Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG selingkuh yang diizinkan

Status
Please reply by conversation.
Selingkuh yang di izinkan (bagian 14)

Aku yg masih di selimuti rasa kecewa terhadap suamiku mulai gelisah.
Prasangka yg buruk selalu menyelimuti pikiranku.
Sampai membuatku malas untuk beraktivitas dan malas makan dan selalu yg terpikir tentang perselingkuhan suamiku dg wanita bernama dewi.

Aku ingin membicarakan secara baik-baik dg mas heri.
Tp bagaimana caranya.. aku tak tahu tempat kerja mas heri di kota C.
Aku coba lewat telvon tp aku merasa kurang tepat karena menyangkut masalah pelik.

Aku coba berfikir dan untuk bersabar menunggu kepulangan mas heri.

Kini langit telah gelap dg hanaya bertabur bintang di angkasa.
Menemani hatiku yg sakit tersiksa.

Ketika malam telah larut dan akupun hendak mengistirahatkan tubuh dan fikiranku tiba-tiba hp ku berbunyi nada telvon.
Ku lihat nomer baru.. aku malas mengangkat barangkali orang iseng ngerjain.
Sampai 3x aku tak mengangkat dan baru yg ke 4x panggilan aku angkat karena sudah merasa jengkel dan berisik.

Aku : hallo.. ini siapa yah?
X : maaf mengganggu mbak.. apa benar ini nomer mbak yani istri mas heri.?
Aku : iya benar.. ini siapa dan ada apa yah malam-malam gini telvon?
X : syukurlah... ini aku andi teman kerja suami mbak... ini ada kabar kurang enak mbak..
Aku : ada kabar apa yah?

Aku yg sedari kemarin resah kini di tambah resah dan penasaran, ada apa dg mas heri disana.

Andi : ini mbak.. mas heri masuk rumah sakit karena td waktu pulang kerja ijin lg sakit, tp di jalan dia kecelakan tabrakan motor mbak.

Deg.. aku lemas mendengar kabar musibah seperti ini.
Akupun diam tanpa kata menatap kosong.
Tak terasa air mataku mengalir membasahi pipi mendengar suamiku terkena musibah.
Meski dia telah mengkhiyanatiku,menyakiti hatiku tp dia tetaplah suamiku.

Andi : hallo.. mbak yanii.. mbak..
Aku : iya... terus bagaimana keadaan suamiku?
Andi : dia sekarang masih koma.. mbak bisa ke sini gak?

Akupun limbung serasa mau pingsan namun aku mencoba menguatkan.
Aku yg td berdiri kini duduk tersimpuh berlinang air mata.

Aku : aku.. aku.. iyaa.. aku akan kesitu.. di rumah sakit apa? Ruangan apa?

Andi memberi nama rumah sakit dan ruangan suamiku dirawat.
Aku mencatat dan berkemas untuk pergi ke kota C.
Aku yg buru-buru hanya menggunakan kaos ketat biru lengan pendek dan jaket serta celana jeans ketat pula.
Tak perduli malam, dalam pikiranku aku harus melihat keadaan suamiku.

Aku keluar membawa keperluan dan menuju jalan raya menunggu bus.
Hampir 1 jam aku menunggu bus akhirnya datang bus dg tujuan kota C.

Dalam perjalanan aku memikirkan keadaan suamiku yg sedang koma.
Aku tak mempedulikan penumpang lain yg berada disampingku.
Akhirnya bus sampai di pemberhentian terakhir di terminal kota C.
Aku bergegas turun dan menuju jalan raya di depan terminal.
Aku kembali menelvon andi.. orang yg memberi kabar pdku.

Aku : hallo... mas.. aku di depan terminal deket minimarket..
Andi : baik mbak.. aku jemput sekarang.

Telvonpun dimatikan dan tak berapa lama ada mobil kijang biru berhenti di depan minimarket.
Telvonku kembali berbunyi dan andi kembali menelvonku.

Andi : hallo... mbak dimana.? Ini aku udah di depan minimarket deket terminal.
Aku : kamu pakai mobil kijang biru bukan?
Andi : iya mbak.. mbak dimana?

Aku menghampiri mobil kijang biru dan andi keluar dari dalam mobil.
Ketika melihat dia tersenyum dan menatapku dg tajam.

Andi : mbak yani..
Aku : mas andi yah?
Andi : iya mbak..

Kami berjabat tangan dan langsung bergegas meluncur ke rumah sakit tujuan kami.
Aku tak banyak bicara dalam mobil, hanya obrolan ringan dan sesekali aki melirik andi.

Iya andi orangnya sedang, ternyata dia atasan suamiku..
Dari wajah masih terlihat usia 40'an dg penampilan rapi membuat dia tampak lebih muda dr usia aslinya yg katanya udah 45 thn.

Sampai di rumah sakit aku dan mas andi langsung menuju ruangan mas heri di rawat.
Di kamar hanya ada mas heri tanpa ada pasien lain dan tersedia jg sofa,tv serta kulkas di kamar mas heri dirawat.

Aku menangis melihat suamiku tergeletak koma dan tak berdaya.
Tak terasa aku tertidur sambil duduk disamping mas heri mungkin karena capek diperjalanan.

Ketika aku bangun tubuhku ada yg menyelimuti, ku coba lihat di sofa mas andi jg tidur.
Aku trenyuh melihat mas heri seperti ini membuatku tak bisa tidur.

Tak terasa pagi datang serasa begitu cepat.
Aku bangunkan mas andi yg tertidur karena harus tetap berangkat kerja.

Ketika aku bangunkan mas andi tak sengaja aku melihat celananya menggelembung tepat di kontolnya.. membuat darah binalku mulai naik.

Mas andi bangun dan aku suruh untuk pulang dan kerja, biar aku yg menjaga mas heri disini.
Mas andi bergegas ke kamar mandi.
Setelah selesai mas andi pamit.

Andi : nanti pulang kerja aku ke sini lg mbak.. gpp besok aku libur jg.
Aku : iya mas... makasih yah udah mau repot-repot jagain suamiku.
Andi : gpp mbak... nanti aku suruh yg lain gantian jagain jg gpp.. biar mbak bisa istirahat.
Aku : makasih mas.

Waktu berlalu pagi menjadi siang, siang menjadi sore, mas heri belum sadarkan diri.
Tp dalam sedihku ada secercah kebahagiaan ketika aku melihat jari suamiku bergerak dan ku lihat mata yg terpejam mulai membuka.
Matanya melirik kepadaku.

Heri : kamu disini mah.?
Aku : iya pah... aku disini karena dapat telvon klo papah kecelakaan.

Aku di buat kaget di sela obrolan aku dan suamiku dg ke datangan mas andi dan 2 teman kerja mas heri.
Akupun bersalaman dg mereka dan berkenalan.

Andi : syukur kamu udah sadar her..
Heri : iya pak..
Andi : ini mbak yani istri mas heri.. (memperkenalkan aku pd mereka)
Aku berkenalan mereka menyebut nama mereka masing-masing.
Yg tinggi besar namanya deny dan yg satu bernama selamet.

Kami mengobrol berlima dg mas heri jg yg masih lemas... ditengah obrolan mas andi menyuruhku istirahat.

Andi : mbak yani istirahat aja di kontrakan, biar gantian si deny sama slamet yg jagain suamimu.
Heri : iya mah... kasihan mamah belum istirahat smnjak datang kesini.
Aku : gpp kok pah... mamah pengin nemenin papah disini.
Heri : gpp mah... istirahat dulu aja mah.
Aku : ya udah pah..
Andi : ya udah mbak yani tak anterin pulang ke kontrakan dulu.. kalian jaga temen kalian baik-baik yah.

Mereka serempak dg mengatakan baiklah pak.

Heri : makasih yah pak andi.. aku jadi ngrepotin bapak.
Andi : santai ja her..
Aku : ya udah pah.. mamah balik dulu yah... papah cepet sembuh.
Heri : iya mamah sayang...

Aku dan mas andi pun pulang di kontrakan yg ditinggali mas heri.
Setelah sampai dg diantar mas andi, aku langsung tiduran terasa penat badanku ingin lekas istirahat.
Tp badanku terasa lengket dari kemarin malam belum mandi.

Aku : mas andi klo mau minum bikin sendiri yah.. aku mau mandi dulu.. udah lengket bgt badanku.
Andi : iya mbak...

Aku bergegas ke kamar mandi membasuh tubuhku yg lengket.
Selesai mandi aku berganti pakaian biasa kaos ketat putih dan celana pendek selutut.
Ketika aku sedang mengobrol dg mas andi tiba-tiba ada seorang wanita mengetuk pintu dan memanggil nama mas heri.
Aku membuka pintu dan aku tidak asing dg muka wanita di depanku.
Iya muka yg ada di foto profil WA dg nama demi selingkuhan suamiku.

Aku : ada apa?
Mba siapa nyari suamiku.?
Dewi : oohh.. jd kamu istri mas heri yg belum bisa ngasih keturunan.. aku dewi kekasih mas heri.
Aku : maksud kamu apa... kurang ajar dasar pelakor..

sempat aku ingin menggampar mukanya tp di tahan oleh mas andi yg mendengar ribut-ribut di luar.

Andi : ada apa ini mbak... kok malah ribut... suamimu lg sakit dirumah sakit, gak usah di ladeni mbak yani.
Aku : ini pelakor mas... suka ngerayu suamiku dan mau jd selingkuhan suamiku.
Dewi : inget yah kamu... sebentar lg kamu bakal di cerai suamimu.. karena saat ini aku sedang mengandung anak dari mas heri.

Deg.. terasa ancur hatiku mendengar ocehan dewi.. aku lemas dan tersimpuh dilantai, mendengar dia sedang hamil anak suamiku.
Mas andi mengusir dewi dan menyuruhnya pergi.

Aku menangis tak tertahan.. ingin rasanya aku menjerit sekeras mungkin dan berharap ini hanya mimpi belaka.
Mataku menjadi gelap dan akupun pingsan.. mungkin karena capek dan beban pikiran yg aku tanggung serta rasa sakit yg aku derita.

Ketika ku membuka mata terasa pusing kepalaku dan ku lihat mas andi menemaniku yg sedari tadi pingsan.
Aku bangun dari pembaringanku dan duduk di atas ranjang sambil memikirkan semua yg terjadi secara beruntun.
Mengapa semua ini terjadi pd diriku, aku mengutuk perbuatan mas heri yg selingkuh dan menghamili wanita lain.

Aku menangis kembali dan bergegas bangun mengambil tas untuk kembali ke kampungku.
Tp niatku di tahan mas andi.
Mas andi mengajakku mengobrol dan memberi nasihat.

Akupun urungkan niatku pulang dan memilih tetap disini merawat suami yg masih di RS sampai mas heri di perbolehkan pulang.

Aku bolak balik memutar pikiran dan akhirnya aku mendapat solusi yg mungkin baik.
Setelah seminggu perawatan, mas heri di izinkan pulang dari rumah sakit. Kami pulang ke kontrakan di antar mas andi.
Aku meminjam hp mas heri beralasan mau telvon keluarga mengabari klo mas heri sudah sehat.
Padahal aku mengabari dewi dan menyuruhnya ke sini.

Tak berapa lama dewi datang dan aku persilahkan masuk menjenguk mas heri.. mas heri yg melihat pun kaget dan aku mulai bicara didepan mereka berdua yg disaksikan mas andi.

Aku : mas... aku udah tau semua tentang hubungan mas dg dewi, aku tak bisa berbuat apa-apa lg... aku pasrah semua sama kamu mas heri.
Heri : maafin papah mah... papah khilaf.. papah jg gak pengin semua jd begitu rumit, papah gak mau kehilangan mamah, maafin papah yah mah..
Aku : ya udah... aku ikhlas mas, mungkin ini yg terbaik... kamu nikahi dewi karena dia sedang mengandung anak mas... mas heri jg menceraikan aku karena tak ada wanita yg mau dimadu mas.
Heri : apaaa...!!! (Mas heri kaget mendengar dewi sedang mengandung anaknya)
Aku : baik mas... sekarang aku pergi.. disini ada dewi yg mengurusi mas...
Heri : mamah... tolong jaga seperti ini mah... biar papah jelasin dulu.

Aku tak menggubris suamiku dan aku melangkah keluar kontrakan membawa tas sambil mengusap air mataku dan berlalu.
Di tengah jalan mas andi menyusulku dan memberi tumpangan untuk mengantarku.
Dalam perjalanan aku berkeluh kesah kepada mas andi.

Aku : bingung mas.. aku pusing.. sungguh kalut fikiranku saat ini.
Andi : bagaimana kalo mbak yani aku ajak jalan-jalan refreshing biar pikiran bisa dibebasin mbak.

Akupun berfikir sejenak.. benar yg di ucapkan mas andi, mungkin dg jalan-jalan refreshing bisa membuatku kembali tenang.

Aku : baik mas... tp mau kemana?
Emg ada tempat wisata deket sini..?
Andi : ada mbak... tenang aja...
Aku : jangan panggil mbak lah mas... biasa panggil yani aja..
Andi : baiklah yani...

Aku pun tak jd di antar ke terminal dan memilih jalan-jalan terlebih dulu.

Bersambung....
 
Status
Please reply by conversation.

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd