Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - SANG PENJAJAH -

Status
Please reply by conversation.

Bab Lima​



Zulaika (Ika)


Ratnasari (Ratna)


---

Sesampainya di rumah, Ratna dengan kepayahan berusaha turun dari mobilku. Badan dan kaki Ratna seperti nya masih lemas karena klimaks nya tadi di perjalanan.

Kemeja Ratna sudah lecek tidak seperti tadi ketika masih di kantor. Jilbab Ratna juga sudah di simpan rapi di dalam tas. Biarlah, lagian juga nanti ga kepake jilbab itu. Rambut Ratna yang hitam bergelombang itu awut-awutan tak karuan.

Turun dari mobil, Ratna langsung mendekap lenganku. Rasa kenyal dari teteknya sangat terasa akibat dekapan tubuh Ratna di lengan ku. Aku pun langsung membopong nya masuk ke dalam rumah.

“Aku ambilin minum dulu ya..” ujarku pada Ratna yang sudah terbaring lemas di sofa ruang tamuku.

Aku pun ke dapur mengambil segelas teh manis yang sudah Ika siapkan sebelumnya.

“Makasih yah kang..” ucap Ratna sambil segera meneguk teh manis itu hingga tandas. Sepertinya desahan dan lenguhan Ratna sepanjang jalan tadi membuat kerongkongan nya kering.

“Duh rumah akang bagus ya..” ujar Ratna memuji rumahku.

Kami pun mengobrol ngalor ngidul beberapa menit. Ratna sudah tidak canggung sama sekali kepadaku. Obrolan kami terasa begitu mengalir dengan diselingi oleh candaan yang membuat kami seakan telah akrab sejak lama. Colekan dan jawilan tangan Ratna juga berkali kali mampir ke paha dan lengan ku.

“Ratna teh di ajak kesini cuma mau diajak ngobrol aja nih kang?” ujar Ratna sambil mengerling nakal kepadaku. Sepertinya tenaga Ratna sudah pulih dan dia ingin segera melanjutkan permainan kami.

Baru saja aku berpindah duduk ke sebelahnya..

“Duh tapi kepala Ratna kenapa yah ini kang? Tunduh (ngantuk) pisan.. Hoamm..” ujarnya sambil menyender kepadaku. Aku pun bingung dengan reaksi Ratna. Ratna tadi sudah mulai memancing ku terus kenapa pas disamperin malah dia bilang ngantuk?

Baru mau kucium bibir Ratna yang tebal itu, Ratna malah mendengkur halus. Lah kok Ratna malah tidur??? Wah.. ada yang ga beres kayak nya nih..

“IKAAAA…” teriakku kencang memanggil Ika.

Ika keluar dari kamarku dengan keadaan sudah bugil. Ika keluar dengan tersenyum genit kepadaku karena Ika kira rencana kami sudah bisa dimulai.

Ketika Ika melihat Ratna tertidur, Ika pun terkejut..

“Loh kok teh Ratna nya malah tidur sih kang?” tanyanya bingung menyalahkanku. Hadeh, pasti Ika salah eksekusi nih..

“Kamu tadi nyampur minum si Ratna pake botol yang mana Ka?” ujarku sebal kepadanya.

Rencana awal kami adalah membuat Ratna meminum teh manis buatan Ika yang sudah dicampur obat perangsang. Setelah obat bekerja, Ika akan membalas dendam dengan cara ‘menyiksa’ Ratna dengan rangsangan tanpa ampun hingga Ratna sepenuhnya akan menyerahkan diri nya kepadaku.

“Ini kang..” ujar Ika sambil menyodorkan sebuah botol kecil seperti botol obat tetes mata kepadaku.

Botol itu berwarna biru. Ada tulisan label di botol itu dengan bahasa inggris. Sleep aid liquid. Duh.. ini sih obat tidur Ikaaaa….

“Yang warna pink harusnya Ka..” ucapku lemas kepadanya. Berantakan sudah rencana kami untuk Ratna.

Sebetulnya bukan salah Ika sih. Aku yang lupa kalau Ika tidak paham dengan label di botol itu yang berbahasa inggris. Makanya, Ika bisa-bisa nya sampai salah mengambil botol di laci lemari ku.

Terus gimana ya ini? Show must go on, penisku sudah tidak sabar untuk menjajah binor seksi ini.

“Ambil tali dulu sana Ka..” pintaku kepada Ika. Ika langsung pergi ke arah dapur mencari tali-talian yang harusnya tersimpan disitu.

Sambil menunggu Ika, aku langsung menggendong Ratna yang sudah tertidur lelap untuk pindah ke dalam kamarku. Sebelum ku dudukkan Ratna di kursi kerja ku, aku menelanjangi Ratna dulu.

Glekk.. besarnya…

Aku menelan ludah melihat goyangan toket Ratna yang melompat ketika ku lepaskan kemeja dan bra nya.

Kulit tetek Ratna yang begitu putih membuat guratan biru dari urat-urat di area dada nya terlihat sangat jelas. Dibandingkan tetek nya yang besar itu, ternyata pentil Ratna memiliki ukuran yang kecil dengan warna kecoklatan areolanya yang juga tidak begitu lebar.

Pentil di tetek Ratna sudah seperti buah ceri yang menjadi penghias di atas sebuah kue tart putih yang begitu besar. Pasti manis rasanya..

Setelah selesai kutelanjangi, tak lama kemudian Ika pun datang dengan membawa tali dan gunting. Segera aku langsung mengikat kedua pergelangan tangan Ratna ke belakang kursi. Setelah itu ku buka kaki Ratna yang sintal itu dan kuikatkan masing-masing pergelangan kaki nya ke ujung kaki kursi.

Posisi Ratna sekarang tidur terduduk dengan tangan yang terikat di belakang serta kedua kkaki nya terbuka lebar.

Posisi tangannya yang terikat ke belakang membuat dada nya otomatis menjadi lebih membusung ke depan memamerkan gunung kembar Ratna yang sungguh menggoda. Gatal rasanya tanganku untuk meremas tetek Ratna yang begitu gede..

Kaki nya yang tebuka lebar juga membuat belahan selangkangannya menjadi tontonan gratis untuk ku.

Berbeda dengan bulu jembut Ika yang sudah tercukur habis, selangkangan Ratna terlihat ditumbuhi bulu jembut yang tebal. Sangat kontras dengan warna kulit selangkangan dan paha Ratna yang putih mulus tanpa cacat.

Bibir vagina Ratna yang tembem terlihat merekah seakan menggodaku segera masuk menyetubuhinya.

Aduhh... harus jaga iman dulu nih gue.. sabar.. sabar...

Kuambil boks kecil milikku yang tersimpan di laci lemari. Di dalam situ terdapat botol obat perangsang dan obat tidur yang kubeli sekalian waktu aku memesan lingerie dan baju rumahan seksi untuk Ika. Selain itu, ada beberapa ‘mainan’ lagi yang aku beli sekalian sebagai perbekalan penjajahan ku di Cikokol.

Beberapa boks kondom, botol cairan pelumas, dan…

Drrrrttttt…..

Vibrator kecil itu kumasukkan ke memek Ratna yang masih basah dengan sisa cairan orgasme nya tadi. Aku set getaran vibrator ke level medium. Setelah masuk, terasa kedutan kecil di otot-otot perut dan sekitaran selangkangan Ratna.

“Sshhh…” suara desisan keluar pelan dari sela bibir Ratna yang terbuka tipis. Lipstik nya yang berwarna merah terang terlihat belepotan hingga ke pipi nya akibat cumbuan kami yang begitu heboh sewaktu di mobil tadi.

Hmmm… walaupun masih terpejam dan pulas tertidur, ternyata rangsangan vibrator di dalam vagina nya tetap berhasil membuat tubuh Ratna bereaksi.

Sretttttt..

Sebuah lakban hitam menutup mulut Ratna. Ika yang daritadi menunggu aksi ku selesai langsung menutup mulut Ratna dengan kasar. Sepertinya dendam Ika begitu dalam kepada Ratna.

Sudah tidak terdengar desahan Ratna keluar dari bibirnya karena telah tertutup lakban. Kini yang tersisa hanya suara nafas Ratna yang semakin memberat.

“Jangan galak-galak atuh Ka..” ucapku sambil memeluk Ika dan mencium bibirnya.

Ika tidak menjawab ucapan ku tapi langsung saja membalas kuluman bibirku di bibirnya. Sepertinya birahi Ika sudah terpancing setelah melihat Ratna yang bugil dalam posisi terikat tak berdaya.

Baru sebentar berciuman, kurasakan nafas Ika juga ikut memberat.

Kurasakan jari jemari Ika dengan lihai membuka kancing kemeja ku satu per satu. Dalam hitungan detik, kemeja ku sudah terlepas. Tak lama, jeans dan celana dalam ku pun ikut tanggal meninggalkan tubuh ku telanjang tanpa tersisa sehelai benang pun.

Ketika masih larut dalam cumbuan bibir ku di bibir Ika yang tipis, kurasakan tangan Ika mendorong dadaku pelan.

Aku pun mengikuti arah dorongan tangannya hingga akhirnya aku terduduk di kursi yang posisinya tepat berseberangan dengan posisi Ratna duduk. Posisi Ika sekarang duduk berhadapan dipangkuanku.

Dari balik tubuh Ika yang mungil ini, aku dapat melihat pemandangan tubuh bugil Ratna yang sedang terikat. Pemandangan itu langsung semakin memancing nafsuku.

Tanganku yang daritadi memeluk erat Ika mulai bergerilya. Teteknya yang kecil itu kuremas lembut serta pentilnya ikut aku pilin. Tanganku yang satu lagi juga langsung menyelinap ke selangkangan nya mencari klitoris Ika yang masih bersembunyi.

“Acchhh…. Akanghhh…”

Bibir tipis Ika langsung mengeluarkan desahan akibat rangsangan yang kuberikan. Pinggul Ika bergoyang-goyang mencoba menggesekkan bibir memeknya dengan batang kemaluan ku yang sudah kembali tegang.

Makin lama kurasakan penisku semakin licin karena lelehan cairan kemaluan Ika sudah merembes semakin banyak.

“Ssshhhhh…. Sssshhhh…. Shhhhhh….” desisan demi desisan keluar dari mulut Ika menikmati cumbuan mulutku di puting dan dadanya. Pinggulnya semakin kencang menggesek-gesekkan memeknya ke penisku. Ayunan pinggulnya membuat kepala penisku beberapa kali hampir menyeruak masuk ke vagina nya.

Slebbbb…

Dengan sekali dorongan, akhirnya penisku menyeruak masuk ke vagina nya yang sudah sangat basah. Rasa hangat langsung menjalar ke batang penisku yang kini tenggelam dihisap oleh lubang kemaluan Ika yang sungguh sempit.

Menyadari bahwa penisku telah berhasil penetrasi sepenuhnya, pinggulku yang daritadi diam pun mulai ikut menghentak. Posisi kami yang berpangkuan membuat penisku masuk begitu dalam ke memek Ika.

Goyangan pinggul kami terasa begitu seirama membuat penisku melesak hingga menyundul ujung memek Ika.

“AAAAARGHHHHHHHH…..NIKMATHHH KANGGGGGHHH….” tanpa malu-malu Ika berteriak melepaskan rasa nikmat yang mendera memek nya.

Jemari-jemari tangannya ikut aktif mencubit dan memelintir puting ku seingga menambah gelombang kenikmatan ke seluruh tubuhku. Nafasku ikut terengah menahan rangsangan yang Ika berikan.

Aku yang juga sudah begitu bernafsu tak mau kalah membalas Ika. Tanganku berpinda ke bawah meremas-remas pantat Ika dan beberapa kali memberikan tamparan hingga membuat kulit pantat Ika mulai memerah.

Bibirku pun mencaplok puting coklat milik Ika. Aku menyedot dan menggiti puting nya dengan keras. Kulit payudaranya juga tak luput dari ciuman bibir ku. Sudah banyak tanda merah bekas cupangan bibirku di dada Ika menambah keseksian tubuh nya.

“Kanggghhh… ikhaaaa… dah mo sampehhhhh….” hentakan pinggul Ika semakin menjadi-jadi. Ika mendekapku dengan kencang sampai-sampai wajahku terbenam di teteknya.

Duhh.. empuknya..

Tidak begitu lama kemudian Ika pun kelojotoan di atas pangkuanku. Aku pun juga hampir mencapai klimaks ku. Jepitan memek Ika yang sebentar lagi orgasme itu semakin nikmat mencekik penisku. Ahhh… memek Ika emang enakkkkk…

“AAAARRRGHHHH… IKHAAA PIPISHHH… KANGG ZAFRAAAAANNHHHHHHH…” Ika melolong keras meneriakkan nama ku sebelum tubuhnya ambruk.

“Gue jugaaaahhhhhh….” aku pun ikut mengerang dan menghentak pinggulnya kencang membuat tubuh Ika yang sudah ambruk tergoncang hebat.

Crooot… crotttt.. crotttttttt…

Cairan orgsme Ika dan sperma ku bersatu di dalam memek Ika. Ika tersenyum bahagia melihat aku mengerang puas. Tangannya masih tetap mendekapku erat. Kami pun berciuman dengan mesra.

“MMMMPPPHHHHH… MMMMPPPHHHH…” tiba-tiba terdengar suara gumaman yang keras dari arah seberang kursiku.

Ratna ternyata sudah terbangun dari pingsan nya. Kedua bola matanya terlihat melotot ke arah kami. Ratna bergumam sembari menghentak-hentakkan pinggulnya yang besar itu secara tidar beraturan. Ratna juga terlihat sibuk menggerak-gerakkan kaki dan tangannya yang terikat kencang seakan ia coba lepaskan.

Tiba-tiba hentakan pinggul Ratna semakin tinggi hingga hampir membuat kursinya terjengkang jatuh ke belakang.

Ploppp…

Vibrator pink itu terlempar keluar dari memek Ratna. Pancuran cairan bening keluar dari memeknya.

Ratna squirt!

Ternyata Ratna seakan meminta tolong meminta tolong kepada kami untuk melepaskan ikatannya karena tak kuat menahan getaran dari vibrator yang tertancap di memek nya sejak ia pingsan tadi.

Badannya masih bergetar-getar sampai kucuran cairan orgasme nya berakhir. Pandangan mata Ratna kini sayu kehabisan tenaga setelah mencapai klimaks tadi.

Ika yang masih sibuk mengatur nafasnya langsung menoleh cepat ke arah Ratna. Seakan tenaga nya sudah kembali pulih, Ika langsung bangkit dari pangkuan ku dan berjalan cepat menuju Ratna.

Plakkkk…

Tamparan kencang dari tangan Ika mendarat ke pipi Ratna. Ratna tampat terkejut dan mengerang kesakitan menerima tamparan keras itu dengan tiba-tiba.

Mata Ratna langsung berkaca-kaca akibat rasa nyeri di pipi nya..

“Bisa-bisanya teteh pipis lagi kaya gini ya?! Dasar lonte!!” bentak Ika sambil menjambak rambut tebal milik Ratna. Kepala Ratna mendongak ke atas mengikuti arah tarikan tangan Ika. Air mata mulai meleleh dari kedua mata Ratna.

“Ga usah sok nangis deh, dulu pas Ika nangis juga teteh masa bodo kan?” Plakkkkk… kembali tamparan menghampiri pipi chubby Ratna.

Ika yang mungil dan selalu berlaku sopan ini ternya tiba-tiba berubah menjadi sipir penjara yang sungguh kejam. Sedemikian besarnya dendam Ika terhadap Ratna sampai membuatnya bisa seperti ini. Aku hanya bisa terdiam membiarkan Ika melampiaskan amarahnya hingga puas.

Plaaaakkkk….

Ayunan tangan Ika memberikan tamparan ketiga untuk Ratna. Namun kali ini arah tamparan Ika bukan ke wajah Ratna yang cantik, melainkan ke tetek kiri Ratna. Bongkahan padat tetek Ratna itu langsung tergoncang kesana kemari akibat tamparan tangan Ika yang keras.

Kulit payudara Ratna yang begitu putih langsung memerah sama seperti pipi Ratna sekarang.

“Tetek ini kan yang bikin si Cecep lebih milih teh Ratna daripada Ika?!” ujar Ika dengan nada tinggi sambil mencubit keras kedua pentil Ratna yang kecil itu.

AAAAAAAAAAAARRRRRGHHHHHHHH….” Ratna mendengus dengan keras akibat rasa nyeri akibat cubitan tangan Ika di pentil nya.

Andai saja tidak ada lakban hitam itu, mungkin suara lolongan Ratna sudah terdengar ke segala penjuru desa akibat kedua puting Ratna ditarik Ika dengan keras ke atas.

Tetek Ratna yang bulat itu sampai melancip akibat tarikan Ika di puting Ratna. Puting Ratna terlihat memerah dan membengkak akibat perlakuan Ika.

Plakkkkkk…

Seakan tidak puas menampar tetek kiri Ratna, kali ini giliran tetek kanan nya yang terkena tamparan keras tangan Ika. Semua kulit area dada Ratna sudah memerah akibat tamparan-tamparan barusan.

“Jangan teteh kira pembalasan dendam Ika cuma sampai sini..” wajah Ika yang biasanya polos kali ini menyunggingkan senyum jahat. Ika langsung meninggalkan kamar ku dan pergi ke dapur.

Tak begitu lama, Ika kembali dengan membawa 2 buah timun yang sepertinya sudah dipersiapkan sebelum aku pulang. Tanpa meminta izin padaku, Ika membuka laci lemari ku dan mengambil botol cairan pelumas milik ku.

Ratna terlihat makin panik melihat barang-barang yang Ika persiapkan. Mata nya memicing seakan khawatir dengan apa yang akan selanjutnya dilakukan Ika kepada tubuhnya.

Tak lama kemudian, Ika merebahkan kursi Ratna hingga membuat tubuh Ratna seperti hampir terjungkal ke belakang. Kursi yang diduduki Ratna memang kursi kerja direktur milik ku, jadinya kursi itu bisa reclining ke belakang seperti jok mobil.

Ika kemudian mengambil bantal dari kasurku dan di taruh di bawah pinggul Ratna sehingga selangkangannya menjadi semakin mengangkang.

Dari arah tempat aku duduk, aku bisa melihat seluruh bagian sensitif tubuh Ratna di selangkangannya. Vagina nya yang kecoklatan yang masih terlihat becek serta lubang anus nya yang agak hitam masih menutup rapat.

AAAAAAAAAAAARRRRRGHHHHHHHH….

Kembali suara teriakan tertahan itu terdengar.

Ratna mengguncang guncangkan tubuhnya dengan hebat. Kepala Ratna terbanting ke kanan dan ke kiri. Bulir keringat membasahi seluruh tubuhnya menahan sakit ketika timun yang dipegang oleh Ika masuk ke dalam vagina dan anus Ratna dengan sekali hentakan.

Untung saja Ika masih ada sedikit hati yang tersisa, kedua timun itu sempat dilumurin oleh cairan pelumas sebelumnya. Kalau saja tidak, bisa jadi kulit timun yang keset itu bisa merobek lobang pantat Ratna yang masih kering.

“Gimana teh rasanya? Ika udah baik loh nyari timun yang ukurannya mirip sama kontol Kang Zafran. Biar nanti pas ditusuk beneran pake kontol si akang, teteh ga bakal pingsan hihihi” ujar Ika ditutup dengan tawa jahat nya.

Aku hanya bisa geleng-geleng melihat pembalasan dendam Ika pada Ratna.

Meskipun ada rasa iba untuk Ratna, tontonan 2 perempuan bugil di depanku dengan adegan si mungil menyiksa si seksi benar-benar membangkitkan gairahku. Penisku yang tadi loyo habis memuntahkan sperma nya di memek Ika kini sudah mulai bangkit kembali.

Drrrrrtttttt… suara getaran vibrator kembali terdengar. Getaran sudah di set oleh Ika sampai maksimum.

Ika menempelkan vibrator itu tepat di kelentit milik Ratna. Dengan dibantu lakban, vibrator itu menempel lekat sehingga membuat goyangan pinggung Ratna yang mencoba melepaskan vibrator itu menjadi percuma.

Seakan bipolar, setelah aksi kejam nya barusan selesai, tingkah Ika tiba-tiba berubah dengan drastis.

Tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan oleh Ika saat ini. Malahan kini Ika merangsang Ratna dengan penuh nafsu.

Lidah Ika menciumi leher jenjang milik Ratna. Jilatan dan hisapan mulut Ika menjalar hingga ke tetek Ratna yang masih memerah. Bukan tamparan seperti tadi, kini remasan halus dan jilatan pelan diberikan oleh Ika kepada Ratna.

Tak kuat menerima rangsangan tiba-tiba dari Ika, Ratna mulai mendengus kencang. Rasa nyeri di tetek Ratna seakan langsung digantikan oleh rangsangan nikmat yang memancing nafsu Ratna. Kepala nya yang tadi ia banting ke kanan dan ke kiri menahan nyeri sekarang berubah menengadah menahan gairah.

Sambil terus menjilati dan menciumi tetek Ratna, tangan Ika sudah berpindah memegang ujung timun yang bersarang di memek dan pantat Ratna. Dengan gerakan lembut, tangannya mulai memaju mundurkan timun-timun itu. Lelehan cairan memek Ratna dan pelumas di pantat Ratna membuat timun-timun itu semakin licin.

“Nngghhhh…. Ngghhnnnn… Nghhhh..” Ratna tampaknya mulai mendesah di dera stimulasi di tetek dan kelentit nya. Lubang memek dan pantatnya juga pasti sudah terasa gatal dan penuh akibat sodokan-sodokan Ika.

“Nghh.. Nghh.. Nghh..” dengus nafas Ratna semakin memberat diiringi desahannya yang semakin memendek mengikuti kocokan yang semakin cepat di kedua lubang miliknya.

Kepala Ratna sudah bergeleng-geleng tak kuat menahan rangsangan di semua titik sensitif tubuhnya. Pinggulnya sudah mulai bergerak maju mundur menyambut kocokan timun di kedua lobang kenikmatan Ratna. Hingga akhirnya..

“Mmmmmhhhhhhh….”

Bukan orgasme yang ternyata Ratna peroleh.

Tahu sebentar lagi Ratna akan kembali klimaks, kedua timun itu ditarik oleh Ika sampai terlepas. Terlihat lobang pantat dan memek nya mengerjap ketika kedua batang yang daritadi memberikan kenikmatan telah hilang.

Vibrator pun langsung dimatikan dan di lepas oleh Ika dari klitoris nya. Mulut Ika sudah berhenti memberikan ciuman dan jilatan di tetek besar milik Ratna.

“Nanggung yah teh? Ga enak kan?” ucap Ika sambil kembali menunjukkan sisi gelap nya.

Ratna mendongak seakan memohon untuk melanjutkan rangsangan kepada tubuhnya karena gelombang klimaks Ratna hampir sampai. Sepertinya Ika berhasil memberhentikan semua rangsangan untuk Ratna di detik terakhir Ratna akan klimaks.

“Sama kaya aku dulu teh. Lagi enak-enak nya ngerasain punya suami, dientot tiap hari, eh tiba-tiba di bawa kabur sama teh Ratna. Kalo aja Kang Zafran ga kesini, mungkin tiap hari Ika masih nyodok-nyodokin memek Ika pake timun teh..” ujar Ika dengan penuh kebencian. Dendam dan kebencian Ika yang telah dipendam lama untuk Ratna sepertinya berhasil dia balaskan hari ini.

Tak lama, Ika mendekat ke arahku. Tubuh mungil Ika menempel ke tubuhku dengan posisi membelakangiku.

Blesss…

Dengan dibantu jari jemari nya, Ika mengarahkan penisku ke dalam memek Ika yang terasa sangat becek. Mungkin selain sisa cairan orgasme dan sperma ku, Ika juga terpancing oleh nafsu akibat serangan yang dia berikan kepada Ratna.

Sekali hentak, penisku langsung masuk kembali ke memek Ika. Penisku yang daritadi sudah tegang melihat adegan erotis mereka langsung kegirangan dapat kembali bersarang ke memek nikmat milik Ika.

“Oughhhh… akangggg… enak banget memek Ikah… duh gustiiiihhh… nikmatnyahhhh…” Ika meracau ketika kami sudah mulai saling mengayunkan pinggul kami.

“Kontol akang gede bangettt… memek Ika penuhhhh…” Ika benar-benar meracau dengan bebas, seakan menyombongkan kenikmatan yang ia peroleh saat ini kepada Ratna yang terikat tak berdaya.

Ratna hanya bisa memandangi adegan persetubuhan kami dengan pandangan nanar. Di balik lakban hitam itu. bibirnya dikulum menahan gairah nya yang tak tersalurkan. Gelombang klimaks yang tadi sudah di pucuk itu membuat Ratna kini begitu frustasi. Andai saja kedua tangannya tak terikat, mungkin ia sudah mengocok memek nya sendiri.

“Remeshhh tetek Ikahhh kangggg… cepetinnnhhhh.. Ikahhh dah mo nyampehhh..” setelah beberapa menit kami bergoyang di kursi ini, seperti nya Ika sudah mau mencapai orgasme nya lagi.

“Duh gustiii…. Ikahhh nyampehhh… duhhhh nikmattttthhhh….” erang Ika sambil menghentak-hentakan tubuhnya mencapai orgasme kedua nya malam ini. Ratna memejamkan matanya seakan tidak kuat melihat adegan kami bercinta.

“Udah kang..” bisik Ika lemas ketika aku mau mulai menghajarnya kembali.

“Sok dipake si Ratna kang, Akang udah kepengen kan daritadi? Ika mah udah puas..” ucap Ika sambil merebahkan tubuhnya ke kasurku. Ika akhirnya memberikan izin untuk aku ‘menggunakan’ Ratna.

Aku yang memang sudah sangat menunggu momen ini pun langsung bergegas ke arah Ratna. Ratna langsung panik melihat penisku yang besar mengacung di depan muka nya. Mungkin saat ini dia membayangkan pompaan penisku yang besar ini menghajar memek dan pantat nya. Dari cerita Ika dulu, penis suami Ratna memang tidak sebesar torpedo kebanggaanku ini.

Hmm memek dulu apa anal dulu ya? Biasanya aku melakukan pemanasan yang panjang kalau mau anal, tapi melihat lubang pantat Ratna sudah merekah lebar akibat timun itu membuatku tidak perlu melakukan pemanasan lagi.

“Memek nya dulu aja kang, kalo di pantat nanti akang keluarnya cepet..” ujar Ika melihatku masih bimbang mau menggarap lubang yang mana dulu.

Ah betul juga, aku memang sudah sedikit lagi mencapai klimaks ku setelah permainan ku barusan dengan Ika.

Blesss….

Hangat memek Ratna akhirnya dapat kurasakan. Ratna terpekik kaget ketika aku melakukan penetrasi dengan tiba-tiba. Saat ini mungkin memek nya langsung penuh dengan batang penisku yang gagah ini.

“Uhhh.. enak naa…” ujarku merasakan hangat nikmat memek Ratna. Aku pun langsung memulai pompaan di memek Ratna yang nikmat ini. Walaupun tidak sesempit milik Ika, tapi tubuh seksi milik Ratna membuat tubuhku terpancing nafsu.

“Nggggghhhh….” Ratna kembali menggeleng keenakan merasakan nikmatnya sodokan penisku di dalam memeknya. Sepertinya rasa gatal di memeknya mulai terobati dengan sodokan kencang dari penisku mengobok-obok vagina nya.

“Ngggggghhhhhhhhhhhhh….” lenguhan panjang sepertinya menandakan Ratna akhirnya dapat mencapai orgasme nya yang tertunda tadi. Badannya sudah tidak menegang seperti tadi. Mungkin karena ini klimaks nya yang ketiga hari ini sehingga tubuh Ratna mulai kehabisan tenaga.

Merasa klimaks ku juga hampir sampai, kugenjot terus memek Ratna walaupun dia sudah kepayahan. Mulut dan tangan ku tidak lupa mencaplok tetek Ratna yang sudah kuidam idamkan sejak dikantornya tadi.

Mmmmhhh… luar biasa kenyal tetek Ratna ketika mulut ku menghisap tetek nya mengacung menggoda itu.

Jilatan ku menyapu semua kulit dada nya. Ada sedikit rasa asin karena campuran peluh keringat Ratna dengan sisa liur dari Ika. Tak lupa puting kecil milik Ratna juga kukenyot dengan penuh nafsu. Aku benar-benar memuaskan dahaga nafsu ku yang tertahan akibat tergoda oleh tetek Ratna.

Ratna mulai kembali menggeleng tak kuat merasakan rangsangan yang simultan terus kuberikan. Apalagi karena berjarak tidak begitu jauh dari klimaksnya barusan, Ratna sepertinya sudah mau mencapai klimaksnya lagi secara beruntun.

“GUE KELUARRRGHHHH….” tak kuat menahan nikmat memek dan seksi tubuh Ratna, akhirnya aku pun menyemprot sperma ku hingga habis di dalam rongga memeknya.

Merasakan hangat semburan sperma ku di dalam memeknya, Ratna sepertinya juga mencapai orgasme nya lagi. Pinggulnya menghentak kuat menyambut penisku serta desahan nya terdengar cukup keras.

Aku pun terengah menikmati persetubuhan ku dengan Ratna. Sperma ku terlihat mengalir keluar dari memeknya ketika penisku telah tertarik keluar.

Duh gila enak banget nyobain istri orang. Apalagi kalau nanti Ratna sudah benar-benar melayaniku sepenuh hati ya? Wah bisa dikuras habis sperma ku oleh memek nya yang legit itu..

“Mau langsung nyobain pantat nya ga kang?” tiba-tiba dari arah samping Ika datang berjongkok menghampiri ku.

Dengan hisapan dan permainan lidahnya yang sangat lihat, sisa sperma di penisku langsung dibersihkan dan ditelan oleh Ika. Merasakan nikmat dari hisapan Ika, penisku pun terasa kembali bangun walaupun badan ku sudah terasa amat lelah.

Ika melirik Ratna yang sudah tidak berdaya.

Dengan cepat semua tali temali dilepas oleh Ika. Tubuh Ratna yang seksi direbahkan menungging di kasur. Tidak ada perlawanan sama sekali dari Ratna.

Melihat pantatnya yang menungging, nafsuku langsung terpancing lagi ingin merasakan nikmat nya menggoyang bongkahan pinggul besar milik Ratna. Wah gue bisa ketagihan nih buat ngedoggy si Ratna....

“Masukkin kang..” ujar Ika setelah kembali melumuri pantat Ratna dan penisku dengan pelumas.

Aku pun langsung bersiap merasakan anal pertama ku dengan Ratna. Aku langsung membayangkan sempit lubang pantat Ratna yang sepertinya masih perawan. Wah.. kayak nya harus dicoba juga nih anal pantat nya si Ika, memek nya aja sesempit itu apalagi pantat nya hehehe..

Kepala penisku sudah mulai menyeruak masuk ke lubang pantat Ratna. Penetrasi itu terasa tidak begitu sulit karena pantat Ratna memang sudah menganga lebar akibat sodokan timun tadi.

Tapi sepertinya ukuran penisku yang lebih besar dari timun itu tetap menimbulkan rasa nyeri di pantat Ratna. Ratna yang sudah terbujur lemas kembali mengerang kencang dan meremas paha ku kuat kuat seakan menahan penetrasi ku di pantat nya.

Slebbb…

Akhirnya penisku masuk ke dalam anus nya. Lubang pantat Ratna terasa begitu sempit memijat penisku. Sepertinya memang baru kali ini Ratna di anal.

Dengan perlahan aku mulai memaju mundurkan pinggul ku menggoyang pantat Ratna yang semok itu.

Engahan Ratna seperti nya mulai berganti dari rasa sakit menjadi rasa nikmat. Remasan tangan Ratna di pahaku mulai terlepas. Tangan Ratna kini sibuk meremasi sprei menahan nikmat yang mulai menjalar di dinding pantatnya.

“Ngggggghhhhhh….” kembali Ratna melenguh kencang.

Pantatnya semakin mencengkram penisku dengan kuat. Nikmat ini begitu membiusku. Di bawah sana, ternyata Ika sedang berjongkok dan menancapkan timun ke dalam memek Ratna.

Pantas saja Ratna melenguh kencang, sepertinya dia merasakan double penetration dari penisku dan timun yang dipegang Ika. Muka Ratna sudah kembali merah padam. Nafsu nya yang sempat lenyap kembali merangsek menuju puncak.

Aku pun semakin bernafsu menyodok penisku keluar masuk liang tai Ratna. Ika pun mengimbangi dengan mencolok-colokkan timun itu ke dalam memek nya. Tubuh Ratna semakin mengejang menikmati sodokan-sodokan kami di semua lubang berharga milik nya.

Kurasakan klimaksku sebentar lagi akan kembali datang. Dari goyangan pinggang Ratna pun sepertinya tak lama lagi dia juga akan sampai.

“Na.. ayo barenghhhh….” ucapku sambil menyodok penisku kuat-kuat. Tanganku mencengkram pantat Ratna yang semok itu.

“Nghh nghh nghhh…” entah apa yang diucap oleh Ratna, tapi sepertinya dia pun semakin bernafsu menghempaskan pinggul nya.

“Gue sampeeeeeghhhh…. nghhhhhhhh......” erang ku diiringi lenguhan Ratna menandakan orgasme kami tiba bersamaan.

Timun yang bersarang di memek Ratna sampai terlepas terdorong oleh muncratan cairan kelamin Ratna. Ratna kembali squirt menikmati double penetration nya barusan. Semprotan cairan bening itu sudah tidak sekencang dan sebanyak tadi. Kulihat, ternyata Ratna langsung pingsan usai klimaksnya usai.

Setelah bersih-bersih, aku dan Ika sudah di kasur dengan tubuh seksi Ratna yang masih pingsan berada di tengah kami berdua.

Ika sudah setuju untuk mau mengajak Ratna berbicara baik-baik, toh tujuan awal kami adalah membuat Ratna jatuh dalam jajahanku.

Kalau pun Ratna nanti mencaci maki dan mengancam Ika, aku sudah menyiapkan kamera di kamar yang merekam semua pergumulan kami barusan. Bisa lah video itu menjadi alat ancaman kalau Ratna menolak menyerahkan tubuh nya untukku. Aku tidak rela kalau Ratna sampai lepas dari cengkraman ku.

Aku dan Ika pun kembali tersenyum jahat..

Tak berapa lama kemudian, Ratna akhirnya terbangun dari pingsannya. Wajah Ratna yang cantik itu terlihat lemas dan sayu akibat orgasme berkali-kali hari ini.

Kini lakban yang menutup mulut Ratna sudah dilepaskan oleh Ika. Aku dan Ika sudah bersiap kalau saja Ratna sampai teriak atau mencaci kami dengan ancaman.

Melihat aku dan Ika berada di sebelah kanan dan kirinya, Ratna sempat kaget sebentar namun dilanjutkan dengan menyunggingkan senyum kepada kami berdua. Senyuman Ratna yang begitu tulus. Seakan tidak ada dendam atau sakit hati dari nya karena perlakuan kami barusan. Terutama untuk Ika.

Hingga akhirnya Ratna bersuara..

“Teteh mau jelasin sesuatu ke kamu..” ujar Ratna sambil meremas lembut tangan Ika.

Apa yang mau dijelaskan Ratna? Aku dan Ika tidak sabar untuk segera mendengarnya..

BINOR JADI PUNYA MAS BOS APA ENGGA NIH?

===
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd