Akhirnya audisi kedua pun dimulai aku pun memasak seperti biasanya aku pun memasak dengan resep yang sama, dan mengingat kritik dari para juri kepadaku, dan akhirnya aku menyelesaikan masakanku, juri pun mencicipinya meskipun aku sudah diberi tau bahwa masakanku akan dibilang enak aku tetap saja merasa nervous, terlebih saat chef juna mengkritik makananku dengan halus, aku pun jujur merasa kecewa karena chef juna tidak berkata kasar lagi padaku, aku hanya menunjukan senyum palsu karena memang chef juna yang halus tidak membuatku bergairah, aku pun dinyatakan lolos,
Dan disuruh menunggu di studio untuk briefing untuk babak selanjutnya, aku pun hanya duduk merasa bosan dan kecewa, dan mempertimbangkan untuk mundur karena aku tidak mau meninggalkan keluargaku demi chef juna yang sudah kehilangan taringnya.. akhirnya kuputuskan untuk menelpon suamiku dan mengabari bahwa aku lolos tahap selanjutnya, namun tak kusangka suami dan anak anak ku terlihat sangat bahagia mengetahui aku lolos dan menyemangatiku, aku pun memantapkan diri untuk ikut tahap selanjutnya dan menunggu hingga sore, aku pun bingung harus ngapain di studio ini, aku pun mencoba melihat penjurian master chef entah kenapa ketika penjurian beberapa kali chef juna terlihat menggandeng tangan chef renatta yang merupakan juri lain di acara tersebut, bahkan kadang aku melihat chef renatta seperti iseng memegang kemaluan chef juna begitu pula sebaliknya, chef juna sering menepuk pantat chef renatta, padahal peserta sedang berkonsentrasi memasak dengan susah payah, juri malah iseng pegang pegangan, aku pun agak jengah dan berpikir untuk mundur dari acara busuk ini.. tp kulihat dari samping terlihat di selangkangan chef juna seperti menggembung, dan chef renatta terlihat menepuk gembungan itu sambil tertawa kecil, aku pun berpikir apakah chef juna ngaceng? Atau dia mengatongi terong karena memang terlihat sangat besar, berbeda dengan suamiku..
Keringat dingin mulai mengucur lagi karena membayangkan klo itu bukanlah terong melainkan kemaluan chef juna, aku pun mulai tak tenang, aku pun memutuskan mengelililingi studio sambil menenangkan diri, sembari mencari tempat untuk video call dengan keluargaku melepas penat, akhirnya kutemui ruangan yang sangat sepi entah apa fungsinya aku pun masuk begitu saja, kucoba menelpon keluargaku namun tidak ada yang menjawab teleponku, kulihat keluar terdapat balkon yang lumayan besar dengan kaca besar melihat pemandangan namun kulihat ada dua orang berada di balkon itu, dan itu adalah chef juna dan chef renatta, mereka sedang mengobrol asik, namun tiba tiba mereka saling berciuman layaknya sepasang kekasih, chef juna pun mulai meremas remas payudara dari chef renata yang tidak begitu besar namun sangatlah kencang, chef renata pun membalas memegang kemaluan chef juna, aku pun berpikir, “eh eh, kok mereka kaya mau ngentot sih” dan benar saja mereka mulai membuka satu persatu pakaian, hingga akhirnya pakaian mereka terbuka namun tidak terlepas, chef juna terlihat sangat liar, begitu pula chef juna, mereka seperti sangat haus akan sex.
Chef juna mendorong chef renata hingga terpojok ke kaca, aku pun berpikir apakah mereka melihatku disini, tp sepertinya kaca ini terlihat hanya dari satu sisi karena sepertinya mereka tidak melihatku, aku pun semakin mengamati seperti melihat film porno secara langsung, terlihat BH chef renata berwarna hitam, namun payudara menyebul keluar, putting chef renata pun disedot abis oleh chef juna,
“sedot terus jun, enak jun, uuuhh uhhh kayaknya lu kerangsang banget ya tadi aahhh sama salah satu peserta, makanya sampe kaya gini aku aja diembat ahh” chef renata mulai merancau dan terlihat memek chef renata mulai basah...........