duduk." Tawar Mbah Rochim.

Tanpa basa basi, Sherina langsung bertanya straight to the business.

"Jadi bener nih si Mbah bisa bantu saya?" Sherina bertanya dengan nada skeptis.

Mendengar nada skeptis Sherina, Mbah Rochim pun tertawa kencang sehingga sedikit membuat Sherina agak ketakutan.

"Kalau cuma bikin karir kamu naik sih gampang banget itu!" Mbah Rochim berujar dengan penuh percaya diri.

Sherina sebenarnya masih ragu, tapi akhirnya dia mengambil sebuah amplop berisi uang yang jumlahnya sangat banyak lalu diberikannya amplop itu pada Mbah Rochim. Mbah Rochim langsung menghitung uang pemberian Sherina itu.

"Okay ini, sebenernya udah cukup." Ucap Mbah Rochim.

Sherina kemudian bertanya lagi pada Mbah Rochim.

"Sekarang apa lagi syaratnya, Mbah?" Sherina penasaran dengan tahapan berikutnya.

Mbah Rochim tidak menjawab, dia kemudian menyalakan kemenyan dan bersemedi dan diikuti dengan membacakan beberapa mantra dalam Bahasa Jawa yang tidak dimengerti oleh Sherina. Secara tiba-tiba Sherina tidak sadarkan diri.

"Bangun!!!" Perintah Mbah Rochim pada Sherina sambil menjentikan jarinya.

Sherina tiba-tiba terbangun tapi tatapannya kosong.

"Bangun dan sekarang panggil saya Tuan!" Perintah Mbah Rochim.
"Saya sudah bangun Tuan." Ucap Sherina.

Sherina Munaf kini berada dibawah pengaruh ilmu hitam Mbah Rochim.

"Lepaskan seluruh pakaian kamu sekarang juga! Lalu setelah itu lepaskan seluruh pakaian saya!" Perintah Mbah Rochim lagi dengan nada tegas.
"Siap Tuan." Jawab Sherina masih dengan tatapan kosongnya.

Sherina melepaskan seluruh pakaiannya lalu lanjut melepaskan pakaian Mbah Rochim.

"Sekarang saya harus apa, Tuan?" Tanya Sherina.

Mbah Rochim tersenyum licik.

"Hisap nih! Tapi hisap yang benar!" Ucap Mbah Rochim sambil memegang penisnya.

Sherina dengan segera langsung melahap penis Mbah Rochim. Sherina keluarkan kemampuan terbaiknya, seperti yang selama ini dia berikan kepada suaminya. Hal itu membuat Mbah Rochim merem melek keenakan.

"Wah nggak nyangka saya, Neng. Kamu pinter banget nyepongnya. Enak banget sepongan kamu." Puji Mbah Rochim.
"Mmmphh... mmphh..." Entah apa yang dikatakan Sherina tidak terdengar jelas karena bibirnya masih penuh oleh penis Mbah Rochim yang besar itu.

Sherina memang sudah sangat berpengalaman soal seks, sejak SMA Sherina memang sudah tidak perawan, biasanya lawan-lawan Sherina akan takluk dengan permainan Sherina. Sherina semakin ganas mengulum penis Mbah Rochim karena saat itu tangan Mbah Rochim mulai mengocok-ngocok vagina Sherina, hingga membuatnya vagina itu akhirnya basah. Mbah Rochim yang sudah tak tahan kemudian menarik penisnya dari mulut Sherina, sudah saatnya untuk menu utama.

"Berhenti! Udah saatnya saya ngerasain memek kamu!" Ujar Mbah Rochim.

Sherina melepaskan penis Mbah Rochim dari mulutnya dan langsung merebahkan dirinya di meja Mbah Rochim yang dipenuhi dengan pernak pernik mistis.

"Ayo, Tuan. Saya sudah siap untuk disetubuhi oleh Tuan!" Sherina mempersiapkan dirinya untuk digarap oleh Mbah Rochim.

Mbah Rochim dengan penuh semangat mengarahkan penisnya ke arah vagina Sherina.

"Hmmmmmp... Aahh... Pelanan sedikit, Tuan, kontol Tuan gedeee.... Aahh...." Ucap Sherina sambil keenakan
"Tahan dikit sayaaang.... Ooohh... Neng, memek kamu sempit banget, enak banget....." Mbah Rochim memuji vagina Sherina.
"Aahh.... kontol Tuan juga aaah... Enak.... Aaahhh..." Balas Sherina lagi.

Mereka berdua pun berciuman dengan ganasnya. Perlahan lahan Mbah Rochim menggerakkan pinggulnya. Penisnya yang berukuran besar terlihat keluar masuk di vagina Sherina. Desahan mereka berdua tertahan karena masih berciuman. Hanya suara tumbukan antar kelamin itu saja yang terdengar. Mbah Rochim merasakan betapa nikmatnya vagina clientnya itu, begitupun Sherina merasakan penis milik dukun cabul itu benar-benar nikmat.

Kocokan penis Mbah Rochim semakin kencang, tubuh mereka semakin bergoyang liar. Mbah Rochim tak lagi menindih tubuh Sherina, dia bangun meraih kaki Sherina dan diangkatnya keatas hingga dibahunya. Tangan Mbah Rochim lalu meraih kedua tangan Sherina dan menariknya, lalu dia menggoyangkan kembali penisnya. Dia melihat kedua payudara Sherina bergoyang goyang seirama dengan goyangannya, dan dia suka sekali melihat itu.

Vagina Sherina terasa penuh oleh penis Mbah Rochim yang besar. Mbah Rochim dengan nafsu memburu langsung memompa penisnya dengan cepat dan kasar. Hal itu membuat Sherina berteriak sambil menahan sensasi keluar masuk penis Mbah Rochim.

“Aaahhhh… Iyaaaahhh… Pelan-pelaann Tuaaan… Ooohhhh…. Yeeess…” racau Sherina sambil menggelengkan kepalanya.
“Sedikit lagi nih…Oooohhh… Saya keluar…. Aaahhh…. Sheeer…” Mbah Rochim memeluk Sherina dengan erat dan Sherina melingkari kakinya di pinggul Mbah Rochim.

Mbah Rochim menekan penisnya dalam-dalam sambil menyemburkan spermanya mengisi rahim Sherina.

“Ooohhh… Banyak banget… Rasanya hangat, Tuan….” Lenguh Sherina sambil mencium Mbah Rochim.

Setelah beberapa menit berciuman, Mbah Rochim melepas ciuman dan mencabut penisnya. Sisa sperma yang tidak tertampung di rahim Sherina meleleh keluar.

“Tuaaaan… banyak banget keluarnyaahh…” ujar Sherina.

Mbah Rochim menarik pinggang Sherina keatas hingga kini dia terlihat sedang menungging. Dia kemudian menggesek-gesekan penisnya di bibir vagina Sherina. Vagina Sherina yang masih basah oleh cairan orgasmenya sendiri itupun merespon. Dia menggoyangkan sedikit pinggulnya. Sesaat kemudian kepala penis Mbah Rochim mulai mendesak masuk vagina Sherina, membuatnya sedikit mengerenyit. Dengan tiba-tiba Mbah Rochim menyentakkan seluruh penisnya hingga masuk semua ke vagina Sherina, membuat Sherina terkejut sampai badannya terangkat. Kini posisi Sherina seperti sedang merangkak.

"Aaaarrhh... Tuaaaan... Pelanan... sakitt..." Sherina mulai merasa kesakitan.
"Tahan bentar sayang, nanti juga enak kok." Jawab Mbah Rochim.

Mbah Rochim tak mau menuruti Sherina, dia menggenjot penisnya di vagina Sherina dengan cepat. Tangannya bahkan dengan kasar meremas dan menampar pantat Sherina yang putih dan padat itu, membuatnya meninggalkan bekas kemerah-merahan.

“Aaah…. Aaah… Aaah..” Sherina beberapa kali berteriak saat ditampar pantatnya. Dia juga berteriak saat kedua payudaranya diraih dan ditarik oleh Mbah Rochim dengan kasar.
“Udaahhh Tuaaaan… Sakiiittt… Huhuhu…. Oohhhh…” Teriakan Sherina menghiasi ruang praktek Mbah Rochim itu.

Mbah Rochim yang sudah kepalang tanggung justru mempercepat genjotannya.

“Aaahhh… Aaaaakkkhhh… Tuaaaannn…. Udaaahhh… Aaaahhhh…” teriak Sherina.

Mbah Rochim kemudian mencoba mengurangi rasa sakit Sherina dengan memainkan payudaranya. Selanjutnya yang terdengar hanyalah desahan mereka berdua yang semakin kencang. Sherina tak malu-malu lagi untuk mengeluarkan kata-kata yang selama ini tak pernah diucapkanya saat bercinta dengan suaminya. Mbah Rochim telah berhasil merubahnya.

"Aahh.... aahh.... Aanjiiing... Memekmu enak banget Neng, ahh... ahh...." Puji Mbah Rochim.
"Aaahh... aahh... aahh.. kontolmu juga Tuan! Enak banget di memekku. Terus Tuan, entotin Sherina terus kayak gini Tuan! Enak Tuan..... aahh... aahh...." Balas Sherina.
"Kamu emang lonte Neng, dientot sama dukun tua kayak saya malah suka. Iya kan kamu lonte kan Neng?" Tanya Mbah Rochim dengan nada menggoda.
"Aahh.... Iyaa.... Aaaahhh.... Tuaaaan!!! Sherina sekarang lontenya Tuan Rochim, Sherina suka dientotin Tuan Rochim... Kontol Tuan enak banget!!!" Balas Sherina.
"Enakan mana sama kontol suamimu, lonte?" Tanya Mbah Rochim lagi.
"Enakan kontol Tuaaaan.... aahh... aahh.... sekarang Sherina lontemu Tuaaaan... aahh... terus entotin Aku Tuaaaan...." Jawab Sherina lagi.

Mbah Rochim kemudian membalikkan badan Sherina hingga dia terlentang. Tak menunggu lama kembali Mbah Rochim memasukkan batang penisnya ke vagina pemain film Petualangan Sherina itu dan langsung menggenjotnya dengan kencang. Kedua buah dada Sherina kembali jadi sasaran tangan Mbah Rochim. Dia meremasnya dengan kasar. Hal itu justru membuat Sherina semakin blingsatan. Kocokan penis Mbah Rochim di vaginanya benar-benar nikmat, hingga membuat desahannya semakin keras terdengar.

"Tuan Rochim, terus dong entotin Sherina! Ayo, terus Tuan! Aahh... aahh... Sherina mau keluar lagi Tuaaan." Pinta Sherina dengan nada binal.

Tubuh tua dukun cabul itu terlihat lihai dalam menggarap tubuh muda seorang Sherina Munaf. Mbah Rochim secara tiba-tiba berteriak dengan kencang.

“Oohhh… Saya keluarr… SHERINAAAA… Ooohhh…” Mbah Rochim menekan penisnya dalam-dalam sambil mendongakkan kepalanya.
“Aaahh… Ayo di daleeemm ajaaa… ooohh… Aku juga keluaarrr…. Aaaaahhhhh…. Haaaaa…” Pemeran film dan penyanyi itu mengeluarkan sisa suaranya hingga serak sambil memejamkan mata.

Sebelum mengeluarkan spermanya, terdengar Mbah Rochim melafalkan sebuah mantra dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh Sherina.

Cairan mereka berdua akhirnya saling semprot di rahim dan liang vagina Sherina. Saking rapatnya, sepertinya akan ada banjir besar jika Mbah Rochim mencabut penisnya.

"Plop!" Terdengar suara penis Mbah Rochim keluar dari vagina Sherina.

Benar saja, setelah melepaskan semua spermanya, Mbah Rochim mencabut penisnya lalu sisa sperma bercampur cairan vagina muncrat dari vagina Sherina yang jadi melebar karena penis Mbah Rochim.

“Nih, bersihin titit saya pakai mulut kamu!” Perintah Mbah Rochim lagi.

Tanpa sedikit keraguan, Sherina menghisap dan menjilati penis Mbah Rochim dan menelan sisa-sisa sperma Mbah Rochim yang masih menempel di penisnya.

“Habisin ya, sperma itu bagus buat pita suara kamu.” Ucap Mbah Rochim.

Tak disangka-sangka, penis Mbah Rochim mulai membesar lagi di dalam mulut Sherina. Sherina tidak menghentikan kulumannya, malah semakin menjadi-jadi. Lidahnya terus menari-nari di batang penis dan kepala penis Mbah Rochim. Bahkan sesekali Sherina mencium lubang kencing Mbah Rochim.

“Lonte, telen nih peju gueee!” teriak Mbah Rochim saat menembakkan seluruh spermanya ke dalam tenggorokan Sherina.

Sherina menelan semua sperma Mbah Rochim dan melepaskan penis itu dari mulutnya.

"Lonte! Sekarang kamu pakai baju lagi!" Perintah Mbah Rochim pada Sherina.
"Siap Tuan Rochim!" Jawab Sherina yang masih dalam pengaruh mantra Mbah Rochim.

Sementara Sherina berpakaian, Mbah Rochim juga kembali berpakaian dan kini Mbah Rochim mulai membaca mantra lagi sambil membakar dupa. Tiba-tiba Sherina tersadar dari hipnotis Mbah Rochim.

"Hah, dimana saya? Kenapa ini?" Sherina bertanya-tanya dengan bingung.

Sherina tidak ingat apa yang baru saja dia perbuat dengan Mbah Rochim, tapi perlahan dia mulai mengingat alasan dirinya berada di rumah Mbah Rochim. Mbah Rochim hanya menyengir dengan licik.

"Neng, ini mantranya sudah ya. Kita tunggu saja nanti hasilnya." Ucap Mbah Rochim.

Sherina kemudian tersenyum mendengar ucapan Mbah Rochim itu.

"Yang bener nih Mbah? Wah, mudah-mudahan besok mantranya sudah mulai bekerja ya." Ujar Sherina dengan girang.
"Mudah-mudahan ya, Neng." Jawab Mbah Rochim sambil tersenyum.

Sherina kemudian pamit pada Mbah Rochim dan memutuskan untuk pulang, tapi Sherina merasakan sensai aneh di area vaginanya.

"Duh... kok gini ya arasanya..." Dirinya merasa seperti habis bercinta tapi Sherina sama sekali tidak ingat apa yang baru saja terjadi.

Beberapa Hari Kemudian...

Sherina mendapat banyak tawaran pekerjaan. Tawaran film baru maupun lagu baru datang silih berganti. Suaminya pun bangga karena Sherina bisa kembali berkarir tanpa hambatan. Puncaknya adalah film Petualangan Sherina 2 yang mendadak diumumkan produksinya.

“Gila, gue engga nyangka. Mbah Rochim ternyata punya ilmu beneran.” Ucap Sherina dalam hati.
“Ini sih gue harus sering-sering dateng ke dia biar karir gue makin nanjak.” Lanjut Sherina dalam hati.



To Be Continued.......
 
Boleh request the master rizuki bro admin digarap.mbah dukun. Cocok.sih dukun ketemu magician.. Wah pertempuran kenikmatan
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd