Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sang Penakluk

Pasang patok. Mantap... Semoga gak macet
 
mantap bos.....

bakalan ngaceng habis2an donk.......
mendingan ikutan nongkrong dimari ah....... :tegang::D

Siap, yg penting cobloslah sesuainaturan hu hahaha

Lanjoooot.. kang hu
Hmmmmm mantap suhu....
Lanjut kang, mantap nih bisa menang banyak

wow budhe rima, walaupun udeh liar juga tapi patut di tunnggu kelanjutan ceritanya
Keren parah hu
wow lanjutkan gan
dilanjut suhu

Makasih hu, newbie jd semangat

Ibunya msh muda banget... Umur 12 th dah punya anak...

Kan 37th hu, nikah usia 17th

Waini... Milf sekampung bisa diembat semua... 😀
Ena ena sama mbak warni bakalnya...
Wkwkwk, klo perlu kambing betina juga d embat

padahal masih ada di g drive,bingung amat si oncom
Yah, kok udh ketauan, tp tunggu dulu...
Wkwkwk

Pasang patok. Mantap... Semoga gak macet
Semoga hu, selama masih ada like dan komen ane semangat hu


Terima kasih para suhu sudah mampir, sudah ada yg berkenan memberi komen

On process update hu
 
Terakhir diubah:
Mobil ayla silver milik mama sudah tak lagi nampak, kututup pintu gerbang rumahku kemudian aku masuk ke dalam rumah.
Aku duduk di sofa ruang tamu, kepalaku mendongak keatas menatap langit-langit, aku mencoba mencari cara agar dapat melancarkan siasatku menikmati tubuh mbak warni. Kubayangkan saat Johnny masuk kedalam memeknya yang tembem. Kubayangkan kenikmatan saat ku-doggy style mbak warni sambil kupukul-pukul pantat besarnya itu sampai merah.
Johnny ku yang perkasa ikut bereaksi, mengacung tinggi menunjuk langit-langit. Tiba-tiba kudengar pintu gerbang rumah dibuka oleh seseorang. Dia adalah teh lasmi, ART di rumahku. Rumah teh lasmi tidak jauh dari rumahku, jadi dia tiap pagi dia datang lalu pulang setelah maghrib. Teh lasmi sudah 4 tahun menjanda karena suaminya yang seorang supir truk memilih pergi dengan wanita lain yang lebih muda dan lebih monthok. Teh lasmi yang baru berumur 34 tahun memang sedikit kurang menarik, badannya kerempeng dan toketnya kecil. Berbeda dengan mbak warni yang sudah tiga kali turun mesin, teh lasmi baru sekali melahirkan, anaknya sekarang sudah kelas 6 SD. Jadi secara onderdil harusnya memeknya lebih gurih di banding mbak warni.
"Assalamualaikum, kok sepi mas, ibu pergi ya mas? Mobilnya juga gak ada di garasi", sapa teh lasmi kepadaku yang sedang duduk di ruang tamu
"Iya teh, mama pergi tadi sama budhe", jawabku.
Teh lasmi masih berdiri di hadapanku tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia seperti melamun.
Aku sempat melihat teh lasmi mencuri-curi pandang ke arah Johnny yang mengacung, namun respon teh lasmi berbeda dengan mbak warni yang seperti ketakutan, teh lasmi justru seperti sengaja untuk curi-curi pandang. Sepertinya dia tergoda untuk bisa melihat Johnny ku yang perkasa.
Pandanganku mulai menjelajah tubuh teh lasmi,
"Teh lasmi kenapa teh?", Aku mencoba membuyarkan lamunannya
Sedikit terkaget teh lasmi menjawab, "eh, nggak mas, saya langsung ke belakang aja ya mas nyuci."
"Iya teh", jawabku singkat pura-pura polos padahal didalam otakku ini sudah penuh hasrat untuk menggagahinya.
Teh lasmi berjalan menuju tempatnya biasa mencuci baju, dari belakang kupandangi sosoknya yang kurus kerempeng itu,
"Apa gue coba aja ke teh lasmi, kerempeng gapapa yang penting berlobang", batinku dalam hati
Aku mulai mengatur siasat, pertama-tama akan kuajak dia makan bareng di dapur sambil kucoba merayunya mumpung rumah lagi sepi. Kapan lagi kesempatan emas ini datang.
Kubuka HP ku lalu masuk ke aplikasi ojek online, kupesan dua bubur ayam satu untukku satu untuk teh lasmi. Sambil menunggu pesanan, aku mencoba browsing cara merayu wanita. Di situ tertulis bahwa wanita lemah di hati, buat dia nyaman dengan candaan lalu berikan sentuhan-sentuhan ringan untuk menguji apakah dia sudah terbuka kepadamu.
"Hmmm, boleh juga nih d praktekin", pikirku
Sekitar 20 menit aku menunggu pesanan bubur ayamku,
"Saya sudah di depan pak", begitu kira-kira isi pesan babang grab yang memberitahuku bahwa dia sudah sampai d depan rumahku
Bergegas aku keluar untuk mengambil pesanan sarapanku, setelah mengunci gerbang, kali ini aku juga mengunci pintu rumah, biasanya pintu rumahku tak dikunci saat siang bahkan akan terbuka lebar, namun untuk memuluskan aksiku, aku harus meminimalisir segala hal yang dapat mengganggu
Aku berjalan menuju dapur, kusiapkan kedua bubur yang kupesan tadi ke dalam dua mangkuk.
"Teh...", Teriakku memanggil teh lasmi
"Iya mas..." Sahut teh lasmi
"Sini bentar deh teh", panggilku kembali
Teh lasmi tidak menjawab, hanya sosoknya yang kemudian muncul dari pintu belakang berjalan menghampiriku
"Kenapa mas?", Jawab teh lasmi yang sudah berdiri d hadapanku
"Temenin makan teh, males makan sendiri", jawabku
"Duh makasih mas, tapi Gak usah mas, teteh lagi nyuci, teteh makan nanti aja", jawab teh lasmi berusaha menolak jebakanku
"Teteh nyucinya nanti aja, aku males makan sendiri, mama kan lagi pergi gak ada orang, teteh gak kasian aku makan sendiri?", Bujukku padanya
"Gapapa teh, gak diracun kok, aku cuma males teh makan sendiri", kucoba kembali merayunya
Teh lasmi terlihat ragu untuk makan bersamaku di meja makan
Melihat itu, aku segera berdiri, kutarik kursi yang ada d sebelahku, aku pegang pundak teh lasmi dari belakang, dan kuarahkan untuk duduk di kursi tadi.
Tak ada lagi penolakan dari teh lasmi, dia menurut saja saat tanganku mencoba mengarahkannya untuk duduk. Teh lasmi yang terduduk masih terlihat ragu untuk makan, dia masih terlihat malu-malu.
"Dimakan teh", pintaku kepadanya sambil kedua tanganku mengelus pundaknya, lalu turun ke lengannya,
Teh lasmi tidak menolak sentuhanku, ia hanya diam, kuhentikan tanganku mengelusnya, aku ingat bahwa aku tidak boleh terburu-buru, aku kembali duduk di kursiku,
"Ayo teh makan bareng", bujukku kembali kepadanya sambil aku menyendok bubur kemudian melahapnya
Melihatku yang mulai makan, teh lasmi akhirnya mau untuk makan bubur yang aku belikan. Langkah pertama membuatnya membuka hati berhasil, selanjutnya langkah kedua, membuatnya nyaman, sembari makan, aku ceritakan kepadanya guyonan-guyonan dan beberapa cerita lucu, cerita pertama dan kedua terlalu garing, hanya keluar tertawanya yang terpaksa. Tapi pepatah bilang coba terus sampai berhasil, guyonan ketigaku sukses membuat dia tertawa, aku semakin percaya diri, kubuat dia nyaman, dan tertawa sesekali, yang tidak kusangka, mbak warni mulai bercerita membahas pembantu-pembantu lain satu komplek, gosip-gosip yang tak penting, bahkan mulai melemparkan candaan kepadaku, aku pura-pura tertawa mendengar candaannya karena aku sedang ingin menarik simpatinya, teh lasmi sudah mulai enjoy ngobrol denganku, obrolan ngalor ngidul tidak hanya dariku tetapi dia sudah ikut menanggapi obrolanku. Langkah keduapun sukses, tak kusangka bisa selancar ini. Langkah ketiga berikan sentuhan-sentuhan kecil, aku mencoba memberikan sentuhan-sentuhan ringan kepadanya, kumulai dengan mencolek pinggangnya, saat bercanda, kemudian saat bercerita aku coba letakkan tanganku di pahanya, tak ada reaksi penolakan, kulanjutkan dengan mengelus sedikit pahanya masih tidak menolak. Sepertinya langkah ketiga pun berjalan mulus,
Artinya, aku sudah mendapatkannya, dia sudah jatuh dalam perangkapku, karena langkah keempat adalah eksekusi, saatnya aku mengeksekusi memeknya. Tapi aku masih ragu, aku perlu memastikan sedikit lagi bahwa dia siap menjadi tempatku melampiaskan nafsu.
Kulihat teh lasmi telah selesai menyantap buburnya, hampir satu setengah jam kami mengobrol dan bercanda sambil sarapan. Teh lasmi terlihat sudah tak ragu lagi membalasku saat aku mencolek pinggangnya, dia sudah mulai nyaman membalasku dengan cubitan-cubitan gemes.
Sedikit langkah tambahan untuk memastikan kesiapan teh lasmi untuk ngewek, jika saja aku adalah playboy yang ahli, mungkin sudah sejak tadi teh lasmi ngangkang minta kontol. Berhubung aku hanyalah pemula, aku berencana mengajak teh lasmi masuk ke kamarku, jika dia mau maka habislah sudah tubuhnya akan kunikmati.
"Teteh kok sekarang jadi lucu, enak diajak ngobrol", aku mencoba memujinya
"Udh dari dulu mas, mas harry aja yang jarang ketemu teteh, teteh mah terkenal atuh, humoris, hahaha", jawabnya sedikit menyombong
"Dih, terkenal dari hongkong,", jawabku sambil mencolek pinggangnya
"Ih, geli mas", jawabnya mulai genit
"Teh, sini deh", tanpa basa-basi tangan kananku menarik mesra tangan kiri teh lasmi menuju kamarku
"Kemana mas?"tanyanya sedikit bingung
"Gak kemana-kemana teh, aku masih pingin d temenin ngobrol teh, di kamar aja teh biar bisa sambil rebahan", jawabku sambil menuntunnya berjalan ke kamarku,
Teh lasmi terlihat pasrah dan malu-malu, dia menurut saja saat kutuntun masuk ke dalam kamar, bahkan tidak protes saat aku mengunci pintu kamar.
Aku dan teh lasmi ada di kamar, kali ini aku bermain cantik, aku berusaha menjadi sosok yang penyayang,
aku mulai duduk di kasurku yang empuk,
lalu aku berkata kepada teh lasmi, "sini teh duduk"
Teh lasmi masih berdiri diam, sepertinya dia masih ragu
"Sini lho teh duduk dulu, mama pulang malem kok ", bujukku kembali sambil membersihkan bagian kasur disampingku sebagai isyarat dimana aku ingin dia duduk.
Akhirnya teh lasmi memberi lampu hijau, dia mulai duduk di sebelah kiriku,
Saatnya eksekusi,
"Makasih ya teh, udh ditemenin ngobrol", ucapku sambil tangan kiriku merangkulnya dan sesekali mengusap-usap pundak dan lengannya,
Teh lasmi masih diam menunduk, ia nampak bingung, malu dan ragu
Dengan lembut kuangkat dagunya dengan telunjukku, kutatap matanya sejenak kemudian mulai kukecup bibirnya, hanya kecupan kecil, sekedar ciuman kering
Teh lasmi tidak menolak, tandanya aku boleh melangkah lebih jauh menjamahnya, kukecup lagi bibirnya, kali ini dengan penuh hasrat, kukenyot bibir nya, diapun membalasku dengan mengulum kedua bibirku, lidahku mencoba masuk ke dalam bibirnya, lidahnya juga tak mau kalah, lidah kami saling beradu, tangan kiriku meremas-remas pundaknya, sedangkan tangan kananku mengelus-elus pahanya, cukup lama kami berciuman, kemudian kuhentikan ciuman itu, kutatap wajah teh lasmi, napasnya terengah-engah, teh lasmi nampak sangat bergairah, tentu saja kesempatan ini tidak akan kusia-siakan, perlahan kurebahkan teh lasmi yang masih terengah-engah, kemudian kuciumi lehernya, sedangkan tangan kananku mencoba mengelus-elus memeknya yang masih tertutup celana, nafasnya semakin tak beraturan, sesekali dia mendesah.
Puas menciumi lehernya kuarahkan ciumanku ke bagian toketnya, kunaikkan bajunya sehinnga terlihat toket kecilnya yang terbungkus BH, kemudian kuangkat sedikit BHnya sehingga nampaklah toketnya dengan puting berwarna coklat tua, aku mulai menjilat puting sebelah kanannya, jilatan-jilatan kecil yang membuatnya merasa geli, teh lasmi menggoyang-goyangkan dadanya menahan rasa geli dari jilatan-jilatan kecilku. Tangan kananku yang sedari tadi mengelus memeknya, kini sudah berganti meremas-remas toketnya yang kecil kemudian ku pilin-pilin puting susunya, sedangkan bibirku mengenyot putingnya yang satu lagi, teh lasmi mendesah tanpa henti, sepertinya ia memang sensitif pada bagian teteknya.
"Ah.... Ah..... Ah.... Ah....", Teh lasmi hanya bisa mendesah saat aku menikmati toketnya yang kecil itu
Puas bermain dengan toket, tangan kananku mencoba masuk ke dalam celana teh lasmi dan ternyata celana dalam teh lasmi sudah basah oleh cairan vagina
"Teh bangun teh, buka bajunya sama sempaknya.", Pintaku pada teh lasmi
Teh lasmi tidak mengucapkan apapun, tetapi langsung bergegas berdiri dan mulai melepas kaosnya, kemudian BHnya, kemuan celana pendeknya dan tak lupa sempaknya, maka nampaklah pemandangan wanita bugil tocil.
Pemandangan indah dari tubuh bugil teh lasmi serasa membuat johnnyku ingin meledak, aku segera berdiri kemudian kubuka kaosku dan kupelorotkan celana kolorku, Johnny yang perkasa ngaceng maksimal,
Teh lasmi nampak kaget dengan ukuran penisku yang luar biasa,
"Maub dimasukin gak teh?", Tanyaku kepadanya
Teh lasmi mengangguk kecil, kupegang tangannya dannkuarahkan untuk memegang si Johnny, tangannya terasa lembut saat mulai mengelus Johnny ku, aku mengecup bibirnya sambil dia tetap mengocok kontolku. Selesai berciuman aku bisikkan kata-kat sakti ke tellinganya, "teh emutin dong"
Teh lasmi memang tipe yang penurut dia tak banyak bicara tapi langsung menuruti kemauan kita. Dia mulai berjongkok, ujung kontolku mulai dijilat-jilat olehnya, setelah itu kepala kontolku dikulum di dalam mulutnya sedangkan tangan kanannya mengocok batang kontolku dan tangan kirinya memainkan klitorisnya sendiri. BJ pertamaku sangat luar biasa, tapi itu belum cukup membuatku klimaks, 5 menit teh lasmi mengocokku nampaknya ia mulai kelelahan, namun aku masih saja belum klimaks,
Teh lasmi bangkit dari posisi jongkoknya, ia kemudian langsung saja telentang dikasurku dengan kaki mengangkang,
"Mas harry, masukin mas teteh pingin, ga kuat", pinta teh lasmi
Mendengar permintaan teh lasmi, aku menjadi semakin horny, aku arahkan kepala Johnny ke lubang memek teh lasmi, kemudian perlahan Johnny masuk ke memek teh lasmi, terasa sempit, entah karena kontolku yang besar atau barang teh lasmi yang masih gurih, kudorong terus kontolku sampai semua batang kontolku hilang ditelan memeknya, teh lasmi nampak sedikit kesakitan
"Sakit teh?",tanyaku saat semua kontolku sudah masuk memeknya
"Gedhe banget mas", jawabnya
Kata-katanya membuatku semakin bersemangat, aku menjadi bringas, aku yang tadi memasukkan kontolku pelan-pelan jadi langsung menggenjot teh lasmi denga kencang, aku tarik maju mundur kontolku dengan cepat, teteknya kuremas dengan kasar
"Mas pelan mas, teteh ga kuat mas", pinta teh lasmi
Aku tetap saja menggenjot memeknya dengan kasar,
"Au..., Ah..., Ah...., Au, ah, ah...", Teh lasmi terus saja mendesah
Memek teh lasmi yang sempit ditambah tempo yang kencang membuat johnny ku sangat nikmat. Aku tak peduli apa yang dirasakan teh lasmi, yang penting aku puas.
"Terus mas, yang kenceng, ah.., teteh mau keluar", kata teh lasmi
Saat mendengarnya, terbersit ide liarku, seketika aku hentikan genjotanku
"Kalau teteh mau dikeluarin, teteh harus mau nurutin semua kemauanku selamanya", bisikku kepadanya
"Iya mas, iya", teh lasmi hanya bisa menjawab iya, nafsunya tidak bisa membuatnya berpikir jernih
Kuambil HP ku kemudian ku rekam teh lasmi yang sedang menikmati genjotanku, teh lasmi nampak tidak peduli selama ia bisa dapat kontol, tak lama teh lasmi mendapatkan orgasmenya, orgasme pertama setelah 5 menit aku genjot dengan tempo cepat, aku yang belum klimaks terus saja melanjutkan menggenjot memeknya
"Ampun mas, ah..., Ampun mas, teteh ga kuat,ah..., Ah...", Teh lasmi tak kuat menahan genjotanku,
Aku tidak mempedulikannya tetap asik ku genjot memeknya sambil merekam
Hampir 10 menit setelah teh lasmi orgasme, si Johnny mulai terasa nyut-nyutan tapi ternyata memang dasar lonte, teh lasmi malah orgasme duluan untuk kedua kalinya,
"Aaaahhhhh.....", Teriaknya panjang
Beberapa saat setelah itu barulah, crot, crot, crot, pejuhku menyembur ke dalam memeknya
Aku crot di dalam memek teh lasmi,
Aku mendekatkan kameraku ke wajahnya yang kelelahan sekaligus puas sehabis kugarap
Kuabadikan wajah dari wanita yang mendapatkan keperjakaanku,
Tak lupa kurekam juga saat pejuhku menetes keluar dari memeknya
Kusimpan rekaman video itu dan ku back up juga di akun G Drive.
Nikmatnya pengalaman seks ku yang pertama,
Teh lasmi yang kelelahan nampak lemas begitu juga aku. Ku kecup kening teh lasmi dan kuusap rambutnya.
Teh lasmi yang tadi sempat memejamkan mata, membuka matanya menatapku, ia tersenyum bahagia. Kurebahkan diriku d sebelahnya, dan tidak kuduga, dia memeluk tubuhku yang sedang tidur telentang disebelahnya, jadilah kami berdua tertidur saling berpelukan Tanpa busana

Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd