seravi_yvi
Guru Semprot
- Daftar
- 6 Jun 2017
- Post
- 553
- Like diterima
- 654
Namaku adalah.......
Dua hari sebelum pemerkosaan itu .
"Bukumu banyak sekali Da ?"
"Di rumahku masih ada lebih banyak Mbak "
"Yakin kamu bisa membaca semua ini ?" Nia menatap Arda dengan pandangan heran .
"Sudah aku baca semua " Arda menjawab singkat ,dia tiduran dengan santai di kamarnya, memperhatikan Nia yang sedang mondar-mandir melihat koleksi bukunya.
"Sebanyak ini ? " Nia tidak percaya.
" Iya ..,kenapa ?"
"Rasanya mustahil buatku ... " Nia sulit membayangkan itu ,Arda menoleh kearahnya .
"Aku suka baca buku dari kecil ,keliatan sekali Mbak Nia jarang baca buku .. hehe "
"Aku memang jarang baca buku Da "
"Lebih sering dandan ?" Arda menatap Nia ,menggoda.
"Hahaha... tau aja kamu ,itu dulu tapi sekarang udah jarang "
"Gara -gara Dodit ? "
"Hmmm.. mungkin " Nia menatap Arda ,tersenyum kecut kemudian duduk di kursi di dekat meja yang ada tumpukan buku milik Arda ,tidak ada TV di kamar itu .Nia mengamati sekeliling ,beberapa poster pemain bola menghiasi dinding . Dia masih mencoba menerka apa hobi lelaki yang mulai dikaguminya ,awalnya Nia merasa dihina dan direndahkan ,namun lama -lama lelaki itu perlahan bisa mewarnai harinya ,membuatnya kembali tertawa dan cukup semangat menjalani hari.
Kenangan beberapa minggu yang lalu muncul di kepala Nia ketika memandang wajah Arda yang masih ada bekas luka.
Itu adalah salah satu hal yang disesali sekaligus di syukuri Nia, ketika itu ,Nia meminta tolong Arda mengantarkan ke Resepsi temannya, dia tidak mungkin membawa motor karena memakai pakaian Adat dengan kamben yang ketat melilit kakinya, Dodit yang di butuhkanya mendadak menghilang dan tidak menjawab panggilan telpon ,Nia jengkel .Untung ada Arda yang menghibur dan mau mengantarnya sehingga dia bisa sampai tepat waktu.
Dalam perjalan pulang dari resepsi ,Dodit menelpon ,menanyakan Nia kesana dengan siapa .Nia kenal karakter pacarnya yang cemburuan merasa takut dan hendak berbohong ,tetapi Arda memintanya bicara jujur , Itu lebih baik daripada berbohong kepadanya dan kemudian ketahuan ,pasti masalahnya jadi lebih berat. Nia menurut dan berkata jujur ,Dodit cemburu dan mencegat mereka dijalan kemudian memukuli Arda ,seorang teman Dodit mengambil motor Nia,meninggalkan Arda begitu saja .
Nia sempat menangis dan berteriak histeris ketika melihat wajah Arda berdarah karena pukulan Dodit . Dia juga tidak tega meninggalkan Arda ,apalagi itu jelas kesalahanya dan Arda sudah baik hati menolong. Dia sempat ribut dengan Dodit dalam mobil ,Dodit marah,Nia kalah berdebat ,Dodit masih sempat merayunya dan tidak langsung mengajaknya pulang ,masih sempat makan kemudian memaksanya bercinta di dalam mobil ,padahal Nia menggunakan pakaian Adat ,itu membuatnya semakin muak dengan tingkah pacarnya .
Malam setelah pemukulan itu adalah pertama kalinya Nia masuk ke kamar Arda ,Nia sempat mondar-mandir dengan gelisah di depan kamar lelaki itu ,dia bingung harus meminta maaf dengan cara apa ,dia khawatir dengan reaksi Arda .
"Jangan-jangan dia akan membentakku ?" Nia teringat Dodit yang mudah marah dan bicara kasar,khawatir sifat Arda sama seperti Dodit.
"Atau dia sudah tidak mau bicara padaku lagi ,pintunya tertutup begini ?"
Nia memutuskan keesokan harinya menemuai Arda , kembali ke kamarnya dan berusaha tidur tapi malah semakin gelisah .
"Jangan-jangan anak itu pingsan ?"
Nia langsung beranjak menuju kamar Arda ,dengan tekad bulat mengetuk pintu kamar lelaki itu .
"Da ... kamu baik baik saja ? " Nada kekhawatiran jelas terdengar dari suara Nia.
"Cekleek ... Krieett"
Suara pintu terbuka .
"Kenapa mbak ? "
Wajah Arda begitu tenang ,tersenyum manis meskipun matanya bengkak ,Kekhawatiran Nia melenceng jauh ,dia menyangka Arda keluar dengan wajah kesal dan penuh amarah,ternyata tidak .
" Aku mau minta maaf karena kejadian tadi siang " Nia sedikit menunduk ,tersenyum ragu-ragu .
"Santai aja Mbak,aku tidak apa-apa " Arda menjawab tanpa beban ,jawaban yang menenangkan bagi Nia.
"Tapi wajahmu luka gitu ,aku jadi bener -bener ngerasa bersalah "
"Laki-laki biasa begini ... hehehe. "
"Kamu udah makan ? Mau aku belikan ?"
"Udah tadi siang , ga usah repot -repot ,udah malam juga "
"Baru juga jam 9 ,aku kebetulan mau beli ,sebagai penebus rasa bersalah " Wajah judes Nia kelihatan sedikit lucu .
" Hahaha... kalau emang begitu maunya Mbak ,dengan senang hati aku terima " Arda tertawa.
"Kamu mau makan apa ? "
"Sama'in dengan punya Mbak Nia aja .. "
"Oke Da, tunggu aja .. gak bakal sampe 1 jam "
Arda mengangguk .Nia keluar dan 40 menit kemudian sudah sampai di kamar Arda ,membawa makanan dan minuman .
"Ini semua untukmu Da ,aku sudah makan di luar tadi " Nia meletakanya di meja di samping Arda .
"Gak seru dong kalau aku makan sendiri "
"Yaahh... trus gimana dong ?" Nia kelihatan bimbang.
"Mbak ikut aja makan,gimana ? "
"Aku benar-benar full" Nia memegang perutnya .
" Ya udah ,suapin aku aja hehe" Arda mengoda ,alis Nia mengkerut .
"Yang luka kan cuma wajahmu Da ,tanganmu gak apa-apa kan ?"
"Katanya mau menebus rasa bersalah ,jadi.... "
"Oke .. " Nia langsung memotong ucapan Arda ,menaruh kursi didekat Arda dan membuka makanan.
"Badanmu aja besar ,tetapi manja dan kekanak-kanakan ya !" Nia menggodanya .
"Gak penah suap-suapan sama pacar ya ?" Kata Arda .
"Nyuapin Dodit ? Gak mungkinlah ,aku ini sudah besar ,bukan anak anak " Nia bicara serius .
"Hahaha... setidaknya nunjukin romantis dikit ,dia juga gak pernah nyuapin Mbak toh ?"
"Gak.. aku yang gak mau " Wajah Nia kembali judes ,dia menyodorkan sendok yang berisi makanan kearah Arda.
"Kalau gini kan enak ..hehehe ... " Arda tertawa.
"Enak di kamu ,gak enak di aku Da ... "
Arda mengambil sendok di tangan Nia ,kemudian mengambil makanan dan menyodorakan kearah Nia .
"Sini ku suapin ,biar pernah aja... "
"Gak mau ,aku bukan anak kecil " Nia mendelik dan merapatkan bibirnya .
"Gak ada yang liat juga ,gak usah malu Mbak hahaha " Arda tertawa.
"Aku udah makan tadi Da ... perutku penuh " Nia masih menolak .
"Katanya mau mengurangi rasa bersalah " Arda menatapnya,mengoda memakai ancaman yang sama ,Nia sempat melirik ,tatapan Arda mebuatnya menyerah dan mau membuka mulutnya menelan 1 sendok makanan.
"Sekali aja " Nia benar benar merasa malu kepada dirinya sendiri,kemudian mengunyah makanan yang disuapin Arda .
"Romantiskan ? " Kata Arda ,Nia nyengir ,dalam hatinya senang .
Arda kemudian makan sendiri dan tidak mempedulikan Nia.
"Udah ga mau disuapin lagi ?"
"Ga usah ,temenin aja ngobrol ,Mbak gak bisa diajak romantis-romantisan.." kata Arda .
"Bukan romantis,tapi kekanak-kanakan ... " Nia cemberut .
"Trus yang romantis itu gimana ?"
Nia bingung harus menjawab apa,dia tidak benar-benar paham ,Dodit tidak pernah romantis.
"Wajahmu masih sakit sekali Da ?" Nia mengalihkan pembicaraan .
"Liat senyum manis mbak Nia jadi cepet sembuh kok "
"Gombal... " Wajah Nia memerah .
"Jujur,bukan gombal " Arda mempertegas.
"Kamu mulai nakal ya ,berani merayu ,gak takut sama Dodit ?"
"Gak "
"Kalau di pukul lagi gimana ?"
"Baguskan ? Bakal ada yang nemenin aku dikamar ini ,beliin makan dan nyuapin... "
"Haduhh... aku yang repot dong ? "
"Hehehee.... " Arda hanya tertawa. Nia juga ikut tertawa.
"Mbak Nia punya sodara?" Kata Arda lagi.
"Kakak laki laki 2 ,adik gak ada , kamu ? "
"Anak tunggal ,jadi ga ada temen berantem "
"Anggap aja aku kakakmu .."
"Kalau mbak Nia aku anggap pacar masih pantas kok ,awet muda ,cantik dan seksi"
"Ngomong apaan sih kamu ?" Wajah Nia semakin memerah ,tersipu malu sekaligus senang.Memang jarak umur mereka hanya 3 tahun saja. Meskipun Nia lebih tua ,dia masih kelihatan sangat cantik .
Itulah kenangan beberapa mingu yang lalu pertama kali dia kekamar itu ,awalnya ragu tapi lama-lama dia semakin sering ke kamar Arda kalau tidak ada Dodit .Sekedar ngobrol dan mengurangi kesepian ,apalagi pengetahuan Arda cukup luas sehingga enak diajak ngobrol.
"Kenapa senyum-senyum sendiri Mbak ?" Arda menatap curiga ,kenangan sebulan yang lalu itulah membuat Nia senyum-senyum .Nia tersentak ketika lamunannya buyar karena dikagetkan oleh Arda.
"Gpp Da... aku ingat pertama kali aku kesini ke kamarmu " Kata Nia .
"Kenapa ,Romantis ? "
"Gak nyangka aja jadi akrab gini ,awalnya kan kamu cuek "
"Mbak juga judes awalnya ,pasti karena Dodit "
"Kok karena dia ?"
"Iya ,Mbak pasti sering dipaksa ML dan gak pernah puas hahaha.... "
"Enak aja ,Mbak gak suka ML " Wajah Nia merah ,dia masih bingung dimana enaknya ML ,yang pasti dia belum pernah merasakan nikmatnya.
"Bukan gak suka ,tapi Dodit aja yang egois ,jadi Mbak Nia gak puas "
Nia merenung ,apakah benar yang dikatakan lelaki ini ,pikirnya dalam hati .
"Kamu sering begituan ya?" Kata Nia ,Arda menatapnya.
"Tidak begitu sering,tapi aku tidak pernah mengecewakan perempuan hehehee "
"Maksudmu ?"
"Setelah ML aku yakin perempuan yang aku ajak tersenyum atau ketawa ,tidak seperti Mbak Nia ,setelah ML cemberut,hehehe "
Dalam hatinya ,Nia membenarkan ucapan Arda,dia menarik nafas pajang kemudian menatap Arda.
"Kenapa menatapku seperti itu? Mbak ingin mencoba denganku ... " Arda tersenyum ketika pandangan mata mereka bertemu.
"Gak mau.. " Nia langsung grogi.
"Aku janji bikin mbak puas... " Tatapan Arda begitu mengoda.
"Jangan aneh-aneh ya kamu... " Nia pasang wajah cemberut ,tapi dalam hatinya deg-degan .
Tiba-tiba telpon Nia berdering ,Dodit menelpon .
"Aku kembali ke kamar ya ,takut Dodit menghajarmu lagi ,dia mau kesini " Nia bergegas ke kamarnya .
Telpon Arda bergetar juga ,SMS dari Liska .
"Aku mau ke kosmu ,boleh ?"
'"Kapan aku melarangmu Lis ? "
"Tunggu aku kalau begitu ..."
"Oke.."
30 menit kemudian Liska datang ,ini ke 3 kalinya Liska datang kos Arda ,gadis ini sama hobinya dengan Arda ,membaca buku . Liska mengenakan celana pendek dan baju warna hitam ,pakaian santai tapi mengairahkan.
"Huft .. " Liska langsung duduk di ranjang . Arda hanya meliriknya saja ,beberapa hari yang lalu Liska juga melakukan itu tanpa malu-malu, bahkan rebahan di kasur Arda seolah kasurnya sendiri .Tipe wanita penggoda pria ,tapi sepertinya sulit untuk diajak ML,Wanita seperti ini lebih senang melihat lelaki kagum akan keindahan tubuhnya daripada bercinta dengan lelaki ,setidaknya begitulah pendapat Arda.
"Aku ada cerita baru " Liska melemparkan 2 buah buku ke samping kepala Arda .Lelaki itu mengambilnya ,melihat sekilas covernya .
"Ini buatku ?" Arda menatap Liska yang mulai bersandar di tubuhnya .
"Hmmm... iya ,tapi tidak gratis "
"Dibayar dengan apa ?ciuman ? Sepertinya kamu tidak butuh uang " Arda membelai lengan gadis itu.
"Lebih dari itu .." Liska tersenyum genit menatap Arda ,tanganya membelai dada bidang pemuda itu .
"Apa ?" Arda menatapnya .
"ML .. " Arda sedikit terbelalak mendengarnya ,ditatapnya Liska ,Arda melihat keseriusan di mata gadis itu .
"Tapi tidak sekarang ,bukan disini ,aku ingin sesuatu yang beda yang membuatku benar-benar bergairah dan puas ,bukan hanya tubuh tapi juga pikiran "
"Maksudmu ...? "
"Aku sering membayangkan diriku diperkosa ,itu membuatku bergairah .. aku ingin kamu memperkosaku Da.. "
"Kamu gila ya ?" Arda penasaran dan benar-benar tidak paham .
"Hanya fantasy sex ,apakah kamu tidak pernah berfantasy yang aneh " Tangan Liska membelai paha Arda naik turun ,mendaratkan kecupan singkat di bibir Arda.Arda mulai begairah dan penasaran ,tapi ada sesuatu yang dirasa aneh terlihat oleh Arda di sorot mata gadis itu .
"Aku tidak sepenuhnya percaya kamu ,bagaimana kalau kamu menjebakku kemudian melaporkan ke polisi ?" Arda menatap tajam .
"Hihihi... kamu bukan artis dan orang penting Da ,kamu juga tidak ganteng.. untuk apa aku melakukan itu " Liska membalas tatapan Arda ,gadis ini memiliki ketenangan yang tinggi.
"Apa untungnya buatku ?dan buatmu juga ? " Arda masih tidak percaya kepada Liska meskipun di kampus gadis itu sangat supel dan polos.
"Fantasi Da ,aku ingin merekam diriku diperkosa ,lagipula ini bukan sex'ku pertama kali, aku juga sudah pernah di perkosa .Apakah kamu tidak tertarik ?"
"Tapi kenapa kamu di kampus begitu berbeda Lis?"
"Kamu benar-benar penasaran kah ?"
"Iya ,kamu tidak senakal ini "
"Penuhi keinginanku tadi ,kamu akan menemukan jawabannya " Liska menarik tangan Arda kepahanya,menatap mata Arda ,sepertinya gadis itu tidak berbohong.
"Hmmm... aku masih ragu dan tidak percaya sama kamu "
Arda berpikir ,dia masih merasa tidak aman ,bagaimana kalau gadis ini akan menjebaknya dan kemudian memerasnya .Liska membaca keraguan hati Arda dan mengelurkan hp dan handycam.
"Kita rekam saja pembicaraan kita ,biar ada bukti kalau pemerkosaan itu hanya rekayasa kita untuk kesenangan " Arda berpikir sejenak ,menyetujui dan Liska merekam semua kata -kata mereka ,Arda menjadi lega dan tidak khawatir kalau dia akan diperas atau dipermainkan .
"Sepertinya kamu mulai tertarik Da ?" Liska menatapnya .
"Lihat saja apa yang bisa aku lakukan "
"Biar lebih aman ,kamu sebaiknya memakai penutup kepala ,sehingga wajahmu tidak terekam " Kata Liska,Arda mengangguk menyetujui ,dia semakin merasa aman .
"Aku ada permintaan lain juga Da !!"
"Apa ?"
"Aku ingin diperkosa dengan mulut tertutup ,terikat dengan tali di ranjang sehingga seolah-olah aku tidak bisa melawan "
"Hmm.. sayang aku tidak akan mendengar rintihanmu dan menikmati bibirmu. hehe" Jari Arda membelai bibir Liska.
"Aku ingin adegan kita terlihat lebih real ketika direkam ,aku ingin melihat rekaman itu ,pasti sangat seru...." Mata Liska berbinar-binar.
"Ada syarat lain lagi ? "
" Jangan menghentikan pemerkosaan ini ,meskipun aku menangis dan berteriak atau meronta melawan ,aku juga ingin melihat expresi wajahku .."
Arda mempertimbangkan untung ruginya ,dan sama sekali tidak ada yang merugikannya .
"Oke "
"Tempatnya aku akan tentukan ,besok kamu aku ajak kesana ,dua hari lagi akan kita lakukan ,alat dan sebagainya aku yang siapkan.. "
"Apa kamu yakin Lis ?"
"Kenapa kamu ragu ? Impoten ?" Liska balik bertanya .Arda menyerah .
"Oke Lis , aku mau " Arda merasa bergairah ,Liska mendaratkan ciuman di bibir Arda ,lidahnya menyapu lidah Arda ,hanya sebentar .
"Jangan sampai mengecawakan Da "
"Pasti "Tatapan nakal gadis itu membuat Arda tertantang .
"Aku pulang "
Arda mengantarkan Liska sampai ke pintu depan,dia kembali berpapasan dengan Nia yang mengantar Dodit pulang.Wajah Nia cemberut lagi .
"Sepertinya Dodit benar-benar mengecewakan ya ? " Arda menggoda Nia .Nia mendengus .
"Apa masih mau mempertimbangkan tawaranku Mbak ? Kasihan tubuh cantik dan seksi mbak Nia cepat menua gara-gara lelaki itu.." Arda membelai bahu Nia.
"Bukankah pacarmu tadi kesini ,kenapa gak sama dia aja ?" Nia menjawab ketus .
"Dia bukan pacarku ,jadi kami tidak ngapa-ngapain "
"Semalam ini ke kos lelaki tidak ngapa-ngapain ?" Nia menatap Arda ,pandangan mata tidak senang .
"Kalau ngapa-ngapain kenapa emangnya ? Mbak cemburu ya ? " Arda tersenyum mendekat kearah Nia ,memeluk pinggangnya dan menempelkan jidatnya di jidat Nia ,menatap mata gadis itu .
"Enggak lah ,aku sudah punya Dodit,kamu apa -apa sih " Nia deg-degan,langsung memalingkan wajahnya dan menjauh dari Arda ,melangkah menuju kamarnya .
"Aku istirahat dulu Da ,sampai jumpa besok "
"Good nite Mbak " Arda tersenyum penuh kemenangan .
Sementara itu Nia menatap langit-langit kamarnya ,wajahnya memerah ,dia kembali teringat semua kata-kata Arda ,jantungnya berdetak kencang. Meraba pangkal paha dan perutnya ,masih terasa bekas sperma Dodit meskipun sudah mengering.Malam itu dia tidur dengan gelisah.
Flashback dua hari lalu selesai
...........
Kembali ke cerita di tempat pemerkosaan
Jeritan Liska membuat Arda kaget dan langsung menoleh kearah gadis itu .
"Kamu kenapa Lis ? "
Liska sama sekali tidak memperdulikan kata-kata lelaki itu ,dadanya bergerak naik turun seolah menahan amarah yang sangat besar. Matanya tak berkedip memandang kedepan ,kearah orang yang sedang tersenyum memperhatikan rekaman di handycam .
Otomatis Arda melihat kedepan ,dia kaget dan mengucek matanya seolah tidak percaya melihat sosok yang berada di depannya .Seorang gadis yang dikenalnya duduk dengan anggun ,menatapnya sambil teraenyum ,seorang gadis bergaun putih nan indah.
"Bagaimana kejutannya ? Nikmat ? Kamu pasti tak akan pernah melupakannya !! Iya kan Da ? "
Arda shock ,memandang Liska yang menangis ,kemudian memandang gadis yang mulai mendekat kearahnya . Arda hanya mematung dan tidak bergerak . Mereka sama persis ,wajah dan bentuk tubuhnya.
"Terima kasih sudah membantuku ! "
Gadis itu mendaratkan kecupan di bibir Arda . Kemudian beranjak hendak pergi . Arda tidak menyahut .
"Apa kamu masih ingin memperkosanya lagi ? Sekarang kamu sudah bisa menikmati bibirnya dan juga jeritan ketakutan atau malah desahan kenikmatan ? Hihihi " Tawa merdu yang menyeramkan bagi Arda.
"Aku tidak menyangka kamu tega merencanakan ini semua Rin ..!! " Liska berteriak histeris . Gadis itu urung pergi ,kembali duduk santai sambil tersenyum .
Arda memutar otaknya dengan cepat ,mengurutkan kejadian demi kejadian yang dilaluinya .
"Siaaall ,seperti inikah ?"
Untuk pertama kalinya dia merasa menjadi orang terbodoh di dunia .
Hatinya sedih memandangi Liska yang menangis tidak berdaya karena perlakuanya tadi ,sekarang dia menyadari kalau dirinya benar-benar seorang pemerkosa.
"Tapi apa yang terjadi dengan mereka ? "
Sesuatu yang melampaui akal sehatnya terjadi ,sesuatu yang tidak pernah di bayangkan dan dia mulai bingung ,apa yang akan terjadi dengannya dan gadis yang baru diperkosa olehnya .
Gadis itu memutar rekaman tentang rencana pemerkosaan itu kepada Arda dan Liska .Liska terbelalak melihatnya,Gadis bergaun putih tertawa.
"Maafkan aku Lis ,aku benar-benar bodoh " Arda menatap Liska yang masih telanjang dengan tangan terikat ,dia segera menyelimuti tubuh gadis itu . Air mata Liska meleleh keluar .Arda melepaskan pengikat di tangan Liska dan dia mengenakan pakaiannya sendiri .
"Kenapa kamu tega melakukan ini kepadanya ,aku tidak paham apa yang terjadi ?"
Pertanyaan Arda yang penuh kemarahan membuat raut wajah gadis itu berubah .
"Tanya saja padanya " Gadis bergaun putih menunjuk Liska ,Liska menangis ,menutup wajah dengan kedua tangannya .
"Harus berapa kali aku bilang kalau itu adalah salah paham ? Dan itu juga terjadi karena kesalahanmu " Liska berteriak .
"Tidak adakah rasa bersalah di hatimu? atau setidaknya kamu mau mengakui kesalahanmu dulu ?"
Liska menangis dan tidak menyahut .
"Kalau yang dulu itu kesalahpahaman menurutmu ,bukankah ini juga terjadi karena kesalah pahaman ? "
Arda bingung apakah yang terjadi dengan mereka dahulu .Dia memutuskan sebagai pendengar saja .
"Sekarang kita sama-sama tidak perawan ,bukankah itu yang paling adil untuk kita?"
Liska terdiam karena kata-kata itu .
"Apakah kamu ingin melaporkan Arda sebagai pemerkosa ?" Gadis gaun putih menatap Liska .
"Kamu boleh melakukan itu ,tapi aku punya bukti disini yang membela Arda " Menunjukan Handycam tentang rencana pemerkosaan itu lagi.
"Aku hanya berharap kamu bisa akrab dengan pemerkosamu Ris ,cobalah jangan lari dari kenyataan ,itulah caramu menebus dosa kepadaku ,jangan khawatir ,aku tidak mungkin menyebarkan video ini ,wajah dan tubuh kita sama ,itu sama saja bunuh diri bagiku "
"Aku ingin kamu merasakan apa yang aku rasakan dulu.."
"Kenapa kamu pura-pura menjadi Liska ?" Arda menatap perempuan itu dengan tajam,dia tidak tahan.
"Pura-pura ? ,Aku juga Liska ,Liska Ferina dan dia kembaranku Liska Ferisa ,tidak ada yang salah Da "
"Seharuanya kamu katakan kepadaku sebelumnya ..."
"Apakah ada gunanya kamu menyesal sekarang ?" Tatapan gadis bergaun putih begitu dingin.Arda terdiam mendengarnya .
"Satu hal lagi Da ,kamu harus ingat ,aku tidak pernah bercinta denganmu ,kamu hanya melakukannya dengan kembaranku,Liska Ferisa dan juga aku sama sekali tidak pernah berniat bercinta denganmu .. Terima kasih sudah membantuku... hihihi "
Arda tidak mampu berkata apa-apa .Kata kata gadis bergaun putih itu seolah membuat dirinya tertindih bangunan yang sangat berat.
"Tolonglah akrab dengan kakakku ,bagaimanapun juga kamu tetaplah pemerkosa dan itu pasti meninggalkan kesan padamu kan Ris ?" Tawa yang terdengar kejam .
(Ris atau Sa ,atau Risa adalah pangilan Liska Ferina kepada Liska Ferisa )
Liska tidak menyahut tangisanya semakin keras .
"Aku pergi dulu ,terserah kalian mau melanjutkan bermesraan atau apa ,aku tidak peduli ..."
"Selamat menikmati hari-hari kalian "
Liska dan Arda terdiam .Arda merasa dirinya sebagai pecundang sekarang dia benar-benar mengerti semuanya. Gadis gaun putih itu mendekat kearah Arda sebelum pergi .
"Namaku Liska Ferina ,pangil saja aku Ferin"
"Yang harus kamu ingat dan tidak boleh lupa ,Aku tidak pernah bercinta denganmu ,aku bukan perempuan murahan.."
"Aku benci lelaki "
Bersambung..
Segini dulu updatenya ,masih ada cerita masa lalu si kembar sebenarnya cuma belum selesai ngetik.
Dua hari sebelum pemerkosaan itu .
"Bukumu banyak sekali Da ?"
"Di rumahku masih ada lebih banyak Mbak "
"Yakin kamu bisa membaca semua ini ?" Nia menatap Arda dengan pandangan heran .
"Sudah aku baca semua " Arda menjawab singkat ,dia tiduran dengan santai di kamarnya, memperhatikan Nia yang sedang mondar-mandir melihat koleksi bukunya.
"Sebanyak ini ? " Nia tidak percaya.
" Iya ..,kenapa ?"
"Rasanya mustahil buatku ... " Nia sulit membayangkan itu ,Arda menoleh kearahnya .
"Aku suka baca buku dari kecil ,keliatan sekali Mbak Nia jarang baca buku .. hehe "
"Aku memang jarang baca buku Da "
"Lebih sering dandan ?" Arda menatap Nia ,menggoda.
"Hahaha... tau aja kamu ,itu dulu tapi sekarang udah jarang "
"Gara -gara Dodit ? "
"Hmmm.. mungkin " Nia menatap Arda ,tersenyum kecut kemudian duduk di kursi di dekat meja yang ada tumpukan buku milik Arda ,tidak ada TV di kamar itu .Nia mengamati sekeliling ,beberapa poster pemain bola menghiasi dinding . Dia masih mencoba menerka apa hobi lelaki yang mulai dikaguminya ,awalnya Nia merasa dihina dan direndahkan ,namun lama -lama lelaki itu perlahan bisa mewarnai harinya ,membuatnya kembali tertawa dan cukup semangat menjalani hari.
Kenangan beberapa minggu yang lalu muncul di kepala Nia ketika memandang wajah Arda yang masih ada bekas luka.
Itu adalah salah satu hal yang disesali sekaligus di syukuri Nia, ketika itu ,Nia meminta tolong Arda mengantarkan ke Resepsi temannya, dia tidak mungkin membawa motor karena memakai pakaian Adat dengan kamben yang ketat melilit kakinya, Dodit yang di butuhkanya mendadak menghilang dan tidak menjawab panggilan telpon ,Nia jengkel .Untung ada Arda yang menghibur dan mau mengantarnya sehingga dia bisa sampai tepat waktu.
Dalam perjalan pulang dari resepsi ,Dodit menelpon ,menanyakan Nia kesana dengan siapa .Nia kenal karakter pacarnya yang cemburuan merasa takut dan hendak berbohong ,tetapi Arda memintanya bicara jujur , Itu lebih baik daripada berbohong kepadanya dan kemudian ketahuan ,pasti masalahnya jadi lebih berat. Nia menurut dan berkata jujur ,Dodit cemburu dan mencegat mereka dijalan kemudian memukuli Arda ,seorang teman Dodit mengambil motor Nia,meninggalkan Arda begitu saja .
Nia sempat menangis dan berteriak histeris ketika melihat wajah Arda berdarah karena pukulan Dodit . Dia juga tidak tega meninggalkan Arda ,apalagi itu jelas kesalahanya dan Arda sudah baik hati menolong. Dia sempat ribut dengan Dodit dalam mobil ,Dodit marah,Nia kalah berdebat ,Dodit masih sempat merayunya dan tidak langsung mengajaknya pulang ,masih sempat makan kemudian memaksanya bercinta di dalam mobil ,padahal Nia menggunakan pakaian Adat ,itu membuatnya semakin muak dengan tingkah pacarnya .
Malam setelah pemukulan itu adalah pertama kalinya Nia masuk ke kamar Arda ,Nia sempat mondar-mandir dengan gelisah di depan kamar lelaki itu ,dia bingung harus meminta maaf dengan cara apa ,dia khawatir dengan reaksi Arda .
"Jangan-jangan dia akan membentakku ?" Nia teringat Dodit yang mudah marah dan bicara kasar,khawatir sifat Arda sama seperti Dodit.
"Atau dia sudah tidak mau bicara padaku lagi ,pintunya tertutup begini ?"
Nia memutuskan keesokan harinya menemuai Arda , kembali ke kamarnya dan berusaha tidur tapi malah semakin gelisah .
"Jangan-jangan anak itu pingsan ?"
Nia langsung beranjak menuju kamar Arda ,dengan tekad bulat mengetuk pintu kamar lelaki itu .
"Da ... kamu baik baik saja ? " Nada kekhawatiran jelas terdengar dari suara Nia.
"Cekleek ... Krieett"
Suara pintu terbuka .
"Kenapa mbak ? "
Wajah Arda begitu tenang ,tersenyum manis meskipun matanya bengkak ,Kekhawatiran Nia melenceng jauh ,dia menyangka Arda keluar dengan wajah kesal dan penuh amarah,ternyata tidak .
" Aku mau minta maaf karena kejadian tadi siang " Nia sedikit menunduk ,tersenyum ragu-ragu .
"Santai aja Mbak,aku tidak apa-apa " Arda menjawab tanpa beban ,jawaban yang menenangkan bagi Nia.
"Tapi wajahmu luka gitu ,aku jadi bener -bener ngerasa bersalah "
"Laki-laki biasa begini ... hehehe. "
"Kamu udah makan ? Mau aku belikan ?"
"Udah tadi siang , ga usah repot -repot ,udah malam juga "
"Baru juga jam 9 ,aku kebetulan mau beli ,sebagai penebus rasa bersalah " Wajah judes Nia kelihatan sedikit lucu .
" Hahaha... kalau emang begitu maunya Mbak ,dengan senang hati aku terima " Arda tertawa.
"Kamu mau makan apa ? "
"Sama'in dengan punya Mbak Nia aja .. "
"Oke Da, tunggu aja .. gak bakal sampe 1 jam "
Arda mengangguk .Nia keluar dan 40 menit kemudian sudah sampai di kamar Arda ,membawa makanan dan minuman .
"Ini semua untukmu Da ,aku sudah makan di luar tadi " Nia meletakanya di meja di samping Arda .
"Gak seru dong kalau aku makan sendiri "
"Yaahh... trus gimana dong ?" Nia kelihatan bimbang.
"Mbak ikut aja makan,gimana ? "
"Aku benar-benar full" Nia memegang perutnya .
" Ya udah ,suapin aku aja hehe" Arda mengoda ,alis Nia mengkerut .
"Yang luka kan cuma wajahmu Da ,tanganmu gak apa-apa kan ?"
"Katanya mau menebus rasa bersalah ,jadi.... "
"Oke .. " Nia langsung memotong ucapan Arda ,menaruh kursi didekat Arda dan membuka makanan.
"Badanmu aja besar ,tetapi manja dan kekanak-kanakan ya !" Nia menggodanya .
"Gak penah suap-suapan sama pacar ya ?" Kata Arda .
"Nyuapin Dodit ? Gak mungkinlah ,aku ini sudah besar ,bukan anak anak " Nia bicara serius .
"Hahaha... setidaknya nunjukin romantis dikit ,dia juga gak pernah nyuapin Mbak toh ?"
"Gak.. aku yang gak mau " Wajah Nia kembali judes ,dia menyodorkan sendok yang berisi makanan kearah Arda.
"Kalau gini kan enak ..hehehe ... " Arda tertawa.
"Enak di kamu ,gak enak di aku Da ... "
Arda mengambil sendok di tangan Nia ,kemudian mengambil makanan dan menyodorakan kearah Nia .
"Sini ku suapin ,biar pernah aja... "
"Gak mau ,aku bukan anak kecil " Nia mendelik dan merapatkan bibirnya .
"Gak ada yang liat juga ,gak usah malu Mbak hahaha " Arda tertawa.
"Aku udah makan tadi Da ... perutku penuh " Nia masih menolak .
"Katanya mau mengurangi rasa bersalah " Arda menatapnya,mengoda memakai ancaman yang sama ,Nia sempat melirik ,tatapan Arda mebuatnya menyerah dan mau membuka mulutnya menelan 1 sendok makanan.
"Sekali aja " Nia benar benar merasa malu kepada dirinya sendiri,kemudian mengunyah makanan yang disuapin Arda .
"Romantiskan ? " Kata Arda ,Nia nyengir ,dalam hatinya senang .
Arda kemudian makan sendiri dan tidak mempedulikan Nia.
"Udah ga mau disuapin lagi ?"
"Ga usah ,temenin aja ngobrol ,Mbak gak bisa diajak romantis-romantisan.." kata Arda .
"Bukan romantis,tapi kekanak-kanakan ... " Nia cemberut .
"Trus yang romantis itu gimana ?"
Nia bingung harus menjawab apa,dia tidak benar-benar paham ,Dodit tidak pernah romantis.
"Wajahmu masih sakit sekali Da ?" Nia mengalihkan pembicaraan .
"Liat senyum manis mbak Nia jadi cepet sembuh kok "
"Gombal... " Wajah Nia memerah .
"Jujur,bukan gombal " Arda mempertegas.
"Kamu mulai nakal ya ,berani merayu ,gak takut sama Dodit ?"
"Gak "
"Kalau di pukul lagi gimana ?"
"Baguskan ? Bakal ada yang nemenin aku dikamar ini ,beliin makan dan nyuapin... "
"Haduhh... aku yang repot dong ? "
"Hehehee.... " Arda hanya tertawa. Nia juga ikut tertawa.
"Mbak Nia punya sodara?" Kata Arda lagi.
"Kakak laki laki 2 ,adik gak ada , kamu ? "
"Anak tunggal ,jadi ga ada temen berantem "
"Anggap aja aku kakakmu .."
"Kalau mbak Nia aku anggap pacar masih pantas kok ,awet muda ,cantik dan seksi"
"Ngomong apaan sih kamu ?" Wajah Nia semakin memerah ,tersipu malu sekaligus senang.Memang jarak umur mereka hanya 3 tahun saja. Meskipun Nia lebih tua ,dia masih kelihatan sangat cantik .
Itulah kenangan beberapa mingu yang lalu pertama kali dia kekamar itu ,awalnya ragu tapi lama-lama dia semakin sering ke kamar Arda kalau tidak ada Dodit .Sekedar ngobrol dan mengurangi kesepian ,apalagi pengetahuan Arda cukup luas sehingga enak diajak ngobrol.
"Kenapa senyum-senyum sendiri Mbak ?" Arda menatap curiga ,kenangan sebulan yang lalu itulah membuat Nia senyum-senyum .Nia tersentak ketika lamunannya buyar karena dikagetkan oleh Arda.
"Gpp Da... aku ingat pertama kali aku kesini ke kamarmu " Kata Nia .
"Kenapa ,Romantis ? "
"Gak nyangka aja jadi akrab gini ,awalnya kan kamu cuek "
"Mbak juga judes awalnya ,pasti karena Dodit "
"Kok karena dia ?"
"Iya ,Mbak pasti sering dipaksa ML dan gak pernah puas hahaha.... "
"Enak aja ,Mbak gak suka ML " Wajah Nia merah ,dia masih bingung dimana enaknya ML ,yang pasti dia belum pernah merasakan nikmatnya.
"Bukan gak suka ,tapi Dodit aja yang egois ,jadi Mbak Nia gak puas "
Nia merenung ,apakah benar yang dikatakan lelaki ini ,pikirnya dalam hati .
"Kamu sering begituan ya?" Kata Nia ,Arda menatapnya.
"Tidak begitu sering,tapi aku tidak pernah mengecewakan perempuan hehehee "
"Maksudmu ?"
"Setelah ML aku yakin perempuan yang aku ajak tersenyum atau ketawa ,tidak seperti Mbak Nia ,setelah ML cemberut,hehehe "
Dalam hatinya ,Nia membenarkan ucapan Arda,dia menarik nafas pajang kemudian menatap Arda.
"Kenapa menatapku seperti itu? Mbak ingin mencoba denganku ... " Arda tersenyum ketika pandangan mata mereka bertemu.
"Gak mau.. " Nia langsung grogi.
"Aku janji bikin mbak puas... " Tatapan Arda begitu mengoda.
"Jangan aneh-aneh ya kamu... " Nia pasang wajah cemberut ,tapi dalam hatinya deg-degan .
Tiba-tiba telpon Nia berdering ,Dodit menelpon .
"Aku kembali ke kamar ya ,takut Dodit menghajarmu lagi ,dia mau kesini " Nia bergegas ke kamarnya .
Telpon Arda bergetar juga ,SMS dari Liska .
"Aku mau ke kosmu ,boleh ?"
'"Kapan aku melarangmu Lis ? "
"Tunggu aku kalau begitu ..."
"Oke.."
30 menit kemudian Liska datang ,ini ke 3 kalinya Liska datang kos Arda ,gadis ini sama hobinya dengan Arda ,membaca buku . Liska mengenakan celana pendek dan baju warna hitam ,pakaian santai tapi mengairahkan.
"Huft .. " Liska langsung duduk di ranjang . Arda hanya meliriknya saja ,beberapa hari yang lalu Liska juga melakukan itu tanpa malu-malu, bahkan rebahan di kasur Arda seolah kasurnya sendiri .Tipe wanita penggoda pria ,tapi sepertinya sulit untuk diajak ML,Wanita seperti ini lebih senang melihat lelaki kagum akan keindahan tubuhnya daripada bercinta dengan lelaki ,setidaknya begitulah pendapat Arda.
"Aku ada cerita baru " Liska melemparkan 2 buah buku ke samping kepala Arda .Lelaki itu mengambilnya ,melihat sekilas covernya .
"Ini buatku ?" Arda menatap Liska yang mulai bersandar di tubuhnya .
"Hmmm... iya ,tapi tidak gratis "
"Dibayar dengan apa ?ciuman ? Sepertinya kamu tidak butuh uang " Arda membelai lengan gadis itu.
"Lebih dari itu .." Liska tersenyum genit menatap Arda ,tanganya membelai dada bidang pemuda itu .
"Apa ?" Arda menatapnya .
"ML .. " Arda sedikit terbelalak mendengarnya ,ditatapnya Liska ,Arda melihat keseriusan di mata gadis itu .
"Tapi tidak sekarang ,bukan disini ,aku ingin sesuatu yang beda yang membuatku benar-benar bergairah dan puas ,bukan hanya tubuh tapi juga pikiran "
"Maksudmu ...? "
"Aku sering membayangkan diriku diperkosa ,itu membuatku bergairah .. aku ingin kamu memperkosaku Da.. "
"Kamu gila ya ?" Arda penasaran dan benar-benar tidak paham .
"Hanya fantasy sex ,apakah kamu tidak pernah berfantasy yang aneh " Tangan Liska membelai paha Arda naik turun ,mendaratkan kecupan singkat di bibir Arda.Arda mulai begairah dan penasaran ,tapi ada sesuatu yang dirasa aneh terlihat oleh Arda di sorot mata gadis itu .
"Aku tidak sepenuhnya percaya kamu ,bagaimana kalau kamu menjebakku kemudian melaporkan ke polisi ?" Arda menatap tajam .
"Hihihi... kamu bukan artis dan orang penting Da ,kamu juga tidak ganteng.. untuk apa aku melakukan itu " Liska membalas tatapan Arda ,gadis ini memiliki ketenangan yang tinggi.
"Apa untungnya buatku ?dan buatmu juga ? " Arda masih tidak percaya kepada Liska meskipun di kampus gadis itu sangat supel dan polos.
"Fantasi Da ,aku ingin merekam diriku diperkosa ,lagipula ini bukan sex'ku pertama kali, aku juga sudah pernah di perkosa .Apakah kamu tidak tertarik ?"
"Tapi kenapa kamu di kampus begitu berbeda Lis?"
"Kamu benar-benar penasaran kah ?"
"Iya ,kamu tidak senakal ini "
"Penuhi keinginanku tadi ,kamu akan menemukan jawabannya " Liska menarik tangan Arda kepahanya,menatap mata Arda ,sepertinya gadis itu tidak berbohong.
"Hmmm... aku masih ragu dan tidak percaya sama kamu "
Arda berpikir ,dia masih merasa tidak aman ,bagaimana kalau gadis ini akan menjebaknya dan kemudian memerasnya .Liska membaca keraguan hati Arda dan mengelurkan hp dan handycam.
"Kita rekam saja pembicaraan kita ,biar ada bukti kalau pemerkosaan itu hanya rekayasa kita untuk kesenangan " Arda berpikir sejenak ,menyetujui dan Liska merekam semua kata -kata mereka ,Arda menjadi lega dan tidak khawatir kalau dia akan diperas atau dipermainkan .
"Sepertinya kamu mulai tertarik Da ?" Liska menatapnya .
"Lihat saja apa yang bisa aku lakukan "
"Biar lebih aman ,kamu sebaiknya memakai penutup kepala ,sehingga wajahmu tidak terekam " Kata Liska,Arda mengangguk menyetujui ,dia semakin merasa aman .
"Aku ada permintaan lain juga Da !!"
"Apa ?"
"Aku ingin diperkosa dengan mulut tertutup ,terikat dengan tali di ranjang sehingga seolah-olah aku tidak bisa melawan "
"Hmm.. sayang aku tidak akan mendengar rintihanmu dan menikmati bibirmu. hehe" Jari Arda membelai bibir Liska.
"Aku ingin adegan kita terlihat lebih real ketika direkam ,aku ingin melihat rekaman itu ,pasti sangat seru...." Mata Liska berbinar-binar.
"Ada syarat lain lagi ? "
" Jangan menghentikan pemerkosaan ini ,meskipun aku menangis dan berteriak atau meronta melawan ,aku juga ingin melihat expresi wajahku .."
Arda mempertimbangkan untung ruginya ,dan sama sekali tidak ada yang merugikannya .
"Oke "
"Tempatnya aku akan tentukan ,besok kamu aku ajak kesana ,dua hari lagi akan kita lakukan ,alat dan sebagainya aku yang siapkan.. "
"Apa kamu yakin Lis ?"
"Kenapa kamu ragu ? Impoten ?" Liska balik bertanya .Arda menyerah .
"Oke Lis , aku mau " Arda merasa bergairah ,Liska mendaratkan ciuman di bibir Arda ,lidahnya menyapu lidah Arda ,hanya sebentar .
"Jangan sampai mengecawakan Da "
"Pasti "Tatapan nakal gadis itu membuat Arda tertantang .
"Aku pulang "
Arda mengantarkan Liska sampai ke pintu depan,dia kembali berpapasan dengan Nia yang mengantar Dodit pulang.Wajah Nia cemberut lagi .
"Sepertinya Dodit benar-benar mengecewakan ya ? " Arda menggoda Nia .Nia mendengus .
"Apa masih mau mempertimbangkan tawaranku Mbak ? Kasihan tubuh cantik dan seksi mbak Nia cepat menua gara-gara lelaki itu.." Arda membelai bahu Nia.
"Bukankah pacarmu tadi kesini ,kenapa gak sama dia aja ?" Nia menjawab ketus .
"Dia bukan pacarku ,jadi kami tidak ngapa-ngapain "
"Semalam ini ke kos lelaki tidak ngapa-ngapain ?" Nia menatap Arda ,pandangan mata tidak senang .
"Kalau ngapa-ngapain kenapa emangnya ? Mbak cemburu ya ? " Arda tersenyum mendekat kearah Nia ,memeluk pinggangnya dan menempelkan jidatnya di jidat Nia ,menatap mata gadis itu .
"Enggak lah ,aku sudah punya Dodit,kamu apa -apa sih " Nia deg-degan,langsung memalingkan wajahnya dan menjauh dari Arda ,melangkah menuju kamarnya .
"Aku istirahat dulu Da ,sampai jumpa besok "
"Good nite Mbak " Arda tersenyum penuh kemenangan .
Sementara itu Nia menatap langit-langit kamarnya ,wajahnya memerah ,dia kembali teringat semua kata-kata Arda ,jantungnya berdetak kencang. Meraba pangkal paha dan perutnya ,masih terasa bekas sperma Dodit meskipun sudah mengering.Malam itu dia tidur dengan gelisah.
Flashback dua hari lalu selesai
...........
Kembali ke cerita di tempat pemerkosaan
Jeritan Liska membuat Arda kaget dan langsung menoleh kearah gadis itu .
"Kamu kenapa Lis ? "
Liska sama sekali tidak memperdulikan kata-kata lelaki itu ,dadanya bergerak naik turun seolah menahan amarah yang sangat besar. Matanya tak berkedip memandang kedepan ,kearah orang yang sedang tersenyum memperhatikan rekaman di handycam .
Otomatis Arda melihat kedepan ,dia kaget dan mengucek matanya seolah tidak percaya melihat sosok yang berada di depannya .Seorang gadis yang dikenalnya duduk dengan anggun ,menatapnya sambil teraenyum ,seorang gadis bergaun putih nan indah.
"Bagaimana kejutannya ? Nikmat ? Kamu pasti tak akan pernah melupakannya !! Iya kan Da ? "
Arda shock ,memandang Liska yang menangis ,kemudian memandang gadis yang mulai mendekat kearahnya . Arda hanya mematung dan tidak bergerak . Mereka sama persis ,wajah dan bentuk tubuhnya.
"Terima kasih sudah membantuku ! "
Gadis itu mendaratkan kecupan di bibir Arda . Kemudian beranjak hendak pergi . Arda tidak menyahut .
"Apa kamu masih ingin memperkosanya lagi ? Sekarang kamu sudah bisa menikmati bibirnya dan juga jeritan ketakutan atau malah desahan kenikmatan ? Hihihi " Tawa merdu yang menyeramkan bagi Arda.
"Aku tidak menyangka kamu tega merencanakan ini semua Rin ..!! " Liska berteriak histeris . Gadis itu urung pergi ,kembali duduk santai sambil tersenyum .
Arda memutar otaknya dengan cepat ,mengurutkan kejadian demi kejadian yang dilaluinya .
"Siaaall ,seperti inikah ?"
Untuk pertama kalinya dia merasa menjadi orang terbodoh di dunia .
Hatinya sedih memandangi Liska yang menangis tidak berdaya karena perlakuanya tadi ,sekarang dia menyadari kalau dirinya benar-benar seorang pemerkosa.
"Tapi apa yang terjadi dengan mereka ? "
Sesuatu yang melampaui akal sehatnya terjadi ,sesuatu yang tidak pernah di bayangkan dan dia mulai bingung ,apa yang akan terjadi dengannya dan gadis yang baru diperkosa olehnya .
Gadis itu memutar rekaman tentang rencana pemerkosaan itu kepada Arda dan Liska .Liska terbelalak melihatnya,Gadis bergaun putih tertawa.
"Maafkan aku Lis ,aku benar-benar bodoh " Arda menatap Liska yang masih telanjang dengan tangan terikat ,dia segera menyelimuti tubuh gadis itu . Air mata Liska meleleh keluar .Arda melepaskan pengikat di tangan Liska dan dia mengenakan pakaiannya sendiri .
"Kenapa kamu tega melakukan ini kepadanya ,aku tidak paham apa yang terjadi ?"
Pertanyaan Arda yang penuh kemarahan membuat raut wajah gadis itu berubah .
"Tanya saja padanya " Gadis bergaun putih menunjuk Liska ,Liska menangis ,menutup wajah dengan kedua tangannya .
"Harus berapa kali aku bilang kalau itu adalah salah paham ? Dan itu juga terjadi karena kesalahanmu " Liska berteriak .
"Tidak adakah rasa bersalah di hatimu? atau setidaknya kamu mau mengakui kesalahanmu dulu ?"
Liska menangis dan tidak menyahut .
"Kalau yang dulu itu kesalahpahaman menurutmu ,bukankah ini juga terjadi karena kesalah pahaman ? "
Arda bingung apakah yang terjadi dengan mereka dahulu .Dia memutuskan sebagai pendengar saja .
"Sekarang kita sama-sama tidak perawan ,bukankah itu yang paling adil untuk kita?"
Liska terdiam karena kata-kata itu .
"Apakah kamu ingin melaporkan Arda sebagai pemerkosa ?" Gadis gaun putih menatap Liska .
"Kamu boleh melakukan itu ,tapi aku punya bukti disini yang membela Arda " Menunjukan Handycam tentang rencana pemerkosaan itu lagi.
"Aku hanya berharap kamu bisa akrab dengan pemerkosamu Ris ,cobalah jangan lari dari kenyataan ,itulah caramu menebus dosa kepadaku ,jangan khawatir ,aku tidak mungkin menyebarkan video ini ,wajah dan tubuh kita sama ,itu sama saja bunuh diri bagiku "
"Aku ingin kamu merasakan apa yang aku rasakan dulu.."
"Kenapa kamu pura-pura menjadi Liska ?" Arda menatap perempuan itu dengan tajam,dia tidak tahan.
"Pura-pura ? ,Aku juga Liska ,Liska Ferina dan dia kembaranku Liska Ferisa ,tidak ada yang salah Da "
"Seharuanya kamu katakan kepadaku sebelumnya ..."
"Apakah ada gunanya kamu menyesal sekarang ?" Tatapan gadis bergaun putih begitu dingin.Arda terdiam mendengarnya .
"Satu hal lagi Da ,kamu harus ingat ,aku tidak pernah bercinta denganmu ,kamu hanya melakukannya dengan kembaranku,Liska Ferisa dan juga aku sama sekali tidak pernah berniat bercinta denganmu .. Terima kasih sudah membantuku... hihihi "
Arda tidak mampu berkata apa-apa .Kata kata gadis bergaun putih itu seolah membuat dirinya tertindih bangunan yang sangat berat.
"Tolonglah akrab dengan kakakku ,bagaimanapun juga kamu tetaplah pemerkosa dan itu pasti meninggalkan kesan padamu kan Ris ?" Tawa yang terdengar kejam .
(Ris atau Sa ,atau Risa adalah pangilan Liska Ferina kepada Liska Ferisa )
Liska tidak menyahut tangisanya semakin keras .
"Aku pergi dulu ,terserah kalian mau melanjutkan bermesraan atau apa ,aku tidak peduli ..."
"Selamat menikmati hari-hari kalian "
Liska dan Arda terdiam .Arda merasa dirinya sebagai pecundang sekarang dia benar-benar mengerti semuanya. Gadis gaun putih itu mendekat kearah Arda sebelum pergi .
"Namaku Liska Ferina ,pangil saja aku Ferin"
"Yang harus kamu ingat dan tidak boleh lupa ,Aku tidak pernah bercinta denganmu ,aku bukan perempuan murahan.."
"Aku benci lelaki "
Bersambung..
Segini dulu updatenya ,masih ada cerita masa lalu si kembar sebenarnya cuma belum selesai ngetik.
Terakhir diubah: