Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE Saya tidak yakin (Spiritual, no nakal-nakal)

Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Bimabet
Ditambah ane aktif diskusi dengan beberapa pihak dari agama lain selain agama keluarga, it opens my mind.

Maap Hu, jump in. . .

Emg bagus nya seperti itu, Hu.
Akan lebih bagus lgi kalo mau baca masing" dari kitab" agama ini. Cukup baca dulu aja. . .

Ini nubi ada saran dikit yg mungkin aja sih bisa jadi hal yg bisa di terapkan.
Coba baca kitab dari hindu ato budha d awal, lalu taurat, habis itu injil, setelah itu Al-Qur'an.

 
1. Bapak ane dulunya non Is terus jadi Islam, sekarang rajin ke masjid ga pernah tinggal. mungkin rasa ingin mencari tau ente menurun hu. Ane pernah ngalamin dan sampe sekarang masih proses hu.

2. Ane memandang karena yang dicari tau itu sesuatu yang luar biasa dan kadang diluar nalar ya memang ga bakal sampe pemikiran nalar dan logika manusia nya.
Menurut ane begitu
 
1. Tentu saya juga pernah seperti om. Pada waktu itu saya merasa keadilan tdk berpihak pada hidup saya dan saya sampai berani menyalahkan Tuhan. Tapi entah kenapa kejadian itu merubah saya seluruh nya, menjadikan saya lebih dekat lagi dng Tuhan dengan rajin ke tempat ibadah dan berdoa kepada-Nya. Saya merasakan sendiri Tuhan itu ada dan turut ikut campur dalam kehidupan saya. Belakangan saya sadar bahwa semua itu adalah cobaan dari-Nya utk menjadikan kita lebih dekat dengan-Nya. Puji Tuhan, sekarang saya mendapatkan karunia dan berkat-Nya yg lebih dari cukup dan kehidupan saya bahagia sekali bersama keluarga.

2. Percaya kepada-Nya atau tidak itu adalah pilihan dan hak pribadi masing2 individu. Saya tidak bisa berkomentar banyak utk ini yah om.
 
1. Apakah suhu/sista/momod/mimin di sini pernah mengalami religiously confused, atau mengalami fase2 bertanya akan eksistensi manusia dan tuhan ? Atau momen spiritual lain ?

2. What do you think about my current self ? I mean, apa pandangan kalian soal orang yang memilih jadi ateis/agnostik.

1. Pernah, dulu dari SMP. Gara2 baca teks Gnosis, membuat kegoncangan pada keimanan saya. Saya anggap diri saya cukup gila saat itu, sebab teks gnosis itu di banned oleh otoritas agama saya yg berlaku (termasuk dikecam dan dikutuk fundamentalis). Bayangin, ane yg masih ingusan, ngompol di celana orang #eh, pake seragam biru putih, udh baca teks yg di banned agama ane. Tapi ya mau gimana, ane penasaran dan dapet aja lagi itu buku.

FYI, di abad 12-16, otoritas agama saya adalah otoritas agama yg paling rajin membreidel pengetahuan2 yg bersebrangan dng kata2 Tuhan dlm pandangannya. Biasanya yg berani2 melanggar dpt hadiah berupa disate dlm keadaan manusia utuh, kegilaan nya ga jauh beda ama ISIS or Taliban. I was lucky not to live at that moment. Singkat cerita, akhirnya saya melepas agama asal.

2. Biasa saja. Agnostic / Atheist itu pilihan hidup, spt halnya seorang theis. Agnostic atau atheist pada dekade 70an adalah kumpulan dr gelombang reformasi manusia yang memiliki keingintahuan akan hakekat manusia, mereka cenderung punya rasa ingin tau yg besar, tidak mudah percaya pada sistem. Banyak para pengikut paham ini menyatakan beragama tidak lah menyelasaikan masalah, pun begitu malah menimbulkan permasalahan baru, misalnya mengenai perdebatan ttg perbedaan, pembenaran thd kekerasan dll.
***

Saran saya yg masih nubi ini, coba belajar cari tau dr sisi filsafat. Baca2 ttg blog filsafat. Filsafat adalah Ibu dari segala ilmu pengetahuan. Contohnya kimia, kedokteran, genetika, biology, itu adalah bagian dari filsafat alam (natural philosophy). Atau agama, keyakinan, metafisika adlh bagian dr filsafat spiritual (spiritual philosophy).

Pada dasarnya, filsafat lahir krn rasa kagum manusia akan segala sesuatu yg terjadi. Daya nalar manusia yang terbatas mencoba memahami segala fenomena yg ada, karena itu lahirlah para filsuf2 awal.

Menjawab pertanyaan suhu tidak semudah dng mengetok palu bahwa Divine Being is exist or not. Tapi dng memahami apakah hakikat manusia, anda akan memahami cara Tuhan bekerja.

Bocoran aja sblm menemukan Tuhan, coba suhu mungkin jawab ini dalam hati.

"Darimanakah asal-usul agama? Apakah Tuhan yang menciptakan utk manusia? Atau manusia yg menciptakan utk manusia?"

"Apakah beragama sama dengan berTuhan?"

"Siapakah yg lebih membutuhkan agama? Apakah kita atau Tuhan"

Tidak ada yang salah dengan agama. Agama itu baik, satu bentuk pengendalian diri yg mulia. Agama adalah rangkuman nilai2 moral dan budaya, yg diwujudkan dalam bentuk teks kebijaksanaan dan ritus2 tertentu.

Jika suhu mengalami kekosongan dengan ketiadaan Tuhan dalam ritus yg suhu lakukan, saya rasa suhu terjebak dlm sistem Agama = Tuhan. Silahkan saja mencari Tuhan dalam agama, sebab dalam realitasnya saya pun beragama, dan meyakini agama saya saat ini, dalam konteks falsafah hidup. Tetapi, jika suhu mengalami kekosongan, sejenak coba suhu tarik diri, pelajari filsafat, pelajari hakikat suhu sbg manusia. Klo mau tau belajar di mana blog2 nya, ntr nubih bisikin. Have a good day.
 
Terakhir diubah:
Sedikit tambahan pandangan nubie, setelah banyak pandangan dari suhu suhu sebelum nya...
Menurut nubie :
1. Agama di buat untuk mengendalikan manusia, agar lebih bisa beradab dan bermoral menurut kultur daerah itu/masa itu.l, sehingga manusia bisa lebih bisa di kendalikan .
2. Agama di buat dengan tujuan lebih politis dan bermaksyd meluas kan pengaruh budaya suatu daerah wilayah.
3. Manusia selalu menganggap dirinya lebih tinggi derajat nya dari binatang, dengan pembenaran dalil agama, yang padahal manusia justru virus yang lebih parah dan merusak di muka bumi, sehingga agama hanyalah sebuah kedok pembenaran diri.
4. Jika tuhan(jika exist), hanya menciptakan manusia untuk tinggal di bumi, sedangkan bumi hanya debu di alam semesta dengan ribuan galaksinya...maka bisa nubie akan mengutip kata kata Nietze : "what a waste just to create human and leave the universe empty ".
5. Bagaimana dengan segala mahluk yang hidup di muka bumi, jutaan tahun lalu ,yang sudah punah ? Did god created it too?
6. Jika tuhan menciptakan manusia dengan segala macam rupa dan bentuk dan warna, kenapa harus mengkotak kotakan manusia dalam satu agama tertentu, sehingga saling bunuh membunuh dengan dalih agama nya yang paling benar? Bukannya dengan demikian, tidak ada kebenaran absolut ?
7. Tuhan hanya akan ada dan diingat dan di sembah jika ada yang mengingat dan menyembahnya, jadi, apakah manusia perlu tuhan atau tuhan perlu manusia agar exist?
8. Jika tuhan itu maha penyayang dan pemaaf , mengapa harus marah dan membuat bencana agar dia bisa diingat dan disembah? Contoh kasus nuh dan banjir nya (benarkah ada dan terjadi)?, contoh kasus israel dan mesir , saat musa dan firaun, contoh kasus israel menyembah sapi emas, tuhan nya israel sampai marah (yang menunjukkan karakter manusiawi, bukan karakter ilahi yang lebih tinggi derajatnya).
9. Semua tergantung kembali ke pribadi masing masing, mau memilih agama, apapun juga, agnostik, ataupun atheis, silahkan saja, asal jangan fanatik sampai buta.

Belajar, melihat dan mengamati serta memahami alam dengan tanpa menghakimi dan berprasangka...niscaya akan menemukan apa yang di cari ...

Semoga ts bisa menemukan apa yang di cari nya...
 
wadow berat bget bahasan nya...tdi ane ngarep in dpet pencerahan ni...dimari...gi baca2 pale ane dah pusiang...kbyakan dging...makkasiy om ts dah share topic yg uaaajjib...
 
Alhamdulillah

Saya sekarang merasa. I am Spiritual person, tapi Religiously unavailable :)

Fair enough brother :thumbup, jika belom siap menerima konsep Tuhan dalam Agama, better we fix ourself trough spiritualist way. Jika dirasa ingin melangkah selanjutnya, this is the idea. Do I need to accept God in the name of religion? If I do, which religion that offer the most .... God? Anda yg isi blank space itu. Tuhan spt apa yg anda ingin? Kita sudah cukup dewasa dlm bertanggung jawab thd setiap pilihan kita. Klo takaran saya cuma satu, Tuhan mana yg paling mendekati orisinalitas. Sebab jika terlalu banyak campur tangan manusia, Tuhan menjadi Bias. Apapun sikap Tuhan, mau dia dianggap pemarah, pendendam, penuh kasih, pengampun or whatever, ya itulah DIA. He's almighty isn't it?
 
Ane dari smp udah agnostik hu. Sejak sd emang udah skeptis, karena kebanyakan baca buku filsafat dan kitab agama2 (ane udah baca kitab semua agama yg berlaku menurut UU di indonesia). Masuk ke smp ane masih ragu2 dan belajar terus, lebih banyak lg baca buku biar kembali ke jalan yg "benar"
Tapi makin lama baca, malah ane makin yakin untuk tidak yakin. Ane ngga pernah suka diskusi sama pemuka agama (apapun) karena kebanyakan mereka model ngajarnya indoktrinasi, sementara orang kaya ane itu lebih bisa di pengaruhi pake metode insepsi, bakal mental kalo modelnya ngajarnya gini: pokoknya semua ada di kitab X,ayat Y,baca aja,percaya itu,itu kata2 tuhan. NOPE SKIP. MATI AJA LU MAKSA2.

Sekarang ane udah menerima diri sebagai agnostik (embracing agnostic life) sekarang malah hidup jadi lebih tenang.
Ane ga pernah atheis, dan percaya alam semesta ini pasti ada penciptanya, cuman tuhan versi ane ngga bakal ngurusin tetek bengek kehidupan pribadi rangorang.
Jadi dalam hal ini ane mengidentifikasi diri sebagai agnostic dei.
Sekarang pola hidup ane yang penting apa yg ane perbuat ngga bikin rugi diri sendiri apalagi orang/makhluk lain, period.
 
Saya sudah lama menjadi seseorang yang tidak memegang agama. Karena saya belajar semua agama pada awalnya. Isinya kebanyakan sama hanya mengkotak-kotakkan suatu golongan.
Menurut saya pribadi sih agama diciptakan manusia untuk mengatur manusia lainnya atau bisa jadi merupakan ajang untuk bisnis jangka panjang yg cuma memakmurkan satu daerah saja (no offense) :)

Cukuplah kita berbuat baik terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan. Saya yakin Tuhan tidak sekejam itu seperti yg dibilang suatu ajaran (no offense).
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kita begitu krn kita tidak merasakan kehadiran tuhan.

Coba agan mendekati tuhan dengan cara yang berbeda. Tidak melulu hanya ibadah vertikal.

Saya pribadi, sering kali merasakan kehadiran tuhan ketika ibadah horizontal (sosial) ditingkatkan.

Misalnya, dengan memperbanyak menyantuni anak yatim, fakir miskin, dan mencintai orang2 di sekitar dengan cinta dan kasih sayang yg paripurna. Akan ada saja "tangan tuhan" yang ajaib menyelesaikan masalah2 yg saya hadapi atau mengabulkan keinginan2 yg bahkan baru saja terbersit di hati.

Bagi saya, ketenangan batin, dan terkabulnya doa2. Sudah cukup bagi saya utk yakin bahwa tuhan itu ada dan saya menyembah tuhan yang benar.
 
Pernah pas sma & kuliah.. ya, 2x.. ane ngerasa udah jadi orang ateis aja, yg paling parah emg waktu kuliah.. mungkin karena banyak mikir aneh2, jadi kaya ngerasa gak ngaruh aja mau ibadah atau engga
tapi emang rasanya gak tenang sih kalo ngelakuin dosa (besar), kalo ninggalin kewajiban sih emang udah kaya biasa waktu itu wkwk
tapi emang kalo ngomongin tentang spiritualitas pasti rasanya beda org yg rajin beribadah sama engga, rasanya emang lebih tenang gitu kalo udah tobat :D
kadang emang manusia harus diingetin buat tobat sih (dikasih hidayah)
tapi kalo menurut ane hidayah gak bakal jemput, kita yg harus cari :)
 
1. Confuse
Hampir semua orang pasti merasakan, karena tiap manusia akan mencari asal muasalnya, dan ketika semua tidak terukur dengan akal/ logika maka semua akan menjadi bias.

2. Atheis/ agnostic
Hal yang wajar pula, biasanya seseorang decide ke arah atheis/ agnostic, karena jenuh dan sadar bahwa agama mengajarkan hal diluar kewajaran akal, belum lagi beberapa kelompok yang menjustifikasi perihal dosa, pahala, surga, neraka yang tidak terukur dengan logika.

Berbahagialah dengan semua keadaan anda, nikmati saja alurnya, cermati semua yang terjadi.

Tuhan dalam deskripsi bukanlah Tuhan.
 
Ane lahir d lingkungan yg taat beribadah walo g msk pesantren,pas kuliah beda propinsi n lepas dri pngwasan ortu mulai g teratur beribadah dan "rutin berbuat khilaf" dengan lawan jenis (IYKWIM) :nohope:, ga nanggung2,lngsung bobol 2 :Peace: perawan d waktu yang sama. Alhasil, satu jadi mantan, yg stu jadi manten (MBA :cool:). Hubungan dengan TS ini apa?
1. Ane sempet galau waktu anak pertama ane dipanggil ma tuhan :((. "Karma is Real", bru belajar nakal aja deritanya sesisa umur... :galau:. 3 tahunan agnostic sambil berjuang selesain S1. Dalam 3 tahun itu ane brpikiran trbuka n bnyak baca tentang agama2 didunia. Dri 20an agama di muka bumi yg ane pelajari, cma agama lahir ane yg masuk logika, saat itulah ane tobat n minta ampun, lngsung diangkat satu2 azab n mslh ane. S1 selesai, hub. ma ortu baek lg (smpt diancam ga diakui anak:nohope:), lulus S1 lgsung dpt kerja di perusahaan tambang, n skrng hidup berkecukupan.
2. Atheis..? Life is choice, u saw what u sow. Ex: lu mau nyebrang dari merak ke bakaheuni. Ada 5 fery besar, 5 boat sedang, n beberapa puluh sampan. nah, atheis itu orang yg loncat dri dermaga, ga make pelampung, nekad berenang nyebrang selat sunda, +- gitulah.
Peace, no Sara. Msh belajar nulis.
 
Pernah banget ngalamin sprti yg mas bro alamin dan proses nya panjang banget, skr juga masih mengalami tp semoga udah ada kemajuan.

barusan dapat selentingan kalimat utk mas bro. coba mas bro baca kisahnya nabi ibrahim smp mas bro dapat inti sari cerita itu.
 
Bimabet
Pernah, dan sekarang masih. Keluarga ane termasuk golongan rajin ibadah, ligkungan di sekitar ane pun bisa dibilang 'kampung santri', ane sekolah dasar ama SMA pun di sekolah agama. Tapi ya sama kyk TS, rasanya makin hambar. Entah lingkungan berpengaruh atau enggak, tp ane emang lebih nyaman gaul ama orang2 yg bebas, dalam artian gk sedikit temen ane yg "agama ktp" atau yg mungkin sering dibilang atheis/agnostik. Lingkungan tempat ane nguli jg diisi orang2 religius yg suka sering ngomongin masalah acara pengajian selanjutnya lah... ada habib siapa gitu mau mampir lah... Dst.

Nah yg awalnya buat ane "jengah" itu dari sikap/sudut pandang orang di sekitar ane yg kalo hal/kejadian apa gitu dikit2 disangkutkan ama agama, dikit2 haram lah, gk boleh lah. Disitu ane mikir, bisa gak sih bahas secara rasional?

Dan ane jg sering denger dari temen ane, "Agama itu politik tertua". Entah itu politik in good way/bad, karna yg seperti kita tau, agama bisa jadi pemersatu tp jg bisa jadi pemisah. Dan seiring waktu, ane sering nemuin manusia yg 'ikut campur' dalam urusan ketuhanan manusia lain.

Dan kalaupun tuhan ada satu, kenapa banyak agama di dunia? Bahkan beda tempat udah beda agama, layaknya mitologi tentang rupa naga di beberapa tempat yg berbeda2, intinya juga naga. Nah kalau semua agama intinya jg satu tuhan, knp ada perang antar agama? Dan ane mulai mengamini omongan temen ane tsb.


Ya, ane ragu dengan istilah "agama" tapi ane tetep yakin kalau hal/zat diluar nalar kita itu memang ada, seperti awal mula alam semesta. Apakah itu yg sering kita sebut "Tuhan"? Entahlah....


Untuk poin kedua, pandangan saya ya... datar2 aja, itu pilihanmu/kalian. Just like your fetish :3
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd