Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Runtuhnya Kesetiaan Zaujah (Kisah Nyata)

13. Cinta di Mobil Tua (part 2)

Sebelumnya ...
“iiyyaa masshh ittu milikmuuh mashh, tubuh Fikkkaa sepenuhnya milikkh massh Kikyyy” racauku tidak berhenti karena dorongan birahiku yang kuat, ketika payudaraku itu diremasi oleh mas Kiky. Belum pernah aku mendapatkan kenikmatan seperti ini ketika bersetubuh dengan mas Budi, suamiku. Mas Kiky memang pandai dalam memberikan kepuasan seksual kepadaku, mampu memancing birahiku hingga membuatku terbakar, panas dingin karenanya. Aku sudah tidak ingat lagi dengan suam dan bahkan pernikahanku, serta dengan perlakuannya itu yang ada ganti rasa birahi yang ingin dipuaskan olehnya, mas Kiky yang kucinta sepenuh hati.

POV Fika

“sayyaanggg aku keluuaarrrrr, ahhhhhhh ahhhhhh” lenguhku panjang menjemput orgasmeku, tanpa sadar aku memanggilnya dengan panggilan sayang dimana aku menyadari sepenuhnya jika diantara kami tidak ada ikatan apapun sebenarnya. Sementara itu mas Kiky bukannya menghentikan jilatannya namun justru tambah semangat menjilati liang senggamaku, menyapu setiap cairan cinta yang kukeluarkan.

“hhhh hhh hhh” nafasku memburu karena dilanda orgasme, badanku terasa lemas, tulang-tulang punggungku seperti terlepas oleh tenaga yang menekanku dari atas, mas Kiky menghentikan aktifitasnya dan membiarkanku menikmati sisa-sisa orgasmeku barusan. Aku tergolek dikursi dengan mata terpejam dan kedua pahaku yang mengangkang terbuka lebar, memperlihatkan keindahan liang senggamaku yang aku yakin mampu membuat lelaki yang melihatnya ingin mencicipinya.

Kurang lebih 5 menit aku telah mendapatkan kembali sedikit tenagaku, aku melihat mas Kiky dan dia tersenyum manis kepadaku.

“mbak pindah ke belakang yuk, dilanjutkan lagi”, mas Kiky kemudian bergeser ke kursi belakang tanpa keluar dari mobil, kursi penumpang yang kini dia duduki telah direbahkan lalu diturunkan celana yang dipakainya sebatas betis. Tidak perlu waktu lama, direngkuhnya badanku kebelakang dan akupun bersandar disebelahnya, mas Kiky memalingkan wajahku dan kami berpandangan beberapa saat, wajahku menatap sayu kepadanya sebelum kemudian akhirnya bibir kami berpagutan. Tangan kanan mas Kiky meremasi payudaraku bergantian kiri dan kanan ditengah ciuman panas kami yang tak terhitung lagi berapa kali lidah kami berdua saling membelit, dan menarik satu sama lain. Rasanya begitu nikmat berciuman seperti ini, liang senggamaku yang telah orgasme sebelumnya juga kembali menghangat mendapatkan rangsangan seromantis ini dari mas Kiky.

“ahhh yaanng” ucapku ketika bibir kami terbebas dan dia mencumbui bagian belakang telinga dan leher ketika hijab lebarku telah disingkapkan karena menghalanginya, aku sedikit mengaduh ketika dia menghisap kuat-kuat leherku ini.

“aaww ayangg pelan-pelan sakit, jangan sampai berbekas, nanti mas Budi curiga” ujarku, namun mas Kiky hanya memandangiku sambil tersenyum saja, dan kembali mencumbuiku, kembali kurasakan rasa nyaman dari cumbuannya, tangan mas Kiky pun tak tinggal diam, diturunkannya gamis yang masih kupakai dan dengan bantuanku kini gamis yang sebelumnya rapi menutupi auratku itu telah terlepas dan hanya menyisakan hijab lebar yang masih kukenakan namun juga sudah acak-acakan. sementara itu tubuhku bagian bawah terbuka sepenuhnya, liang senggama dan payudaraku sudah terpampang bebas didepannya, diremasinya kedua payudaraku, saat dia mencumbu leher dan belakang telingaku.

“aaahhhh yaanngg” aku meremas kuat lengannya sebab tidak tahan bila bagian belakang telingaku dicumbui, karena itu adalah salah satu G-spot pada tubuhku, mas Kiky yang menyadari itu terus melanjutkan cumbuannya disana, dan semakin membuarku mendesah dan meracau tidak karuan.

“ayaanggg stoopp yanngg aahhhhhhhh” suaraku menggema didalam mobil tuanya.

Meskipun AC tetap dinyalakan, namun peluh juga membasahi tubuh kami, mas Kiky memperlakukanku dengan penuh gairah hingga aku kewalahan mengimbanginya. Mas Kiky kemudian mengarahkan cumbuannya ke keningku, dikecupnya mesra keningku dan kemudian turun mencium hidungku, ciumannya kemudian mengarah ke kedua pipiku hingga aku teringat saat aku kuliah dulu seringkali bercumbu dengan mantan-mantan pacar ataupun gebetanku di dalam mobil. Selanjutnya ciumannya turun ke bibirku yang sejak tadi sedikit terbuka menunggu ciuman darinya.

Kami seperti orang yang berpacaran saat ini, diperlakukannya aku dengan lembut dan mesra, membuatku melupakan siapa dia yang tengah mencumbuiku adalah orang asing yang baru beberapa hari aku kenal, siapakah aku saat ini yang sudah menjadi istri sah dari mas Budi suamiku, dan dimana kami sekarang berada, aku dimabukkan oleh asmara permainan cinta mas Kiky. Tangan mas Kiki tak henti-hentinya meremasi payudaraku, dipilin-pilinnya puting payudaraku, ditarik-tarik kecil hingga aku menggelinjang jalang. Tangan mas Kiky yang satunya mengarah ke liang senggamaku, dimasukkan lagi jari telunjuk mas Kiky kedalamnya, ditusuk-tusukkan dengan cepat jari tersebut yang semakin mudah karena kini celana dalamku sudah terlepas. Mas Kiky benar-benar mengeksploitasi tubuhku tanpa terkecuali, mungkin dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang jarang dia dapatkan, dapat meniduri istri orang yang nampak shaliha sepertiku.

“sayaang, aku emut yah hhh hhh???” ujarku ketika aku melepaskan diri dari pagutannya

Tanpa menunggu jawaban mas Kiky aku mulai menciumi batang penisnya yang panjang dan berurat itu, aku jilati dari ujung kepalanya hingga kantung kemihnya yang ditumbuhi rambut yang tertata cukup rapi. Aku emut perlahan kepala penisnya dan kusedot kuat-kuat lalu kumasukkan batangnya itu dalam-dalam ke mulutku, meski aku sudah berusaha semaksimal mungkin melebarkan mulutku, namun aku sangat kesulitan untuk mengulumnya, dan bahkan meski sampai mentok ke tenggorokanku, masih menyisakan batang penis yang tidak mampu aku tampung semuanya, sungguh batang milik mas Kiky ini benar-benar menghipnotisku.

Seandainya saja batang mas Budi dapat segagah batang mas Kiky mungkin aku dapat kepuasan ketika dia meminta jatahnya. mas Kiky nampak keenakan ketika aku mengulum dan menyedot batangnya, tangannya menggapai payudaraku yang tergantung bebas untuk diremasi, tanpa aku duga-duga karena saat ini posisiku sedikit menungging, Kiky merebahkan diri dan mengakangkan kedua pahaku diantara kepalanya, dan dia mulai menjilati liang senggamaku yang haus akan kepuasan.

“asshhhhh” desisku tertahan karena aku tengah asyik mengulum batangnya, mendapat rangsangan tersebut, aku tidak mau kalah darinya yang juga tengah menjilati liang senggamaku. Posisi kami sekarang seperti posisi 69 namun kurang sempurna karena kondisi tempat yang seadanya, jilatan mas Kiky menusuk-nusuk lipatan dinding memekku, keras dan hangat kurasakan apalagi dia juga senang merangsang klitorisku. Setelah beberapa lama liang senggamaku dijilatinya, aku merasakan gelombang orgasme yang bergejolak dalam diriku, aku akan keluar lagi… ini gila, padahal aku hanya dijilati saja dengan lidahnya namun itu mampu menghantarkanku meraih orgasme untuk yang kedua kalinya sebelum penetrasi.

“ayyaaangggg aku gakkk kuatttt asshhhhh, giilllaakkk ennaaakk bangeethh sayaang…..” aku mendesah menahan gelombang orgasme yang datang, dan bersama dengan itu tubuhku mendongak keatas disertai lelehan cairan cintaku yang kemudian jilatinya hingga bersih.

Aku masih terkulai lemas ketika mas Kiky mulai berdiri membetulkan posisinya, ditariknya pantatku dan diarahkannya ke batangnya yang mengacung gagah, mengkilat akibat jilatan yang kuberikan. Tak menunggu seperti tadi, kini mas Kiky hendak mengambil hidangan utama, dimulailah memasukkan batangnya kedalam liang senggamaku.

‘bllleeesss’ dan dengan sekali tekan masukklah batang itu menyusuri dinding liang senggamaku yang terasa sangat penuh dengan batangnya itu ditekannya perlahan dan semakin membuatku sedikit merintih meskipun sebenarnya liang senggamaku sudah teramat basah.

“aaggghhhh, pelan-pelan ayaang, sesaghh” pintaku padanya karena batang penisnya yang besar itu

Memang sejak persetubuhan pertamaku dengan mas Kiky tadi pagi, aku tidak dapat memalingkan pikiranku jika persetubuhan pagi tadi amatlah sangat nikmat meskipun dilakukan dengan cukup tergesa-gesa agar tidak ketahuan. Mulailah mas Kiky mengayunkan batangnya, dinding liang senggamaku tertarik keluar ketika dia menarik batangnya dan kembali terlipat ke dalam ketika dia menghujamkan batangnya dalam-dalam, namun meski mas Kiky memaksa memasukkan semua batangnya itu masih menyisakan ebagian yang tidak mampu ditampung oleh liang senggamaku. Aku disetubuhi mas Kiky dengan posisi agak menungging dengan tanganku bertumpu di kursi penumpang baris kedua, sementara mas Kiky setengah berdiri karena tempatnya sempit sehingga menyulitkannya.

“ahhh ahhh ahhhh” aku mendesah tanpa henti menerima kenikmatan persetubuhan ini, rasanya sungguh nikmat sekali bersetubuh dengan orang yang dicintai.

“ayangg..., anak bangeett khon toooll aayaang asshhhh” aku kaget sebenarnya dan entah dari mana aku memiliki keberanian berkata jorok seperti itu, mungkin karena mas Kiky tak henti-hentinya memberikan aku kenikmatan persetubuhan sehingga aku menjadi lupa diri.

Mas Kiky yang mendengar tersebut dengan semangat terus mengayun-ayunkan batangnya mengaduk liang senggamaku, rasa nyeri yang diawal tadi kurasakan kini berganti dengan rasa gatal didinding memekku ini, dan itu hanya dapat diobati dengan gesekan batang kontol yang besar dan panjangnya tersebut. Hampir 15 menit aku disetubuhi dalam posisi doggystyle, dan tak terasa pula gelombang kenikmatan yang tadi melandaku kini datang lagi, aku akan meraih orgasmeku yang ketiga dan mas Kiky sama sekali belum menunjukkan akan berejakulasi. Ritme hujaman batang penis mas Kiky pun semakin dipercepat olehnya yang membuatku kewalahan.

“asshhh ahhh ahhh ahhhh , ayaanggg aku keluaarrr, oouugghhhh” aku melenguh panjang ketika mendapati orgasme yang ketiga, aku tertunduk dikursi kelelahan karena lemas. Mas Kiky tetap mendiamkan batang kontolnya yang masih ereksi sempurna didalam liang senggamaku ini, terasa sanggat nyaman sekali ada benda yang mengganjal didalam liang senggamaku.

“ayaang apa tidak capek???” tanyaku padanya ketika menoleh kearahnya.

“ah mbak, barang enak kok mau cepet-cepet sih, sudah istirahatnya?" Balas mas Kiky dengan percaya diri.

Aku membalasnya dengan senyum manisku dan anggukan kepala, yang mengatakan aku siap untuk persetubuhan selanjutnya. Mengerti akan maksudku, mas Kiky kemudian mengambil posisi duduk, dia mengangkang lebar, aku tau posisi itu mas Kiky ingin aku berada diatasnya, aku pun dengan gontai melangkahkan kakiku melewati tubuhnya, mengakang lebar dan menghadap kedepan, sementara kursi baris kedua juga sedikit direbahkan kebelakang setelah dia menarik tuas yang ada disamping bawah kursi, mas Kiky merebahkan diri dikursi tersebut, sementara aku masih mengangkang diatas batang penisnya mencari posisi yang pas, setelah semuanya siap aku mulai menurunkan pantatku dengan hati-hati, kuraih batang ppenisnya dan kuarahkan kedalam liang senggamaku. Aku cukup kesulitan karena masih sedikit lemas akibat orgasmeku sebelumnya tadi. Setelah kurasa pas, kutekan pantatku kebawah dan batang mas Kiky mulai menusuk lagi liang senggamaku.
“aaahhh masss Kikyy sayaanggg” aku mendesah memanggil namanya dengan tatapan sayu sementara pantatku naik turun perlahan di atas batang kontolnya.

Aku berusaha menurunkan pantatku perlahan supaya tidak kaget jika nanti batang penisnya mentok didinding rahimku. Namun rupanya mas Kiky sengaya menjahiliku, tiba-tiba dihujamkannya batangnya tersebut kuat-kuat kedalam liang senggamaku hingga mentok.

“aahhhh ayaanggg” rintihku akibat hujaman kontolnya tiba-tiba.

Diapun tertawa kecil melihat ekspresiku itu, aku mulai mengayun-ayunkan pinggulku diatas batang kontol mas Kiky yang menghujam kuat-kuat dalam liang senggamaku. Sensasi tarikan dinding liang senggamaku yang menggesek batang kontolnya ketika aku mengayunkan pinggulku membuatku semakin bergoyang dengan liar, rasa gatal itu kembali. Aku mengayun-ayunkan pinggulku ke atas dan ke bawah untuk meraih kenikmatan batang mas Kiky.

“aahhh ahhh ahhhhh ahhhh” desahan itulah yang terus terucap dari bibirku setiap kali aku menurunkan pinggulku, rambutku kini sudah acak-acakan tidak karuan setelah sebelumnya aku lepaskan hijab yang aku pakai, dan payudaraku berguncang ke kiri dan ke kanan setiap kali aku menghentakkan pinggulku menyongsong batang mas Kiky. Wajah kami saling berpandangan dan aku langsung memagut bibirnya, kamipun berciuman dalam-dalam, lidah kami saling membelit sementara kedua tangannya kini menopang kedua pahaku, membantuku untuk terus mengayunkan pinggulku karena aku mulai kehilangan fokus akibat ciuman kami. Mas Kiky juga menghujam-hujamkan batang perkasanya menjemput ayunan pinggulku, kenikmatan yang kudapatkan pagi ini tidak dapat aku tuliskan atau aku ungkapkan, sangat nikmat sangat sangat nikmat, bersetubuh dengan posisi seperti itu dan kami berciuman, seolah kami tidak ingin kenikmatan ini berakhir. Namun tak lama kemudian, aku merasakan gelombang orgasme ku lagi.

“ahhh ahh ahhhh, ayaang aku mauu keluaarrr lagiihh” kulepaskan ciumanku, dan kuremas-remas sendiri kedua payudaraku yang berguncang guncang itu.

“iii iyyyaa mbbhhakk, aku juga mau keluuar, kita barengann” ujar mas Kiky

“aayyang aku sudah gak kuattt, aku keluarrrr aaahhhh”

Mas Kiky masih terus menggenjot liang senggamaku dengan ritme yang semakin cepat, dan kemudiaan kurasakan batangnya seperti semakin menegang.

“aahhhh memekmu enakk mbakkk, dikeluari di dalam yaaa” sahut mas Kiky

Aku yang sudah lemah hanya dapat mengangguk dengan senyuman paling manis yang dapat aku berikan kepadanya dan kemudian,

“crreeettt … crrreeeet… ccrrrreett… creeeet… crreeett… creetttttt….” tak terhitung berapa kali mas Kiky menyemprotkan spermanya kedalam liang senggamaku ini. Dia mendiamkan sejenak batang penisnya itu hingga akhirnya lemas dan baru ditarik keluar.

Ruangan dalam mobil tua itu kini penuh dengan aroma persetubuhan. Tanpa malu-malu, kuraih batang penis mas Kiky dan kubersihakn sisa sperma yang masih ada setelah itu kuambil tissue dan kubersihkan memekku. Hal inipun juga secara naluriah aku lakukan karena aku ingin memberikan yang terbaik untuk orang yang aku cintai itu.

Aku yakin mobil mas Kiky ini tidak begitu bergoyang-goyang selama kami bersetubuh tadi, apalagi jalanan ini begitu sepi membuat persetubuhan yang kami lakukan tidak memancing kecurigaan kalaupun ada masyarakat yang lewat. Kamipun segera berpakaian kembali, dan diselingi dengan pillow talk yang membuat aku sebagai seorang wanita sangatlah dihargai olehnya. Sebab, biasanya mas Budi ketika sudah menumpahkan spermanya dia pasti akan lanjut tidur, tidak memikirkan istrinya ini sudah mendapatkan orgasme atau belum. Kuambil celana dalam dan BH yang ternyata ada di kursi depan, kukenakan lagi dan kemudian kupakai gamis serta hijab lebar serta kurapikan sekenanya. Untuk pertama kalinya mas Kiky melihatku dalam kondisi telanjang seperti ini, ada perasaan nakal dan aku merasakan begitu menggoda karena ketika aku berpakaian mata mas Kiky tidak lepas dari memandangi tubuhku, apalagi tangannya yang nakal tak henti-hentinya meremasi payudara dan bongkahan pantatku yang menurutnya begitu menggoda untuk di “ceples” oleh siapapun yang yang melihatnya.

“yang, habis ini kita kemana dulu?” sahutku dengan menahan malu memanggilnya demikian, masa bodo sih pikirku karena tadi pun selama persetubuhan aku memanggil sayang kepada mas Kiky

“buka kamar yuk mbak?” tawarnya sambil tersenyum


cek spoiler random mbak Fika 😁😁😁

Bersambung ...
 
Terakhir diubah:
Gila sih
Hot banget updet nyaa

Mau lanjut lagi ke Hotel ya habis ini
Hehehe

Btw..
Itu mobil nya pas beneran di pinggir jalan yaa mas kiky?
iya om, habis itu lanjut ke hotel nah pas di hotel itu kita banyak ngobrol dan akhirnya saya tau banyak tentang masa lalu mbak Fika.

posisi waktu eksekusi mbak Fika di dalam mobil memang di pinggir jalan kampung yang kiri kanannya persawahan, orang sana bilangnya "bulak-bulak".
 
Owhhh....
Pentesan banyak tau cerita masa lalu nya fika yaa.

Btw, padahal itu lama ya pas di dalam mobil.
Beneran Gk ada orang yg mampir yaa 😅😅
aman kok om, jam segitu emang jam-jam nanggung. maksudnya, anak sekolah sudah pada belajar di kelas, orang bekerja juga sudah di kantor, sementara itu petani juga sudah di sawah. jadi yang lewat jalan tadi hampir bisa dihitung dengan jari dalam kurun waktu 60 menit.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd