Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Serigala dibalik bayangan

Siapa yang menaruh asmara ku tak tahu, begitu juga dirimu
Yang aku tahu, kita pernah menikmati rasa itu bersama
Siapa yang pergi sembari mengatakan rasa itu tlah hilang?

Kau tahu siapa, yang kau tak tahu rasa milikku itu masih ada

1.2. Perkenalan pintu dari perpisahan

Cemilan ku habis, dipertengahan film. Ku berhentikan sejenak untuk ambil cemilan lagi. Ketika hendak berdiri ada tangan mungil dan halus menyentuh lenganku.
"Mau kemana lu! Film lagi seru-serunya lu pause seenak jidat" pemilik tangan itu Alea rupanya yang sedari tadi ikut nonton
"Gimana mau tau sendirinya gak bilang" jawabku tak bergerak, agar tangannya tetap menggenggam lenganku "Cemilan ku habis mau ambil di tas" lanjutku ketika aku sadar mata milik Lia hendak keluar dari tempatnya
"Ada punya gua! Lanjutin lagi filmnya" jawabnya menyodorkan cemilan yang kuberikan beberapa saat lalu untuknya
"Itu punyaku" ku terima aja biar genggamannya tidak berubah jadi cengkraman, setelah duduk ku berika earphone yang ku gunakan sedari tadi "nih biar feel filmnya dapet"
Setelah itu kita berdua hanyut dalam alur film tersebut. Ketika film itu selesai ku dapati dia tertidur lelap, terlihat sekali dia kelelahan. Ku mintakan selimut kepada pramugara yang lewat menawarkan minuman, selimut tiba ku selimuti.
"Cantik juga" gumamku saat menelisik lebih jauh wajahnya yang sedang tidur terlelap
Lia ini dia kulitnya kuning langsat, rambutnya sebahu dan yang paling menarik dari dia itu lesung pipinya, ditambah dia agak oriental mukanya kebetulan setelah aku tau sekarang dia keturunan Jawa-Chinese. Amoy bosku.
Sekarang aku bingung mau ngapain dikereta, kebetulan juga perjalanan masih 3-4 jam. Dalam kesepian dalam gerbong eksekutif ini aku dipaksa untuk kembali mengingat kenapa aku menyukai perjalanan menggunakan kereta.
Waktu itu dipriode tahun 2006-2009 masa dimana kereta api bukan hanya moda transportasi yang murah dan terjangkau, tapi sekaligus ladang pekerjaan bagi banyak orang. Asongan, pengemis, pengamen, calo, copet dan bahkan lonte sekalipun mengais rezeki di kereta. Di masa itu juga kehidupan keluargaku dipaksakan membaur dengan mereka, aku yang berumur 13 tahun ikut menjadi cady bagi para tukang asongan. Tapi itu bukan kenangan buruk karena disitu juga aku mengenal dia.
Bengong bikin ngantuk, statement itu benar. Setelah beberapa menit ku berwisata ke masa lalu kantuk yang membawaku ke buaian mimpi pun datang. Aku tertidur.
.........
"KAMU BRENGSEK!!! BAJINGAN!!! KENAPA HARUS DIA YANG MATI!"
"MATILU!!! MATIII!! GANIIN DIA!!"
"Kenapa kamu gitu nak?"
"Abah gak ngajarin kamu untuk gitu!"
"Ambil semuanya!! Biar kita yang pergi!"
"Kalian kenapa? Kenapa aku sendiri?"
KAMU EGOIS
KAMU PENGECUT
KAMU PENAKUT
KAMU YANG HARUS TANGGUNG JAWAB
.........
"Woy bangun! Lu mau turun dimana!" Suara itu membangunkan ku dari mimpi itu.
"Kenapa?" Aku bertanya karena belum sepenuhnya berkumpul kesadaranku
"Lu mau turun dimana?! Budek" tanyanya entah yang keberapa kali
"Surabaya lia" jawabku mengucek mata dan membereskan sedikit rambutku dengan mengikatnya
"Nama lu siapa sih?" Dia tiba-tiba bertanya itu
"Wilandra" jawabku spontan yang masih gak percaya
"Salam kenal ya..."
"Ila panggilannya" potongku melihatnya kebingungan
"Orang sama nama sama-sama aneh hahaha" candanya
"Tapi salam kenal ya" sambungnya setelah tertawa renyah
"Iya"... "Salam kenal" aku kebingungan, sudah pantaskah aku berkenalan dengan orang lain lagi?



TBC​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd