Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sang Juruk Masak Perusahaan

Bimabet
Chapter III

Waktu buka warung pun tiba. Tak terasa aku hampir satu hari di ibu kota ini. Suasana warung pun mulai sibuk mempersiapkan makanan dan minuman. Setiap orang memegang tugas masing masing. Ada yang hanya berdiri di depan kompor bersiap menggoreng pesanan. Bagus bertugas mencatat pesanan dan mengangarkan. Yani sebagai kasir. faizin pulang ke kontrakan karena dia tidak mau terlibat langsung di karenakan sudah ada karyawan yang mengerjakan itu semua. Aku yang bingung harus mengerjakan apa akhirnya aku putuskan untuk mengerjakan bagian mengangar makanan dan minuman. Yani,bagus dan yang lain nya sudah berganti seragam kerja kaos polo warna hitam dengan kerah. Semua nampak ceria karena jika bulan ini penjualan mereka memenuhi target maka bonus uang yang mereka terima semakin besar. Senjapun mulai menengelamkan matahari langit biru menjingga tapi suasana warung tak sperti biasanya bagi mereka.

" Biasanya jam segini lagi rame rame nya. Kok hari ini sepi yah ? " ujar Yani kepada salah satu dari karyawan pria.

" Iya biasa nye jam segini lagi sibuk sibuk nya. Gw goreng gak berhenti2. Ini tumben sepi. Ada ape yee " ujar karyawan pria itu.

Aku merasakan ada ke anehan nampak orang orang tidak melihat ke beradaan warung itu. Bahkan ada orang yang sudah berhenti tidak jadi masuk. Itu membuat aku semakin menaruh rasa curiga.
Tak lama telepon warung berbunyi dan Yani segera mengangkat telepon itu. Nampak seseorang nenelepon dengan sangat serius nya. Yani pun nampak hanya meng iyakan saja panggilan tersebut. Hingga telepon itu usai. Yani tampak seperti orang bingung, hingga akhirnya Yani bangkit dan berjalan ke arah dapur. Entah apa yang di lakukan oleh yani di dapur. Hingga akhirnya bagus di panggil oleh yani. Tak berselang lama Bagus pun keluar dan menghampiriku.

" Mas Zee, kata mbak Yani mas Zee suruh beli buah buat mas Zain di pasar induk, sekalian jalan2 sama saya " ucap bagus.

Aku yang merasa bingung pun akhirnya hanya menuruti permitaan yang di perintahkan oleh Faiz kepada Yani. Bagus segera mengeluarkan motor NSR 250 yang di tinggalkan Faiz. Dan aku pun segera menghampir. Baru saja aku hendak keluar dari warung tersebut. Tiba tiba hembusan angin yang begitu kencang menerpa tubuh ini. Angin yang aku rasakan begitu dahsyat sampai aku terpelanting ke belakang. Dan aku melihat sosok bayangan hitam yang aku jumpai tadi memasuki tubuh Yani. Sontak saja aku segera bangun dan Karyawan lain pun terkejut karena belum pernah mereka mengalami kejadian yang ganjil ini.
Aku pun segera bangkit dan berdiri memasang kuda kuda. Tapi bagus keburu menarik ku keluar ke arah warung. Sekilas aku melihat Yani nampak begitu terlihat semakin cantik tapi dengan aura hitam pekat tepat di belakang nya. Aku dan bagus pun akir nya pergi meninggalka warung. Tak lupa sebelum pergi menuju pasar induk aku memintanya memutari warung karena ngin memperhatikan bagaimana suasana warung terlebih dahulu. Seketika warung yang tadi nya sepi menjadi ramai. Aku melihat sosok hitam di belakang Yani mulai menarik perhatian setiap orang yang lewat. Nampak dari jauh aku melihat mereka sibuk bahkan sampai warung di sekitar merekapun nampak kebingungan. Entah apa yang di lakukan oleh Faizin di kontrakan nya aku pun tak mengetahuinya.

"Mas, aku dari siang lagi merasa ada yang aneh sama mas Zee, sejak sholat di mushola, aku merasa adem. Biasanya aku sholat disana sendirian itu rasanya panas dan kaya ada yang menganggu. Tapi siang tadi aku ngerasa berbeda, apa mas Zee punya pegangan? ", tanya bagus padaku.
Aku pun menjawab nya dengan santai.

" Pegangan ku cuman iman, iman kepada Allah SWT dan Meyakini setiap nabi nya. Gak ada ilmu apapun. " kilahku pada bagus yang membuat nya termenung.

" Apa mas Zain satu perguan juga sama mas Nazze ? " tanya bagus kembali

" Aku dan faiz, itu kita pernah satu guru ngaji Dan guru silat, tapi Faiz memilih keluar setelah ujian nya gagal, dan berangkat ke jakrta. Dan dari informasi yang aku dapat dia buka usaha warung di sini. Katanya warung nya rame, orang tua nya di kampung hidup nya enak. Tapi dia sekarang jadi jarang pulang ke kampung. " tutur ku pada bagus.

Akhirnya aku dan bagus muter muter keliling ibu kota terlebih dahulu sebelum akhirnya aku sampai di pasar induk. Sesampai nya disana aku segera membeli buah segar yang di minta oleh Faiz. Aku keliling kota kembali sambil menghafal jalan jika suwatu saat nanti aku bekerja di tempat lain aku sudah hafal jalan pulang. 4 jam lebih aku keliling ibu kota, sampai pada akhirnya aku tiba di ujung ibu kota di pantai ancol dan suasana di sana malam hari amat lah ramai. Aku dan bagus berbincang-bincang kesana kemari. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Kami pun akhirnya sampai di warung. Nampak faiz dan yang lain sudah selesai berjualan. Karyawan2 lain pun sedang asik mengobrol dan meroko.

" laah dah pulang jalan2 nya? " ujar Faiz yang bertanya pada aku dan bagus.

" iya mas sudah, lumayan rame juga yah kalo malam di ancol " ucap bagus.

" nih uang roko hari ini buat kamu gus " faizin sembari memberikan uang 20 rb kepada bagus. Bagus pun tampak senang dan begitu ceria mungkin karena bagus tergolong karyawan termuda di warung ini, bagus saat itu baru berusia 18 tahun, jadi masih girang aku yang waktu itu berusia 25 tahun jadi mengerti ketika aku masih di usianya.

" Nih buat tabungan km Ze, buat di simpen siapa tau di lain waktu km perlu uang" Faiz menyodorkan 4 lembar uang pecahan 50 ribu.

Aku yang merasa tidak bekerka pun menolak nya. Karena seharian ini aku tidak membantu pekerjaan apapun. Faiz nampak sedikit kecewa. Dan akhirnya uang itu dia hanya masukan ke dalam kantung celanaku saja. Aku yang belum melakukan sholat isya pun meminta izin kepada Faiz, dia pun menyaran kan ku untuk sholat di lantai atas ruko. Aku pun mengikuti saran nya Faiz, bukan karena aku takut beribadah di mushola itu. Tapi menghormati Faiz saja. Segeralah aku naik ke lantai dua ruko aku dapati satu ruangan yang besar dengan banyak kamar. Aku bingung harus pakai kamar yang mana hingga aku putuskan di depan sebuah balkon. Aku pun mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah ku dengan sangat hikmat juga khusu. Kembali aku melakukan dzikir dan angin kencang pun menerpa tubuh, kali ini angin itu begitu terasa dingin, bahkan dingin yang ku rasakan sampai masuk ke tulang tepat di belakang telinga. Ketika aku membuka mata aku dapati Yani yang hanya mengenakan Tanktop warna kuning dan celana pendek. Namun ketika aku melihat matanya tatapan itu tampak kosong bahkan bukan seperti wajah Yani, wajah itu tampak begitu memikat hampir saja iman ku tergoda. Aku hanya mengamati pergerakan nya, dia bertingkah berusaha mengodaku, aktifitas sepiritual ku aku hentikan dan mulai mempersiapkan diri mana kala terjadi hal hal yang tidak aku inginkan. Yani semakin berani menggodaku. Dia menciumi tengkuk, sampai aku merasakan kegelian namun aku tahan agar tidak tergoda. Payudara yani yang besar pun mulai menempel di punggu belakang. Dan mulai melakukan gerakan gerakan erotis. Namun tak berselang lama dua pria muncul dari belakang Yani.

" Liat tu Iblis betina lagi godain pak ustadz Nazze, kira2 berhasil gak yah iblis betina itu godain ustadz kita " tutur seorang pria.

" Alah paling sok alim ajah, kaya elu dulu waktu di goda Yani pura pura jaga image, dan akhir nya ke cemplung juga ke memek nerakanya Yani. " tegas pria satu lagi.

" Ya gimana enak coy, memek nya apa lagi sepongan nya bikin ngilu, geli gimana gitu " jawab pria yang satu nya. Yang ternyata bernama Basuki.

" Udah kalo tuh ustadz gak ke goda mending kita embat ajah di depan tuh ustadz siapa tau ke pancing, biar si Yani di rujak kita ber tiga " kata pria itu.

Ucapam mereka berdua sudah seperti orang yang kehilangan akal sehat nya. Orang yang lupa budaya Dan telah hilang ke imanan nya. Basuki pun mulai mendekati Yani yang kini sudah berdada tepat di depanku, basuki segera meraih payudara Yani yang mengantung indah di hadapan mataku. Mulai lah meremas payudara yani yang besar dan bulat itu. Yani yang di remas payudara nya oleh basuki mulai mengerang menahan kenikmatan yang di rasakan oleh tubuh nya sambil menggoda pria satu nya yang masih berdiri.

" Mas tono gak mau ikutan nyusu?" Sambil mengangkat tanktop nya yani terus memegangi kepala basuki dan tangan nya mulai menuju selakangan basuki.

" Mau laah, aku juga mau nyusu putih yang gede, sampe keluar air susu nya. " ujar tono yang berbegas mendekat.

Sementara aku hanya duduk bersila sambil terus meutar tasbis di tangan. Hawa dingin yang aku rasakan semakin menjadi. Melihat Yani,Basuki dan Tono melakulan adegan adegan yang Sangat memancing birahi itu. Aku berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dan meninggalkan mereka bertiga tapi badan ku terasa di paku oleh lantai dimana tempat ku bersila.

Tono dan basuki semakin menjadi liar dan agresif seiringin desahan Yani yang mulai mengeras. Tapi aku merasa heran kenapa orang orang di bawah tidak naik ke lantai 2 ruko ini.

Tanktop yang di pakai Yani pun sudah terlepas, basuki dari belakang terus meremas remas payudara milik Yani, sedangkan tono di depan yani menyusu dan memainkan punting payudara yani. Mereka berdua sudah bermandikan keringat, tangan tono dan basuki masuk kedalam celana pendek levis milik yani sambil menggosok2an dan saat itu juga desahan Yani semakin menjadi liar. Gerakan yani semakin tak menentu.

" Aaaahsst..... Mass lebih cepet lagi mainin itil sama memek Yani, Yani mau nyampe. " ujar Yani yang nampak seperti lintah yang terkena garam.

" Aaah... Mbak tete mu gede banget aku selalu suka nyusu sama tetek mbak Yani " ucapan tono kini lebih bertingkah seperti anak bayi yang menyusu pada ibu nya.

"Aaaaaaahsss....maa......sss....... Aku dapet " seketika tubuh Yani kejang kejang. Basuki dan Tono segera berdiri diantara Yani, mereka membuka celana masing masing. Kembali aku menyaksikan adegan erotis yang selama ini belum pernah aku saksikan. Kepalaku merasa pening pandangan mataku mulai kabur. Namun aku tetep berusaha menjaga kesadaranku. Karena aku masih dalam posisi tidak mampu bergerak. Takut jika kesadaran ku hilang dan sebuah hal buruk pun terjadi. Kini Yani mengambil posisi berjongkok di tengah. Tono sebelah Kanan dan Basuki di sebelah kiri. Yani pun mulai memainkan kejantanan mereka berdua, mereka nampak memejamkan matak kala Yani milai mengocok kejantanan mereka.

" Aaah mass...basss... Kontol mu panjang aku suka kontol panjang. " tangan Yani memainkan kelamin Basuki.

" Aaaaahssst...... Kalo kontol kamu ton gemuk, enak kalo aku sepongin begini. Kenyal kenyal pengin aku gigit " yani mulai memasukan kelamin tono ke mulut nya. Sungguh tontonan yang benar benar baru pertama kali nya aku saksikan. Sesekali tangan Yani memainkan kemaluan nya sendiri. Desagan dan erangan mereka membuat kepalaku semakin pusing.
Rasanya ingin sekali aku bangkit dari tempat nista itu. Semakin aku gerakan badanku semakin terasa ada yang menindih seluruh tubuhku. Bahkan untuk berbicara saja bibir ini tak mampu.
 
Cerotanya mantab hu.. semoga updatenya konsisten 🙏
 
Bung ts kena banned om momod, g bisa di lanjutkan nie treated ini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd