Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Runtuhnya Kesetiaan Zaujah (Kisah Nyata)

fika jebul njaluk dikentu.. binal emg aslinya.. tp syg disia2kan..
😅😅😅

iya kak, diajak gaya apa aja nurut banget sumpah. mana mainnya hot abis, kayak gak nyangka aja sih jika cewek binal ini adalah mbak Fika, pernah kita melakukan di dalam mobil sementara dia masih lengkap dengan gamis dan niqabnya sepulang dia dari kajian rutin yang membahas kitab Tazkiyatun Nafs (yang udah ngaji pasti paham apa yang dibahas di kitab ini) karya Syaikh Ibnu Taimiyah.
 
Terakhir diubah:
07. Kiky, Kamu Jahat!



POV Rezky :


Sebenarnya aku tidak harus hadir dalam persiapan kegiatan di SMAN 3, apalagi hadir saat hari pelaksanaan. karena tim yang aku kirimkan sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan tugas yang diamanahkan pada lembaga yang aku bina. Kehadiranku di kota X, tidak lain dan tidak bukan hanya untuk melaksanakan rencanaku dalam mereguk madunya mbak Fika. Untuk itu, maka aku harus membuat dia semakin baper kepadaku.

Rencanaku dengan mengabaikannya tadi cukup sukses, terbukti dengan update private instastorynya yang menganggap aku sebagai orang jahat 😅. ya kalau dipikir memang jahat sih aku ini, hehehe. Namun siapapun dia jika mendapatkan kesempatan seperti ini, di mana si wanita yang mengejar-ngejar, maka aku yakin tidak akan melewatkan kesempatan. Apalagi wanita yang mengejar-ngejar tadi adalah mbak Fika. Seorang Ummahat muslimah, yang tak hanya wanita yang cerdas namun juga elok dan sintal tubuhnya.

Kesalahannya menurutku hanya satu, yaitu belum ikhlas dalam menerima ujian. Meskipun sudah ngaji, namun jika hati tidak ada keikhlasan dalam menerima takdir buruk (menurut manusia) maka syaitan tetap akan dapat dengan mudah menggoda dan mereka tidak kenal hari libur dalam menyesatkan manusia.

Seandainya mbak Fika ikhlas dalam menerima takdirnya, aku percaya tidak lama dia dapat benar-benar menjadi seorang ustadzah karena penguasaan ilmu diniyah yang baik serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik apalagi kepada sesama akhwat.

Ah, memang sudah takdirnya mbak Fika saja untuk suatu saat dapat aku lesakkan dalam-dalam batang milikku ini ke dalam liang senggamanya, pikirku tak ambil pusing.

Dan untuk melaksanakan rencanaku ini, maka aku harus beneran hadir membantu tim yang aku tugaskan. Mereka terkejut karena tiba-tiba aku hadir, namun mereka juga senang karena apa yang dikerjakan dapat lebih terkontrol kualitasnya dikarenakan aku awasi secara langsung. Padahal niatku hanyalah menghabiskan waktu, hehehe.



POV Author :

Ba’da Ashar, kisaran pukul 16.15, Budi pulang dari sekolah. Dia terkejut, karena di kamar tamu tas travel. Biasanya ketika ada yang berkunjung, istrinya, Fika akan memberitahukan sebelumnya. Namun semenjak hubungan mereka renggang, dan tidak lagi saling berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp, Fika tidak ambil pusing dengan hal itu.

Termasuk ketika Budi berusaha mengkonfirmasi hal itu pada istrinya.

“gak tau, papa (bapakku) yang nyuruh Rezky menginap di sini” dengan cuek Fika menjawab keluhan suaminya sementara dia tetap dengan kegiatannya memotong buah untuk cemilan

“lho, kok gitu? Kok aku gak diberitahu?” sanggah Budi

“kalau mas keberatan, ya komplain aja sama papa. Toh, ini juga rumah atas nama mama (ibuku), kita di sini kan juga numpang” Jawab Fika dengan sinis

Budi ketika mendapatkan jawaban seperti itu menjadi mati kutu. Apa yang dikatakan istrinya memang benar, bahwa mereka atau lebih tepat adalah dirinya yang sebenarnya menumpang di rumah tersebut karena dia belum mampu menyediakan tempat tinggal yang layak untuk keluarga kecilnya.

Akhirnya Budi lebih memilih pergi ke kamar dengan perasaan dongkol untuk menenangkan diri. Budi sudah cukup lelah setelah bekerja seharian ditambah lagi dengan sikap bapak mertuanya yang seperti tidak menganggapnya ada di rumah itu, membuat baik jasmani dan mentalnya amat sangat lelah.

“ma, Rezky kemana kok papa ndak lihat?” tanya Budi setelah dia selesai buang air kecil sebelum bersiap tidur

“dia sama timnya sedang menyiapkan acara di SMAN 3” Fika menyahut sekedarnya

“mas kalau mau tidur ya tidur aja, tadi Rezky sudah tak bawakan kunci rumah jaga-jaga dia pulangnya malam dan gak ganggu kita istirahat” tambah Fika dengan cepat

“ooo gitu, ya udah papa juga ngantuk banget ini, ayo tidur ma” ajak Budi pada istrinya

“ya bentar lagi aku susul ke kamar” balas Fika



POV Fika :

Hingga pukul 23.30, aku belum mendengar suara mobil mas Kiky memasuki halaman rumah. Yang menandakan bahwa mas Kiky memang belum pulang selarut ini dari persiapan acara tersebut.

Meksipun hati ini teramat sedih karena sikap cueknya, namun masih saja terbesit kebanggaan bahwa mas Kiky adalah sosok lelaki pekerja keras dan bukan pemalas macam mas Budi yang lebih suka tidur kalau tidak ada pekerjaan.

Aku masih tidak dapat membayangkan, siapa orang yang menemaniku berkomunikasi selama ini? Siapa yang senantiasa membalas pesan pribadiku dalam instastory jika itu bukan mas Kiky? Apalagi aku sampai berkirim foto yang tidak seharusnya aku kirimkan ke orang lain. Entah mengapa kemarin aku begitu berani mengirimkan foto dengan belahan daster terbuka lebar memperlihatkan payudara yang terkadang menarik lirikan orang meskipun sudah aku berusaha menutupinya dengan hijab lebar.

“kamu wanita muslimah Fika, sudah ngaji, katanya berhijrah, mau ditaruh di mana mukamu ini”, runtukku dalam hati penuh penyesalan.


Namun tidak ingat jam berapa aku tertidur, yang pasti seperti biasa pukul 02.15 aku terbangun untuk melaksanakan Qiyamullail. Kebiasaan yang mulai kulakukan semenjak mas Budi ketahuan selingkuh di tahun 2019 dan Istiqomah aku lakukan hingga saat ini kecuali dalam masa menstruasi tentunya. Karena dengan Qiyamullail, aku merasakan ketenangan dalam kemelut hati yang aku rasakan.

Dengan mata berat, aku langkahkan kakiku keluar dari kamar, sementara Mas Budi masih tertidur dengan pulasnya hingga mendengkur keras. Sepi, sama seperti malam-malam sebelumnya ketika aku terbangun di ⅓ malam, terdengar jelas dari luar rumah suara-suara jangkrik yang saling bersahutan dan menandakan bahwa rumahku berada di lingkungan pedesaan.

Begitu aku membuka pintu belakang rumah, suasana dingin disertai semilir angin yang membawa wangi Jasminum sambac yang memang aku tanam disamping rumah mulai kurasakan. Bagi yang tidak terbiasa, mungkin akan dihinggapi rasa takut apabila digelap gulita malam tercium wangi bunga tersebut yang identik dengan kemunculan makhluk halus.

Namun karena aku sudah mengaji dan sadar bahwa makhluk halus yang biasa mengganggu manusia tidak lebih dari bangsa Jin yang menjelma, maka rasa takut pada mereka sama sekali tidak ada. Dan aku terbiasa keluar rumah di malam-malam seperti ini sendirian untuk ke kamar mandi di belakang.

Setelah selesai menggosok gigi aku lanjutkan berwudhu, hal yang biasa aku lakukan dan mungkin dinilai ribet oleh orang lain. Ya karena aku banyak di rumah sehingga sering-sering menggosok gigi sebelum berwudhu tidak begitu memberatkanku.

Rasanya begitu segar ketika membasuh muka, rasa kantuk yang tadi melanda seolah hilang entah kemana. Aku keluar dari kamar mandi untuk mengambil handuk untuk mengeringkan bekas air wudhu yang memang ditempatkan di serambi depan dapur.

“ahh masss, kamu ngagetin aja” Aku kaget setengah mati ketika usai mengusap wajah dengan handuk, tiba-tiba mas Kiky sudah ada dibelakangku

“mbak Fika ... ” dia tidak melanjutkan kalimatnya, namun sedetik kemudian...

“ughh” aku direngkuhnya erat dalam pelukannya.

“maafin Kiky ya mbak, sama sekali tidak ada niatan Kiky untuk mempermainkan mbak Fika” ujarnya lirih

Dan tak terasa, entah dari mana air mataku menetes haru. Aku peluk lelaki yang dalam beberapa hari ini telah mengobrak-abrik isi hatiku dan membuatku selalu memikirkannya

Aku memeluknya erat, aku tak peduli lagi seandainya pun dia merasakan bahwa saat itu aku tidak mengenakan BH dan hanya berdaster pendek diatas lutut.

Cukup lama kami berdiri dan berpelukan erat di depan serambi dapur. Tidak ada kata yang terucap di bibir, karena hati kami saling berbicara dalam diam. Seolah, kami dapat saling memahami satu sama lain.

Setelah emosi ini reda, aku mengendurkan pelukanku, dengan ragu-ragu aku memberanikan diri menatap matanya. Posisinya yang lebih tinggi dariku membuat aku sedikit mendongakkan wajah.

“betapa tampan wajahmu” ucapku dalam hati

Dan sejurus kemudian, bibirnya mengecup lembut keningku. Tak ada penolakan, karena akupun juga sangat menginginkannya. Aku bahagia sekali dini hari itu, dan dia melihat senyuman di wajahku.

“mphhh mphhh mmmmuuachh” entah siapa yang memulai, akhirnya kami berciuman dengan panas, lidah kami bertemu, saling membalas.

Aku rasakan, tiba-tiba tubuhku terangkat aku yang kaget kemudian mendekap erat bagian belakang kepalanya dan aku dibawanya kembali ke arah kamar mandi belakang. Di dudukkannya aku pada bibir sumur yang berada di sebelah kamar mandi.

“mas ?” ujarku menatapnya dengan sayu, namun tanganku tetap memeluk lehernya.

“aku ingin menagih apa yang mbak Fika janjikan”

“iya, ambillah mas”
dengan bahagia aku mengatakan itu



Bersambung ...

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd