Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 65 20,4%
  • Indah

    Votes: 40 12,6%
  • Vera

    Votes: 20 6,3%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,9%
  • Azizah

    Votes: 123 38,7%
  • Natsu

    Votes: 10 3,1%

  • Total voters
    318
Hmmm..🤔
Ane lagi ngebayangin kenapa Lia immune trhadap slave system.. apa jangan2 Lia dpet kekuatan serupa yaitu Dominatrix system.. keren tuh klo Lia jadi bisa cerita tersendiri sbagai poros balancing dari Slavery system.. kan sperti universnya superhero2 pada umumnya.. klo ada super good guy.. pasti ada super villains.. POV Lia menyelami darkside-nya.. klo Reza MCU maka Lia DCU nya..
 
Terakhir diubah:
Ikut Suhu @Cikouna kemana membawa peran Lia dalam alur cerita...
Ataukah Lia akan menjadi Ibu Negara yang akan menjadi pembeda...
Selamat Pagi Suhu dan Teman-teman
Selamat beraktifitas dan semoga kerja keras kita berbalas...
🙏🙏💪💪
 
SG 84 – Lord of The Rings


Dengan tangan yang gemetar, aku melepaskan cincin yang kupakai di jari manisku itu dan meletakkannya di telapak tangan Lia yang terbuka. Aku sebenarnya ingat bahwa cincin itu juga merupakan bagian dari kekuatanku yang diberikan sistem kepadaku.

Namun saat ini aku sudah tidak mempedulikan hal itu. Aku setuju dengan perkataan Lia tadi. Cincin pernikahan kami ini adalah simbol dari janji suci kami, setelah aku mengikrarkan ijab qobul-ku waktu pernikahanku dan Lia dulu. Dan aku sudah melanggar janji suci itu dengan menyakiti dan mengkhianati cinta Lia.

Aku langsung merasakan tubuhku seketika lemas ketika aku menyadari bahwa aku akan kehilangan cinta Lia kepadaku itu. Aku tak berani menatap wajah Lia lagi dan akhirnya hanya bisa menunduk pasrah menatap lantai.

Tapi Lia memaksaku dan menyuruhku untuk tetap menatap matanya,

“Lihat aku, za”, ujarnya lirih. Aku terdiam terpaku dan tetap menatap lantai.

“Lihat aku, Za!!”, Lia mengulangi lagi perintahnya itu kepadaku dengan intonasi yang meninggi dan lebih memaksa.

Akhirnya aku menguatkan diriku lalu mengangkat wajahku dan menatap matanya dalam-dalam. Aku benar-benar berharap, Lia dapat melihat cintaku yang sangat besar kepadanya di balik tatapanku itu.

Kulihat mata Lia masih berlinang air mata. Wajahnya masih menampakkan jelas kekecewaannya kepadaku. Ingin rasanya aku menghapus air mata itu dari pipinya lalu memeluknya erat-erat. Tapi aku tidak sanggup. Tanganku seolah tak punya tenaga untuk bergerak dan menghapus kesedihan itu dari wajahnya.

Lalu tiba-tiba Lia tersenyum kepadaku. Sebuah senyuman yang selalu kurindukan dan selalu bisa menenangkan serta menguatkanku. Kulihat mulut Lia bergerak dan mengatakan sesuatu, tapi perkataannya itu tidak ditujukan kepadaku,

“Seperti yang kalian lihat.. Mata laki-laki ini memancarkan cintanya yang besar kepadaku. Dan aku yakin..”, ujar Lia sambil menoleh ke arah Azizah, Yollie dan Vera bergantian dengan memberikan jeda beberapa saat pada setiap orang yang ditatapnya. Lalu ia melanjutkan,

“Aku yakin, ia akan memberikan cintanya sama seperti ini juga kepada kalian”, ucapnya dengan penuh keyakinan.

Kemudian Lia menoleh ke arah Indah. Indah mengerti apa yang kakaknya itu inginkan dan membuka tas yang dibawanya lalu menyerahkan sebuah kotak kepada Lia.

Kotak itu berukuran sedang sekitar 30x30 cm dan dilapisi oleh beludru berwarna biru dongker. Setelah menerima kotak itu dari Indah, Lia menoleh ke arahku dan membuka kotak itu tepat di depanku.

Di dalam kotak itu berisi 5 buah cincin. 1 cincin berada di paling atas, berwarna silver metalik dan kuduga dibuat dengan bahan palladium. Sedangkan keempat cincin lainnya, yang juga berwarna sama, berjejer rapih di bawahnya. Keempat cincin itu aku yakin terbuat dari bahan emas putih dan bertahtakan berlian dengan warna yang berbeda-beda.

Cincin yang paling kiri, bertahtakan berlian yang berwarna merah. Lalu 3 cincin lainnya, secara berurutan, bertahtakan berlian berwarna oranye, ungu dan pink.

Aku langsung seketika terkejut setelah melihat kelima cincin itu dan menatap Lia seraya berujar tak percaya,

“Li.. I-ini..”, ucapku terbata.

Lia tersenyum manis kepadaku. Dihapusnya air mata yang ada di pipinya itu lalu menjelaskan kepadaku,

“Cincin pernikahan kita dulu sudah tidak cocok untuk melambangkan cinta kita sekarang, Za.. Bukankah kita sudah memutuskan untuk menyempurnakan cinta dan keutuhan keluarga kita dengan mengajak mba Azizah, mba Yollie dan Vera? Aku tau kamu bukan membagi cintamu kepada kami berempat, tapi lebih tepatnya, kamu akan mencintai dan menyayangi kami sama besar dan sama adilnya kan?”, tanya Lia kepadaku dengan lembut.

Aku mengangguk dengan penuh keyakinan untuk menjawab pertanyaan Lia itu. Lia kembali tersenyum dan kemudian melanjutkan,

“Cincin kita dulu itu juga bertuliskan ‘My other half’, yang sudah gak cocok dengan kondisi kita sekarang. Jadi aku meminta Ita untuk membuatkan kelima cincin ini untuk kita dan aku menuliskan frasa baru yang lebih pas untuk mewakilkan apa yang kita rasakan saat ini, ‘Our Love is Eternal’. Kamu pasti lupa, Ita seorang seniman pengrajin perhiasan.”

Aku hanya bisa tersenyum datar karena perkataan Lia itu. Aku benar-benar lupa bahwa Lia mempunyai seorang teman bernama Ita yang ahli dalam membuat perhiasan seperti cincin yang kulihat di depanku ini.

Lalu Lia mengambil cincin teratas dari kotak ini dan berucap,

“Ulurkan tanganmu, za.. Cincin ini adalah cincin master yang cocok dengan statusmu sebagai pemimpin dari keluarga besar kita nanti.”

Aku menuruti instruksi dari Lia itu dan mengulurkan tanganku. Kemudian Lia memakaikan cincin itu kepadaku. Tiba-tiba cincin yang sudah kupakai itu mengeluarkan cahaya berkilau, seperti cahaya yang kulihat waktu sistem pertama kali memberikan kekuatannya kepadaku. Lalu suara sistem terdengar di dalam kepalaku,


“” Tring.. System has re-installed the slave system in your new ring. “”

“” Congratulation Master.. You have obtained a master ring “”

“” Ring effect : This ring can receive the positive aura of the other four rings. Touch the other ring to know its effect “”


..

Aku mengabaikan suara sistem itu dan lebih berfokus menatap Lia untuk menunggu perkataannya selanjutnya. Tapi aku melihat Lia sedang menunjukkan raut wajah terkejut, setelah melihat cahaya berkilau yang tiba-tiba keluar dari cincin yang kupakai.

Aku tersenyum dan buru-buru menjelaskan kepadanya,

“Jangan takut.. Cahaya itu menandakan sistem telah meng-install kembali slave system kepadaku”, ujarku lembut kepada Lia.

Kulihat Lia langsung tersenyum lega setelah mendengarkan penjelasanku. Lalu ia berkata,

“Berdirilah dan pakaikan keempat cincin ini masing-masing kepada kami, za.. Aku tau kamu juga pasti belum melamar ketiga calon istrimu ini dengan cara yang layak kan? Dan aku juga yakin kamu pasti paham makna dari keempat cincin yang berbeda warna ini. Pilihkan untuk kami yang menurutmu paling pas dengan pribadi kami”, kata Lia mendorongku untuk berlaku layaknya seorang gentleman.

Aku mengangguk mantap dan berdiri. Lalu aku mengambil cincin yang berwarna merah dan mengulurkannya kepada Lia. Lia tersenyum dan mengulurkan juga tangannya. Aku memasangkan cincin itu di jari manis Lia seraya berkata,

“Cincin berwarna merah ini melambangkan cinta kita yang besar dan membara seperti api abadi, yang tidak akan mungkin bisa padam. Maukah kamu tetap menerima cintaku yang teramat besar ini padamu, Lia Rahayu?”, tanyaku penuh cinta kepadanya.

Lia mengangguk dan memberikanku senyum terbaiknya. Aku langsung mendekatkan wajahku ke wajahnya dan mendaratkan bibirku di bibirnya. Aku mencium istri tercintaku ini dengan lembut dan penuh perasaan. Kucurahkan semua luapan emosiku lewat peraduan bibir kami.

Aku juga merasakan perasaan cinta Lia yang sama besarnya dengan cintaku padanya, dari ciumannya ini. Tangan kananku menggenggam erat tangan kiri Lia yang sudah terpasang cincin yang kupakaikan tadi padanya. Sedangkan tangan kiriku merangkul lembut pinggangnya.

Tiba-tiba..


“” Tring.. Congratulation master.. Your wife’s status has been changed to ‘The leader of the Slaves’ “”

“” Your Leader of the slaves has obtained a new item [Ring of Burning Love] “”

“” Item effect : This ring gives the master ring and the other three rings, a burning aura, which grants a 10% increase in all atributes whenever the holders of another ring is nearby “”



Aku menyimak suara sistem yang bergema di kepalaku itu saat aku mencium Lia, namun tidak terlalu menghiraukan suara itu dan lebih meresapi ciumanku dengan Lia .

Beberapa saat kemudian aku melepaskan bibirku dari bibirnya. Aku menatapnya penuh cinta dan berucap,

“Makasih, Li..”

Itu saja sudah cukup untuk mewakilkan semua perasaanku yang kurasakan saat ini. Aku dan Lia sudah sama-sama mengerti kondisi dan perasaan kami masing-masing.

Lia mengangguk dan berkata,

“Ayo sekarang saatnya kamu melakukan ‘marriage proposal’ yang layak untuk Vera, mba Yollie dan mba Azizah. Aku akan mendampingimu. Awas, jangan sampai membuatku malu”, ujarnya meledekku.

Aku tersenyum lalu melepaskan rangkulanku dan genggamanku di tangan Lia. Lalu aku menoleh ke arah Vera dan seketika aku langsung tertawa geli setelah melihat ekspresi wajahnya.

Wajah Vera saat ini adalah wajah terjelek yang pernah kulihat semenjak aku mengenalnya. Vera saat ini sedang berurai air mata dan menangis sambil menatap ke arahku dan Lia. Walaupun begitu, aku tetap menyukai ekspresi wajahnya itu.

Aku mengambil cincin yang bertahtakan berlian berwarna oranye, lalu berjalan menghampiri Vera dan berkata,

“Jelek banget sih mukanya”, ledekku kepadanya.

“Huu mass.. huu hiks hiks”, Vera menangis jebew sambil menatapku.

Aku mendekatkan tubuhku ke arah Vera dan sambil membungkuk, aku mengusap air matanya lalu berkata,

“Sejak bertemu denganmu, aku sudah tau kamu orang yang spesial. Dan setelah mengenalmu, aku baru tau ternyata kamu seorang yang periang dan penyayang. Sifat periangmu itu selalu bisa menghilangkan kegundahan dan kesedihanku. Izinkan aku menjadi penjaga riang dan bahagiamu itu selamanya.. Cincin ini adalah simbol janjiku kepadamu”, ujarku lembut dan menatap Vera penuh cinta.

Lalu aku mengulurkan cincin itu kepadanya seraya berlutut di hadapannya dan berujar,

“Vera Nindya Astuti.. Will you marry me?”

Vera langsung mengangguk-anggukkan kepalanya mirip woody woodpecker. Ia mengulurkan tangan kirinya dan aku memakaikan cincin itu di jari manisnya. Setelah itu, ia memelukku erat sambil menjawab,

“Hiks.. Iya mas.. Vera mau.. Huu.. hiks”, katanya sambil masih terisak-isak.

Dan seperti tadi,


“” Tring.. Congratulation master.. Your slave has obtained a new item [Ring of Everlasting Joy] “”

“” Item effect : This ring gives the master ring and the other three rings, a luck aura, which grants 10 points in luck atribute whenever the holders of another ring is nearby “”



Aku tersenyum bahagia setelah mendengar jawaban Vera dan suara sistem itu. Sesaat kemudian aku melepaskan pelukanku, lalu sambil menghapus air matanya di pipinya aku berkata,

“Udah atuh jangan nangis lagi. Walaupun mas suka semua ekspresimu, tapi mas lebih suka kalau melihatmu tersenyum bahagia. Bukankah itu tadi janji mas kepadamu?”

“Hng..”, Vera mengangguk menjawabku lalu ia tiba-tiba menciumku sambil merangkukkan kedua tangannya di leherku. Aku membalas ciumannya itu, dan mencurahkan semua perasaanku padanya, agar dia tau betapa aku mencintainya.

Tak lama kemudian, Vera dan aku melepaskan ciuman kami. Vera juga melepaskan rangkulannya di leherku dan tersenyum kepadaku. Ia tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya. Aku membalas senyumnya lalu berdiri lagi dan menoleh ke arah Yollie. Dari sudut mataku, kulihat Vera dan Lia langsung saling berpelukan di sampingku.

Aku melihat Yollie yang sedang menatapku tajam dan menunjukkan ekspresi dinginnya seperti biasa. Tapi aku tau itu hanyalah kedoknya untuk menutupi kegugupannya. Aku mengambil cincin dengan berlian ungu di atasnya dari kotak yang dipegang oleh Lia, yang berdiri dekat denganku.

Lalu aku berjalan kehadapannya, kemudian tersenyum kepada Yollie dan berkata kepadanya dengan intonasi suara yang terdengar lebih berwibawa dibandingkan dengan ketika aku berbicara kepada Vera, namun tetap lembut dan penuh ketulusan.

“Yollie.. Aku tau hatimu pernah terluka dan dikhianati. Tapi aku juga tau, kamu adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Izinkan aku menjadi sumber kekuatanmu, mulai saat ini. Aku akan berjanji untuk selalu mencintai dan berusaha sekuat tenagaku untuk membahagiakanmu. Adrian juga akan kucintai dan kusayangi bagai anak kandungku sendiri”, ucapku mantap sambil menatapnya penuh keyakinan.

Lalu aku kembali berlutut seraya mengulurkan cincin yang kupegang kepadanya dan berkata,

“Cincin ini adalah simbol cintaku dan juga keteguhan janjiku kepadamu.. Yolanda Dyah Atmitri, Will you marry me?”

Berbeda dengan reaksi yang ditunjukkan Vera tadi, Yollie hanya diam dan tidak mengulurkan tangannya. Namun sesaat kemudian, ia berdiri dan menarikku untuk berdiri dalam jarak dekat dengannya. Wajah kami hanya tinggal berjarak sekitar 2 jengkal saja. Kemudian Yollie berkata sambil menatap mataku dalam-dalam,

“Aku menginginkan laki-laki tangguh yang siap untuk melindungi serta mencintai aku dan Adrian sepenuhnya. Jangan pernah berlutut di depanku lagi..”, ujarnya tegas.

Lalu ia merangkulkan tangannya melingkari leherku dan perlahan mendekatkan wajahnya, menghampiri wajahku. Bibir kami bertemu. Yollie menciumku dengan bergairah dan sedikit liar. Aku pun tak mau kalah dan membalas lumatan bibirnya dengan lumatan dan cumbuan yang penuh gairah.

Beberapa saat kemudian, aku melepaskan ciumanku dan bertanya,

“Apa itu artinya kamu setuju dan menerimaku?”

Yollie tersenyum dan melepaskan rangkulannya, lalu mengulurkan tangan kirinya kepadaku. Aku langsung bersorak senang di dalam hatiku dan memasangkan cincin permata ungu itu di jari manisnya.

Setelah cincin itu terpakai olehnya, dan tanpa menunggu perkataanku selanjutnya, Yollie langsung membalik badannya lalu duduk lagi di sofanya seperti tadi, seolah tidak pernah terjadi apa-apa barusan.

Aku menghela nafas melihat tingkah Yollie itu karena sudah paham karakter wanitaku yang satu ini. Dan sama seperti yang terjadi setelah aku memasangkan cincin kepada Lia dan Vera, suara sistem itu terdengar lagi..


“” Tring.. Congratulation master.. Your slave has obtained a new item [Ring of Passionate Power] “”

“” Item effect : This ring gives the master ring and the other three rings, a strength aura, which grants 10 points in strength atribute whenever the holders of another ring is nearby “”



Setelah suara sistem itu berhenti bergema di kepalaku, aku melihat Lia juga berjalan menghampiri Yollie lalu duduk di sampingnya. Mereka berpelukan sesaat sebelum melepaskan pelukan mereka lalu menghadap ke arahku.

Aku hanya bisa tersenyum pasrah melihat tingkah mereka yang kusadari masih ada ketegangan dan persaingan di antara kedua wanitaku itu. Namun aku tidak terlalu mempermasalahkannya karena aku yakin mereka akan baik-baik saja. Sedikit persaingan yang sehat bisa membuat hidupku lebih berwarna.

Lalu aku menoleh ke arah Indah yang duduk di samping Yollie, di ujung sofa. Indah yang melihatku sedang menatapnya, memberikan senyuman lebarnya kepadaku.

Aku tau senyuman itu bukan berarti Indah sadar bahwa aku mau melamarnya. Tapi senyuman itu adalah sebuah senyuman yang tulus melihat kebahagiaanku saat ini. Indah akan selalu men-supportku setiap saat, dan turut bahagia ketika aku juga merasakan bahagia.

Aku membalas senyumnya sesaat, kemudian membalik badanku dan menoleh ke arah Azizah. Azizah yang sadar bahwa sekarang adalah gilirannya, langsung menundukkan wajahnya yang merona merah, menatap lantai.

Azizah memang wanitaku yang paling lugu dan pemalu. Setelah mengambil cincin terakhir dari kotak yang masih dipegang Lia, aku berjalan menghampiri Azizah sambil tersenyum. Kemudian aku langsung berlutut di depannya seraya berkata,

“Saat pertama kali melihatmu, aku sudah terpesona dan jatuh cinta dengan kecantikan dan keanggunanmu. Aku berjanji akan mencintaimu selamanya, zizah.. Putramu, Ziyan, juga akan kusayangi dan kuanggap sebagai putra kandungku sendiri. Azizah Qirania, sudikah kamu menerimaku sebagai imammu yang siap membimbing dan melindungimu seumur hidupku?”, pintaku lembut kepadanya.

Wajah Azizah terlihat semakin merah padam setelah mendengar pintaku itu. Dengan perlahan ia mengangkat wajahnya dan menatapku sayu seraya berujar,

“Iya mas.. Zizah mau..”, ucapnya pelan.

Lalu Azizah mengulurkan tangan kanannya. Aku tau kenapa ia melakukan itu. Di jari manis tangan kirinya masih terpasang cincin pernikahannya dengan Nuha Paredan. Tapi itu tidak menjadi penghalang baginya untuk menerima lamaranku.

Aku memasangkan cincin permata pink itu kepadanya lalu meraih tangan kanannya itu dan mendekatkannya ke bibirku. Kemudian aku mengecup lembut tangannya sesaat diiringi oleh suara sistem yang bergema kembali di kepalaku.


“” Tring.. Congratulation master.. Your slave has obtained a new item [Ring of Infinite Wisdom] “”

“” Item effect : This ring gives the master ring and the other three rings, a charm and int aura, which grants 5 points in charm and Int atribute whenever the holders of another ring is nearby “”



Aku tersenyum puas setelah mendengarkan suara sistem itu. Lalu aku melepaskan kecupanku di tangan Azizah dan berniat untuk mengecup keningnya. Namun seketika niatku itu terhenti karena suara sistem itu kembali bergema di dalam kepalaku..


“” Tringg.. Congratulation Master.. The system has decided to give you an extra reward as appreciation for your achievements so far “”

“” You have obtained a new item, Evergreen Healing Pill “”

“” Item Details : This pill can cure all diseases and any abnormal health deformities “”



Aku seketika terkejut dan langsung membalik badanku, melihat ke arah Lia yang sedang berjalan menghampiri Azizah di belakangku. Aku terbengong menatapnya..



….

….

….
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd