Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SASKIA MAHASISWA BINAL!

Bimabet

PART12 - BDSM? Hell Yeah!​


“SAS, kamu ingat kan safe word-nya?” tanya Arya masih was-was.

“Valentine. Saya ingat, Pak. Bapak udah nanya 5x, lho! Tenang aja, saya nggak akan minta kalau nggak yakin.”

“Ingat ya semua yang saya…..”

“... Lakukan cuma peran, iya Pak Arya saya paham,” jawab Saskia yang memotong jawaban Arya sambil tertawa.

“Setiap…” lanjut Arya.

“... orgasme sebelum disuruh maka hukuman!”

Arya mencubit hidung Saskia sambil tertawa, “Nakal kamu!” Arya kemudian mulai membuka kotak yang ada di samping Saskia, di atas kasur. Ia mengambil ikat leher dan tali. “Siap?” tanya Arya kemudian.

Saskia mengangguk dan menangkupkan kedua tangannya kemudian dijulurkan ke Arya. Arya mengecup puncak kepala Saskia dan mengikat kedua tangan Saskia. Lalu Arya membaringkan Saskia ke atas kasur. Kedua kaki Saskia dikangkangkan ke sisi kanan dan kiri. Masing-masing kakinya diikat dengan sisi ranjang.

Saskia yang sudah telanjang nampak seperti mahakarya yang sedang dipajang. Diam, telanjang dan pasrah.

Arya lalu menuju meja di sebelah ranjang untuk mengambil vibrator dan dildo.
Arya pun menyalakan vibrator itu dalam getaran paling rendah dan mengarahkannya ke memek Saskia, lalu menyentuhkannya persis di bibir memek Saskia.

Getaran dari vibrator itu memberikan sensasi nikmat yang nggak bisa ditolak oleh Saskia. Tubuh Saskia sedikit banyak menerima rangsangan dari vibrator itu apalagi ketika Arya melakukan gerakan rubbing pada memek Saskia.

Mata Saskia terpejam mencoba bertahan dan tidak terpengaruh. Namun, tak peduli sekeras apapun Saskia berusaha menolak, ia tidak bisa mengalahkan rasa nikmat yang mengalir dalam tubuhnya.

"Aaaahhh…… ehhhmmmm…… hhhhsssss…" desah Saskia terdengar.

"Suka, Sas?" tanya Arya.

Saskia menggeleng namun Arya tau itu hanya pura-pura. Arya semakin menekan vibrator itu dan membuat Saskia semakin menggelinjang menikmati getaran vibrator tepat pada klitorisnya. Saskia nggak bisa melakukan apapun selain menggerakkan pinggulnya naik turun setiap kali ia merasakan nikmat dan semakin larut kedalam permainan Arya.

Arya semakin menekan vibrator itu hingga Saskia semakin menggelinjang. Saskia tau jika Arya terus memberikan permainan seperti ini ia akan segera membuat Saskia klimaks. Saskia hanya bisa menahan agar dirinya nggak klimaks. Ia terus menahan hasrat yang semakin besar dalam tubuhnya. Namun semakin Saskia berusaha menahan, semakin kuat dorongan pada tubuhnya untuk melepas semua itu.

Arya menggila dengan mengocok vibrator itu pada memek Saskia hingga akhirnya tubuh Saskia bergetar hebat, matanya terpejam dan mulutnya menganga. Arya semakin liar menaikkan volume getaran vibrator pada Saskia karena ia tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

"Aaaahhhh……. aaahhh…aaahhh…uuhhhhhhhhh…….AAHHHHHHHHH….. FUUUUCCKKK!" Saskia mengerang hebat. la baru saja klimaks dan memuncratkan cairan squirt yang sangat banyak.

Tubuh Saskia masih bergetar bahkan setelah squirtnya berhenti.

Arya menyaksikan Saskia squirt sambil tertawa penuh kemenangan. la telah berhasil menaklukan Saskia dengan cepat karena membuatnya squirt.

Wajah puas nampak di wajah Arya. Ia merangkak naik ke kasur lalu melumat bibir dan meremas toket Saskia.

“Slutty! Kamu dihukum!" kata Arya tanpa menunggu reaksi Saskia lalu turun dari kasur.
Arya beranjak dari kasur dan masuk ke walk in closet-nya. Saskia berdebar menantikan apa yang akan terjadi padanya.

Arya kemudian datang dengan beberapa strap. Arya kemudian menggunakan strap tersebut untuk mengikat vibrator yang diposisikan persis pada klitoris Saskia. Terakhir Arya menekan tombol pada untuk menyalakan vibrator yang menggetarkan klitoris Saskia. Vibrator disetel di tingkat 5, yaitu paling tinggi!

"Aaaahhh…….. Aaahhhhhhhh……. Ugggghhhhhhhh… whattttttt theeeeee fuckkkkkkk?" Teriak Saskia.

"Selamat malam, Saskia…." kata Arya seraya meninggalkan kamar. Tak lupa menyalakan video di ponsel yang dipasang di atas tripod.

Saskia kini berada di kamarnya, bugil dan hanya ditemani vibrator yang menggetarkan klitorisnya pada memeknya. La menerima ini setelah dibuat squirt Arya yang sekarang keluar dari kamar dan memakai kamar kedua sebagai tempatnya malam ini.

Saskia mencoba bergerak, setidaknya agar vibrator itu terlepas dari memeknya namun tidak bisa. Arya memposisikannya sedemikian rupa sehingga Saskia tidak bisa mengeluarkan vibrator yang terus bergetar itu dari klitorisnya.

“UGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……. AAAAAAAAHHHHHHHHHH…… FUCKKKKKKKKK…. FUCKKKK YOUUUUUUUU, PAKKKKKKKKK…. OUGHHHHHHHH….”

Hal kedua yang Saskia sadari adalah semakin ia bergerak untuk melepaskan vibrator itu, yang ia rasakan justru makin tersiksa nikmat. Sebuah perasaan geli dari vibrator yang menggetarkan seluruh sel-sel nikmat di memeknya.

Tubuhnya kini bersimbah keringat meskipun Arya menyalakan AC di kamar Saskia sebelum keluar tadi. Namun getaran demi getaran yang diberikan oleh vibrator yang terus menggetarkan klitorisnya membuat Saskia kelabakan juga.

Kini tubuhnya nggak berontak seperti sebelum-sebelumnya. "Aaaahhh… mmmmhhhh… aaaahhh… aaahhhhhh… ughhhhhhhh… fuckkkkkkk…." desah Saskia semakin melonggarkan perlawanannya.

Perlahan tapi pasti pertahanannya runtuh. Awalnya menolak, kini Saskia menerima setiap getaran pada memeknya. Tubuhnya melunak. Tak hanya menerima, kini Saskia menikmati getaran-getaran dari vibrator itu.

"Oughhhh…… yesssssss… aaahhh…… aaahhh… uuughhhhhh…." Saskia teriak-teriak keenakan.

Kini mulut Saskia semakin lepas mengeluarkan desahan-desahan penuh nikmatnya.Bahkan Saskia memanfaatkan kamera yang dipasang Arya dengan menatap kamera itu dan memberikan ekspresi menggoda karena Saskia tau itulah yang diinginkan oleh Arya.

Wajah Saskia yang nampak menikmati setiap getaran itu terekam sempurna oleh kamera Arya dan Saskia sendiri merasa dirinya bertambah seksi setelah menyadari kamera itu merekam ekspresi wajahnya.

Saskia semakin horny dan tubuhnya semakin larut dalam permainan ini.

"Pakkkkk… ughhhhh…. Pakkkk…. Arya.…aaahhh…….Bapakkkk… suka… sayaaaa…… hhhhmmm…. begini…aaaahhh…uuhhhh…."
Tubuh Saskia terasa lebih menikmati vibrator itu dan mulai menggelinjang penuh gairah. Saskia seperti kehilangan kendali atas tubuhnya. la membiarkan tubuhnya merespon apapun terhadap rangsangan ini.

Akibatnya adalah tubuhnya semakin dalam menikmati semua ini. Desahannya semakin lepas dan liar menggema di kamar yang hanya berisi suaranya.

"Uuuuhhh…. Yesss… yesss…. oughhhhhhh….. fuckkkkkk….. Ughhhhhhhh….”

Tubuh Saskia bergerak kesana kemari namun karena tangan dan kakinya diikat hanya sedikit arah yang bisa ia jangkau. Namun yang jelas kemanapun tubuh Saskia bergerak, vibrator itu terus menggetarkan klitorisnya. Saskia merasakan ia akan segera mencapai klimaksnya.

Tubuhnya mulai menegang dan bergetar hebat sebelum akhirnya mengejang hebat.
“OUGHHHHHHHHHHHHHHHH…….. AHHHHHHHHHH… FUCKKKKKKKKKKKKKKKK….. I’M CUMMINGGGGGGGGGGG….”

Saskia pun klimaks dan memuncratkan cairan squirtnya kembali dan dengan cepat menyadari bahwa vibrator itu nggak berhenti dan terus melancarkan rangsangan-rangsangannya pada memeknya. la belum pernah mengalami ini sebelumnya.

Biasanya setelah squirt ia diberikan waktu beberapa saat untuk istirahat dan 'melemaskan' memeknya namun malam ini vibrator itu terus menggetari vagina dan klitoris Saskia tanpa ampun. Sial bagi Saskia mengingat ini adalah squirt keduanya dan malam belum larut.

Belum reda badai squirtnya, klitoris Saskia langsung kembali menerima rangsangan-rangsangan gila dari vibrator sialan itu! la kembali horny dan siap untuk ronde berikutnya karena dari getaran-getaran itu.
Putingnya kembali mengeras seiring naiknya libido Saskia. Pikirannya nggak bisa lagi terkontrol. Yang ia tau hanyalah Saskia kembali sange.

"Shittttttttttt.…shiitt.…aaahhhhhhhhhh…fuckkkkkkkk..lagi nihhhh..sssshhh,” desah Saskia.

Tangan dan kaki Saskia terus meronta. Ingin rasanya ia melepaskan ikatan pada tangannya dan mengontrol vibrator itu. Saskia butuh vibrator itu menekan lebih dalam agar getarannya terasa lebih nikmat lagi.

Tubuh Saskia tersiksa akibat nggak bisa bergerak bebas. la hanya bisa mendesah dan wajahnya yang merah terekam jelas oleh kamera. Kepalanya naik turun dengan liar. Bibirnya terbuka mengeluarkan desahan penuh nikmat.

"Ughhhhhhhh…. Aaahhh… yessss… uuhhhh… aaahhh… aahhhh… ahhhhh…. aaaaahhh…."

Tubuhnya kembali menegang dan memeknya berkedutan namun tubuh Saskia seperti tertahan sesuatu sehingga kenikmatan in nggak membawanya menuju klimaks.

Saskia mencoba menggerakkan pinggulnya memutar dan naik turn hingga tiba-tiba vibrator itu menekan klitorisnya berhasil lebih dalam lagi.

Dalam sekejap Saskia seperti diserbu oleh sebuah hentakan nikmat yang luar biasa. Getaran yang semakin terasa pada vagina dan klitoris Saskia membuatnya nggak bisa menahan lagi.

Sebuah serangan yang mendadak membuat tubuh Saskia menegang dan mengejang kemudian bergetar dengan hebat.
"Yesss…hhhhaaa. ...aahhh..ahhh…uuhhh..shiitt….. Anjinggggggg… shit… OUGHHHH…. FUUUUUUUCCCCCKKK!"
Saskia pun squirt untuk kali kedua dengan posisi tubuh terikat. la menoleh ke arah jam dinding dan melihat jam menunjukkan pukul 10 malam.

Tubuhnya mendadak tak berdaya namun getaran vibrator itu masih terasa pada memeknya. Kencang dan kembali merangsang tubuh Saskia yang kini terkulai lemas.

Napas yang memburu semakin kencang kala vibrator itu terus menggetarkan memek Saskia yang banjir akibat multiple squirt.

Tubuh Saskia semakin bersimbah keringat dengan dada yang berdegup keras. Saskia menggelengkan kepalanya dan menatap kearah kamera memohon pada Arya untuk menghentikan ini.

"Sshhhhh… mmmmhhhhhh… Pakkkkkk…. Arya… please…… aahhhh…saya udah lemes… ssshhhh… aaahhh… mmmmhhh… ughhhh…. udah dooong, " pinta Saskia.
Namun tak ada tanda-tanda Arya masuk ke kamarnya begitupun vibrator itu yang sama sekali nggak menunjukan tanda-tanda kehabisan baterai. Tubuh Saskia masih terkulai lemas namun memeknya kembali menikmati vibrator itu. Memeknya seperti autopilot mengeluarkan cairan. Sesekali tubuhnya masih melonjak saat klimaksnya datang.

Suara pintu terbuka. Saskia juga perlahan menoleh. Tubuhnya masih kelojotan.
"Pakkkk… ughhhhhhh…. Bapakkkk tegaaa….”

Sebuah tamparan mendarat di pipi Saskia.

PLAK!

Saskia membelalak kaget! Arya seperti monster yang datang dengan keganasannya.

“Berapa kali kamu keluar Saskia… nakal kamu! Berapa kali saya harus hukum kamu kalau gini caranya?” dengan nada tegas Arya mencekik leher Saskia.

Saskia tak bisa menjawab karena lehernya dicekik. Wajahnya memerah karena nyaris kehabisan nafas. Matanya melotot memberikan isyarat ke Arya untuk berhenti.

Arya lalu melepaskan cekikannya dan Saskia langsung meraup nafas sedalam-dalamnya.

Arya yang sudah bugil mengarahkan tangannya untuk mematikan vibrator yang merojoki memek Saskia dengan remot yang dia bawa. Lalu tangannya melepaskan vibrator itu dan tangannya lalu menjamah memek Saskia yang banjir akibat multiple squirt tadi.

Jemari Arya lembut mengusap memek Saskia menggantikan peran vibrator, kemudian perlahan jarinya masuk dan mengocok memek Saskia. Sentuhan tangan Arya sungguh membuat nafsu Saskia melejit ke langit!

Jemari Arya semakin cepat mengocok memek Saskia membuat Saskia tersadar akan nikmatnya fingering.

“OUGHHHHHH PAKKKKKKKKK… STOPPPPPPPPPP… NGILUUUUUUUUU…. MEMEK AKUUUUUUUUU UGHHHHHHH NGILUUUUUUUUU….”

Melihat Saskia yang nggak bisa banyak bergerak akibat masih diikat membuat Arya semakin horny. Tangan dan bibirnya bermain pada toket Saskia. Meremas, menjilat dan sedikit menyedot serta menggigit kecil pentil Saskia yang masih terikat tersebut.

"Yessss… Pakkkkk… aaahhh… aahhhh… uhhhhh… shiiiiit….. entotin… mmmmhhh… saya… please… ssshh…” Desah Saskia semakin menjadi.

Mendengar Saskia yang memohon untuk disetubuhi sungguh menaikkan libido Arya, namun ia masih enggan untuk menyetubuhi Saskia.

Jemari Arya semakin cepat mengocok memek Saskia membuat Saskia semakin tersiksa oleh kenikmatan namun nggak bisa berbuat banyak.

Ingin rasanya Saskia meraih kepala Arya dan mencumbunya tanpa ampun kemudian mengocok kontol Arya sebelum menyepongnya dengan penuh nafsu. Untuk melampiaskan semua nafsu yang menggerogotinya!

"Ahhh… Pakkkkkk… fuck… aaahhhhhh… oughhhhhhh… oohh….. masukin kontol… ughhhhh… Bapakkkk ke memek aku… ughhhhh gatelllllll…" Mohon Saskia kepada Arya.

Namun Arya malah mempercepat jemarinya dan tentu saja hanya butuh waktu sekejap untuk membuat tubuh Saskia mencapai titik klimaksnya kembali.

Saskia kembali menegang dan berkat Arya yang mencekik leher Saskia membuat Saskia lebih merasa tak berdaya. Semakin tak berdaya dirinya, semakin nikmat yang ia rasakan. Sebuah sensasi baru yang dinikmati oleh Saskia.

"Aghhhhhhhh.... Stoppp Pak.... Aghhhhh.... Enaaaaak.... Oughhhhhhh.... P-Paaak.... Ughhhhhhhhhhh...."

Saskia mengerang hebat. Tubuhnya mengejang diiringi cairan squirt yang kembali muncrat dari vaginanya. Kini tubuh Saskia bergetar hebat setelah squirt berkali-kali.

Kepala Saskia mendongak ke atas dan mata melotot hingga hanya tersisa putihnya. Klimaks kesekian yang membuatnya ingin teriak sekencang-kencangnya, tapi tubuhnya lemas tak berdaya. Mata Saskia kemudian terpejam agar bisa menikmati badai nafsunya lebih lama.

Saskia merasakan Arya naik ke atas kasur. Memposisikan dirinya missionary. Saskia tersenyum kala ia merasakan kontol Arya menggesek-gesek memeknya meskipun masih berat untuk membuka matanya.

Bukannya memasukkan kontolnya, yang dirasakan Saskia justru ikatan di tangannya yang dilepaskan. Lalu ikatan di kedua kakinya.

Masih dengan tubuh yang sangat lemas, Saskia terheran-heran. Udah? Begini aja? Dia nggak jadi ngentot gue?

[]

Komen yang rame dong suhu-suhu, sedih euy udah banyak part yang diupdate masih dikit aja komennya. Jd kurang semangat mau posting.

Nuhun buat suhu yang selalu support. Semoga enjoy!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd