Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 68 21,1%
  • Indah

    Votes: 40 12,4%
  • Vera

    Votes: 20 6,2%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,6%
  • Azizah

    Votes: 125 38,8%
  • Natsu

    Votes: 9 2,8%

  • Total voters
    322
Vera jandanya bramono
Azizah jandanya nuha

Yolie ada di ceritain gak ya? Lupa, ingetnya bapaknya kan yg di bunuh rudi
 
SG 83 – A Sacred Promise That is No Longer Fulfilled


Baru saja aku mau merebahkan Vera ke atas ranjang, tiba-tiba suara sistem terdengar di dalam kepalaku dan mengabarkan tentang keberhasilan misiku.

..

“” Trringg.. Repeatable Mission (New Target) accomplished ””

“” Calculating score … “”

“” Evaluation : B+ “”

“” Final Score : 90 “”

“” Reward 1 (Mission Completion) .. Slave Contract obtained “”

“” Detail : Kontrak yang sakral antara master dan budaknya. Aktifkan perintah ‘Slave’s Emotion’ sambil berfokus pada slave yang di pilih sehingga Master bisa merasakan perasaan dan pemikiran slave saat itu. Ucapkan perintah ini lagi untuk menonaktifkan “”

“” Reward 2 (B+ Evaluation) .. 3 points obtained “”

“” Reward 3 (Top Slave’s Quality) .. 10 additional points obtained “

“” Reward 4 (Target’s Voluntary Submission) .. New Skill [Intimidation] obtained ””

“” Skill Detail : Seorang master dapat mengintimidasi target yang diinginkannya sehingga memunculkan perasaan takut pada targetnya tersebut dan memudahkan master untuk mengontrolnya.“”

“” Reward 5 (Fast Result) .. SRA Upgrade Kit obtained ””

“” Upgrade Detail :
- Audio enabled
- Max sensitivity +25 points

“”

“” Reward 6 (Compliance with the System) .. Skill [Lull] upgraded ””

“” Upgrade Detail : Charge +4. Cooldown : 3 days / charge. Master can also decide how long the duration of the target was asleep“”

“” Reward 7 (Extra Reward) .. 1 Draft of Slave’s Contract (male) obtained “”

“” Detail : Sebuah draf kontrak untuk budak (laki-laki). Ketika seseorang (laki-laki) menyetujui untuk menandatangani kontrak ini, maka hidup dan matinya akan berada di tangan si Master. Master secara otomatis akan merasakan perasaan dan pemikiran slave. Ketika slave dirasakan memberontak atau melakukan perbuatan yang tidak disenangi oleh master, maka master bisa mengaktifkan/menonaktifkan perintah ‘System – Punishment’ untuk menghukum slave tersebut. Hukuman yang diterima oleh slave dengan durasi yang lama, bisa menyebabkan kematian.“”

“” Congratulation on gaining a new slave, Master “”

….



Aku tersenyum puas setelah mendengar suara sistem itu. Reward yang diberikan oleh sistem kepadaku kali ini, lebih banyak dari reward-reward sebelumnya. Dengan tidak sabar, aku langsung mengaktifkan perintah ‘status’..

..

“” Status “”

“” Name : Master Reza Renjani“”

“” Total Slaves : 4 “”

“” Total Score : 471“”

“” Title : Adorable Master (Unique), Threesome Addict “”

“” Charm : 63 “”

“” Stamina : 52 “”

“” Technique : 84 “”

“” Strength : 44 “”

“” Int : 71 “”

“” Luck : 29 “”

“” Remaining points : 13 “”

“” Skills : [Change Body Posture + Lock], [Golden Finger], [Mesmerizing Gaze], [Slave’s Emotion], [Stop Climax], [Lull (6 charges, 1 in CD)], [Strong like a Bull (Passive)], [Room of Silence], [Intimidation], [Ultimate Mind Controll (disabled)] “”


..


“Hmm.. Tinggal 2 poin lagi sebelum aku bisa menggunakan skill [Ultimate Mind Control] lagi. Dan ada skill baru, [Intimidation] yang sangat pas ketika digunakan bersama dengan slave contract sehingga membuatku lebih mudah untuk memaksa seseorang yang mau kujadikan budakku. Kurasa aku tidak perlu lagi melakukan penyiksaan terhadap calon budakku supaya dia mau menandatangani slave contract itu.”, ujarku membatin senang setelah keberhasilanku menjadikan Azizah sebagai budakku.

“Walaupun sistem hanya mengevaluasi nilai keberhasilan misiku dengan B+, tapi karena misi menundukkan Azizah ini dijanjikan oleh sistem dengan ‘Huge Rewards’, maka sistem tetap memberiku jumlah reward yang lebih banyak dari sebelumnya”, lanjutku dalam pikiranku.

“Ada apa mas?”, tanya Vera membuyarkan lamunanku dalam posisi tubuhnya yang sedang kugendong.

Aku tersenyum lalu merebahkan Vera ke ranjang. Kemudian aku duduk di tepi ranjang sambil memberikan kode kepada Yollie untuk duduk di pangkuanku. Yollie menurut dan Vera pun bangkit dari tidurnya lalu duduk disebelahku.

Lalu aku mulai bercerita kepada mereka tentang kejadian yang kualami setelah kepergian mereka tadi ketika mengantarkan Indah..

..

Keesokan harinya..

Azizah datang ke rumah Vera dengan membawa sebuah tas berisi pakaian dan barang-barang keperluannya selama tinggal nanti di rumah Vera. Vera sendiri, menyambut hangat kedatangan Azizah dan terlihat antusias mengobrol dengannya.

Yollie pun ikut mengobrol dengannya. Ia sesekali melirikku dan memberikan tatapan yang mengisyaratkan bahwa ia juga setuju dengan keputusanku mengajak Azizah ke dalam haremku.

Tadi malam, aku memanggil kesadaran Indah ke dalam dream room. Indah akhirnya sudah tidak kesal lagi kepadaku dan terlihat senang juga dengan keputusanku itu. Lalu Indah memintaku untuk memanggil kesadaran Azizah juga ke dalam dream room, dan aku menyetujuinya.

Lalu aku mengenalkan Indah kepada Azizah dan terlihat mereka langsung klop dan akrab. Tak lama kemudian aku pun memanggil Vera dan Yollie. Kami berlima mengobrol bersama di dalam dream room tanpa melakukan ‘kegiatan’ lain yang biasa kami lakukan di sana.

Aku sendiri tidak mempermasalahkannya, karena aku sudah cukup senang dan bersyukur, keempat wanitaku bisa langsung kompak dan menerima kondisi kami saat ini. Sehingga hal yang kukhawatirkan saat ini adalah tinggal bagaimana keputusan Lia nanti dan juga tentang kelangsungan hubunganku dengan Indah.

Aku sudah merasa, hubunganku dengan Indah tidak lama lagi akan berakhir. Tidak mungkin aku melanjutkan hubunganku dengannya dan direstui oleh Lia. Lia masih sangat mungkin bisa menerima keberadaan ketiga wanitaku yang lain, tapi tidak mungkin dengan Indah. Aku juga tidak mau merusak hubungan darah antara dua kakak beradik itu.

Dan aku tau, Indah juga mempunyai pemikiran yang sama denganku, tapi ia masih berusaha menyembunyikannya. Indah masih terlihat normal ketika berinteraksi denganku. Malah aku merasa, ia seperti sedang berusaha untuk memberikan yang terbaik buatku, di saat-saat terakhir kebersamaanku dengannya ini.

Aku tidak tau apa rencana Indah ke depannya. Tapi aku sendiri sudah memiliki cara untuk menyelesaikan masalahku dengan Indah. Walaupun aku tau, caraku itu nanti akan sangat tidak adil baginya, namun itu adalah jalan terbaik menurutku yang bisa membuatnya melanjutkan hidupnya dengan normal lagi dan memperbaiki kesalahanku.

..

Aku membiarkan keempat wanitaku yang terlihat sedang mengobrol seru. Aku tidak berniat untuk ikut dalam obrolan mereka dan lebih memilih untuk menganalisa kondisiku saat ini.

Sesekali mereka memintaku untuk merubah setting dari dream room ini dan langsung kuturuti dengan lambaian tanganku sembari mengaktifkan perintah ‘imagine’. Saat ini setting dream room kuubah menjadi sebuah danau yang indah dengan kami berada di sebuah pulau kecil yang ada di tengah-tengah danau.

Aku tersenyum ketika melihat keempat wanitaku sedang bermain-main air di pinggiran danau. Sedangkan aku hanya duduk berselonjor kaki di sebuah sofa santai sambil bersantai menikmati pemandangan dan larut dalam analisaku.

Saat ini aku hanya tinggal 3 poin lagi untuk menyentuh minimal 60 poin str, sebagai syarat supaya aku dapat menggunakan skill mind control-ku. Aku harus segera menyentuh 60 poin str itu secepatnya, agar aku bisa mengambil alih kontrol Vera atas Rudy Zhao.

Selain karena aku tidak mau membebani Vera lebih jauh, aku juga harus menyusun serangkaian perintah untuk ‘boneka’ Rudy Zhao-ku sebelum keberangkatanku ke HK, yang sekitar hampir 2 minggu lagi.

Rencanaku yang lain untuk menyelesaikan masalah-masalahku, juga sangat bergantung dengan skill mind control-ku itu. Makanya aku sangat senang ketika sistem memberiku lagi pil str booster sebagai reward atas keberhasilan misiku, karena aku antusias dan yakin bahwa aku akan mendapatkan skill baru ketika poin str-ku mencapai 80 poin kalau aku meminum pil itu.

Aku sudah bisa menebak, skill apa yang akan aku dapatkan. Yang jelas, skill itu juga pasti berupa skill yang bergantung pada mind power. Aku sekarang sudah paham bahwa atribut str pada statusku itu, bukan hanya melambangkan kekuatan fisikku tapi lebih kepada kekuatan pikiranku.

Aku bahkan tidak merasakan kekuatan fisikku bertambah secara signifikan dengan setiap kenaikan poin atribut str-ku. Namun semenjak poin str-ku naik setelah beberapa sesi farming-ku bersama wanita-wanitaku, aku bisa lebih merasakan ikatan batin antara Vera dan Rudy Zhao menjadi lebih jelas.

Lagi asik-asiknya aku melamun, tiba-tiba Azizah menghampiriku lalu duduk di sebelahku.

“Mas..”, ia memanggilku dan seperti mau mengobrolkan sesuatu denganku.

“Hm.. Kenapa sayang?”, jawabku sambil tersenyum kepadanya.

Kulihat Azizah awalnya terlihat ragu untuk mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. Namun akhirnya beberapa saat kemudian, ia bertanya.

“Bukannya kata mas, mas masih butuh mencari poin atribut, biar mas bisa mengontrol Rudy Zhao lagi?”, tanyanya ragu seraya menatapku.

“Oh itu.. iya.. tapi gak buru-buru juga dan gak harus sekarang. Soalnya saat ini aku cuma tinggal butuh 3 poin str lagi. Kenapa memangnya?”, tanyaku belum mengerti kenapa tiba-tiba Azizah membahas soal ini.

“Berarti caranya harus dengan bercinta di dalam dream room ini kan?”, kali ini Azizah tidak berani menatapku ketika bertanya seperti itu. Kulihat ia meremas tangannya. Aku seketika langsung paham maksud pembicaraannya ini.

“Ohh iya.. Tapi kalau kamu gak mau, aku gak akan memaksamu kok..”, jawabku tulus sambil mengarahkan tanganku ke tangan Azizah lalu menggenggamnya.

“Bukan gitu mas.. Zizah sekarang udah nyerahin hati zizah buat mas Reza. Dan zizah akan nyerahin semuanya ke mas, tapi..”

“Setelah kita menikah, kan?”, ucapku menyelesaikan perkataannya. Azizah mengangguk mengiyakan.

Aku tersenyum melihatnya seperti itu. Aku memegang dagunya lembut lalu mengarahkan kepalanya yang sedang tertunduk untuk menoleh ke arahku. Kemudian aku berkata,

“Aku tau kok, sayang.. Aku juga berpikiran sama seperti kamu”, ujarku tulus.

“Mas beneran gpp?”, tanyanya lagi.

“Iya.. Dah yuk gabung mereka lagi”, jawabku sambil menggenggam tangan Azizah lalu berjalan ke arah danau dan bergabung dengan ketiga wanitaku yang lain.

Lalu kami menghabiskan malam itu di dalam dream room sambil menikmati view pemandangan yang kuubah-ubah sesuai permintaan mereka.

..

3 Hari kemudian, sekitar pukul 10 pagi..

Aku berdiri di teras rumahku untuk menunggu kedatangan Lia dan Indah. Hari ini adalah hari dimana Lia akan memberitahukan keputusannya atas keadaan yang dialami olehku dan Lia saat ini.

Aku sebenarnya cukup yakin Lia akan mengerti dan akan bisa menerima keberadaan ketiga wanitaku yang lain, yang sudah niat akan kunikahi. Namun tetap saja aku masih merasa cemas dengan apa yang akan terjadi nanti.

Aku menunggu sekitar 15 menit sebelum sebuah mobil berhenti tepat di depan rumahku. Sesaat kemudian pintu mobil terbuka, lalu Lia dan Indah turun dari dalam mobil. Kemudian mobil itu pergi setelah menurunkan mereka.

Lia langsung menemukanku yang berdiri di teras rumah dan sedang menatapnya juga sambil berusaha memberikan senyum terbaikku kepadanya. Lalu kami saling menatap dalam diam. Lia membalasku dengan tersenyum kecil.

Indah yang melihatku dan Lia saling menatap dalam hening itu, memecahkan kebisuan kami dan berkata,

“Indah duluan ke rumah Vera ya mas, mba”, ujarnya. Lalu tanpa menunggu jawaban kami, ia berjalan menuju rumah Vera, meninggalkanku dan Lia.

Aku yang seketika tersadar, langsung menyadari Lia sedang menenteng koper yang biasa ia gunakan ketika sedang bepergian keluar kota bersamaku.

Aku bergegas berjalan ke arahnya lalu mengambil koper itu untuk kubawa ke dalam rumah. Namun aku langsung berhenti dan meletakkan koper itu. Kemudian tanpa aba-aba, aku dan Lia berjalan mendekat dan langsung saling berpelukan erat.

“Aku kangen kamu”, bisikku lirih di telinganya.

“Aku juga”, jawab Lia pelan dalam pelukanku.

“Maaf aku membuatmu jadi seperti ini”, kataku tulus.

“Hng.. Makasih buat puisi-puisinya”, balasnya.

Semenjak Lia mengatakan kepadaku bahwa dia mau berpisah dulu selama seminggu untuk menenangkan pikirannya, setiap malam aku selalu mengirimkan beberapa bait puisi untuknya. Sebagian adalah karyaku dan sebagian lainnya adalah karya pujangga-pujangga besar seperti Kahlil Gibran dan DenataVolunter.

Kebiasaan ini juga dulu pernah kulakukan ketika aku sedang mendekati Lia dan berjuang untuk mendapatkan cintanya sebelum kami berpacaran dulu. Sampai akhirnya Lia luluh setelah melihat usaha kerasku dan bersedia menjadi pacarku.

“Masuk dulu ke rumah yuk.. Banyak yang harus aku ceritakan lagi sama kamu”, ujarku lembut kepada Lia.

“Gak usah.. Aku mau nyelesain ini cepat-cepat. Wanitamu yang lain udah nunggu kita”, jawab Lia dengan nada suara yang terdengar olehku sedikit dingin. Lalu Lia melepaskan pelukannya dan berjalan menuju rumah Vera.

Aku menatap punggung Lia yang bergerak menjauh dan tak bisa menahan keterkejutanku atas reaksinya itu. Keyakinanku tadi bahwa hari ini akan berakhir dengan baik, perlahan mulai memudar. Diiringi kecemasanku yang semakin membesar, aku bergegas mengejar Lia.

..

Sesampainya di rumah Vera, aku dan Lia berjalan berdampingan memasuki pintu depan rumah itu yang terbuka. Dari depan pintu, aku sudah mendengar suara-suara perdebatan antara keempat wanitaku yang berasal dari ruang tengah.

“Pokoknya Vera harus ikut.. Vera kan memang awalnya harus mencari tau keberadaan kak mey..”, suara Vera terdengar sedikit keras.

“Indah juga harus ikut. Aku yakin mas Reza akan membutuhkan bantuanku nanti waktu di HK”, Indah menyahut.

“Kamu bisa membantunya dari sini saja. Kan Reza tinggal memanggilmu di dalam dream room”, sanggah Yollie kepada Indah.

“Aku kan gak bisa tau kapan mas Reza butuh kemampuanku.. Kalau Indah ikut, kapan saja Indah bisa membantu mas Reza tanpa harus menunggu Indah tidur..”, balas Indah tak mau kalah.

“Zizah juga mau ikut..”, suara Azizah terdengar paling pelan dibanding yang lain.

“Kalau semua mau ikut, aku yakin Reza malah gak akan izinin siapapun dari kita yang ikut”, Yollie sedikit membentak dengan intonasi suara yang meninggi.

Perdebatan sengit mereka seketika langsung berhenti ketika mereka mendengar suara langkah kakiku dan Lia berjalan menuju ruang tengah.

Aku yang tadi berhasil menyusul Lia, menjadi yang pertama memasuki ruang tengah itu. Namun aku berhenti tepat di ujung lorong yang menjadi pembatas antara ruang tengah dan ruang tamu. Kemudian aku melihat ke arah keempat wanitaku itu sambil memasang raut wajah kecewa. Mereka serentak menundukkan kepalanya dan tidak berani menatapku.

Kulihat Lia berjalan melewatiku dengan ekspresi wajah datar. Lalu ia langsung duduk di sebuah sofa single yang menghadap kearah keempat wanita lain yang ada di ruangan itu dan bertanya,

“Kalian lagi ngobrolin apa? Kayanya seru banget..”, suara Lia terdengar ramah. Namun tidak ada satupun yang berani menjawab pertanyaannya itu.

“Oh ow”, batinku semakin cemas menyadari situasi yang semakin memburuk ini.

“Kamu mau berdiri aja disitu?”, tanya Lia sambil menatapku tajam.

Aku pun hanya bisa menghela nafas dan berjalan untuk duduk di sofa di samping Azizah. Indah, Vera dan Yollie duduk bersama di sofa yang ada di seberangku.

Sekilas aku menemukan sosok seseorang yang sedang duduk di tangga, yang menuju lantai atas, yang ternyata adalah mas Teguh. Aku memang memintanya untuk ikut menyaksikan ‘drama’ keluargaku ini, karena aku akan membutuhkan bantuannya nanti. Tapi bisa kulihat, ia juga seperti bersemangat dan menikmati tontonan ‘drama’ kisah nyata ini.

Aku tidak menghiraukan tingkahnya itu dan duduk di sofa sambil mempersiapkan mentalku untuk menghadapi nasib yang akan menimpaku sesaat lagi.

Aku melirik ke arah Lia yang sedang melihat ke arahku dan Azizah. Tersadar, aku berniat memperkenalkan Azizah kepada Lia,

“Li.. kenalin ini..”, namun perkataanku terpotong karena tiba-tiba Lia berdiri dan berjalan menghampiri Azizah sambil berkata,

“Mba Azizah.. Indah dan Vera sudah banyak bercerita tentang mba. Aku turut prihatin dengan kejadian yang menimpa keluarga mba.. Dan tolong maafkan suamiku ini yang sudah berbuat kurang ajar sama mba..”, Lia berkata dengan lembut kepada Azizah lalu memeluknya hangat.

Azizah yang terkejut dengan perlakuan Lia ini hanya bisa membalas pelukannya seraya berucap,

“I-iya mba Lia.. gpp”, ujarnya pelan.

Sesaat kemudian, Lia melepaskan pelukannya dan setelah tersenyum kepada Azizah, ia kembali duduk di sofanya. Lalu Lia menghela nafas dan berkata sambil melihat ke arah Vera, Yollie dan Azizah secara bergantian,

“Terima kasih semuanya sudah mau berkumpul disini memenuhi permintaanku. Aku tau kalian sedang menunggu keputusanku..”, Lia berhenti beberapa saat lalu melanjutkan,

“Tapi sebelumnya, aku harus menanyakan beberapa hal sama suami mata keranjangku ini dulu..”, ujarnya dingin lalu menoleh ke arahku dan menatapku tajam.

Baru kali ini aku melihat Lia menatapku sedingin dan seserius itu. Tak ayal tatapannya itu langsung membuat jantungku berdebar kencang. Lalu kudengar Lia bertanya kepadaku,

“Apa kamu mencintai wanita-wanita ini Za? Seperti kamu mencintai aku?”, tanya Lia dengan suara yang terdengar miris.

Aku kembali menghela nafas panjang lalu menatap mata Lia dalam-dalam seraya berkata dengan penuh ketulusan,

“Ya.. Aku sangat mencintai mereka. Tapi tidak adil kalau aku harus mengatakan siapa yang paling kucintai, karena aku yakin kamu pasti tau jawabannya..", ujarku setulus-tulusnya.

Kulihat mata Lia mulai berkaca-kaca setelah mendengarkan ucapanku. Setelah terdiam beberapa saat, sambil masih menatapku tajam, ia bertanya lagi,

“A-apa kamu juga sudah berniat menikahi mereka?”, suara Lia terdengar terbata karena ia terlihat sedang berusaha menahan tangisnya.

“Setelah rencanaku di HK nanti berhasil dan aku sudah kembali ke negri ini, paling cepat 3 bulan lagi, setelah masa iddah Azizah selesai, aku sudah memutuskan akan menikahi mereka. Tapi aku sangat berharap, keputusanku itu mendapat restu darimu”, jawabku penuh pengharapan padanya.

Kali ini, Lia tak kuasa lagi menahan tangisnya. Air matanya mulai terjatuh dan menetes membasahi pipinya. Hatiku seketika langsung remuk redam, ketika melihat wanita yang sangat kucintai itu tersakiti akibat perbuatanku kepadanya. Aku seolah bisa merasakan kesedihan dan kekecewaannya terhadap keputusanku itu.

Kemudian aku semakin terkejut dan jantungku langsung melengos ketika aku melihat Lia melepaskan cincin pernikahan kami yang selama ini selalu terpasang di jari manisnya. Lalu setelah Lia melepaskan cincin itu, Lia berdiri dan berjalan ke arahku.

DEGG

Jarakku dan Lia hanya tinggal sekitar 1 meter ketika ia berhenti dan mengulurkan tangannya seraya berkata,

“Lepaskan juga cincin yang kamu pakai itu, za.. Kita sudah tidak pantas memakai cincin ini, yang sudah menjadi simbol atas janji suci di pernikahan kita dulu”, ujarnya sambil berurai air mata.

“Please Li.. Bisakah kamu mempertimbangkannya lagi?”, aku memohon kepada Lia dengan mata yang juga mulai berkaca-kaca karena sadar dengan keputusan pahit yang sudah diambil Lia. Hatiku semakin hancur karena menyadari aku akan kehilangan wanita yang paling kucintai ini.

Namun sepertinya keputusan Lia sudah bulat. Ia berkata lagi dengan intonasi suara yang meninggi sambil terisak,

“Lepasin sekarang juga, za.. Atau aku akan langsung pergi dari sini dan tidak akan mau bertemu denganmu lagi selamanya”, ancamnya kepadaku.

Mendengar ancamannya itu, aku jadi semakin tidak bisa berpikir jernih dan hanya bisa pasrah menuruti kemauannya. Dengan perasaan yang hancur lebur, aku melepaskan cincin yang sudah kupakai dari lama dan tidak pernah kulepaskan semenjak aku resmi mempersunting Lia..



….

….

….
 
Terakhir diubah:
Deg deg deg.
Kok bisa terbawa suasana hati lia pas baca ini ya.. 😢😢😢

Apa lia punya kekuatan sepety reza juga agar aku terbawa suasana hatinya..
Ohh liaa. Aku ingin dengar putusanmu dan happy anding

pliiisss liaaa.
Plissssss jangan pergi dari cerita ini
Karena awal dendam reza karena mereka.membuatmu sangat2 terluka.

Kalo dirimu pergi dari hidupku ini apa guna aku menumtaskan dendam ini.

APaa arti hidup untuk kedua kalinya tanpa dirimu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd