Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SANG PEWARIS

Status
Please reply by conversation.
Kabar terbaru titah raja untuk membuka lembaran ke enam siap dilaksanakan nanti malam jam 20.00 wib,,, apakah anggra masih dengan jurus kentangnya??atau justru trah rakubumi yang akan menyerang terlebih dahulu? Kita nantikan di chanel kesayangan kita bersama para suhu semprot....
Tak melu siap2 nunggu lanjutane suhu ;):beer:
 
Lembaran 6. PARA KUNCI



ANGGRA DIPTA SAPUTRA





RATIH PAMESWARI

“Kanda bagaimana latihannya di alam aryalodya” tanya dinda Ai

“eehh kok dinda tau” ucapku

“Ya tau dong kanda, apa sich yang dinda ga tau, wong kanda dimandiin sama mba anjana dan anjani juga dinda tau” ucap dinda Ai

“Uhuukk uhhhuukk”

Aku terbatuk mendengar ucapan dinda Ai, bagaimana dia bisa tau semua jangan jangan kejadian aku dengan bu Okta diruangannya pun dinda Ai tau.

“Eh dinda jadi siapa aja yang lolos jadi calon ketua Osis?” Tanyaku mengalihkan topik pembicaraan

“Hehehe kanda malu ya?ga usah malu kanda suatu saat nanti dinda pun akan melakukan itu semua dengan kanda” ucap dinda Ai

“sudah seharusnya para “kunci” dan “kedung” untuk melayani “sang pewaris” karena memang kami sudah di siapkan untuk itu sejak jauh jauh hari” lanjut dinda Ai

“jadi nantinya aku sama dinda juga akan seperti itu””tanyaku

“Ya jika kanda menginginkan itu”ucap Ai

“jadi kapan kita kikuk kikuk dinda?”ucapku

“Setelah kanda menyempurnakan ketiga simpul inti prana kanda” ucapnya

“Waaadduuuhhh lama juga ya dinda”tanyaku

“makanya kanda harus semangat untuk berlatih dengan Nyai Ayu Gistara agar secepatnya kita bisa membuka simpul berikutnya”ucap dinda Ai

“oh iya dinda seperti keterangan mbah Kromo aku mempunyai 3 orang Abisatya, dan Adit sudah jelas dia menjadi Abisatyaku yang pertama terus yang kedua dan ketiga siapa ya, apakah dinda tau?” Tanyaku

“hehehe kanda nanti tau dengan sendirinya kok, yang jelas mereka tidak akan menunjukan bahwa mereka seorang “Abisatya” kepada orang lain karena memang tugas mereka untuk selalu menyembunyikan identitas mereka, mereka hanya akan memantau kanda dari jauh dan akan menolong kanda saat kanda mengalami kesulitan” jelas dinda Ai

Obrolan kami berdua akhirnya terhenti karena bel masuk jam pelajaran, setelah itu aku mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan serius, kulihat Gesi saat aku masuk kelas dari tadi sikapnya sedikit berbeda, apakah ada sangkut pautnya dengan kejadian waktu kegiatan LDK, karena kulihat gesi ikut dalam pertemuan malam itu, setahuku yang mengikuti pertemuan itu pasti ada hubungannya dengan ”sang pewaris” tapi apa hubungan gesi dengan “sang pewaris”.

Akhirnya selesai juga sekolah hari ini, saat aku mau keluar kelas, Adit mendekatiku dan berkata bahwa nanti didepan sudah ada yang jemput jadi Adit tidak akan mengantarku, dan adit juga bilang bahwa akan ada kejutan dihari ini.

Sesampainya didepan gerbang kulihat wanita cantik berdiri di samping mobil city car dan tersenyum saat melihatku keluar dari gerbang sekolah.

“cah bagus, piye wingi acaramu neng Widara?” (anak ganteng, gimana acaramu di widara) ucap pak didin sambil menepuk pundakku

“ehh pak didin, sae mawon pak” ( eh pak didin, baik saja pak) jawabku

“ora ngeterke mba Ratih meneh kowe” (tidak mengantar mba ratih lagi kamu) tanya pak didin

“mboten pak, kulo mboten mbeto motor pak, kulo dinten niki dipun jemput” ( tidak pak, saya tidak bawa motor pak, hari ini saya dijemput) ucapku sambil menunjuk Wanita yang diseberang jalan menungguku

“bussssseeettt, ayu tenan sik njemput kowe, sopomu kuwi broo, ijek singgel po ra, kenalke tow karo aku” (bussseeettt, cantik sekali yang njemput kamu, siapamu itu bro, masih single tidak, kenalkan sama aku lah?) Ucap pak didin

“niku bulik kulo pak, mantep tow pak bodine, bempere ngarep mburi kualitas supeer” (itu tante saya pak, mantep kan pak body nya, bemper depan belakaang kualitas super) ucapku sambil memainkan alisku didepan pak didin

“tenanan broo, bisa bisa ora sempet kathokan nek dadi bojone” (beneran bro?? Bisa bisa tidak sempat pake celana kalo jadi suaminya) ucap pak didin

“Ayo anggra, bulik Ayu sudah menunggu itu” kudengar suara dari belakangku saat aku menengok ternyata gesi yang bicara kepadaku.

“eehhh iya Ges, kok kamu kenal sama bulik ayu?” tanyaku

“udah ayo kasana, kasian bulik Ayu nunggu lama itu” ucap Gesi

“ tinggal dulu ya pak Didin, selamat bermimpi pak hehehehe” ucapku ke pak didin

“ kampreeeeett” balas pak didin

Aku segera menyusul gesi untuk menyebrang jalan dan menuju ke mobil bulik ayu.

“Ayo sini masuk semuanya” ucap bulik ayu dan segera membukakan pintu mobilnya kemudian kami semua masuk kedalam mobilnya.

“Gesi mau ganti baju dulu atau langsung” tanya bulik ayu

“langsung saja bulik, gesi sudah bawa baju ganti kok” jawab gesi

“ehhh gesi mau kemana?” tanyaku

“mau tau banget sih kamu angg?, Ga usah penasaran gitu nanti kamu juga tau kok angg.” Ucap bulik ayu sambil menghidupkan mobilnya dan mulai berjalan pelan meninggalkan area sekolah.

Tanpa sepengetahuan kami ada seseorang yang mengawasi semua gerak gerik kami sejak aku keluar dari gerbang sekolah, dan saat mobil yang kami tumpangi mulai meninggalkan area sekolah dengan sekejap dia menghilang.

Setelah 10 menit perjalanan kita sudah sampai di rumahku dan kulihat dirumah sudah ada mobilnya Mbah Kromo dan Pak Seno di depan pendopo, ternyata pak Seno dan mbah kromo Sedang berbincang di pendopo depan, disitu juga kulihat mamak Wati dan mba Anjana dan Anjani juga.



WAHYUWATI PUSPASARI (MAMAK WATI)





ANJANA





ANJANI

“angg sudah pulang ya?” sapa mamak wati ketika melihatku berjalan kearah mereka

“iya mak,” sambil aku menyalim semua orang yang ada disitu.

“mak, pak, mbah kulo gantos pakaian riyin njeh” ( mak, pak, mbah saya ganti pakaian dulu ya) ucapku

Aku berjalan masuk kamar dan saat aku mau menutup pintu ternyata anjana dan anjani sudah berada dibelakangku.

“lho mba kenapa ikut masuk ke kamar angga?” tanyaku

“kami akan melayani ndoro dalam semua hal” ucap anjana

“aduh mbaa ga usah segitunya, aku bisa ganti baju sendiri kok mba” ucapku

“tapi sesuai dengan tugas kami sebagai kedung, kami harus melayani ndoro” ucap anjani

“iya aku taku kok mba mba yang cantik, terima kasih ya sudah mau melayaniku dengan sangat telaten” ucapku sambil memeluk kedua wanita cantik ini dan sedikit aku jaili mereka dengan meremas bokong mereka berdua membuat mereka memekik karena tindakanku tadi

“iiihhh ndoro nakal tangannya” uccap anjani dengan manja

“heheh karena melihat mba mba yang cantik ini” kucium kening kedua wanita tadi

“udah ah aku mau ganti baju dulu, mba keluar dulu ya” ucapku

“kami akan disini menunggu ndoro ganti baju” ucap anjana

“aduh mba masa aku harus telanjang didepan kalian” ucapku kemudian aku mulai membuka Baju dan celana yang aku pakai sehingga aku hanya menyisakan celana dalamku dan segera menggunakan celana dan kaos sehari hariku.

Dipendopo belakang kulihat mereka semua sedang berkumpul dan ditengah tengah mereka semua sudah tersaji makanan lengkap, kami semua menikmati semua makanan yang tersaji dengan sangat lahap tapi bulik ayu dari tadi hanya makan “combrang” dan daun kemangi saja. Bulik Ayu yang menyadari dari tadi aku memperhatikannya hanya meliriku dan mengedipkan matanya kepadaku.

“sudah selesai semua makannya ya” ucap mbah kromo

“sudah mbah” ucap semua serentak

“ada beberapa hal yang perlu mbah kromo sampaikan kepada “Sang Pewaris” dan kepada kalian semua” lanjut mbah kromo

Kami yang ada disitu tidak ada yang menjawab dan hanya menunggu mbah kromo melanjutkan perkataannya

“yang pertama perihal “Sang Pewaris” mungkin nak anggra sudah mengetahui sedikit hal tentang sang pewaris dari Nyai Ayu Gistara saat latihan di Aryalodya, jika manusia biasa hanya memiliki satu simpul inti prana tergantung weton lahir dari si manusia berbeda dengan sang pewaris memiliki 3 simpul inti prana dalam tubuhnya karena saat sang pewaris lahir disaat gerhana bulan purnama merah dihari Jum’at kliwon tepat dijam 7 malam, karena inilah sang pewaris memiliki keunikan dalam aliran prananya, saat ini nak anggra sudah berhasil membuka satu simpul inti prana nya berkat bantuan nak Okta, simpul inti prana yang terbuka pada nak anggra adalah simpul emas dan itu adalah inti prana bawaan dari weton nak anggra, simpul pada inti prana sangat mempengaruhi kemampuan awal seseorang, seperti hal nya nak anggra yang memiliki simpul emas pada inti prana membuat nak anggra memiliki kemampuan dalam hal kecepatan, karena memang simpul emas berkaitan dengan kemampuan dalam hal kecepatan, mungkin nak anggra pernah merasakan waktu yang berjalan lebih lambat dari apa yang nak anggra jalani. Untuk weton yang lain juga memiliki kemampuan yang lain juga seperti weton Legi dengan simpul biru memiliki kemampuan dalam hal penglihatan, weton pahing dengan simpul merah memiliki kemampuan dalam hal kekuatan, weton wage dengan simpul hijau memiliki kemampuan dalam hal penyembuhan. Dan weton Pon dengan simpul warna putih memiliki kemampuan dalam hal penetralan, warna simpul inti prana nantinya sangat mempengaruhi pusaka yang bisa dipilih oleh pemilik simpul, nak anggra saat ini telah memiliki “wida angkara” dalam tubuhnya karena wida angkara juga bersifat prana emas sehingga dapat menyatu dengan sempurna dan pusaka “kecubungmas” yang bersifat prana gabungan dua prana sampai saat ini belum dapat menyatu dengan nak anggra. Latihan yang diberikan oleh nyai ayu gistara adalah untuk menyempurnakan kekuatan dari simpul emas, semoga dengan arahan dan bimbingan Nyai Ayu Gistara nantinya nak anggra dapat menguasai dan menyempurnakan simpul emasnya.”ucap mbah kromo

“sampai sini ada pertanyaan?”lanjut mbah kromo

“mohon ijin bertanya mbah kromo, aku sudah tau simpul inti prana pertama yang aku miliki, terus untuk inti prana kedua dan ketiga anggra apa ya mbah?” tanyaku

“mbah tidak tau nak anggra, karena itu adalah misteri dari sang pencipta, yang jelas nantinya inti prana yang kamu miliki akan saling melengkapi dan menciptakan sebuah kekuatan yang sangat besar, disamping itu peran “kunci” sangat berperan dalam pembukaan simpul inti prana bagi sang pewaris.”jawab mbah kromo

“jadi apakah “kunci” dari simpul simpul anggra sudah ada mbah?” tanyaku lagi

“kuncimu sudah ada dan sudah ada disampingmu semua, dan kamu juga sudah kenal dengan mereka semua, ingat nak anggra proses pembukaan simpul itu adalah penyaluran prana dari sang kunci ke sang pewaris secara langsung, banyak cara untuk proses penyaluran itu tergantung nantinya sang kunci mau membukanya seperti apa” ucap mbah kromo

“Siapakah para kunci itu mbah kromo?” tanyaku

“yang pertama kamu sudah tau khan nak anggra, untuk simpul kedua dan ketiga kuncinya adalah nak gesi dan nak Sekar, kamu sudah kenal mereka ssmua khan nak anggra,”ucap mbah kromo

Aku terasa tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan, jadi nantinya aku akan seperti itu dengan gesi dan bu Sekar, karena memikirkan hal itu thititku menjadi mengeras dan membuat tonjolan besar dicelana kolor yang aku pakai, mamak wati yang menyadari itu segera melemparkan bantal yang ada disitu sehingga membuatku tersadar dan menutupi thititku dengan bantal.

“Nak gesi sudah siap menjalankan tugas sebagai kunci atau belum?”tanya mbah kromo ke gesi

“siaapp mbah, gesi sudah siap” sambil mengangguk mantap

“tapi ingat nak anggra penyaluran prana yang dilakukan oleh sang kunci harus dilakukan dengan perasaan ikhlas dan tidak ada paksaan, artinya walaupun nak anggra sudah tau kuncinya tapi kalo sang kunci belum merasa yakin dengan nak anggra maka proses penyaluran akan tidak sempurna”ucap mbah kromo

“iya mbah anggra paham, anggra pun tidak akan memaksakan gesi jika gesi belum siap untuk menjadi kunci”ucapku

“Mas anggra, gesi sebenernya sudah mau ngomong sejak pertama kita kenalan tetapi gesi minder dengan kedekatan mas anggra dengan mba ratih”ucap gesi malu malu

“sudah nak gesi nanti biar kalian bicarakan baik baik setelah nak anggra selesai menjalani latihan bersama nyai ayu gistara”ucap mbah kromo

“baiklah hal kedua yang akan mbah sampaikan ini sedikit penting akan kelangsungan dari kehidupan kita semua, karena tadi malam trah Rakubumi telah berhasil menerobos penjagaan kita dan berhasil mengambil potongan kepala dari raden rakubumi”ucap mbah kromo

Semua yang di pendopo itu pun terkejut dengan pernyataan mbah kromo tetapi nyai ayu gistara seperti biasa saja dan sudah tau akan hal itu.

“dengan kejadian ini maka kita sebagai trah aryajiwo yaitu keturunan dari Raden Aryasena dan Raden Bagus Sajiwo harus segera bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, karena dengan sudah didapatkannya potongan kepala dari raden rakubumi maka trah Rakubumi pasti akan segera melakukan ritual penyatuan kedua potongan tubuh dan kepala. Raden rakubumi. Dari perhitungan mbah Kromo kita memiliki waktu cukup lama ssbelum mereka berhasil menyatukan tubuh raden Rakubumi. Mereka harus menunggu bulan baru di mangsa kapitu dan harus menyediakan sepasang perawan yang memiliki simpul inti prana berwarna Hijau dan Emas. Karena jika kedua simpul itu dicampur akan membuat proses regenerasi penyembuhan akan berjalan dengan lebih cepat sehingga jika di lihat dan dihitung trah rakubumi membutuhkan sedikitnya 7pasang perawan hingga ritual itu terjadi, tapi kita sebagai trah Aryajiwo akan berusaha untuk merebut kembali tubuh dari raden rakubumi untuk menggagalkan ritual itu, silahkan jelaskan rincian untuk operasi ini seno” ucap mbah kromo

“Baiklah mbah, akan seno jelaskan persiapan kita sebagai trah Aryajiwo dalam menghadapi trah rakubumi, kita mulai dari armada yang kita miliki, trah Aryajiwo setelah kejadian 500 tahun yang lalu membentuk sebuah armada pasukan yang bertujuan untuk membasmi trah Rakubumi dan merebut potongan tubuh yang disembunyikan oleh anak dari raden rakubumi yang bernama Menggala tapi karena ilmu dan kelicikan Menggala sehingga sampai sekarang pasukan kita tidak bisa menemukannya justru sebaliknya karena keteledoran kita sehingga trah Rakubumi merebut potongan kepala rakubumi dari kita” ucap pak seno sambil menghela nafas merasa tidak berhasil menjaga Tugas dari mbah Kromo.

“Sudahlah seno tidak usah kecewa seperti itu, sekarang bagaimana kita bisa rebut kembali dan memusnahkan tubuh rakubumi” ucap mbah kromo

“baiklah mbah, jadi sambil menunggu waktu ritual dari trah Rakubumi kami akan melakukan pencarian lokasi disembunyikannya potongan tubuh rakubumi oleh para kedasih, dan sebagian lagi akan mencari informasi tentang para wanita perawan yang menjadi target dari para trah Rakubumi, para yodha yeksi akan menjadi koordinator para kedasih yang berada di bawahnya sedangkan para wanacakra akan menjadi penghubung dengan markas pusat nantinya para kalacakra akan berada di markas pusat, sedangkan Abisatya akan selalu menjaga sanga pewaris” ucap pak seno

“nantinya pusat komando berada di goa watu walang yang berada di sebelah utara dari rumah ini dan nantinya penjagaan di rumah ini akan diperketat, para “kedung”,”kunci”, dan “garwa” akan kita kumpulkan disini, agar koordinasinya semakin mudah dan juga diharapkan pembukaan simpul sang pewaris menjadi lebih cepat, nantinya pelatihan sang pewaris juga akan di tambah oleh para senopati dan juga oleh mbah kromo sendiri”ucap pak seno menambahkan

“Radius 1 km dari rumah ini sudah kita tempatkan tim sensor kedasih hijau untuk mengantisipasi masuknya aliran prana yang mencurigakan, kemudian di area radius 500m sudah kita pasangi segel untuk menghalau serangan yang tidak diinginkan, sedangkang radius 100 meter kita sudah tempatkan 5 wanacakra dan para yodha yeksi untuk mengantisipasi serangan dadakan” ucap pak seno

“nak anggra apakah ada hal yang perlu ditanyakan jika tidak perlu silahkan nak anggra lanjutkan latihan nak anggra bersama nyai ayu gistara, mungkin nanti mbah juga akan masuk ke Aryalodya jika situasi disini sudah kondusif”ucap mbah kromo

“baik mbah, anggra saat ini hanya bisa berlatih agar dapat membantu para saudara anggra yang sedang berjuang” ucapku sambil salim kesemua untuk memulai latihan ke Aryalodya

Saat ini aku sudah kembali di Aryalodya bersama bulik Ayu, masih seperti pertama kita latihan, aku pun saat ini dalam kondisi telanjang bulat begitu juga dengan bulik ayu. Jika diperhitungkan latihan kali ini akan memakan waktu sekitar 14 hari di alam Aryalodya, kembali aku berlatih untuk mengendalikan aliran prana dan mencoba untuk meleburkan prana Kecubungmas dengan prana Wida Angkara agar menjadikan sumber prana dalam diriku semakin besar tapi berulang kali aku mengalami kegagalan bahkan dihari ke 3 aku kembali terluka karena memaksakan penggabungan prana itu, dan kembali Nyai Ayu Gistara melakukan penyembuhan dengan menyalurkan prana murninya kepadaku.

Selama dua hari aku melakukan penyembuhan atas luka yang aku alami dan hanya melakukan latihan pemindahan prana dalam tubuh, selama 5 hari latihan di Aryalodya aku sekarang sudah bisa membentuk perisai prana pada sekujur tubuhku tetapi masih dalam waktu yang singkat, kurasakan saat semua tubuhku terlapisi perisai prana menjadi lebih ringan dan cepat.

Dihari ke sepuluh aku latihan bulik ayu membawaku ke suatu daerah di Aryalodya yang ditumbuhi pohon pohon yang sangat besar tetapi tertata dengan rapi, kemudian Bulik Ayu meninggalkanku dan akan kembali menjemputku setelah 3 hari aku berada disitu, bulik ayu hanya berpesan “Jangan Percaya Dengan Apa Yang Kamu Lihat Dengan Matamu, Lihatlah Dengan Mata Hatimu” dan juga “Jangan Bangga Dengan Pujian Yang Kamu Dengar Karena Itu Akan Melemahkanmu” belum lama bulik ayu pergi terdengar suara yang menggema “Apa Yang Kamu Rasakan Belum Tentu Suatu Kenyataan, Apa Yang Kamu Inginkan Belum Tentu Yang Terbaik, Tenang Dan Resapi Semua Yang Ada Disekeliling Untuk Menjadikanmu Yang Terbaik”.

Sesuai dengan perintah Bulik Ayu, aku melakukan “Tapa Laku” dengan duduk bersila dan mengatupkan kedua tanganku didepan dada setelah itu mulailah aku menutup mata dan mengucapkan mantra yang telah aku pelajari mulai dari pertama aku datang ke arya lodya. Hanya sedetik aku memejamkan mata kurasakan pundakku ada yang menepuk.

Anggra bangun nak, selamat kamu sudah berhasil mendalami ajian Pancarasa” ucap seseorang

Aku tau ini hanya godaan yang ada disetiap seseorang melakukan semedi/ tapa, sehingga aku tidak menggubris ucapannya tadi. Aku mencoba mengalirkan prana emasku dan memusatkan prana emasku di titik titik vital pada tubuhku kemudian aku olah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah baju yang berwarna emas untuk menutupi tubuhku, sedangkan prana yang terkandung dalam kecubungmas kugunakan untuk membentuk sebuah jubah berwarna ungu disekitar dadaku sehingga jika aku bertemu dengan orang yang dapat melihat aliran prana dia akan melihatku menggunakan sebuah baju berwarna emas dengan perisai dibagian dada, ya itulah trik yang aku gunakan untuk memanfaatkan prana yang terkandung dalam kecubungmas, karena sifat prana Kecubungmas dan prana Wida Angkara yang bertolak belakang sehingga setiap kali aku mencoba untuk meleburkan kedua prana pusaka itu justru berbalik menyerangku mengakibatkan aku terluka dalam, memang aku baru mencoba teknik ini dalam 2 hari ini setelah aku mengalami luka dalam yang lumayan berat setelah wida angkara mengamuk karena aku berusaha menyatukannya dengan kecubungmas.

Didalam pertapaanku aku seperti sedang berjalan disebuah lorong yang sepertinya aku tau lorong ini, ya ini adalah lorong sekolah dan saat aku melihat pakaianku saat ini aku menggunakan pakaian putih abu abu seperti aku sedang sekolah, aku menyusuri lorong ddan berhenti didepan ruang kepala sekolah, kubuka pintu ruangan itu dan terlihat dua insan yang beda generasi sedang bercumbu masih dengan menggunakan seragam mereka berdua, kulihat sang wanita begitu mendominasi percumbuan itu dan si laki laki hanya mengimbangi gerakan dari si wanita, ohh aku ingatt ini adalah kejadian pertama kali aku melakukan percumbuan dengan bu okta, saat itulah bu okta menyalurkan prana murninya untuk membuka simpul emas inti pranaku, kemudian aku tutup kembali pintu ruangan tadi dan saat aku berbalik dengan cepat sebuah kilatan sinar emas mengarah padaku.

Wuuttt” aku mengelak dengan memiringkan kepalaku,

Jeddduuuummmm” suara yang tercipta dari kilatan sinar emas tadi dan ketika aku menengok ke arah belakang tempat yang terkena sinar emas tadi sudah luluh lantak dan terlihat kobaran api masih menyala karena ledakan dari sinar emas tadi.

wuuussssshhh jedukkk” sebuah tinjuan melayang tepat mengenai rahangku dari sebelah kanan membuatku terpental sejauh 2 tombak, untung tadi aku sempat membuat sebuah perisai prana berbentuk helm untuk melindungi kepalaku.

Kulihat seorang laki laki dengan tubuh yang tegap menatapku dengan tajam dan seperti bersiap untuk menyerangku lagi, melihat itu aku kemudian mengaktifkan perisai prana ke sukujur tubuhku dan saat aku baru separuh menyelesaikan pelapisan tubuhku dengan prana laki laki itu menerjangku dengan kecepatan yang sangat tinggi.

wwuuuusssshhhhiiinnnggg” suara yang ditimbulkan karena gesekan udara dengan tubuh laki laki itu membuat dengungan yang memekikan telinga dan membuat kaca disekitar tempat yang dia lewati menjadi pecah. Aku yang sudah bersiap dengan serangan itu siap siap menghindar.

Taaaappppp” kuhentakan kakiku membuat tubuhku melayang kesebelah kanan agar pertarungan ini berpindah ke area yang lebih luas,

sssrriiinnngggg” terlihat sinar emas keluar dari kedua jarinya menuju kearahku.

Sreeetttt triinnggg triingg” aku melebarkan kakiku membuat pijakan agar lebih kokoh dan menangkis kedua sinar itu dengan tanganku.

Terlihat si laki-laki tadi sudah berdiri di tengah lapangan upacara dengan sangat tegap, kuda kuda yang dia perlihatkan adalah kuda kuda bertahan, dia sengaja memancingku untuk menyerangnya, baiklah akan aku layani dia,

dengan satu hentakan kaki aku sudah meluncur kearahnya untuk siap siap menyerang, terlihat dia memasang kuda kuda bersiap menerima seranganku, saat berjarak 2 tombak aku menghentakan kaki lagi untuk merubah arah gerakanku dan bersiap mendaratkan pukulan tangan kananku.

Trriiiiiinnngggg” suara apa itu, aku yakin sekali pukulanku masuk dengan telak ke ulu hatinya.

Saat aku lihat ternyata dia juga bisa membuat sebuah perisai prana sepertiku jadi suara tadi benturan dua perisai prana, aku melompat mundur untuk mempersiapkan serangan berikutnya. Akibat benturan tadi terlihat perisai prananya sedikit retak dan dia segera mengalirkan prana untuk memperbaikinya.

Walaupun aku sudah melapisi semua tubuhku dengan perisai prana tapi benturan tadi membuat tanganku juga merasakan kesemutan, dia yang melihat itu segera merangsek maju menyerangku dengan sebuah terjangan lututnya dan diarahkan ke kepalaku

wuuutttt taapp” aku halau tandangan lutunya tadi dengan kedua tanganku.

Membuat pertahananku terbuka dan segera laki laki itu mengarahkan pukulannya ke arahku

trang trang trang” tiga pukulannya mengenai perisai pranaku membuat aku mundur 1 tombak dan kembali dia melancarkan serangan berikutnya kali ini dengan gerakan tendangan memutar mengincar bagian leherku. Aku yang menyadari itu mencoba untuk memperkuat perisai prana ditubuh bagian atasku, tetapi perhitunganku salah ternyata laki laki tadi merubah gerakannya dengan sangat cepat dan menghentakan kakinya ke tanah membuat gerakannya yang tadinya memutar menjadi sebuah pukulan yang tepat mengarah keperutku

duuuggffhhj

aaaahhggghhhj” erangku sambil memegangi perutku.

Tanpa menunggu lagi laki laki itu kembali menghajarku

baaagghh buugghh baaggg buugghhh duuaaaggghhh

Dia memukuliku dengan membabi buta diakhir dengan tendangan yang membuatku terpelanting.

huueeekkkkssss” akibat serangan tadi membuat aku muntah darah ternyata perisai prana yang aku buat masih dengan mudah ditembus olehnya, siapakah gerangan laki laki ini kenapa dia ada di aryalodya dan menyerangku tanpa ampun, baru aku menarik nafas kembali dia menyerangku dengan sangat cepat,

wwwuuuuuisshhhh

Taaappp taapp” kuhentakan kakiku untuk menghindari serangannya, disaat aku menghindar aku teringat pesan dari bulik ayu dan kemudian aku duduk bersila dan kembali memfokuskan aliran prana emasku, dengan cepat kusalurkan prana emasku ke kedua kaki, tangan dan kepala sedangkan tubuhku aku gunakan prana dari kecubungmas untuk melindunginya.

sempurna” batinku

Saat ini aku merasakan semua gerakan disekitarku menjadi melambat dan sangat mudah untuk aku antisipasi, kulihat laki laki tadi bersiap siap menggunakan jurus untuk menyerangku, tetapi kali ini berbeda dia tidak menyerangku secara fisik tetapi dia mengeluarkan energi prana dari tangannya dan energi prana itu melesat menuju kearahku

siiiuuuuuuuuuttttttt

Kulihat energi prana itu melesat dengan lambat kearahku sehingga aku bisa dengan mudah menghindarinya.

jebuuuummmmmm” ledakan terjadi saat energi prana itu membentur tanah dibelakangku

Segera aku menyerang ke arah lelaki itu dan kurasakan gerakanku semakin cepat dan dengan sekejap aku sudah ada didepan lelaki itu

bugghh buugghh bugghh “ aku memukulinya dengan mudah tanpa dia bisa menghindar

kraaakk krraakk kraaak” suara perisai prana yang mulai retak, aku terus memukulinya hingga dia mulai mundur kebelakang untuk menghindari seranganku tapi gerakannya yang sangat lambat menjadikanku dengan mudah menyerangnya.

Aku terus menyerangnya membuat perisai prana yang dia buat menjadi retak dan akhirnya memudar, terlihat laki laki tadi sudah tidak berdaya dan segera aku melepaskannya.

“Kamu sudah berhasil Anggra Dipta Saputra” ucap laki laki itu

Kemudian suasana berubah menjadi pemandangan sebuah suasana pedesaan tempat tinggalku saat ini, aku melihat disebuah rumah ada sebuah kerumunan dengan bendera putih terlihat di depan pagar rumah,

Ehh itu khan rumahku” ucapku

Aku mendekati rumah itu dengan perlahan, saat sampai didepan rumah aku disambut oleh bu okta dan dinda ratih.





Dra. OKTA ARDAWATI, M.Pd





RATIH PAMESWARI

“Kandaaa hiks hiks hiks” tangis dinda Ai sambil memelukku

Kulihat derai air mata dinda ai yang membasahi kedua pipinya, aku masih bingung dengan apa yang terjadi kenapa banyak orang berkerumun dirumahku dan juga kenapa ada bendera putih tanda lelayu didepan rumah siapa yang meninggal dirumah ini aku hanya tinggal dengan mamak wati, jangan jangan ini,, aku langsung melepaskan pelukan dinda Ai dan lari kedalam rumah, kulihat sesosok manusia terbujur kaku ditengah ruangan diselimuti kain jarit, aku segera bersimpuh disamping sosok itu dan aku buka perlahan penutup kain jarit di kepala, aku tidak bisa berkata apa apa lagi dan kurasakan air mataku menetes membasahi pipiku, dadaku terasa bergemuruh seperti ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, aku mengepalkan kedua tanganku.

“aaaaaaarrrrgggggghhhhhh maaakkk” teriakku disela sela tangisanku,

Dadaku semakin bergemuruh, tubuhku mulai tidak bisa kukendalikan dan segera aku berlari keluar ruangan itu dan mengobrak abrik kursi yang tertata rapi dihalaman rumahku, tidak ada yang berani mendekatiku semua hanya melihat apa yang sedang aku lakukan, semua diam menunduk tidak ada yang berani mendekatiku.

Disaat aku meluapkan emosi dan kesedihan yang ada dalam diriku tiba tiba kurasakan sebuah dekapan hangat dari belakang tubuhku, sepasang tangan halus yang dengan begitu hangat dan lembut mendekapku, perlahan lahan emosi yang ada dalam tubuhku mereda dan sekarang hanya tinggal perasaan sedih yang sangat mendalam karena ditinggal oleh sosok yang begitu aku cintai,

“sabar kanda, sabar tidak semua hal bisa diselesaikan dengan emosi” ucap dinda Ai masih sambil memelukku

“kenapa dinda, kenapa secepat ini” ucapku

“kita hanya menjalani takdir dari sang pencipta, jika sang pencipta sudah berkehendak maka kita harus bisa mengikhlaskannya” ucap dinda Ai

“semua yang bertemu akan berpisah, semua yang bermulai akan berakhir dan semua yang hidup akan mati, itu sudah ketetapan dari sang pencipta kanda kita tidak bisa merubahnya”ucapnya lagi

Aku hanya bisa menghela nafas dan memutar tubuhku, kini aku dan dinda ai saling berhadapan, kutatap kedua matanya dia juga ternyata masih meneteskan air mata kesedihan, ternyata walaupun dia bersedih dia masih bisa menenangkan orang lain.

Dari situ akhirnya aku sadar bahwa emosi dalam diri tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang ada, emosi hanya menambah masalah baru. Emosi hanya merusak diri kita sendiri begitu juga dengan kesedihan, semua manusia pasti akan merasakan kesedihan tinggal bagaimana manusia itu menyikapi kesedihan dalam diri dan kemudian belajar untuk mengikhlaskan. Dan satu hal yang baru aku sadari kehadiran seseorang dapat meringankam perasaan itu, kehadiran seseorang dapat mengingatkam untuk meredam emosi, kehadiran seseorang dapat menghibur untuk mengurangi kesedihan dihati.

Aku memeluk dinda Ai sambil meresapi rasa hangat yang begitu mendamaikan, kupejamkan kedua mataku dan kuatur kembali aliran pranaku yang sempat kacau karena rasa emosi dan kesedihan yang tadi merasuki diriku.

Saat aku membuka mata kembali pemandangan didepanku berganti menjadi sebuah ruangan dengan singgasana emas diujung ruangan,

“silahkan ndoro segera duduk disinggasana para calon sudah menunggu untuk di seleksi” ucap seseorang kepadaku

Aku berjalan menuju singgasana dan duduk diatas ya, kemudian sang pengawal membuka pintu ruangan dan masuklah wanita wanita yang sangat cantik kedalam ruangan, setelah semua wanita masuk kedalam ruangan sang pengawal mendekatiku

“ndoro silahkan ndoro pilih untuk menemani ndoro malam ini, didalam ruangan ini sudah ada 20 sanita dewasa yang paling cantik, dipilih dari seluruh wilayah disekitar kota ini,, ndoro tidak usah khawatir semua wanita ini sudah siap untuk memuaskan ndoro” ucap pengawal yang kemudian dia keluar ruangan dan menutup pintu ruangan.

Ketika pintu tertutup semua wanita yang ada didalam ruangan mulai menanggalkan pakaian nya satu persatu hingga akhirnya mereka semua felah telanjang bulat, aku yang masih terkejut dengan semua yang terjadi kembali dikejutkan dengan suara musik yang mulai berdentum dan satu persatu para wanita mulai menari striptis didepanku, wanita itu mulai menggoyangkan pinggulnya mengikuti dentuman musik yang terdengar diruangan ini, sebagian dari mereka sudah mulai bergoyang secara erotis secara berpasangan selain itu ada beberapa diantar mereka justru berciuman dengan liarnya ada juga yang sudah saling remas dan rangsang, suasana didalam ruangan itu semakin membara akan nafsu birahi, tiga orang wanita dengan buah dada yang besar tapi begitu membulat mulai mendekatiku dan mengelilingiku sambil bergoyang dengan erotis didepanku, melihat itu semua akhirnya thititku pun mulai menggeliat. Satu persatu pakaian yang menempel ditubuhku mulai di lucuti hingga akhirnya aku sudah telanjang bulat didepan para wanita itu. Suasana didalam ruangan itu semakin liar dengan erangan dan desahan para wanita yang berpacu dalam birahi mereka masing masing, begitu juga denganku saat ini aku sedang bercumbu dengan wanita yang mirip sekali dengan bulik ayu, aku sedang memainkan payudaranya dan menjilati putingnya. Thititku dibawah sana pun sedang menikmati kocokan lembut dari bibir sensual wanita itu dengan sangat lihai lidahnya berputar putar dikepala thititku membuat sensasi geli geli ngilu kurasakan, jilatan lidahnya diselingi dengan sedotan yang kuat. Sebuah sensasi yang sangat luar biasa didepan mata terlihat para wanita saling menjilat, meremas, mengerang dan mendesah disisi lain akupun sedang menikmati oral dari wanita yang sangat cantik membuatku semakin bernafsu ingin segera kusetubuhi semua wanita didalam ruangan ini. Disaat nafsu birahiku mulai memuncak bayangan dinda Ai kembali melintas dipikiranku yang membuatku tersadar bahwa ini semua tidak benar, ini semua hanyalah ilusi, ini semua hanyalah kesenangan semu semata.

Aku tersadar dan segera ku hentikan remasan pada payudara wanita didepanku kemudian aku mencoba untuk mengatur aliran pranaku yang terpusat di thititku aku alirkan kembali ke semua tubuhku sehingga thititku pun lambat laun mulai kembali kebentuk semula,

“Buka matamu anggra” ucap seseorang

Mendengar suara itu aku kemudian membuka mataku dan didepan ku sudah berdiri sosok sanita berbadan ular Nyai ayu gistara.





NYAI AYU GISTARA (MOD MODE)

“Apa yang terjadi barusan nyai” tanyaku

“kamu baru saja mengalami ujian dalam mempelajari ajian Pancarasa, untuk menguasai ajian Pancarasa kamu harus bisa mengendalikan semua rasa yang ada dalam dirimu anggra, mulai dari sedih, senang, marah, menyerah, dan nafsu” ucap nyai ayu gistara

“dan selamat kamu sudah berhasil.melewati ujian untuk mengendalikan itu, ajian pancarasa ini hanyalah ajian dasar untuk mempelajari ajian yang akan aku turunkan padamu, ajian ini belum pernah aku turunkan ke semua muridku, hanya padamu aku ajarkan dan akan aku wariskan Ajian Sukma Astika ini” lanjut nyai ayu gistara

“sebelum aku menurunkan Ajian Sukma Astika aku akan menyempurnakan simpul emas mu terlebih dahulu” ucap nyai ayu gistara

“menyempurnakan simpul emas nyai?” tanyaku

“iya karena simpul emas inti pranamu memiliki kemampuan dasar dalam hal kecepatan, sangat cocok dengan kemampuan dari wida angkara yang sudah ada pada dirimu, kemampuan wida angkara adalah meningkatkan kemampuan siempunya menjadi 10x lipat dari sebelumnya, makanya saat ujian pertama tadi kamu bisa mengalahkan musuhmu karena memang kamu saat itu berhasil menguasai glise dari wida Angkara,”terang nyai ayu gistara

“glise nyai?”tanyaku

“ya itu adalah menyatunya prana dari pusaka ke prana si pemilik untuk meningkatkan kemampuan si pemilik pusaka,”jawab nyai ayu gistara.

“terus untuk kejadian kedua dan ketiga tadi apa itu nyai” tanyaku

“itu adalah ujian dalam pengendalian emosi, kesedihan dan nafsu yang ada pada dirimu, kamu pasti sudah memahami arti dan makna dari ujian ujian tadi sehingga kamu berhasil menguasai ajian pancarasa, ajian pancarasa bukan ajian untuk penyerangan tapi ajian ini digunakan untuk mempertahankan diri, dengan kamu menggabungkan ajian Pancarasa dengan glise wida angkara kamu akan mendapatkan kecepatan dan ketenangan pada saat pertarungan, diharapkan ketika kamu bisa berpikir dengan tenang maka kamu dapat melakukan serangan dengan lebih efektif dan tidak membuang buang tenaga” ucap nyai ayu gistara.

“sekarang coba kamu gunakan glise dan ajian pancarasa” perintah Nyai Ayu Gistara

“baik nyai” ucapku

Segera aku memfokuskan aliran pranaku untuk membentuk Glise setelah terbentuk sempurna aku gunakan Ajian Pancarasa, dan sebuah perubahan terjadi pada Glise ku yang tadinya berwarna emas transparan di kaki, tangan dan kepala sekarang menjadi menghilang.

“eehh kok jadi menghilang nyai” tanyaku heran

“wussshh wusshh wusshh” nyai ayu gistara melempar 3 tusuk konde ke arahku, secara cepat mataku melihat kearah tiga tusuk konde itu dan seketika gerakan tusuk konde itu melambat dan tanganku dengan cepat menangkis ketiga tusuk konde itu.

“Trang trang trang” bunyi tusuk konde itu yang berbenturan dengan tanganku, saat benturan tadi terlihat tanganku mengeluarkan perisai prana berwarna emas pekat dengan sangat cepat dan kemudian menghilang setelah menghalau serangan tadi.

“ saat ini seluruh tubuhmu mampu bergerak 50kali lebih cepat dari sebelumnya, karena ajian pancarasa telah menyempurnakan mode glise wida angkara” terang nyai ayu gistara

Baru selesai nyai ayu gistara selesai menjelaskan tubuhku terasa lemas dan ambruk tidak sadarkan diri.

Kulihat dua buah gumpalan sinar besar melayang didepanku, secara perlahan dua sinar itu membentuk sosok dua manusia yaang berlainan jenisnya, sinar warna emas berubah menjadi seorang laki laki tua dan sinar berwarna ungu berubah menjadi seorang anak perempuan cantik berambut panjang.

“Bagaimana kabarmu nak anggra? Tanya laki laki tua itu

“maaf siapakah kisanak sepertinya aku pernah bertemu dengan kisanak?” tanyaku balik

“tentu kita sering bertemu, kamu masih ingat pertama kali kamu sampai dikota kabumian?” ucap laki laki tadi

“aaahh iya aku ingat aki yang menyentuh kepalaku dan kemudian aku pingsan, dan juga aki yang malam malam lewat samping rumah dan kemudian bermain gamelan” ucapku

“betul sekali nak anggra, itulah saat kita berkenalan dan saat aku melakukan seleksi pada dirimu” ucap laki laki tadi

“jadi siapakah gerangan aki ini?”tanyaku kembali

“ aku adalah perwujudan dari wida angkara yang saat ini dalam tubuhmu, panggil saja aku ki wiang”ucapnya

“ahh terima kasih Ki Wiang sudah mau memilihku” ucapku

“tidak nak anggra kamulah yang memilihku, karena sang pewaris memiliki hak untuk memilih pengisi inti prananya” ucap ki wiang

“aku sekarang sudah menyatu dengan inti pranamu dan jika kamu ingin menyempurnakan inti prana emasmu kamu bisa memilih jodohku, bisa berupa pusaka lain ataupun ajian yang bersifat emas, dan ketika kamu mempelajari ajian Pancarasa kamu telah memilihkan jodohku sehingga saat ini prana emasmu sudah sempurna” ucap ki wiang

“jadi begitu ki, terus siapakah anak perempuan ini ki” tanyaku

“dia perwujudan dari kecubungmas yang dipakai olehmu, inilah alasan kenapa prana emasmu tidak dapat menyatu dengan prana kecubungmas karena sifat dasar prana kecubungmas tidak sama denganku sehingga saling bertolak belakang, tapi kamu berhasil menggunakan prana Kecubungmas dengan cara yang lain dan membuat prana emas dan prana kecubungmas saling melengkapi dan berjalan berdampingan” terang ki wiang

“ki ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, kenapa waktu aku menggunakan mode glise sepertinya pranaku sangat cepat habis dan membuatku tidak sadarkan diri” tanyaku

“Karena kamu belum terbiasa menggunakan mode glise, kamu harus belajar bagaimana mengendalikan prana mu pada mode glise, semakin sering kamu menggunakan mode glise nantinya kamu akan terbiasa dan dapat mengatur aliran pranamu agar tidak cepat habis”ucapnya

“baiklah ki akan aku laksanakan perintah dari ki wiang” ucapku

Kemudian aku terbangun dan terlihat bulik ayu sedang merawatku,

“sudah siuman kamu angg”ucap bulik ayu



NYAI AYU GISTARA

“iya bulik, berapa hari anggra pingsan bulik”ucapku

“sekitar 2 hari angg, jika kamu sudah kuat ayo kita kembali ke duniamu angg” ucap bulik ayu

“ayo bulik anggra juga sudah sehat kok” ucapku

“iya sehat banget sampe sampe nih thitit ikutan sehat hihihihih” ucap bulik ayu sambil mengelus thititku

“aaahhhh buliikkk” desahku

“mau bulik keluarkan ga angg” goda bulik ayu

Tanpa menunggu aku langsung melumat bibir bulik ayu, ntah keberanian dari mana aku melakukan itu. Bulik ayu pun seperti sangat menikmati percumbuan itu,

mmmmmmhhhhhh

Emmmhhhhh

Clleeekkk clleekkk cllleeekkk” suara thitit ku dikocok oleh bulik ayu.

Aaahhhhhhh” eerangku

Aku kemudian meremas payudara bulik ayu dan memainkan putingnya yang mulai mengeras.

aaahhhh annggggg” desah bulik ayu

tuuuuuuiiiiiiittttttt tuiiittttttt tiiiiittt tiiitttt tiiitttt” terdengar suara kicau burung kedasih yang mengagetkan kami berdua dengan segera kami melepaskan pelukan kami dan segera keluar dari pondok.

Terlihat seekor burung kedasih bertengger didahan pohon beringin dan segera setelah kami berada disitu terdebgar suara mbah kromo dari burung kedasih itu yang memerintahkan kami segera kembali ke dunia manusia karena ada hal penting yang terjadi....

__**BERSAMBUNG**__

Next lembaran;

Sebuah ajian baru akan diajarkan oleh nyai ayu gistara kepada anggra untuk menyempurnakan simpul emas yang dimiliki sang pewaris, apakah anggra dapat segera menguasai ajian itu dan apakah tragedi yang terjadi didunia manusia? Bagaimanakah keadaan dari trah rakubumi yang sedang mempersiapkan ritual pembangkitan raden rakubumi dan apakah “kandidat” dari trah rakubumi akan segera bertemu dengan anggra?


#Emosi jiwa merusak segala, lara hati mematikan hati nurani. Pengendalian diri sebagai kunci. Apa Yang Kamu Rasakan Belum Tentu Suatu Kenyataan, Apa Yang Kamu Inginkan Belum Tentu Yang Terbaik, Tenang Dan Resapi Semua Yang Ada Disekeliling Untuk Menjadikanmu Yang Terbaik. __LittleAnt__
 
Terima Kasih atas apresiasi suhu semprot semua, semoga kedepan nubie bisa update secara rutin setelah 7 page, karena syarat dari sang pewaris harus 7 halaman untuk membuka lembaran berikutnya atau selambat-lambatnya satu minggu setelah update lembaran terakhir.

__LittleAnt__
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd