Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SANG PEWARIS

Status
Please reply by conversation.
Biasanya kalo sampe ditantangin halaman sih jadinya cepet suhu.. Paling siangan juga dah ke halaman 21..

Ikut numpang komen deh.. Sejauh ini menikmati sih alur ceritanya.. Kayaknya bakalan banyak rentetan menuju sang pewaris yah.. Itu baru kunci awal aja dibuka aja sama kepsek..
 
Terima kasih para suhu semua, nubie jadi tambah semangat untuk menulis lanjutan SANG PEWARIS, untuk update berikutnya jika tidak ada halangan sesuai jadwalnya hari minggu malam tetapi jika sebelum hari itu thread ini sudah mencapai 500 komen atau sudah mencapai page 21 maka akan segera nubie update..mohon doa dari suhu sekalian agar nubie selalu diberi kesehatan dan kelancaran di RL.
__LittleAnt__
dah page 21 nih hu, jangan lupa ya
 
Lembaran 3. WAJAH BARU





ANGGRA DIPTA SAPUTRA





WAHYUWATI PUSPASARI







RATIH PAMESWARI





Dra. OKTA ARDAWATI, M.Pd



Ahhhhhh semakin hari semakin aku dibuat bingung dengan pernyataan mamak wati kemarin, ditambah lagi sikap bu Okta kepadaku saat sekolah membuatku semakin bertanya-tanya apakah memang bu Okta suka sama berondong sepertiku atau memang bu Okta wanita gampangan yang dengan mudah tertarik dengan laki-laki muda sepertiku, tapi kulihat selain diriku tidak ada siswa lain yang dipanggil ke ruangan bu Okta, dalam seminggu ini saja aku 3 kali dipanggil oleh bu Okta untuk datang ke ruangan beliau dan bisa dipastikan setelah sampai diruangan beliau kejadian seperti kemarin terjadi lagi dan dihari sabtu minggu lalu pun kegiatan kita berdua semakin berani tidak hanya berciuman tetapi sudah mulai meningkat lagi, tanganku sudah tidak sungkan untuk meremass buah dada bu Okta dengan ukuran yang jumbo untuk ukuran tubuh bu Okta, begitu juga bu okta sekarang sudah tidak malu-malu lagi untuk membelai, meremas dan mengocok sang inti dengan tangan lembutnya. Apakah aku risih dengan perlakuan bu Okta? Ya aku sedikit risih dengan perlakuan bu okta tetapi dalam hati kecilku aku menikmatinya disamping itu setelah kejadian itu dengan bu Okta kurasakan “sanginti” semakin membesar saja pernah aku mengukurnya waktu aku mandi dan ternyata sekarang panjangnya sudah 20cm padahal umurku baru 17 tahun 10 bulan, 2 bulan lagi aku berumur 18 tahun. Yups aku sempat tidak naik kelas waktu SMP sehingga umurku sedikit over sebagai seorang siswa sekolah. Sedangkan untuk tinggi badanku saat ini sudah mencapai 178cm dengan berat badan 67kg sebuah postur tubuh yang sangat ideal menurutku dan fisikku pasti akan terus dan masih berkembang lagi nantinya.

Tidak terasa 2 minggu sudah aku bersekolah di SMA N 1 KABUMIAN, selama itu pula hubunganku dengan Ai semakin dekat dan selama itu pula banyak wanita di sekolahanku yang curi-curi pandang ke arahku ataupun mengajakku kenalan baik waktu aku jalan dilorong sekolah, waktu aku jajan di kantin, atau saat aku membaca buku di perpustakaan tapi tentunya mereka berani kenalan denganku saat aku tidak bersama Ai karena pernah suatu saat keetika aku sedang bersama ai jajan dikantin kemudian ada seorang cewek kelas X mengajakku kenalan sehari setelah itu aku mendengar kabar bahwa cewek yang mengajakku kenalan kemarin tidak masuk sekolah karena sakit dan setelah aku telusuri kebenaran info itu betapa terkejutnya aku ternyata siang hari setelah pulang sekolah si Ratih menemui cewek tersebut dan terlihat Ratih memarahi cewek tersebut hingga akhirnya cewek tersebut merasa takut dan tidak berangkat sekolah di ke esokan harinya. Ahhh tak kusangka ternyata Ratih bisa sangar juga, padahal ketika bersamaku kulihat Ai adalah cewek yang begitu manja dan penuh kasih sayang walaupun masih terpancar aura kedewasaan disikapnya tapi tetap manja ketika berdua denganku.

Satu minggu terakhir di SMA N1 KABUMIAN terasa mulai meriah karena rangkaian kegiatan untuk pemilihan ketua osis baru akan segera dimulai, karena itu pula Ratih jarang ketemu denganku tapi aku menyadari tugasnya sebagai ketua osis yang harus mempersiapkan dan mengawasi kegiatan ini, dia tidak mau diakhir masa jabatannya kegiatan yang diadakan tidak berlangsung dengan sukses, dia ingin memberikan suatu kenangan yang baik dan berkesan di akhir masa jabatannya sebagai ketua osis.

Saat aku menuju ke kantin di jam istirahat bersama genk PEA, Kulihat di mading sekolah banyak siswa berkumpul seperti ada sesuatu yang menarik dan si Panji mengkodeku untuk ikut melihat itu, aku bersama si PEA pun ikut berdesak desakkan melihat ke mading sekolah. Ternyata sebuah panflet tentang agenda kegiatan pemilihan ketua osis baru. Waooww memang hebat nich si Ai bikin programnya, rangkaian kegiatan pemilihan ketua osis dimulai dari pemilihan perwakilan tiap kelas untuk mengikuti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) tiap kelas diwakili 2 orang siswa untuk ikut LDK, dalam kegiatan LDK nantinya sudah dimulai penyeleksian bakal calon ketua osis dengan berbagai kriteria, setelah kegiatan LDK selesai diadakan masa kampanye calon ketua osis untuk mempromosikan program kerja dan visi misi kepada warga sekolah, setelah itu dilakukan pagelaran yang menampilkan kreatifitas dari kelas calon ketua osis dan kemudian di adakan pemilihan ketua osis yang di ikuti oleh semua warga sekolah mulai dari siswa, guru, kepala sekolah bahkan satpam dan penjaga sekolahpun mempunyai hak pilih, setelah pengumuman pemenang diadakan festival band untuk merayakan dan serah terima dari pengurus lama ke pengurus baru.

“Hurr kowe sesuk sik mewakili kelase dewe yo bareng karo gesi melu LDK” (Hurr kamu besok yang mewakili kelas kita ya bareng sama gesi ikut LDK) ucap Panji saat kita sedang menikmati es dawet ayu di kantin

“wegah aku lah hurr, lagian aku cah anyar hurr, durung ana sik kenal karo aku” (malas aku lah hurr, lagian aku anak baru hurr, belum ada yang kenal sama aku) ucapku

“ooo weduss,, kowe ki nggoblok opo memang ****** to huurr, kowe ki wis dadi idola neng sekolahan iki, opo meneh saiki kowe cedak karo mba ratih wiss tambah akeh sik kenal karo kowe hurr,, yo walaupun sik lanang lanang podo mungsuhi kowe goro goro kowe cedak mba ratih tapi tenang wae hurr aku karo panji lan adit siap dadi botohmu hurr” ( oooo kambing,, kamu ini berlagak bodoh atau memang bodoh to hurr, kamu ini sudah jadi idola di sekolahan kita, apalagi kamu sekarang dekat sama mba ratih daah tambah banyak yang kenal sama kamu hurr,, ya walaupun yang laki laki ga suka sama kamu gara gara kamu dekat dengan kak ratih tapi tenang saja hurr, aku, panji dan adit siap jadi tim suksesmu hurr) ucap Edhyan yang di ikuti anggukan dari kedua temanku yang lain

“lah hurr, dadi ketua osis khan ora mung modal keren wae hurr kudu nduwe visi misi lan program kerja sik bisa majuke siswa neng sekolah kene, selain iku ketua Osis kudu bisa dadi penyambung siswa karo majelis guru sehingga ana keselarasan antara siswa guru lan kabeh warga sekolah liyane” (lah hurr, jadi ketua osis khan tidak hanya modal tampang saja hurr harus punya visi misi dan program kerja yang bisa memajukan siswa di sekolah ini, selain itu ketua osis harus bisa jadi penghubung antara siswa guru dan semua warga sekolah lainnya)”terangku ke mereka semua

“prok prok prok prok”serempak mereka bertiga tepuk tangan mendengar ucapanku dan ternyata tidak hanya mereka yang mendengarkan ucapanku juga ada beberapa siswa yang berada di sekitar kita bertiga ikut mendengarkan dan ikut bertepuk tangan dengan apa yang aku ucapkan

“khan apa enyong ngomong, anggra ki memang calon ketua osise dewe. Lagi ngobrol koyo ngene wae wis langsung biso nggawe dewe yakin nek anggra ki cocok dadi ketua osis” (kan apa aku bilang, anggra ini memang calon ketua osisnya kita. Lagi ngobrol seperti ini saja sudah langsung bisa bikin kita yakin kalo anggra ini cocok jadi ketua osis) ucap Adit menambahkan

“aahh apa lah wis mlebu kelas wae yuch” (aahh apa sich, masuk kelas aja yuch)ajakku ke mereka semua

Hari rabu di jam pelajaran ke dua ada sebuah pengumuman lewat pengeras suara, menyebutkan beberapa nama disetiap kelas dan untuk segera berkumpul di ruang osis, untuk kelas XI IPA III yang dipanggil 3 orang yaitu aku, Gesi dan juga Adit.

“Selamat pagi semuanya” Ucap kak ratih memulai pertemuan ini setelah siswa yang dipanggil berkumpul semua diruangan OSIS

“selamat pagi kak” ucap kami serempak

“semoga kalian semua dalam keadaan sehat semua,, mungkin sebagian dari kalian belum tau kenapa dikumpulkan di ruangan ini dan kakak yakin sebagian dari kalian juga pasti sudah tau kenapa dikumpulkan disini, ya kalian yang kakak kumpulkan disini karena kalian mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan LDK yang akan kita laksanakan selama 3 hari dimulai hari Jum’at ini, kakak akan memberikan surat ijin ke kalian untuk meminta persetujuan orang tua kalian sehingga nantinya tidak ada kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan wali murid, kegiatan ini nantinya akan kita laksanakan di bumi perkemahan widara yang terletak di pegunungan utara, jika ada pertanyaan, atau ada yang tidak berkenan untuk ikut acara ini siilahkan beritahu ke panitia pelaksana, kami tidak akan memaksakan seseorang untuk ikut acara ini karena acara ini adalah acara untuk membentuk jiwa kepemimpinan kalian semua, dan beruntunglah kalian yang kami kumpulkan disini karena kalianlah orang-orang pilihan untuk melanjutkan perjuangan kami nantinya” ucap kak ratih menerangkan

Setelah dikumpulkan tadi pagi sekarang aku bersama si PEA sedang asyik duduk menikmati es dawet ayu di bawah pohon mahoni yang rindang, tetapi ada sedikit pemandangan yang berbeda saat ini karena personil kita tambah 1 orang cewek cantik yaitu Gesi, ya setelah tadi kita dikumpulkan Gesi menjadi lebih dekat dengan kita karena kita juga akan sedikit membahas persiapan bekal yang akan dibawa untuk kegiatan hari Jum’at. Saat kita berlima sedang asyik mengobrol datang kak ratih bergabung dengan kita dan duduk disebelahku sehingga saat ini aku berada di antara dua wanita cantik ini.

Si PEA melihat itu pun langsung mulai berulah lagi

“pancen nek dadi raja ki penak tenan, bisa nduwe bojo akeh” ( Memang kalo jadi raja itu enak sekali, bisa punya istri banyak) ucap Edhyan

“iya pancen durung dadi raja wae wis akeh sik ngoyok ngoyok yo yan” (Iya memang, belum jadi rja saja sudah banyak yang ngejar-ngejar) sambung panji

“apa maneh nek wis dadi raja bisa bisa kabeh wong wadon didadeke bojo kabeh” ( apa lagi kalo sudah jadi raja bisa bisa semua wanita dijadikan istri semua) tambah Adit sambil melirik ke arahku

Aku yang tau apa yang jadi omongan mereka hanya diam saja sambil menikmati es dawet ayu,,,

“kalian ini ngomongin apa sich dari tadi, mbok ya ngobrolnya yg bermanfaat gitu, malah ngobrol ga jelas” ucap kak ratih

“iya nich kak sebenernya tadi kita lagi bahas buat kegiatan besok kak Cuma anak dua tuch daritadi ganggu terus” ucap Gesi

“iya ai kita tadi emang lagi ngobrol utk LDK sebelum kamu datang, dan juga sebenernya aku ada satu pertanyaan yang menggangguku ai, kenapa kelas XI IPA III perwakilannya 3 orang ya ai?” tanyaku

“Owh itu karena si adit khan saat ini sebenarnya sudah masuk kepengurusan osis tahun ini jadi untuk pemantapan dia ikut LDK, dan untuk kamu ma Gesi memang dipilih dari pengamatan guru, dan tim penyeleksi calon peserta yang sudah kita sebar secara diam-diam” terang Ratih

“wuuuiihhh keren nich emang kak ratih sampai mengirimkan “telik sandi” untuk menentukan peserta” ucap Edhyan

Setelah ucapan dari Edhyan tersebut aku melihat semua temanku langsung melotot ke arah Edhyan, suasana pun menjadi canggung setelah ucapan edhyan tadi.

“teeeettt teeeettt teeeeeeeetttttttt”

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, aku bersiap siap untuk pulang kerumah, saat aku keluar dari tempat parkir menuju gerbang sekolah kulihat kak ratih sedang berdiri seperti menunggu seseorang.

“nungguin siapa ai?” tanyaku

“nungguin kamu put, hehehe” balas kak ratih sambil naik ke boncengan “sipit”

Eh ai kok malah mbonceng?aku mau pulang lho ai” ucapku

“aku juga mau pulang kok put, dan kamu antar aku pulang sampai rumah” ucap ai

“oaallaaahh bilang dong ai, ayo laahh cuss kita berangkatt” ucapku semangat

“hihihihi kamu lucu ya put” ucapnya sambil berpegangan pada pinggangku

Sepanjang perjalanan banyak yang kami obrolkan mulai dari pengalaman kita waktu berpisah dulu hingga rencana kegiatan LDK akhir minggu ini.

“Put, rumah pagar putih didepan itu berhenti ya put” ucap ai menunjukan rumahnya

“njeeh ndoro putri” ucapku

“Iihhh apa sich kamu nich” balasmnya sambil mencubit pinggangku

“mampir dulu put” ajaknya setelah sampai didepan rumahnya

Aku kemudian melihat sekitar rumah terlihat sepi sehingga aku menjadi segan untuk mampir, tapi sebelum aku mengutarakan niatku ratih lebih dulu bilang

“tenang aja bopo sama ibu ga ada dirumah kok” ucapnya

“Justru itu aku segan mampir karena dirumah ga ada orang tuamu, ga enak dilihat tetangga ai, udah ya aku langsung pulang aja ya” ucapku

“hehe ya udah ati ati dijalan ya put” ucapnya sambil menyalim tanganku.

Sesampainya dirumah aku segera berganti pakaian dan segera mencari mamak wati untuk memberitahu besok jum’at aku akan mengikuti LDK, aku cari dikamar mamak tidak ada dan saat sampai dibelakang rumah aku melihat seorang wanita hanya menggunakan kaos oblong dengan celana hotpant yang memperlihatkan paha putihnya yang mulus, aku mendekati wanita itu ketika sudah dekat dia menoleh ke arahku dan ternyata

“Bu Oktaaaa, kok bisa ibu disini dan...” ucapku tertahan melihat buah dada bu okta yang mengintip dibalik kaosnya yang berbelahan dada rendah

“ya bisa dong put, lagian ibu sering kok main kesini kamu aja yang ga pernah tau kalo ibu sering main ke sini” ucapnya sambil dengan santainya berjalan ke arahku kemudian langsung menciumkuu

“emmmhhhmmm eemmhhhmmm”

“sepertinya simpul kilat emas sudah terbuka dengan sempurna”
ucap bu Okta mengakhiri ciumannya

“simpul emas?” tanyaku ke bu Okta

“ihihihih penisirin yiii,,,,??” ledek bu okta

Saat aku sedang ngobrol terdengar suara mobil memasuki halaman rumah segera aku dan bu Okta ke depan untuk melihat siapa yang datang, ternyata mamak Wati bersama dengan seorang laki-laki dan seorang perempuan yang aku kira mereka adalah suami istri,.tapi siapa mereka kenapa aku tidak mengenal mereka dan tidak pernah ketemu dengan mereka, kenapa mamak bisa pergi bersama dengan mereka.

“sudah pulang kamu Angg?” tanya mamak wati sambil berjalan ke arahku

“sampun niki mak” (udah ini mak) balasku

“olaaahh de Okta mbokya pakaiannya itu di sesuaikan tow, masa ada Anggra pakai pakaian kayagitu” ucap laki laki tadi

“hihihih gpp kok mas biar anggra semakin cepat “terbukanya””balas bu Okta

“angg salim dulu sama pak seno dan bu Agni” ucap ibuku

“Anggra pak bu”sambil aku menyalim kedua orang tadi

“hemm sepertinya kamu sudah melakukan tugasmu ya de Okta,” ucap pak seno

“iya kanda, aku memang sudah membuka simpul kilat emas milik anggra tetapi ada sesuatu yang mengganjal karena saat aku membukanya ada Prana lain yang menghalanginya untuk meresap ke kedua kaki Anggra”ucap bu Okta

Aku yang mendengar itu hanya “manthuk-manthuk” sambil terbengong tidak mengerti apa yang mereka katakan.

“angg sini bantu ibu sebentar” ajak ibuku kedalam rumah

Sambil membantu ibu aku memberitahu bahwa hari jum’at aku ikut acara sekolah dan menginap selama 3 hari sampai dengan hari minggu dan ternyata ibu sudah tau dari bu okta sebelum aku pulang kerumah dan mamak menginjikan aku untuk ikut tapi aku harus hati hati di area bumi perkemahan widara karena area itu sangat terkenal dengan hal mistisnya jika berbuat sembrono di tempat itu tidak mungkin akan diganggu oleh penunggu di area tersebut. Akupun menyanggupi syarat dari mamak dan berjanji tidak berbuat macam macam selama di bumi perkemahan.

“Mak kok bu Okta tau rumah kita, dan kenapa bu okta seperti sudah biasa bertamu dirumah kita mak?” tanyaku

“Mamak khan pernah bilang ke kamu angg, takdirmu disini itu istimewa, kamu ga usah kaget dengan apa yang akan terjadi padamu nanti, jalani saja ya,, mamak hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anggra” ucap mamak wati

“Kita itu bukan orang baru lagi dikota ini, banyak hal yang belum kamu ketahui tentang keluarga besar kita, besok malam kamu akan tau semua tentang siapa dirimu sebenarnya, siapa kita dan bagaimana bisa kita punya rumah yang sangat luas ini” lanjut mamak wati

“Oh iya besok hari kamis kamu puasa ya karena besok malam Jum’at Kliwon, kata pak Seno besok malam akan dimulai dan kamu harus puasa terlebih dahulu untuk mengosongkan yang ada dalam diri kamu angg,”lanjut mamak wati

“mulai apa mak?”tanyaku

“sudah jalani saja nanti pak seno juga akan menjelaskan semuanya ke kamu” ucap mamak wati sambil keluar membawa nampan berisi makan dan aku di suruh membawa nampan yang berisi minuman

Saat aku keluar dari dalam rumah terlihat mereka bertiga masih berdiskusi dengan serius sepertinya pak seno sedikit tidak setuju dengan apa yang diutarakan oleh bu okta sehingga terjadi sedikit perdebatan. Dan saat melihat aku keluar mereka menghentikan perdebatan itu.

“Angg besok malam kamu siapkan mental dan fisik kamu ya, besok malam adalah awal dari takdirmu,” ucap pak seno

“injih pakde” (iya pakde) ucapku.

Hari mulai berganti, malam hari suasana rumah ini sangat berbeda dari hari hari biasanya, jika biasanya hanya aku berdua dengan mamak sekarang ada beberapa tamu yang menginap di rumah ini, selain pak seno dan bu agni, ternyata bu Okta pun menginap disini dan juga tadi selepas Maghrib mbah kromo dan kedua cucunya juga datang kerumah ini.

Kami berbincang bincang tentang banyak hal mulai dari pengalamanku di pulau seberang hingga mbah kromo yang menceritakan banyak kisah kisah masa lalu, mbah kromo sangat fasih menceritakannya sepertinya beliau sendirilah yang mengalami kejadian kejadian itu dan kulihat pak seno pun sangat menghormati mbah kromo karena setiap berbicara pak seno selalu menggunakan bahasa krama inggil yang kadang aku sendiri tidak tau artinya.

Esok harinya seperti yang mamak bilang kemarin aku berpuasa untuk persiapan acara nanti malam, aku tidak tau acara apa nanti malam tapi sepertinya acara itu akan sangat penting dan meriah, karena pagi hari saja didapur kulihat ibu ibu sedang memotong sayuran dengan jumlah yang banyak dan juga ada ayam jago 7ekor dibelakang rumah, 3 pasang ayam cemani dan juga ada banyak bahan yang berada di belakang rumah. Acara apa gerangan nanti malam sampai semeriah ini persiapannya? batinku

Hari ini tidak ada yang spesial di sekolahan hingga waktunya pulang sekolah pun aku langsung pulang kerumah tetapi saat sampai digerbang kembali aku melihat kak ratih sedang menunggu seseorang sehingga aku menghampirinya,

“mau pulang bareng lagi ai?” tanyaku

“boleh, tapi nanti kamu mau ga anterin aku ke suatu tempat?” ucapnya

“ayoookk cusss” ucapku

Sesampainya dirumah kak ratih aku disuruh menunggu sebentar karena ratih hanya berganti pakaian dan akan pergi yang aku pun ga tau kemana dia pergi,

“yukk berangkat put” ucap ratih

“emangnya kamu mau kemana sich ai?” tanyaku

“dah kamu pulang dulu, ganti pakaian baru kita pergi” ucap ratih

“emangnya tempat yang akan kamu tuju itu searah dengan rumahku ya ai?”tanyaku

“Iya”balasnya dan setelah itu kami sibuk dengan pikiran kita masing masing hingga aku sampai rumah dan kulihat rumahku semakin ramai.

Kulihat mbah kromo masih disini, beliau ngobrol dengan 2 orang laki laki yang satu pak seno dan yang satu aku belum mengenalnya, kemudian aku mendekati mereka dan menyalim ke mereka semua, mbah kromo memperkenalkan laki laki yang satunya bernama Pak Satya. Ratih pun mengikuti dibelakangku dan ikut menyalim ke mereka semua

“mbah kromo pripun kabare, sehat sehat mbah?” (mbah kromo bagaimana kabarnya, sehat sehat khan mbah) tanya ratih

“sehat sehat wae nduk, piye kabarmu cah ayu” (sehat sehat saja nak, gimana kabarmu anak cantik) ucap mbah kromo

“bopo, pangapunten njeh, ratih tindka mriki mboten ijin riyin teng bopo” ( ayah, minta maaf ya, ratih kesini tidak minta ijin ke ayah dulu) ucap ratih saat menyalim ke pak seno

Heeeeeehhh ternyata pak seno ayahnya kak ratih, kenapa aku tidak menyadari itu, kenapa aku tidak mengingatnya,padahal aku khan pernah bertemu dengan mereka semua,,,aahhh sepertinya aku sekarang sudah jadi pelupa nich. Setelah itu aku pamit untuk ganti baju dan kulihat semakin banyak orang datang kerumahku ini.

“Ai jadi ga kita pergi?” ucapku ke ai yang kulihat dia sedang membantu di dapur bersama mamak wati, bu Okta dan bu agni

Mamak wati yang mendengar itu kemudian melihatku

“lho nak ratih mau pergi kemana?” ucap mamak wati

“mboten kok budhe, wau khan ai dipun anter mas puput wangsule terus ai nunut mriki sekalian tapi ai mboten matur kaliyan mas puput hehehe” (ga kok budhe, tadi khan ai di antar mas puput pulangnya terus ai ikut kesini sekalian tapi ai tidak bilang ke mas puput heheh) ucap puput

Oalaaahh ternyata aku dikerjai oleh ai, kemudian aku ke depan untuk ngobrol dengan mbah kromo, pak seno dan pak saji, terlihat mereka seperti sangat serius membahas sesuatu dan segera mereka bersikap biasa ketika meLihatku mendekati mereka.

“Angg kene lungguh sandingku rene” (angg sini duduk disampingku sini) ucap mbah kromo

“injih mbah, nuwun sewu njih pak” (iya mbah, permisi ya pak) ucapku sambil permisi melewati pak seno

“angg kowe wis siap to nggo acara engko wengi, nek teseh ana unek unek ngomong bae, mugo2 kabeh pitakonmu bisa mbah jawab lan gawe mantep atimu, soale bar wengi iki awakmu wis ora bisa mundur meneh” ( Angg kamu sudah siap kan untuk acara nanti malam, kalo masih ada pertanyaan bilang saja, semoga semua pertanyaanmu bisa mbah jawab dan membuat hatimu mantap, soalnya setelah malam ini kamu sudah tidak bisa mundur lagi) ucap mbah kromo

”sebenere anggra tasih bingung mbah, mangke ndalu niku wonten acara nopo kok kadose penting sanget, anggra njeh dereng begitu mangertos nopo nopo mawon sing kedah anggra tuweni kagem acara mangke ndalu” (sebenarnya anggra masih bingung mbah, nanti malam itu ada acara apa kok sepertinya penting sekali, anggra juga belum begitu mengerti apa apa saja yang harus anggra kerjakan untuk aacara nanti malam) ucapku

“sik penting kowe siapke wae mentalmu, iki juga ana sangkut paute sesuk kegiatanmu neng sekolah” (yang oenting kamu siapkan saja mentalmu, ini juga ada hubungannya dengan kegiatanmu disekolah) ucap mbah kromo

“iya angg nanti biar pakde yang menuntun acara nanti malam, yang jelas kamu jangan kaget dengan takdir yang akan kamu terima” ucap pak seno

Malam harinya pukul 20.00 dimulailah acara dirumahku, ada sekitar 50 orang berada di pendopo belakang rumah dan kulihat bilik yang berada di dekat pendopo juga dibuka pintunya, malam ini aku menggunakan pakaian yang sedikit berbeda dari biasanya, aku hanya menggunakan celana komprang dengan aksen aksen emas di ujung ujungnya dan menggunakan baju seperti rompi dengan warna yang senada dengan celananya, sedangkan mbah kromo menggunakan baju jubah berwarna putih dengan ikat kepala berwarna putih juga, untuk para wanita menggunakan kebaya yang sedikit dimodifikasi sehingga lebih terlihat modern, pak seno dan pak satya juga tidak jauh berbeda denganku yang membedakan hanya aksen yang menghiasi pakaiannya jika pak seno berwarna kuning kalau pak satya berwarna merah. Orang orang yang berada didalam pendopo menggunakan pakaian berwarna serba hitam dengan ikat kepala hitam dihiasi aksen berwarna hijau muda di pinggang tiap tiap orang.

Mbah kromo sudah bersiap untuk memulai acara, beliau duduk didepan para laki laki berbaju serba hitam di pendopo belakang dan di apit oleh pak seno dan pak satya, kemudian lambat laun terdengar suara gamelan yang semakin lama semakin jelas mengiringi langkahku memasuki pendopo belakang rumah, aku berjalan didampingi mamak wati di sebelah kiriku, dibelakangku ada bu Okta berdampingan dengan Ratih dan dibelakang mereka berdua ada 2 orang wanita muda cucu dari mbah kromo, aku memasuki ruangann pendopo melalui tengah tengah para lelaki berbaju hitam menuju ke depan menghadap mbah kromo dengan sedikit berjongkok persis seperti ketika seseorang akan menemui raja, sesampainya di depan mbah kromo aku menghaturkan sembah sungkem kepada pak seno, mbah kromo dan pak satya kemudian di ikuti oleh para pengiringku. Setelah itu aku duduk bersimpuh tepat didepan mbah kromo seperti orang akan menerima sebuah titah raja dan di ikuti oleh semua laki laki yang berada di dalam pendopo.

“ngger anggra dipta saputra, sliramu ing wengi iki wis 18 tahun miturut penanggalan jawa, ing dino jum’at kliwon tanggal 15. Wulan purnama wengi iki dadi saksi sliramu wis dewasa, wis siap mikul beban lan tanggung jawab layake ksatria neng medan perang, sliramu mulai wengi iki resmi mlebu ing keluarga besar “Yodha Yeksi” kabeh opo sik sliramu weruh ing wengi iki, kabeh opo sik sliramu krungu ing wengi iki lan kabeh opo sik sliramu rasakke ing wengi iki bakalan dadi tenaga sik nguatke sliramu, bakal dadi benteng sik nglindungi sliramu lan bakal dadi gaman sik bisa ngalahke musuh musuhmu, sak uwise wengi iki ojo dadi wong sing gemagus mergo duwe rupo sik bagus, ojo dadi wong sik keminter mergo duwe kepinteran, ojo dadi wong sik gemede mergo duwe kekuatan, kabeh mau iku mung titipan sik Kuoso lan iku mau wis dadi takdirmu sik kudu sliramu lakoni.” (Nak Anggra Dipta saputra, kamu di malam ini sudah tepat 18 tahun menurut kalender jawa, di hari jum’at kliwon tanggal 15. Bulan purnama malam ini menjadik saksi kamu sudah dewasa, sudah siap untuk memikul beban dan tanggung jawab layaknya ksatria dimedan perang, kamu mulai malam ini resmi masuk kedalam keluarga besar “Yodha Yeksi”. Semua yang kamu lihat dimalam ini, semua yang kamu dengar dimalam ini, semua yang kamu rasakan dimalam ini akan menjadi kekuatan yang menguatkanmu, akan menjadi benteng yang melindungi kamu dan akan menjadi senjata yang bisa mengalahkan musuh musuhmu, selepas malam ini jangan menjadi orang yang sok ganteng karena memiliki wajah rupawan, jangan jadi orang yang sok pintar karena memiliki sedikit kepintaran, jangan jadi orang yang sombong karena memiliki kekuatan, semua itu tadi hanya titipan dari Sang Maha Kuasa dan itu tadi sudah menjadi takdirmu yang harus kamu jalani)ucap mbah kromo

“sliramu mungkin ora sadar nek wis ketemu karo mbah wadi, sik wis wenehi sliramu kekuatan “kilat emas”, kekuatan iku bisa nggawe awakmu luwih cepet seko menungso liyane ditambah meneh simpul “emas” neng awakmu wis dibuka lan dilancarke marang “kunci emas”, ndalanmu teseh dowo ngger Anggra, ojo cepet berpuas diri, soyo gede kekuatan neng njero awakmu, soyo gede juga tanggung jawab sik kudu dijalanke, soyo gede jenengmu moko soyo akeh wong sik kepengen ngrusak jenengmu, sliramu kudu luwih waspodo, ora mung waspodo neng awakmu dewe tapi wong wong sik mbok sayangi kudu sliramu jogo, musuh musuhmu ra bakalan mung nyerang sliramu dewe tapi wong sik mbok sayangi juga bakal diancar”(kamu mungkin tidak sadar jika sudah bertemu dengan mbah Wadi, yang memberikanmu kekuatan “kilat emas”, kekuatan itu bisa membuat kamu lebih cepat dari manusia lainnya, ditambah lagi “simpul emas” didalam tubuhmu sudah dibuka dan dilancarkan oleh sang “kunci emas”, jalanmu masih panjang nak anggra, jangan cepat berpuas diri, semakin besar kekuatan didalam tubuhmu semakin besar pula tanggung jawab yang harus dijalankan, semakin besar namamu maka semakin banyak orang yang ingin merusak namamu, kamu harus lebih waspada, jangan hanya waspada pada diri sendiri tapi orang orang yang kamu sayangi juga harus dijaga, musuh musuhmu tidak hanya akan menyerangmu tetapi orang yang kamu sayangi juga akan di incar) lanjut mbah kromo

“buka tanganmu ngger anggra,” ucap mbah kromo

Kemudian masih dalam seperti semula aku mulai menengadahkan kedua tanganku seperti orang akan menerima sesuatu, setelah kedua tanganku dalam posisi yang dikehendaki mbah kromo, lalu beliau maju ke arahku dan menempelkan kedua telapak tangannya ke telapak tanganku dengan cepat hawa hangat masuk dan menyebar keseluruh tubuhku, aku dapat merasakan aliran energi yang sangat besar merasuki tubuhku dan membuat tubuhku semakin panas,,,

“criiinnnggg”

Sebuah sinar kuning ke emasan nampak berada diantara kedua telapak tanganku dan seketika itu juga tubuhku merasa hawa sejuk menjalar mengganti hawa panas tadi dan tubuhku kembali normal

“selamat ngger, “wida angkara” uwis nompo sliramu dadi pewarise, jogo nganggo awakmu, ojo nganti wida angkara direbut marang wong sing ora bener, “wida angkara” mung dadi pambuka takdirmu yo ngger, saiki sliramu wis ora bisa mbalik meneh, lakoni kanti ikhlas opo sik dadi takdirmu” (selamat ya nak, “wida angkara” sudah menerimamu menjadi pewarisnya, jaga dengan segenap jiwamu, jangan sampai wida angkara direbut oleh orang jahat, wida angkara itu hanya sebagai pembuka takdirmu nak, sekarang kamu sudah tidak bisa kembali lagi, jalani dengan ikhlas apa yang menjadi takdirmu) ucap mbah kromo

Selesai mbah kromo bicar kemudian aku disuruh menempelkan “wida angkara” didepan dada dan disuruh mengucap sebuah syair

“loro dadi siji marang rogo kang dijogo, nglebur ing njero dodo, ngalir sejerone getih, mancar sak terange srengenge”

Setelah syair itu terucap dengan seketik “Wida Angkara” berubah menjadi sinar emas dan kemudian menyelimuti seluruh tubuhku, dengan perlahan sinar emas itu masuk kedalam tubuh dan menghilang didalam tubuhku.

“Ngadekko ngger”(berdirilah nak) ucap mbah kromo

“Sendiko dawuh eyang”(baiklah eyang) ucapku

Setelah aku berdiri mbah kromo kemudian memelukku dan tersenyum padaku, lalu aku disuruh berbalik untuk melihat para “yodha yeksi” yang ada di dalam pendopo, mereka mmasih dalam posisi jongkok dengan kaki kanan maju ke depan dengan tangan menangkup didepan kepala mereka seperti orang memberikan penghormatan kepada raja.

“didepanmu ini adalah para ksatria yang terdiri dari 15 wanacakra, 5 kalacakra, 3 abisatya mereka adalah ksatria yang berada dibawah panji “yodha yeksi”. “Wanacakra” merupakan panglima wilayah yang membawahi 20 anggota “yodha yeksi”. Disamping “yodha yeksi” masih ada “kedasih” yang terdiri dari 5 divisi “merah, kuning, biru, hijau, putih” dan masing masing divisi “kedasih” dipimpin oleh “kalacakra”, “kedasih” berfungsi sebagai “telik sandi” atau intelijen untuk mengumpulkan informasi yang berada di masyarakat kita sekarang ini. Sedangkan “Abisatya” adalah pengawal pribadimu yang setiap saat akan berada disisimu ngger atau jika kamu mau mereka bisa diberikan tugas lain” terang mbah kromo

Setelah mbah kromo menjelaskan panjang lebar akhirnya acara selesai dan sudah ada 7 tumpeng dengan masing masing terdapat 1 ingkung ayam jago, dengan segera kami melahap semua hidangan yang disajikan.

“Selamat ya kanda” ucap ratih menganggetkanku

“eh ai kok panggilnya sekarang jadi kanda” tanyaku

“Sesuai janji dinda ke bopo, jika suatu saat dinda bertemu lagi dengan kanda maka disaat kanda dinobatkan menjadi pewaris dinda akan mendampingi kanda apapun yang terjadi, karena ini juga salah satu takdir dinda sebagai “sang kunci”,,” terang ratih

Tanpa berkata sepatah katapun aku kemudian memeluk tubuh ratih dan mengecup ubun ubun ratih

“kamu malam ini cantik sekali dinda, kamu cocok sekali menggunakan kebaya itu dan terima kasih engkau mau menemaniku menjalani takdir ini, aku sangat sangat bersyukur” ucapku

Malam semakin larut para tamu sudah mulai meninggalkan pendopo hanya tinggal mbah kromo, pak seno dan pak jiwo yang sedang mengobrol di pendopo, aku pun mendekati mereka untuk pamit istirahat karena hari esok aku akan memulai kegiatan.

“iyo istirahat to ngger, nek teseh ono pitakonan sesuk teseh ono wektu kok ngger” (iya istirahat sana nak, kalo masih ada pertanyaan besok masih ada waktu kok nak) ucap mbah kromo seakan tau apa yang ada dipikiranku.

**Pov Third**

Setelah anggra berpamitan untuk istirahat, 3 orang laki laki yang berada dipendopo kembali melanjutkan diskusi mereka tetapi sepertinya sekarang obrolan mereka mulai serius terlihat dari raut wajah mereka yang berubah selepas Anggra masuk kamar.

“Wussshhh tappp tapp tapp” terdengar suara angin dan kemudian muncul 3 sosok laki laki dengan pakaian serba hitam dihadapan mereka.

“Sebaiknya kita lanjutkan di dalam bilik belakang saja, Barong perintahkan anak buahmu jaga sekitar rumah ini, aku merasa saat itu akan semakin dekat” ucap mbah kromo

Laki laki berpakaian serba hitam bernama Barong segera melaksanakan perintah dari mbah kromo dia merupakan Kalacakra dari “kedasih hijau” yang bertugas sebagai penjaga “sang pewaris”

Kemudian kelima laki laki tadi berjalan ke belakang dan masuk ke dalam bilik,,

“bagaimana perkembangan terakhir dari pencarian tubuh raden Rakubumi, ndaru(kedasih biru)” ucap mbah kromo tapi sebelum dijawab mbah kromo melanjutkan ucapannya

“lebih baik kita berdiskusinya menggunakan kode kita dilapangan” lanjutnya

“baik eyang” jawab mereka serempak

“dari hasil penelusuran kami, keberadaan potongan tubuh raden Rakubumi disimpan oleh anak keturunannya yang berada di kota Sokorejo, tetapi dari anggota yang berada dilapangan tidak dapat mendeteksi keberadaan tubuhnya karena terhalang olehh pelindung yang sangat kuat” ucap ndaru(kedasih biru)

“hemm Ajian Panglimun Raga, memang sangat susah ditembus, harus orang yang memiliki aliran prana yang terpusat dimata yang mampu menembus ajian itu” ucap pak seno

“terus bagaimana dengan keadaan potongan kepala dari raden Rakubumi yang kita simpan eyang?” tanya pak satya

“masih aman tapi jika “Dia” berhasil menguasai ajian kilat hitam eyang tidak bisa menahannya lagi” ucap eyang

“tapi apakah mungkin ajian itu bisa dikuasai oleh “Dia” eyang?” tanya pak seno

“Semua manusia dan keturunannya memeiliki sebuah takdir yang sudah digariskan, “sang pewaris” dari Raden Rakubumi justru sudah diketahui jauh sebelum “sang pewaris”kita, jika mereka bertemu dalam waktu dekat eyang tidak yakin kita akan bisa menang” ucap eyang

“mohon ijin eyang”ucap damar(kedasih merah)

“piye mar” ucap eyang

“Beberapa anggota kedasih merah pernah bersinggungan dengan “Dia” dan memang ilmu kanuragannya saat ini sudah diatas rata rata, Dia bisa menghadapi hampir 50 anggota kedasih merah, padahal kita tau divisi kedasih merah ada divisi penyerangan dan memiliki ilmu kanuragan di atas. Divisi yang lain tapi dia bisa mengimbangi dan banyak anggota dari divisi kedasih merah yaang terluka” terang Damar

“kalian pernah bersinggungan langsung”ucap pak seno

“maaf raden, saat itu sebenarnya kami tidak ingin menampakan diri tetapi ternyata dia mengetahui keberadaan kami dan langsung menyerang anggota sehingga anggota lain yang berada di sekitar ikut merapat” jelas damar

“ceroboh sekali kalian, terus bagaimana dengan masyarakat sekitar, jika mereka sampai tau mereka akan sangat heboh” icap seno

“sudah tidak perlu dibesarkan” ucap mbah kromo

“memang posisi kita saat ini sangat sulit karena perubahan jaman sehingga kita tidak bisa melakukan pertarungan secara sembarangan, jikalau harus bertarung carilah tempat dimana tidak ada masyarakat umum, mbah ga mau ada pemberitaan yang bikin heboh lagi,” ucap mbah kromo

“sendiko dawuh eyang” ucapnya serempak

“ndaru ada info apalagi yang kamu dapat dilapangan” tanya pak satya

“sendiko raden, saat kami melakukan pengintaian di wilayah “Wanacakra pitu” ada pergerakan misterius dengan kode “kemuning” tapi sampai saat ini kami belum menemukan informasi tambahan tentang itu” ucap NDARU

“hemm sepertinya “Kemuning” akan segera bangkit lagi” ucap mbah cokro

“maksud eyang?” ucap pak seno

“semoga perkiraanku salah, sudah malam kita lanjutkan lagi besok, Ndaru damar segera laporkan informasi yang didapat ke daning(kedasih kuning), Sijo(kedasih ijo) dan siti(kedasih putih)” ucap mbah kromo

“”sendiko dawuh eyang”

“Wusshsh tap tap wush”


Hanya dalam satu tarikan nafas sekarang hanya tinggal mereka bertiga didalam bilik tersebut.

****

Hoooaaaammmmm segar sekali aku rasakan ppagi ini ketika aku bangun tidur, badanku terasa sangat ringan dan semua respon tubuhku sangat cepat, bahkan sekarang aku bisa merasakan aliran Prana yang ada dalam tubuhku, sungguh sangat Amajiiinngg Sekali. Aku keluar kamar dan kulihat para ibu-ibu sudah berkumpul di dapur untuk menyiapkan sarapan, setelah berbasa basi sebentar aku keluar rumah ke pendopo belakang dan kulihat Ratih sedang menyapu halaman, ternyata dinda Ratih masih disini aahhh memanglah dindaku yang satu ini cantiknya natural sekali, baru bangun tidur dan tanpa make up saja dia begitu mempesonaku.

“selamat pagi dinda Ratih” ucapku

“Selamat pagi kanda, bagaimana keadaan kanda hari ini, apakah kanda merasakan yang berbeda” ucap dinda Ratih sambil tersenyum memperlihatkan gingsulnya yang menambah manis senyumnya.

Aku perlahan maju dan segera memeluk tubuhnya dan mencium keningnya.

“ahh kanda,, dinda malu kanda” ucap ratih

“malu pada siapa dinda, disini tidak ada orang yang melihat kok” ucapku

“kanda yakin disekitar kita tidak ada orang” ucap dinda ratih

“coba sekarang kanda pejamkan mata kanda dan kemudian rasakan aliran prana yang ada didalam tubuh kanda” lanjut dinda ratih

Kemudian aku mengikuti apa yang dinda Ratih perintahkan, setelah mengatur nafas untuk merasakan aliran Prana didalam tubuhku kemudian dinda ratih mengucapkan untuk mencoba menvisualisasikan keadaan sekitar dengan mendeteksi prana dari makhluk hidup yang ada dan benar saja aku bisa melihat seekor belalang yang meloncat di antara rerumputan, aku bisa merasakan cacing yang berada di dalam tanah, aku bisa merasakan burung yang berada di atass pohon, aku semakin memperluas jangkauan deteksiku dan betapa kagetnya aku ternyata banyak manusia yang berada di sekitar rumahku, mereka ada yang berada di atas pohon, ada yang di tembok, ada yang ditanah. Karena keterkejutanku tersebut aku membuka mata dan melihat ke arah aku merasakan aliran Prana tadi. Tapi ternyata aku tidak melihat satupun orang yang aku rasakan tadi.

“Mereka adalah divisi “kedasih Hijau” yang dipimpin oleh pakde Sijo, mereka bertugas menjaga area ini, divisi ini merupakan divisi yang memiliki ilmu pertahanan yang paling tinggi dibanding yang lain, disetiap sudut rumah ini sudah dipasangi segel dengan menggunakan ajian “Bhadacurti” selain itu spesialis divisi “Kedaasih hijau” adalah mereka mampu berkamuflase layaknya pasukan ninja dari jepang” jelas Dinda Ratih

“Ternyata dinda banyak tau tentang itu semua ya” ucapku

“nanti juga kanda akan tau itu semua kok kanda yang jelas mulai hari ini kanda adalah sosok yang berbeda dari hari hari kemarin karena mulai hari ini kanda sudah diberikan sebuah kekuatan dan tanggung jawab yang baru, sekarang kanda telah menjadi sosok ANGGRA DIPTA SAPUTRA yang baru sebagai “Sang Pewaris” ucap dinda Ratih

___***Bersambung***___



# jika takdir sudah tergaris tiada lagi kekuatan yang dapat merubah, setiap peristiwa yang terjadi akan menjadi sebuah untaian rantai kehidupan yang melingkar pada setiap manusia. __LittleAnt__
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd