Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
sabar d nunggu ketikan...reques suhu ....adain lg sayang2an meri ma andre...kan kmaren ditinggal kentang...wkwk...
 
Chap 07

819e17543663572.jpg

Nakula Andreas

3f23a0534401800.jpg

Nadya Clara Navista

bbce44534401798.jpg

Sandra Wilhelmina Angela


7201d9533934359.jpg

Liana Esti Kinasih


POV Andreas


“Hangat sangat hangat. Uhh... seperti ada yang membelai lembut wajahku? Apa aku bermimpi?” kataku dalam hati,dengan mata yang masih terpejam. Perlahan aku mulai mengerjapkan mataku. Aku sangat kaget melihat siapa sosok yang membangunkanku.

“Hahhh....!!!”


“Cla-clara! Ngapain kamu disini, aku masih ngantuk banget tau?” gumamku.


“Bangun sekarang udah subuh, lo lihat jam tuh!” kulirik ke arah jam di dinding sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi.


“Ah. Tanggung sebentar lagi, aku masih mau tidur lagi Clar, sampai matahari sedikit terlihat dari ufuk” aku membalikkan badanku. Tapi tangan si Clara terus menggoyang-goyangkan badanku.


“Ndre, bangun dong, gw laper nih. Nggak ada makanan di kulkas lo?” ujarnya sembari memelas.


“Ah. Kamu itu, Clar! Ngganggu orang lagi tidur aja” dengusku kesal. “Dikulkas ada banyak bahan bisa kamu olah jadi masakan apa kek, aku masih ngantuk banget.” sahutku kondisi mata masih tertutup.


“Ndre please!” Clara memohon. “Gue nggak bisa masak, tau!” tambahnya.


“Ah...iya iya! Ini aku bangun, masih ngantuk banget padahal ” gumamku sambil menguap.

“Bauuu... sana cuci muka sama gosok gigi” perintahnya.

“Tumben ni cewek suaranya kedengarannya lembut, nggak kedengaran galak dan cerewet. Ah..iya! Kalau ada maunya dia sangat wanita banget, tapi kalau udh emosi tanduk iblisnya keluar.” batinku.


Dengan langkah badanku yang masih sedikit sempoyongan aku segera melangkah ke arah kamar mandi yang berada di samping dapur.

“Uhh. Seger!” saat tanganku menyentuh air kran di wastafel.

Kulihat ke arah ruang tv, dia masih dalam posisi yang sama duduk manis di sofa sambil memperhatikanku yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Huh dasar cewek semaunya aja. Tapi anehnya aku nggak bisa menolaknya. Apa pertanda aku mulai menyukai dia” batinku.

“Mmm...masak apa ya. Nasi goreng, kemarin aku belum sempat menanak nasi. Jadi nggak ada sisa nasi di rice cooker. Ada telur, bikin ‘omelette sayur dan daging’ aja deh. Bodo dia suka atau tidak, terserah.”gumamku sambil memilih bahan yang akan kubuat omelette

“Telur 3 butir cukup lah, bawang bombai, wortel, garam, cabe, roested seaweed (rumput laut panggang), minyak goreng. Apa lagi, seperti ada yang kelupaan, ah..iya daging giling!” gumamku.


Bahan udah siap, aku mulai mengocok semua telur kedalam mangkuk, kukocok hingga warna putih telur bercampur menjadi satu dengan kuning telurnya.
Tidak lupa juga untuk mengupas dan memotong kecil bawang bombai, wortel dan cabai. Sedangkan untuk roested seaweed hanya ku hancur-hancurkan saja.

“Kelihatannya kamu sibuk” sebuah suara lembut mengagetkanku. Sedikit ku menoleh ke arahnya ternyata si Clara.


“Menurut mu! Kalau tidak sibuk didapur, nanti akan ada orang yang mati kelaparan” ucapku sedikit menyinggungnya.


“Apa maksud lo,?dasar nggak jelas” jawabnya ketus.


“Lagian kamu kesini mau ngapain, lebih baik kamu duduk manis kayak tadi aja, kalau datang cuma hanya menggangguku. Kalau kamu kesini berniat mau membantu silahkan.” jelas ku.


“Gue mau ngebantuin lo, biar sekalian gue mau belajar memasak gitu!” aku hanya tersenyum renyah membalas tatapannya itu.

“wow... Okey! Mending kamu panaskan pan itu dia atas kompor,apinya kecil aja. Terus kamu olesin pan- nya dengan margarin secukupnya Clar?” perintahku.


“Udah ,ndre! keliatannya sudah panas pan-nya”

“Kamu ambil roti tawar yang ada didalam kulkas. Olesi dulu rotinya Clar sama margarin baru kmu masukkan ke pan yang udah panas itu.” tuturku.

“Udah ni ndre” serunya

“Ya uda kamu biarin sampai kurang lebih 1menit,biar tingkat kematangannya tidak terlalu kecoklatan.” dia hanya mengangguk pelan.


“Harumnya, lo masak apa sih ndre! perut gue jadi makin lapar aja nih!” tanya Clara.


“Hanya masakan simpel kok Clar! Omelette sayur dan daging mudah-mudahan kamu menyukainya.” kataku datar.


“Itu enak, pas dan bergizi kok Ndre. Kamu pintar banget masak udah sejak kapan ndre!” ujarnya sambil terus kepo.


“Emm... Yang pertama aku belajar memasak sama bundaku di kampung. Yang kedua karena aku dulu waktu kuliah pernah bekerja menjadi asisten chef di salah satu kafe di Batam.” aku sedikit menceritakan masa lalu ku.


“Wah... pantesan lo pinter,udah pernah kerja secara langsung sama chef-nya !”

“Ah... Bukan seberapa Clar! kamu juga bisa kok. Kalau mau belajar memasak tanpa langsung ke yang ahlinya.” sanggahku.


“Ndre ini udah mateng semua rotinya, mah ditaruh dimana?”

“Kamu taruh dipiring besar yang itu aja, Clar? Kamu ambil keju sama maesses coklat di kulkas.” perintahku dan dia melakukannya.


“ Terus keju ini mau diapain ,Ndre!” tambah dia lagi.

“Kamu parut halus kejunya dia atas roti yang kamu panggang tadi Clar! Tambahkan susu kental manis diatasnya sebagai pelengket lalu taburkan maesses coklat, kemudian kamu tutup dengan roti panggang diatasnya lagi” terlihat wajahnya nampak ceria, setelah berhasil menyelesaikan satu menu hidangan buatannya.


“Wah kamu hebat Clar! Pasti enak tuh, nggak kalah sama yang ada di cafe-cafe Clar?” kataku sambil memuji sandwich buatannya itu. Pipi dia nampak memerah dan tersipu malu.


Dalam hati aku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajahnya itu. Karena baru kali ini aku melihat seorang Clara tersipu malu. Lucu dan makin imut gadis ini.

“Ndre,” panggilnya.


“Ya, Clar?”

Dia sempat berfikir sejenak.

“Masih lama lagi nggak, lo masak omelettenya, gw udah laper banget, ndre?” ujarnya pelan.

“Sedikit lagi nih Clar! mending kamu bawa aja dulu sandwichnya ke meja makan. Aku nanti nyusul.” imbuhku.


“oke!” terlihat segaris senyum di wajahnya.


“Kelihatannya udaah cukup matang.”
Segera aku angkat dan kutaruh di piring besar. Kemudian ku potong-potong menjadi beberapa bagian. Kulihat wajah si Clara nampak berbinar-binar menyambut hidangan yang kubawa.


“Taraa.... omelette isi sayur dan daging sudah siap nona!” guyonku.

“Kelihatannya enak nih ndre!” timpalnya.

“Rasain aja dulu, Clar? ini untuk kamu dan ini untukku” aku mengambilkan dan membagi potongan omelette untuknya.


“makasih ndre!” sahutnya lirih.

Aku hanya mengangguk pelan kepalaku dan mulai memakan hidangan yang tersedia.

Andai kamu terus seperti ini Clar? Aku melihatnya sangat senang, senyumanmu itu sungguh manis dan kamu terlihat cantik.


“Hemm. Lo lagi mikirin apaan ndre?” tegurnya. Melihat tatapan mataku yang tanpa sadar memperhatikan dia.


“Eh..ehh... enggak kok Clar!” suaraku sedikit gugup karena ekor matanya itu melotot tajam ke arahku.


“Awas lo kalau mikir macam-macam!” tukasnya sambil mengancam.

Sialan nih cewe baru sebentar dia terlihat manis dan cantik sekarang udah kembali ke sosok iblisnya yang menyeramkan.


Sorry, ada coklat di tepian bibirmu Clar?” kataku seraya mencondongkan wajahku hingga tepat didekatnya. Dan aku membersihkan coklat yang menempel dibibirnya itu dengan jari telunjukku.

“Ehh”dia nampak sedikit kaget, kedua muka kami begitu dekat, deru nafasnya sangat terasa dan hangat.

CEEKKRREEEKK... CEEKKRREEEKK

Sebuah suara dari lampu flash kamera smartphone membuyarkan lamunan dan pandangan kami berdua.


“Kalau kalian mau ciuman nggak usah ragu-ragu.” aku dan Clara menoleh ke sumber suara. Sandra menghampiri kami berdua dan duduk tepat di sampingku.


SANDRA...” ucap kami bersamaan.

“Hihihi kalian berdua itu kompak banget dan juga sangat serasi, aku berharap kalian itu bisa berjodoh, dan ini foto kalian berdua pas mau ciuman tadi, lucu.” ujarnya datar sambil terkekeh.


“lhh... rese banget lo Sand? ” protes si Clara.

“Nggak deh, Sand! Gue jodoh sama ini anak ogah. Dan lo orang kedua yang bilang gw jodoh sama dia, selain mamaku” elakknya sambil mencibir kearahku.


“Aku juga males punya cewek kayak kamu Clar! Pemalas dan tidak bisa masak pula” kataku tak kalah mencibir balik kearahnnya.


“Apa lo bilang hah!” matanya melotot kearahku.

“Pemalas dan tidak bisa memasak” sahutku datar. Dan sebuah jitakkan sukses mendarat di puncak kepalaku.


“Adaww... Sakit tau Clar! ” omelku.

“Aissh ...kalian berdua ini baru di bilang sangat couple gitu aja udah kaya tom and jerry. Benci tanda cinta lho? Lo berdua kalau saling suka nggak usah sok-sokan pada jaim dech?” ujar Sandra yang menimpali pertengkaran kecil kami berdua


“Uweeekkk, ogah gw Sand!” aku hanya tersenyum kecut melihat ucapan si Clara.

“Aku ke kamar mandi dulu Sand!udah telat nih. Bisa-bisa Bu Liana ceramah.”kataku beranjak dari kursi ruang makan menuju ke kamar mandi.


“Ndree, ”paggil si Sandra

“Ya ada apa, Sand?”

Do you miss me? Sandra berdiri menghampiriku dan dia memelukku erat.


“Ah. Kupikir apa? Bukannya kita berdua hampir setiap hari ketemu, kangan-kangen! Lebay” kataku.

“Bodo...”

Si Clara masih asik dengan makanannya. Sesekali dia melirik kearah aku dan Sandra yang masih dalam keadaan berpelukan. Tanpa rasa malu Sandra berani menciumi kedua pipiku. Kulihat wajah si Clara begitu sinis melihat ulah temannya kepadaku. Entah kenapa cepat sekali berubah-rubah sifatnya itu. Apa dia cemburu melihat aku sama Sandra berpelukan seperti ini. Tapi tadi dia bilang merasa ogah dan jijik dekat dengan aku.

“Gadis aneh” umpatku.

Aku melepaskan pelukan Sandra dan mengelus-elus pipinya yang putih dan mulus itu. “aku tinggal dulu ya Sand?” dibalas dengan anggukan kepala dia.



**********


Kutinggalkan mereka berdua yang berada di ruang makan. Aku segera bergegas menuju ke kamar mandi

Centunngg...centunngg.

Suara nada getar sms di smartphoneku berbunyi.

from Bu Liana said:
ndre, laporan yang saya minta kemarin untuk kamu perbaiki.
Apa sudah selesai?

“Aduh mati aku, kelupaan?? Bisa kena omel habis-habisan ini sama Bu Liana.”
Terpaksa aku ketik sms balasan sejujurnya pada beliau.


to Bu Liana said:
maaf sebelumnya bu, saya belum memperbaiki laporan-laporan yang ibu minta kemarin.

Sekali lagi saya minta maaf bu. Biar nanti saya kerjakan lembur Bu, sebagai ganti kecerobohan saya.
Terima kasih


Pesan sudah terkirim ke nomor Bu Liana. Selama beberapa menit pesan yang ku kirim belum ada balasan darinya. Kuputuskan untuk segera bergegas ke dalam kamar mandi meletakan smartphoneku diatasi nakas.
.
.
.
Aku sudah siap dan rapih. Tidak lupa memasukkan dokumen laporan yang belum sempat aku perbaiki. Aku jadi teringat kembali akan pesan yang di kirim ke aku. Kubuka smartphoneku, namun tak ada satu pesanpun yang masuk.

“Aduh aku mesti gimana ini? Kasih alasan apa pada Bu Liana? ” pikirku sambil memandang lurus keluar jendela kamarku.


“Apa yang sedang kamu pikirkan ndre?” tanya Sandra ketika masuk kedalam kamarku.

“Ah. Tidak ada apa-apa Sand!” kataku berbohong.


“Tapi wajah kamu nggak bisa bohong ndre!” Sandra memelukku dari belakang.


“Hei, Sand! Kamu nggak boleh ngelakuin ini padaku. Ingat kamu sudah punya kekasih Sand, jadi kamu mesti menjaga kepercayaannya.” kataku menasehati.


“cuupp” Sandra kembali menciumku lagi. Matanya menatapku penuh kelembutan , membuat batinku merasakan ada semacam perhatian yang tulus darinya. Sungguh jelas wanita-wanita yang berada di dekatku sungguh sangat misterius perasaannya. Bila aku ceroboh sedikit saja, aku bakal kehilangan salah satu dari mereka. Yang terpenting sekarang jalani saja.


“Sand, aku berangkat kerja dulu ya!” pamitku .


“Ehh... i-iya ndre! Kamu hati-hati di jalan.” kata si Sandra sedikit gugup.

By the way, si Clara kemana Sand!” kataku yang baru menyadari bahwa apartemenku menjadi sepi.

“Dia tidur lagi, sehabis makan tadi.”kata Sandra masih terus memelukku

“Sand! aku berangkat dulu ya.”

“Bentar aku masih nyaman banget meluk kamu ndre.” aku hanya bisa pasrah atas perlakuan si Sandra.


*********


“Pagi pak prapto” sapaku pada salah seorang security di halaman gedung perkantoran tempatku bekerja.


“Eh mas Andre, pagi mas?” aku hanya tersenyum menyeringai kearahnnya.


“Saya duluan takut telat pak”

“Silahkan mas Andre” dia menundukkan kepalanya tanda hormat.

Saat aku berjalan meniti lorong luar gedung terlihat masih sedikit sepi. kuputuskan untuk segera masuk ke dalam gedung menuju ruangan ku.


“Ndree, ” teriaknya, suara khasnya tidak asing lagi. Dia si Keysia salah satu teman yang seruangan denganku.


“Lo tadi di cariin sama bu liana!” imbuhnya lagi, membuat aku semakin lemas, aku bakal kena peringatan keras ni dari Bu Liana.


“Hei, ndre bengong aja lo” sahutnya.
“Udah buruan lo, ke ruangan Bu Liana. Jangan sampai dia naik pitam kalau kelamaan nunggu lo.” tambahnya.


“Ya udah aku kesana dulu, Key? Thanks, ya Key?Hari ini kamu makin cantik aja Key, bikin aku nggak bosan-bosannya ngeliatin kamu Key?” selorohku menggoda si Keysia.


“Andreeee.....” jeritnya aku langsung menutup cupingku.

“Ah.. berisik tau nggak sih Key!” omelku.

“Gombalan lo garing abis, basi? Udah lo sana temuin Bu Liana.

Asem banget dah, segitunya ya aku, dicuekin sama namanya cewek, “ah bodolah, pusing mikirin cewek selalu main hati”


Tap...tap..tap....


“Hufffttttt” deg-degan!”


Tok...tokk..tokk


“Ya masuk, ” teriaknya dari dalam terdengar cukup lembut suaranya.


“Permisi Bu” Kataku sopan sambil membungkukan badanku.


“Silahkan duduk” suaranya benar-benar lembut, tidak seperti biasanya yang selalu terlihat tegas dan garang. Namun sekarang lebih feminim banget.

Hari ini bu Liana terlihat cantik dalam balutan kemeja putih dengan blazer abu-abu dan rok mini 5 cm dari lutut nya.

Dia berdiri dari kursinya berjalan menuju kearahku. Dengan senyum tipisnya menyeringai kearahku. Tatapan matanya itu bukan tatapan kemarahan, tapi tatapan menggoda.Sepertinya ada yang beda dengan sikap Bu Liana pagi ini. Semuanya tidak seperti yang aku takutkan tadi pagi. Entah ada apa dengan dia sekarang.


“Ndree” bisiknya tepat ditelingaku.

“I-iya bu, ” aku begitu gugup, bu Liana berdiri di depanku. Wajahnya terlihat sangat cantik, nafasnya begitu segar.


“Kenapa ndre, kok gugup gitu. Aku nggak akan marah sama kamu, tentang masalah laporan yang saya suruh ke kamu dan sampai sekarang belum kamu kerjakan.” ucapnya datar.

“Tapi Bu, nanti saya akan coba selesaikan hari ini juga, bila perlu aku siap lembur, saya tidak mau dikatakan tidak profesional.” kataku. Bu Liana hanya tersenyum mendengar jawabanku.


“Baiklah jika itu mau-mu ndre, tapi saya tadinya mau kasihkan tugasmu itu ke temanmu, tapi karena atas dasar keprofesionalanmu saya terima. Berarti tugasmu menjadi double. Dirumahku ada dokumen yang mesti di kerjakan sama kamu minggu ini juga. Dokumen untuk presentasi kita ke Bali ndre.” jelasnya.

“Baiklah,bu. hari ini saya akan lembur, sampai selesai.”

“Nanti kamu pulang bareng sama saya ya ndre. Sekalian juga kamu kerjakannya di rumah saya, ndre” tangan Bu Liana berada di kedua bahuku.


Aku begitu gugup bu Liana duduk di atas meja tepat di depanku, paha putih mulusnya sangat menggoda. Apalagi kedua tangannya berada dikedua bahuku.

“Ndre” panggilnya lirih ia menarik sedikit tengkuk leherku. Dan aku tidak bisa melawannya.

Sangat lembut daging bibirnya itu, perlahan lidahku mulai mendorong masuk kedalam rongga mulut Bu Liana. Terlihat Bu Liana masih sangat kaku permainan bibirnya. Sangat berbeda dengan ciumanku dengan Clara atau tante Meri. Apa ini kali pertamanya Bu Liana berciuman dengan seorang pria.

Tak tinggal diam aku melepaskan ciumannya, aku mulai menjilati lehernya yang putih bersih dengan lembut.

Ouuhh... ndreee....ahh


___________________________________________


Maaf suhu baru saya update....
Pagi ini.... Jaringan semalam kurang baik disini...







[Next Chap]>>>
 
Terakhir diubah:
thanks update nya !!!
Jangan kelamaan om update nya.

kalo bisa pas sex schene nya, di buat halus saja.
suka banget sama alur cerita nya :)
 
Kenapa bu liana?
 
Makasih updatenya suhu..makin banyak aja yg suka sm andre..tante meri.,liana.,sandra.,clara.,apa masih ada lg yg lainnya suhu.?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd