Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Kisah Singkat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
bung Arda gasak semua yang ada .
 
TSnya gak sayang ama yari.
dia lbh sayang Listya. ikh bikes bikes bikes deh.
 
Ragu

“Uggghhhht “ Gita mati-matian berusaha memasukan kaki kedalam sepatu olahraga yang ukurannya kekecilan,wajahnya meringis tapi terlihat lucu ,Arda dan Nia hanya tersenyum melihat tingkahnya.

“Uhh.. makin lama kok makin sempit sih ,gak enak dipakai !“ Gita mengerutu dengan wajah cemberut menghentakan kaki,maklum saja sepatu itu sudah dibeli ketika kelas 1 SMA dan baru diapakai lagi, sepatu yang biasa dipakai masih basah karena hujan ,dia tidak begitu rajin berolah raga dan sekarang dia punya kegiatan rutin ,lari pagi bersama Arda dan Nia .

“Kalau aku suka yang sempit ,makin sempit makin enak!” Arda nyeletuk,Gita menoleh kearahnya.

“Kamu aneh ya Da ,memangnya enak ya pakai yang sempit ? gak sakit ?gak lecet? ” Gita memandang Arda,pancaran cahaya dari bola mata bulatnya menandakan keheranan .

“Enggak sih,awalnya memang gak enak ,tapi makin lama makin enak,kalau longgar gak kerasa !” Arda berkata sekenanya kemudian mengerling kearah Nia ,Nia memicingkan mata , bingung sejenak tetapi dengan cepat otaknya mengerti kemana arah pembicaraan Arda ,kemudian tersenyum .Dasar Arda mesum,hihi!

Masaa sih ? Ya kelau kelonggaran juga gak enak ” Gita tidak mengerti kalau pembicaraan Arda mengarah kepada hal yang mesum.Selain Gita berpikir cukup positif ,sepertinya dia juga tidak terlalu banyak punya teman yang berbicara masalah seksual dengannya.

“Jangan dengerin si Arda ,dia suka bo’ong ..” Tangan Nia terjulur mengapai pinggang Arda ,mencubit dengan gemas,dia merasakan perasaan yang aneh ketika Arda berbicara mengarah ke sesuatu yang berbau sensual,tubuhnya terasa agak panas dan ada geteran aneh ,kemesraannya dengan Arda di lantai atas membayang sejenak di kepalanya .Gita tidak akan ngerti Da,dia terlalu polos! Nia berkata dalam hati,tersenyum kemudian melirik Arda hanya menunduk dan kemudian tertawa.

“Ih.. dasar Arda tukang boong ya.. “ Ekspresi gita terlihat lucu.

“Ayoo brangkat..” Katanya kemudian .

Masih jam 5 pagi ,udara juga terasa begitu segar ,belum terlalu banyak polusi udara yang disebabkan kendaraan.Semenjak kedatangan Gita ,mereka bertiga menjadi semakin akrab ,kadang Ade juga ikut bergabung dengan mereka. Hanya satu hal yang susah dilakukan Arda ,berduaan dengan Nia ,selain menghindari Dodit , mereka harus menghindari Gita .

.....

Peristiwa pemerkosaan tak terduga Arda kepada Liska sudah beberapa bulan berlalu . Meskipun Liska pernah menghubungi Arda melalui SMS tetapi sikap Liska kepada Arda tidak terlalu berubah di kampus ,gadis itu cuek dan tidak mau berbicara banyak kepada Arda ,masih terlihat raut wajah benci meskipun Arda berusaha mati-matian meminta maaf . Awalnya Arda merasa tidak nyaman tetapi lama-kelamaan menjadi terbiasa.

“Kita seperti dulu saja,anggap tidak pernah terjadi apa-apa ,tapi aku mohon jaga rahasia ini !” Itu ucapan Liska sebulan yang lalu membuat Arda sedikit lega,Liska berkata dengan wajah dingin ,tidak mau menatap Arda ,entah karena marah atau enggan . Wajah Liska memang tidak secerah dan seceria dulu ,tentu saja Arda menyadari itu ,dia yang paling tahu penyebabnya ,dia yang paling merasa bersalah,memang semuanya tidak akan bisa kembali seperti dulu,mustahil.

Arda kembali menjadi orang yang lebih pendiam kalau dikampus ,dia sering menatap Liska dengan tatapan tanpa ekspresi . Akhir-akhir ini Deni cukup sering memperhatikannya ,pemuda itu masih menyimpan rasa tidak senang karena kejadian di Yabu dahulu.

“Kok Arda merhatiin kamu terus ,jangan-jangan dia naksir kamu ya Lis? ” Deni yang dari dulu cukup dekat dengan Liska mencoba bercanda kepada gadis itu ketika jam pelajaran kosong ,makin lama dia semakin berani dekat dengan Liska karena dia tahu Liska jomblo dan dia juga tidak ada teman tidur sepeninggalan Santi .

“Eh.. Arda ?.. Ah ..enggak kok,kamu kalau bercanda ada-ada aja!” Liska menjadi salah tingkah,wajahnya terasa mendadak panas,dia gugup , tidak berani mentap Deni dan menoleh ke tempat duduk Arda,lelaki itu sudah tidak ada. Kemana Arda ya ? Pikirnya.Apa mungkin dia pulang karena jam pelajaran kosong?Ada perasaan aneh dihati Liska ,dia binggung apakah membenci pemuda itu atau tidak ,dahulu ketika Arda meminta maaf melalui sms dan akhirnya dia memutuskan untuk memaafkan Arda ,dalam hatinya bertekad untuk berdamai dengan pemuda itu sepenuhnya karena dia tahu kalau semua itu terjadi karena Ferin,tetapi tetap saja ada rasa tidak nyaman di dalam hati Liska kalau bertemu langsung dengan Arda.

“Owh.. siapa tahu ,dia kan aneh “ Kata Deni santai.

“Enggak kok,dia tidak melakukan yang aneh-aneh padaku!” Liska berusaha tenang,tetapi hatinya bergetar hebat ,rasa sakit hati kembali muncul akibat teringat peristiwa pemerkosaan itu.

“Jalan-jalan yuk besok malam “ Deni mengalihkan pembicaraan ,dia melihat sesuatu yang tidak nyaman di raut wajah Listya ,tetapi dia tidak terlalu peduli ,tetap saja pandangannya lebih fokus ke area dada Liska.

“Sama siapa?”

“Berdua boleh ,sama temen temen lain juga boleh ,kepantai atau nonton”

“Kalau dapat ijin dari ortu ya..” Liska tersenyum ,Deni menelan ludah ,dia dari dulu ingin sekali meniduri gadis ini tetapi karena Listya kelihatan cewek baik-baik ,dia tidak terlalu berani.

“Oke.. !ajakin temen-temen lain jugalah ” Kata Deni santai .

Semakin lama Deni dan Liska memang semakin akrab ,apalagi Deni orangnya kadang lucu dan terlihat pengertian ,Liska cukup merasa nyaman ,tetapi tidak begitu menyadari kalau Deni sangat mengingginkan tubuhnya .

.....

Sore itu mendung ,hujan baru saja berhenti ,Arda merasa bosan karena sendirian di kos ,Gita dan Nia pergi kekampung halamanya karena ada upacara adat,seperti biasa lelaki itu membaca buku dengan santai .Tiba-tiba telponnya berdering .

“Kenapa Rik ?”

“Bisa jemput aku gak entar ?” Suara merdu yang sering didengar Arda,suara Yari.

“Oke ,jam brapa?dimana ?”

“Tempat seminar ,sejam lagi !”

Arda mengiyakan kemudian bergegas, daripada bengong disini ,berangkat ajalah ! Jaraknya tidaklah begitu jauh ,cuma sepuluh menit perjalan,sesampainya di tempat itu dia dia mengirim sms kepada Yari.

“Aku udah sampai ,entar sms atau telpon kalau udah selesai ! “

Tidak ada balasan ,Arda santai dan tidak begitu khawatir karena tahu Yari sedang sibuk ,kemudian bergegas kesebuah toko buku tidak jauh dari sana.Diasana adalah tempat membaca buku terbitan baru ,tidak harus membeli ,bisa menyewa dan juga duduk nongkrong.

“Hai Mbak...” Arda menyapa seorang ibu muda yang kemudian tersenyum dan menganguk , dia sudah hapal kepada Arda karena hampir seminggu sekali lelaki itu kesana ,Arda kemudian mengambil beberapa buku ,duduk di pojok ruangan disebuah kursi panjang yang ada sandarannya.

“Wahh.. tumben kelihatan lagi Non! “ Arda mendengar Ibu itu menyapa seseorang yang baru datang .

“Iya ,lagi sibuk akhir-akhir ini “

Arda tersentak dan reflek menoleh ,dia kenal suara itu ,butuh beberapa detik matanya berinteraksi dengan otaknya .

“Liska..” Arda menggumam, Ferin..Oh ..ya..Ferin! Dia mengenal gadis kembar itu dari tatapan matanya.Dia sama sekali tidak pernah bertemu Ferin setelah gadis itu sukses melaksanakan rencana gilany kemudian Ferin menghilang dan tidak ada kabar lagi.Ferin menoleh kearahnya ,kaget sejenak tapi kemudian tersenyum kearah ibu penjaga toko .

“Oh ..ternyata pacar saya sudah menunggu !” Dia melambai kearah Arda ,Ibu penjaga hanya terbengong melihat tingkah gadis itu ,padangan matanya tidak lepas dari Ferin sampai gadis itu benar-benar duduk disamping Arda.

“Apa kabar Da? Kamu terlihat baik-baik saja..hihi” Ferin tersenyum sambil menepuk bahu Arda.Arda hanya mendengus kecil ,dia tahu dari pandangan mata gadis itu kalau Ferin meremehkannya,Arda enggan menjawab dan tetap membolak- balikan halaman buku yang dibaca.

“Kamu ngambek ya? kamu gak kangen padaku Da ? “ Ferin berkata dengan lembut ,pelan,dan tenang ,menatap Arda dengan senyum tersungging ,bukan senyum yang manis menurut Arda ,tetapi senyum yang merendahkan,lelaki itu merasakan hatinya panas,dia masih merasa tidak terima dengan perlakuan Ferin dahulu, Arda hanya menoleh sekilas,cuek , kemudian mencoba kembali fokus membaca.

“Gimana hubunganmu dengan Liska ?Sudah sempat tidur lagi dengannya ?Siapa tahu Liska rela menyerahkan tubuhnya kepadamu.. hihi” Tangan Ferin merayap dibahu Arda,memeluk dengan mesra seperti orang yang benar-benar kangen ,Arda merasakan hembusan nafas gadis itu ketika berbisik ditelinganya,apalagi pipi dan bibir gadis itu sempat menempel di telingga Arda,kali ini Arda tidak terangsang ,tetapi merasa geram.Arda ingin mendorong tubuh gadis itu agar menjauh ,tetapi dia mencoba menahan emosinya.

“Apakah kamu tidak ada perasaan bersalah sama sekali ? “ Arda menoleh ,wajah mereka begitu dekat ,dia menatap Ferin begitu tajam ,terpancar rasa tidak senang yang teramat sangat dimata Arda***dis itu malah tertawa halus sambil menyeka bibirnya yang basah ,tawa yang begitu manis menggoda ,tetapi bagi Arda itu adalah tawa yang kejam.

“Bagaimana denganmu ?Apakah kamu merasa bersalah ? Aku tidak melihat itu di wajahmu ? hihihi..” Manis,begitu manis tawa Ferin ,Ibu Penjaga mungkin percaya mereka berpacaran melihat cara Ferin memeluk Arda.

“Huh...Sok tau..” Arda kembali mendengus ,tetapi dia sedikit membenarkan perkataan Ferin ,dia hanya merasa bersalah ketika melihat Liska murung ,tetapi kalau tidak bertemu Liska ,perasaan tidak nyaman itu akan hilang begitu saja.

“Sepertinya kamu sangat marah kepadaku Da ?“ Nada bicara Ferin mendadak lembut dan manja,seperti orang menyesal ,perlahan melepaskan pelukan di bahu Arda dan bersandar di kursi ,pandanganya mendadak sayu ,menatap lurus kedepan kearah deretan buku-buku.

“Kejam , gila ! hanya kata itu yang paling pantas untukmu ! Apapun alasanya tidak dapat dibenarkan ! “ Gigi Arda gemertak menahan amarah ,Ferin menoleh sekilas kemudian menunduk ,salah satu sudut bibirnya terangkat ,entah tersenyum atau menangis ,yang pasti raut wajahnya terlihat begitu kelam ,mendung penuh kesedihan.

"Da ,apakah kamu pernah mempunyai sesuatu yang paling kamu inginkan ? tapi setelah kamu mendapatkannya,menjadi sebuah penyesalan ?” Ucapan Ferin begitu datar dan tenang tanpa emosi dengan pandangan lurus kedepan tanpa berkedip,seolah menggumam sendiri dan tidak berbicara kepada Arda. Arda merasa merinding mendengarnya ,Arda tidak mengerti maksudnya tetapi seperti ada sesuatu kekuatan yang mendorong Arda menoleh kearah gadis itu ,menatap mata indah Ferin yang kemudian menatapnya dengan sendu ,kemarahan Arda seolah-olah lenyap seketika.

“Tidak...” Arda menjawab dengan ragu,nada bicaranya berubah menjadi lebih lembut.

“Tidak ?” Ferin mengulangi kata-kata Arda dengan nada yang berbeda.

“Tidak tahu ? atau belum tahu ?” Gadis itu melanjutkan ,Arda benar-benar merasa aneh dengan prilaku Ferin ,dia merasa menjadi lelaki bodoh dihadapan gadis ini ,Apakah emosi gadis ini tidak stabil ?atau hanya berpura-pura? Arda menatap gadis di depannya lebih lekat mencoba menyelami perasaannya,Tidak bisa!,Ferin juga menatapnya entah dengan ekpresi apa ,yang pasti Arda merasakan sesuatu yang sangat berbeda dari tatapan Ferin,dia melihat ada airmata menggenang di pelupuk mata Ferin tetapi tidak menetes.Apakah Ferin bermain main lagi ?kali ini aku tidak boleh tertipu !

"Tidak tahu !!" Jawaban Arda yang kembali bernada ketus membuat gadis itu menghela nafas panjang ,mengalihkan pandanganya kesekitar tempat itu ,mengambil buku dan memainkan nya.

"Kamu merasa bersalah kepada Risa ? Menyesal melakukannya kepada saudaramu itu ? Iya Kan ? " Arda sekarang menyerang dengan pertanyaan yang berusaha memojokan Ferin .

"Tidak.. " Kali ini Ferin yang menjawab singkat ,menggeser duduknya sehingga kembali mengarah kearah Arda tetapi tidak menatap wajah lelaki itu .

“Huh.. Jangan bohong ,aku dapat dengan jelas melihat penyesalan di wajahmu ! “ Arda berkata dengan yakin .

“Aku memang merasa berdosa,bukan kepada Liska tetapi kepadamu ,Arda !” Ucapan Ferin yang bernada dingin tetapi tegas dan serius membuat Arda mengerutkan alisnya .

“Kepadaku ?Yaa.. sudah seharusnya seperti itu.. ” Arda berkata dengan dingin.

“Ya.. aku ingin meminta maaf kepadamu ,aku menyesal memperlakukanmu dengan buruk !” Ferin berkata sendu dan terdengar tulus tetapi tidak melihat kearah Arda ,Arda menoleh, melihat gadis itu mengusap titik air mata dengan cepat.

“Kamu memperlakukan Risa dengan lebih buruk ! sangat buruk !” Nada bicara Arda semakin meninggi ,wajah Ferin terlihat semakin muram ,dia terdiam dan tidak menjawab.

“Apa yang kamu inginkan dariku sekarang Ferin ? apakah hanya permintaan maaf ?Itu tidak akan memnghapus dosamu !apakah kamu sudah mendapatkan itu dari saudaramu ..?” Arda menatap tajam mata gadis itu ,Ferin membalas tatapan matanya dengan tegar.

“Kalau kamu ingin tahu kenapa aku melakukan itu kepada Liska ,temui aku disini seminggu lagi “

“Kenapa kamu tidak katakan saja sekarang ?”

“Aku tidak yakin kamu mau mendengarkanku sekarang ! “ Tatapan mata Ferin kembali tegas .

“Aku akan mendengarkanmu “

“Tidak ,sekarang kamu dipenuhi amarah..”

“Aku tidak yakin akan datang minggu depan ..!” Arda berkata dengan cuek ,menghela nafas karena merasa kalah berdebat dengan gadis itu,Ferin menatapnya kemudian tersenyum ,tidak ada lagi gambaran kesedihan di wajah gadis ini .

“Aku yakin kamu datang ,kamu pasti merindukanku ” Wajah Ferin mendekat kearah Arda ,tersenyum agak sinis.

“Kamu jangan begitu yakin ! “

“Jangn berbohong Da,kita sama-sama kesepian ,kita sama- sama mencari sesuatu!” Ucapan Ferin membuat Arda keheranan ,tetapi belum sempat dia mencerna semuanya Ferin sudah berdiri dan menunduk kearahnya.

“Sampai jumapa minggu depan sayang... hihihi”

Cuuppp

Sebuah kecupan lembut terasa dipipi Arda ,kemudian gadis itu berjalan dengan santai hendak keluar ,tetapi tatapan ibu penjaga toko yang terlihat keheranan membuat Ferin berhenti .

“Minggu depan kami akan kencan lagi disini ,tidak apa-apa kan Bu ? hihihi ...” Ferin tertawa begitu manis ,Ibu penjaga toko tersenyum kemudian menoleh kearah Arda dan mengeleng-gelengkan kepala.

Arda terpaku ,dia menatap Ferin yang melambai kearahnya dikejauhan .Apa lagi yang diinginkan si gila ini ,apa dia akan menjebakku lagi ? Meskipun merasa tidak nyaman ,Arda merasa semakin tertarik kepada Ferin .Hmm.. Ferin ,mungkin aku harus menemuinya lagi !

Arda yang masih bengong merasa terkejut ketika merasakan Hpnya bergetar ,sebuah Sms dari Yari yang mengatakan kalau seminarnya sudah selesai .Arda tersenyum kemudian merapaikan buku dan menaruh ditempat semula ,beranjak keluar.

“Itu beneran pacarmu ?” Sebuah pertanyaan dari Ibu penjaga toko ,Arda tersenyum melihat wajah penuh rasa penasaran itu.

“Mantan Bu ,sampai jumpa lagi !” Arda berjalan dengan santai diiringin tatapan keheranan Si Ibu ,Mereka sama-sama aneh ,mungkin saja berjodoh ! Katanya dalam hati.

...

Arda melihat Yari menunggunya sambil tersenyum ,wajah gadis itu selalu terlihat ceria bila bersama Arda ,hal itulah yang membuat Arda merasa begitu nyaman dengan Yari .

“Lama nunguin ya ? Maaf yaaa Daa”

“Gpp Kok ,aku baca buku tadi ,mau makan Rik ?”

“Aku gak begitu lapar ..” Wajah Yari terlihat santai , Arda mengangguk.

“Oke ,kalau gitu bungkus aja ,makan di kostku ,kamu tidak pulang buru-buru kan ? “

“Aku free, terserah kamu aja Da..” Yari merapikan rambut pendeknya sebelum memakai helm yang disodorkan Arda .

Bersambung...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd