Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sebuah Kesalahan__ versi BHyunjin

Reni Story 4

Baru

MEE3CV_t.jpg



Tepat sebulan setelah peristiwa lamaran yang dilakukan pak sitor padaku. Aku pun jelas menolaknya karena selain aku masih punya suami, tapi usia pak sitor yang lebih tua dari ayahku serta status sosial nya yang jauh dariku jadi faktor utama. Meski pak sitor mau pindah keyakinan ke agama ku namun aku tetap manolaknya. Hubungan ku dengannya selama ini hanya ku anggap sebagai pelepasan dahaga birahi ku yang sudah ditinggal suamiku bang Ikhsan kuliah di Amerika. Bang Ikhsan sama memang sangat jarang pulang, meski aku tak merasa khawatir ia selingkuh tapi aku tetap kesal dengannya. Bang Ikhsan bukan tipe pria yang mudah bergaul dengan wanita sehingga ia tidak mungkin selingkuh. Hal yang paling ku takuti darinya adalah sifat KUTU BUKU nya. Jika sudah menyangkut urusan pendidikan dan ilmu pengetahuan ia sudah pasti lupa akan segala hal. Memang mungkin jika bang Ikhsan harus memilih istri atau belajar ia akan memilih BELAJAR.

Entah mengapa akhir2 ini aku selalu merasa kangen dengan keberadaan pak sitor. Hingga hari entah mengapa tubuh ku tiba2 merasa sangat berat dan serasa berkunang kunang. Hingga saat aku ingin mengambil piring untuk makan tiba-tiba
Prankk...............

Piring yang ada ditangan ku pun terlepas dan terjatuh diikuti diriku yang juga terjatuh. Entah mengapa tiba-tiba dunia ini menjadi gelap gulita dan aku pun terbaring di lantai rumah

Saat aku bangun aku lihat diriku sudah dalam kondisi diinfus di rumah sakit dan akupun melihat sosok yang tak asing disamping ku
....................
Writter POV

Reni tiba-tiba terjatuh dan pingsan dirumahnya. Entah mengapa itu bisa terjadi. Disaat yang sama
" dek...... Dek.... Renii" panggil pak sitor dari luar rumah. Setelah berkali-kali memanggil tak Ada harapan pak sitor pun menyerah dan kembali, ia merasa jika Reni sudah marah dan membenci nya. Namun tiba tiba

Prankk.......... Suara piring jatuh dari dalam mengejutkan pak sitor yang mendengarnya. Karena khawatir terjadi apa-apa, pak sitor pun mendobrak pintu rumah reni dan betapa terkejut nya pria 60 tahun ini mendapati Reni sudah tergeletak pingsan di lantai. Pak Sitor pun langsung menggendong Reni menuju puskesmas terdekat. Meski kondisi saat ini hujan deras, ia tetap rela menerobos hujan deras untuk menyelamatkan reni

END POV
.......................................

Aku akhirnya tersadar dari pingsan ku dan melihat sosok pak sitor sudah duduk disamping ranjang aku tidur. Terlihat tubuhnya basah kehujanan.
" Pak... Aku dimana? Dan kenapa aku disini" tanya ku pada pak sitor
" oohh.... Syukurlah dek reni udah siuman...."
" ini di puskesmas dek.... Tadi dek reni pingsan... Bapak ngga tau entah mengapa?" jawab pak sitor
Aku coba memahami situasi dan sedikit teringat dengan peristiwa sebelum ia pingsan
" Jadi bapak yang bawa aku kesini hujan2 begitu? " tanya ku
" iya dek reni... Bapak takut dek reni kenapa napa " jawab pria tua itu.

Tak lama kemudian seorang dokter masuk ke ruangan itu dan menjelaskan
" dok saya kenapa? Saya sebelumnya belum pernah pingsan seperti ini. " tanya ku
" ooo.... Ibu ngga kenapa napa kok bu.... Menurut diagnosis dari sampel darah ibu"
" yang menyebabkan ibu sampai pingsan adalah karena ibu ALERGI OBAT" kata dokter itu
" obat apa dok?? Saya ngga minum obat kok" tanya ku penasaran
" ibu sedang program KB kan??"
" nah itu bu... Sebenarnya ibu ini punya alergi terhadap obat KB itu, namun bukan alergi yang kuat... Jadi efeknya bakal pelan pelan"
" tapi efeknya bakal cukup parah bu... Untuk sementara ibu akan mengalami lumpuh kaki dan tangan selama kurang lebih 1 sampai 2 minggu, karena syaraf ibu ada yang kena"
" nah untuk obatnya saya sudah resepkan dan untuk semetara IBU DILARANG MENGKONSUMSI OBAT KB apapun ya bu.... Supaya darah ibu netral lagi"
" untuk obatnya bisa diambil kakek didepan" ucap dokter yang mengira pak sitor adalah ayahku

Kemudian pak sitor mengikuti dokter itu Untuk ngambil dan membayar obat nya. Aku pun hanya bisa menangis mendapati diriku untuk semetara akan lumpuh dan bagaimana aku akan menjalani hidup ku sementara ini. Bebrapa saat kemudian pak sitor terlihat masuk dan menawa obat. Ia pun membantu ku untuk meminum obat itu. Bahkan selama 2 hari aku dirawat di puskesmas ini pak sitor lah yang selalu menemani dan melayami ku, aku merasa jika pak sitor tidaklah marah padaku, justru aku merasa bersalah dengan tindakan ku saat itu.

Hingga tepat hari itu aku pun dinyatakan boleh pulang, pak sitor mengantarku ke rumah. Ia secara bolak balik kembali ke rumah sakit lagi Untuk mengambil kursi roda sewaan yang aku sewa. Saat ini meski tanganku sudah bisa bergerak namun rasanya lemas sekali, namun kaki ku sampai saat ini belum bisa bergerak sehingga aku perlu kursi roda. Selesai mengambil kursi roda aku pun didudukan diatas nya sedangkan pak sitor sibuk membersihkan bekas piring pecah waktu itu aku pecahkan. Terlihat juga jika pintu rumah sudah ia perbaiki sebelumnya, aku pun merasa berterima kasih dengan keberadaan pak sitor disini...

Pak Sitor benar-benar melakukan segala nya untuk ku mulai dari memasak, menyuapi ku, hingga membersihkan rumah semua yang harusnya dilakukan suami ku bang Ikhsan justru dilakukan pak sitor yang notabene bukan siapa siapa bagi ku. Hingga malam hari pak sitor menemani ku yang sedang tak berdaya itu dirumah Dinasku. Baru sekitar malam nya pak sitor pulang kembali ke kostnya.

Malam itu tepat 3 hari setelah aku opname, malam itu aku tak bisa tidur dan kondisi sepertinya kembali kambuh, Badanku terasa sakit semua sampai ke tulang ku terasa sakit disaat itu aku mendengar suara seperti orang berbisik bisik diluar rumah. Aku pun curiga sekaligus ketakutan jika itu adalah pencuri aku tambah takut karena kondisi ku sedang seperti ini, yang jelas aku tak bisa melakukan apapun. Aku hanya bisa berdoa semoga orang itu segera pergi dari sana, namun aku salah justru aku mendengar suara seperti orang coba membuka pintu dengan kunci yang bisanya dipakai pencuri untuk membobol rumah. Aku pun terus berdoa mengharap orang itu segera menyerah dan pergi. Hingga akhirnya suara gemuruh petir di langit bersahut-sahutan dan hujan deras kembali terjadi bersamaan dengan orang asing itu yang meninggalkan rumahku.

Aku sangat lega sekaligus bersyukur karena pencuri itu tidak bisa masuk. Lalu dengan susah payah aku naik ke kursi roda ku dan melihat keluar. Ternyata di pintu belakang yang ingin di bobol tadi sudah terpasang slot kunci dari dalam yang dipasang oleh pak sitor. Aku pun menghela nafas dan lega, aku kagum dengan pak sitor meski keberadaan nya tidak disini tapi ia tetap mampu melindungi ku dari pencuri itu. Aku pun kembali ke ranjang dan memjamkan mata aku pun hanya tersenyum sendiri mambayangkan pak sitor, saat itu justru aku membayangkan persetubuhan pertama ku dengannya yang kami lakukan juga di kamar ini, entah mengapa aku merasa sangat bahagia saat teringat kejadian itu. Aku pun tertidur setelahnya.

Pagi harinya saat pak sitor datang mengunjungi ku aku pun bercerita tentang kejadian tadi malam. Pak Sitor pun terlihat cukup geram dengan kelakuan maling disana, ia pun dengan emosi ingin mencari dan menghajar maling itu. Tapi aku pun mencegah nya. Aku memang tidak suka dengan kekerasan apalagi disuatu sisi aku takut terjadi hal buruk kepada pak sitor. Pak Sitor pun bertanya padaku
" dek reni ngga kenapa2 kan?" tanya pak sitor lembut
" aku ngga kenapa2 pak... Tenang aja"
" meski tadi malem kondisi ku kurang baik tapi berkat gembok dalam yang bapak pasang maling itu tidak bisa masuk pak... Terimakasih" jawabku. Terlihat wajah pak sitor lega mendengar Jawaban ku. Aku bisa merasakan perhatian yang diberikan pak sitor ini murni dari hatinya.
" kalau ada apa2 jangan ragu langsung telepon bapak aja dek reni" ucapnya
Aku pun berterima kasih atas perhatiannya. Setelah membuatkan sarapan untuk pagi dan siang ini pak sitor pun pergi untuk narik ojek lagi, meski uang bulanan yang kami berikan sudah aku naikan tapi pak sitor tetap rajin bekerja, ia bukan orang yang bergantung pada orang lain.

Hingga malam itu cuaca kembali mulai memburuk dan aku melihat pak sitor sudah ada didepan rumah. Aku langsung mempersilahkan nya masuk. Ia datang untuk memberikan makan malam padaku, ia pun juga membelikan minuman khas daerah itu yang katanya untuk menghangatkan tubuh dimusim hujan seperti ini. Dan ternyata efeknya langsung terasa di tubuhku, tubuhku yang sebelumnya merasa dingin karena udara luar kini jadi lebih hangat. Kami pun makan bersama dan ngobrol seperti biasa. Hingga sekitar jam 8 malam cuaca mulai hujan deras. Entah darimana tiba2 aku mengatakan sesuatu pada pak sitor
" pak.... Malam ini tidur disini ya... Reni masih takut maling kemarin datang lagi" ucap ku.
" baik dek reni... Bapak masukin motor dulu" jawab pak sitor kemudian keluar untuk mengamankan motor nya...

Saat ia kembali masuk bersamaan dengan listrik yang padam karena gangguan angin kencang itu, pak sitor pun langsung menyalakan lilin diruang tengah. Jika aku mengingat nya kejadian ini hampir mirip dengan pertama kalinya kami ber sebadan dulu namun bedanya kali ini aku harus memakai kursi roda. Karena belum ngantuk kami putuskan untuk ngobrol2 dulu diruang tengah, aku bertanya kemana saja pak sitor pergi selama bebrapa minggu ini. Ia pun bercerita bahwa selama bebrapa minggu ini dia pergi ke rumah anak bungsu nya yang sedang melahirkan cucu pertama pak sitor. Pak Sitor bercerita bahwa ia merasa amat bahagia mempunyai cucu pertamanya. Meski anak pertama pak sitor juga sudah punya anak namun ia sudah tidak menganggap pak sitor sebagai ayahnya, dan pergi entah kemana. Sedangkan anak wanita pak sitor justru sebaliknya, ia amat menyayangi ayahnya itu. Pak Sitor bercerita tentang impian nya yang ingin bertemu Dengan cucu nya bersama istrinya, namun istrinya sudah meninggal terlebih dulu.

Aku hanya bisa mendengar dengan seksama cerita dari pak sitor itu, namun.........
Entah mengapa aku merasa CEMBURU mendengar pak sitor menceritakan tentang keluarga nya. Aku pun bingung mengapa aku merasa cemburu dan tidak suka saat pak sitor bercerita tentang keluarga nya
Apakah aku iri karena kondisi keluarga ku yang penuh konflik?
Apakah aku mendambakan sebuah keluarga utuh dan bahagia?
Apakah aku kangen dengan suami ku?
Atau...............
Jangan2 APAKAH AKU MULAI JATUH CINTA dengan Pak Sitor. Aku langsung menampik pikiran itu, mungkin aku hanya melantur karena sudah malam.

Karena sudah ngantuk akupun izin diri untuk tidur ke kamar. Pak Sitor pun membantu ku dan membaringkan lu diranjang, kemudian ia pamit untuk tidur. Tepat Tengah malam karena suhu tubuhku yang naik aku pun mulai mengigau. Bebrapa saat kemudian pak sitor ternyata sadar jika aku sedang mengigau, ia pun masuk ke kamar ku dengan khawatir
" dek reni... Kenapa?" tanya nya pelan, lalu ia memegang dahi ku untuk mengecek suhu tubuhku. Ia merasakan jika suhu tubuhku meningkat drastis.

Kemudian pak sitor mengambil inisiatif untuk mencari wadah air dan handuk. Ternyata ia ingiň mengkompres dahi ku yang demam ini. Karena kompresan dari pak sitor ini aku kembali bisa tidur dengan nyaman malam itu. Hingg............
Pagi harinya....... Sinar matahari mulai masuk ke jendela kamar ku membangunkan ku dari tidur ku. Saat kesadaran ku mulai pulih aku merasakan ada sesuatu di bawah kepalaku, setelah aku merasakan nya kembali terasa seperti sebuah tangan yang meski kurus tapi ber otot itu, aku yang kaget langsung langsung membalikkan tubuhku dan menghadap arah sebaliknya dan alangkah terkejut nya aku.

Ternyata pak sitor semalam tadi tidur berdua bersama ku di ranjang ini, dengan posisi lengan nya berada dibawah kepalaku seketika wajahku langsung memerah karena malu. Apalagi saat melihat bagian kepala bawah pak sitor yang sudah bangkit dari tidurnya, seketika aku kembali mengingat Persetubuhan panas yang sering kulakukan dulu, tapi aku langsung menghilangkan pikiran2 itu. Aku pun mencoba bangun lebih dulu dsn mengambil kursi roda ku, namun karena suara dorongan nya cukup keras aku tanpa sengaja membangunkan pak sitor yang masih tidur. Ia pun langsung bangun
" udah bangun dek reni?" tanya pak sitor mengejutkan ku
" iy pak udh" jawabku malu2.
" oh... Ini maaf dek reni.... Tadi malem bapak ngga sengaja tidur disini, abis udh ngantuk banget" pak sitor menjelaskan kejadian tadi malam. Reni pun berterima kasih kepada pak sitor sudah merawat nya tadi malam

Pak Sitor membantu ku untuk diduk di kursi roda, kemudian pak sitor memasak sarapan untuk ku. Aku merasa amat senang dengan kebaikan nya. Setelah mandi dan sarapan pak sitor undur diri untuk narik ojek lagi sebelum berangkat aku berpesan
" Pak... Nanti malem jangan lupa kesini lagi ya" ucap ku, aku lihat pak sitor tersenyum gembira.. Malam itu pak sitor sudah dirumahku, sambil makan malam kami pun kembali ngobrol. Pak Sitor menjelaskan jika sekarang ia sedang mencari kost baru karena tempat kost lamanya akan digusur untuk dibangun rumah baru oleh sang pemilik. Tiba-tiba muncul sebuah ide dipikirkan ku. Sebuah ide yang seharusnya tidak aku katakan tapi entah mengapa kata-kata itu meluncur saja dari mulutku
" dari pada cari kost"
" pak sitor BISA TINGGAL DISINI" ucap ku malu2.
" ngga usah bu, nanti ngerepotin" diluar dugaan pria tua itu menolak. Namun entah mengapa justru aku yang terdengar sangat menginginkan nya
" ngga apa2 pak... Lagian selama saya sakit saya butuh temen buat rawat saya" ucap ku memelas. Akhirnya pak sitor pun setuju untuk pindah. Padahal rumah dinas ini hanya memiliki satu kamar tidur didalamnya
Pak Sitor pun bilang bahwa besok pagi ia akan mengemasi barang nya dikost. Malam itu aku pun tidur dikamar sedangkan pak sitor tidur di sofa ruang tengah.

Besok paginya pak sitor pamit untuk mengemasi barang nya dikost dan pindah ke sini, aku merasa sangat exited menunggu pak sitor datang. Siang nya pak sitor membawa bebrapa tas berisi pakaian dan bebrapa barang pribadinya, aku pun jadi tau jika pakaian yang dimiliki pak sitor tidaklah banyak.
" dek... Ini pakaian bapak taruh dimana ya?" tanya pak sitor
" taruh dilemari reni aja pak masih banyak tempat kok" jawabku. Pak Sitor menata barang2 bawaan nya dirumahku. Jadi Resmi lah mulai hari ini aku dan Pak Sitor TINGGAL BERSAMA.

Entah mengapa aku merasa sangat gembira karena pak sitor lebih banyak memiliki waktu dengan ku, aku benar-benar terlihat seperti seorang gadis yang kasmaran. Apakah AKU MULAI MENCINTAI PAK SITOR?? aku pun tak tahu.... Yang jelas aku hanya ingin merasakan kenyamanan didekat pria 60 tahun itu.

Selama satu minggu ini pak sitor terus memberi ku perhatian lebih, ia rajin memasak, bersih, bersih, dan bahkan mencuci pun jadi tugasnya. Tiap malam pak sitor selalu memberiku ramuan jamu jamuan khas daerah itu. Hingga tepat 2 minggu setelah aku pingsan kini aku sudah mulai bisa berjalan normal lagi. Aku sudah bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhku seperti biasanya, meski kadang pak sitor masih harus menggandeng ku agar tidak jatuh. Mungkin sebentar lagi aku bisa kembali masuk kantor. Karena selama aku sakit, aku izin untuk kerja dirumah.

Hari itu tepatnya hari sabtu siang aku mencoba kembali menelepon bang Ikhsan suamiku karena hari ini adalah hari libur seharusnya suamiku menjawab telepon ku.... Setelah 3x ku coba akhirnya ada jawaban dari seberang sana.
" assalamualaikum bang .... Gimana.......?"
" hello, who is this?" terdengar suara seseorang wanita dari telepon suami ku. Aku pun ragu2 mengecek nomor nya dan ternayat benar bahwa ini adalah nomor suamiku, aku pun sontak kaget dengan hal itu...
Jangan.... Jangan..............

Aku mendengar suara pria sayub sayub dari jauh terdengar bicara dengan wanita ditelpon yang aku yakini itu adalah suara bang Ikhsan. Tak terasa telepon yang kupakai pun jatuh
" hallo... Hallo.... Dek.... Ren" terdengar suara suami ku. Aku yang sudah tak kuasa pun menangis, aku Yakin suamiku selingkuh di sana..... Itulah yang ada di pikiran ku saat ini. Aku pun menutup telepon itu.

Kondisi tubuhku pun langsung lemas dibuatnya, sampai sore hari aku bahkan belum makan dan hanya meringkuk di kasur. Malamnya pak sitor pun pulang membawa makanan dan jamu lagi. Pak Sitor pun mengajak ku untuk makan malam, saat makan malam aku memang tidak terlalu nafsu dan hanya memandang ke makanan itu. Pak Sitor menangkap ekspresi ku, ia pun bertanya
" dek Reni.... Ada masalah ya? Kok kelihatan sedih?"
" kalau ada masalah bisa bilang ke Bapak, pasti bapak akan selalu ada buat dek reni" ucap pak sitor. Aku yang awalnya enggan bercerita lama lama mulai menceritakan kecemasan ku bahwa suami ku telah selingkuh di luar sana.

Pak Sitor pun mendengarkan semua keluh kesah dan curhat ku saat ini, ia pun memberi beberapa nasihat padaku. Setelah selesai makan pak sitor lah mencuci piring sedangkan aku disuruh istirahat saja. Malam itu cuaca menjadi hujan lagi, aku yang belum mengantuk pun kembali berbincang dengan pak sitor di kamar ku, pak sitor pun berkata
" jika seorang suami tega selingkuh dengan orang lain... Lebih baik tinggalin aja dek... Karena itu bisa menjadi bom waktu dikemudian hari...."
" lebih baik wanita sehebat dek reni ini bersama pria yang lebih tepat untuk mu".
" masih ada pria diluar sana yang mencintai mu dengan tulus, dek reni" ucap pak sitor di pinggir ranjang reni, sedangkan reni hanya rebahan di ranjang itu.

Tak lama kemudian listrik kembali padam, beruntung pak sitor punya korek dan ia segera keluar menyalakan lilin diluar. Pak Sitor memastikan sudah mengunci semua pintu diluar dan ia pun masuk kembali ke kamar ku. Pak Sitor meletakkan lilin itu diatas meja samping tempat tidur
Kemudian....... Hal yang tak diduga terjadi

Pak Sitor mengunci pintu kamar ku dari dalam dan kemudian ia pun merebahkan tubuhnya diranjang yang aku tempati ini.
" Pakhh......." belum sempat aku protes pak sitor langsung menarik tubuhku ke pelukan nya. Tak lama kemudian tangan pak sitor sudah berada di dagu ku dan mengadahkan wajahku keatas. Lalu...
" pakkhh..... Ahhhh.... Mmmhhhhh." mulut pak sitor langsung mencaplok mulut ku sebelum aku menyelesaikan perkataan ku.
Mmmhhhh..... Ahhhh...... Ccuupphhh......

Ciuman pak sitor yang awalnya pelan kini terasa makin panas, ia mulai mencari cari lidah ku, aku pun hanya bisa pasrah setelah 2 bulan lalu terakhir kali kami bersetubuh mungkin ini akan jadi comeback kami. Kali ini aku sendiri mulai aktif mengikuti arus ciuman pak sitor, aku tak kalah agresif memainkan lidah pak sitor, kami pun terlibat pertukaran air liur yang cukup banyak, pak sitor mengubah posisi nya kini ia berada di atas ku dan kembali kami berciuman dengan sangat panas, tak terasa 10 menit kami saling bertukar liur hingga pipiku sudah dipenuhi cairan dari mulut kami. Pak Sitor kemudian menghentikan aksinya. Lalu ia membangunkan ku dari posisi ku saat ini.

Kini aku dan pak sitor duduk berhadapan diatas ranjang itu, pak sitor menatap mataku sangat tajam dan serius.... Kemudian
" dik Reni.... Bapak benar benar jatuh cinta sama reni.... Tolong beri bapak satu kesempatan lagi"
" bapak berjanji akan mencintai dik reni sampai akhir hayat bapak nanti" ucap pak sitor serius. Tak terasa entah mengapa air mata mengalir dari mataku. Aku baru tau jika cinta pak sitor padaku tidaklah luntur meski lamarannya dulu pernah aku tolak, ia masih menyimpan perasaan nya padaku.

Sekarang semuanya bergantung padaku......
Apakah aku juga mencintai pak sitor sebagai seorang pria??
Apakah yang aku inginkan dari pak sitor hanyalah kebringasan dalam memenuhi kebutuhan birahi ku?
Atau apakah pak sitor hanya pelampiasan disaat hubungan ku dengan bang Ikhsan renggang?
Ataukah aku benar2 mencintai pak sitor lebih dari suami ku sendiri?
Apakah aku mencintainya dari hatiku bukan dari nafsu ku???

Disaat seperti ini aku haruslah membuat sebuah keputusan yang mungkin akan merubah seluruh hidupku kedepannya nanti.......

Sektika pikiranku terbang entah kemana.... Kejadian di masa lalu hingga pikiran over thinking ku dimasa depan masuk ke kepalaku. Dan akhirnya......

End Part 4
------------------------------
 
Ada yg pernah baca

TUKANG YANG MENUKANGI??

Penulis aslinya suhu siapa ya??

Jika saya buat cerita yang mirip dengan cerita tapi dari sudut pandang saya gimana ya??
 
Ada yg pernah baca

TUKANG YANG MENUKANGI??

Penulis aslinya suhu siapa ya??

Jika saya buat cerita yang mirip dengan cerita tapi dari sudut pandang saya gimana ya??
Kelihatannya akunnya sudah kena banned hu, emang masih ada di penana.com namun yang buat bukan penulis asli
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd